You are on page 1of 11

EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

SANGGALA HOTEL, DI TB SIMATUPANG JAKRTA SELATAN

Oleh :
Sehati Halawa 1)
Andreas Simanjuntak 2)
Semangat Debataraja 3)
Masriani Endayanti 4)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3,4)
E-mail:
Sehatihalawa1996@gmail.com 1)
andreasjoentak@gmail.com 2)
Semangattuadebataraja@gmail.com 3)
Endayanti2@gmail.com 4)

ABSTRACT
This study aims at obtaining the bearing capacity of the soil based on SPT data; get the results
of the efficiency of the bore pile foundation on the Sanggala Hotel Building, and its facilities,
Tb Simatupang, South Jakarta; knowing the estimation of pile-cap dimensions, thickness and
reinforcement; and evaluating the reinforcement of the Tie Beam. Construction of the lower
structure consisting of piles, pile caps, and tie beams. All construction is engineered to rest on
the ground which must be supported by a foundation. The foundation must be taken into
account in order to ensure the stability of the building against its own weight, working loads
and others. in planning the foundation of the Sanggala hotel building, it is planned to use bore
piles. The author's purpose of this study is to find out and understand the planning of the sub
foundation structure consisting of bore pile, pile cap, and tie beam. The calculation of bore
pile bearing capacity is based on standard penetration data. test (SPT) using the Mayerhoff
method, and to find out the calculation of the magnitude of the load caused by the
superstructure is calculated by SAP 2000. ultimate foundation support (Qult) sebasar =
1330.22 tons, and total pile group bearing capacity (Qg) for PWS-3 = 3576.75 tons > Pu load
= 2085.18 tons, so it's safe to use. The one-way shear strength of the pile cap Vc = 793.15
tons > 443.02 tons, and the two-way shear strength of the pile cap on the column Vc =
3013.97 tons > 1578.65 tons so it is safe to use and the reinforcement used is 8 25- 110 mm
there is a difference with the design of 6 pieces of 25-115 mm, and the sloof bending
reinforcement on the pedestal There is a count of 7 pieces of D25 there is a difference with
the planning drawing that uses 6D 25 mm.
Keywords: Substructure Evaluation, Building Construction Project

ABSTRAK
Tujuan studi ini adalah untuk memperoleh daya dukung tanah berdasarkan data SPT;
mendapat hasil efisiensi pondasi bore pile pada bangunan Gedung Sanggala Hotel, Dan
Fasilitasnya Tb Simatupang Jakarta Selatan; mengetahui estimasi dimensi, tebal dan
penulangan pile-cap; dan mengevaluasi penulanagn Tie Beam. Pembangunan kostruksi
struktur bawah yang terdiri dari tiang pancang, pile cap, dan tie beam. Semua kostruksi
direkayasa untuk bertumpu pada tanah yang harus didukung oleh suatu pondasi. Pondasi
harus diperhitungkan agar dapat menjamin kesetabilan bangunan terhadap berat sendiri,
beban-beban yang bekerja dan lain-lain. pada perencanaan pondasi gedung sanggala hotel
direncanakan mengunakan tiang bore (bore pile).Tujuan penulis penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan memahami perencanaan struktur pondasi bawah yang terdiri dari bore pile,

99 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB


SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
pile cap, dan tie beam.Perhitungan daya dukung bore pile berdasarkan data standard
penetration test (SPT) mengunakan metode Mayerhoff, dan untuk mengetahui perhitungan
besar beban yang disebapkan oleh struktur bangunan atas dihitung dengan SAP
2000.Berdasarkan hasil perhitungan maka, kapa sitas daya dukung ijin pondasi bore pile
(Qijin) sebesar = 286,14 ton, dan daya dukung ultimate pondasi (Qult)sebasar = 1330,22 ton,
dan daya dukung total kelompok tiang (Qg) untuk PWS-3 = 3576,75 ton > beban Pu =
2085,18 ton, sehingga aman untuk digunakan. Kuat geser satu arah pile cap Vc = 793,15 ton
> 443,02 ton, dan kuat geser dua arah pile cap pada kolom Vc = 3013,97 ton > 1578,65 ton
sehingga aman untuk digunakan dan tulangan yang digunakan 8 25-110 mm ada perbedaan
dengan perencanaan 6 buah 25-115 mm, dan Tulangan lentur sloof pada tumpuan Aada
hitungan 7 buah D25 terdapat perbedaan dengan gambar perencanaan yang mengunakan 6D
25 mm.
Kata Kunci: Evaluasi Struktur Bawah, Proyek Pembangunan Gedung

