You are on page 1of 7

TEST FORM

Alodokter Test
Part I
Medical Cases

Direction to follow in answering questions :

• Shows systematic approach


• Never give any firm/certain, single diagnosis.
• Always try to give relevant differential diagnosis in logical sequence.
• Mention possible causes and risk factors when applicable
• Mention diagnosis process and possible medical treatment
• Give possible home management of symptom before going to the doctor eg persistent headache
– take Green Label pain medication, hydrate, rest. The Home management must be applicable for
the patient., and explained carefully and in details.
• Give ONLY green-labelled drug that is related to the patient’s condition, never give any blue or
red-labelled drugs.
• Mention prevention methods if applicable
• Answers should be applicable to other people with the same or similar conditions/symptoms
• Able to answer questions safely – cannot be too specific eg NEVER make any diagnosis. Making
diagnosis with no physical exams or medical tests done is impossible
• Always slip in ‘go see doctor’ and ‘Red Flag Warning’ if symptoms doesn’t go away or gets worse
or if patient is worried
• Avoid using medical jargons, remember most of our website visitors were not from medical field
• Try to involve Alodokter pages and articles but otherwise use reliable English sources with a few
comments/ a summary on it.

• Able to provide extra, related answers when possible


• Show professionalism and genuine care in answers
• Ensure that answers given are most updated
• The answer cannot be a copy-paste from Alodokter.com website or from another online or
offline source

ALODOKTER 1
Questions:

1. Dokter saya mau tanya apakah saya bisa lahiran secara normal ya, karena
anak saya sekarang 5 tahun dulu lahiran secara sesar. Apa yang harus saya
lakukan supaya bisa lahiran normal? mohon bantuan nya.

Jawaban :
Hallo Ibu
Perkenalkan Bu saya dengan dokter Delphine, saya akan membantu ibu
menjawab pertanyaan ibu.
Sebelumnya saya akan menjelaskan mengenai persalinan normal terlebih
dahulu
Persalinan normal merupakan proses pengeluaran janin atau bayi
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 -42 minggu) maupun
premature sebelum 37 minggu melalui vagina
Adapun untuk tahap dari persalinan adalah
1. Adanya kontraksi dari otot perut
2. Pembukaan oleh jalan lahir yaitu serviks secara bertahap
3. Penurunan kepala bayi oleh peningkatan kontraksi otot perut
4. Pengeluaran bayi dan plasenta keluar melalui vagina

Tidak semua persalinan normal dapat dilakukan, terdapat beberapa


kontraindikasi untuk melakukan persalinan normal, seperti :
1. Posisi janin tidak normal atau malpresentasi
Merupakan kondisi ketika tubuh janin atau bayi yang terletak di bagian
serviks atau jalan lahir adalah bukan posisi ubun-ubun atau puncak kepala,
beberapa posisi yang tidak disarankan untuk persalinan secara normal

 Presentasi wajah, yaitu posisi wajah janin yang wajahnya langsung


berhadapan dengan pembukaan jalan lahir atau serviks
 Letak sungsang, yaitu posisi kaki atau bokong janin yang berhadapan
langsung dengan pembukaan jalan lahir atau serviks
 Presentasi alis, yaitu posisi kepala janin yang kepalanya sedikit
mendongak, sehingga alis janin berhadapan langsung dengan
pembukaan jalan lahir atau serviks
 Letak lintang, yaitu posisi janin yang horizontal atau melintang di
dalam Rahim atau uterus, dengan bahu janin berhadapan langsung
dengan pembukaan jalan lahir atau serviks
 Occiput posterior, yaitu posisi kepala janin bagian belakang yang
berada di jalan lahir, tetapi wajah janin mengarah ke perut ke perut
ibu

