You are on page 1of 15

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN RAWA


BUNTU MAHATA SERPONG TOWER B2 DENGAN STRUKTUR BETON
BERTULANG

Nayla Azka
15315016
Sulardi, ST., MT.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424
nayla.azkaa@yahoo.com

ABSTRACT
A building can be built with a high level of construction safety and can reduce
construction costs by utilizing the properties of reinforced concrete so that it can work
within its limits. The Mahata Serpong Tower B2 Building Construction Project has 21
floors and is designed using reinforced concrete with the Dual System method according
to SNI 1726-2012. The results of calculations with the Dual System produce stability
produces an earthquake θmax = 0,0909 ≤ 0,25. Components of reinforced concrete
structures are planned based on SNI 2847-2013 regulations. Where the results of
calculations for the upper structure consisting of floor plates with thickness (h) = 150
mm. The recapitulation of the reinforcement of the floor slab results in the reinforcement
and pitch of the X and Y D10 - 150 and D10-250 shear reinforcement. The beam with
dimensions of 400 x 650 produces a pedestal over 6D19, a lower pedestal 4D19, a top
field 4D19 and a lower field 5D19, while the cross reinforcement on the pedestal D10-
100 and for stirrup field D19-300. Column K1 with dimensions of 600 x 1100 produces
reinforcement support and field 30D25 with stirrups for support D13-100 and for stirrups
field D13-150. Shear Wall Pier 2 has a thickness of 400 mm, with an arm length of 2700
mm and a body length of 5400 mm producing each boundary element of 1200 mm and
2000 mm. Bored pile foundation is used 0,8 m in diameter with bearing capacity of 380.22
tons. The number of foundation requirements in one group are 2, 3 and 6 drill poles. The
planned budget for a 21-storey building is Rp. 36,792,955,324.

Keywords : Floor Plates, Beams, Columns, Shear Wall, Reinforced Concrete.

1
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

ABSTRAK
Suatu bangunan dapat dibangun dengan tingkat keamanan konstruksi yang
tinggi serta dapat menekan biaya pembangunan dengan memanfaatkan sifat-sifat beton
bertulang agar dapat bekerja pada batas kemampuannya. Proyek Pembangunan Gedung
Rumah Susun Mahata Serpong Tower B2 ini mempunyai 21 lantai serta didesain
menggunakan beton bertulang dengan metode Sistem Ganda (Dual System) sesuai SNI
1726-2012. Hasil perhitungan dengan Sistem Ganda menghasilkan kestabilan akibat
gempa θmax = 0,0909 ≤ 0,25. Komponen struktur beton bertulang direncanakan
berdasarkan peraturan SNI 2847-2013. Di mana hasil perhitngan untuk struktur atas yang
terdiri dari pelat lantai dengan tebal (h) = 150 mm. Rekapitulasi penulangan pelat lantai
menghasilkan tulangan tumpuan dan lapangan arax x dan y D10 – 150 serta tulangan
susut D10-250. Balok dengan dimensi 400 x 650 menghasilkan tulangaan tumpuan atas
6D19, tumpuan bawah 4D19, lapangan atas 4D19 dan lapangan bawah 5D19, sedangkan
tulangan sengang pada tumpuan D10-100 dan untuk sengkang lapangan D19-300. Kolom
K1 dengan dimensi 600 x 1100 menghasilkan tulangan tumpuan dan lapangan 30D25
dengan sengkang untuk tumpuan D13-100 dan untuk sengkang lapangan D13-150.
Dinding Geser pier 2 mempunyai tebal 400 mm, dengan panjang lengan 2700 mm dan
panjang badan 5400 mm menghasilkan masing-masing boundary element sebesar 1200
mm dan 2000 mm. Fondasi bored pile digunakan diameter 0,8 m dengan daya dukung
ijin tiang sebesar 380,22 ton. Jumlah kebutuhan pondasi pada satu kelompok terdapat 2,
3 dan 6 buah tiang bor. Rencana Anggaran Biaya untuk gedung 21 lantai sebanyak Rp
36.792.955.324,-.

Kata Kunci : Pelat Lantai, Balok, Kolom, Dinding Geser, Beton Bertulang.

1. PENDAHULUAN beban layan dan kontrol terhadap lebar


1.1. Latar Belakang retak yang terjadi akibat beban layan
Perencanaan merupakan suatu (Agus Setiawan, 2016).
kegiatan yang sangat penting sebelum Untuk mencegah terjadinya
dilaksanakannya suatu proyek. suatu faktor yang tidak diinginkan dalam
Kesalahan pemasangan ataupun urutan perencanaan struktur gedung, maka
proses yang tidak benar dapat perencana wajib mengikuti standar
menyebabkan terjadinya kerugian. persyaratan dan peraturan yang berlaku.
Perencanaan yang matang sebelum Dengan adanya peraturan-peraturan,
dimulainya suatu pekerjaan tidak hanya diharapkan suatu bangunan dapat
menghemat biaya tetapi juga dapat dibangun dengan tingkat keamanan
menghemat waktu dan tenaga. Dalam konstruksi yang lebih tinggi serta juga
perencanaan struktur umumnya ada tiga dapat menekan biaya pembangunan
hal utama yang harus diperhatikan yaitu dengan memanfaatkan sifat-sifat beton
keamanan dari struktur untuk memikul bertulang agar dapat bekerja pada batas
beban-beban layan dengan baik, kemampuannya
lendutan dari komponen struktur akibat

