You are on page 1of 21

IDENTIFIKASI KECELAKAAN PADA LOKASI BLACK SPOT

DI BANDAR LAMPUNG
Noviyanti*)
Penelilti Badan Litbang Perhubungan
Jlalan Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110

ABSTRACT
Road transport is the most favourite transportation in Bandar Lampung. Hawever, compari-
son of traffic volume and road capacity is not balanced, roads damaged due to lack of mainte-
nance, weather, geography, and other problems that are causing to frequent accidents. To solve
the problems above, it needs an identification and analysis of accident black spot of Bandar
Lampung to provide recommendations in an effort reducing traffic accidents at black spot
locations.
With deskriktif quantitative methode analysis was found that black spot locations in the Yos
Sudarso with highest accident rate that reach 1.18 to Jalan Sukarno Hatta by 0.35. Based on
location of the accident, the most common were in front of the office I company with the most
casualties in 2011 that 9 died, 7 serious injured, and 21 slight injured. The next location was in
front of a public facility. By the types of accidents that occur, died on front-front type crash was
the highest based on data on the last 5 years. Although only 6% of the total victims, all VRU
(Vulnerable Road User) involved carrying died. From this study provided the best recommen-
dation was to perform traffic management on the black spot locations, such as road widening,
road user separation between motorcycles and four-wheeled vehicles, as well as a dedicated
facility for the VRU such as pedestrian facilities and road crossing.
Keywords: black spot, road accident, traffic management

ABSTRAK
Transportasi jalan merupakan angkutan yang paling dominan di Kota Bandar
Lampung. Akan tetapi perbandingan volume kendaraan dan kapasitas jalan yang tidak
seimbang, jalan yang rusak karena kurang perawatan, faktor cuaca, kondisi geografisnya
dan lain masalah yang menyebabkan beberapa ruas jalan menjadi sering terjadi
kecelakaan. Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu identifikasi dan analisa
kecelakaan pada lokasi black spot transportasi kota Bandar lampung untuk memberikan
rekomendasi dalam upaya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas pada lokasi black
spot.
Dengan metode dan analisis deskriptif kuantitatif dalam mengidentifikasi titik rawan
kecelakaan diketahui bahwa lokasi black spot tertinggi berada di Yos Sudarso dengan
angka kecelakaan sebesar 1,18 dan Jalan Sukarno Hatta sebesar 0,35. Berdasarkan
lokasi kecelakaan, yang paling banyak terjadi berada di depan kantor/ perusahaan

Volume 24, Nomor 4, April 2012 391


dengan jumlah korban terbanyak pada tahun 2011 yaitu 9 orang meninggal dunia, 7
orang Iuka ~rat, dan 21 orang Iuka ringan. Lokasi selanjutnya yaitu di depan fasilitas
umum. Dan tipe kecelakaan yang terjadi, meninggal dunia pada jenis kecelakaan depan-
depan merupakan angka tertinggi berdasarkan data pada kurun waktu 5 tahun terakhir.
Walaupu_n hanya sebesar. 6% dari total korban, semua VRU (Vulnerable Road User)
yang terhbat tercatat merunggal dunia. Dari kajian ini diberikan rekomendasi terbaik
yaitu dengan melakukan manajemen lalu lintas pada lokasi black spot, seperti pelebaran
mas jalan, pemisahan pengguna jalan antara sepeda motor dan kendaraan roda 4,
serta adanya fasilitas khusus untuk VRU seperti fasilitas pejalan kaki dan penyeberangan
jalan.
Kata Kunci: black spot, kecelakaan jalan raya, manajemen lalu lintas

PENDAHULUAN utama lainnya. Oleh karenanya penelitian


Kota Bandar lampung merupakan pusat tentang identifikasi kecelakaan pada lokasi
transportasi darat propinsi Lampung, black spot di Bandar Lampung menjadi
yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya begitu penting untuk dilakukan.
yang menghubungkan dengan kota-kota Kajian ini dimaksudkan untuk mengi-
lainnya. Sistem transportasi yang dentifikasi kejadian kecelakaan sehingga
berkembang di kota Bandar Lampung dapat ditemukan faktor yang menyebab-
meliputi angkutan jalan, angkutan kereta kan kecelakaan lalu lintas di lokasi black
api, angkutan laut serta angkutan udara. spot di kota Bandar Lampung dan tujuan
Angkutan jalan merupakan angkutan kajian ini adalah dalam upaya untuk
yang paling dominan peningkatan mengurangi kecelakaan lalu lintas pada
penggunaan sepeda motor dan lokasi black spot di kota Bandar Lampung.
bertambahnya kendaraan mobil pribadi
yang tidak terkendali. Perbandingan vol- TINJAUAN PUSTAKA
ume kendaraan dan kapasitas jalan yang
tidak seimbang, jalan yang rusak karena 1. Indikator Keselamatan
kurang perawatan, faktor cuaca, kondisi a. lndikator berdasarkan kecelakaan
geografisnya dan lain masalah yang
Analisis terhadap kecelakaan yang tetjadi
menyebabkan beberapa ruas jalan menjadi
merupakan penilaian yang dilakukan
sering terjadi kecelakaan, terutama pada
untuk rnengetahui upaya dalam mengatasi
waktu-waktu tertentu misalnya musim
permasalahan mengenai keselamatan,
hujan dan kemacetan ini juga turut
terrnasuk menangani masalah keselamatan.
menjadi salah satu faktor meningkatnya
angka kecelakaan di Bandar lampung. Kecelakaan (accident) dan kerusakan/luka
Maka untuk mengantisipasi terjadinya (injuries) di jalan raya merupakan hasil
kecelakaan kendaraan, diharapkan dari kejadian yang kompleks yang
pengemudi kendaraan pribadi, umum, dimodelkan terdiri dari 3 faktor yang
bus, truk maupun sepeda motor untuk mempengaruhi yaitu jumlah kejadian (ex-
lebih berhati-hati melintasi titik-titik rawan posure), tingkat kecelakaan (accident rate),
kecelakaan tersebut maupun di jalan-jalan dan tingkat kerusakan (injurity severity).

392 Volume 24, Nomor 4, April 2012


Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut. kecelakaan fatal atau Iuka berat
tersebut
4) Kecelakaan mengakibatkan Iuka

~~~·-
ld --~- ·. t . _·_·_:- 1
b p<>••«
sangat ringan, dimana semua Iuka
yang dirawat
5) Kecelakaan hanya mengakibatkan
' lnj .. rccl

kerugian material, dimana tidak ada


Sumbe r : Th e H"1dbook of Roa d Sa fi:ty Measures, Nilsson, 200 I korban jiwa yang terluka
Garn bar 1. Faktor yang mempengaruhi keselamatan jalan
Menurut Pignataro (Traffic Engineering,
Jumlah kejadian/ exposure adalah jumlah 1973) mengelompokkan karakteristik dari
kegiatan yang memungkinkan terjadinya kejadian kecelakaan lalu lintas kendaraan
kecelakaan. Semua aktivitas manusia bermotor:
memiliki potensi untuk menjadi kejadian
kecelakaan, tetapi karena hal ini terkait 1) Tidak berada di jalan
dengan lalu lintas, maka jumlah kejadian 2) Tanpa adanya tabrakan (melibatkan
adalah jumlah orang km yang melakukan lebih dari 2 kendaraan), yaitu terguling
perjalanan. Data biasanya didapat dari di jalan dan tanpa tabrakan lainnya
pengguna jalan, kelompok jalan dan di jalan
pengguna, serta diperhitungkan berdasar-
kan periode waktu tertentu (dan tujuan 3) Tabrakan di jalan dengan pejalan kaki,
perjalanan). Tingkat kecelakaan adalah dengan pengendara kendaraan
tingkat resiko dari kecelakaan per unit bermotor lainnya di lalu lintas, dengan
kejadian. Tingkat kecelakaan ini merupa- kendaraan yang parkir, dengan kereta
kan salah satu indikator untuk memper- api, dengan pengendara sepeda,
hitungkan terjadinya kecelakaan. Tingkat dengan hewan, dengan objek tetap
kerusakan (injury severity) adalah akibat atau dengan objek lainnya
dari kecelakaan yang terkait dengan 4) Tabrakan sudut (angle), yaitu tabrakan
jumlah orang/ jiwa yang terluka serta antar kendaraan bergerak dalam arah
kerugian/kerusakan harta/kendaraan. yang berbeda, tidak berlawanan arah,
Secara umum, berdasarkan tingkat biasanya di sudut kanan.
kerusakan, jenis kecelakaan terbagi
5) Tabrak belakang (rear end), yaitu
menjadi sebagai berikut:
kendaraan ditabrak dari belakang oleh
1) Kecelakaan fatal, yaitu yang kendaraan lain yang bergerak searah,
mengakibatkan korban jiwa meniggal biasanya di jalur yang sama.
