Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Sehati Halawa 1)
Andreas Simanjuntak 2)
Semangat Debataraja 3)
Masriani Endayanti 4)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3,4)
E-mail:
Sehatihalawa1996@gmail.com 1)
andreasjoentak@gmail.com 2)
Semangattuadebataraja@gmail.com 3)
Endayanti2@gmail.com 4)
ABSTRACT
This study aims at obtaining the bearing capacity of the soil based on SPT data; get the results
of the efficiency of the bore pile foundation on the Sanggala Hotel Building, and its facilities,
Tb Simatupang, South Jakarta; knowing the estimation of pile-cap dimensions, thickness and
reinforcement; and evaluating the reinforcement of the Tie Beam. Construction of the lower
structure consisting of piles, pile caps, and tie beams. All construction is engineered to rest on
the ground which must be supported by a foundation. The foundation must be taken into
account in order to ensure the stability of the building against its own weight, working loads
and others. in planning the foundation of the Sanggala hotel building, it is planned to use bore
piles. The author's purpose of this study is to find out and understand the planning of the sub
foundation structure consisting of bore pile, pile cap, and tie beam. The calculation of bore
pile bearing capacity is based on standard penetration data. test (SPT) using the Mayerhoff
method, and to find out the calculation of the magnitude of the load caused by the
superstructure is calculated by SAP 2000. ultimate foundation support (Qult) sebasar =
1330.22 tons, and total pile group bearing capacity (Qg) for PWS-3 = 3576.75 tons > Pu load
= 2085.18 tons, so it's safe to use. The one-way shear strength of the pile cap Vc = 793.15
tons > 443.02 tons, and the two-way shear strength of the pile cap on the column Vc =
3013.97 tons > 1578.65 tons so it is safe to use and the reinforcement used is 8 25- 110 mm
there is a difference with the design of 6 pieces of 25-115 mm, and the sloof bending
reinforcement on the pedestal There is a count of 7 pieces of D25 there is a difference with
the planning drawing that uses 6D 25 mm.
Keywords: Substructure Evaluation, Building Construction Project
ABSTRAK
Tujuan studi ini adalah untuk memperoleh daya dukung tanah berdasarkan data SPT;
mendapat hasil efisiensi pondasi bore pile pada bangunan Gedung Sanggala Hotel, Dan
Fasilitasnya Tb Simatupang Jakarta Selatan; mengetahui estimasi dimensi, tebal dan
penulangan pile-cap; dan mengevaluasi penulanagn Tie Beam. Pembangunan kostruksi
struktur bawah yang terdiri dari tiang pancang, pile cap, dan tie beam. Semua kostruksi
direkayasa untuk bertumpu pada tanah yang harus didukung oleh suatu pondasi. Pondasi
harus diperhitungkan agar dapat menjamin kesetabilan bangunan terhadap berat sendiri,
beban-beban yang bekerja dan lain-lain. pada perencanaan pondasi gedung sanggala hotel
direncanakan mengunakan tiang bore (bore pile).Tujuan penulis penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan memahami perencanaan struktur pondasi bawah yang terdiri dari bore pile,
101 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
3. Berdasarkan tahanan ujung dan geser
selimut tiang, daya dukung ijin tiang
adalah :
Qi = + 50 %
= + 50 %
Dimana :
Qi = Daya dukung ijin bore pile
Qp = kapasitas
Qs = Kapasitas geser selimut tiang ( Gamabar 2.10. Tahanan ujung Tiang Cara
skin friction ) Meyorhoff
Ap = Luas penampang
AK = Keliling tiang bor a. Teori Dari De Beer
CR-r = Perlawanan konus rata-rata 4D Untuk tanah pasir (non kohesive) :
keatas dan 4D kebawah
TSF = Jumlah hambatan lekat
FK1 = Faktor keamanan daya dukung Untuk tanah cohesive :
ujung tiang (diambil 3) Dimana :
FK2 = Faktor keamanan hambatan
Qc = tekanan konus
lekat tiang (diambil 5)
Ap = luas penampang tiang
Of = jumlah hambatan pelekat
Meyorhoff juga menyarankan qc rata – rata
U = keliling tiang, 1 dan 2 angka keamanan.