2
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Persyaratan standar dan a. PPIUG 1983 Peraturan


peraturan perencanaan struktur beton Pembebanan Indonesia
bertulang sebaiknya memiliki ketahanan untuk Gedung
terhadap beban-beban yang bekerja, b. SNI 1726:2012 Tata Cara
diantaranya beban grafitasi (beban hidup Perencanaan Ketahanan
dan beban mati) dan beban lateral (beban Gempa untuk Struktur
gempa dan beban angin). Bangunan Gedung dan
Non Gedung
1.2. Tujuan Penulisan c. SNI 1727:2013 Beban
Tujuan dari penulisan Tugas Minimum untuk
Akhir yang berjudul “Perencanaan Perancangan Bangunan
Struktur Gedung Rumah Susun Stasiun Gedung dan Non Gedung
Rawa Buntu Mahata Serpong Tower B2 d. SNI 2847:2013
Dengan Struktur Beton Bertulang” Persyaratan Beton
adalah sebagai berikut: Struktural untuk
1. Mendapatkan pembangunan Bangunan Gedung.
gedung rumah susun yang 3. Perhitungan pondasi tower B2
aman. dimulai dari daya dukung aksial
2. Mendapatkan penulangan sampai mendapatkan jumlah
struktur gedung meliputi pelat tiang pondasi.
lantai, balok, kolom, dan 4. Perhitungan Rencana Anggaran
dinding geser (shear wall). Biaya (RAB) meliputi volume
3. Mendapatkan jumlah tiang dan harga satuan.
efektif untuk memenuhi daya 5. Perhitungan mekanika struktur
dukung pondasi. untuk mendapatkan gaya
4. Menggambarkan hasil akhir dengan menggunakan program
dari perhitungan perencanaan. ETABS Version 16.0.2.
5. Mendapatkan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) untuk 2. TINJAUAN PUSTAKA
struktur atas meliputi pelat, 2.1. Landasan Teori
balok, kolom dan shearwall. Membangun suatu struktur
gedung diperlukan perencanaan yang
1.3. Batasan Masalah Penulisan sangat matang, sehingga struktur gedung
Batasan masalah yang akan di yang akan dibangun nantinya bisa
bahas dalam tugas akhir ini, antara lain: berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam
1. Perencanaan struktur gedung perencanaan struktur umumnya ada tiga
meliputi perencanaan struktur hal utama yang harus diperhatikan yaitu
pelat lantai, balok, kolom, dan (Agus Setiawan, 2016):
dinding geser (shear wall). 1. Keamanan dari struktur untuk
2. Penyusunan Tugas Akhir ini memikul beban-beban layan
berpedoman pada peraturan- dengan baik.
peraturan sebagai berikut:

3
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

2. Lendutan dari komponen Rawa buntu Mahata Serpong adalah


struktur akibat beban layan. sebagai berikut:
3. Kontrol terhadap lebar retak 1. SNI 2847-2013: Persyaratan
yang terjadi akibat beban layan. Beton Struktural untuk
Selain tiga hal utama yang Bangunan Gedung.
harus diperhatikan, merencanakan 2. SNI 1726-2012: Tata Cara
struktur gedung juga menerapkan aturan Perencanaan Ketahanan Gempa
dan ketentuan yang di tetapkan pada untuk Struktur Gedung dan Non
peraturan. Berikut ini adalah tahapan Gedung.
secara garis besar untuk membangun 3. SNI 1727-2013: Beban
struktur gedung dengan menerapkan Minimum untuk Perancangan
aturan-aturan yang di tetapkan, sebagai Bangunan Gedung dan Struktur
berikut: Lain.
1. Melakukan review dan studi 4. PPIUG 1993 Peraturan
kepustakaan terhadap text book Pembebanan Indonesia untuk
dan jurnal-jurnal yang terkait Gedung.
dengan perencanaan struktur,
diantaranya adalah Persyaratan 3. METODE PENELITIAN
Beton Struktural untuk Secara umum metode dan
Bangunan Gedung, SNI 2847- tahapan dalam perencanaan yang
2013. (BSN, 2013) digunakan dalam perencanaan gedung
2. Menentukan pengambilan data adalah sebagai berikut:
yang dianggap perlu dalam 1. Pengumpulan Data
penulisan tugas akhir. Data perencanaan dalam tahap
3. Pengumpulan data-data ini terdiri dari deskripsi umum
perencanaan yang dibutuhkan. bangunan, denah bangunan, data tanah,
4. Melakukan analisis data mutu bahan yang digunakan, desain
menggunakan data yang struktur, standar dan refrensi yang
tersedia dengan mengimput dipakai dalam perencanaan.
beban mati, beban hidup, dan 2. Preliminary Design
gempa untuk mendapatkan Tahapan pertama dalam
gaya dalam yang bekerja. perencanaan gedung yaitu membuat
5. Melakukan analisis terhadap desain yang memberikan estimasi
hasil perhitungan yang telah gambaran bangunan dan struktur atas
dilakukan yaitu perencanaan yaitu, balok, kolom, pelat dan dinding
struktur dengan pedoman SNI geser secara lebih detail dan terukur,
2847:2013. (BSN, 2013). namun belum mengarah pada hal-hal
yang lebih detail. Memodelkan struktur
2.2. Standar Perencanaan gedung yang direncanakan dengan
Standar perencanaan yang akan bantuan program ETABS.
menjadi acuan pada Perancangan
Struktur Gedung Rumah Susun Stasiun

