Professional Documents
Culture Documents
Suradji Gandi
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: suradjigandi_ir@jts.upr.ac.id
Fatma Sarie
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: fatmasarie@jts.upr.ac.id
Abstract: Office building construction usually uses pile foundation to overcome the low soil
bearing capacity and the settlement that occurs. Therefore, it is very necessary to analyze the
carrying capacity and the decline in the foundation of the group piles in the Palangka Raya City
DPRD building construction project to determine the bearing capacity and the settlement is still
within safe limits. The method used for calculating the bearing capacity of a single pile uses the
Aoki and De Alencar Method, the Direct Method and the Philipponant Method. The efficiency of
group piles using the Converse-Labare method. The method used to determine the amount of decline
that occurs using the Poulus and Davis methods. Analysis was performed at two points H-3 and H-
6. The results obtained are the bearing capacity of the largest single pile for points H-3 and H-6
using the direct method, with a bearing capacity of 72,164 tons at point H-3 and 50,491 tons at point
H-6. Bearing capacity of group piles is 245, 646 tons at point H-3 and 171,871 tons at point H-6.
Building load resulting at point H-3, a load held at 28.57 tons and at point H-6 is 11.87 tons. A
settlement in a single pile at point H-3 of 3.2 mm <25 mm means safe and a settlement in a single
pile at point H-6 of 1.7688 mm <25 mm means safe. The decline in group piles at point H-3 is 8.92
mm <25 mm means it is safe to settlement and the settlement of group piles that occurs at point H-
6 is 6.78 mm <25 mm which means safe.
Abstrak: Pembangunan gedung perkantoran menggunakan pondasi tiang pancang bertujuan untuk
mengatasi daya dukung tanah yang rendah dan penurunan bangunan yang terjadi. Salah satu
bangunan yang menggunakan tiang pancang kelompok adalah pada proyek pembangunan gedung
DPRD Kota Palangka Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung tiang pancang
dan penurunan masih dalam batas aman. Metode yang digunakan untuk perhitungan daya dukung
tiang pancang tunggal adalah metode Aoki dan De Alencar, metode langsung dan metode
Philipponant. Perhitungan efisiensi tiang pancang kelompok menggunakan metode Converse-
Labare. Perkiraan besarnya penurunan yang terjadi menggunakan metode Poulus dan Davis.
Analisis dilakukan pada dua titik H-3 dan H-6. Hasil yang didapat besar daya dukung tiang pancang
tunggal terbesar untuk titik H-3 dan H-6 menggunakan metode langsung, dengan besar daya dukung
72,164 ton pada titik H-3 dan 50,491 ton pada titik H-6. Daya dukung tiang pancang kelompok
didapat 245, 646 ton pada titik H-3 dan 171,871 ton pada titik H-6. Beban bangunan pada titik H-3
beban yang ditahan 28,57 Ton dan pada titik H-6 11,87 Ton. Penurunan tiang pancang tunggal pada
titik H-3 sebesar 3,2 mm < 25 mm berarti aman dan penurunan tiang pancang tunggal pada titik H-
6 sebesar 1,7688 mm < 25 mm berarti aman. Penurunan tiang pancang kelompok pada titik H-3
adalah 8,92 mm < 25 mm berati aman terhadap penurunan dan penurunan tiang pancang kelompok
yang terjadi pada titik H-6 adalah 6,78 mm < 25 mm yang berarti aman.
198
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
199
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
Keterangan :
Qi = Beban aksial pada tiang ke-i
∑v = Jumlah beban vertikal (ton)
n = Jumlah tiang pancang
Mx = Momen yang bekerja pada
kelompok tiang searah sumbu x
(tm) Gambar 1. Grafik qc dan FR Menurut Robertson
My = Momen yang bekerja pada dan Campanella (Bowles, 1998)
kelompok tiang searah sumbu y
(tm) Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang
Xi = Jarak tiang pancang terhadap Berdasarkan Data Sondir
titik berat tiang kelompok pada Diantara uji di lapangan, sondir atau Cone
arah X (m) Penetration Test (CPT) sering kali menjadi
Yi = Jarak tiang pancang terhadap pertimbangan geoteknik. Cone Penetration Test
titik berat tiang kelompok pada (CPT) atau uji sondir memiliki keuntungan uji
arah Y (m) yang cepat, sederhana, ekonomis dan uji tersebut
∑x = Jumlah kuadrat tiang pancang
2
dapat dipercaya. Cone Penetration Test (CPT)
pada arah x (m2) atau sondir ini juga dapat mengklasifikasikan
∑y2 = Jumlah kuadrat tiang pancang lapisan tanah, memperkirakan kekuatan tanah
pada arah y (m2) dan karakteristik tanah. Di dalam perencanaan
pondasi tiang pancang sangat diperlukan data
Menentukan Klasifikasi Tanah Berdasarkan tanah sangat diperlukan untuk merencanakan
Data Sondir kapasitas daya dukung (Bearing Capacity) dari
Untuk mengklasifikasikan tanah ada banyak tiang pancang sebelum pembangunan dimulai,
jenis klasifikasi, salah satunya dari Robertson guna menentukan daya dukung ultimit dari tiang
dan Campanela (Bowles, 1998). Pada klasifikasi pancang.
