You are on page 1of 10

Jurnal Administrasi Bisnis

Vol. 7. NO. 2, 2018


(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Likuiditas,


Solvabilitas Dan Profitabilitas Pada PT. Bank BRI (Persero), Tbk
Florensia Verginia Sepang1
Wilfried S. Manoppo2
Joanne V. Mangindaan2

Program Studi Administrais Bisnis, Jurusan Ilmu Administrasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi 1,2
floresiasepang@gmail.com

ABSTRACT
Banking is the backbone in building Indonesia’s economic and financial system. Various
economic problems faced greatly affect the business world where companies compete
against each other have good performance, especially banking. To assess the financial
performance of a bank can be assessed from several indicators, one of which is the bank’s
financial statement. Financial statements are one of the information media that can
provide an overview of the health of the bank. The purpose of this research is “to study and
understanding the financial performance of PT. Bank BRI Persero, Tbk, based on liquidity
ratio, solvability, and profitability ratio”. This study employs descriptive quantitative
method with measurements of liquidity ratio, solvability and profitability ratio. Based on
liquidity ratio with quick ratio, banking ratio and assets to loan ratio indicators, have a
results that BRI is financial performance from 2015-2017 is liquid because it meets the
standards of the Bank Indonesia ratio. Then for LDR ratio has decreased for 3 years, it
can be considered quite healthy because it has not been able to channel credit effectively.
Based on the solvability ratio, the condition of the bank is in solvable position, because
BRI’s capital is in sufficient condition to guarantee both short and long term debt. Based
on profitability ratio with an indicator of NPM, ROE and ROA there has been a decline for
3 years due to lack of bank management’s ability to manage assets to increase revenue.
For GPM for 3 years it has increased and can be said to be healthy because BRI is able to
minimize the cost of goods, so that it can generate high gross profit. Although the value of
NPM, ROE, and ROA has decreased, but the profitability ratio remains in a healthy
position because overall it meets BI health assessment standards. To increase the ratio,
banks need to evaluate management’s performance to improve lending and manage assets
well.
Keywords: Financial Statements, Financial Ratios, Financial Performance

Pendahuluan adalah dibidang perbankan. Seperti kita


Kemajuan perekonomian suatu negara ketahui hampir semua sektor yang
sangatlah dipengaruhi oleh aktivitas berhubungan dengan berbagai kegiatan
ekonomi di negara tersebut. Semua keuangan selalu membutuhkan jasa bank.
aktivitas merupakan roda penggerak Untuk menilai baik atau buruknya
kegiatan ekonomi yang sangatlah penting kesehatan suatu bank dapat dilihat dari
peranannya. Salah satu contoh dari kinerja keuangan bank tersebut. Kinerja
perkembangan pembangunan Indonesia keuangan merupakan hal penting yang

Page | 21
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
harus dicapai oleh suatu bank, karena melakukan kegiatan usahanya secara
kinerja keuangan merupakangambaran dari konvensional dan atau menjalankan
hasil ekonomi yang telah dicapai oleh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
perusahaan perbankan pada periode tertentu syariah. PT Bank Rakyat Indonesia
melalui aktivitas-aktivitas bank untuk (persero) Tbk yang didirikan sejak tahun
menghasilkan keuntungan secara efisien 1895 yang mendasarkan dirinya kepada
dan efektif. pelayanan kepada masyarakat kecil sampai
Kinerja keuangan suatu bank dapat dengan sekarang tetap konsisten, yaitu
dinilai dengan menganalisa dan dengan fokus pemberian fasilitas kredit
mengevaluasi laporan keuangannya, yang kepada golongan pengusaha kecil.
terdiri dari neraca dan laporan laba rugi Menjadikan BRI sebagai salah satu dari
dengan pengukuran menggunakan teknik lima bank terbesar dalam aset dan
analisis rasio. Rasio merupakan suatu keuntungan, diperlukan pengelolaan
pengukuran yang digunakan untuk manajemen perbankan yang baik, didukung
menganalisis laporan keuangan suatu sumber daya yang profesional. Aset yang
perusahaan, baik perbankan maupun besar dan keuntungan yang tinggi adalah
perusahaan non-bank. Dengan bagian dari kesuksesan yang dicapai
menggunakan alat analisa yang berupa perusahaan pada umumnya yang sering
rasio keuangan. disebut sebagai bagian dari kinerja
Pengukuran kinerja keuangan sangat keuangan.
diperlukan seiring dengan tingkat Dalam hal penilaian kinerja keuangan,
persaingan dunia bisnis perbankan yang sudah merupakan kewajiban setiap
semakin tinggi dengan berbagai produk perusahaan perbankan untuk membuat dan
perbankan yang lebih disukai masyarakat. melaporkan laporan keuangan
Pentingnya pengukuran kinerja keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu.
juga sebagai sarana dalam rangka Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis
memperbaiki kegiatan operasional sehingga sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi
bank dapat mengalami pertumbuhan. kesehatan suatu bank. Tingkat kesehatan
Salah satu lembaga keuangan bank adalah nilai yang harus dipertahankan
perbankan yang berkembang saat ini adalah oleh setiap bank, karena baik buruknya
Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank BRI suatu bank maka akan mempengaruhi
adalah salah satu bank milik pemerintah kepercayaan nasabah terhadap bank yang
yang terbesar di Indonesia serta bank yang bersangkutan.