dihitung dari 4D di dasar atas tiang sampai 4D
b. Metode Dutch Theoris yang diperbaharui
dibawah dasar tiang. Bila belum ada data
oleh Delf laboratorium
hubungan antara tahanan konus dengan tahanan
Metode belanda menghitung daya dukung
tanah yang meyakinkan. Tomlinson
ujung pada tanah koesefitas (heijen, 1974 :
menyarankan penggunaan faktor ω untuk
Deruiter dan Beringen, 1979). Jika tiang
tahanan ujung sebesar 0,5. Untuk menghitung
pancang pada tanah keras dan melalui tanah
daya dukung tiang pancang berdasarkan data
lunak maka tata sondir yang digunakan adalah
hasil pengujian sondir dapat dilakukan dengan
pada kedalaman 4 kali diameter tiang di atas
metode meyorhoff.
dasaar tiang dan 8 kali diameter bawah dasar
Qp = Ap.q
tiang.Setelah itu di hitung perlawanan ujung
= Ap. (c.Nc*+q.Nq*)
tiang.
Dimana :
Qp = Daya dukung tiang (ton) qe = qc (g) =
Ap = Luas penampang ujung tiang (m) Dimana :
Nc*,Nq* = Faktor daya dukung yang telah Qci = Akumulasi nilai qc di atas dan dibawah
disesuaikan titik (Σqc (8B) + Σqc
C = Nilai kohesi pada ujung tiang (ton/m²) (4B)) (kg/cm²)
Qp= Daya dukung satuan per satuan luas n = jumlah nilai qc
(ton/m²) Menurut garis Defgh yang ditunjukan pada
gambar 2.3 dan menentukan qc₂ dengan
Daya dukung ultimat pondasi tiang dinyatakan menghitung qc rata – rata sepanjang garis.
dengan rumus :
Qult = (qc.Ap) + (TSF.K) Dimana :
Qult = kapasitas daya dukungtiang pancang
tunggal
Qc = tahanan ujung sondir
Ap = luas penampang tiang
TSF = jumlah hambatan lekat
K = kelilin
103 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
Adalah alat yang berupa tabung dibelah dua dan dengan PI 20, Wn 40% dan Su
kedua ujungnya dipengang dengan mur 25 Kpa
dipasang pada ujung pipa bor pada waktu
pelaksanaan pengujian SPT.Uji SPT terdiri atas tanah diperlukan evaluasi khusus
uji pemukulan tabung belah dinding tebal khusus disetiaplokasi
kedalam tanah yang bernama “spil barrel
sampler” disertai pengukuran jumlah pukulan
untuk memasukkan dplit barrel sampler Dengan percobaan ini akan diperoleh kepadatan
sedalam 300 mm vertikal. Jumlah pukulan ini relatif, sudut geser tanah ( ) berdasarkan nilai
disebut dengan nilai N. Dalam sistem jatuh ini jumlah pukulan (N) hubungan kepadatan relatif,
digunakan palu dengan berat 63,5 kg, sudut geser tanah dan nilai N dari pasir dapat
pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap dilihat pada tabel berikut ini.
yaitu berturut-turut setebal 150 mm untuk
masing-masing tahap.
Tabel 2.5. hubungan Dr, dan N dari pasir
sudut gser dalam
nilai kepadatan
N relatif menurut manurut
pack mayerhoff
0-4 0,0- sangat < 28,5 <30
0,2 lepas
Tahap pertama dicatat sebagai N1 nilai N1 10- 0,4- sedang 30-36 35-40
tidak diperhintungkan karena tanah masih 30 0,6
kotor/bekas pengeboran, sementara jumlah 30- 0,6- padat 36-41 40-45
pukulan untuk memasukan tahap kedua N2 atau 50 0,8
perlawanan SPT atau N-SPT = N2 +N3
(dinyatakan dalam pukulan/0,3 m). Kemudian 0,8- sangat >41 >45
nilai N tersebuat dikoresikan dengan sifat-sifat 50 0,10 padat
tanah yang sudah dilakukan penelitiaan. Nilai N
rata-rata akan menentukan jenis tanah sebagai
berikut. Hasil uji SPT yang diperoleh dari lapangan
perlu dilakukan koreksi. Pada data uji SPT
Tabel 2.4. Jenis-jenis tanah berdasarkan data terdapat dua jenis koreksi, yaitu koresi efesiensi
SPT alat (cara pengujian ) dan koresi tegangan
kecepatan nilai hasil kuat overburden (kedalaman).