kurang dari 30 hari setelah kecelakaan;
6) Serempet (sidewipe), kendaraan
2) Kecelakaan serius, yaitu korban karena ditabrak oleh kendaraan lain dari arah
luka-lukanya menderita cacat tetap samping saat berkendara di arah yang
atau harus dirawat dalam jangka sama, atau dalam arah yang berla-
waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari wanan, biasanya di jalur yang berbeda
sejak kejadian; 7) Tabrak muka (head-on), tabrakan antar
3) Korban Iuka ringan yaitu korban kendaraan yang melintas di arah yang
yang tidak termasuk dalam pengertian berlawanan

Volume 24, Nomor 4, April 2012 393


Menurut Nilsson ( Traffic Safety Dimension keselamatan adalah variabel yang
and the Power Model to Describe the effect of digunakan selain kejadian kecelakaan a tau
Speed on Safety, 2004), ada tiga sumber Iuka untuk mengukur perubahan kinetja
informasi utama yang digunakan dalam keselamatan. Indikator kinerja kesela-
analisis keselamatan lalu lintas adalah data matan harus merupakan pengukuran
kecelakaan dan/ a tau korban, paparan yang handal dan hams memiliki hubungan
data dan catatan publik. Catatan publik yang terkait dengan kecelakaan atau
bisa mengacu pada jumlah kendaraan korban. Hal ini juga hams mudah dipahami.
yang terdaftar, jumlah izin mengemudi, sejumlah besar faktor berkontribusi
populasi, dll. Bersama dengan itu data terhadap kecelakaan jalan dan korban.
kecelakaan dan/ atau korban dikumpul- Perilaku pengguna jalan dan kerentanan
kan untuk kategori dan jangka waktu yang fisik merupakan hal yang utama di antara
sama, perhitungan atau perkiraan situasi faktor-faktor ini. Akibatnya, sejumlah besar
risiko dapat dibuat. lnformasi kecelakaan indikator kinetja keselamatan terdapat
merupakan dasar dalam menggambarkan pada transportasi jalan, menurut Trans-
masalah keselamatan lalu lintas. Namun, port Safety Performance Indicators dalam Eu-
untuk membandingkan dan membuat ropean Transport Safety Council (ETSC) di
peringkat terhadap keselamatan lalu lintas, Brussels pada tahun 2001. Beberapa aspek
informasi kunci adalah uraian detail perilaku pengguna jalan yang bisa
kejadian antar permasalahan keselamatan berfungsi sebagai indikator kinerja
lalu lintas yang ada. Mengenai data keselamatan meliputi:
kecelakaan lalu lintas dan / atau korban, 1) Kecepatan, yang terdiri dari (a)
di kebanyakan negara, kecelakaan dicatat kecepatan rata-rata, (b) kecepatan
oleh polisi. Selain pendaftaran kecelakaan varians, dan (c) persentase terhadap
resmi, terdapat beberapa sumber-sumber pelanggaran batas kecepatan
lain yaitu: Data Perusahaan Asuransi,
2) Persentase penggunaan helm, sabuk
Data Rumah Sakit dan Data Survei Keterli-
pengaman dan perlindungan untuk
ba tan Kecelakaan dan Data Pelaporan
anak - anak
Diri.
3) Akibat alkohol
b. Indikator berdasarkan non-kecelakaan 4) Kegagalan untuk berhenti pada
Ada beberapa studi observasional yang persimpangan atau di perlintasan
berbasis perilaku yang digunakan sebagai pejalan kaki
indikator berbasis non-kecelakaan. Kinetja 5) Waktu antara antar kendaraan (head-
keselamatan menunjukkan tren dari waktu way) yang tidak memadai - terlalu
ke waktu dalam menunjukkan jumlah dekat
kecelakaan atau korban meninggal atau
6) Penggunaan lampu kendaraan di
Iuka. Kinetja ditingkatkan ketika angkanya
siang hari
menurun. Penting untuk dicatat bahwa
tren menunjukkan perubahan sistematis 7) Penggunaan perangkat reflektif,
dari waktu ke waktu, bukan untuk fluktuasi terutama pengendara sepeda dan
acak. Setiap indikator keselamatan kinetja pejalan kaki
dapat membedakan perubahan sistematis 8) Penggunaan fasilitas penyeberangan
dari fluktuasi acak. Indikator kinerja pejalan kaki (oleh pejalan kaki).

394 Volume 24, Nomor 4, April 2012


2. Pengukuran Keselamatan Lalu Lintas eksplisit teridentifikasi, apalagi
mengukur, faktor risiko yang dipenga-
Pengukuran keselamatan lalu lintas ruhi oleh ukuran keselamatan di jalan.
dimaksudkan untuk mengurangi jumlah
c. Beberapa ukuran keselamatan di jalan
kecelakaan dan / atau korban jiwa. Ketika
mendesain ukuran ini, ada beberapa raya menyebabkan adaptasi perilaku
prinsip dasar yang harus dianggap seperti di kalangan pengguna jalan yang
pengguna jalan berperilaku baik, altematif mempengaruhi tidak hanya faktor
dengan jumlah terbatas, pengambilan risiko yang merupakan target untuk
keputusan sederhana, tidak ada prioritas, pengukuran keselamatan di jalan,
keamanan yang baik (keselamatan subyektif), namun faktor risiko lain juga.
kecepatan (disesuaikan dengan situasi), Dua poin yang pertama menunjukkan
kecocokan pengguna jalan, dan pengam- perlunya pengurangan banyak risiko
punan terhadap kesalahan. faktor yang mempengaruhi kecelakaan
Contoh usulan pengukuran bisa dilihat jalan dan korban ke tipologi sederhana,
pada Tabel 1 Poin ketiga, isu adaptasi perilaku, telah
Tabel I. Usul an Pen1>ukuran Kese lamatan Lalu Lintas
secara ekstensif dibahas dalam literatur
U kuran Ukura n Lanosunn penelitian. Kontribusi yang paling jelas
Tlndikan I nfrast uldur Kendara an Pen •u•una Ja lan
Jurriah kejadian Pembatasan tcrh adap t-knin gkatk an biaya Larangan untuk dari sudut pandang teoretis telah dibuat
kccelakaan in fras1ruktu r pen ggunaan anak -amk di bawah 10
lalu li ntasbenmtor, kendaraan t<h un untuk oleh Leonard Evans (1985, 1991) di Elvik
pen ingkatan b crscpcda ke seko l.ti,
transponasi publik sop ir usia muda dilaran1
mcngemudi cli malam
(2003), yang menyarankan bahwa ukuran
Kcmungkinan Pcningkatan Waj ib menya lakan
hiri
Pengawasan
keselamatan di jalan biasanya mempenga-
Kccclakaan pcncahayaandijalan.
me nin_gkatkan fas ili tas
lamp.i di sianghari untuk rn:: rrntuh i
peraturan la lu li ni as
ruhi keselamatan jalan dengan dua rantai
mtuk pcngguna jalan
yang lcmah (kcndaraan
sebab-akibat: (1) pengaruh rekayasa, dan
tidak bcmntor dan
lneialan kak i) (2) perilaku manusia umpan balik untuk
Koru;ckucnsi Perlindungan Pcrlinciingan yang lnimnasi tcrh adap
Kecc lakaan lebih baik tcrhadap prn.gguna jalan un tuk perubahan rekayasa (" efek perilaku").
tabrakan kendaraan mengguna kan sabu k
(saOOk pcngaman,
airbag, di!)
pmgnman ,
h d m sq>cda, ~ rt a
Kendaraan desain dan peralatan kesela-
pm diclikan tcrhadap
kesc lamatan ma tan pribadi mencakup dua jenis
Sumbcr . Elv1k dan V.1a. 1998, The 1-tlndbook ofRoad Safe1yMeasures. Elstv1er Ltd. UK
ukuran. Ini adalah langkah keamanan
Ada tiga masalah utama yang terlibat aktif, yang dimaksudkan untuk mengu-
dalam menggunakan model sederhana rangi jumlah kecelakaan (pada jumlah
sebagai dasar untuk mengembangkan teori yang diketahui) dan pengukuran keamanan
yang dimaksud sehingga menjelaskan pasif, yang dimaksudkan untuk mengu-
temuan-temuan dari evaluasi studi rangi keparahan korban dalam peristiwa
keselamatan jalan: kecelakaan, misalnya mengurangi kemung-
kinan Iuka atau membuat kecelakaan
a . Jumlah faktor risiko yang mempenga- kurang serius.
ruhi kecelakaan di jalan, dan yang
dapat dipengaruhi oleh langkah- 3. Lokasi Black Spot
langkah keselamatan di jalan. Ada
Menurut Dewanti (Karakteristik Kecelakaan
kebutuhan untuk mengembangkan
Lalu Lintas di Yogyakarta, Media Teknik
tipologi faktor-faktor risiko.