4
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

3. Pembebanan
Menentukan jenis dan besaran
beban-beban yang bekerja pada
struktur yang direncanakan
berdasarkan SNI 03-1727-2013 Beban
Minimum untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur lain.
4. Analisis Struktur
Melakukan analisis struktur
dari pemodelan yang telah dibuat.
Analisis struktur dilakukan dengan
bantuan program ETABS. Analisis
struktur ini bertujuan untuk mengetahui
respons struktur akibat adanya kinerja
gaya luar pada bangunan. Gaya luar
yang akan diperhitungkan adalah gaya
vertikal dari beban mati dan beban
hidup, serta gaya horizontal/ lateral dari
beban gempa. Gambar 1 Diagram Alir Perencanaan
5. Gaya-Gaya Dalam
Hasil dari kombinasi 4. DATA PERENCANAAN
pembebanan yang akan menghasilkan 4.1. Data Umum Proyek
gaya-gaya dalam untuk setiap kombinasi Data umum proyek untuk
yang dilakukan. memenuhi penulisan Tugas Akhir adalah
6. Kontrol Analisis sebagai berikut:
Kontrol yang dilakukan untuk 1. Nama Proyek : Rumah Susun
analisis gempa adalah kontrol Stasiun Rawa Buntu Mahata
simpangan, kontrol rotasi dan kontrol Serpong Tower B2
translasi, sedangkan untuk analisis 2. Lokasi Proyek : Jl. Stasiun
penulangan struktur yaitu kontrol Rawa Buntu, Serpong, Kota
regangan, kontrol tegangan dan kontrol Tangerang Selatan
lendutan.
7. Pendetailan Struktur 4.2. Data Struktur
Seluruh kontrol dipenuhi maka, Data struktur atas Proyek
dilakukan analisis terhadap kombinasi Pembangunan Rumah Susun Mahata
pembebanan (gempa dan grafitasi) Serpong Stasiun Rawa Buntu adalah
melalui program ETABS dan akan sebgai berikut:
didapatkan gaya-gaya dalam yang 1. Tipe Bangunan : Gedung
bekerja pada member struktur tersebut. Rumah Susun
Dengan gaya-gaya yang didapatkan, 2. Tinggi Bangunan : 94,5 m
selanjutnya dapat dihitung kebutuhan 3. Jumlah Lantai : 21 Lantai
tulangan.

5
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

4. Sistem Fondasi : Fondasi Variabel Nilai


Borepile FA 1,205
5. Material Struktur : Beton FV 2,713
Bertulang (Pelat Lantai, Balok,
PSA (g) 0,364
Kolom, dan Dinding Geser)
6. Material Beton Struktur SMS (g) 0,901
a. Mutu Beton = 40 MPa SM1 (g) 0,873
b. Mutu Beton = 35 MPa SDS (g) 0,600
c. Mutu Beton = 30 MPa
SD1 (g) 0,582
d. Berat Jenis = 2400 kg/m3
7. Baja Tulangan T0 (detik) 0,194
Mutu Baja Tulangan yang akan TS (detik) 0,969
digunakan dalam perencanaan sesuai (Sumber: Puskim.pu.go.id, 2019)
SNI-2847-2013 adalah sebagai
berikut: 4.4. Data Tanah
a. fy = 400 MPa Data tanah di dapat sesuai
b. fu = 570 MPa lokasi eksisting di kawasan Tangerang
Selatan. Berdasarkan data tanah boring
4.3. Data Gempa log BH-5 di dapat hasil pernitungan nilai
Pada perencanaan rumah susun N = 13,010. Dalam SNI 2847-2012 maka
ini terletak di Tangerang Selatan dengan tanah termasuk ke dalam kelas situs SE
data gempa yang didapat dari SNI (tanah lunak).
1726:2012 adalah sebagai berikut:
1. Sistem Penahan Gempa : Dual 5. PERENCANAAN DAN
System (SRPMK Menahan ANALISA DATA
Minimum 25% Gaya Lateral) Pemodelan yang dilakukan
2. Kategori Resiko Gempa : II menggunakan software ETABS 2016
3. Faktor R :7 dengan persyaratan gempa
4. Faktor Cd : 5,5 menggunakan SNI 1726-2012 dan SNI
5. Faktor Ω0 : 2,5 1727-1012 digunakan sebagai peraturan
yang mengatur mengenai pembebanan
Tabel 1 Data Gempa Rawa Buntu, yang akan diberikan.
Tangerang Selatan
Variabel Nilai
PGA (g) 0,385
SS (g) 0,748
S1 (g) 0,322
CRS 1,005 Gambar 2 Pemodelan Tampak Atas
CR1 0,937 Bangunan
FPGA 0,944

