JURNAL

EFEKTIVITAS IKLAN SELULER

(Pengaruh Kreativitas Iklan, Unsur Humor, dan Kualitas Pesan Iklan terhadap Efektivitas
Iklan Seluler Gojek Versi ‘Cerdikiawan’ pada Pengguna Aplikasi Youtube Seluler di
Kalangan Mahasiswa FISIP UNS)

Oleh:
Nugrahani Adi Cahyaningtyas
D1218033

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
 EFEKTIVITAS IKLAN SELULER
(Pengaruh Kreativitas Iklan, Unsur Humor, dan Kualitas Pesan Iklan terhadap Efektivitas
Iklan Seluler Gojek Versi ‘Cerdikiawan’ pada Pengguna Aplikasi Youtube Seluler di
Kalangan Mahasiswa FISIP UNS)

Nugrahani Adi Cahyaningtyas

Monika Sri Yuliarti

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract
Mobile advertisement refers to the dissemination of advertising messages via mobile
devices, which is growing in line with the high ownership of mobile devices, such as cell
phones. Unfortunately, the development of mobile advertisement has received a negative
response from mobile device users. Mobile ads are considered irrelevant, intrusive and
irritating by mobile device users. These perceptions hinder mobile ads performance so that
this method is considered ineffective. Therefore, the right strategy is needed to improve the
mobile ads effectiveness to achieve the advertising goals. The objective of this research is to
determine the effect of advertisement creativity, elements of humor, and the quality of
advertisement messages toward Gojek “Cerdikiawan” mobile advertisement effectiveness.
This research is a quantitative study using the survey method. The sampling technique
used was quota sampling with 100 respondents as the research sample. The analysis was made
using multiple linear regression analysis technique which was processed using IBM SPSS 25.
The results showed that: (1) partially, advertisement creativity positively influenced the mobile
advertisement effectiveness; (2) partially, the element of humor positively influenced mobile
advertisement effectiveness; (3) partially, the quality of advertisement messages positively
influenced mobile advertisement effectiveness; (4) simultaneously, advertising creativity,
elements of humor, and the quality of advertisement messages positively influenced mobile
advertisement effectiveness.

Keywords: Advetisement Creativity, Element of Humor, Quality of Advertisement Message,

Advertisement Effectiveness
A. PENDAHULUAN
Iklan seluler (Kolke & Biethahn,
2014) adalah bentuk penyebaran pesan
iklan melalui perangkat seluler yang
semakin berkembang seiring dengan
tingginya kepemilikan perangkat seluler,
seperti telepon seluler. Melihat
perkembangan dan jumlah kepemilikian
telepon pintar saat ini, iklan seluler
memiliki potensi besar untuk
meningkatkan peluang terlihatnya iklan
oleh konsumen. Sayangnya,
perkembangan iklan seluler mendapatkan
respon negatif dari pengguna perangkat.
Iklan seluler dianggap tidak relevan,
intrusif, dan mengganggu oleh pengguna
perangkat seluler (Wali, 2017). Persepsi
tersebut menghambat kinerja iklan
seluler sehingga metode ini dinilai tidak
efektif (Martins, Costa, Oliveira,
Goncalves, & Branco, 2018). Oleh
karena itu, diperlukan strategi yang tepat
untuk meningkatkan efektivitas iklan
seluler agar tujuan periklanan dapat
tercapai.
Iklan disebut efektif apabila iklan
mampu mencapai tujuan-tujuan yang
ingin dicapai oleh pengiklan (Shimp,
2003). Menurut Kotler (Lukitaningsih,
2013) efektivitas iklan dapat dilihat dari
dua sudut pandang dampak atau hasil
yaitu dampak komunikasi dan dampak
penjualan. Dampak komunikasi dari
suatu iklan dilihat dari pengaruhnya pada
kesadaran, pengetahuan dan preferensi.
Sedangkan dampak penjualan merupakan
dampak yang lebih sulit untuk diukur
karena penjualan dipengaruhi oleh
banyak faktor, tidak hanya oleh
periklanan saja. Di tengah potensi besar
yang dimilikinya, iklan seluler yang tidak
efektif merupakan hal yang merugikan
bagi perusahaan. Strategi periklanan
yang tepat sangat diperlukan agar respon
pengguna terhadap iklan seluler menjadi
positif sehingga mendorong efektivitas
iklan.
