You are on page 1of 8

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN ALKOHOL TERHADAP


DISFUNGSI EREKSI PADA SOPIR PEROKOK DI TERMINAL
ANGKUTAN UMUM KAROMBASAN MANADO

1
Irene M. Rotinsulu
2
Grace L. A. Turalaki
2
Janette M. Rumbajan

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
2
Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: Irenerotinsulu@yahoo.com

Abstract: Consumption of alcoholic beverages in the world led to the deaths of more than 3.3
million people every year, or 5.9% of all deaths, if not preventable, the number of deaths will
increase annually in line with the increasing number of drinkers. A smoker who consumes
alcoholic beverages can cause a variety of health problems, one of which is erectile
dysfunction. The purpose of this study was to find the effect of consumption of alcoholic
beverages to the erectile dysfunction in smoker drivers. This study is an analytic survey with
cross sectional approach. The study was conducted in Karombasan Public Transport Terminal
from October 2015 to January 2016, with a population of 60 smoker drivers. The sampling of
this study uses purposive sampling method to determine which sample meets the criteria. The
number of samples obtained is 48 people. Erectile function was assessed using IIEF
questionnaire (International Index of Erectile Function). This study showed that from 60
smoker drivers who consumes alcohol beverages, 80% of them had sustained erectile
dysfunction with the degree of dysfunction at most is mild, i.e. 45%. This shows that there are
significant effects of alcohol consumption on erectile dysfunction in smoker drivers with a
value of p = 0.001 (p<0.05). It can be concluded that smoker drivers who consumes alcoholic
beverages can significantly influence the occurrence of erectile dysfunction.
Keywords: erectile dysfunction, consumption of alcoholic beverages, the driver smokers

Abstrak: Konsumsi minuman beralkohol di dunia menyebabkan kematian lebih dari 3,3 juta
orang setiap tahunnya atau 5,9% dari semua kematian, bila tidak dapat dicegah maka jumlah
kematian akan bertambah setiap tahunnya seiring bertambahnya jumlah peminum. Seorang
perokok yang mengkonsumsi minuman alkohol dapat menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan pada tubuh salah satunya adalah disfungsi ereksi.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh konsumsi minuman beralkohol terhadap disfungsi ereksi pada sopir
perokok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional.Penelitian dilakukan di Terminal Angkutan Umum Karombasan Manado pada bulan
Oktober 2015 sampai Januari 2016 dengan jumlah populasi 60 sopir perokok.Penentuan
sampel penelitian yaitu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan
teknik purposive sampling dan jumlah sampel yang didapatkan yaitu 48 orang.Fungsi ereksi
dapat dinilai dengan menggunakan kuesioner IIEF (International Index of Erectile Function).
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 sopir perokok yang mengkonsumsi minuman
beralkohol didapatkan 80% mengalami disfungsi ereksi dengan derajat disfungsi paling
banyak terdapat pada disfungsi ringan yaitu sebesar 45%. Ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh konsumsi alkohol terhadap disfungsi ereksi pada sopir perokok dengan nilai p<0,05
atau p=0,001. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sopir perokok yang
Rotinsulu, Turalaki, Rumbajan: Pengaruh konsumsi minuman...

mengkonsumsi minuman beralkohol dapat berpengaruh signifikanterhadap terjadinya


disfungsi ereksi.
Kata kunci: disfungsi ereksi, konsumsi minuman beralkohol, sopir perokok