Page | 22
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
Tinjauan Pustaka kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja
Kinerja Keuangan perusahaan.
Pengertian kinerja menurut Kamus Analisis Rasio Keuangan
Besar Bahasa Indonesia (2001), Kinerja Untuk menilai kondisi keuangan dan
diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi perusahaan, analisa keuangan
prestasi yang diperlihatkan, kemampuan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak
kerja (tentang peralatan). ukur yang sering dipakai adalah rasio atau
Kinerja keuangan suatu perusahaan indeks, yang menghubungkan dua data
juga dapat diartikan sebagai prospek atau keuangan yang satu dengan yang lainnya.
masa depan, pertumbuhan, dan potensi Analisis dan inteprestasi dari macam-
perkembangan yang baik bagi perusahaan. macam rasio dapat memberikan pandangan
Informasi kinerja keuangan diperlukan yang lebih baik tentang kondisi keuangan
untuk menilai perubahan potensial sumber dan prestasi perusahaan bagi para analis
daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan yang ahli dan berpengalaman dibandingkan
di masa depan dan untuk memprediksi analisis yang hanya didasarkan atas data
kapasitas produksi dari sumber daya yang keuangan sendiri-sendiri yang tidak
ada (Barlian, 2003). berbentuk rasio (James C. Van Horne,
Pengertian Laporan Keuangan Dasar-Dasar Manajemen Keuangan).
Menurut Dr. Kasmir (2017), laporan Rasio Likuiditas
keuangan adalah laporan yang Beberapa rasio likuiditas yang sering
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan digunakan untuk menilai kinerja suatu bank
pada saat ini atau dalam suatu periode adalah sebagai berikut:
tertentu. a. Quick Ratio
Laporan keuangan pada dasarnya b. Banking Ratio
adalah hasil dari proses akuntansi yang c. Assets to Loan Ratio
dapat digunakan sebagai alat untuk d. Loan to Deposit Ratio (LDR)
mengomunikasikan data keuangan atau Rasio Solvabilitas
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak Jenis-jenis rasio yang digunakan dalam
yang berkepentingan. Dengan kata lain, rasio solvabilitas adalah sebagai berikut:
laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat a. Primary Ratio%
informasi yang menghubungkan b. Risk Assets Ratio
perusahaan dengan pihak-pihak yang c. Secondary Risk Ratio
berkepentingan, yang menunjukkan kondisi d. Capital Ratio