6
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Tabel 3 Modal Load Participation


Ratios

Analisis statik partisipasi massa


sudah mencapai 100% di kedua arah
orthogonal dan untuk analisis dinamik
Gambar 3 Pemodelan 3D Bangunan partisipasi massa telah mencapai lebih
dari 90%.
5.1. Waktu Getar Alami
Pola gerak bisa dilihat dalam 5.2. Kontrol Desain
mode-mode yang akan menentukan Kontrol desain struktur
sudah mengalami atau belum mengalami dilakukan terhadap pengecekan batas
translasi dan rotasi pada struktur. Pada simpangan antar lantai yang diatur dalam
gedung 1 dan 2, mode pertama dengan Pasal 7.8.6 dan 7.12.1 serta kestabilan
translasi arah Y, mode ke dua mengalami akibat efek P-Delta yang diatur dalam
translasi arah X dan mode tiga Pasal 7.8.7. Simpangan antar lantai arah
mengalami rotasi arah Z. x maupun arah y dapat dilihat dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 2 Modal Participating Mass
Ratios Tabel 4 Simpangan Antar Tingkat Ijin
X – Dir

7
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Tabel 5 Simpangan Antar Tingkat Ijin momen dan dinding geser (shearwall)
Y – Dir harus dilakukan sebagai syarat Sistem
Ganda.
Tabel 6 Joint Reactions Akibat Gempa
EX
Load FX
Story Joint Label
Case/Combo kgf
Base 1 EX -2767,8776
Base 2 EX -4001,307
Base 3 EX -4339,0733
Base 4 EX -4605,6514
Base 5 EX -4615,0333
Base 6 EX -4645,3201
Base 7 EX -4576,7441
Base 8 EX -4611,6908
Base 9 EX -4320,2589
Base 10 EX -2740,6104
Base 12 EX -4816,1057
Base 13 EX -4541,0622
Perhitungan kontrol efek P- Base 14 EX -4817,2878
Delta pada Lantai 2 akibat gempa arah Y Base 15 EX -4570,9142
Base 16 EX -5693,1605
adalah sebagai berikut:
Base 17 EX -5827,2333
Py ΔIe Base 18 EX -6692,3969
θ=
Vy h sx Cd Base 19 EX -5839,889
Base 11 EX -4343,336
20445294  23,001 1 Base 20 EX -4262,1474
θ=
724736,6397  4500  5,5 Base 21 EX -7469,6436
Base 22 EX -7361,3649
θ = 0,024 Base 23 EX -6275,6918
Perhitungan untuk θmax adalah Base 24 EX -6198,5136
Base 25 EX -8782,7704
sebagai berikut: Base 26 EX -7277,6432
0,5 Base 29 EX -5037,2424
θ max =  0,25 Base 30 EX -4949,9703
β  Cd Base 31 EX -3561,7904
Base 32 EX -3496,6987
0,5
θ max =  0,25 Base 33 EX -2068,5524
1  5,5 Base 34 EX -4146,83
Base 35 EX -176313,7109
θmax = 0,0909 < 0,25 Base 36 EX 16588,5372
Base 37 EX 13026,4279
Kerena nilai θ < 0,1, maka tidak
Base 38 EX -169243,4999
disyaratkan untuk diperhitungkan Base 39 EX -23464,0454
terhadap P-Delta, dan nilai θ < θmax, Base 40 EX -219889,1458
sehingga struktur masih dalam kondisi Base 41 EX -6187,3518
Jumlah -724736,6003
stabil.
Nilai total EX = -724737, akibat
5.3. Analisis Sistem Gempa
beban gempa arah X (EX) shearwall dan
Pengecekan terhadap gaya
kolom menahan gaya geser pada lantai
geser desain yang ditahan oleh pemikul
dasar sebesar:

8
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Vshearwall = 640714,9383 kolom menahan gaya geser pada lantai