2. Kelainan letak plasenta


Kelainan letak plasenta dalam bentuk plasenta yang menutupi jalan lahir
(plasenta previa) atau plasenta yang menempel ke dalam otot Rahim
(plasenta akreta) merupakan kontra indikasi persalinan normal
3. Prolaps tali pusat
Prolapse tali pusat merupakan tali pusat yang menutupi jalan lahir bayi.
Akibatnya, tali pusat tertekan, sehingga menyebabkan bayi kekurangan
oksigen. Dikarenakan tali pusat yang membawa sari makanan dan oksigen
dari ibu ke anak
4. Kehamilan kembar
Kehamilan kembar yang menjadi kontra indikasi untuk melakanakan
persalinan normal adalah ketika kedua janin berada dalam posisi sungsang
atau posisi bokong, kembar siam, terdapat dalam satu selaput air ketuban,
atau kehamilan kembar yang lebih dari dua janin.
5. Denyut jantung janin tidak stabil
Keadaan ini dapat menandakan janin mengalami hipoksia atau rendahnya
kadar oksigen dalam tubuh. Keadaan yang dapat menyebabkan rendahnya
kadar oksigen pada janin adalah lepasnya plasenta dari rahim sebelum
proses persalinan (solusio plasenta) atau janin terlilit pada tali pusat.
6. Makrosomia
Makrosomia merupakan berat badan janin yang lebih dari 4–4,5 kg. Kondisi
ini berisiko menyebabkan bahu janin terjepit (distosia bahu) jika menjalani
proses melahirkan normal dan menyebabkan kondisi yang berbahaya bagi
ibu dan janin
7. Infeksi herpes genital
Ibu hamil yang terkena herpes genital tidak disarankan untuk melahirkan
normal, karna hal tersebut dapat menularkan kebayinya
8. Pernah melakukan operasi Caesar
Pasien dengan riwayat operasi Caesar lebih dari 1 kali meningkatkan risiko
terjadi komplikasi seperti rupture atau robek pada uterus, plasenta previa,
dan plasenta akreta. Adanya riwayat gangguan plasenta seperti plasenta
previa dapat mengurangi angka kesuksesan persalinan normal. Sehingga
pada kasus riwayat SC lebih dari 1 kali, perlu dikonsultasikan pada dokter
spesialis yang berpengalaman untuk evaluasi dan pertimbangan faktor lain.
Berdasarkan dari pertanyaan ibu, operasi Caesar sebelumnya dapat
mengakibatkan resiko kepada persalinan normal berikutnya. Ada baiknya ibu
berkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter spesialis yang ad ajika ingin
melakukan persalinan normal setelah Caesar.
Adapun hal yang bisa ibu lakukan sekarang adalah istirahat yang cukup,
makan makanan yang begizi seperti daging, sayur, buah segar, dan ikan,
jangan merokok dan meminum alcohol, kurangi minum teh dan kopi karena
dapat mengurangi penyerapan zat besi, minum asam folat, multi vitamin
penambah darah, melakukan pemeriksaan kehamilan berkala ke dokter
spesialis kandungan setidaknya 4 kali selama kehamilan
Apakah jawaban saya membantu ibu?
Terima kasih ibu

2. Dok, saya mau tanya ada teman saya yang bilang bahwa dibandingkan
masturbasi, akan lebih baik jika melakukan hubungan intim karena bisa
menghindari sakit jiwa akibat khayalan yang terlalu tinggi. Apakah itu benar
dok? Lalu sebenarnya bagaimana cara masturbasi yang baik dan benar dok?
Hallo bapak/ibu
Perkenalkan saya dengan dokte Delphine
Saya akan membantu menjawab pertanyadan dari bapak atau ibu berikan
Masturbasi adalah tindakan seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian
besar laki-laki dan perempuan. Sebagian besar laki-laki yang melakukan
masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan perempuan,
dan mereka cenderung selalu atau biasanya mengalami orgasme ketika
bermasturbasi.
Masturbasi ini adalah perilaku seksual yang paling umum, bahkan masih ada
yang melakukan masturbasi meskipun telah menikah. Masturbasi memiliki
dampak buruk bila dilakukan terus-menerus secara obsesif karena dapat
menghilangkan kenikmatan akan hubungan intim yang sebenarnya. Dampak
negatif masturbasi diantaranya adalah perasaan berdosa atau bersalah, lebih
mudah ejakulasi dini dan menyebabkan ketagihan. Ketika sudah sampai pada
taraf ketagihan, biasanya tubuh akan merasakan gejala-gejala seperti
pusing, jantung berdebar, mudah marah, gelisah, gemetaran, lemas, tidak
mampu berpikir jernih.
Tetapi selama masturbasi tidak dilakukan secara berlebihan, tidak ada
dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis seseorang.
Apakah saya sudah menjawab pertanyaan dari bapak atau ibu?
Semoga bapak atau ibu selalu sehat
Terima kasih
3. Pagi Dokter. Saya mau tanya sudah seminggu ini saya susah buat BAB. Setiap kali
mau BAB pasti nyeri di perut sebelah kiri terus juga setiap saya mengedan yang
keluar berupa cairan putih susu, dan sampai sekarang saya susah buat BAB karena
sakit di perut sebelah kiri. Kira-kira kenapa saya dok? terima kasih.
Hallo bapak atau ibu
Perkenalkan saya dengan dokter delphine
Saya akan membantu menjawab pertanyaan bapak atau ibu
Nyeri di perut kiri bawah bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti
1. Diverticulitis : adanya kantong kantong kecil yang timbul di dinding usus yang
meradang
2. Hernia : timbulnya benjolan yang merupakan penonjolan organ yang mencuat
melalui jaringan otot atau jaringan ikat disekitarnya yang lemah
3. Gastroenteritis : infeksi saluran cerna yang menyebabkan gejala seperti diare
dan disertai nyeri perut
4. Sindrom iritasi saluran cerna (IBS) : iritasip pada saluran cerna yang
menyebabkan gejala seperti kram perut, kembung, diare, sembelit
5. Infeksi pada saluran kencing
6. Infeksi atau batu pada ginjal
7. Usus mengalami penyumbatan : hal ini menyebabkan susah untuk bab
8. Usus mengalami terpelintir : hal menyebabkan susah pengeluaran kotoran
9. Keganasan
10. Keracunan makanan
Dinding saluran cerna mengeluarkan lendir untuk mempermudah pergerakan feses
keluar tubuh, namun lendir ini seharusnya berwarna bening bukan putih
Lendir putih bisa dapat menunjukan beberapa kelainan medis tertentu seperti :
1. Abses anal : adanya kantung yang berisi nanah pada anus
2. Fistula ani : adanya saluran tidak normal yang menghubungkan rectum atau
anus dengan organ lain
3. Fisura ani : robekan pada dinding anus
4. Adanya gangguan fungsi hati ataupun empedu
Hal ini perlu dilakukan wawancara lebih lanjut oleh dokter dan memerlukan pemeriksaan
fisik oleh dokter serta pemeriksaan penunjang lainnya berupa : USG, tes darah, kultus
feses, foto rontgen ataupun endoskopi. Untuk penangannanya bisa berbeda beda
tergantung dari penyebab dan kondisi masing masing pasien.
Adapun hal yang bisa dilakukan sekarang untuk meringankan keluhan adalah
1. Beristirahat yang cukup
2. Perbanyak makanan yang berserah seperti sayur
3. Hindari aktivitas berat
4. Minum air putih yang cukup
5. Kompres hangat pada bagian perut yang nyeri
6. Jaga kebersihan anus
7. Hindari sex anal
8. Obat-obatan antibiotic, antinyeri, anti radang hanya diberikan dengan
rekomendasi dokter
9. Tidak boleh sembarangan mengkonsumsi peredada nyeri, karena beberapa obat
Pereda nyeri perut dapat mengakibatkan keluhan luka lambung
10. Hindari merokok, makan makanan pedas, soda, kopi, teh, dan makanan
berpengawet seperti mie
Apakah hal ini membantu ibu atau bapak?
Semoga bapak dan ibu selalu sehat
Terima kasih

