You are on page 1of 4

Original Article

e-ISSN: 2532-2032- https://journal.itera.ac.id/index.php/jipad/

Desain Perencanaan Bangunan Bertingkat Lantai


3 Menggunakan Software SAP2000 Willy Nextday 1 *a
a Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Sumatera, Lampung

Received 7th April 2023 *Koresponden E-mail:willy.119210186@student.itera.ac.id


Accepted 8th April 2023
Published 11th April 2023

Open Access

Abstract: The use of concrete as a building structural material has long been known to have many advantages compared to
other building materials. The technology in the field of civil engineering has rapidly developed, and concrete is one of the most
important elements in building structures today due to its high compressive strength. Concrete has also undergone many
developments in both its mixture and construction technology. Concrete consists of cement, sand, gravel, and water. The current
development of concrete involves a composite of concrete and steel reinforcement, making it a high compressive and tensile
strength construction unit called reinforced concrete. Reinforced concrete is widely used in civil engineering structures such as
buildings, bridges, pavements, retaining walls, and other civil engineering structures. In building structures, reinforced concrete
consists of several structural elements, such as beams, columns, foundations, and slabs. Reinforced concrete beams are typically
reinforced with longitudinal and shear reinforcements. Longitudinal reinforcement is used to resist bending moment loads,
while shear reinforcement is used to resist shear loads. Conventionally, reinforcement in beams is positioned at the top and
bottom of the beam as required for tensile and compressive loads. However, considering the limited availability of natural
resources such as iron, a reinforcement design concept dedicated only to resisting tensile forces on the compression force areas
is necessary without adding reinforcement to the compression force areas. To build a three-story building, proper structural
analysis and design are needed to produce a safe and economical structure. The analysis and design that can produce a safe and
economical structure have procedures and planning methods based on structural analysis theory, steel structures, and
earthquake-resistant design. Manual structural analysis and design take a long time and are ineffective, so computer programs
such as ETABS and SAP2000 are used to save time. ETABS is a popular computer program used for building structure calculations,
widely known and considered an international standard. The computer program for structural calculations is fully integrated,
including modeling, analysis, and design. Although computer programs for structural calculations have been validated by the
program developers, users must understand the program's characteristics to produce safe and economical modeling, analysis,
and design for each structural model. Basic technical understanding of construction is essential to avoid errors in the application
of computer programs. The application of regulations and theories applied in Indonesia needs to be understood and used as
input for analysis so that the output generated by the ETABS program complies with Indonesian National Standards (SNI)
2847:2019 and can be applied in the field.
Keywords: concrete, reinforced concrete, ETABS
Abstrak: Penggunaan beton sebagai bahan struktural bangunan telah lama diketahui memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Teknologi di bidang teknik sipil telah berkembang pesat, dan beton adalah salah
satu elemen paling penting dalam struktur bangunan saat ini karena kekuatan tekanannya yang tinggi. Beton juga telah
mengalami banyak perkembangan baik dalam campurannya maupun teknologi konstruksinya. Beton terdiri dari semen, pasir,
kerikil, dan air. Perkembangan terbaru dari beton melibatkan campuran beton dan tulangan baja, membuatnya menjadi unit
konstruksi dengan kekuatan tekan dan tarik yang tinggi yang disebut beton bertulang. Beton bertulang banyak digunakan dalam
struktur teknik sipil seperti bangunan, jembatan, jalan, dinding penahan, dan struktur teknik sipil lainnya. Dalam struktur
bangunan, beton bertulang terdiri dari beberapa elemen struktural, seperti balok, kolom, pondasi, dan pelat. Balok beton
bertulang biasanya diperkuat dengan tulangan memanjang dan memotong. Tulangan memanjang digunakan untuk menahan
beban momen lentur, sedangkan tulangan memotong digunakan untuk menahan beban geser. Secara konvensional, perkuatan
pada balok ditempatkan di bagian atas dan bawah balok seperti yang diperlukan untuk beban tarik dan tekan. Namun,
mengingat keterbatasan ketersediaan sumber daya alam seperti besi, konsep desain perkuatan yang didedikasikan hanya untuk
menahan gaya tarik pada daerah gaya tekan perlu dilakukan tanpa menambahkan perkuatan pada daerah gaya tekan. Untuk