rambut Test geser 1. Skempton, 1986, mengembangkan koreksi
jenis gelobang Penetrasi niralir nilai SPT sebagai berikut
tanah geser rata- standar rata-
N60 =
rata,VS rata-rata rata Su
(M/Det) (N) (kpa) Dimana :
N60 =Nilai koreksi SPT terhadap cara
tanah su pengujian
Vs 350 N 50
keras 100 Em = Hammer Eficiency
50 Cb = Koreksi diameter bor
tanah 175 Vs 15 N Cs = Koreksi sampler
Su
sedang 350 50 Cr = Koreksi panjang batang
100
N = Harga SPT lapangan
Su 2. koreksi tegangan overbuden efektif
Vs 175 N 15
tanah 50 (kedalaman) sebagai berikut :
lunak N60 = CN x N60 Pasir halus normal
atau setiap profil dengan tanah
lunak yang tebal total lebih dari 3m konsolidasi :
CN= Pasir over konsolidasi : bore hole 2,5-4,5 inc (65-115 1,00
diameter mm) 1,05
CN= 6 inc (150 mm) 1,15
Diman : 8 inc (200 mm)
N60 = Nilai SPT terkoreksi cara pengujian dan sampling standar sampler 1,00
regangan overbuden. methode factor sampler 1,20
v = Tegangan overbuden efektif CB sampler without liner
r = Reference stess = 100 Kpa (not recommended)
rod lenght 10-13 ft (3-4m) 0,75
Untuk pengunaan pondasi dalam kita dapat factor, CB 13-20 ft (4-6m) 0,85
memakai Hammer Efeciency dengan tabel SPT 20-30 ft (6-10m) 0,95
hammer dari penelitian beberapa negara dan >30 ft (>10m) 1,00
berbagai tipe hammer yang digunakan agar
dapat memenuhi persamaan rumus diatas,
seperti tabel berikut ini. Perkiraan kapasitas daya dukung pondasi tiang
tekan hidrolik pada tanah pasir dan silt (non-
Tabel 2.6. Hammer Efeciency kohesif) didasarkan pada data uji lapangan SPT,
Hammer ditentukan dengan perumusan sebagai berikut :
Hammer
Hammer
Contry Release Efeciency,
Type Em 1. Kekuatan ujung tiang (end bearing)
Meehansin
0,45 Qp = 40 x Nr x Ap
Argentina Donut Cathead
Hand Untuk tahana geser selimut tiang adalah :
Brazil Pin Weight Dropped 0,72
Qs = 0,2 x N-SPT x Kp x Li
Trip
Automatic 0,60 Daya dukung ultimit (Qu) :
Hand
China Donut 0,55
Dropped Qu = Qp +Qs
Donut 0,50
Catheat
Daya dukung ijin dinyatakan dalam
Donut Cathead 0,50
Colambia persamaan berikut :
Tombi
Trigger Qijin = +
Donut Cathead 2 Kekuatan ujung tiang (end bearing) untuk
Jepang Donut Turns
0,78-0,85 tanah tanah kohesif palstis :
Special
0,65-0,67 Qp = 9 x Cu x Ap
Relase
Automatic Trip 0,73 Untuk tahanan geser selimut tiang :
Uk
2 Turns On Qs = Cu x Kp x Li x
Safety Cathead
Usa 0,55-0,60 Cu = 2/3 x N-SPT x 10
Donut 2 Turns On
0,45
Cathead Dimana :
0,43
Venezuela Donut Cathead = kofesien adhesi antara tanah dan tiang
=0,55
Untuk menkoreksi diameter bor, sampler dan Cu = kohesi udrained
panjang batang tiang, dapat menggunakan tabel
dari clayton 1990 dengan nilai yang sudah Kp = keliling tiang
ditentukan berdasarkan kebutuhan desain tiang Li = panjang lapisan tanah
bor seperti tabel 2.6 berikut:
2. Kekuatan lekatan (skin friction)
Tabel 2.7.bore hol, sampler, and rod correction Untuk pondasi tiang type large displacement
factors (driven pile):
105 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
Fs = N60 Untuk pondasi tiang type small 1. Nama proyek : Proyek Gedung Sanggala
displacement (bore pile): Hotel Di JalanTb Sumatupang Jakarta
Selatan
fs = N60 Dan: 2. Lokasi proyek : Jln TB Simatupang No 7,
Kel. Cilandak Timur, Kec. Pasar Minggu
Psu = Ap x fs Jakarta Selatan
Dimana : 3. Pemilik/Pemohon : Ir.Syahir
4. Kosultan : PT. WAHANA CIPTA
Fs = Tahanan Satuan Skin Friction, KN/m² BANGUN WISMA
N60 = Nilai SPT N60 5. Kotraktor :PT.