No.3, Yogyakarta 1996) dari kejadian-
b. Sangat banyak studi evaluasi kesela- kejadian kecelakaan dapat dikelompokkan
matan di jalan raya yang tidak secara menjadi beberapa bagian yaitu black spot,

Volume 24, Nomor 4, April 2012 395


black site dan black area. Black Area menge- 4. Perencanaan Kota Terkait Dengan
lompokan daerah-daerah di mana sering Keselamatan Lalu Lintas
terjadi kecelakaan. Black Site menspesifi-
Salah satu dari prinsip dari upaya
kasikan dari panjang jalan yang mempu-
mewujudkan keselamatan lalu lintas
nyai frekuensi kecelakaan tertinggi. Black
adalah homogenitas dari lalu lintas terkait
Spot menspesifikasikan lokasi-lokasi
dengan fungsi jalannya (Varhelyi, 2008,
kejadian kecelakaan yang biasanya
Evaluation Studies On Effects Of Road Safety
berhubungan langsung dengan geometrik
Measures, Lecture Material Traffic Safety
jalan, persimpangan, tikungan atau
Teniska Hogskola). Upaya mencegah
perbukitan.
pertemuan antara para pengguna jalan
Pada daerah perkotaan, lokasi rawan atau antara pengguna jalan dan pengha-
kecelakaan yang dianggap sebagai black langnya yang memiliki tingkat kecepatan,
spot adalah ruas jalan sepanjang 20 - 30 arah, dan volume yang berbeda
meter, sedangkan untuk jalan luar kota merupakan penggunaan lalu lintas yang
adalah mas sepanjang 500 meter homogen (Sari, 2009, Assestment Of Pedes-
(Dewanti, 1996) . Kriteria umum yang trian Crossing). Beberapa persyaratan
dapat digunakan untuk menentukan black diperlukan dalam perencanaan ini yaitu:
spot adalah: 1) Jumlah kecelakaan selama a. Mencegah konflik dengan lalu lintas
periode tertentu melebihi suatu nilai yang mendekat;
tertentu; 2) Tingkat kecelakaan atau acci-
b. Mencegah konflik dengan lalu lintas
dent rate (perkendaraan) untuk suatu yang tidak sebidang;
periode tertentu melebihi suatu nilai
tertentu; 3) Jumlah kecelakaan dan tingkat c. Pemisahan kategori lalu lintas;
kecelakaan, keduanya melebihi nilai d. Pengurangan kecepatan di lokasi yang
tertentu; 4) Tingkat kecelakaan melebihi memiliki potensi konflik tinggi ;
nilai tertentu yang diturunkan dari analisis e. Mencegah adanya halangan pada
statistik tersedia. Penentuan lokasi black jalan untuk kendaraan bermotor.
spot dilakukan dengan mempertimbang-
Pada perencanaan perkotaan, prinsip
kan tingkat kecelakaan yang memper-
keselamatan jalan terkait dengan
hitungkan panjang ruas jalan yang
lokalisasi, diferensiasi, dan pemisahan
ditinjau. Menurut Buku Pedoman
(Varhelyi, 2007, The Speed Problem, Lecture
Penyusunan Profil Kinerja Keselamatan
Material Traffic Safety Teniska Hogskola)
Transportasi Darat ( Triyana, 2008 )
seperti yang terlihat pada gambar dan
Tingkat kecelakaan dapat dihitung dengan dijelaskan sebagai berikut:
persamaan (1).
a. Lokalisasi
TK = JK/ (T x L) .............. .. ............ .. (1)
Lokalisasi merupakan suatu bentuk
TK = tingkat kecelakaan (kecelakaan per
perencanaan pada perkotaan dengan
tahun km Panjang jalan)
melakukan integrasi tata guna lahan
JK = jumlah kecelakaan selama T tahun sesuai dengan fungsinya tanpa adanya lalu
T = rentang waktu pengamatan (tahun) lintas yang memisahkannya. Seperti
L = panjang mas jalan yang ditinjau terlihat pada gambar 2 adalah lokasi
(km) perkantoran di desain berdekatan dengan

396 Volume 24, Nomor 4, April 2012


lokasi permukiman yang terpisah dengan bermotor, pengguna sepeda, maupun lajur
lalu lintas mayor. khusus untuk pejalan kaki.

Sumber: Varhelyi A, 2007, Speed Problem , Lecture Material, Trafic


Safety Course
Gambar4. Pemisahan pada perencanaan perkotaan
b. Dif erensiasi
5. Kecelakaan Lalu Lintas
Diferensiasi meru pakan salah sa tu dari
prinsip untuk keselamatan lalu lintas Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu
dengan upaya pemisahan lalu lintas peristiwa yang tidak disangka-sangka dan
sesuai dengan fungsi jalan sehingga tidak sengaja melibatkan kendaraan
keselamatan bagi pengguna jalan dapat dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya,
dikendalikan dengan baik. Seperti terlihat yang mengakibatkan korban manusia.
pada gambar 3 terkait dengan fungsi jalan Kriteria korban kecelakaan lalu lintas
dipisahkan berdasarkan hirarkinya, menurut Jasa Marga adalah Iuka ringan,
antara lain pemisahan pengguna jalan Iuka berat dan meninggal.
dengan membatasi kecepatan maksimal
6. Faktor -Faktor yang Mempengaruhi
yang diperbolehkan.
Kecelakaan
Pada umumnya kecelakaan lalu lintas
dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan
menjadi tiga yaitu:
a. Keadaan pengemudi
b. Keadaan kendaraan
Sumber: Varhelyi A, 2007, Speed Problem, Lecture Material, Trafic c. Keadaan jalan dan lingkungan
Safety Course
Gambar 3. Diferensiasi pada perencanaan perkotaan 1) Keadaan jalan yang kurang sempuma
sehingga menimbulkan banyak kecela-
c. Pemisahan kaan, misal: jalan yang licin terutama
di waktu hujan, lubang besar yang sulit
Pemisahan merupakan upaya pemisahan dihindari pengemudi, bekas minyak di
lajur lalu lintas berdasarkan jenis
jalan dan jalan rusak.
kendaraan dan kecepatannya terutama
pemisahan untuk vulnerable road user. 2) Perubahan arah jalan, pengemudi
Seperti terlihat pada gambar 4 adalah sering tidak memperhatikan peru-
dipisahkan lajur jalan berdasarkan bahan arah jalan misalnya adanya
pengguna jalan seperti kendaraan belokan.

Volume 24, Nomor 4, April 2012 397


3) Rambu-rambu lalu lintas, pengemudi 1. Studi pustaka
sering tidak memperhatikan rambu-
Tahap awal dari penelitian ini adalah
rambu lalu lintas sehingga menyebab-
kan terjadinya kecelakaan. melakukan studi pustaka yang relevan dan
dapat dijadikan acuan dalam proses
4) Geometri jalan kurang sempurna, analisis, serta melakukan identifikasi hal-
perencanaan geomentri jalan yang hal yang berkaitan dengan data yang akan
kurang sempurna, rnisal: superelevasi dikumpulkan.
pada tikungan terlalu curam atau
2. Pengumpulan data
landai, jari-jari tikungan terlalu kecil.
Pengumpulan data dilakukan untuk data
Gambar berikut menjelaskan faktor
primer dan sekunder
penyebab kecelakaan dan interaksinya.
a. Pengumpulan Data Primer
Data primer diperoleh dengan hasil
reconaissance (pengamatan lapangan)
dan dengan menggunakan instrumen
pengumpul data berupa daftar perta-
nyaan/kuesioner kepada pihak peng-
guna jasa terminal dan Pemerintah
Daerah terkait dan pihak penyeleng-
Swrbu : V11hclyi A. 2007 , Speed Problan • U:c~ M11a"ia\, Tra 6c S.fety O:>ur5e

Gambar S. Faktor-faktor penyebab kecelakaan danintera ksinya


gara terminal.