1. PENDAHULUAN dukung gesek antara tiang dan tanah di


sekelilingnya. Dari segi konstruksi /
1.1. Latar Belakang pemasangan tiangnya, pondasi tiang dibedakan
Sebelummelaksanakan pembangunan suatu menjadi pondasi tiang pancan dan pondasi bore
konstruksi, pertama sekali yang dilaksanakan pile. Pemasangan pondasi bore pile ke dalam
dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan tanah dilakukan dengan cara mengebor tanah
pondasi baru dilaksanakan dan dikerjakan terlebih dahulu, yang kemudian diisi tulangan
struktur atas.Pondasi merupakan salah yang telah dirangkai dan dicor beton.
satupekerjaan yang sangat pentingdalam Sedangkan tiang pancang dipasang dengan
pekerjaan Teknik sipil,karena pondasi inilah memancang tiang yang sudah dicor / pabrikasi
yang akan memikul dan menahan semua beban terlebih dahulu kedalam tanah dengan
yang bekerja diatasnya yaitu beban struktur atas menggunakan alat pancang yang ada. Pile cap
. Pondasi akan menyalurkan tegangan-tegangan digunakan sebagai pondasi untuk mengikat
yang terjadi akibat beban struktur atas ke dalam tiang pancang yang sudah terpasang dengan
lapisan tanah keras yang dapat memikul beban struktur diatasnya
tersebut. .
Pondasi sebagai struktur bawah secara umum 1.2. Rumusan Masalah
dapat dibagi dalam dua jenis yaitu pondasi Rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi
dangkal dan pondasi dalam.Untuk konstruksi ini adalah:
beban ringan dan kondisi lapisan permukaan 1. Menghitung daya dukung pondasi bore pile
tanah cukup baik, biasanya pondasi dangkal pada bangunan Gedung Sanggala Hotel,Dan
sudah memadai. Tetapi untuk konstruksi beban Fasilitasnya Tb Simatupang Jakarta Selatan.
berat biasanya jenis pondasi dalam adalah Berdasarkan data standard penetration test
menjadi pilihan utama, umumnya permasalahan (SPT)
perencanaan pondasi dalam lebih rumit dari 2. Berapa daya dukung kapasitasijin kelompok
pondasi dangkal. tiang berdasarkan efisiensi dan metode
Converse-labarre.
Pondasi tiang pancang adalah batang yang 3. Evaluasi kapasitas kelompok tiang, pile cap,
relatif panjang dan langsing yang digunakan dan tie beam.
untuk menyalurkan beban pondasi melewati 1.3. Batasan Masalah
lapisan tanah dengan daya dukung rendah Batas masalah yang dibahas dalam skripsi ini:
kelapisan tanah yang keras yang mempunyai
kapasitas daya dukung 1. Perhitungan daya dukung pondasi bore pile
menggunkan data SPT dengan metode
tinggi yang relatif cukup dalam dibanding Mayerhoff.
pondasi dangkal. Dayadukung tiang pancang 2. Rumus yang digunakan untuk menghitung
diperoleh dari daya dukung ujung. efisiensi grup tiang menggunakan metode
( end bearing capacity ) yang diperoleh dari Converse-labarre kelompok.
tekanan unjung tiang dan gaya geser ( fristion 3. Perhitungan beban yang disebabkan oleh
bearing capacity ) yang di peroleh dari daya struktur bangunan atas dihitung dengan
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL VOL 10 NO 1 (2022) Februari ; 99-109 100
sap2000 dan digunakan hanyak untuk l ng
mengetahui besar beban yang akan Massachusett
disalurkan. s Institute Of 2- 0,06- <0,00
Technologi >2 0,06 0,002 2
1.4. Tujuan Pembahasan U.S.
Ruang lingkup pembahasan yang dilakukan Departement
oleh penulis hanya berkisar pada hal-hal of
berhubungan dengan topik yang ditentukan. Agriculture 2- 0,05- <0,00
Adapun tujuan pembahasan ini adalah: (Usda) >2 0,05 0,002 2
1. Memperoleh daya dukung tanah berdasarkan American
data SPT Associatio
2. Mendapat hasil efisiensi pondasi bore pile Of State
pada bangunan Gedung Sanggala Hotel, Highway
Dan Fasilitasnya Tb Simatupang Jakarta And
Selatan Trasportation 2- 0,075
3. Mengetahui estimasi dimensi, tebal dan Ofical 76,2- 0,07 - <0,00
penulangan pile-cap. (AASHTO) 2 5 0,002 2
4. Mengevaluasi penulanagn Tie Beam. Unified Soil
Klasification
1.5. Manfaat Pembahasan System
Laporan tugas akhir diharapkan bermanfaat (U.S.Army
bagi: Corps Of
1. Mahasiswa yang akan membahas topik yang Engineers, 4,75 (Halus Yaitu
sama. U.S. Bureau - Lanau Dan
2. Mahasiswa untuk menambah ilmu Of 76,2- 0,07 Lempung)
pengetahuan,wawasan dan pembanding Reclamtion) 4,75 5 >0,0075
kelak, jika akan melakukan suatu pekerjaan Sumber: braja M.Das. jilid 1. Hal 7.
yang sama atau sejenis.
3. Untuk pihak-pihak lain yang
membutuhkannya. Tijauan terhadap daya lekat tanah dibedakan
atas tanah kohesif (C) memiliki daya lekat, dan
tanah non kohesif. Tanah kohesif adalah tanah
2. TINJAUN PUSTAKA yang mempunyai sifat lekat contohnya tanah
lempung. Sedangkan tanah non kohesif adalah
2.1. Tanah Sebagai Dasar Pondasi
Tanah didefenisikan sebagai material yang tanah yang tidak memiliki daya lekat contohnya
terdiri dari agregat (butiran)mineral- pasir.
mineralpadatyangtidaktersementasi(terikatsecar
akimia)satusamalain dan dari bahan-bahan 2.6. Daya Dukung Bore Pile Berdasarkan
organik yang telah melapuk (yang berpartikel Data Sondir
padat) disertai Tujuan pengujian sondir adalah untuk
denganzatcairdangasyangmengisiruang- mengetahui perlawanan ujung/tahanan penetrasi
ruangkosongdiantarapartikel-partikelpadat konus (q) dari lapisan tanah dasar yang
tersebut (Braja M. Das). dinyatakan dalam kg/cm2 dan hambatan
Tanahberfungsisebagaipendukungpondasidari lekat/skin friction (c) yaitu gaya perlawanan
bangunan. Tanahumumnya digolongkan ke konus atau bikonus yang dinyatakan dalam
dalam macam pokok yaitu kerikil (gravel), kg/cm. Data sondir ini digunakan untuk
pasir (sand), lanau (silt), dan lempung (clay), menentukan kapasitas ultimit dari pondasi tiag
tergantung pada ukuran partikel yang paling bore pile dengan mengunakan persamaan
dominan pada tanah tersebut. Ukuran butiran Schmertmann dan Nottingham (1975).
tanah dapat dilihat pada tabel2.1. 1. Berdasrkan tahanan ujung /end bearin,
daya dukung tiang adaah :
Tabel 2.1. batas-batas ukuran golongan tanah. Qp = Ap CR-r
nama ukuran butiran 2. Berdasarkan hambatan lekat/skin friction,
golongan keriki pasir lanau lempu daya dukung tiang adalah :
Qs = TSF.Ak