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan Namun demikian, kesadaran untuk berhenti


organ reproduksi pria untuk melakukan mengkonsumsi tembakau sangat sulit
hubungan seksual akibat tidak terjadinya dilakukan karena banyak faktor yang
ereksi penis.Sampai saat ini masih banyak mempengaruhinya antara lain gencarnya
kontroversi yang merupakan penyebab industri tembakau untuk mengiklankan
ketidakmampuan penis untuk ereksi. Pada produknya tanpa memberikan keterangan
dasarnya disebabkan adanya gangguan yang jelas tentang bahaya tembakau.
vaskuler neurogenik dan hormonal.l Indonesia menduduki peringkat ke-4
Seorang pria disebut mengalami disfungsi jumlah perokok terbanyak di dunia dengan
ereksi jika sering atau selalu tidak mampu jumlah sekitar 141 juta orang.Diperkirakan
mencapai atau mempertahankan ereksi konsumsi rokok Indonesia setiap tahun
penis untuk melakukan hubungan seksual mencapai 199 miliar batang rokok.
yang memuaskan.2 Akibatnya adalah kematian sebanyak 5 juta
Masalah disfungsi ereksi merupakan orang per tahunnya. Bila hal ini tidak dapat
masalah yang dialami oleh banyak pria di dicegah maka jumlah kematian akan
dunia.Lebih dari 50 % pria berusia 40 - 70 meningkat dua kali mendekati 10 juta
tahun mengalami disfungsi ereksi dan orang per tahun pada tahun 2020.9
angka ini naik mendekati 70 % pada usia Kadang ereksi tidak dapat terjadi bila
70 tahun.3,4Pada tahun 1995 diperkirakan darah tidak mengalir bebas ke
152 juta pria mengalami disfungsi ereksi penis.Merokok dapat merusak pembuluh
dan pada tahun 2025 jumlahnya akan darah, nikotin menyempitkan pembuluh
menjadi 322 juta pria seiring dengan darah arteri yang menuju penis sehingga
pertambahan jumlah manusia di dunia, mengurangi aliran darah dan tekanan darah
artinya akan terjadi penambahan sebanyak menuju penis. Efek ini meningkat
170 juta penderita dalam kurun waktu 30 bersamaan dengan waktu. Masalah ereksi
tahun.5Di Indonesia belum ada data pasti ini merupakan peringatan awal bahwa
tentang jumlah pria yang mengalami tembakau telah merusak area lain dari
disfungsi ereksi. Diduga sekitar 10 – 20% tubuh.9
pria menikah mengalami disfungsi ereksi Alkohol adalah cairan bening yang
karena berbagai penyebab.6,7 mudah menguap dan mudah bergerak,
Rokok merupakan salah satu memiliki bau khas, rasa panas, mudah
pembunuh paling berbahaya di dunia. terbakar dengan memberikan nyala api
Rokok adalah hasil olahan tembakau berwarna biru dan tidak berasap.Alkohol
terbungkus yang meliputi kretek dan rokok juga adalah depresan yang berfungsi
putih yang dihasilkan dari tanaman memperlambat refleks, termasuk dalam
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan reaksi pada saat berhubungan seksual.10,11
spesies lainnya atau sintesisnya yang Konsumsi alkohol di dunia menyebabkan
mengandung nikotin dan tar dengan atau kematian lebih dari 3,3 juta orang setiap
tanpa bahan tambahan.8 tahunnya atau 5,9% dari semua kematian.12
Menurut WHO, ada 1,3 milyar Menurut Hasil Riskesdas 2007 di Indonesia
perokok di dunia dan sepertiganya berasal prevalensi konsumsi alkohol nasional
dari populasi global yang berusia 15 tahun adalah 4,6%, pada laki-laki 8,8%, dan pada
ke atas. Ketergantungan terhadap tembakau perempuan 0,5% dan Provinsi Sulawesi
sudah menjadi epidemik secara global yang Utara berada di peringkat dua di atas rata-
dapat menyebabkan kecacatan, penyakit, rata konsumsi alkohol nasional dengan
produktivitas menurun dan kematian. prevalensi 17,4%. Menurut penelitian