Tabet 2 Daftar Kebutuhan Data Primer dan Sumber Potensial
No Jenis Data Sumber Potensial
7. Upaya-upaya Penanggulangan Kece- I Kelengkapan prasarana Lokasi Survey
lakaan 2 Kondisi Land Use
3 Wawancara pira pihak Polres Bandar Lampung, Din~
Mengingat kompleksnya permasalahan yang terlibat di lapangan Perhubungan Kota Banda
kecelakaan lalu lintas maka jika ingin Lampung, Dinas PU Bina
Marga Kota Bandar Lampung
menanggulangi kecelakaan secara kom-
perhensif sehingga dapat mengantisipasi b. Pengumpulan Data Sekunder
faktor-faktor konstributif terhadap Data sekunder merupakan penunjang
masalah kecelakaan lalu lintas secara survai lapangan dikumpulkan melalui
tuntas, diperlukan suatu metode penang- inventarisasi peraturan terdahulu yang
gulangan yang mencakup perekayasaan mengatur mengenai terminal. Studi
prasarana dan sarana lalu lintas (engineer- terdahulu, literatur, artikel, buku, internet,
ing), pembinaan unsur pemakai jalan instansi/lembaga berkaitan, dan contoh
(education), serta rekayasa dalam penentuan lokasi black spot di luar negeri.
bidang hukum atau pengaturannya
termasuk penegak hukumnya (enforce- 3. Analisis
ment). Metodologi yang akan digunakan dalam
melakukan analisis kuantitatif terdiri dari
METODOLOGI PENELITIAN beberapa jenis yaitu:
Secara sederhana metodologi penelitian ini a. Analisis perangkingan ruas jalan
terdiri atas beberapa bagian yaitu: rawan kecelakaan

398 Volume 24, Nomor 4, April 20i2


Tabel 3 DaftarKebutuhan Data Sekunder dan Sumber Potensial 3) Analisis Pembobotan Tingkat Fatalitas
No Jenis Data Sumber Potensial
1 Peraturan perundangan lalu Internet, Ditjen Darat Dalam analisis pembobotan, dimana
lintas mengenai lokasi
kecelakaan masing-masing tingkat keparahan
2 Daftar lokasi black spot Polres Bandar Lampung
Polres Bandar Lampung
korban dikalikan masing-masing bobot
3 Jumlah kecelakaan tiap
kilometer panjang ruas jalan di yang sudah ditentukan sebelumnya
lokasi black spot
4 Data kecelakaan lalu lintas 5 Polres Bandar Lampung agar didapat nilai yang seimbang
tahun pada lokasi black spot, untuk tiap tingkat keparahan, karena
yang meliputi: waktu kejadian,
lien is kendaraan, ienis kecelakaan nilai bobot antara kecelakaan yang
5 Data rekonstruksi kecelakaan Polres Bandar Lampung
Dinas Phb.Bandar Larnpung
mengakibatkan korban meninggal
6 Data LHR ruas ialan
7 Data panjangjalan dan peta Dinas PU Bina Marga dunia dengan luka berat atau luka
liaringan ialan
ringan maupun hanya kerusakan saja
Dalam menentukan ruas-ruas jalan tidak dapat disamakan, sehingga
rawan kecelakaan dipilih kriteria lokasi dapat diketahui mas jalan yang pal-
rawan kecelakaan yaitu: ing rawan kecelakaan adalah yang
memiliki nilai bobot yang paling tinggi.
1) Memiliki angka kecelakaan dan tingkat
Masing-masing tingkat keparahan
fatalitas yang tinggi
2) Lokasi kecelakaan relatif menumpuk memiliki nilai bobot yang berbeda.
3) Kecelakaan terjadi dalam mang dan Ta b e14 N'lI al. B0 b0 t Tmg.kt
a Kece lak aan
waktu yang relatif sama NO Tinrut Keparahan Faktor Bobot
I Menim1:1rnl Umia 12
4) Memiliki penyebab kecelakaan dengan 2 Luka Berat 4
faktor yang spesifik 3 Luka Ringan 2
4 Hanva Kerusakan I
Dalam menentukan lokasi rawan Sumber: Modul Anahsa Kecelakaan, Keselamatan Jalan dan Pend1d1kan
kecelakaan digunakan analisis yaitu :
Untuk tiap-tiap ruas jalan rawan
1) Analisis Jurnlah Kecelakaan kecelakaan dikalikan masing-masing
Analisis jumlah kecelakaan yaitu bobot. Selanjutnya tiap-tiap hasil
mengurutkan ruas yang memiliki pembobotan dijurnlahkan dan dicari
kejadian kecelakaan yang paling nilai yang terbesar untuk dapat
banyak sehingga upaya peningkatan menentukan perangkingan mas jalan
keselamatan dapat dilakukan di ruas rawan kecelakaan.
jalan tersebut.
4) Analisis angka kecelakaan
2) Analisis Tingkat Kecelakaan, menurut Angka kecelakaan suatu mas jalan
Buku Pedoman Penyusunan Profil untuk membandingkan jumlah kecela-
Kinerja Keselamatan Transportasi kaan dengan kilometer panjang jalan
Darat (Triyana, 2008) sehingga dapat diketahui jumlah
TK = JK/ (f x L) .............................. (1) kecelakaan yang terjadi tiap kilometer
jalan
TK = tingkat kecelakaan (kecelakaan per
tahun km Panjang jalan) b. Analisis Faktor Penyebab
JK = jurnlah kecelakaan selama T tahun Kecelakaan
T = rentang waktu pengamatan (tahun) Untuk mengetahui faktor yang menye-
L = panjang ruas jalan yang ditinjau babkan kecelakaan di Kabupaten
(km) Buleleng, maka dilakukan analisis data

Volume 24, Nomor 4, April 2012 399


yang didapat dari kepolisian. Faktor terjadi kecelakaan seperti disebutkan
tersebut yaitu faktor manusia, sarana, diatas.
prasarana dan lingkungan.
b. Berdasarkan Tingkat Kecelakaan
c. Analisis Survai Wawacara
Untuk menentukan tingkat kecelakaan
Survai wawancara untuk mengetahui menggunakan rumus (1) seperti yang
titik yang paling rawan di ruas jalan terdapat dalam landasan teori dan
yang paling rawan kecelakaan, sehingga metodologi. Tingkat kecelakaan
penanganan bisa lebih diutamakan di ditentukan dengan jumlah kecelakaan
titik yang rawan tersebut. Wawancara selama kurun waktu t tahun dan
untuk mengetahui faktor yang paling panjang jalan yang sering terjadi
banyak terlibat dilihat dari hasil kecelakaan tersebut. Dari hasil
pengama tan dan pengalaman para perhitungan didapatkan hasil sebagai
pihak yang terlibat langsung di sekitar berikut.
lokasi kejadian seperti waktu kejadian,
Berdasarkan perhitungan diatas, jalan
jenis kendaraan dan faktor penyebab
Yos Sudarso memiliki tingkat kecela-
kecelakaan.
kaan tertinggi sebesar 1,18. Selanjutnya
jalan Sukarno Hatta berada di posisi
HASIL DAN PEMBAHASAN kedua dengan tingkat kecelakaan
sebesar 0,35.
1 . Penentuan Lokasi Kecelakaan Black Tabcl 6. Data Kecela kaan Berdasarkan lin~a t Kecelakaa n
J wn la h
Spot No Nam a Ja lan kecc lakaan/ Panjang Tingkat Rang kin g
tah wi ·a lan (km kece lakaan

a . Berdasarkan jumlah kecelakaan I


2
Vos Sudarso
Sukarno Hatta
9,2
7,4
7,79
21
1, 18
0,35
I
2
3 Trans Sumatra 14 10 0 14 4
Berdasarkan data Polres Lampung 4 Laks. Ma lahayati 0,2 1,35 0, 15 3
didapatkan hasil identifikasi lokasi 5 Tc uku Ci k Ditiro 0, 4
Somber . Pd~SUI &ndlr Lan-,1u ng 2012. dmlah
3,2 0, 13 5

kecelakaan per tahun yaitu sebagai


c. Berdasarkan Tingkat Fatalitas
Tabel 5. Data Kec ela kaan Berda sarkan Jumlah Kece lakaa n
No Nama Jalan
Jumlah kere lakaan per tahun
Total Rangking
Tingkat fatalitas ditentukan dengan
2007 2008 200 9 2010 2011
I Yos Sudarso 6 6 8 2 24 46 I pembobotan terhadap korban kecela-
Sukarno Hatt a 2 2
2
3 Trans Sumatra
7
I
5
I
9
5 0
14
0
37
7 3
kaan yang terjadi pada 5 lokasi
4 Laks. Malahayati 0 I 0 0 0 I 6 terbanyak selama 5 tahun terakhir.
5 Teuk u Cik Ditiro 0 0 2 0 0 2 5
Sumbcr. Pch~sta Bandi r lmnpung20 12. d1oluh Pembobotan tertinggi yaitu meninggal
dunia (MD) dengan bobot 12, Iuka
berikut:
berat (LB) dengan bobot 4, Iuka ringan
Dari tabel 5, berdasarkan 5 lokasi (LR) sebesar 2 dan jika hanya kejadian
terbanyak kejadian kecelakaan di (HK) memiliki bobot sebesar 1. Dari
Bandar Lampung, terdapat 3 lokasi tabel tersebut terlihat hasilnya hampir
dengan jumlah kecelakaan terbanyak sama dengan perangkingan berdasar-
yaitu di Jalan Yos Sudarso, Jalan kan jumlah kecelakaan. Jalan Yos
Sukarno Hatta, dan Jalan Trans Sudarso dan Jalan Sukarno Hatta
Sumatra. Selama kurun waktu 5 tahun memiliki tingkat fatalitas tertinggi
terakhir, terdapat total sebanyak 90 hampir mendekati 600 dengan selisih
kecelakaan pada 3 lokasi tersering tingkat fatalitas yang tidak terlalu jauh

400 Volume 24, Nomor 4, April 2012


l'tabel 6. Peran kingan Lokasi Kece lakaan B erd asark an T mgk at Fa tartas
I

MD LB LR HK

No NamaJalan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Total Rank


Bobot Bo bot Bobot Bobot
Kejadian Kejadian Kejadian Kejadian

I Yos Sudarso 36 432 18 72 43 86 2 2 590 I


Sukarno
2 37 444 18 72 32 64 2 2 580 2
Hatta
Trans
3 8 96 4 16 0 0 0 0 112 3
Sumatra
Laks.