Strategi yang bisa digunakan untuk
meningkatkan efektivitas iklan seluler
adalah dengan menciptakan iklan yang
kreatif. Tingginya persaingan produk dan
terpaan iklan yang ada di pasar menjadi
tantangan bagi pengiklan agar bisa
mengomunikasikan pesan secara unik
dan melekat kepada audiens. Dahlen
(2008) menyatakan jika periklanan yang
kreatif akan meningkatkan minat
konsumen terhadap merek. Kreativitas
dalam iklan akan menarik perhatian
konsumen dan mempengaruhi psikologi
konsumen yang melihatnya, mendorong
minat untuk konsumsi sehingga
pengiklan mencapai tujuan mereka (Bing
& Ruiqiu, 2018).
Strategi humor dalam iklan juga
diyakini banyak ahli akan meningkatan
efektivitas iklan. Djambaska (2016)
mengungkapkan bahwa penggunaan
humor dalam periklanan memberikan
efek positif dari iklan itu sendiri. Ini
terjadi karena humor efektif dalam
menarik perhatian dan menciptakan efek
persuasif bagi konsumen. Selain itu,
humor membuat iklan menjadi lebih
berkesan sehingga menumbuhkan
perasaan positif jangka panjang dari
orang yang melihatnya. Unsur humor
dalam iklan bisa menjadi strategi beriklan
yang baik karena humor diyakini
memiliki kinerja lebih baik dari pada
iklan non-humor.
Pesan iklan menjadi faktor penting
lainnya yang memengaruhi efektivitas
suatu iklan. Ansari dan Riasi (2016)
mengemukakan bahwa dari tujuh faktor
yang diuji, pesan iklan menjadi faktor
kedua yang berpengaruh terhadap
kesuksesan dan efektivitas periklanan
setelah pemilihan media periklanan.
Pesan periklanan yang dirancang dengan
baik, akan meningkatkan efektivitas
periklanan sebuah merek. J. Martins, dkk,
(2018) menyatakan bahwa ketika
konsumen tidak menerima informasi
yang tepat, mereka akan menganggap
bahwa iklan seluler sebagai hal yang
menjengkelkan. Oleh karena itu, pesan
iklan yang berkualitas, yang
direncanakan dengan baik, menjadi
strategi yang penting digunakan dalam
iklan sehingga efektivitas periklanan bisa
tercapai.
Penggunaan humor, kreativitas, dan
kualitas pesan iklan sebagai strategi
periklanan diyakini bisa mendorong
probabilitas tercapainya iklan yang
efektif. Perencanaan unsur humor,
kreativitas iklan, dan kualitas pesan yang
baik akan mendorong penerimaan
konsumen secara lebih positif di tengah
persaingan iklan yang terjadi. Namun,
efektivitas iklan masih perlu dibuktikan
agar mengetahui gambaran secara pasti
sejauh mana penggunaan humor,
kreativitas, dan kualitas pesan dalam
iklan mampu memberikan kontribusi
positif pada tujuan periklanan itu sendiri.
Salah satu iklan yang menjadikan
telepon pintar sebagai media beriklan
mereka adalah iklan Gojek versi
“Cerdikiawan”. Iklan Gojek versi
“Cerdikiawan” ini muncul bersamaan
dengan momentum rebranding Gojek
yang melepaskan identitas lamanya yang
selama ini melekat sebagai aplikasi
transportasi ojek online menjadi layanan
supper-app dengan lebih dari 20 layanan.
Iklan Gojek versi “Cerdikiawan” ini
menjadi alat komunikasi komersil yang
dipakai Gojek untuk memperkenalkan
identitas baru Gojek kepada masyarakat.
Cerdikiawan merujuk pada anak bangsa
yang selalu punya gagasan solutif untuk
mengakali keadaan dengan modal
kecerdikan. Ini mencerminkan Gojek
yang awalnya terbentuk untuk mengakali
kemacetan dan masalah transportasi
seperti menggunakan layanan GoCar
menuju kampus sembari mengerjakan
tugas di mobil. Kini dengan semakin
meluasnya layanan Gojek, masyarakat
bisa menjadi cerdikiawan yang
menuntaskan berbagai keterbatasan
melalui layanan aplikasi Gojek.