101 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
3. Berdasarkan tahanan ujung dan geser
selimut tiang, daya dukung ijin tiang
adalah :
Qi = + 50 %
= + 50 %
Dimana :
Qi = Daya dukung ijin bore pile
Qp = kapasitas
Qs = Kapasitas geser selimut tiang ( Gamabar 2.10. Tahanan ujung Tiang Cara
skin friction ) Meyorhoff
Ap = Luas penampang
AK = Keliling tiang bor a. Teori Dari De Beer
CR-r = Perlawanan konus rata-rata 4D Untuk tanah pasir (non kohesive) :
keatas dan 4D kebawah
TSF = Jumlah hambatan lekat
FK1 = Faktor keamanan daya dukung Untuk tanah cohesive :
ujung tiang (diambil 3) Dimana :
FK2 = Faktor keamanan hambatan
Qc = tekanan konus
lekat tiang (diambil 5)
Ap = luas penampang tiang
Of = jumlah hambatan pelekat
Meyorhoff juga menyarankan qc rata – rata
U = keliling tiang, 1 dan 2 angka keamanan.
dihitung dari 4D di dasar atas tiang sampai 4D
b. Metode Dutch Theoris yang diperbaharui
dibawah dasar tiang. Bila belum ada data
oleh Delf laboratorium
hubungan antara tahanan konus dengan tahanan
Metode belanda menghitung daya dukung
tanah yang meyakinkan. Tomlinson
ujung pada tanah koesefitas (heijen, 1974 :
menyarankan penggunaan faktor ω untuk
Deruiter dan Beringen, 1979). Jika tiang
tahanan ujung sebesar 0,5. Untuk menghitung
pancang pada tanah keras dan melalui tanah
daya dukung tiang pancang berdasarkan data
lunak maka tata sondir yang digunakan adalah
hasil pengujian sondir dapat dilakukan dengan
pada kedalaman 4 kali diameter tiang di atas
metode meyorhoff.
dasaar tiang dan 8 kali diameter bawah dasar
Qp = Ap.q
tiang.Setelah itu di hitung perlawanan ujung
= Ap. (c.Nc*+q.Nq*)
tiang.
Dimana :
Qp = Daya dukung tiang (ton) qe = qc (g) =
Ap = Luas penampang ujung tiang (m) Dimana :
Nc*,Nq* = Faktor daya dukung yang telah Qci = Akumulasi nilai qc di atas dan dibawah
disesuaikan titik (Σqc (8B) + Σqc
C = Nilai kohesi pada ujung tiang (ton/m²) (4B)) (kg/cm²)
Qp= Daya dukung satuan per satuan luas n = jumlah nilai qc
(ton/m²) Menurut garis Defgh yang ditunjukan pada
gambar 2.3 dan menentukan qc₂ dengan
Daya dukung ultimat pondasi tiang dinyatakan menghitung qc rata – rata sepanjang garis.
dengan rumus :
Qult = (qc.Ap) + (TSF.K) Dimana :
Qult = kapasitas daya dukungtiang pancang
tunggal
Qc = tahanan ujung sondir
Ap = luas penampang tiang
TSF = jumlah hambatan lekat
K = kelilin