4 I 12 I 4 0 0 0 0 16 5
Malahayati
TeukuCik
5
Ditiro
2 24 I 4 35 70 0 0 98 4

Sumber: Polresta Bandar Lampung 2012, d10lah

Sumber: PolrestaBandarLampung
Gambar 6. Lokasi Jalan Yos Sudarso

yaitu hanya sebesar 10. Adapun yang primer yang sering dilalui oleh
menduduki peringkat ketiga masih di kendaraan berat mengingat lokasinya
Jalan Trans Sumatra dengan tingkat yang sepanjang jalan banyak terdiri
fatalitas sebesar 112 selama 5 tahun dari kantor dan gudang. Jalan ini meru-
terakhir. pakan jalur 2 arah menuju Garuntung
Dari beberapa analisis diatas, diten- dan Panjang.
tukan bahwa lokasi ruas di Bandar Seperti yang terlihat dalam gambar 7
Lampung dengan angka kecelakaan posisi kecelakaan yang kebanyakan
tertinggi yaitu Jalan Yos Sudarso dan berada di depan perkantoran karena
Jalan Sukarno Hatta. Berdasarkan akses keluar masuk kendaraan.
analisis tersebut maka analisis Adapun pemetaan lokasi kecelakaan
selanjutnya yaitu analisis detail pada secara detail di Jalan Yos Sudarso
kedua lokasi tersebut diatas. terlihat pada gambar 7.
2. Analisis Black Spot 2) Jalan Sukarno Hatta
a. Detail Lokasi Black Spot Jalan Sukarno Hatta disebut juga Jalan
Raya Kalianda yang merupakan
1) Jalan Yos Sudarso perpanjangan dari jalan Trans Sumatra.
Jalan Yos Sudarso berada di jalan arteri Jalan Sukarno Hatta Galan arteri primer).

Volume 24, Nomor 4, April 2012 401


Sumber: Polresta Bandar Lampllllg 2011
Gambar 7. Posisi Kecelakaan di Jalan Yos Sudarso Tahun 2011

Sumber. Polresta Bandar Lampmg201 l


Gambar 8. Lokasi Kecelakaan Di Jalan Sukarno Hatta

402 Volume 24, Nomor 4, April 2012


Sumber. Polresta Bandar Lamp mg
Gambar 9. Lokasi Jalan Sukarno Hatta
Adapun kondisi ruas Jalan Sukarno
Hatta terlihat seperti gambar 8.
Karakter jalan Sukarno Hatta yaitu berada di depan lokasi ini.
terdapat banyak perusahaan dan pabrik
yang berada di sebelah kanan dan kiri jalan b. Identifikasi Kondisi infrastruktur Jalan
sehingga banyak terjadi kecelakaan yang pada Lokasi Black Spot

Tabel 7 Identifikasi Kondisi infrastruktur Jalan pada Lokasi Black Spot


No Lokasi black spot Anatomi kondisi jalan
JI. Yos Sudarso dekat CV . Vista a) Jalan beraspal baik, rata lurus dan lebar
Grain Kel. Garuntang kec . Teluk b) Kurangnya markajalan
Betung Selatan BL c) Banyaknya kendaraan truk ukuran besar yang parkir di sebelah
kiri dan kanan badanjalan
Kategori Klasifikasi Jalan : d) Minimnya rarnbu-rambu petunjuk lalu lintas
Jalur Lintas Sumatera e) Minimnya larnpu peneranganjalan di waktu malarn hari
(JALINSUM) f) Jalan berpasir di saat cuaca panas, kemarau, dan berdebu
g) Jalan licin di saat cuaca hujan
h) Banyaknya kendaraan truk ukuran besar yang keluar masuk dari
lokasi kawasan industri pabrik dan gudang
2 JI . YosSudarso dekatCV . Bumi a) Jalan beraspal baik, rata lurus dan lebar
Waras, jembatan Way Lunik KeL b) Kurangnya markajalan
Way Ltmik Kee . Teluk Betung c) Banyaknya kendaraan truk ukuran besar yang parkir di sebelah
Selatan BL kiri dan kanan badanjalan
d) Minimnyararnbu-rambu petunjuk lalu lintas
Kategori Klasifikasi Jalan : e) Minimnya larnpu peneranganjalan di waktu malarn hari
Jalur Lintas Sumatera f) Jalan berpasir di saat cuaca panas, kernarau, dan berdebu
(JALINSUM) g) Jalan licin di saat cuaca hujan
h) Banyaknya kendaraan truk ukuran besar yang keluar masuk dari
lokasi kawasan industri, pabrik, dan gudang
3 JI . Soekarno Hatta dekat CV. a) Jalan beraspal bergelombang, lurus dan menikung
Sinar Laut Kel. Way Lunik Kee. b) Kurangnya markajalan
Teluk Betung Selatan BL c) Banyaknya kendaraan truk ukuran besar yang keluar masuk dari
lokasi kawasan industri, pabrik, dan gudang
d) Banyaknya karyawan pabrik yg keluar masuk serta berjalan
Kategori Klasifikasi Jalan : rnenyeberang didepan kawasan pabrik dan gudang saat jam
Jalur Lintas Tengah istiraha t dan jam pulang kerja
(JALINTENG) e) Minimnya rarnbu-rambu petunjuk lalu lintas
f) Minimnya larnpu peneranganjalan di waktu malarn hari
g) Jalan berpasir dan berdebu disaat cuaca panas I kemarau
h) Jalan licin disaat hujan

Volume 24, Nomor 4, April 2012 403


No Lokasi black spot Anatomi kondisi jalan
4 JI. Soekarm Hatta dekat PT. Hanjung, PT. a) Jalan beraspal bergelombang, lurus dan menikung
Nestle , PT. Andatu Kel. Srengsem Kee . b) Kurangnya markajalan
Panjarg BL e) Banyaknya kendaraan truk uku-an besar yang kel uar masuk
dari lokasi kawasan industri, pabrik, dan gudang
Kategori Klasifikasi Jalan : d) Banyaknya karya wan pabrik yg keluar masuk serta berjalan
Jalur Lintas Tengah (JALll'~TENG) menyeberang didepan ka wasan pabrik dan gudang saat jam
istirahat dan jam pulang kerja
e) Minimnya rambu-rambu petunjuk lalu lintas
f) Minimnya lampu peneranganjalan di waktu malam hari
g) Jalan berpasir dan berdebu disaat euaca panas I kemarau
h) Jalan liein disaat hujan
5 JI. Soekarm Hattajembatan Tarahan Kel. a) Jalan beraspal bergelombang, tanjakan dan turunan (lokasi
Srergsem Kee. Panjang BL jalan dijemba1an) serta tikungan tajam
b) Kurangnya marka jalan
Kategori Klasifikasi Jalan : e) Minimya rambu-rambu peturguk lalu lirtas
Jalur Lintas Tengah (JALINTENG) d) Banyaknya kendaraan ukuran besar (Bus, Trukdan lain-lain)
yg melintas/lewat
e) Jalan liein disaat huian
6 JI. Soekarm Hatta dekat PT. Bukit Asam Kel. a) Jalan beraspal baik ser1a lurus
Tarahan Kee. Panjarg BL b) Kurangnya marka jalan
e) Minimya rambu-rambu peturguk lalu lintas
Kategori Klasifikasi Jalan : d) Banyaknya kendaraan ukuran besar (Bus, Trukdan lain-lain)
Jalur Lintas Tengah (JALINTENG) yg melintas/lewat
e) Jalan liein disaat hujan
f) Minimnva lamou oen:rangan ialan diwaktu ma lam hari
7 JI. Ir. Sutami dekat Pos P JR lnduk 01, gudang a) Jalan rusak, berlubang serta ber~lombang
kopi, jagung dan gudang batubara sampai dgn b) Jalan menanjak dan menurun serta menikung
jalan menuju SPBU Kampung Lematang e) Jalan berpasir dan berdebu disaat euaca panas I kemarau
(perbatasan antara Bandar Lampung dgn d) Jalan berlubang dan selalu tergenang air apabila euaea hujan
Lampurg Selatan) Kee. Sukabumi Bandar e) Jalan beeek dan berlumpur disaat euaca hujan
Lampurg f) Banyaknya kendaraan ukuran besar (Bus, Trukdan lain-lain)
yg melintas I lewat
Kategori Klasifikasi Jalan: g) Tidak ada markajalan
Jalur Lintas Tengah (JALINTENG) h) Minimnya Iamou oen:ranganjalan diwaktu ma lam hari
8 JI. Soekarm Hatta dekat CV. Sentra Profeed a) Jalan ber~lombang lurus
Kel. Campang Raya Kee. Tanjung Karang b) Kurangnya markajalan
Timur BL e) Banyaknya kendaraan truk ukuran besar yg keluar masuk dari
lokasi kawasan ind ustri, pabrik dan gudang
Kategori Klasifikasi Jalan : d) Banyaknya karyawan pabrik yarg keluar masuk serta berjalan
Jalur Lintas Tengah (JALINTENG) menyeberang didepan kawasan pabrik dan gudang saat jam
i!tirahat dan jam pulang kerja