ini digunakan dengan cara memplotkan antara
nilai qc dengan FR. Hasil plot itu menunjukkan Metode Aoki dan De Alencar
jenis tanah pada daerah tersebut. Sebelum Aoki dan De Alencar (Titi, 1999) mengusulkan
memplotkan, nilai qc harus diubah terlebih untuk memperkirakan kapasitas dukung ultimit
dahulu dari satuan kg/cm2 ke dalam satuan MPa dari data Sondir. Kapasitas dukung ujung
atau Mega Pascal. Untuk nilai 1 kg/cm2 = persatuan luas (qb) diperoleh sebagai berikut :
0,0980665 MPa. qca (base)
qb = (2)
Fb
keterangan :
qca(base) = Perlawanan konus rata-rata 1,5 D
diatas ujung tiang, 1,5 D dibawah
ujung tiang dan Fb adalah factor
empirik tahanan ujung tiang
tergantung pada tipe tiang.
200
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
201
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
202
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
Hasil Penelitian
Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang
Pancang Tunggal Titik H-3
Data Umum Tiang Pancang
Sisi tiang = 25 cm.
Keliling pancang (As) = 4 x 25 cm = 100 cm.
Luas pancang (Ab)= 25 cm x 25 cm = 625 cm2
Data Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua yaitu data primer dan sekunder
sebagai berikut:
203
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
Metode Langsung
Tabel 2. Data Sondri Titik H-3
Kedalaman Perlawanan JHL
(meter) Konus (kg/cm2)
Gambar 3. Nilai qca (base) titik H-3 2
(kg/cm )
7,80 80 1.480
Nilai qca diambil rata-rata:
8,00 100 1.520
qca = (160+180+200+200+200)/5= 188 kg/cm2
8,20 100 1.560
Kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb) :
8,40 120 1.600
qca (base)
qb = 8,60 120 1.640
Fb
qb = 188/1,75 = 107, 43 kg/cm2 8,80 120 1.680
Kapasitas dukung ujung tiang pancang (Qb) : 9,00 130 1.720
Qb = qb x Ap 9,20 140 1.760
Qb = 107,43 x 625 = 67143,75 kg = 67,144 ton 9,40 160 1.800
Perhitungan Kapasitas Dukung Kulit (Qc) 9,60 180 1.840
9,80 200 1.880
204
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
205
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
Dengan mutu beton K-400 maka fc’ = 400 Dengan syarat Penurunan tiang tunggal <
kg/cm2 = 40 Mpa penurunan ijin. Penurunan tiang pancang
Ep = 4700 . √fc' = 4700 . √40 = 29.725,41 Mpa tunggal pada titik H-3 sebesar 3,2 mm < 25 mm
Ra = Ap/SxS = 625/(25 x 25) = 1 berarti aman dan penurunan tiang pancang
Menentuan faktor kekuan tiang : tunggal pada titik H-6 sebesar 1,7688 mm < 25
K= (Ep x RA)/Es mm berarti aman.
K= (29.725,41 x 1)/24,674= 1.204,73 Penurunan Kelompok Tiang
db adalah diameter tiang pancang ujung, d Penurunan kelompok tiang memiliki rumus
adalah diameter tiang pancang atas dan L adalah sebagai berikut :
kedalaman tiang pancang dari muka tanah Sg = (q.Bg.I)/(2.qc)
sampai tanah keras. Keterangan :
Untuk db/d=25/25= 1, sisi ujung dan atas sama Tiang pancang titik H-3 :
Untuk L/d = 980/25 = 39,20 q=Q/(Lg.Bg) = 114280/160.160 = 4,46 Kg/cm2
Dari masing-masing grafik didapat : Tiang pancang titik H-6
I0 = 0,055 (untuk L/d = 39,20 dan db/d = 1) q= Q/(Lg.Bg) = 86760/160.160 = 3,39 Kg/cm2
Rk= 1,45 (untuk L/d= 39,20 dan K= 1.204,73) I = 1 - L/(8.Bg) > 0,5
Rµ= 0,905 (untuk µs = 0,25 dan K = 1.204,73) I = 1 - 980/8.160 > 0,5 = 0,23 < 0,5
Rh= 0,39 (untuk L/d = 39,20 dan h/L = 1) Penurunan tiang pancang kelompok titik H-3
Rb= 0,58 (untuk L/d = 39,20 dan Eb/Es = 10) sebagai berikut:
Tiang apung atau friksi Sg = (q.Bg.I)/(2.qc)
I = I0 . Rk . Rh . Rµ Sg =(4,46.160.0,5)/(2.200)=0,892cm=8,92 mm
I = 0,055 . 1,45 . 0,905 . 0,39 = 0,028 Penurunan tiang pancang kelompok titik H-6
S = (Q.I)/(Es.S) sebagai berikut:
S = (28570 . 0,028 )/( 246,735 . 25) = 0,13cm Sg = (q.Bg.I)/(2.qc)
Tiang dukung ujung Sg =(3,39.160. 0,5)/(2.200)=0,678cm=6,78 mm
I = I0 . Rk . Rb . Rµ Penurunan tiang pancang kelompok pada titik H-
I = 0,055 . 1,45 . 0,905 . 0,58 = 0,042 3 adalah 8,92 mm < 25 mm berati aman terhadap
S = (Q.I)/(Es.S) penurunan dan penurunan tiang pancang
S = (28570 . 0,042 )/(246,735 .25) = 0,19 cm kelompok yang terjadi pada titik H-6 adalah 6,78
Hasil penurunan tiang total mm < 25 mm yang berarti aman.