Gambar 2.11.Tekanan Ujung pada data CPT


(Heijnen, 1974)

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL VOL 10 NO 1 (2022) Februari ; 99-109 102


c. Menggunakan tabel 2.1 menentukan faktor fs = ’s (z/8B) fsc) Tanah cohesionles dengan z
koreksi ω, kekolom untuk konten kerikil ≥ 8B
atau konsolidasi berlebih. fs= ’s . fsc Dengan persamaan rumus 2.2 nilai
Kc yang dapat diambil berdasarkan ketentuan
Tabel 2.2. Nilai ω yang berlaku dari metode laboratorium sentral
pontset des chaussees (LCP) dengan table
Kondisi Tanah ω berikut ini :
Tabel 2.3.nilai Kc dari metode LCPC
Pasir dengan OCR = 1 1
Cone and Bearing
Pasir Kerikil kasar : Pasir dengan OCR = 2 – 4 0.67 Faktor,Kc
Kerikil halus : Pasir dengan OCR = 6 – 10 0.50 Soil Type Drilled shafts Piles
Sumber dari dirulter dan beringen, 1979 Clay and Silt 0,375 0,600
Sand And
Keterangan : OCR = Rasio Konsolidasi Gravels 0,150 0,375
berlebih. Chalk 0,200 0,400
d. Menghitungakhirunitdaya dukungbersih, 'qc,
sebagaiberikut: Tanah kohesi :
Qc’= ( ) fs= fs= ’s . fsc dimana :
fs = nilai tahanan gesek tiang
Para insinyur memiliki banyak pengalaman z = kedalaman tiang
lebih sedikit menggunakan CPT untuk B = diameter Tiang
menghitung daya dukung ujung dalam tanah ’s, ’s = factor Nottingham adhesion
koheif, namun, NottingHam dan schmertmann Fsc = tahanan Gesek lokal
(1975) tes dilakukan pada tumpukan model dan D = penetrasi permukaan bawah tiang
ditemukan metode belanda juga bekerja dengan
baik untuk tanah kohesif konsolidasi normal 2.7. Penyelidikan Tanah Dengan Standar
atau sedikit overconsolidated selama Su 1000 Penetrasi Test(SPT)
lb/ft (50 kpa). Untuk tanah yang lebih keras, Standar penetration Test (SPT) adalah suatu
schmertmann (1978) dianjurkan mengalikan percobaan dinamis yang berasal dari amerikat
hasil dari persamaan 2.9 0leh faktor reduksi. serikat.Percobaan dinamis yaitu suatu pengujian
Laju untuk merekomendasikan mengalikan yang ujungnya (dapat berupa konus)
kapasitas daya dukung ujung dihitung dengan diasumsikan kedalam tanah dengan
0,60 umumnya terjadi bila menggunakan menjatuhkan beban dengan tinggi jatuh
kerucut mekanik dalam tanah yang kohesif. tertentu, dan jumlah pukulan yang diperlukan
untuk mendorong ujung tersebut menembus
e. Metode laboratorium sentral ponset des jarak tertentu. SPT ini merupakan suatu metode
chausses (LCPC) uji yang dilaksanakan bersama dengan
Laboratorium sentral ponset des chaussees pengeboran untuk mengetahui kekuatan tanah
(LCPC) diperancis juga telah mengembangkan maupun pengambilang contoh tanah tergangu.
metode CPT berbasis (Bustamante dan Alat dan cara kerja percobaan ini diperlihatkan
gianeselli, 1982, Briaud dan Miran pada gambar 2. Dalam percobaan SPT ini
1991).Metode ini berlaku untuk berbagai terdapat beberapa istilah diantaranya.
kondisi tanah dan mempertimbangkan baik a. Jumlah pukulan
tiang dan pondasi cor di tempat. Untuk Adalah banyaknya pukulan palu setinggi 76 cm
menentukan nilai Qc’ menggunakan persamaan pada setiap penetrasi 5 cm
: b. Konus
Adalah ujung alat penetrasi yang berbentuk
Qc’ = qca . kc
kerucut (terbuka dan tertutup) untuk menahan
Qca = persamaan kuat dukung ujung kerucut
perlawanan tanah
pada ujung tiang
c. Palu
Kc = factor dukung ujung kerucut.
Besi atau baja masif berbentu slinder dan
Untuk menentukan nilai fs menggunakan
ditengahnya berlubang lebih besar sedikit dari
persamaan :
diameter pipa bore
Tanah cohesionless dengan z ˂ 8 B
d. Split Barrel Sampler