Page | 23
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
Rasio Profitabilitas Jenis Penelitian
Rasio profitabilitas yang sering Penelitian ini menggunakan tipe
digunakan dalam penelitian adalah sebagai penelitian Deskriptif dengan pendekatan
berikut: Kuantitatif. Dalam hal ini data yang
a. Gross Profit Margin digunakan sebagai penganalisian adalah
b. Net Profit Margin data laporan keuangan neraca dan laporan
c. Return on Equity (ROE) laba rugi dengan cara melakukan review
d. Return on Total Assets (ROA) data laporan, melakukan perhitungan,
Penelitian Terdahulu membandingkan atau mengukur,
Nur Fadilla Ayu Badarulia 2017, menginterpretasi dan mengaplikasikannya
melakukan penelitian dengan judul analisis dalam hasil-hasil penelitian. Teknik yang
kinerja keuangan dengan menggunakan digunakan adalah dengan menggunakan
rasio likuiditas, solvabilitas dan efisiensi rasio-rasio yang berkaitan dengan analisis
pada PT.Bank Syariah Mandiri. Jenis rasio likuiditas, solvabilitas dan
penelitian yang digunakan adalah deskriptif profitabilitas.
dengan menggunakan pendekatan Sumber Data
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan Sumber data yang digunakan adalah
likuiditas 2010-2014 menunjukkan kinerja data sekunder. Data sekunder adalah
keuangan Bank Syariah Mandiri sudah baik sumber data penelitian yang dikumpulkan
karena bank mampu membayaar utang atau diperoleh peneliti secara tidak
yang jatuh tempo. Untuk solvabilitas langsung melalui media perantara
menunjukkan bank dalam keadaan (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain),
solvable, karena mampu menutupi berupa bukti, catatan atau laporan historis
kemungkinan kegagalan dalam pemberian yang telah tersusun dalam arsip (data
pembiayaan. Rasio efisiensi menunjukkan dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
Bank Syariah Mandiri dalam keadaan baik tidak dipublikasikan.
karena nilainya lebih dari 1,5%. Dalam hal ini yaitu data dari laporan
Metode Penelitian keuangan yang diperoleh dari situs resmi
Tempat dan Waktu Penelitian PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Pemilihan lokasi atau tempat penelitian www.bri.co.id, periode 2015 sampai
di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI),Tbk, dengan 2017.
melalui situs resminya www.bri.co.id.

Page | 24
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
Hasil Penelitian dengan jumlah deposit yang dimiliki
Pembahasan dan Analisis Data sebesar Rp.668.995.379.-
Berdasarkan data laporan keuangan Tahun 2016 banking ratio mengalami
yang tersaji dalam neraca dan laporan laba peningkatan dari tahun sebelumnya 81,8%
rugi selama periode tahun 2015 sampai menjadi 82,3%, hal ini dikarenakan jumlah
dengan tahun 2017, maka selanjutnya akan kredit yang disalurkan meningkat sebesar
disajikan perhitungan rasio likuiditas, Rp.73.968.324.- menjadi Rp.621.286.679.-
solvabilitas dan profitabilitas untuk menilai dan jumlah deposit yang juga meningkat
tingkat kesehatan pada PT.Bank BRI sebesar Rp.85.530.995.- menjadi
Persero, Tbk. Rp.754.526.374.-. Tahun 2017 banking
Rasio Likuiditas ratio mengalami penurunan sebesar 0,4%
Quick Ratio sehingga menjadi 81,9%.
𝑄𝑅 2015 = 24,4% Assets to Loan Ratio
𝑄𝑅 2016 = 25% 𝐴𝐿 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2015 = 62,3%
𝑄𝑅 2017 = 22,1% 𝐴𝐿 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2016 = 61,9%
Berdasarkan hasil perhitungan dapat 𝐴𝐿 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2017 = 61,2%
diketahui bahwa quick ratio PT.Bank BRI Berdasarkan hasil perhitungan, dapat
tahun 2015 menunjukkan nilai sebesar dilihat bahwa assets to loan ratio
24,4% artinya bank mampu membayar mengalami penurunan dari tahun 2015-
hutang jangka pendek, kemudian pada 2017. Pada tahun 2015 assets to loan ratio
tahun 2016 naik sebesar 0.6% menjadi sebesar 62,3%, yang berarti bank BRI
25%, namun mengalami penurunan pada mampu memenuhi permintaan nasabah
tahun 2017 sebesar 2.9% sehingga quick dengan aset bank yang tersedia yaitu
ratio Bank BRI pada tahun 2017 menjadi sebesar Rp. 878.426.312 .-. Tahun 2016
22.1%. terjadi penurunan sebesar 0,4% menjadi
Banking Ratio 61,9% dan tahun 2017 juga mengalami
𝐵𝑅 2015 = 81,8% penurunan sebesar 0,7% sehingga menjadi
𝐵𝑅 2016 = 82,3% 61,2%..
𝐵𝑅 2017 = 81,9% LDR
Banking ratio bank BRI pada tahun 𝐿𝐷𝑅 2015 = 69,9%
2015 sebesar 81,8% yang berarti bank 𝐿𝐷𝑅 2016 = 68,9%
mampu menyeimbangkan jumlah pinjaman 𝐿𝐷𝑅 2017 = 68,3%
sebesar Rp.547.318.355.- yang disalurkan