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Masters dan Johnson, sekitar 30 – 40% pria pada sopir perokok di Terminal Angkutan
peminum alkohol menunjukkan libido yang Umum Karombasan Manado.
menurun dan 40% menderita kesulitan
ereksi, walaupun tidak dijelaskan secara METODE PENELITIAN
rinci mengenai lamanya konsumsi Penelitian ini menggunakan desain
minuman beralkohol.13,14Hubungan antara penelitian survei analitik dengan
konsumsi minuman alkohol dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
disfungsi ereksi pada penduduk Taiwan dilakukan di Terminal Angkutan Umum
dari suku aborigin menemukan bahwa 49 Karombasan Manado pada bulan Oktober
% dari 192 responden memiliki riwayat 2015-Januari 2016. Jumlah populasi yaitu
alkoholik dan 79 responden (84 %) yang 60 sopir perokok. Penentuan sampel
alkoholik mengalami disfungsi ereksi.15 penelitian yaitu yang memenuhi kriteria
Masalah seksual pada pria alkoholik inklusi dan eksklusi dengan menggunakan
mungkin disebabkan oleh pengaruh teknik purposive sampling dan jumlah
langsung alkohol terhadap testis.Alkohol sampel yang didapatkan yaitu 48
dapat menurunkan produksi hormon orang.Konsumsi minuman alkohol sebagai
testosteron sehingga terjadi peningkatan variabel bebas sedangkan disfungsi ereksi
relatif maupun absolut hormon estrogen sebagai variabel terikat. Data dalam
dan peningkatan presentase testosteron penelitian ini diperoleh dari hasil formulir
yang terikat ke protein sehingga testosteron wawancara dan kuesioner yang di isi oleh
bebas yang aktif menjadi berkurang. responden. Analisis univariat dilakukan
Akibatnya dorongan seksual menurun atau untuk menjelaskan distribusi frekuensi dari
tertekan. Di samping itu terjadi juga variabel yang diteliti yaitu konsunsumsi
gangguan proses pembentukan sperma- minuman alkohol dan disfungsi ereksi.
tozoa. Penggunaan alkohol dalam jangka Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
panjang juga dapat mengganggu fungsi terhadap variabel terikat dengan
seksual. Akibat lain yang sering terjadi menggunakan Chi-Square.
ialah gangguan fungsi hati, gangguan
metabolisme neurotransmitter NO (nitric HASIL PENELITIAN
oxide), gangguan saraf tepi, serta kurang Analisis Univariat
darah (anemia). Semua gangguan tersebut
pada akhirnya dapat mengganggu fungsi Pada Tabel 1, didapatkan bahwa umur
seksual.3,10,16 31 – 40 jauh lebih banyak. Pada Tabel 2,
Sopir angkutan merupakan salah satu didapatkan bahwa pendidikan SMA jauh
jenis pekerjaan yang setiap hari terpapar lebih banyak. Pada Tabel 3, didapatkan
dengan jam kerja yang panjang, sehingga bahwa masa kerja sopir < 10 tahunjauh
menyebabkan kebanyakan sopir memilih lebih banyak. Pada Tabel 4, didapatkan
merokok untuk menghabiskan waktu saat bahwa sebanyak 48 sopir perokok yang
berada dalam kemacetan lalu lintas, saat mempunyai kebiasaan mengkonsumsi
menunggu antrian penumpang dan saat minuman alkohol.
waktu senggang bersama sopir lainnya.
Selain menghabiskan waktu dengan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
merokok, sopir juga mempunyai gaya Berdasarkan Umur
hidup atau kebiasaan seperti
mengkonsumsi minuman beralkohol yang Umur n %
dapat berpengaruh terhadap terjadinya
disfungsi ereksi. <20 5 8.3
21-30 17 28.3
Berdasarkan hal-hal di atas penulis
31-40 38 63.3
tertarik ingin meneliti pengaruh konsumsi Total 60 100.0
minuman alkohol terhadap disfungsi ereksi
Rotinsulu, Turalaki, Rumbajan: Pengaruh konsumsi minuman...