103 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
Adalah alat yang berupa tabung dibelah dua dan dengan PI 20, Wn 40% dan Su
kedua ujungnya dipengang dengan mur 25 Kpa
dipasang pada ujung pipa bor pada waktu
pelaksanaan pengujian SPT.Uji SPT terdiri atas tanah diperlukan evaluasi khusus
uji pemukulan tabung belah dinding tebal khusus disetiaplokasi
kedalam tanah yang bernama “spil barrel
sampler” disertai pengukuran jumlah pukulan
untuk memasukkan dplit barrel sampler Dengan percobaan ini akan diperoleh kepadatan
sedalam 300 mm vertikal. Jumlah pukulan ini relatif, sudut geser tanah ( ) berdasarkan nilai
disebut dengan nilai N. Dalam sistem jatuh ini jumlah pukulan (N) hubungan kepadatan relatif,
digunakan palu dengan berat 63,5 kg, sudut geser tanah dan nilai N dari pasir dapat
pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap dilihat pada tabel berikut ini.
yaitu berturut-turut setebal 150 mm untuk
masing-masing tahap.
Tabel 2.5. hubungan Dr, dan N dari pasir
sudut gser dalam
nilai kepadatan
N relatif menurut manurut
pack mayerhoff
0-4 0,0- sangat < 28,5 <30
0,2 lepas

Gambar 2.12.skema urutan uji SPT 4- 0,2- lepas 28,5-30 30-35


10 0,4

Tahap pertama dicatat sebagai N1 nilai N1 10- 0,4- sedang 30-36 35-40
tidak diperhintungkan karena tanah masih 30 0,6
kotor/bekas pengeboran, sementara jumlah 30- 0,6- padat 36-41 40-45
pukulan untuk memasukan tahap kedua N2 atau 50 0,8
perlawanan SPT atau N-SPT = N2 +N3
(dinyatakan dalam pukulan/0,3 m). Kemudian 0,8- sangat >41 >45
nilai N tersebuat dikoresikan dengan sifat-sifat 50 0,10 padat
tanah yang sudah dilakukan penelitiaan. Nilai N
rata-rata akan menentukan jenis tanah sebagai
berikut. Hasil uji SPT yang diperoleh dari lapangan
perlu dilakukan koreksi. Pada data uji SPT
Tabel 2.4. Jenis-jenis tanah berdasarkan data terdapat dua jenis koreksi, yaitu koresi efesiensi
SPT alat (cara pengujian ) dan koresi tegangan
kecepatan nilai hasil kuat overburden (kedalaman).
rambut Test geser 1. Skempton, 1986, mengembangkan koreksi
jenis gelobang Penetrasi niralir nilai SPT sebagai berikut
tanah geser rata- standar rata-
N60 =
rata,VS rata-rata rata Su
(M/Det) (N) (kpa) Dimana :
N60 =Nilai koreksi SPT terhadap cara
tanah su pengujian
Vs 350 N 50
keras 100 Em = Hammer Eficiency
50 Cb = Koreksi diameter bor
tanah 175 Vs 15 N Cs = Koreksi sampler
Su
sedang 350 50 Cr = Koreksi panjang batang
100
N = Harga SPT lapangan
Su 2. koreksi tegangan overbuden efektif
Vs 175 N 15
tanah 50 (kedalaman) sebagai berikut :
lunak N60 = CN x N60 Pasir halus normal
atau setiap profil dengan tanah
lunak yang tebal total lebih dari 3m konsolidasi :

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL VOL 10 NO 1 (2022) Februari ; 99-109 104


CN= Pasir kasar normal konsolidasi : factor eguiment veriabels value

CN= Pasir over konsolidasi : bore hole 2,5-4,5 inc (65-115 1,00
diameter mm) 1,05
CN= 6 inc (150 mm) 1,15
Diman : 8 inc (200 mm)
N60 = Nilai SPT terkoreksi cara pengujian dan sampling standar sampler 1,00
regangan overbuden. methode factor sampler 1,20
v = Tegangan overbuden efektif CB sampler without liner
r = Reference stess = 100 Kpa (not recommended)
rod lenght 10-13 ft (3-4m) 0,75
Untuk pengunaan pondasi dalam kita dapat factor, CB 13-20 ft (4-6m) 0,85
memakai Hammer Efeciency dengan tabel SPT 20-30 ft (6-10m) 0,95
hammer dari penelitian beberapa negara dan >30 ft (>10m) 1,00
berbagai tipe hammer yang digunakan agar
dapat memenuhi persamaan rumus diatas,
seperti tabel berikut ini. Perkiraan kapasitas daya dukung pondasi tiang
tekan hidrolik pada tanah pasir dan silt (non-
Tabel 2.6. Hammer Efeciency kohesif) didasarkan pada data uji lapangan SPT,
Hammer ditentukan dengan perumusan sebagai berikut :
Hammer
Hammer
Contry Release Efeciency,
Type Em 1. Kekuatan ujung tiang (end bearing)
Meehansin
0,45 Qp = 40 x Nr x Ap
Argentina Donut Cathead
Hand Untuk tahana geser selimut tiang adalah :
Brazil Pin Weight Dropped 0,72
Qs = 0,2 x N-SPT x Kp x Li
Trip
Automatic 0,60 Daya dukung ultimit (Qu) :
Hand
China Donut 0,55
Dropped Qu = Qp +Qs
Donut 0,50
Catheat
Daya dukung ijin dinyatakan dalam
Donut Cathead 0,50
Colambia persamaan berikut :
Tombi
Trigger Qijin = +
Donut Cathead 2 Kekuatan ujung tiang (end bearing) untuk
Jepang Donut Turns
0,78-0,85 tanah tanah kohesif palstis :
Special
0,65-0,67 Qp = 9 x Cu x Ap
Relase
Automatic Trip 0,73 Untuk tahanan geser selimut tiang :
Uk
2 Turns On Qs = Cu x Kp x Li x
Safety Cathead
Usa 0,55-0,60 Cu = 2/3 x N-SPT x 10
Donut 2 Turns On
0,45
Cathead Dimana :
0,43
Venezuela Donut Cathead = kofesien adhesi antara tanah dan tiang
=0,55
Untuk menkoreksi diameter bor, sampler dan Cu = kohesi udrained
panjang batang tiang, dapat menggunakan tabel
dari clayton 1990 dengan nilai yang sudah Kp = keliling tiang
ditentukan berdasarkan kebutuhan desain tiang Li = panjang lapisan tanah
bor seperti tabel 2.6 berikut:
2. Kekuatan lekatan (skin friction)
Tabel 2.7.bore hol, sampler, and rod correction Untuk pondasi tiang type large displacement
factors (driven pile):

