Professional Documents
Culture Documents
178-185
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/smo
ABSTRACT
Background of this research is consumer distrust toward Nokia windows phone. The 3
reasons why consumers didn’t believe nokia windows phone, are as follows : first, Lumia series
that exist today can’t be upgraded to Windows Phone 8. Second, If Nokia was later launched a new
handset based on Windows Phone 8, they may not be able to compete with iPhone and Android.
And the last is, factor of current technological developments Nokia is also contributed to a lack of
consumer trust or even believe in Nokia.This study aims to determine whether the brand reputation,
brand competence, and brand liking affect trust in brand in Nokia windows phone consumer at
Surabaya and analyze the most dominant factor in influencing the trust in brand in Nokia windows
phone consumer at Surabaya.
The population in this study are the users and ex-users of windows phone Nokia in
Surabaya. Samples taken were 96 respondents. Data was collected using a survey method through
questionnaires filled out by consumers. Then the data analyzed by using multiple linier regression
analysis.
Based on the results of the study, brand liking has the most effect on trust in the brand.
Followed by a brand competence. The brand reputation have least influence on trust in a brand.
Then though the F Test can be seen that the independent variables feasible to test the dependent
variable (trust in brand). Figures Adjusted R Square of 0,657 indicates that 65,7% trust in brand can be
explained by brand reputation, brand competence, and brand liking. While the rest of 34,3% is
explained by other variables that are not described in this study.
178
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman
elemen pokok : (1) produk atau market brand reputation adalah reputasi sebuah
offering yang direpresentasikannya; dan (2) merk yang merujuk pada orang lain bahwa
komunikasi tawaran dan janji merk merk tersebut baik dan dapat diandalkan.
bersangkutan (Tjiptono, 2005). Manajemen Berdasarkan uraian yang telah
kedua elemen ini secara efektif sangat krusial dipaparkan maka dapat disimpulkan suatu
dalam mendukung kelanggengan relasi antara hipotesis sebagai
merk bersangkutan dan pasar secara berikut :
keseluruhan.
_______________________________ H1 : Brand Reputation
_______________________________ berpengaruh positif terhadap Trust in Brand.
1
Corresponding author
Sebuah merk lebih dari sekedar 2. Hubungan Brand Competence dengan
produk. Produk adalah sesuatu yang Trust in Brand
diproduksi di pabrik, sedangkan merk adalah Lau dan Lee (1999) mendefinisikan
sesuatu yang dibeli konsumen (Seetharaman, Brand Competence sebagai bagaimana merk
et al., 2001). Menurut Keller (2003), merk memiliki kemampuan untuk memecahkan
adalah produk yang mampu memberikan masalah konsumen dan untuk memenuhi
dimensi tambahan yang secara unik kebutuhan konsumen. Konsumen bisa
membedakannya dari produk-produk lain menemukan berbagai hal tentang
yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan kompetensi merk melalui penggunaan
serupa. langsung atau komunikasi lisan. Sekali
Di samping itu, kepercayaan diyakini bahwa sebuah merk bisa
konsumen terhadap suatu produk atau jasa memecahkan suatu masalah konsumen,
biasanya timbul karena konsumen menilai maka konsumen akan rela untuk bergantung
mutu produk atau jasa yang ditawarkan pada suatu merk tersebut.
sesuai degan harapan konsumen atau bahkan Sedangkan menurut beberapa
melebihi harapan konsumen sehingga penelitian terdahulu, yaitu antara lain :
tercipta kepuasan konsumen. Pertama, Shandi A.P. (2011) berpendapat
bahwa brand competence adalah merk yang
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
DAN PERUMUSAN HIPOTESIS permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan.
Kedua, Andrianto, T. Dan Kurniawan, E.