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden


Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan Jumlah Gelas Alkohol
Jumlah Gelas n %
Pendidikan n % Alkohol
SD 8 13.3
SMP 20 33.3 < 1 sloki 28 58
SMA 31 51.7 1 – 3 sloki 11 23
Sarjana 1 1.7 3 – 5 sloki 9 19
Total 48 100.0
Total 60 100.0
Tabel 7. Distribusi Kategori Disfungsi Ereksi
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Masa Kerja Kategori n %
Ya 48 80.0
Masa Kerja n % Tidak 12 20.0
<10 36 60.0 Total 60 100.0
11 – 20 19 31.7
21 – 30 5 8.3
31 – 40 0 0 Analisis Bivariat
Total 60 100.0 Pada Tabel 8, didapatkan bahwa
Disfungsi ringan jauh lebih banyak pada
Tabel 4. Distribusi Kategori Konsumsi sopir perokok yang mengkonsumsi
Minuman Beralkohol minuman beralkohol.

Kategori n % Tabel 8. Distribusi Kategori Derajat


Ya 48 80,0 Disfungsi Ereksi
Tidak 12 20,0
Total 60 100.0 Kategori n %
Tidak
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden 12 20.0
Berdasarkan Jenis Alkohol
disfungsi
Disfungsi
27 45.0
Jenis Alkohol n % ringan
Disfungsi
Cap tikus 33 69 11 18.3
sedang-ringan
Kesegaran 9 19 Disfungsi
Bir 6 12 6 10.0
sedang
Total 48 100.0
Disfungsi
4 6.7
berat
Pada tabel 5, didapatkan bahwa jenis Total 60 100.0
minuman cap tikus yang paling banyak di
konsumsi oleh sopir perokok di Terminal
Angkutan Umum Karombasan Manado. Berdasarkan hasil penelitian ini
Pada Tabel 6, didapatkan bahwa mengenai analisis bivariat dengan
jumlah gelas alkohol yang paling banyak menggunakan Chi-Square didapatkan
dikonsumsi oleh sopir perokok adalah < 1 bahwa nilai p = 0,001. Nilai p < 0,05
sloki. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Pada Tabel 7, didapatkan bahwa sopir yang signifikan antara konsumsi minuman
perokok yang mengkonsumsi minuman alkohol terhadap disfungsi ereksi pada
alkohol sebanyak 48 orang yang sopir angkutan umum di Terminal
mengalami disfungsi ereksi. Karombasan Manado.
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Tabel 9. Pengaruh Konsumsi Minuman Alkohol Terhadap Disfungsi Ereksi Pada Sopir Perokok Di
Terminal Angkutan Umum Karombasan Manado

Disfungsi Ereksi
Konsumsi OR
Alkohol Ya Tidak Total % Nilai P
(95% CI)
N % N %
Ya 43 71,7 5 8,3 48 80 12,040
Tidak 5 8,3 7 11,7 12 20 (2,755 – 0,001
Total 48 80,0 12 20,0 60 100 52,611)