% Vshearwall = 88,41% dasar sebesar:
Vkolom = 84021,6165 Vshearwall = 709281,377
% Vkolom = 11,59% % Vshearwall = 97,87%
Vkolom = 15455,2531
Tabel 7 Joint Reactions Akibat Gempa % Vkolom = 2,13%
EY Karena frame belum menahan
Story Joint Label
Load FY 25% gaya geser desain, oleh karena itu
Case/Combo kgf
perlu dilakukan analisis terpisah
Base 1 EY -668,4236
Base 2 EY -781,4828 terhadap rangka pemikul momen yang
Base 3 EY -841,1579 harus disediakan mampu menahan 25%
Base 4 EY -651,1691 dari nilai beban gempa desain.
Base 5 EY -650,4269
Base 6 EY -732,9468
Base 7 EY -811,055 Tabel 8 Joint Reactions Akibat Gempa
Base 8 EY -781,6814 EX
Base 9 EY -992,289
Load FX
Base 10 EY -994,2104 Story Joint Label
Case/Combo kgf
Base 12 EY -1255,4186 Base 1 EX -4601,9520
Base 13 EY -694,5569 Base 2 EX -5696,5203
Base 14 EY -1380,6368 Base 3 EX -5902,9401
Base 4 EX -6086,1124
Base 15 EY -767,1617
Base 5 EX -6091,9765
Base 16 EY -1153,9636 Base 6 EX -6098,0309
Base 17 EY -559,4393 Base 7 EX -6141,1768
Base 18 EY -1213,9042 Base 8 EX -6091,5688
Base 19 EY -525,3291 Base 9 EX -5901,0413
Base 11 EY -19194,4812 Base 10 EX -4583,0548
Base 12 EX -6092,0022
Base 20 EY -35970,7772
Base 13 EX -5875,0946
Base 21 EY -26510,8614 Base 14 EX -6199,9034
Base 22 EY -38641,1952 Base 15 EX -5981,2832
Base 23 EY -28148,6179 Base 16 EX -6873,5848
Base 24 EY -40430,1072 Base 17 EX -6669,3072
Base 25 EY -35234,6712 Base 18 EX -6786,3373
Base 19 EX -6587,3898
Base 26 EY -53441,3406
Base 11 EX -2355,6796
Base 29 EY -33555,7556 Base 20 EX -2283,7279
Base 30 EY -65562,3145 Base 21 EX -3969,614
Base 31 EY -37218,094 Base 22 EX -3848,0448
Base 32 EY -67741,0329 Base 23 EX -3816,6288
Base 33 EY 54214,9871 Base 24 EX -3729,831
Base 25 EX -4377,5705
Base 34 EY -78184,4174
Base 26 EX -4299,2501
Base 35 EY 292,076 Base 29 EX -3127,7641
Base 36 EY -29840,5128 Base 30 EX -3000,9478
Base 37 EY -51905,5096 Base 31 EX -2042,9629
Base 38 EY 561,8226 Base 32 EX -1964,9061
Base 39 EY -4048,152 Base 33 EX -1847,5782
Base 34 EX -3918,2326
Base 40 EY -1391,4814
Base 35 EX -4017,2657
Base 41 EY -117330,9406 Base 36 EX -4037,0512
Jumlah -724736,6301 Base 37 EX -3905,2895
Base 38 EX -3882,6541
Base 39 EX -4280,4927
Nilai total EY = -724737, akibat Base 40 EX -4010,5384
Base 41 EX -4208,8449
gempa dari arah Y (EY) shearwall dan Jumlah -181184,1513

9
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Tabel 9 Joint Reactions Akibat Gempa 5.4. Penulngan Pelat Lantai


EY Penulangan pelat lantai di
Story Joint Label
Load FY dapatkan hasil sebagai berikut:
Case/Combo kgf
Base 1 EY -3378,9518
Base 2 EY -3883,4011 Tabel 10 Penulangan Pelat Lantai
Base 3 EY -4228,5877
Base 4 EY -4466,0928
Base 5 EY -4762,4926
Base 6 EY -5075,2718
Base 7 EY -5397,3434
Base 8 EY -5668,2132
Base 9 EY -5944,2103
Base 10 EY -6256,4352
Base 12 EY -5566,7676
Base 13 EY -4773,8556
Base 14 EY -5928,8082
Base 15 EY -5088,8548
Base 16 EY -6128,2358
Base 17 EY -5307,4854
Base 18 EY -6851,7688
Base 19 EY -5937,6394
Base 11 EY -3165,6659
Base 20 EY -2589,5139
Base 21 EY -3337,8616
Base 22 EY -3127,1551
Base 23 EY -3898,6899
Base 24 EY -3225,2673
Base 25 EY -4144,6925
Base 26 EY -3945,4241
Base 29 EY -5691,1795
Base 30 EY -4668,6955 Gambar 4 Penulangan Pelat Lantai
Base 31 EY -5937,8287
Base 32 EY -4866,4647
Base 33 EY -6865,9778 5.5. Penulangan Balok
Base 34 EY -4769,2648
Penulangan balok di dapatkan
Base 35 EY -3558,7497
Base 36 EY -2952,2383 hasil sebagai berikut:
Base 37 EY -2782,6838
Base 38 EY -2942,4839
Base 39 EY -4353,6283 Tabel 11 Penulangan Balok Induk
Base 40 EY -5576,9438 POSISI TUMPUAN LAPANGAN
Base 41 EY -4139,3354 DIMENSI 400 x 650 400 x 650
Jumlah -181184,16 TULANGAN ATAS 6 D19 4 D19
TULANGAN BAWAH 4 D19 5 D19
SENGKANG D10 - 100 D10 - 300
Berdasarkan Tabel 5.30 nilai TULANGAN BADAN 2 D10 2 D10