Journal of Infrastructure Planning, and Design vol. 1 (10), 2023, pp. 01-04 | 1
Original Article Journal of Infrastructure Planning, and Design

membangun bangunan tiga lantai, analisis dan desain struktural yang tepat diperlukan untuk menghasilkan struktur yang aman
dan ekonomis. Analisis dan desain yang dapat menghasilkan struktur yang aman dan ekonomis memiliki prosedur dan metode
perencanaan berdasarkan teori analisis struktural, struktur baja, dan desain tahan gempa. Analisis dan desain struktural manual
memerlukan waktu yang lama dan tidak efektif, sehingga program komputer seperti ETABS dan SAP2000 digunakan untuk
menghemat waktu. ETABS adalah program komputer populer yang digunakan untuk perhitungan struktur bangunan, banyak
dikenal dan dianggap sebagai standar internasional. Program komputer untuk perhitungan struktural sepenuhnya terintegrasi,
termasuk pemodelan, analisis, dan desain. Meskipun program komputer untuk perhitungan struktural telah divalidasi oleh
pengembang program, pengguna harus memahami karakteristik program untuk menghasilkan pemodelan, analisis, dan desain
yang aman dan ekonomis untuk setiap model struktural. Pemahaman teknis dasar konstruksi sangat penting untuk menghindari
kesalahan dalam aplikasi program komputer. Aplikasi peraturan dan teori yang diterapkan di Indonesia perlu dipahami dan
digunakan sebagai masukan untuk analisis sehingga hasil yang dihasilkan.
Kata Kunci : beton, beton bertulang, ETABS,

beton komposit tersebut tanpa menambahkan


Pendahuluan penulangan pada area gaya tekan. Untuk membangun
gedung lantai tiga dibutuhkan adanya analisis dan desain
Beton sebagai bahan struktur bangunan telah dikenal sejak struktur yang tepat agar menghasilkan bangunan yang
lama karena mempunyai banyak keuntungan-keuntungan aman dan ekonomis. Analisa dan desain yang dapat
dibanding dengan bahan bangunan yang lain.Ilmu teknologi menghasilkan bangunan yang aman dan ekonomis
dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan tersebut mempunyai prosedur dan cara perencanaan
cepat. Beton merupakan salah satu unsur yang sangat kerja berdasarkan teori analisa struktur, struktur baja, dan
penting dalam struktur bangunan pada saat ini, karena desain tahan gempa. Apabila melakukan analisa dan
sistem konstruksi beton mempunyai kelebihan, diantaranya desain struktur secara manual memerlukan waktu yang
yaitu mempunyai kuat tekan tinggi. Beton juga telah banyak lama dan tidak efektif sehingga untuk itu digunakanlah
mengalami perkembangan-perkembangan baik dalam bantuan program komputer yang lebih menghemat
teknologi pembuatan campurannya ataupun teknologi waktu. program komputer untuk perhitungan struktur
pelaksanaan konstruksinya. Bahan susun beton pada gedung yang populer adalah ETABS dan SAP2000.
dasarnya adalah semen, pasir, kerikil dan air. Perkembangan Pemakaian program komputer ETABS sebagai suatu alat
beton pada saat ini yaitu komposit antara material beton dan bantu yang sangat berguna, karena dikenal luas dan
tulangan baja, sehingga menjadi satu kesatuan konstruksi menjadi standar perhitungan struktur internasional.
yang mempunyai kuat tekan dan kuat tarik tinggi. Beton ini Program komputer untuk perhitungan struktur ini telah
disebut beton bertulang. Beton bertulang banyak digunakan terintegrasi secara keseluruhan yang meliputi pemodelan,
pada bangunan teknik sipil, misalnya: bangunan gedung, analisa dan desain. Walaupun program komputer untuk
jembatan, perkerasan jalan, dinding penahan tanah, dan perhitungan struktur, sudah divalidasi hasil keluarannya
bangunan teknik sipil lainnya. Beton bertulang pada oleh pembuat program komputer tersebut, tetapi untuk
bangunan gedung terdiri dari beberapa elemen struktur, pemakai perlu mengetahui karakteristik dari program
misalnya balok, kolom, pondasi dan pelat. komputer yang digunakannya. Sehingga dapat
Beton bertulang sebagai elemen balok umumnya diberi menghasilkan pemodelan, analisis dan desain yang aman
tulangan memanjang (lentur) dan tulangan sengkang dan ekonomis untuk setiap model struktur. Perlu
(geser). Tulangan lentur untuk menahan pembebanan diperhatikan, pemahaman dasar teknis dari bidang
momen lentur yang terjadi pada balok, sedangkan konstruksi sangat diperlukan untuk menghindari
tulangan geser untuk menahan pembebanan gaya geser. kesalahan aplikasi program komputer ini. Penerapan
Secara konvensional, penulangan pada balok saat ini di peraturan-peraturan dan teori yang diberlakukan di
posisikan pada bagian atas dan bagian bawah balok seiring Indonesia perlu dipahami dan dijadikan dasar input untuk
dengan kebutuhan pada gaya tarik dan gaya tekannya. analisis agar output yang dihasilkan dari program ETABS
Tulangan pada balok komposit tersebut berfungsi untuk ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu
menahan gaya tarik, mengingat keberadaaan sumber SNI 2847:2019 dan dapat diterapkan secara aktual di
daya alam sebagai bahan olah besi semakin sangat lapangan.
terbatas, maka perlu dibuat konsep desain penulangan
yang dikhususkan untuk menahan gaya tarik saja pada
area gaya tekannya sesuai dengan fungsi tulangan pada