4. Dokter, sudah 2 hari ini gusi saya bengkak, dari kemarin saya minum Ponstan,
apakah saya perlu minum antibiotik? antibiotik apa yang bisa saya minum? Thanks
Hallo bapak / ibu
Perkenalkan saya dengan dokter delphine
Saya akan membantu untuk menjawab pertanyaan bapak
Radang gusi atau gingivitis adalah peradangan pada gusi disekitar gigi yang ditandai
dengan warna gusi berwarna merah dan terasa sakit atau nyeri. Hal ini diakibatkan sisa
makanan yang ada di gigi dan gusi mengeras kemudian menjadi plak. Jika hal ini tidak
ditangani dengan lanjut, maka bisa menyebabkan periodontitis yaitu infeksi serius yang
bisa merusak gigi dan tulang disekitarnya. Kondisi ini menyebabkan gigi mudah lepas.
Adapun untuk gejala dari gingivitis adalah Untuk peradangan gusi seperti ini, terkadang
memang membutuhkan terapi antibiotic dan anti radang.
Namun dikarenakan antibiotic tidak dapat dikonsumsi secara bebas
Ada baiknya bapak langsung berkonsultasi dengan dokter yang berada terdekat dari
lokasi bapak untuk masalah pengobatan yang ada
Adapun untuk pencegahan dan pengobatan dari radang gusi ini adalah
1. Pembersihan karang gigi dan perawatan saluran gigi dengan mengunakan laser atau
gelombang suara
2. Penambalan atau pengantian gigi yang berlubang atau rusak
Sedangkan untuk mencegah dan membantu proses penyembuhan dari radang gusi,
lakukanlah beberapa tindakan seperti berikut :
1. Jangan merokok atau mengunyah tembakau, karna hal ini dapat merusak gigi
2. Sikat gigi sebelum dan setelah bangun tidur, akan lebih baik jika ditambahkan setelah
makan juga, agar mengurangi sisa makan yang bisa menjadi plak
3. Bersihkan gigi kedokter gigi minimal dua kali setahun
4. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setidaknya satu kali sehari, gunakan
mouthwash atau antiseptic untuk mengurangi plak di sela sela gigi
5. Gunakan sikat gigi yang lembut yang tidak melukai gusi gigi, dan ganti setiap tiga atau
empat bulan sekali
Adapun pengobatan seperti anti radang dan antibiotic yang bisa diberikan kepada
pasien dengan gusi bengkak atau meradang namun hal ini perlu diresepkan oleh
dokter
Jika ibu atau bapak ingin membeli obat antibiotik, silahkan berkonsultasi terlebih
dahulu ke klinik dokter terdekat dan berkonsultasi mengenai radang ibu atau bapak
Apakah hal ini membatu bapak atau ibu?
Terima kasih pak
Sehat selalu pak atau ibu

You might also like