1. Hubungan Brand Reputation dengan (2009) berpendapat bahwa brand
Trust in Brand competence adalah merk memiliki
Creed dan Miles (1996) kemampuan untuk memecahkan masalah
mendefiniskan reputasi sebuah merk merujuk konsumen dan memenuhi kebutuhannya.
pada opini orang lain bahwa merk tersebut
baik dan bisa diandalkan. Bila konsumen H2 : Brand Competence
merasa bahwa orang lain memiliki opini berpengaruh positif terhadap Trust in Brand.
bahwa merk tersebut bagus (artinya ia
memiliki reputasi baik), konsumen akan 3. Hubungan antara Brand Liking dengan
cukup mempercayai merk tersebut hingga Trust in Brand
membelinya. Menurut Bennet (1996) Brand
Sedangkan menurut beberapa Liking adalah rasa yang tumbuh di hati
penelitian terdahulu, yaitu antara lain : masyarakat terhadap suatu merk. Bila
Pertama, Shandi, A.P. (2011) berpendapat konsumen menyukai merk tersebut, maka
bahwa brand reputation adalah opini / konsumen akan terikat untuk menemukan
pendapat konsumen mengenai merk tersebut, lebih banyak hal tentangnya dan
apakah merk tersebut dapat diandalkan atau menentukan tahapan untuk
tidak. Dan, brand reputation dapat mempercayainya.
dikembangkan bukan hanya melalui Sedangkan menurut beberapa
advertising dan public relation saja, tetapi penelitian terdahulu, yaitu antara lain :
juga dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja Pertama, Shandi A.P. (2011) berpendapat
produk. Kedua, Andrianto, T. dan bahwa untuk mengawali suatu hubungan,
Kurniawan, E. (2009) mendefinisikan bahwa maka suatu kelompok harus disenangi oleh
2
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman
kelompok lain. Begitu pula dengan merk, Dari hasil rangkuman atau telaah
bila suatu merk ingin dikenal, maka jurnal yang digunakan dalam penelitian ini
sebelumnya merk tersebut harus disenangi / menjelaskan: Pertama, brand reputation (X1)
disukai oleh konsumen. Kedua, Andrianto, dapat mempengaruhi trust in brand (Y).
T. Dan Kurniawan, E. (2009) berpendapat Reputasi merk yang cukup baik cenderung
bahwa brand liking adalah kesukaan tertentu akan meningkatkan tingkat kepercayaan
dari satu pihak terhadap pihak lain karena konsumen kepada merk tersebut. Kedua,
pihak tersebut menemukan bahwa pihak lain adanya hubungan antara brand competence
menyenangkan dan cocok. (X2) dengan trust in brand (Y). Bagaimana
performa merk tersebut dalam meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap suatu merk.
H3: Brand Liking berpengaruh Dan ketiga, brand liking (X3) mempengaruhi
positif terhadap Trust in Brand. trust in brand (Y). Adapun ciri-ciri agar suatu
merk dapat dipercaya yaitu : harus disukai
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS oleh konsumen, bisa diharapkan serta
bagaimana merk tersebut memberikan
perhatian terhadap para konsumennya.
Sumber : penelitian terdahulu Andrianto, Thomas dan Kurniawan, Erick (2009), penelitian
terdahulu Shandi, A.P. (2011) yang dikembangkan untuk penelitian.
peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN pengguna windows phone Nokia di Surabaya.
Populasi
Populasi adalah gabungan dari Sampel
seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal Metode yang digunakan dalam
atau orang yang memiliki karakteristik yang pengambilan sampel adalah Non Probability
serupa yang menjadi pusat perhatian seorang Sampling yaitu metode pengambilan sampel
3
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman
yang tidak memberi peluang atau kesempaan ketidaksamaan varian dari satu
sama bagi setiap anggota populasi untuk pengamatan ke pengamatan yang lain.
dipilih menjadi sampel karena pertimbangan Jika variance dari residual satu
tertentu. Sedangkan teknik pengambilan pengamatan ke pengamatan lain tetap,
sampel dalam penelitian ini berupa Quota maka disebut homokedastisitas dan
Sampling yaitu teknik untuk menentukan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
sampel dari populasi yang mempunyai ciri- Model regresi yang baik adalah
ciri tertentu sampai jumlah (quota) yang homokedastisitas.
diinginkan. 3. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda
Metode Analisis Data digunakan oleh peneliti, jika peneliti
bermaksud meramalkan keadaan (naik
1. Uji Validitas dan Realibilitas turunnya) variabel dependen, bila dua
atau lebih variabel independen sebagai
a) Uji Validitas faktor predictor dimanipulasi (dinaik
Menurut Ghozali (2005), uji turunkan nilainya). Jadi analisis regresi
validitas digunakan untuk mengukur berganda diterapkan jika jumlah
sah atau valid tidaknya suatu variabel independennya minimal dua.