Iklan Gojek versi “Cerdikiawan”
menghadirkan nostalgia dan mengingat
ide lucu yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari yang dirangkum dalam iklan
pendek penuh makna. Iklan ini
ditampilkan dengan narasi serius dengan
latar belakang musik yang dramatis
namun berbanding terbalik dengan visual
humor yang ditampilkan, seperti
menggoreng telur dengan setrika ataupun
menggunakan sekop sebagai tongkat
selfie. “Cerdikiawan” sendiri menjadi
pesan utama yang dikemas khusus untuk
menggambarkan kecerdikan manusia
dalam mengatasi masalah. Kreativitas,
humor dan pesan yang mendalam
dikemas dengan baik dan menjadikan
iklan ini menarik. Sejauh ini, iklan Gojek
versi “Cerdikiawan” menjadi iklan Gojek
yang paling banyak dilihat di media
sosial Youtube yang dilihat lebih dari 100
juta kali dan mengalahkan jumlah
viewers iklan dari produk kompetitornya,
Grab, yang dilihat sebanyak 29 juta kali.
Kreativitas iklan, unsur humor dan
kualitas pesan iklan Gojek versi
“Cerdikiawan” berhasil menarik
perhatian konsumen. Namun, pengaruh
kreativitas iklan, unsur humor dan
kualitas pesan iklan ini terhadap
pengguna telepon pintar serta
pengaruhnya terhadap efektivitas iklan
masih belum dapat dipastikan.
Permasalahan pada respon pengguna
telepon pintar dan efektivitas iklan seluler
ini menjadi menarik untuk dikaji lebih
lanjut, apakah kreativitas iklan, unsur
humor, dan kualitas pesan iklan Gojek
versi “Cerdikiawan” berpengaruh positif
 terhadap efektivitas iklan seluler atau
menjadi iklan yang mengganggu.
Untuk mengetahui gambaran yang
jelas mengenai pengaruh kreativitas
iklan, unsur humor dan kualitas pesan
iklan seluler Gojek versi “Cerdikiawan”
terhadap efektivitas iklan tersebut.
Penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap pengguna telepon
seluler, yang secara spesifik pernah
melihat iklan Gojek versi “Cerdikiawan”
ketika mengakses media sosial Youtube
di telepon pintar mereka. Penelitian akan
dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Universitas Sebelas Maret,
dengan pertimbangan karakteristik
responden yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian, yaitu jumlah kepemilikan
ponsel pintar yang tinggi, waktu interaksi
yang lebih banyak dengan telepon pintar
mereka, penguasaan teknologi, dan topik
penelitian yang dekat dengan bidang
keilmuan yang dipelajari oleh mahasiswa
di lokasi tersebut. Dengan latar belakang
tersebut responden diharapkan mampu
memberikan gambaran yang lebih baik
untuk penelitian ini.
B. KAJIAN TEORI
1. Kreativitas Iklan
Iklan yang kreatif adalah iklan yang
menarik perhatian orang yang
melihatnya. Menurut Handoko
(2006) “iklan yang kreatif adalah
iklan yang dianggap original atau
asli, tidak meniru orang lain,
mencengangkan, tidak terduga, tidak
disangka-sangka, penuh arti dan
mempengaruhi emosi”. Menurut
Shimp (2014) iklan yang kreatif
yakni “iklan yang berbeda diantara
sebagian besar iklan”. Iklan yang
sama dengan sebagian besar iklan
yang ada tidak akan mampu untuk
menerobos iklan kompetitif karena
iklan tersebut tidak akan bisa menarik
perhatian konsumen. Iklan yang
kreatif itu haus unik, smart, dan
mengundang rasa ingin tahu. Iklan
unik yang berarti tidak biasa,
berbeda, atau lain dari pada yang lain.
Sedangkan iklan smart merujuk pada
iklan yang mencengangkan, tidak
terduga, dan disangka-sangka, penuh
arti, dan bisa mempengaruhi emosi
(Riyanto, 2008).
2. Unsur Humor
Sutisna (2001) mendefinisikan “iklan
humor adalah iklan yang
menggunakan humor sebagai daya
tarik iklan agar membuat penerima
pesan memperoleh mood positif,
sehingga probabilitas penerimaan
pesan secara baik akan lebih besar”.
Humor seringkali juga disisipkan
dalam iklan. Humor yang disisipkan
dalam iklan merupakan bagian dari
strategi iklan untuk mencapai tujuan-
tujuan periklanan itu sendiri
(Strenthal & Craig, 1973).
