You are on page 1of 6

Jurnal CIVILLa Vol 3 No 2 September 2018 ISSN No.

2503 - 2399

STUDI ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG


PADA PEMBANGUNAN GEDUNG LP3M
UNIVERSITAS KADIRI
1
Agata Iwan Candra, 2Anasrudin Yusuf, 3Amanda Rizky F.
1
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kadiri
2,3
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kadiri

E-mail : 1iindiecom@gmail.com, 2anasrudin@yahoo.com, 3ceugm14@gmail.com

Abstract
The foundation is a part of the building construction which is responsible for
accepting and eradicating all the load from the building either live load or dead load from a
land market building which is strong enough to support it . To determine the soil bearing
capacity soil investigation needs to be done so that the building that are above the ground is not
decreased (settlelment) is large enough, then the foundation must reach solid ground layer and
the bearing capacity of the soil (bearing capacity) are permitted. Strous foundation and bored
pile used if the ground conditions in the bottom of the building does not have sufficient load
bearing capacity to carry the load or if the hard soil that has a strong carrying capacity is
located very deep from the ground surface. The purpose of this study is to calculate the carrying
capacity of Strous Meyerhoff and Begemann on sondir results.
Calculation results as follows:
Load Bearing Capacity of Single Pile Foundation
Diameter of pile = 30 cm
The depth of the pile = 4.00 meters

Power Capacity Support the Pile Group


For P max = 127 Ton, taking into account the pile efficiency factor, thenumber and capacity of
the pile group ultimit can be seen in table 4 as follows:

Keywords : soil bearing capacity, foundation, strouss, bored pile, sondir

166
Jurnal CIVILLa Vol 3 No 2 September 2018 ISSN No. 2503 - 2399

1. PENDAHULUAN diijinkan sehingga konstruksi mampu berdiri


Tinjauan Umum dengan sempurna.
Pondasi adalah suatu konstruksi pada
bagian dasar bangunan (sub-structure) yang Latar Belakang
berfungsi meneruskan beban dari bagian atas Sejalan dengan perkembangan
struktur bangunan (upper-structure) ke pembangunan modern ini, makin banyak
lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya didirikan bangunan atau gedung-gedung
tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah, tinggi. Dari pembangunannya sering timbul
dan penurunan (settlement) tanah / pondasi masalah-masalah yang diakibatkan oleh
yang berlebihan. kondisi tanah. Hal ini disebabkan karena
Pondasi harus di perhitungkan untuk tanah tempat berdirinya bangunan adalah
dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap merupakan daerah yang labil tanahnya.
berat sendiri, beban – beban bangunan, gaya – Dengan demikian, akhirnya timbul
gaya luar seperti tekanan angin, gempa, dan masalah dalam menentukan jenis pondasi
lain–lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi yang layak dipergunakan pada pembangunan
penurunan melebihi batas yang diijinkan. Gedung LP3M Universitas Kadiri.
Bangunan gedung adalah wujud fisik Pondasi jenis tiang merupakan pondasi
hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu yang sering kali direncakan pada kondisi yang
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau demikian. Dalam hal ini penulis mencoba
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam membuat analisa perhitungan Pondasi
tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai StrousMetode Trofimankove, Metode
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik Meyerhoff, Metode Begemann dan Cara
untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan Umum
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
budaya, maupun kegiatan khusus [1]. Rumusan Masalah
Saat ini makin banyak didirikan gedung– Sesuai dengan latar belakang dan
gedung berukuran besar.Sehubungan dengan identifiksi masalah tersebut diatas, maka dapat
pembangunan ini, kerap kali dalam diangkat rumusan masalahnya adalah :
menentukan jenis kondisi bangunan timbul 1. Pada kedalaman berapa tanah di sekitar
masalah–masalah yang diakibatkan oleh Gedung LP3M mampu menahan beban
kondisi lapisan tanahnya.Hal ini terjadi pula yang direncanakan ?
pada pembangunan Gedung LP3M 2. Apakah mampu pondasi strousMetode
Universitas Kadiri. Pada waktu diadakan Trofimankove, Metode Meyerhoff, Metode
penyelidikan tanah (sondir), menunjukan Begemann dan Cara Umumdigunakan
lapisan tanah keras letaknya tidak terlalu dalam analisa perhitungan Gedung LP3M
dalam dari permukaan tanah. Universitas Kadiri ?
Dengan diketahui kondisi lapisan tanah,
dimana letak lapisan tanah keras berada tidak Batasan Masalah
terlalu dalam dari permukaan tanah maka Untuk menghindari melebarnya
pemilihan jenis pondasi menggunakan system permasalahan, untuk itu penulis membuat
pondasi tiang (Strous Pile) batasan-batasan permasalahan yang
Pondasi merupakan bagian yang sangat berhubungan dengan penulisan ini, Adapun
penting, karena terletak pada bagian bawah batasan permasalahan pada perencanaan ini
dari struktur bangunan yang berfungsi adalah :
memikul beban –beban, antara lain :beban 1. Perhitungan daya dukung tiang
hidup, beban bangunan sendiri,beban gempa berdasarkan kekuatan tanah.
dan lain – lain. Beban dari struktur bangunan 2. Perhitungan daya dukung tiang kelompok.
tersebut didistribusikan melalui kolom dengan 3. Data pembebanan di asumsikan.
intensitas tegangan yang di ijinkan menurut
nilai daya dukung tanah [2]. Maksud Dan Tujuan
Dengan demikian, konstruksi pondasi Maksud yang akan dicapai dari penulisan
pada suatu bangunan harus direncanakan studiperencanaan pondasi strous Metode
sesuai dengan daya dukung tanah yang Trofimankove, Metode Meyerhoff, Metode