105 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
Fs = N60 Untuk pondasi tiang type small 1. Nama proyek : Proyek Gedung Sanggala
displacement (bore pile): Hotel Di JalanTb Sumatupang Jakarta
Selatan
fs = N60 Dan: 2. Lokasi proyek : Jln TB Simatupang No 7,
Kel. Cilandak Timur, Kec. Pasar Minggu
Psu = Ap x fs Jakarta Selatan
Dimana : 3. Pemilik/Pemohon : Ir.Syahir
4. Kosultan : PT. WAHANA CIPTA
Fs = Tahanan Satuan Skin Friction, KN/m² BANGUN WISMA
N60 = Nilai SPT N60 5. Kotraktor :PT.
CONCEDO EFIGIES IDEA
Ap = Luas Penampang Tiang 6. Peta lokasi: Gambar 3.1
Pus = kapa sitas daya dukung gesekan (skin
friction),KN Peta lokasi diambil dari
www.googlemaps.com
Li = Panjang Lapisan Tanah (m)
Kp= Keliling Tiang (m)
Qp= Tahanan Ujung
Qs= Tahanan Selimut

2.8. Efesiensi Kelompok Tiang


Menurut coduto (1993), efesiensi tiang
bergantung pada beberapa faktor, yaitu : Gambar 3.1. Peta Lokasi Pembangunan Gedung
a. Jumlah, panjang, susunan dan jarak tiang. Sanggala Hotel Dan FasilitasnyaTb Simatupang
b. Mode transfer beban (tahanan gesek Jakarta Selatan (www.googlemaps.com)
terhadap tahanan dukung unjung).
c. Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang. 3.2. Data Teknis Proyek
d. Urutan pemasangan tiang. Data ini diperoleh dari lapangan dengan data
e. Macam tanah. sebagai berikut :
f. Interaksi antar pelat penutup tiang (pile cap) 1. Tipe pile = Bore Pile
dengan tanah. 2. Dimensi bore pile= D-800 (80 cm)
g. Arah dari beban yang bekerja. 3. Panjang bore pile = 25 m
Persamaan untuk menghitung efesiensi 4. Data grafik SPT= data terlampir
kelompok tiang adalah sebagai berikut : 5. Mutu beton = fc' 30 mp
6. Mutu tulangan
1. Conversi – Labarre - Tulangan utama = <D 10 : fy 240 mpa
( ) ( ) (BJTP)= < D 10 : fy 390 mpa (BJTP)
Eg = 1-θ
- Tulangan sengkang = < D 10 : fy 240 mpa
Dimana : (BJTP)
Eg = Efesiensi kelompok tiang. = < D 10 : fy 390 mpa (BJTP)
m = Jumlah baris tiang. 7. Data grafik SPT = Data terlampir
n = Jumlah taing dalam satu baris.
θ= Arc tg d/s, Dalam derajat.
s = Jarak pusat ke kepusat tiang.
d = Diameter tiang.

3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Data Umum Proyek
Data umum dari Proyek Pembangunan Gedung
SANGGALA HOTEL DI JALAN TB
SIMATUPANG JAKARTA SELATAN, adalah
sebagai berikut :

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL VOL 10 NO 1 (2022) Februari ; 99-109 106


3.3. Bangan Alir
Adapun alur pengerjaan penelitian ini dapat a. Daya dukung ujung
digambarkan seperti bagan alur dibawah ini :  Panjang bore pile = 25 m
 Dimensi tiang = 80 cm (0,8 m)
 Luas tiang (Ap) = ¼ x x D²