Page | 25
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah Risk assets ratio bank BRI dari tahun
LDR menurun dari tahun 2015-2017. 2015-2017 mengalami peningkatan. Tahun
Tahun 2015 jumlah LDR sebesar 69,9%, 2015 sebesar 36,7%, artinya RAR mampu
artinya bank BRI mengeluarkan pinjaman menutupi kemungkinan penurunan asset
sebesar 69,9% atau Rp.547.318.355.- dari dengan total ekuitas atau modal bank BRI
total dana yang diterima oleh bank yaitu sebesar Rp.113.127.179.-, kemudian tahun
sebesar Rp.782.122.558. Tahun 2016 2016 meningkat sebesar 39,2% dan
jumlah LDR menurun menjadi 68,9%, juga meningkat lagi di tahun 2017 sebesar 41%.
pada tahun 2017, LDR mengalami Secondary Risk Ratio
penurunan sebesar 0,6% menjadi 68,3%. 𝑆𝑅𝑅 2015 = 39,4%
Rasio Solvabilitas 𝑆𝑅𝑅 2016 = 43,7%
Primary Ratio 𝑆𝑅𝑅 2017 = 46,7%
𝑃𝑅 2015 = 12,8% Secondary risk ratio selama 3 tahun
𝑃𝑅 2016 = 14,6% mengalami peningkatan, tahun 2015
𝑃𝑅 2017 = 14,8% sebesar 39,4% kemudian meningkat
Berdasarkan hasil perhitungan primary sebesar 4,3% ditahun 2016 menjadi 43,7%,
ratio mengalami peningkatan dari tahun kemudian meningkat lagi di tahun 2017
2015-2017. Tahun 2015 besarnya primary sebesar 46,7%..
ratio adalah 12,8%, artinya total aset dapat Capital Ratio
dijamin oleh total modal sebesar 𝐶𝑅 2015 = 23,8%
Rp.113.127.179.-, kemudian meningkat 𝐶𝑅 2016 == 27,2%
pada tahun 2016 sebesar 1,8% menjadi 𝐶𝑅 2017 = 28,5%
14,6% yang artinya setiap rupiah total aset Berdasarkan perhitungan, capital ratio
dijamin oleh total modal sebesar Rp.14.6,-. tahun 2015-2017 mengalami peningkatan,
Tahun 2017 primary ratio meningkat dimana tahun 2015 capital ratio sebesar
sebesar 0,2% menjadi 14,8%, setiap rupiah 23,8%, berarti bank BRI mampu
total aset pada tahun 2017 dijamin oleh menanggung perkreditan sebesar
total modal sebesar Rp.14.8,-. Rp.547.318.355.- dengan modal dan
Risks Assets Ratio cadangan penghapusan sebesar
𝑅𝐴𝑅 2015 = 36,7% Rp.130.289.362.-. Tahun 2016 capital
𝑅𝐴𝑅 2016 = 39,2% ratio mengalami peningkatan menjadi
𝑅𝐴𝑅 2017 = 41% 27,2%, dan meningkat lagi di tahun 2017
menjadi 28,5%.