167
Jurnal CIVILLa Vol 3 No 2 September 2018 ISSN No. 2503 - 2399

Begemanndan Cara Umum Gedung LP3M 1. Metode Trofimankove (1974)


Universitas Kadiri adalah : Pall
 Untuk menghitung daya dukung Strous ( ⁄ )
Metode Trofimankove, Metode Meyerhoff,
Metode Begemann dan Cara Umum
tersebut terhadap hasil sondir.
Adapun tujuannya yaitu, untuk
memenuhi penelitian dosen Univeritas Kadiri
2. Metode Meyerhoff (1956)
dan nantinya bisa dimanfaatkan sebagai acuan
dalam perencaan lebih lanjut. qcr =
= 38,125 kg/cm2
2. METODOLOGI Pult =
Bahan untuk menganalisis daya
dukung pondasi menggunakan data pondasi = 126286,13 kg
tiang. Beberapa metode pengumpulan data Pall =
antara lain :
- Metode observasi dengan mengambil data = 50514,45 kg = 50,51 Ton
yang berhubungan dengan data teknis
gedung dan pondasi diperoleh langsung 3. Metode Begemann (1965)
dari proyek. qcu =
- Pengambilan data meliputi gambar lengkap
(denah, potongan, detail-detail, denah = 34,17 kg/cm2
pondasi, detail pondasi), data penyelidikan
qcb = = 35
tanah yaitu data sondir. 2
- Membaca studi kepustakaan dengan kg/cm
membaca dan mengutip isi buku yang qc = ⁄ =
berhubungan dengan permasalahan yang 34,58 kg/cm2
ditinjau untuk melengkapi dan
menyelesaikan tulisan artikel ini. Pall =
- Menghitung daya dukung pondasi
berdasarkan data sondir dengan = 8148,51 + 19867,43
menggunakan metode Trofimankove = 28015,94 kg = 28,02 Ton
(1974), metode Meyerhoff (1956), metode
Begemann(1965), dan metode Cara Umum 4. Cara Umum
yang kemudian digunakan untuk Pall =
menentukan jumlah tiang dengan
mempertimbangkan daya dukung tiang
=
kelompok, kemudian disimpulkan.
= 28349,73 kg = 28,35 Ton
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Beban Struktur Bangunan Dengan data-data yang sama, maka
Hasil perhitungan analisa daya dukung ijin tiang tunggal untuk diameter
pembebanan dengan bantuan SAP2000, untuk jenis lain dapat dihitung dan dilihat dalam
beban maksimal bangunan yang bekerja pada tabel 3 sebagai berikut :
pondasi (Pmax) = 127 ton Tabel 3. Daya Dukung Pondasi Tiang
Tunggal, Pall (Ton)
3.2. Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang
Tunggal
Diameter tiang = 30 cm
Kedalaman tiang = 4,00 meter