= ¼ x 3,14 x 0,8²= 0,5024 m²

 Keliling tiang (Kp) = x d


= 3,14 x 0,8= 2,523 m
 Pada kedalaman 6,5 – 33,5 m dan
padakedalaman 41 – 48,5m:
BAB IV Daya dukung ujung tiang diasumsikan
tanah kohesif:
 Daya dukung ujung tiang (end bearing):
Qp = 9 x cu x Ap Cu = 2/3 x N-SPT
x 10= 9 x 33,333 x 0,5024 = 2/3 x 50 x 10
= 150,78 Ton = 333,33 kn = 33,333Ton
 Untuk tahanan geser selimut tiang pada
tamah kohesif:
Qs= Cu x Kp x Li x
= 33,333 x 2,523 x 25,5 x 0,55
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
= 1179,49 Ton
1.1. Menghitung Kapasiatas Daya Dukun
Bore Pile Tunggal Dari Data Standar  Daya dukung ultimit:
Penetration Test ( SPT) Qult = Qp +Qs= 150,78 + 1179,49
Perhitungan daya dukung tiang bore pile = 1330,22Ton
perlapisan dari data N-SPT memakai metode  Daya dukung ijin :
Mayerhoff. Perhitungan diambil setiap Qijin= +
kedalaman dari permukaan tanah. Perhitungan = + = 286,14 Ton
mengunakan data N-SPT (Standar Penetration
Test) yang ditentukan pada titik BH-1.
1.3. Perhitungan Daya Dukung Group
Tabel 4.1. Jenis Tanah Tiang
Kedalaman a. Kelompok tiang tipe pile PWS-3
Jenis Tanah Kapasitas daya duung ultimit group tiang
(m) (Qg)
6,5-14 Lempung (CH) Kohesif Qg = Qijin x Eg x n
15,5-17 Lanau (MH) Kohesif = 286,14 x 0,625 x 20
18,5 Lempung (CH) Kohesif = 3576,75Ton
19,5-21,5 Lanau (MH) Kohesif
23-28,5 Lanau (ML) Kohesif Pondasi PWS-3: P (Reaksi) = 2085,18 Ton
29-34,5 Lempung Kohesih Mmaks = 42,55 Ton Daya dukung grup tiang
berpasir (SM) adalah :
35-49,5 Pasir Non  Metode Converse-Labarre :
berlempung Kohesif Qg= 2704,59 Ton.
(ML) Qg > P (Reaksi) 3576,75Ton > 2085,18
41-49,5 Tanah Kohesif Ton................OK
liaberlumpur
(CH)  Menghitung geser pons dilakukan dengan
50-58,5 Lumpur berpasir Kohesif rumus berikut ini :
(ML) φVcpons = 0,6 x 0,33√ x bo x d
59-60,5 Pasir berlumpur Non dimana :
(SM) Kohesif bo = keliling bidang kritis bidang pos
φVcpons = geser pons

107 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)
b = lebar kolom = =
h = panjang kolom
= 0,0011
d = tinggi (tebal) efektif pile cap
syarat : φVcpons > Pu......OK ρmin = = = 0,0035 = 3,5 x 10 ֿ ³
maka : ρ > ρmin, maka digunakan ρ = 0,0035 = 3,5
Pu = 2085,18 ton x 10 ֿ ³
D = tebal efektif pile cap A(per m² arah x) =ρxbxd
= 1500 mm – 50 mm = 0,0035 x 750 x 1450
= 1450 mm = 3806,25 mm²
bo= 2 (b + d) + 2 (h + d) As’ = 20% x A(per m² arah x)
= 2 (1700 + 1450) + 2 (1700+ 1450) = 20% x 3806,25mm²
= 12600 mm = 761,25 mm²
φVcpons= 0,6 x 0,33 x √ x bo x d Bila dipakai tulangan dengan D 25
= 0,6 x 0,33 x √ x 12600 x 1425 Luas 1 buah D25 = 490,625
= 20970331 N = 2097 ton Jumlah tulangan yang dibutuh :
Syarat : φVcpons = 2097 > ton : Pu = 2085,18 = (3806,25/ 490,26) + 1= 8 buah
ton...................................ok Digunakan 8 buah tulangan, maka tulangan
Jadi pile cap yang digunakan dengan ketebalan yang digunakan D 25 – 110
150 cm memenuhi syarat..! Terdapat perbedaan dengan gambar
1. Perhitungan gaya geser terhadap satu arah perencanaan yang mengunakan 6D25–115
dan dua rah untuk X. Jadi diperlukan tulangan geser
a. Kontrol gaya geser satu arah
 Gaya geser yang bekerja pada penaampang Vs = Vu - Vc= 339200 – 162219,687
kritis daerah X = 176980,313 N
Vu= δ x L x G Vs perlu=
δ=P/A
=
= 2085,18 ton / (8 x 10)
= 26,06 ton/m² =235973,750 N
b = pajang pondasi (pile cap) Av = 2 x ⁄ x x (13)²
= 10000 mm = 2 x ⁄ x x (13)²
= 1000 cm
D= tebal efektif pile cap = 265,33 mm
= 1500 mm - 50 S =
= 1450 mm =
G'=b-(b/2 mm + lebar kolom / 2 + deff)
= 8000-(8000/2 + 850 / 2 + 1450) = 405,4 mm
= 2125 mm S maks =
Vu= δ x L x G'
=
= 26,06 x 8 x 2,125 = 443,02 ton
 Kuat geser beton terhadap satu arah : = 462,25 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 10 –
φVc = φ √ ' x b x deff
100 mm
= 0,75 x x √ x 8000 x 1450
= 7931500 N 5. SIMPULAN
= 793,15 ton
Simpulan
φVc=793,15ton>Vu= 443,02ton............ok Berdasarkan perhitungan pada proyek
(pondasi memenuhi syarat geser). pembangunan gedung Sanggala Hotel dan
kantor di TB Simatupang Jakarta Selatan, maka
 Luas tulanagan yang dibutuhkan : dappat diambil kesimpilan sebagai berikut :
As = 1. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas
daya dukung pondasi bore pile dari data S-
=
npt di titik BH-1 maka diperoleh nilai
= 0,364 = 3,647x 10 ˡ m² = 1370 sebagai berikut :