Page | 26
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
Rasio Profitabilitas / Rentabilitas Return on Equity
Gross Profit Margin 𝑅𝑂𝐸 2015 = 22,4%
𝐺𝑃𝑀 2015 = 40,2% 𝑅𝑂𝐸 2016 = 17,8%
𝐺𝑃𝑀 2016 = 42,7% 𝑅𝑂𝐸 2017 = 17,3%
𝐺𝑃𝑀 2017 = 43,9% Berdasarkan perhitungan nilai ROE
Tahun 2015 persentase Marjin Laba selama 3 tahun mengalami penurunan.
Kotor bank BRI adalah sebesar 40,2%, Tahun 2015 ROE sebesar 22,4% yang
kemudian meningkat di tahun 2016 sebesar berarti bank BRI mampu menghasilkan
42,7% dan meningkat lagi di tahun 2017 laba bersih dari modal yang dimiliki. Tahun
sebesar 43,9%. Dari perhitungan tersebut 2016 nilai ROE mengalami penurunan
menunjukkan bahwa GPM bank BRI yang signifikan yaitu sebesar 4,6% menjadi
selama 3 tahun mengalami peningkatan 17,8% penurunan ini disebabkan karena
sehingga GPM bank BRI dapat dikatakan ekuitas bank meningkat cukup drastis
sehat karena BRI mampu meminimalkan meskipun laba naik, namun kenaikan
beban pokok. ekuitas lebih besar dari laba. Pada tahun
Net Profit Margin 2017 nilai ROE kembali menurun menjadi
𝑁𝑃𝑀 2015 = ,9% 17,3% hal ini disebabkan karena bank
𝑁𝑃𝑀 2016 = 23,6% masih belum bisa mencetak laba yang
𝑁𝑃𝑀 2017 = 23,8% besar.
Dari hasil perhitungan, dapat dilihat Return on Total Assets
bahwa nilai NPM mengalami penurunan. 𝑅𝑂𝐴 2015 = ,13%
Pada tahun 2015 nilai NPM terhitung 𝑅𝑂𝐴 2016 = ,05%
sebesar 25,9%. Tahun 2016 rasio NPM 𝑅𝑂𝐴 2017 = 10,8%
mengalami penurunan menjadi sebesar Berdasarkan hasil perhitungan
23,6%, hal ini disebabkan oleh bank yang mengenai perkembangan ROA selama 3
tidak mampu mengelola beban / tahun dari tahun 2015-2017 mengalami
pengeluarannya. Tahun 2017 bank BRI penurunan. Tahun 2015 nilai ROA sebesar
masih belum cukup baik dalam 11,1%. Tahun 2016 nilai ROA mengalami
menghasilkan laba bersih yang diperoleh penurunan menjadi 11%, hal ini
dari kegiatan operasi, karena hanya menunjukkan kurangnya kemampuan
mengalami sedikit kenaikan yaitu 0,2% manajemen bank dalam mengelola asset
menjadi 23,8%. untuk meningkatkan pendapatan. Tahun
2017 nilai ROA kembali menurun menjadi

Page | 27
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
10,8%, penurunan ini disebabkan karena RAR berada pada kategori sehat karena
tidak seimbangnya peningkatan pada laba mengalami peningkatan selama 3 tahun
dengan peningkatan dari jumlah asset. dengan rata-rata 38,9% dan berada di atas
Pembahasan standar penilaian kesehatan BI yaitu >8%.
Likuiditas SRR mengalami peningkatan selama 3
Perkembangan quick ratio bank BRI tahun dengan nilai rata-rata 43,2% dan
selama 3 tahun berfluktuasi dengan rata- berada di atas standar penilaian kesehatan
rata 23,8%, hal ini membuktikan bahwa BI yaitu >8%.
kinerja keuangan bank BRI dengan CR mengalami peningkatan selama 3
indikator quick ratio selama 3 tahun, tahun dengan rata-rata 26,5% dan berada di
meskipun berfluktuasi namun tetap berada atas standar penilaian kesehatan BI yaitu
pada posisi sehat karena mencapai lebih >10%.
dari standar penilaian kesehatan yang Profitabilitas
ditetapkan BI. GPM mengalami peningkatan selama
Nilai rata-rata banking ratio selama 3 3 tahun dengan rata-rata 42,2% dan
tahun adalah 82%, berarti selama 3 tahun memenuhi standar penilaian kesehatan BI
banking ratio bank BRI mampu mencapai yaitu >10%.
predikat sehat sesuai dengan standar yang NPM mengalami fluktuasi dengan
sudah ditetapkan BI. rata-rata nilai NPM selama 3 tahun yaitu
Asset to loan ratio mengalami 24,4%. Penyebab terjadinya penurunan
penurunan selama 3 tahun dengan rata-rata pada tahun 2016 tersebut karena bank
61,8% dan memenuhi standar kesehatan belum mampu mengelola beban-beban
yang ditetapkan BI yaitu <80%. yang ada, sehingga laba bersih yang
LDR mengalami penurunan selama 3 diperoleh hanya sedikit. Namun nilai NPM
tahun dengan rata-rata 69%, hal ini ini masih memenuhi standar penilaian
menunjukkan bahwa BRI dapat dinilai kesehatan BI yaitu >5%, sehingga masih
cukup sehat dari segi LDR. dikategorikan sehat.
Solvabilitas ROE mengalami penurunan selama 3
Primary ratio selama 3 tahun tahun, namun ROE masih pada kategori
mengalami peningkatan dengan rata-rata sehat karena memenuhi standar penilaian
14% dan berada di atas standar yang kesehatan BI yaitu >12,5% dengan nilai
ditetapkan BI yaitu >3 . rata-rata selama 3 tahun 19,1%.