Berdasarkan hasil analisis uji bivariat Angkutan Umum Karombasan Manado


dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan yang paling banyak berada pada
diketahui bahwa variabel bebas yaitu masa kerja < 10 tahun sebanyak 60,0 %,
konsumsi minuman alkohol memiliki yang kedua pada masa kerja 11 – 20 tahun
pengaruh terhadap disfungsi ereksi pada sebanyak 31,7 %, yang ketiga pada masa
sopir perokok di Terminal Angkutan kerja 21 – 30 tahun sebanyak 8,3 % dan
Umum Karombasan Manado dengan nilai yang terakhir pada masa kerja 31 – 40
OR = 12,040 (95 % CI: (2,755 – 52,611). tahun tidak didapatkan atau 0 %.
Hal ini menunjukkan bahwa sopir perokok Berdasarkan kriteria inklusi dan
yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kriteria ekslusi yang dipakai dalam
minuman alkohol mempunyai peluang 12 pengambilan sampel diketahui bahwa
kali terhadap disfungi ereksi dibandingkan dalam penelitian ini seluruh responden
dengan sopir perokok yang tidak telah bersedia menjadi responden, sudah
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi menikah dan tidak memiliki riwayat
minuman alkohol. penyakit, riwayat psikologis dan riwayat
konsumsi obat.
BAHASAN 2. Gambaran Konsumsi Minuman Alkohol
1. Gambaran Karakteristik Responden dan Disfungsi Ereksi
Berdasarkan hasil pengolahan data a. Konsumsi Minuman Alkohol
untuk distribusi frekuensi responden Dalam penelitian ini didapatkan bahwa
menurut kategori umur pada sopir perokok sebagian besar responden yaitu sopir
didapatkan yang paling banyak berada pada perokok mempunyai kebiasaan konsumsi
kelompok umur 31 – 40 tahun sebanyak minuman alkohol sebanyak 48 orang
63,3 %, yang kedua pada kelompok umur (80,0%) dan yang tidak mempunyai
21 – 30 tahun sebanyak 28,3 %, dan yang kebiasaan konsumsi minuman alkohol
terakhir pada kelompok umur < 20 tahun sebanyak 12 orang (20,0%).
sebanyak 8,3 %. Hal yang memungkinkan responden
Hasil pengolahan data untuk distribusi mengkonsumsi minuman beralkohol
frekuensi responden menurut kategori disebabkan karena faktor keinginan dari
tingkat pendidikan pada sopir perokok responden itu sendiri, seperti untuk mengisi
didapatkan yang paling banyak berada pada waktu senggang, berada dalam kondisi
pendidikan SMA sebanyak 51,7%, yang stres, cemas atau depresi, ingin dikenal
kedua pada pendidikan SMP sebanyak sebagai peminum dan lain-lain.Ada juga
33,3%, dan yang ketiga pada pendidikan pengaruh lingkungan yang mempengaruhi
SD sebanyak 13,3%, dan yang terakhir kebiasaan responden mengkonsumsi
pada pendidikan Sarjana sebanyak 1,7%. minuman beralkohol seperti faktor
Hasil pengolahan data untuk distribusi pergaulan, faktor anggota keluarga yang
frekuensi responden menurut kategori masa mengkonsumsi alkohol, faktor budaya dan
kerja dari sopir perokok di Terminal lain-lain sebagainya.
Rotinsulu, Turalaki, Rumbajan: Pengaruh konsumsi minuman...