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner 4. Pengujian Hipotesis
mampu mengungkapkan sesuatu yang Untuk mengetahui ada tidaknya
akan diukur oleh kuesioner tersebut. pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat maka dilakukan
b) Uji Realibilitas pengujian terhadap hipotesis yang akan
Reliabilitas sebenarnya adalah diajukan pada penelitian ini. Metode
alat untuk mengukur suatu kuesioner pengujian terhadap hipotesis dilakukan
yang merupakan indikator dari secara individual dan secara bersamaan.
variabel. Suatu kuesioner dikatakan (i) Uji t menunjukkan seberapa jauh
variabel atau handal jika jawaban pengaruh variabel independen secara
seseorang terhadap pertanyaan adalah individual dalam menerangkan variabel
konsisten atau stabil dari waktu ke dependen. (ii) Uji statistik F
waktu. menunjukkan apakah semua variabel
yang dimasukkan dalam model
2. Uji Asumsi Klasik mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen
a) Uji Normalitas (Ghozali, 2005).
Uji normalitas bertujuan 5. Uji Koefisien Determinasi (R2)
untuk menguji apakah dalam model Uji koefisien determinasi (R2)
regresi, variabel pengganggu atau digunakan untuk mengukur seberapa
residual memiliki distribusi normal jauh kemampuan model dalam
atau tidak. menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2005).
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas HASIL PENELITIAN DAN
bertujuan untuk menguji apakah dalam PEMBAHASAN
model regresi ditemukan adanya Hasil Pengujian Validitas
korelasi antar variabel bebas. Hasil Berdasarkan hasil dari pengujian
yang diharapkan dalam pengujian data, maka dapat disimpulkan bahwa semua
adalah tidak terjadinya korelasi antar item indikator tersebut dinyatakan valid,
variabel independen. karena nilai r hitung lebih besar daripada
nilai r tabel (r hitung > r tabel)yaitu lebih besar
c) Uji Heterokedastisitas dari 0,201.
Uji heterokedastisitas
bertujuan untuk menguji seperti Hasil Pengujian Reliabilitas
apakah dalam model regresi terjadi
2
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman
Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji t
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 4.730 1.192 3.968 0.000
Brand Reputation (X1) 0.206 0.066 0.248 3.120 0.002
Brand Competence (X2) 0.266 0.080 0.323 3.317 0.001
Brand Liking (X3) 0.311 0.079 0.359 3.956 0.000
F 61.786 t tabel
Sig F 0.000 1,662
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Dari hasil perhitungan tabel 4.11 trust in brand dengan koefisien regresi sebesar
tersebut dapat ditampilkan persamaan regresi 0,359, diikuti oleh brand competence (X2)
sebagai berikut ini : dengan koefisien regresi sebesar 0,323 dan
pengaruh yang paling kecil adalah brand
Y = 0,248 X1 + 0,323 X2 + 0,359 X3 reputation (X1) dengan koefisien regresi
sebesar 0,248.
Variabel brand reputation, brand
competence dan brand liking memiliki Uji t
hubungan positif terhadap variabel trust in 1. Pengaruh Brand Reputation
brand artinya semakin baik brand reputation, Hasil pengujian dengan SPSS
brand competence dan brand liking maka akan diperoleh untuk variabel brand
semakin tinggi trust in brandnya. reputation diperoleh nilai koefisien
Variabel brand liking (X3) memiliki regresi memiliki arah positif dan nilai t
pengaruh yang paling besar terhadap variabel hitung = 3,120 dengan tingkat
3
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman
2
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman
liking terhadap trust in brand adalah yang ini berarti bahwa 65,7% trust in brand
paling tinggi diantara variabel yang lain yaitu dipengaruhi oleh brand reputation, brand
dengan koefisien regresi sebesar 0,359. (2) competence dan brand liking. Sedangkan
Variabel brand competence berpengaruh 34,3%-nya dipengaruhi oleh faktor lain yang
positif dan signifikan terhadap trust in brand. tidak dicantumkan dalam penelitian ini.