Page | 28
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
ROA mengalami penurunan selama 3 sebesar 4,6% yang disebabkan oleh ekuitas
tahun, namun ROA masih dikategorikan bank yang meningkat drastis sebesar
sehat karena memenuhi standar penilaian Rp.33.685.411.-. Kemudian NPM yang
kesehatan BI yaitu >1,25%. Dengan rata- walaupun menurun di tahun 2016, namun
rata nilai ROA selama 3 tahun 10,9%. bank BRI berusaha meningkatkan
Kesimpulan performanya pada tahun 2017 meskipun
Rasio Likuiditas PT Bank BRI, Tbk hanya mengalami sedikit peningkatan.
dengan indikator quick ratio, banking ratio, Nilai ROA juga mengalami penurunan
dan assets to loan ratio diperoleh hasil selama 3 tahun berturut, yang menunjukkan
bahwa kinerja keuangan bank BRI dari kurangnya kemampuan manajemen bank
tahun 2015-2017 dalam keadaan likuid dalam mengelola asset untuk meningkatkan
karena ketiga indikator tersebut memenuhi pendapatan. Untuk nilai GPM, selama 3
standar ketetapan rasio Bank Indonesia. tahun mengalami peningkatan dan dapat
Kemudian untuk rasio LDR yang dikatakan sehat.
mengalami penurunan selama 3 tahun dapat Saran
dinilai cukup sehat, karena bank BRI belum Bank perlu memperhatikan
mampu menyalurkan kredit secara efektif, penyaluran kredit terhadap nasabah, jangan
karena idealnya nilai LDR suatu bank sampai dana yang diterima melebihi
adalah 85%. kebutuhan sehingga ada dana yang
Rasio Solvabilitas PT. Bank BRI, menganggur, sementara beban bunga terus
Tbk dengan indikator primary ratio, risks dibayar.
assets ratio, secondary risk ratio dan Bank BRI perlu mempertahankan
capital ratio secara keseluruhan dari tahun keseimbangan pengembalian yang tinggi
2015 sampai dengan tahun 2017 dinyatakan dengan tingkat risiko yang dihadapi, jika
solvable karena persentase dari keempat bank tidak dapat menggunakan modalnya
indikator tersebut mengalami peningkatan secara efisien maka bank akan mengalami
selama 3 tahun dan memenuhi ketentuan kesulitan dalam mel unasi hutang-
standar kesehatan bank hutangnya.
Rasio Profitabilitas PT Bank BRI, Bank BRI perlu mengevaluasi kinerja
Tbk dengan indikator net profit margin, manajemen selama ini, apakah telah
return on equity dan return on total assets bekerja secara efektif atau tidak. Dilihat
mengalami penurunan. Penurunan yang dari hasil perhitungan, efektifitas
signifikan terjadi pada ROE di tahun 2016 manajemen bank dalam mengelola asetnya

Page | 29
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 7. NO. 2, 2018
(p-ISSN 2338-9605; e-2655-206X)
untuk menghasilkan laba terus menurun,
yang ditunjukkan dengan ROE dan ROA
yang terus menurun dari tahun 2015-2017.

Daftar Pustaka
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian, 2003,
Manajemen Keuangan Satu, Edisi
Keempat, Jakarta: Prenhallindo..
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta : Rajawali Pers.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001.
Edisi ke 3. Jakarta: Balai Pustaka
Van Horne, James C. 1986. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta:
Erlangga.
Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor
6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004.
Perihal Tatacara Penilaian
Kesehatan Bank Umum. Jakarta.
Nurfadilla Ayu Badarulia, 2017. Analisis
Kinerja Keuangan Dengan
Menggunakan Rasio Likuiditas,
Solvabilitas, dan Efisiensi Pada PT.
Bank Syariah Mandiri. Skripsi
Diterbitkan, Fakultas Ekonomi: UIN
Raden Fatah. Palembang.
www.bri.co.id

Page | 30

You might also like