e) Minimnya rambu-rambu peturguk lalu lintas
f) Minimnya lampu pen:ranganjalan diwaktu ma lam hari
g) Jalan berpasir dan berdebu disaat euaca panas I kemarau
h) Jalan liein disaat euaca hujan
9 JI. Soekarm Hatta dekat Perum PUSKUD dan a) Jalan rusak, berlubang serta ber~lombang
dekat Pos Pol Lartas Kali Balok Kel. b) Jalan berpasir dan berdebu disaat euaca panas I kemarau
Sukabumi Kee. Sukabumi Kee. Sukabumi BL e) Jalan berlubang dan selalu tergenang air apabila euaeahujan
d) Jalan beeek dan berlumpur disaat euaca hujan serta lie in
Kategori Klasifikasi Jalan : e) Banyaknya kendaraan ukuran besar (Bus, Truk dan lain-lain)
Jalur Lintas Tengah (JALINTENG) yg melintas I lewat
f) Tidak ada marka jalan
g) Minimnya rambu-rambu peturguk lalu lintas
h) Minimnva lamou oen:rangan ialan diwaktu ma lam hari
10 JI. Soekarm Hatta dekat persirnpangan empat a) Jalan ber~lombang lurus persimpangan empat
Jl.S.Agurg, JI. Urip Sumoharjo dekat Pos Pol b) Kurangnya markajalan
Lantis Sukarame Kee. Sukarame BL e) Minimnya rambu-rambu peturguk lalu lintas
d) Banyaknya kendaraan ukuran besar (Bus, Trukdan lain-lain)
Kategori Klasifikasi Jalan: yg melintas I lewat
Jalur Lintas Tengah (JALINTENG) e) Minimnya rambu-rambu peturguk lalu lintas
f) Minimnva lampu pen:rangan ialan diwaktu ma lam hari
Sumber: Polresta Bandar lampung 2012, dtolah

404 Volume 24, Nomor 4, April 2012


Berdasarkan tabel diatas, terdapat Tabel 8. Jenis Kecelakaan di Jalan Yos Sudarso
beberapa detail masalah pada lokasi black Jen is Tahun
Total
kerelakaan 2007 2008 2009 2010 2011
spot di Jalan Yos Sudarso dan Jalan
DD 3 0 5 I 8 17
Sukarno Hatta. Secara global, rincian DS 2 l l l 6 ll
tersebut dapat dikelompokkan yaitu : SS 0 0 0 0 6 6
Kondisi sarana yang buruk Galan rusak DB 0 l 0 0 0 l
dan bergelombang), Kapasitas jalan yang TH l l 0 0 0 2
kurang dapat memenuhi volume TL 0 2 0 0 0 2
pengguna jalan(lebar jalan sempit) dan TV 0 0 2 0 0 2
LK 0 l 0 0 0 l
Kondisi infrastruktur yang buruk (lampu
Total 6 6 8 2 20 42
penerangan, rambu dan marka) Sumber: Pd resta Bandu l.ampung 2012, d1olah

c. Tipe Kecelakaan pada Lokasi Black


Spot
Dari kedua lokasi black spot teratas,
dikumpulkan data mengenai tipe kecela-
kaan dengan jenis pembagian tipe kecela-
Otpan-
kaan sebagai berikut: B•lakan
1: l 96
DD : Depan - Depan
DS : Depan - Samping adalah depan-depan. Selanjutnya
SS : Samping - Samping yaitu jenis kecelakaan samping-
DB : Depan - Belakang samping dan depan-samping dengan
TH : Tabrak Henti persentase yang sama yaitu sebesar
TL : Tabrak Lari 21 %. Selanjutnya adalah jenis kecela-
TV : Tabrak VRU (Vulnerable Road User) kaan depan-samping dengan tingkat
LK : Lepas Kendall persentase sebesar 18%.
Data pembagian tipe kecelakaan pada Tabel 9. Jenis Kecelakaan di Jalan Sukarno Hatta
kedua lokasi black spot sebagai berikut. Jenis tahun
Total
kecelakaan 2007 2008 2009 2010 2011
1) Jalan Yos Sudarso DD l 2 2 0 4 9
DS l 0 I 2 2 6
Dari tabel 7, terlihat bahwa jenis SS I I 3 0 2 7
kecelakaan yang sering tetjadi di Jalan DB 2 l 2 0 2 7
Yos Sudarso selama kurun waktu 5 TH 0 0 0 0 0 0
TL I 0 I 0 0 2
tahun terakhir adalah jenis kecelakaan TV I 0 0 0 0 l
depan-depan sebesar 41 % dari keselu- LK 0 I 0 0 0 l
Total 7 5 9 2 lO 33
ruhan kejadian, 26% kejadian merupa- Surmer: Polresta Bandar Lampun g 2012, diolah
kan kecelakaan depan-samping, dan
14% kejadian merupakan kecelakaan • Dep;111- • Ofllillt· I ;Oth«:4:H%
e~ahng:
jenis samping-samping. S•mplng:
6: 18111 I hbnk Lari: 2:
I Samplng· 7: U
6%
2) Jalan Sukarno Hatta S.Uplng; 7:
I hbr.t<\IRU:l:
21%
Hampir sama dengan kondisi di Jalan A~K•ndall:
hbr.t<HenU: l : 3%
Yos Sudarso, jenis kecelakaan tertinggi 0:0%
yang berada di Jalan Sukarno Hatta Gambar 11. Jeni s Kecelakaan di Jalan Sukarno Hatta

Volume 24, Nomor 4, April 2012 405


d. Waktu Kejadian pada lokasi black spot e. Pengguna Jalan yang Terlibat Kecelakaan
Kecelakaan berdasarkan waktu kejadian Pada Lokasi Black Spot
dibedakan menjadi empat jenis yaitu pagi, Terdapat beberapa pengguna jalan yang
siang, sore dan malam. Untuk kejadian terlibat dalam kecelakaan yang terjadi
pagi dikelompokan untuk kejadian pada lokasi black spot. Pengguna jalan
kecelakaan pada pukul 05.00-10.00, tersebut yaitu:
kejadian siang pada pukul 10.00-15.00,
SM : Sepeda Motor
sore untuk kejadian pada pukul 15.00-
MP : Mobil Penumpang, seperti sedan,
18.00, dan malam pada pukul 18.00-05.00.
mikrolet, mobil bus, dsb
Data selengkapnya pada kedua mas jalan
KB : Kendaraan Berat, seperti truk, truk
black spot adalah sebagai berikut.
gandeng, dsb
1) Jalan Yos Sudarso VRU: Vulnerable Road User,seperti pejalan
Untuk data waktu kejadian, dari kaki, pengendara sepeda
polresta Bandar Lampung tidak bisa Pengguna jalan yang terlibat pada lokasi
didapatkan data detail untuk waktu black spot terbagi sebagai berikut.
kejadian pada tahun 2010-2011. Untuk
1) Jalan Yos Sudarso
itu berdasarkan data 3 tahun yang
tercatat yaitu pada tahun 2007-2009, Tabel 12. Pengguna Jalan yang Terlibat Pada Kec:ela-
tercatat kejadian kecelakaan terbesar kaan di Jalan Yos Sudarso
Kendaraan Tahon
di Jalan Yos Sudarso terjadi pada Total
vane: terliba t 2007 2008 2009 2010 2011
waktu malam hari. Sedangkan waktu SM 6 6 6 2 26 46
kejadian kecelakaan paling sedikit MP 2 2 5 0 2 II
terjadi pada pagi hari. KB 4 3 I 2 16 26
VRU 0 0 3 0 2 5
. ct·tan KeceIa k aan ct·1 J aI an YiOS Su ct arso
T a b e I 10 Waktu K e1a Total 12 11 15 4 46 88
Tahon Sumber: Polre sta Barrlar Lunpung 2012, dt0lah
Waktu Kejadian Total
2007 2008 2009 2010 2011
p~i I 0 I NIA NIA 2
siani! I I 2 NIA NIA 4 • Vulnerable
sore I I I NIA NIA 3
malam 3 4 4 NIA NIA II
Total 6 6 8 NIA NIA 20
Sumbcr . Polresta Bandar l.ampung 2012 , d1olah
• Sepeda
Benit; 2
2) Jalan Sukarno Hatta Motor; 46;
30%
52%
Lain halnya dengan waktu kejadian
yang terjadi pada Jalan Sukarno Hatta,

pada kurun waktu 2007-2009 banyak
sekali kejadian yang terjadi pada Gambar 12. Pengguna Jalan yang Terlibat Kecelakaan di
waktu pagi hari. jalan Y os Sudarso

Tabet 11. Waktu K e1:.ad.tan K ecelakaan ct·t Jal an Sukarno H atta Dari pembagian 4 jenis kendaraan,
Tahun
Waktu Kejadian
2007 2008 2009 2010 2011
Total sepeda motor merupakan jenis
n~i 4 I 3 NIA NIA 8 kendaraan yang paling banyak terlibat
siane. 0 I 3 NIA NIA 4
sore 3 2 I NIA NIA 6 dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan
malam 0 I 2 NIA
NIA
NIA 3 Yos Sudarso. Pada kurun waktu 5
Total 7 5 9 NIA 21
Suniler. Polresta Bandar Lampuog 2012. dK>lah tahun terakhir, terdapat 46 sepeda

406 Volume 24, Nomor 4, April 2012


motor yang terlibat dalam kecelakaan 6 % dari keseluruh pengguna jalan
di jalan nasional tersebut. Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan di jalan
berat sejumlah 30% dari seluruh Sukarno Hatta.