Hal ini berarti semakin baik brand Adapun perbedaan dan keterbatasan
competence, maka akan semakin tinggi trust penelitian ini dengan penelitian terdahulu
in brand. Selain itu, brand competence adalah sebagai berikut : (1) perbedaannya
merupakan salah satu faktor yang dapat antara lain : (i) pada penelitian ini variabel
meningkatkan trust in brand. Dan Pengaruh yang digunakan adalah brand reputation,
brand competence terhadap trust in brand itu brand competence, brand liking dan trust in
sendiri ada di urutan kedua yaitu dengan brand saja, (ii) Penelitian ditujukan terhadap
koefisien regresi sebesar 0,323. (3) Variabel konsumen Windows Phone Nokia (penelitian
brand reputation berpengaruh positif dan sebelumnya ditujukan terhadap konsumen
signifikan terhadap trust in brand. Hal ini Indomie dan konsumen kartu Indosat IM3),
berarti semakin baik brand reputation, maka (iii) Ketiga variabel independen memiliki
akan semakin tinggi trust in brand. Selain itu, pengaruh yang signifikan terhadap variabel
brand reputation merupakan salah satu faktor dependennya (pada penelitian Shandi, A.P.
yang dapat meningktakan trust in brand. Dan (2011), brand competence memiliki pengaruh
pengaruh brand reputation terhadap trust in tidak signifikan). (iv) jumlah variabel
brand itu sendiri adalah yang paling kecil di independen pada penelitian ini hanya 3. (v)
antara variabel yang lain yaitu dengan jumlah indikator pada masing-masing
koefisien regresi sebesar 0,248. variabel pada penelitian ini adalah sama /
Pada uji t menunjukkan bahwa secara konsisten, yaitu sebanyak 3 buah indikator.
parsial atau individual : brand reputation, Sedangkan (2) keterbatasan pada penelitian
brand competence dan brand liking ini adalah sulitnya mencari data yang
signifikan terhadap trust in brand, yaitu berkaitan dengan Windows Phone Nokia
dengan nilai signifikansi masing-masing serta sulitnya mencari responden dalam
sebesar 0,002; 0,001; dan 0,000. Dimana pengisian kuesioner (karena jumlah
dapat dikatakan signifikan jika nilai pengguna Windows Phone Nokia yang dapat
signifikansi tersebut kurang dari 0,05 (< dikatakan sangat terbatas / sedikit).
0,05). Sedangkan pada uji F didapatkan
tingkat signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan Saran
hasil tersebut, maka model regresi dalam Berdasarkan kesimpulan yang
penelitian ini dapat digunakan untuk diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan
memprediksi trust in brand atau dapat saran-saran sebagai berikut : Nokia saat ini
dikatakan bahwa variabel brand reputation, wajib mempertahankan nilai plus (merk
brand competence dan brand liking secara favorit konsumen) pada windows phone-nya.
bersama-sama berpengaruh secara nyata Salah satunya dengan cara menciptakan
terhadap variabel trust in brand. karena F produk yang berkualitas dan memiliki
hitung lebih besar daripada F tabel (61,786 > kesesuaian dengan harga yang ditetapkan
2,71) dan nilai signifikasi lebih kecil dari (kualitas dan kepuasan yang diberikan sesuai
0,005 (0,000 < 0,005). Hasil analisis pada uji dengan harga bila harga tinggi, maka
koefisien determinasi menunjukkan nilai kualitas dan kepuasan yang didapatkan juga
adjusted R square adalah sebesar 0,657. Hal tinggi).
3
DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman
http://en.indonesiafinancetoday.c
om/read/2255/Windows-Phone-7-
Smartphone-OS-Not-Favorable-
Yet-