2 | Journal of Infrastructure Planning, and Design, vol. 01 (12), 2023, pp. 01-04 e-ISSN: 2532-2032
Desain Perencanaan Bangunan Bertingkat Lantai 3 Menggunakan Software SAP2000
Original Article Journal of Infrastructure Planning, and Design

Metode
Studi Metode penelitian yang dilakukan mengikuti standar
nasional Indonesia, SNI 2847:2019. Penelitian ini
menggunakan software SAP 2000 atau ETABS.
Berikut beberapa langkah dalam penelitian yang dilakukan
1. Pengumpulan Data
Studi ini mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen
yang dijadikan sebagai referensi seperti buku maupun jurnal
ilmiah guna membantu dan mempermudah dalam proses Gambar 1. Pengecekan kekuatan struktur mampu atau tidak
penelitian, sehingga peneliti mempunyai gambaran awal
mengenai penelitian yang akan dilakukan

2. Pemodelan Gedung
Gedung yang digunakan, gedung bertingkat lantai 3. Desain
bentuk gedung diambil melalui gambar denah yang diberikan
dan desain penulangan dilakukan sesuai SNI 2847:2019.

3. Penginputan beban statik dan dinamik


Setelah dilakukan pemodelan gedung sesuai denah yang
diberikan, selanjutnya dilakukan pengimputan beban statik
dan dinamik sesuai SNI 2847:2019. Gambar 2. Hasil Analisis Pelat Lantai

4. Analisis Menggunakan ETABS atau SAP2000


Selanjutnya dilakukan running pada aplikasi ETABS untuk
mendapatkan nilai – nilai momen, gaya, serta apakah
Gedung mampu atau tidak dalam menahan beban.

Hasil dan Diskusi


Setelah dilakukan analisis menggunakan ETABS, didapat hasil
kemampuan nilai struktur sesuai gambar yang telah
dicantumkan. Nilai output yang didapat pada aplikasi Gambar 3. Hasil Analisis Kolom
software ETABS sebagai berikut.
1. Didapat untuk perencanaan elemen struktur
Gedung bertingkat lantai 3 yang telah didesain,
dapat diterapkan kedalam lapangan untuk memulai
pembangunan Gedung tersebut.
2. Nilai momen pada salah satu pelat lantai sebesar
24,3635 kN-m/m
3. Nilai kekuatan aksial pada salah satu kolom lantai
sebesar 4.206,207 kN dengan nilai torsi 0.255 kN -
m
4. Nilai kekuatan aksial pada salah satu balok lantai Gambar 4. Hasil Analisis Balok
sebesar 25,5534 kN-m/m dan nilai torsi sebesar
5.4772 kN-m

Copyright © 2021 Journal of Infrastructure Planning, and Design J. Infr. Plan. Dsgn. vol. 01(12), 2023, pp. 01-04 | 3
Published by: Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu
Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Indonesia
Original Article Journal of Infrastructure Planning, and Design

Kesimpulan
1. Desain elemen struktur yang dibuat mampu
menahan beban Gedung yang akan digunakan dan
dapat diterapkan dilapangan
2. Pelat dengan ketebalan 250 mm, nilai momen yang
didapat sebesar 24,3635 kN-m/m
3. Kolom dengan ukuran 400mm x 400 mm, dengan
nilai kekuatan aksial 4.206,207 kN dengan nilai torsi
0,255 kN-m
4. Balok dengan ukuran 450mm x 300mm, dengan
Nilai kekuatan aksial pada salah satu balok lantai
sebesar 25,5534 kN dan nilai torsi sebesar 5.4772
kN-m

Konflik Penetingan
Tidak ada konflik kepentingan

Ucapan Terima Kasih


Ucapan Terima Kasih disampaikan kepada Program Studi
Teknik Sipil ITERA dan teman – teman yang ikut membantu
dalam pengerjaan penelitian artikel ini.

Referensi
[1] V. E. Andarista, Analisis Response Elemen Kolom Terhadap Pengaruh
Perkuatan Struktur Menggunakan Metode Concrete Jacketing (Studi
Kasus : SMK-SMTI Bandar Lampung), Lampung Selatan: Program Studi
Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera, 2021.

[2] M. Sagala, Analisa Kinerja Struktur Beton Bertulang Pracetak dengan


Metode Levelling Time History, Lampung Selatan: Program Studi
Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera, 2020.

[3] W. Hadipratomo, S. H. Kurnia, I. M. Udin, I. Mahani, B. Wuritno, R.


Endarto, H. Yanis, N. EM, A. Karim, D. R. Wiyono, I. Noor, B.
Wedyantadji, D. Widianto, A. B. M. Effendi, I. W. Giatmajaya and N.
Paulus, Struktur Beton, Semarang: Universitas Semarang, 1999.

4 | Journal of Infrastructure Planning, and Design, vol. 01 (12), 2023, pp. 01-04 e-ISSN: 2532-2032
Desain Perencanaan Bangunan Bertingkat Lantai 3 Menggunakan Software SAP2000

You might also like