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL VOL 10 NO 1 (2022) Februari ; 99-109 108


a. Dengan mengunakan metode mayerhoff Hardiayotmo, Hary Christady. 1994.
daya dukung pondasi ultmit (Qult) pondasi Mekanikah Tanah 2. Jakarta: Gramedia Pustaka
sebesar 630,55 Tondan daya dukung ijin Utama.
pondasi bore pile (Qijin) pondasi sebesar
143,10Ton. H.S, Sardjono. 1998. Pondasi Tiang Pancang
b. dari hasil perhitungan didapat daya dukung Jilid 1. Surabaya: Sinar Wijaya.
total kelompok tiang
- PWS-3 = 2704,59 Ton > beban Pu = H.S, Sardjono. 1991. Pondasi Tiang Pancang
2085 Ton .....ok Jilid 2. Surabaya: Sinar Wijaya.
2. Dari hasil perhitungan geser pons pada pile Sosdarsono, Suyomo. 2005. Mekanikah Tanah
cap PWS-3 = 9950 Ton > Pu = 2085 Ton Dan Teknik Pondasi. Jakarta: Pradnya Pramita.
maka ketebalan pail cep memenuhi sayarat
3. Perhitungan dimensi pile cap PWS-3 yaitu Asroni, Ali. 2010. Kolom Pondasi Dan Balok
12000 mm, lebar 5464 mm dan tinggi 1300 Beton Bertulang, Graha Ilmu Yoyakarta
4. mm. Kuat geser satu arah pile cap φVc =
793,15 ton > Vu = 443,02 ton. K Dipohusodo Istimawan, 1996. Struktur Beton
5. kuat geser dua arah pile cap pada kolom Bertulang. PT. Gramedia Pustakan Utama
φVc = 1487,1 ton > Vu = 556,16 ton. Jakarta.
Dengan hasil perhitungan tersebut maka
didapat bahwa dimensi pile capyang dipakai Terzaghi, Karl, Mekanika Tanah Dalam Prakte
memenuhi syarat. Rekayasa Jilid 1, Erlangga Jakarta,1987.
6. tulanagn yanh digunakan untuk lapisan
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
bawah adalah D25-140 mm, berbeda dengan
Gedung 1983.
gambar perencanaan sebesar D25-150 mm
7. Perhitungan tulangan sloof yaitu panjang Hardiyotmo, Hary Chritady. 2011. Analisa Dan
10000 mm, tinggi 1000 mm dan lebar 500 Perencanaan Fondasi II.
mm. Tulangan lentur pada tumpuan As ada
hitungan 8 D25 mm. Dari hasil evaluasi Yotakarta: Gajah Mada University Press.
berbeda dengan gambar yang ada yang
mengunakan 6x2 lapis D D25 mm Simanihuruk Mangatas Erwin Tahun 2019
Analisa Struktur Bawah Gedung Perkantoran
Inalum Di Kuala Tanjung. Universitas Darma
Saran Agung Medan.
1. sebelum melakukan perhitungan hendaknya
kita memperoleh data teknis yang lengkap,
karena data tersebut sangat menunjang
dalam membuat rencana analisa
perhitungan, sesuai dengan standar dan
syarat-syaratnya.
2. ada baiknya perencanaan pondasi tidak
hanya berdasarkan data N-SPT saja, namun
mengunakan data sondir dan data
labolatorium sebagai pembanding demi
keakurataan hasil akhir yang dipakai dalam
perencan

6. DAFTAR PUSTAKA

Bowles, E Joseph. 1991 Analisa Desain


Pondasi, Edisi Keempat Jilid 1, Erlanga, Jakarta

Hardiyotmo, Hary Christady. 2003. Teknik


Pondasi 2. Yoyakarta: Beta Offst.

109 EVALUASI STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SANGGALA HOTEL, DI TB
SIMATUPANG JAKRTA SELATAN
Sehati Halawa 1) Andreas Simanjuntak 2) Semangat Debataraja 3) Masriani Endayanti 4)

You might also like