Hasil Riskesdas 2007 menunjukkan 18,3 % yang mengalami disfungsi sedang –


bahwa prevalensi nasional ada 4,6 % yang ringan, 10 % yang mengalami disfungsi
mengkonsumsi minuman alkohol. Itu sedang dan 6,7 % yang mengalami
berarti masih termasuk banyak orang di disfungsi berat. Dapat dilihat bahwa dalam
dunia yang tidak lepas dari minuman penelitian ini yang paling banyak menonjol
alkohol. adalah disfungsi ringan.
b. Jenis Alkohol
Dalam penelitian ini menggambarkan 3. Pengaruh Konsumsi Minuman Alkohol
karakteristik responden menurut kategori Terhadap Disfungsi Ereksi Pada Sopir
jenis alkohol yang dikonsumsi didapatkan Perokok Di Terminal Angkutan Umum
bahwa sebagian besar mengkonsumsi cap Karombasan Manado
tikus sebanyak 69 %, kesegaran sebanyak Berdasarkan hasil penelitian ini
19 %, danbir sebanyak 12 %. mengenai analisis bivariat dengan
c. Jumlah Gelas Alkohol menggunakan Chi-Square didapatkan
Dalam penelitian ini menggambarkan bahwa nilai p = 0,001. Nilai p < 0,05
karakteristik responden menurut kategori menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
jumlah gelas alkohol yang di konsumsi yang signifikan antara konsumsi minuman
dalam seminggu didapatkan bahwa paling alkohol terhadap disfungsi ereksi pada sopir
banyak < 1 sloki sebanyak 58 %, 1 – 3 sloki angkutan umum di Terminal Karombasan
sebanyak 23 %, dan 1 – 5 sloki sebanyak Manado.
19 %. Masalah seksual pada pria alkoholik
d. Disfungsi Ereksi mungkin disebabkan oleh pengaruh
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa langsung alkohol terhadap testis. Alkohol
sebagian besar sopir perokok di Terminal dapat menurunkan produksi hormon
Angkutan Umum Karombasan Manado testosteron sehingga terjadi peningkatan
mengalami disfungsi ereksi, dimana dari 60 relatif maupun absolut hormon estrogen
orang responden dalam penelitian ini, dan peningkatan presentase testosteron
sebanyak 48 orang (80,0 %) mengalami yang terikat ke protein sehingga testosteron
disfungsi ereksi sedangkan 12 orang (20,0 bebas yang aktif menjadi berkurang.
%) tidak mengalami disfungsi ereksi. Akibatnya dorongan seksual menurun atau
Hal yang memungkinkan responden tertekan. Di samping itu terjadi juga
mengalami disfungsi ereksi disebabkan gangguan proses pembentukan sperma-
karena kebiasaan dari responden yang tozoa. Penggunaan alkohol dalam jangka
hampir setiap harinya mengkonsumsi panjang juga dapat mengganggu fungsi
minuman alkohol. seksual pada testis.
Di Indonesia, diduga sekitar 10 – 20 % Menurut penelitian Masters dan
pria yang sudah menikah mengalami Johnson, sekitar 30 – 40 % pria peminum
disfungsi ereksi karena berbagai penyebab.7 alkohol menunjukkan libido yang menurun
e. Derajat Disfungsi Ereksi dan 40 % menderita kesulitan ereksi.13,14
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa Penelitian terhadap pria yang minum
sebagian besar sopir perokok di Terminal minuman alkohol menunjukkan bahwa
Angkutan Umum Karombasan Manado mereka memiliki jumlah testosteron yang
mengalami disfungsi ereksi ini dilihat dari lebih rendah dibandingkan pria yang tidak
kategori total skor fungsi ereksi yaitu 0-6 minum. Penelitian juga menyebutkan
disfungsi berat, 7-12 disfungsi sedang, 13- bahwa berkurangnya testosteron
18 disfungsi sedang – ringan, 19-24 berhubungan dengan jumlah alkohol yang
disfungsi ringan, dan 25-30 tidak disfungsi dikonsumsi. Lebih banyak alkohol yang
atau normal. Dimana dari 60 orang dikonsumsi dan lebih tingginya kadar
responden dalam penelitian ini, sebanyak alkohol dalam darah maka jumlah
45 % yang mengalami disfungsi ringan, 20 testosteron menurun sehingga pria tidak
% tidak mengalami disfungsi atau normal, mampu mempertahankan ereksi tersebut.17
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