CONCEDO EFIGIES IDEA
Ap = Luas Penampang Tiang 6. Peta lokasi: Gambar 3.1
Pus = kapa sitas daya dukung gesekan (skin
friction),KN Peta lokasi diambil dari
www.googlemaps.com
Li = Panjang Lapisan Tanah (m)
Kp= Keliling Tiang (m)
Qp= Tahanan Ujung
Qs= Tahanan Selimut
3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Data Umum Proyek
Data umum dari Proyek Pembangunan Gedung
SANGGALA HOTEL DI JALAN TB
SIMATUPANG JAKARTA SELATAN, adalah
sebagai berikut :
107 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
b = lebar kolom = =
h = panjang kolom
= 0,0011
d = tinggi (tebal) efektif pile cap
syarat : φVcpons > Pu......OK ρmin = = = 0,0035 = 3,5 x 10 ֿ ³
maka : ρ > ρmin, maka digunakan ρ = 0,0035 = 3,5
Pu = 2085,18 ton x 10 ֿ ³
D = tebal efektif pile cap A(per m² arah x) =ρxbxd
= 1500 mm – 50 mm = 0,0035 x 750 x 1450
= 1450 mm = 3806,25 mm²
bo= 2 (b + d) + 2 (h + d) As’ = 20% x A(per m² arah x)
= 2 (1700 + 1450) + 2 (1700+ 1450) = 20% x 3806,25mm²
= 12600 mm = 761,25 mm²
φVcpons= 0,6 x 0,33 x √ x bo x d Bila dipakai tulangan dengan D 25
= 0,6 x 0,33 x √ x 12600 x 1425 Luas 1 buah D25 = 490,625
= 20970331 N = 2097 ton Jumlah tulangan yang dibutuh :
Syarat : φVcpons = 2097 > ton : Pu = 2085,18 = (3806,25/ 490,26) + 1= 8 buah
ton...................................ok Digunakan 8 buah tulangan, maka tulangan
Jadi pile cap yang digunakan dengan ketebalan yang digunakan D 25 – 110
150 cm memenuhi syarat..! Terdapat perbedaan dengan gambar
1. Perhitungan gaya geser terhadap satu arah perencanaan yang mengunakan 6D25–115
dan dua rah untuk X. Jadi diperlukan tulangan geser
a. Kontrol gaya geser satu arah
Gaya geser yang bekerja pada penaampang Vs = Vu - Vc= 339200 – 162219,687
kritis daerah X = 176980,313 N
Vu= δ x L x G Vs perlu=
δ=P/A
=
= 2085,18 ton / (8 x 10)
= 26,06 ton/m² =235973,750 N
b = pajang pondasi (pile cap) Av = 2 x ⁄ x x (13)²
= 10000 mm = 2 x ⁄ x x (13)²
= 1000 cm
D= tebal efektif pile cap = 265,33 mm
= 1500 mm - 50 S =
= 1450 mm =
G'=b-(b/2 mm + lebar kolom / 2 + deff)
= 8000-(8000/2 + 850 / 2 + 1450) = 405,4 mm
= 2125 mm S maks =
Vu= δ x L x G'
=
= 26,06 x 8 x 2,125 = 443,02 ton
Kuat geser beton terhadap satu arah : = 462,25 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 10 –
φVc = φ √ ' x b x deff
100 mm
= 0,75 x x √ x 8000 x 1450
= 7931500 N 5. SIMPULAN
= 793,15 ton
Simpulan
φVc=793,15ton>Vu= 443,02ton............ok Berdasarkan perhitungan pada proyek
(pondasi memenuhi syarat geser). pembangunan gedung Sanggala Hotel dan
kantor di TB Simatupang Jakarta Selatan, maka
Luas tulanagan yang dibutuhkan : dappat diambil kesimpilan sebagai berikut :
As = 1. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas
daya dukung pondasi bore pile dari data S-
=
npt di titik BH-1 maka diperoleh nilai
= 0,364 = 3,647x 10 ˡ m² = 1370 sebagai berikut :
6. DAFTAR PUSTAKA
109 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)