total EY = -181184,16, akibat gempa


dari arah Y (EY) shearwall dan kolom
menahan gaya geser pada lantai dasar
sebesar:
Vshearwall = 86539,7445
% Vshearwall = 47,76%
Vkolom = 9464,4155 Gambar 5 Penulangan Balok Induk
% Vkolom = 52,24%

10
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Tabel 12 Penulangan Balok Anak


POSISI TUMPUAN LAPANGAN
DIMENSI 300 x 450 300 x450
TULANGAN ATAS 4 D19 3 D19
TULANGAN BAWAH 3 D19 3 D19
SENGKANG D10 - 100 D10 - 300

Gambar 8 Penulangan Kolom K2


Gambar 6 Penulangan Balok Anak
Tabel 15 Penulangan Kolom K3
5.6. Penulangan Kolom POSISI TUMPUAN LAPANGAN
Penulangan kolom di dapatkan DIMENSI 500 x 900 500 x 900
TULANGAN 20 D25 20 D25
hasil sebagai berikut: SENGKANG D13 - 100 D13 - 150

Tabel 13 Penulangan Kolom K1


POSISI TUMPUAN LAPANGAN
DIMENSI 600 x 1100 600 x 1100
TULANGAN 30 D25 30 D25
SENGKANG D13 - 100 D13 - 150

Gambar 9 Penulangan Kolom K3

5.7. Penulangan Shearwall


Penulangan shearwall di
Gambar 7 Penulangan Kolom K1 dapatkan hasil sebagai berikut:
1. Shearwall P1, P3, P4, P5, P8
Tabel 14 Penulangan Kolom K2 dan P9
POSISI TUMPUAN LAPANGAN a. Tebal Struktur 400 mm
DIMENSI 500 x 1000 500 x 1000
b. Tulangan longitudinal D25-
TULANGAN 22 D25 22 D25
SENGKANG D13 - 100 D13 - 150 200
c. Tulangan Transversal
(Hoop) 9 kaki D13-200
d. Tulangan Transversal
(Sengkang) D13-150

11
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

4. Shearwall P7
a. Tebal Struktur 400 mm.
b. Tulangan longitudinal D25-
200
Gambar 10 Shearwall P1, P3, P4, P5, c. Tulangan Transversal
P8 dan P9 (Hoop) D13-200
• Untuk lengan 6 kaki
2. Shearwall P6 • Untuk badan 8 kaki
a. Tebal Struktur 400 mm d. Tulangan Transversal
b. Tulangan longitudinal D25- (Sengkang) D13-150
200
c. Tulangan Transversal
(Hoop) 4 kaki D13-200
d. Tulangan Transversal
(Sengkang) D13-150

Gambar 13 Shearwall P7
Gambar 11 Shearwall P6
5.8. Fondasi
3. Shearwall P2 Diameter tiang rencana = 0,8 m.
a. Tebal Struktur 400 mm. Kedalaman fondasi berdasarkan bore
b. Tulangan longitudinal hole BH-5 didapat 32 m, diambil
D25-200 berdasarkan nilai N-SPT pada data
c. Tulangan Transversal boting log yang menunjukan pada
(Hoop) D13-200 kedalaman tersebut sudah mencapai
• Untuk lengan 6 kaki tanah keras (NSPT = 40).
• Untuk badan 8 kaki Berdasarkan hasil prhitungan,
d. Tulangan Transversal didapat daya dukung tiang izin (Qa) =
(Sengkang) D13-150 320,216 ton. Hasil perhitungan didapat
jumlah tiang yang digunakan pada
struktur kolom dan shearwall sebagai
berikut:
Tabel 16 Jumlah Tiang

Gambar 12 Shearwall P2

12
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Tabel 17 Penurunan Fondasi Tiang 6. KESIMPULAN DAN SARAN


Tunggal dan Kelompok Adapun kesimpulan dan saran
dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