bahkan menurut teori setelah berhenti melakukan pemeriksaan dan


mengkonsumsi alkohol dalam selang waktu pengobatan ke dokter ahli.
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, 5. Perlu adanya tingkat kesadaran dan
hanya 50 % kasus yang fungsi seksualnya pengetahuan tentang kesehatan kerja
kembali normal.14 para sopir agar dapat bermanfaat dalam
Berdasarkan hasil analisis uji bivariat kehidupan di kemudian hari.
dengan menggunakan uji Chi-Square
diketahui bahwa variabel bebas yaitu DAFTAR PUSTAKA
konsumsi minuman alkohol memiliki 1. Tendean OS, Disfungsi ereksi.2012
pengaruh terhadap disfungsi ereksi pada 2. B Windu S C. Disfungsi seksual – tinjauan
sopir perokok di Terminal Angkutan fisiologis dan patologis terhadap
Umum Karombasan Manado dengan nilai seksualitas. CV Andi; 2009. Hal 101-
102
OR = 12,040 (95 % CI: (2,755 – 52,611).
3. Team Dee Publishing. 2010. Kupas Tuntas
Hal ini menunjukkan bahwa sopir perokok
Impotensi dan Ejakulasi Dini.
yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi Cetakan I. Dee Publishing.
minuman alkohol mempunyai peluang 12 Yogyakarta.
kali terhadap disfungi ereksi dibandingkan 4. Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia-
dengan sopir perokok yang tidak Dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. EGC.
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi Jakarta.
minuman alkohol. 5. Anonimous. 2014. Disfungsi Ereksi. Online
(http://disfungsiereksi.org/disfungsi-
SIMPULAN ereksi) diakses pada 24 September
Dari hasil penelitian yang dilakukan di 2015.
6. Anonimous. 2014. Penyebab Disfungsi
Terminal Angkutan Umum Karombasan
Ereksi. Online
Manado dapat ditarik kesimpulan bahwa (http://disfungsiereksi.org/penyebab-
mengonsumsi minuman alkohol pada sopir disfungsi-ereksi) diakses pada 24
perokok mempengaruhi secara signifikan September 2015.
terhadap terjadinya disfungsi ereksi. 7. Pangkahila, W. 2014. Seks dan Kualitas
Hidup. Kompas Media Nusantara.
SARAN Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka 8. Keputusan menteri perindustrian dan
saran yang bisa diajukan untuk mencegah perdagangan RI. Pedoman cara uji
dan memperberat terjadinya disfungsi kandungan kadar nikotin dan tar
ereksi pada sopir perokok ini adalah rokok. No 62/ MPP/ Kep/2. 2004
9. Gondodiputro S. Bahaya tembakau dan
sebagai berikut:
bentuk-bentuk sediaan tembakau.
1. Sebaiknya sopir dapat mengurangi atau
Unpad: fakultas kedokteran; bagian
bahkan menghentikan kebiasaan ikmas. 2007. Bandung.
mengkonsumsi minuman alkohol. 10. Familia, D. 2010. Seluk-Beluk dan Fakta
2. Sopir dalam penelitian ini termasuk Disfungsi Seksual Yang Wajib Anda
dalam kategori sopir perokok, sehingga Ketahui. Cetakan I. A Plus Books.
diharapkan dapat mengurangi atau Yogyakarta.
bahkan menghentikan kebiasaan 11. Anonimous. 2010. Kupas Tuntas Impotensi
merokok. dan Ejakulasi Dini. Cetakan I. Dee
3. Sebaiknya sopir tidak menghisap rokok Publishing. Yogyakarta.
pada saat mengendarai kendaraan agar 12. World Health Organization. 2014. Global
asap rokok tersebut tidak terhirup oleh status report on alcohol and health
2014. Geneva, Switzerland
orang lain yang bisa menjadi perokok
13. Mayo Klinik. 2011. Kehilangan Libido-
pasif. Bagaimana Mengatasi Gairah Seks
4. Bila telah didapati gejala dan tanda Yang Menurun. Mitra Media.
disfungsi ereksi, sopir sebaiknya dapat 14. Grover, S., S.K. Mattoo, S. Pendharkar, \
Rotinsulu, Turalaki, Rumbajan: Pengaruh konsumsi minuman...

and V. Kandappan. 2014. Sexual Taiwan. American Journal Mens


Dysfunction in Patients With Alcohol Health.
and Opioid Dependence. Indian 16. Maiorino, MI, G Bellastella, and K
Journal of Psychological Medicine; Esposito. 2014. Lifestyle
36(4), .p 355-65. Modification and Erectile
15. Chao, J.K., M.C. Ma, Y.C. Lin, H.S. Dysfunction: What Can Be Expected?
Chiang, and T.I. Hwang. 2014. Asian Journal of Andrology.
Study on Alcohol Dependence and 17. Hruska KS, Furth PA, Seifer DB.(2000)
Factors Related to Erectile Environmental factors in infertility.
Dysfunction Among Aborigines in ClinObstet Gynecol; 43:821-9.

You might also like