3. Kualitas Pesan Iklan
Rizal dan Furinto (2009) menyatakan
“kualitas pesan iklan adalah sebuah
ide atau penyampaian informasi yang
sudah direncanakan dengan baik,
memiliki imajinatif, menghibur serta
bermanfaat untuk konsumen demi
memperoleh dan mempertahankan
perhatian dari konsumen”. Kotler dan
Amstrong (2004) menerangkan
bahwa sebuah pesan iklan yang baik
harus memperhatikan apa yang
dikatakan (isi pesan), cara
mengatakan (struktur dan format
pesan), dan siapa yang mangatakan
(sumber pesan).
4. Efektivitas Iklan
Iklan disebut efektif apabila iklan
mampu mencapai tujuan-tujuan yang
ingin dicapai oleh pengiklan (Shimp
T. A., 2003). Menurut Kotler dalam
(Lukitaningsih, 2013) efektivitas
 iklan dapat dilihat dari dua sudut
pandang dampak atau hasil yaitu
dampak komunikasi dan dampak
penjualan. Dampak komunikasi dari
suatu iklan dilihat dari pengaruhnya
pada kesadaran, pengetahuan dan
preferensi. Sedangkan dampak
penjualan merupakan dampak yang
lebih sulit untuk diukur karena
penjualan dipengaruhi oleh banyak
faktor, tidak hanya oleh periklanan
saja. Tidak hanya itu, efektivitas
iklan juga dapat diukur berdasarkan
dua kriteria, yaitu pesan iklannya dan
media periklanan (Kriyantono,
2013).
5. EPIC Model
EPIC Model merupakan suatu
metode pengukuran efektivitas iklan
yang dikembangkan oleh A.C
Nielsen. Pengukuran efektivitas iklan
berdasarkan EPIC Model mencakup
empat dimensi, yaitu emphaty
(empati), persuasive (persuasi),
impact (dampak), communication
(komunikasi). (Durianto, 2004)
a. Empathy
Dimensi empati memberikan
informasi yang berharga
mengenai nilai daya tarik dari
kosumen terhadap suatu merek
yang melibatkan sisi afeksi dan
kognisi dari konsumen. Afeksi
dan kognisi mengacu pada ragam
penilaian dan tanggapan terhadap
suatu hal, baik dalam penilaian
positif maupun negatif. Afeksi
dan kognisi mengacu pada ragam
penilaian dan tanggapan terhadap
suatu hal, baik dalam penilaian
positif maupun negatif.
b. Persuasive
Dimensi persuasi memberi
informasi apa yang dapat
diberikan suatu iklan untuk
peningkatan atau penguatan
karakter suatu merek, sehingga
pemasang iklan memperoleh
pemahaman tentang dampak
iklan terhadap keinginan
konsumen untuk membeli serta
memperoleh gambaran atas
kemampuan suatu iklan dalam
mengembangkan daya tarik suatu
merek. Persuasi ialah perubahan
kepercayaan, sikap dan keinginan
berperilaku yang disebabkan
suatu komunikasi promosi.
c. Impact
Dimensi dampak menunjukkan
apakah suatu merek dapat terlihat
menonjol bila dibandingkan
dengan merek lain yang sejenis;
dan apakah iklan tersebut mampu
menarik perhatian konsumen
dalam pesan yang disampaikan
oleh iklan tersebut. Dampak yang
diinginkan dari hasil iklan adalah
jumlah pengetahuan akan suatu
produk (product knowledge)
yang dicapai konsumen melalui
tingkat keterlibatan konsumen
dengan produk atau proses
pemilihan.
d. Communication
Dimensi komunikasi
memberikan informasi tentang
kemampuan konsumen dalam
mengingat pesan utama yang
disampaikan, pemahaman dari
konsumen, serta kekuatan kesan
yang ditinggalkan pesan tersebut.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan metode
survei. Dalam penelitian ini jumlah
populasi tidak diketahui sehingga
besarnya sampel dihitung menggunakan
rumus Roe Purba (Mudiantono, 2015)
yang berdasarkan perhitungan diperoleh
jumlah sampel dengan hasil pembulatan
 100 responden. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
quota sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai
kriteria-kriteria tertentu sampai jumlah
kuota yang diinginkan oleh peneliti
(Kriyantono, 2006).