168
Jurnal CIVILLa Vol 3 No 2 September 2018 ISSN No. 2503 - 2399

3.3. Kapasitas Daya Dukung Kelompok 5. Berdasarkan analisis kapasitas daya


Tiang dukung kelompok tiang dengan
Untuk Pmax = 127 Ton, dengan menggunakan keempat metode
memperhatikan faktor efisiensi tiang, maka tersebut, dapat diketahui bahwa metode
jumlah dan kapasitas ultimit kelompok tiang Meyerhoff (1956) memberikan hasil
dapat dilihat dalam tabel 4 sebagai berikut : yang paling ekonomis dibandingkan
Tabel 4. Daya Dukung Pondasi Kelompok metode yang lain.
Tiang, Pgrup (Ton)

4. KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH


Dari hasil analisis daya dukung pondasi Terima kasih kepada pihak-pihak yang
dapat disimpulkan : telah membantu dalam penyelesaian
1. Berdasarkan Tingkat konsistensi tanah penelitian ini dan terkhusus untuk
dari sondir (Terzaghi dan Peck, 1948), Universitas Kadiri ynng telah mendukung
hasil penyelidikan tanah di lokasi penelitian ini baik secara moril ataupun
proyek dan analisis pengujian sondir, materiil hingga penelitian ini dapat
dapat diketahui bahwa perlawanan terselesaikan sesuai dengan yang
penetrasi konus untuk kisaran diharapkan.
kedalaman 1 – 5 m termasuk kategori
Tanah Sedang/Kaku. DAFTAR PUSTAKA
2. Berdasarkan analisis daya dukung UU Nomer 28 Tahun 2002 Pasal 5 Ayat 1,
pondasi dalam menggunakan metode Bangunan Gedung.
Trofimankove (1974), metode Thornburn,Thomas H.,1996,Teknik Fondasi
Meyerhoff (1956), metode Begemann edisi kedua,Gajah Mada University
(1965), metode Cara Umum, pada Press,Yogyakarta.
kisaran kedalaman 4 m menunjukkan Bowless, J.E., 1988, Analisis dan Desain
nilai yang berbeda pada masing-masing Pondasi Edisi Keempat Jilid 2 ,
metode. Erlangga, Jakarta.
3. Penggunaan angka keamanan yang A., Hanggoro Tri Cahyo, 2006, Hand Out
berbeda akan menghasilkan nilai daya Rekayasa Pondasi 2, Pondasi Tiang
dukung yang berbeda pula. Nilai daya Pancang, Jurusan Teknik Sipil –FT,
dukung tiang tunggal yang rendah akan Universitas Negeri Semarang.
menghasilkan jumlah tiang lebih Direktorat Jenderal Bina Marga. 1976.
banyak dibandingkan nilai daya dukung Manual Pemeriksaan Jalan.
tiang tunggal yang tinggi. Departemen Pekerjaan Umum dan
4. Jumlah tiang pancang sangat Tenaga Listrik : Jakarta.
mempengaruhi nilai daya dukung tiang Surendro, Dr. Bambang. 2015. Rekayasa
kelompok, semakin banyak tiang Fondasi : Teori dan Penyelesaian Soal.
pancang yang digunakan, maka nilai Yogyakarta : Graha Ilmu.
daya dukung tiang kelompok semakin Sunaryanto, Wahyu. 2012. Strauss Pile .
besar dan semakin aman untuk (Online).
memikul beban bangunan, akan tetapi (http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/
kurang ekonomis dari pertimbangan 06/pondasi-strauss-pancang.html,
biaya. diakses 13 Maret 2018).

169
Jurnal CIVILLa Vol 3 No 2 September 2018 ISSN No. 2503 - 2399

Tambunan, Jhonson, 2012, Studi Analisis


Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang,
Jurnal Rancang Sipil, Vol. 1, No. 1 : 21
– 30.
Fahrani, Ferra dan Apriyanti, Yayuk, 2015,
Analisis Daya Dukung Tanah dan
Penurunan Pondasi Pada Daerah
Pesisir Pantai Utara Kabupaten
Bangka, Jurnal Fropil, Vol. 3, No. 2 :
89 – 95.
Arifin, Zainul, 2007, Komparasi Daya
Dukung Aksial Tiang Tunggal Dihitung
dengan Beberapa Metode Analisis,
Tesis, Program Pasca Sarjana,
Universitas Diponegoro Semarang.

170
Jurnal CIVILLa Vol 3 No 2 September 2018 ISSN No. 2503 - 2399

Halaman ini sengaja dikosongkan

171

You might also like