kendaraan yang terlibat mengingat Berdasarkan data kecelakaan pada tahun
jalan Yos Sudarso merupakan jalur 2011 (terdapat data rekonstruksi
yang sering dilalui oleh kendaraan kecelakaan), dibedakan lokasi terjadinya
berat dengan akses perusahaan dan kecelakaan sebagai berikut:
kantor. Sedangkan pengguna jalan
yang paling sedikit terlibat adalah vul- 1) Depan fasilitas umum
nerable road user yaitu 5 orang pejalan 2) Depan kantor / gudang/ perusahaan
kaki yang dalam laporan pada tahun 3) Dekat jembatan
2009 semuanya tercatat meninggal 4) Peti kemas, pelabuhan, dan pool travel
dunia. 5) Simpang
Lebih dari 50% lokasi kecelakaan berada
2) Jalan Sukarno Hatta
di depan kantor / gudang / perusahaan.
Tabel 13. Pengguna Jalan yang Terlibat Pada Kecela- Sedangkan 25 % kecelakaan pada tahun
kaan di Jalan Sukarno Hatta 2011 terjadi di depan fasilitas umum (ho-
Kendaraan Tahun
Total tel, SPBU, dan toko). Berdasarkan grafik
yang terlibat 2007 2008 2009 2010 2011
tersebut disimpulkan bahwa lebih dari
SM 6 6 10 2 12 36 75% lokasi kecelakaan berada pada lokasi
MP 2 2 4 0 6 14
yang merupakan akses keluar/masuk
MB 5 I 2 2 8 18
VRU 1 0 I 0 2 4
kendaraan.
Total 14 9 17 4 28 72 Tabel 14. Lokasi kecelakaan di Jalan Yos Sudarso dan
Sumber: Pdresta Bandu Lllmpung 2012, diolah
Sukarno Hatta
Yos Sukarno
Lokasi
Sudar Sil Hatta
Depan fasilitas umum (oorei SPBU, toko) 6 4
liiil K•ndaraan Depan kantor/gudang/perusabaan 13 5
Bent; 18; Dekat Jembatan 3 I
25% • S•p•da
Motor;36;
Peti kemas, pelabuhan, pool travel 1 2
SO% Simpang 1 2

• Total
Sumba-: Pdresta Bandir Lllmpung 2012, d1olah
24 14

Seperti halnya lokasi kecelakaan terba-


Gambar 13. Pengguna Jalan yang Terlibat Kecelakaan di jalan
Sukarno Hatta
nyak terjadinya di Jalan Sukarno Hatta
terjadi di depan kantor/perusahaan/
Dengan hasil yang hampir serupa gudang yaitu sebesar 36% dari lokasi
dengan kondisi di Jalan Yos Sudarso, kecelakaan yang lain. sedangkan di posisi
jenis kendaraan terbanyak yang kedua kecelakaan terbanyak terjadi di
terlibat dalam kecelakaan di Jalan depan fasilitas umum (hotel, SPBU, toko)
Sukarno Hatta adalah sepeda motor sejumlah 29%. Selanjutnya yaitu sebesar
yaitu 50% dari seluruh kendaraan 14 % kecelakaan terjadi pada simpang dan
yang terlibat. Adapun pengguna jalan dengan jumlah yang sama kecelakaan
dengan angka keterlibatan paling terjadi di depan prasarana transportasi
sedikit yaitu vulnerable road user yaitu yaitu peti kemas, pelabuhan, pool/ travel.

Volume 24, Nomor 4, April 2012 407


W IEM8ATAN; 3: 8 1; Prn KEMAS, Sedangkan untuk tipe kecelakaan yang
B% PELABUHAN ,
8 DEPAN POOL TRAVEL;
melibatkan VRU, walaupun tidak banyak
KANTOR/GUDA 1 ; 4% namun ternyata melibatkan pengguna
NG/ PERUSAHA II DEPAN
AN: 13: 54% FASIUTAS kendaraan lain yaitu sepeda motor, mobil
penumpang, dan kendaraan berat.
4%
Gambar 14. Lokasi Kecelakaan di Jalan Yos Sudarso 2. Tinjauan Antara Tipe Kecelakaan dan
Korban Kecelakaan
1. Tinjauan Antara Tipe Kecelakaan
dengan Pengguna Jalan Selain diperbandingkan dengan pengguna
jalan, tipe kecelakaan yang terjadi pada
Berdasarkan data kecelakaan tahun 2007-
lokasi black spot di Bandar Lampung coba
2011 pada lokasi kecelakaan black spot ditinjau pula hubungannya dengan
dapat ditinjau hubungan antara tipe korban kecelakaan yang terdapat pada
kecelakaan dan pengguna jalan di sekitar setiap kecelakaan yang terjadi. Hasil
lokasi black spot yaitu di Jalan Yos Sudarso olahan data yang didapat yaitu sebagai
dan Jalan Sukarno Hatta. Hasil tinjauan berikut.
hubungan tersebut yaitu sebagai berikut.
Tabel 16. Tinjauan Lokasi Black Spot di
Tabel 15. Tinjauan Lokasi Black Spot di Bandar Larnpung Antara Tipe

----
Bandar Lampung Antara Ti pe Kecelakaan dan Karban Kece-
Kecelakaan Dan Pen una Jalan lakaan

DD 19 5 5 0 10 21
DS 16 4 8 0 5 5
SS 9 3 6 0 8 3 12
0 5 0 6
DB 7 2 6
3 0 0 3
2 0 2 0 4
6 2 9
4 2 0 7
4 0 2 6
TV l 2 4 8 2
2 0 0
LK 2 l 0 4 57 18 33
Total 60 19 29 5 Sumber. Hasil Anali sis, 2012
Sumber: Hasil Anali sis, 2012
Dari tipe kecelakaan yang terjadi,
Dari tabel 15, jenis kecelakaan yang pal- meninggal dunia pada jenis kecelakaan
ing sering terjadi pada lokasi black spot di depan-depan merupakan angka tertinggi
Bandar Lampung adalah depan-depan, berdasarkan data pada kurun waktu 5
depan-samping, dan samping-samping. tahun terakhir di lokasi Jalan Yos Sudarso
Dari ketiga jenis kecelakaan yang sering dan Jalan Sukarno Hatta. Angka tertinggi
terjadi tersebut, pengguna jalan yang selanjutnya adalah jumlah korban ringan
banyak terlibat adalah sepeda motor. pada jenis kecelakaan depan-depan yang
Selanjutnya kendaraan berat karena terdiri dari 21 orang. Walaupun tidak
merupakan salah satu pengguna jalan terlalu banyak, namun semua korban
yang sering melintas pada jalur tersebut. kecelakaan pada jenis kecelakaan yang

408 Volume 24, Nomor 4, April 2012


melibatkanVRU (Vulnerable Road User) b. Jenis papan himbauan ini diantaranya
meninggal dunia. Hal ini merupakan hal adalah peringatan terhadap jumlah
yang perlu diperhatikan oleh pemerintah korban kecelakaan yang pernah
supaya memperhatikan fasilitas kesela- terjadi pada lokasi black spot
matan bagi VRU. kecelakaan serta himbauan waspada
pada lokasi black spot.