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan angket atau
kuesioner. Kuesioner disusun dengan
mengunakan skala likert dengan rentang
angka 1 (sangat tidak setuju) sampai
dengan 5 (sangat setuju). Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan teknik
analisis regresi linier berganda yang
diolah menggunakan aplikasi pengolahan
data IBM SPSS versi 25.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kuesioner dalam penelitian ini telah
dinyatakan valid dan reliabel sebagai
isntrumen dalam penelitian dengan nilai
rhitung dari 32 pernyataan ≥ rtabel 0,195
dan nilai Cronbach’s Alpha 0,933 > 0,600
sehingga 32 pernyataan yang terdapat
dalam kuesioner dinyatan valid dan
reliabel sebagai instrumen penelitian.
Model dalam penelitian ini juga telah
memenuhi asumsi normalitas dan bebas
dari asumsi klasik. Dengan demikian,
model regresi linier berganda dalam
penelitian ini dapat disebut sebagai model
yang baik.
1. Pengaruh Kreativitas Iklan
terhadap Efektivitas Iklan Seluler
Statistik hasil pengolahan
distribusi jawaban responden
menunjukkan bahwa rata-rata skor
yang diberikan untuk setiap
pernyataan yang mewakili variabel
kreativitas iklan adalah 4,29. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa
responden pada umumnya setuju
bahwa iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” pada umumnya
memiliki kreativitas iklan yang
tinggi. Untuk mengetahui pengaruh
variabel kreativitas iklan secara
parsial terhadap efektivitas iklan,
dilakukan uji-t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial,
variabel kreativitas iklan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap efektivitas iklan. Hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansi
kreativitas iklan 0,006 < 0,05 dan
nilai thitung 2,832 > ttabel 1,98498
dengan koefisien regresi kreativitas
iklan adalah 0,626 (positif). Artinya,
jika variabel kreativitas iklan
ditingkatkan satu satuan maka
efektivitas iklan akan meningkat
sebesar 0,626.
Kreativitas iklan seluler
Gojek versi “Cerdikiawan” dalam
penelitian ini terbukti memberikan
dampak positif pada efektivitas iklan
itu sendiri. Kreativitas dalam iklan
seluler Gojek versi “Cerdikiawan”
mampu menarik perhatian konsumen
dan menciptakan penilaian dan
penerimaan positif terhadap iklan
yang muncul dalam perangkat seluler
mereka. Berdasarkan pada statistik
distribusi jawaban responden, secara
umum konsumen menilai bahwa
iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” adalah iklan yang
menarik. Kondisi ini menunjukkan
bahwa kreativitas membuat iklan
menjadi lebih relevan terhadap
konsumen sehingga penghindaran
iklan dapat diminimalisir dan
probabilitas efektivitas iklan menjadi
lebih maksimal. Kreativitas dalam
iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” mampu memusatkan
perhatian konsumen terhadap iklan
sehingga iklan menjadi menarik
untuk diperhatikan. Dengan
 demikian, pesan-pesan komunikasi
dalam iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” dapat tersampaikan
dengan baik dan tujuan komunikasi
iklan tercapai.
2. Pengaruh Unsur Humor terhadap
Efektivitas Iklan Seluler
Statistik hasil pengolahan
distribusi jawaban responden
menunjukkan bahwa rata-rata skor
yang diberikan untuk setiap
pernyataan yang mewakili variabel
unsur humor adalah 4,00. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa
responden pada umumnya setuju
bahwa iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” pada umumnya
memiliki nilai humor yang tinggi.
Untuk mengetahui pengaruh variabel
unsur secara parsial terhadap
efektivitas iklan, dilakukan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara parsial variabel unsur humor
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap efektivitas iklan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil signifikansi
unsur humor 0,039 < 0,05 dan nilai
thitung 2,088 > ttabel 1,98498 dengan
koefisien regresi unsur humor adalah
0,463 (positif). Artinya, jika variabel
kreativitas iklan ditingkatkan satu
satuan maka efektivitas iklan akan
meningkat sebesar 0,463.
Pada penelitian ini, unsur
humor dalam iklan seluler Gojek
versi “Cerdikiawan” terbukti
memberikan dampak positif pada
efektivitas iklan seluler Gojek. Dari
segi psikologis, unsur humor dalam
iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” ini menumbuhkan
perasaan positif bagi konsumen yang
melihatnya. Berdasarkan pada
statistik pernyataan, responden
menilai bahwa iklan seluler Gojek
versi “Cerdikiawan” memiliki unsur
humor yang tinggi. Humor dalam
iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” dinilai lucu,
menghibur dan mengundang tawa
baik dari pemeran iklan, adegan,
kata-kata dan isi ceritanya. Humor
dalam iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” membuat iklan
menjadi menarik perhatian dan lebih
berkesan dengan demikian sikap
positif yang diharapkan terjadi dari
sebuah iklan menjadi meningkat.