6.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan,
didapatkan hasil kesimpulan
berdasarkan tujuan penulisan Tugas
Akhir adalah sebagai berikut:
1. Struktur gedung bertingkat 21
lantai di rencanakan sesuai SNI
03-1726-2012 dengan
Gambar 14 Denah Fondasi Bored Pile menggunakan sistem penahan
gempa Dual System. Pada
5.9. Rencana Anggaran Biaya Rumah Susun Mahata Tower
Berdasarkan hasil perhitungan B2 Serpong, rata-rata
dari pengalian antara Analisa Harga simpangan antar lantai arah X
Satuan Pekerjaan (AHSP) dan Bill of sebesar 29,9 mm, sedangkan
Quantity (BOQ) maka didapat arah Y sebesar 52,2 mm dan
rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya simpangan antar lantai yang
(RAB). Adapun total biaya yang diijinkan rata-rata sebesar 90
diperoleh dari hasil perhitungan untuk mm. kestabilan rata-rata akibat
gedung 21 lantai ini dapat dilihat pada gempa yang terjadi pada
tabel berikut: gedung mahata pada arah X
sebesar 0,0268, sedangkan arah
Tabel 18 Rekapitulasi Rencana Y sebesar 0,0433 dan
Anggaran Biaya kesetabilan maksimum 0,0909.
HARGA
TOTAL HARGA
URAIAN PEKERJAAN SAT VOL SATUAN
(Rp) (Rp) 2. Struktur atas direncanakan
I Pekerjaan Struktur Pelat
1
Pemasangan 1 m2 Bekisting
Pelat Lantai
m2 4269,959 Rp 586.596 Rp 2.504.741.621 sesuai SNI 03-2847-1013,
Pembesian Pelat Lantai 100 kg
2
Besi Ulir
Pengecoran 1 m3 Beton 30
m3 1629,716 Rp 1.945.455 Rp 3.170.538.889
maka didapatkan hasil sebagai
3 m3 1681,371 Rp 1.746.321 Rp 2.936.213.673
Mpa Ready Mixed

II Pekerjaan Struktur Balok


Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Pelat Rp 8.611.494.183 berikut:
Pemasangan 1 m2 Bekisting
1
Balok
m2 4256,84 Rp 492.986 Rp 2.098.563.365
a. Pelat (Slab) terdiri dari pelat
Pembesian Balok100 kg Besi
2 m3 1667,539 Rp 2.017.733 Rp 3.364.648.359

3
Ulir
Pengecoran 1 m3 Beton 30
m3 1683,97 Rp 1.746.321 Rp 2.940.752.174
lantai dengan ketebalan (h)
Mpa Ready Mixed

III Pekerjaan Struktur Kolom


Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Balok Rp 8.403.963.898
150 mm. rekapitulasi
Pemasangan 1 m2 Bekisting
1
Kolom
Pembesian Kolom 100 kg Besi
m2 2786,4 Rp 485.396 Rp 1.352.507.965
penulangan pelat lantai
2 m3 1522,384 Rp 2.017.733 Rp 3.071.763.397
Ulir
3
Pengecoran 1 m3 Beton 40
Mpa Ready Mixed
m3 1409,4 Rp 1.807.317 Rp 2.547.232.580
menghasilkan tulangan
4
Pengecoran 1 m3 Beton 35
Mpa Ready Mixed
m3 218,7 Rp 1.783.857 Rp 390.129.526 tumpuan dan lapangan arah
Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Kolom Rp 7.361.633.467
IV Pekerjaan Struktur Shear Wall
1
Pemasangan 1 m2 Bekisting
m2 3515,523 Rp 485.396 Rp 1.706.421.594
x dan y D10 - 150 serta
Shear Wall
2
Pembesian Shear Wall 100 kg
Besi Ulir
m3 1889,115 Rp 2.017.733 Rp 3.811.728.259 tulangan susut D10 - 250.
Pengecoran 1 m3 Beton 40
3
Mpa Ready Mixed
Pengecoran 1 m3 Beton 35
m3 1409,4 Rp 1.807.317 Rp 2.547.232.580
b. Balok (Beam) dengan
4 m3 563,76 Rp 1.783.857 Rp 1.005.667.222
Mpa Ready Mixed
Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Shear Wall
Jumlah Total Harga
Rp
Rp
9.071.049.654
33.448.141.203
dimensi 650 x 400
Pajak (10%)
GRAND TOTAL
Rp
Rp
3.344.814.120
36.792.955.324 menghasilkan tulangan
Biaya per m2 Rp 2.889.972