3. Tinjauan Hubungan antara Lokasi
Kecelakaan dengan Korban Kecelakaan c. Koordinasi dengan instansi terkait
Berdasarkan data rekonstruksi kejadian yang berkaitan dengan pemasangan
rambu
yang lengkap pada tahun 2011, diper-
bandingkan hubungan antara pembagian d . Selain memasang rambu himbauan,
lokasi kejadian pada black spot dengan telah dipasang juga rambu tambahan
korban kecelakaan yang terdapat pada dengan dilakukan koordinasi dengan
lokasi tersebut. Hasil analisis yang Dinas Perhubungan dan Dinas PU.
didapatkan yaitu sebagai berikut. e. Koordinasi dengan PT. PLN terkait
Tubel 17. Tinjauan Lokasi Black Spot di Bandar Larnpung masalah lampu penerangan jalan
Antara Lokasi Kecelakaan dan Korban Kece-
lakaan f. Dikarenakan banyaknya lokasi yang
memerlukan tambahan penerangan,
telah dilakukan koordinasi dengan PT.
PLN untuk menambah jumlah lampu
penerangan jalan dan kualitas listrik
pada daerah black spot kecelakaan.

PENUTUP

Dari pembagian 5 lokasi kecelakaan, lokasi Kesimpulan


kecelakaan yang terjadi di depan kantor/ 1. Dari 5 lokasi yang paling rawan
perusahaan merupakan lokasi kecelakaan kecelakaan di Bandar Lampung,
yang paling banyak terjadi dengan jumlah dalam kajian ini dianalisis dengan
korban terbanyak yaitu 9 orang meninggal lebih detail untuk lokasi black spot yaitu
dunia, 7 orang Iuka berat, dan 21 orang di jalan Yos Sudarso dan Jalan Sukarno
Iuka ringan. Lokasi selanjutnya yaitu di Hatta. Hal ini dikarenakan
depan fasilitas umum yang paling banyak berdasarkan tingkat kecelakaan, Jalan
mengakibatkan korban Iuka ringan yang Yos Sudarso memiliki angka tertinggi
berjumlah 13 orang. yaitu sebesar 1,18 dan Jalan Sukarno
4. Upaya Penanganan yang telah dilaku- Hatta berada di urutan kedua dengan
kan pada Lokasi Black Spot tingkat kecelakaan sebesar 0,35. Jika
berdasarkan jumlah kecelakaan
Berdasarkan wawancara terhadap selama 5 tahun terakhir, Jalan Yos
Polresta Bandar Lampung, telah dilakukan Sudarso berjumlah 46 kecelakaan
beberapa upaya penanganan pada lokasi sedangkan jalan Sukarno Hatta
black spot yaitu sebagai berikut. berjumlah 37 kecelakaan. Jika
a. Pemasangan papan himbauan berdasarkan tingkat fatalitas, jalan Yos

Volume 24, Nomor 4, April 2012 409


Sudarso berada pada tingkat tertinggi motor. Sedangkan yang berada di
yaitu sebesar 590 dan Jalan Sukarno urutan kedua yaitu kendaraan berat
Hatta sebesar 580; yang mencapai 25-30%. VRU (Vulner-
2. Dari pembagian 5 lokasi kecelakaan,
able Road User) hanya 6 % dari seluruh
pengguna yang terlibat dalam kecela-
lokasi kecelakaan yang terjadi di depan
kaan pada lokasi black spot. Namun hal
kantor/ gudang/ perusahaan merupa-
tersebut tidak dapat diremehkan
kan lokasi kecelakaan yang paling
karena semua VRU meninggal dalam
banyak terjadi dengan jumlah korban
kecelakaan;
terbanyak yaitu 9 orang meninggal
dunia, 7 orang Iuka berat, dan 21 orang 7. Hingga tahun 2012 telah dilakukan
Iuka ringan. Lokasi selanjutnya yaitu beberapa upaya untuk mengurangi
di depan fasilitas umum seperti hotel, angka kecelakaan di lokasi black spot,
SPBU, toko, rumah makan yang pal- yaitu pemasangan papan himbauan,
ing banyak mengakibatkan korban koordinasi dengan instansi terkait
Iuka ringan yang berjumlah 13 orang. yang berkaitan dengan pemasangan
Hal ini dikarenakan lokasi black spot rambu, serta koordinasi dengan
merupakan jalan arteri primer dengan PT.PLN terkait dengan penerangan
banyak wilayah perkantoran dan jalan.
fasilitas umum di sepanjang jalan.
Saran
3. Jika ditinjau dari sarana dan prasarana
jalan, permasalahan pada lokasi black 1. Melakukan manajemen lalu lintas pada
spot adalah kondisi sarana yang buruk lokasi black spot, seperti pelebaran ruas
yaitu jalan rusak dan bergelombang, jalan, pemisahan pengguna jalan
Kapasitas jalan yang kurang dapat antara sepeda motor dan kendaraan
memenuhi volume pengguna jalan, roda 4, serta adanya fasilitas khusus
serta kondisi infrastruktur yang buruk, untuk VRU seperti fasilitas pejalan
terkait dengan lampu penerangan kaki dan penyeberangan jalan;
jalan, rambu dan marka; 2. Adanya perencanaan tata guna lahan
4. Ditinjau dari jenis kecelakaan pada berdasarkan fungsi lahan, seperti
lokasi black spot, tipe kecelakaan yang pemisahan lokasi untuk perkantoran
paling banyak ditemui yaitu jenis dengan metode lokalisasi, diferensiasi,
kecelakaan depan-depan; atau pemisahan;
5. Jika ditinjau dari waktu kejadian, 3. Menambah rambu dan marka, serta
malam hari merupakan waktu yang jumlah dan kualitas lampu penerangan
paling sering terjadi kecelakaan di jalan jalan;
Yos Sudarso. Sedangkan pada Jalan 4. Adanya koordinasi penanganan lokasi
Sukarno Hatta pada kurun waktu black spot antara instansi terkait yaitu
2007-2009 banyak sekali kejadan yang Kepolisian, Dinas PU, Dinas Perhu-
terjadi pada waktu pagi hari; bungan, dan Pemda setempat;
6. Jika ditinjau dari pengguna jalan yang 5. Dilakukan pendidikan tertib berlalu
terlibat kecelakaan pada lokasi black lintas kepada masyarakat dan penyu-
spot, 50% lebih merupakan sepeda luhan mengenai tanggap terhadap

410 Volume 24, Nomor 4, April 2012


penanganan pertama terhadap keja- ings of road safety evaluation studies?
dian kecelakaan; Accident Analysis and Prevention 36
(2004) 841-849
7. Adanya sangsi dan hukum yang jelas
terhadap yang melanggar aturan Nilsson, G., 2001 in Elvik, R. and Vaa, T.,
berlalu lintas; 2004, The Handbook of Road Safety Mea-
8. Diperlukan penelitian lebih lanjut
sures, Elsevier Ltd, UK
dengan mengambil data jumlah Nilsson, G., 2004, Traffic Safety Dimensions
kendaraan dan kecepatan untuk and the Pmver Model to Describe the Ef
mengetahui karakteristik jalan secara feet of Speed on Safety, Lund Institute of
lebih detail sehingga penanganan Technology, Lund University.
terkait tipe manajemen lalu lintas Indrayani. Ni Nyoman, 2008, Peningkatan
dapat diketahui dengan detail; Keselamatan Lalu Lintas Di Ruas Jalan
9. Selain itu, diperlukan penelitian lanjut Rawan Kecelakaan di Kabupaten Buleleng,
untuk menganalisis kondisi geometri Sekolah Tinggi Transportasi Darat,
pada lokasi black spot sehingga Bekasi
diketahui solusi geometri dengan tepat
Pignataro, J. Louis., 1973, Traffic Engineer-
ing, Prentice Hall, France
DAFTAR PUSTAKA
Sari hermina ria, 2009, Assestment Of Pe-
_ _ _, 2009, Undang-Undang No. 22 destrian Crossing: Safety And Delays( A
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Case Study In Simpang Lima, Semarang),
Jakarta MagisterSistem Teknikdan Transportasi
Dewanti, 1996, Karakteristik Kecelakaan (tidak dipublikasikan)
Lalulintas di Yogyakarta, Media Teknik Tony, 2007, Modul Analisa Kecelakaan,
no.3 tahun XVII Edisi November 1996, Keselamatan Jalan dan Pendidikan,
Yoyakarta Sekolah Tinggi Transportasi Darat,
European Transport Safety Council Bekasi
(ETSC), 2001, Transport Safety Perfor- Varhelyi, A, 2008, Evaluation Studies On
mance Indicators, Brussels, Belgium Effects Of Road Safety Measures, lecture
Elvik, R. and Vaa, T., 1998 in Elvik, R. and material, Traffic safety course, lunds
Vaa, T., 2004, The Handbook of Road tekniska hogskola
Safety Measures, Elsevier Ltd, UK Varhelyi, A, 2007, The Speed Problem, lec-
Elvik, R. and Vaa, T., 2004, The Handbook ture material, Traffic safety course,
of Road Safety Measures, Elsevier Ltd, lunds tekniska hogskola.
UK *) S-1 Administrasi Negara, Peneliti Muda Bidang
Transportasi Jalan.
Evans, L., 1991 in Elvik, R., 2003, To what
extent can theory account for the find-

You might also like