3. Pengaruh Kualitas Pesan Iklan
terhadap Efektivitas Iklan Seluler
Statistik hasil pengolahan
distribusi jawaban responden
menunjukkan bahwa rata-rata skor
yang diberikan untuk setiap
pernyataan yang mewakili variabel
kualitas pesan iklan adalah 4,25.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa
responden pada umumnya setuju
bahwa iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” pada umumnya
memiliki kualitas pesan iklan yang
tinggi. Untuk mengetahui pengaruh
variabel kualitas pesan iklan secara
parsial terhadap efektivitas iklan,
dilakukan uji t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial
variabel kualitas pesan iklan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap efektivitas iklan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil signifikansi
kreativitas iklan 0,000 < 0,05 dan
nilai thitung 5,132 > ttabel 1,98498
dengan koefisien regresi kualitas
pesan iklan adalah 1,093 (positif).
Artinya, jika variabel kreativitas
iklan ditingkatkan satu satuan maka
efektivitas iklan akan meningkat
sebesar 1,093.
Pada penelitian ini, kualitas
pesan iklan dalam iklan seluler Gojek
 versi “Cerdikiawan” terbukti
memberikan dampak positif ada iklan
seluler Gojek. Berdasarkan statistik
distribusi jawaban, responden
menilai bahwa iklan seluler Gojek
versi “Cerdikiawan” memiliki
kualitas pesan iklan yang tinggi.
Responden secara umum menilai
bahwa pesan dalam iklan seluler
Gojek versi “Cerdikiawan” unik,
menarik dan dirancang dengan baik
sehingga responden mampu
memahami dan mengerti pesan-pesan
yang disampaikan dalam iklan
tersebut dengan mudah dan jelas.
Temuan ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Ansari dan Riasi (2016) yang
menyatakan bahwa pesan periklanan
yang dirancang dengan baik, pesan
periklanan yang kuat dan kreatif,
akan meningkatkan efektivitas
periklanan sebuah merek.
4. Pengaruh Kreativitas Iklan, Unsur
Humor, dan Kualitas Pesan Iklan
terhadap Efektivitas Iklan Seluler
Hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel kreativitas iklan,
unsur humor dan kualitas pesan iklan
secara serempak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap efektivitas
iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan”. Hal tersebut dapat
dilihat dari hasil uji f yang
menunjukkan nilai signifikansi
(0,000) < 0,05 dan Fhitung (42,976) >
Ftabel (2,70) yang menunjukkan
terdapat pengaruh signifikan secara
simultan variabel kreativitas iklan,
unsur humor, dan kualitas pesan iklan
terhadap efektivitas iklan. Nilai
koefisien determinasi R2 sebesar
0,560 atau 56%. Dengan demikian
kontribusi simultan variabel
kreativitas iklan, unsur humor dan
kualitas pesan iklan terhadap
efektivitas iklan seluler Gojek versi
“Cerdikiawan” sebesar 56% dan
sisanya sebesar 44% dijelaskan oleh
variabel lain diluar model regresi.
Kreativitas iklan, unsur
humor, dan kualitas pesan iklan
secara simultan menarik perhatian
responden, menumbuhkan respon
yang positif sehingga mereka mampu
menerima dan memahami pesan-
pesan iklan dengan baik. Iklan seluler
Gojek versi “Cerdikiawan” terbukti
efektif dalam mencapai tujuan
komunikasi dengan menggunakan
strategi kreativitas iklan, unsur
humor, dan kualitas pesan iklan.
Pengaruh positif kreativitas iklan,
unsur humor, dan kualitas pesan iklan
terhadap efektivitas iklan
menunjukkan bahwa semakin baik
nilai variabel-variabel kreativitas
iklan, unsur humor, dan kualitas
pesan iklan dalam iklan seluler Gojek
versi “Cerdikiawan” maka akan
semakin besar pula efektivitas
komunikasi iklan tersebut. Dengan
ini, mengoptimalkan kreativitas
iklan, unsur humor, dan kualitas
pesan iklan secara lebih baik harus
terus dilakukan agar tujuan-tujuan
komunikasi dalam periklanan
menjadi semakin baik.
E. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel kreativitas iklan, unsur
humor dan kualitas pesan iklan memiliki
pengaruh positif terhadap efektivitas
iklan seluler Gojek versi “Cerdikiawan”,
baik secara parsial maupun simultan.
Hasil pengaruh positif menunjukkan
bahwa semakin baik kreativitas iklan,
unsur humor dan kualitas pesan dalam
iklan seluler maka efektivitas iklan
tersebut akan semakin meningkat. Ini
 menjadi referensi bagi perusahaan yang Lukitaningsih, A. (2013, Oktober). Iklan yang
akan menggunakan iklan seluler dalam Efektif Sebagai Strategi Komunikasi
strategi periklanan mereka agar dapat Pemasaran. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan, 13(2), 116-129.
mengembangkan dan mengoptimalkan Martins, J., Costa, C., Oliveira, T., Goncalves,
variabel kreativitas iklan, unsur humor, R., & Branco, F. (2018). How
dan kualitas pesan dalam iklan mereka Smartphone Advertising Influences
untuk mencapai efektivitas iklan yang Consumers' Purchace Intention.
Journal of Business Research, 94, 1-
lebih baik.
10.
Mudiantono, F. F. (2015). Analisis Pengaruh
Nilai Pelanggan dan Lokasi Terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Minat Terus Sebagai Pelanggan
dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai
Ansari, A., & Riasi, A. (2016). An Investigation
Variabel Intervening Pada Kost Sekitar
of Factors Affecting Brand Advertising
Tembalang Dalam Empat Wilayah.
Success and Effectiveness.
Diponegoro Journal of Management,
International Business Research, 9(4),
4(1), 1-13.
20-30.
Riyanto, M. (2008). Analisis Faktor Yang
Bing, L., & Ruiqiu, P. (2018). Analysis of
Mempengaruhi Efektifitas Iklan Dan
Advertising Creativity and Audience
Implikasinya Terhadap Sikap Merek
Psychology. Advances in Economics,
(Studi Kasus Pada Iklan. Semarang:
Business and Management Research,
Universitas Diponegoro.
67, 378-381.
Rizal, & Furinto, A. (2009). Marketing
Dahlen, M., Rosengren, S., & Torn, F. (2008).
Reloaded: Komplikasi Konsep dan
Advertising Creativity Matters.
Praktik Pemasaran. Jakarta: Salemba
Journal of Advertising Research, 392-
Empat.
403.
Shimp, T. (2014). Komunikasi Pemasaran
Djambaska, A., Petrovska, I., & Bundaleska, E.
Terpadu Dalam Periklanan dan
(2016). Is Humor Advertising Always
Promosi . Jakarta: Salemba Empat.
Effective? Parameters for Effective
Shimp, T. A. (2003). Periklanan Promosi
Use of Humor in Advertising. Journal
Aspek Tambahan Komunikasi
of Management an Research, 8(1), 1-
Pemasaran Terpadu. Jilid I. (R.
19.
Sahrial, & D. Anikasari, Trans.)
Durianto, D. (2004). Strategi Menaklukan
Jakarta: Erlangga.
Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Strenthal, B., & Craig, C. (1973). Humor in
Utama.
Advertising. Journal of Marketing, 37,
Handoko, R. S. (2006). Analisis Pengaruh
12-18.
Kredibilitas Endorser Dan Kreatifitas
Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen &
Iklan Terhadap Efektivitas Iklan Yang
Komunikasi Pemasaran. Yogyakarta:
Mempengaruhi Sikap Terhadap Merek.
ANDI Offset.
Semaang: PPS UNDIP.
Wali, M. (2017). Adsense Mobile dan Respon
Kolke, R., & Biethahn, N. (2014). Mobility in a
Pengguna Smartphone: Intrussiveness
Globalise World 2013. Bamberg
dan Irritation. Jurnal Ekonomi dan
Germany: University of Bamberg
Manajemen Teknologi, 1(2), 107-120.
Press.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2004). Dasar-
Dasar Edisi ke 19 Jilid
1Dialihbahasakan Oleh Alexander
Sindoro. Jakarta: Indeks.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset
Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kriyantono, R. (2013). Manajemen Periklanan
Teori dan Praktek. Malang:
Universitas Brawijaya Press.