13
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

tumpuan atas 6D19, hasil penurunan tiang


tumpuan bawah 4D19, tunggal sebesar 0,0402 m
lapangan atas 4D19 dan sedangkan untuk penurunan
lapangan bawah 5D19, tiang kelompok masing-
sedangkan untuk tulangan masing sebesar 0,0472 m,
sengkang pada tumpuan 0,0694 m dan 0,0841 m.
D10-100 dan untuk 4. Perhitungan Rencana Anggaran
sengkang lapangan D10- Biaya (RAB) gedung 21 lantai
300. di daerah Serpong ini
c. Kolom (Coloumn) K1 didapatkan hasil sebesar Rp
dengan dimensi 600 x 1100 36.792.955.324,- untuk biaya
menghasilkan tulangan pekerjaan struktur pelat lantai,
tumpuan dan lapangan balok, kolom dan shear wall.
30D25 dengan sengkang
untuk tumpuan 4D13-100 6.2. Saran
dan untuk sengkang Berdasarkan hasil analisis yang
lapangan 4D13-150. telah dilakukan, saran yang dapat
d. Dinding Geser (Shear Wall) diberikan adalah sebagai berikut:
P2 dengan panjang lengan 1. Proyek pembangunan ini
2700 mm dan panjang sebaiknya banyak dilakukan
badan 5400 mm kegiatan pada malam hari,
menghasilkan masing- dikarnakan letak pembangunan
masing boundary element yang sangat dekat dengan
sebesar 1200 mm dan 2000 stasiun kereta api.
mm. sengkang pada daerah 2. Penulisan laporan skripsi ini
boundary element dipasang sangat diperlukan ketelitian,
sebanyak 12 kaki dan 20 untuk meminimalisir adanya
kaki dengan jarak masing- kesalahan dalam penulisan hasil
masing 100 mm. yang didapat.
3. Struktur bawah direncanakan 3. Penggunaan software untuk
menggunakan: pemodelan dan menemukan
a. Fondasi Bor digunakan gaya dalam bisa juga digunakan
diameter 0,8 m dengan daya software SANSPRO dan
dukung ijin tiang tunggal software lainnya.
sebesar 380,22 ton.
b. Jumlah kebutuhan pondasi 7. DAFTAR PUSTAKA
yang dihitung pada satu [1] Arfiadi, Yoyong., “Diagram
kelompok terdapat 2 Interaksi Perencanaan Kolom
kelompok tiang, 3 dengan Tulangan Empat Sisi
kelompok tiang dan 6 Berdasarkan SNI 2847:2013
kelompok tiang. Dari hasil dan ACI 318M-11”, Jurnal
perhitungan didapatkan

14
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

Teknik Sipil, Volume 13, No 4, Konstruksi dan Interior


268-290, 2016. (Journal Of Building
[2] Asroni, Ali., Balok dan Plat Construction, Interior, and
Beton Bertulang, Graha Ilmu, Material Prices) 2019, Pandu
Yogyakarta, 2010. Bangun Persada Nusantara,
[3] Asroni, Ali., Kolom Fondasi Jakarta, 2019.
dan Balok T Beton Bertulang, [10] Setiawan, Agus. Perancangan
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010. Struktur Beton Bertulang
[4] Fadli, M. Hamzah., Berdasarkan SNI 2847:2013,
“Perancangan Dinding Geser Penerbit Erlangga, Jakarta,
Elevator (Core Lift) pada 2016.
Gedung Perkantoran 10 Lantai [11] SNI 1726:2012, Tata Cara
dengan Sistem Rangka Pemikul Ketahanan Gempa untuk
Momen”, Universitas Sttruktur Bangunan Gedung
Gunadarma, 2013. dan Non Gedung, Badan
[5] Fadli, M. Hamzah., “Aplikasi Standarisasi Nasional (BSN),
ETABS pada Perancangan Jakarta, 2012.
Gedung 15 Lantai dengan [12] SNI 1727:2013, Beban
Struktur Beton Bertulang Minimum untuk Perancangan
Menggunakan Sistem Ganda Bangunan Gedung dan Struktur
Sebagai Penahan Beban Gempa Lain, Badan Standarisasi
Sesuai SNI 1726:2012”, Nasional (BSN), Jakarta, 2013.
Universitas Gunadarma, 2015. [13] SNI 2847:2013, Persyaratan
[6] Hardiyatmo, Hary Christady., Beton Struktural untuk
Analisis dan Perancangan Bangunan Gedung, Badan
Fondasi II, Gajah Mada Standarisasi Nasional (BSN),
University Press, Yogyakarta, Jakarta, 2013.
2018. [14] Tavio dan Beni Kusuma,
[7] Peraturan Mentri Pekerjaan Desain Sistem Rangka Pemikul
Umum dan Perumahan Rakyat, Momen dan Dinding Struktur
Analisis Harga Satuan Beton Bertulang Tahan Gempa,
Pekerjaan Bidang Pekerjaan ITS Press, Surabaya, 2009.
Umum, Kementrian PUPR, [15] Tavio dan Usman Wijaya,
Jakarta, 2016. Desain Rekayasa Gempa
[8] PPIUG 1983, Peraturan Berbasis Kinerja (Performance
Pembebanan Indonesia Untuk Based Design), Penerbit Andi,
Gedung, Yayasan Lembaga Yogyakarta, 2018.
Penyelidikan Masalah [16] Tim Program Pascasarjana
Bangunan Pertama (Stensil), Teknik Sipil Unpar, “Manual
Bandung, 1983. Fondasi Tiang”, Universitas
[9] Redaksi Jurnal, Jurnal Harga Parahyangan, 2005.
Satuan Bahan Bangunan

15

You might also like