206
Wismantaraharjo, M.T., dkk / Analisis Daya Dukung … / Jurnal Teknika, Vol. 3, No. 2, April 2020, hlm 198-207
tunggal metode Langsung > metode Aoki dan rencana analisa perhitungan, seusai standar
De Alencar > metode Philipponant. dan ketentuan yang berlaku.
2. Daya dukung tiang pancang kelompok pada 2. Lebih teliti dalan pelaksanaan pehitungan
titik H-6 menggunakan metode langsung dari data yang telah tersedia, agar hasil
sebesar 171,871 ton dan menggunakan perhitungan lebih akurat.
metode Philipponant sebesar 58,127 ton. dan 3. Perhitungan daya dukung dan penurunan
daya dukung tiang pancang kelompok pada yang dilakukan pada penelitian ini
titik H-3 menggunakan metode langsung menggunakan metode-metode yang empiris
sebesar 245,646 ton dan menggunakan dari hasil sondir. Tidak ada data pengujian
metode Philipponant sebesar 106,075 ton. laboratorium dalam pehitungannya, sehingga
Beban yang terjadi pada tiang pancang dalam penelitian selanjutnya dapat dibuat
kelompok titik H-3 adalah 102,28 Ton dan perhitungan secara hasil laboratorium.
pada titik H-6 sebesar 86,76 Ton. Dari ketiga
metode tersebut daya dukung tiang pancang DAFTAR PUSTAKA
kelompok metode Langsung > metode Aoki
Bowles, J. E. (1998). Foundation Analysis and
dan De Alencar > metode Philipponant. Hal
Design. McGraw Hill, International Book
ini menunjukan bahwa daya dukung tanah
Company.
mampu menahan beban bangunan yang
Hardiyatmo, H. C. (1996). Teknik Pondasi I. PT.
terjadi pada dua titik tersebut karena angka
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
daya dukung tiang pancang kelompok lebih
Hardiyatmo, H. C. (2002). Mekanika Tanah I.
besar dari beban bangunan yang bekerja pada
Gajah Mada Universitas Press, Yogyakarta.
dua titik yang ditinjau tersebut.
Hardiyatmo, H. C. (2002). Teknik Pondasi 2
3. Penurunan tiang pancang tunggal pada titik
Edisi Kedua. Beta Offset, Yogyakarta.
H-3 sebesar 3,2 mm < 25 mm yang
Titi, H. (1999). Evaluation of Bearing Capacity
merupakan penurunan yang diijinkan yang
of Piles from Cone Penetartion Test.
berarti penurunan masih dalam batas aman.
Lousina Trasnportation Research Center.
dan pada titik H-6 adalah 1,76880 mm < 25
Philipponant, G. (1980). Methode Pratique De
mm yang merupakan penurunan yang
Calcul D’un Pieu Isole A L’aide Du
diijinkan yang berarti penurunan masih
Penetrometre Statique. Rev Fr Ge’otech.
dalam batas aman.
4. Penurunan tiang pancang kelompok pada
titik H-3 adalah 8,92 mm < 25 mm berati
aman terhadap penurunan dan penurunan
tiang pancang kelompok yang terjadi pada
titik H-6 adalah 6,78 mm < 25 mm yang
berarti aman.
5. Metode yang paling ekonomis adalah metode
Philipponant karena dengan angka daya
dukung tiang pancang tunggal dan kelompok
paling kecil dari dua metode lainnya namun
masih dalam batas aman.
SARAN
1. Sebelum melakukan perhitungan harus
memperoleh data teknis yang lengkap, karena
data tersebut menunjang dalam membuat
207