Professional Documents
Culture Documents
Pertanggungjawaban Hukum Yang Berkeadilan Terhadap Aparatur Pemerintah Pada Kasus Pengadaang Barang Dan Jasa
Pertanggungjawaban Hukum Yang Berkeadilan Terhadap Aparatur Pemerintah Pada Kasus Pengadaang Barang Dan Jasa
042-052
Faculty of Law, Maranatha Christian University, Jalan Prof. Drg.
Surya Sumantri No.65, Sukawarna, Bandung, West Java, 40164.
ISSN: 2085-9945 | e-ISSN: 2579-3520
Open Access at: http://dialogia.maranatha.edu/index.php
Kukuh Tejomurti
Faculty of Law, Sebelas Maret University, Solo, Indonesia
kukuhfhuns@gmail.com
Abstract - This article describes the legal responsibility for the government officials
involved lawsuit of the procurement of goods and services. Each year the government officials
(budget users, official commitment maker, and procurement officer) is requiered to absorb
optimally budget in order to succed the government development program, yet the other side
they will experience “quandary” in the audit process by the Audit Board of The Republic
Indonesia. the lower decree of checks and verification set off civil and administrative lawsuit
attracted to the criminal responsibility. This causes the psichological effect for the government
officials related to the procurement of goods and services. The problems researched: firstly,
what is the factor causing the government officials of the procurement which will be able to
involve law suit concerning on the corruption which has type of the financial harm state?;
secondly, How is the legal responsibility for the government officials of the procurement fairly
involved the corruption lawsuit having the type of the financial harm state. The research
methods used by this research is the normative legal research applying the conceptual and
legislation approach. The result of first discussion often find in the field of procurement officers
and officials is a commitment-makers who are not competent in their field so the procurement
process does not give good results and obey the law. The second result, law enfocer often has
checked and verified a procurement lawsuit easily concerning in the corruption which has type
of the financial harm state even though the facts found to be more civil and administrative
42
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
dan jasa karena khawatir proses dan hasil korupsi yang ditangani KPK, terdapat 142
pengadaan barang dan jasa terjadi temuan- kasus yang terkait dengan pengadaan
temuan setelah dilakukan pemeriksaan oleh barang dan jasa pemerintah. Banyaknya
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang persoalan ini, tentu saja merupakan
berakibat pada sengketa pidana. cerminan dari sejumlah kasus dan tumpang
Kekhawatiran aparatur pemerintah tindihnya pada peraturan terkait pengadaan
terjerat kasus hukum karena kegiatan barang dan jasa pemerintah.2
pengadaan barang dan jasa pemerintah Berdasarkan data Indonesia Corruption
memiliki alasan sosiologis dan psikologis Watch (ICW), catatan korupsi yang terjadi
tersendiri. Mayoritas tipe kasus hukum menunjukkan dari 267 kasus korupsi
yang ditangani Komisi Pemberantasan 42,70% merupakan kasus pengadaan
Korupsi (KPK) dan kejaksaan terkait barang dan jasa pemerintah dimana
korupsi adalah pada kegiatan pengadaan pegawai / aparatur pemerintahan baik pusat
barang dan jasa. Kasus tersebut maupun daerah merupakan aktor utama
mengemuka entah karena memang ada niat korupsi. Dari pegawai pemerintahan daerah
jahat pelaku atau karena kesalahan 39,03% merupakan Pejabat Pembuat
prosedur administrasi atau sebuah Komitmen (PPK), dan Pejabat Pelaksana
peristiwa wanprestasi keperdataan. Tidak Teknis Kegiatan (PPTK) 3. Berdasarkan
hanya tipe kasus hukum terkait pengadaan catatan tersebut terlepas dari memang ada
barang dan jasa yang sedang dalam proses niat jahat pelaku atau hanya persoalan
peradilan yang memberikan efek administrasi dan keperdataan seringkali
kekhawatiran psikis bagi aparatur Pengguna Anggaran, Kuasa pengguna
1
pemerintah. Sejumlah vonis atau putusan Anggaran, dan Pejabat Pembuat Komitmen
hakim terkait kasus korupsi pada kegiatan mengalami dilema dalam melaksanakan
pengadaan barang dan jasa pemerintah juga program pembangunan karena dari tipologi
memicu kekhawatiran karena sejumlah kasus hukum yang terjadi tidak jarang
vonis atau putusan hakim seringkali menabrak batas rezim hukum.
ditemukan kelemahan-kelemahan pada Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja
konstruksi hukum yang dibangun oleh Instansi Pemerintah (LAKIP) KPK Tahun
hakim dalam memeriksa, mengadili, dan 2014, selama tahun 2014, berkas perkara
memutus perkara korupsi terkait kegiatan yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri
pengadaan barang dan jasa pemerintah. Tipikor adalah sebanyak 45 (empat puluh
Catatan KPK tahun 2015, kerugian lima) perkara. Dari jumlah itu, sebanyak 40
negara akibat korupsi pada kegiatan (empat puluh) perkara sudah diputus di PN
pengadaan barang dan jasa nilainya Tipikor dengan keputusan terdakwa
mencapai Rp 1 Triliyun. Dari 148 kasus dinyatakan bersalah. Penanganan
1
Kukuh Tejomurti, “Inisiatif UNS Mencegah perencanaan dan penganggaran disebabkan
Korupsi”, Harian Solopos,Sabtu 11 Juni 2016. pemangku kepentingan yang tidak berintegritas dan
2
www.kpk.go.id, diakses pada 27 Februari 2017. proses perencanaan yang tidak matang.
3
Menurut catatan KPK, pada aspek regulasi, www.bpkp.go.id/ Perpres Pengadaan Barang / Jasa
persoalan disebabkan oleh sistem perundangan yang di Tengah Raung Korupsi, diakses pada 27 Februari
berbenturan, multitafsir, tumpang tindih, tidak kuat 2017.
dan tidak aplikatif. Persoalan pada aspek
43
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
berdasarkan jenis perkara menunjukkan berposisi sebagai pengguna barang dan jasa
dari 58 (lima puluh delapan) perkara (dalam Perpres No. 4/2015 tentang
korupsi sepanjang 2014, 15 (lima belas) di Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
antaranya kasus korupsi pengadaan barang equivalen dengan Pejabat Pembuat
dan jasa.4 Komitmen/PPK). PPK adalah orang yang
Sisanya berupa 5 (lima) kasus korupsi mewakili institusi dalam penandatanganan
perizinan, 20 (dua puluh) kasus penyuapan, kontrak dengan penyedia barang atau jasa.
6 (enam) kasus terkait pungutan, 4 (empat) Inti dakwaan primer kasus Crish L.
kasus terkait penyalahgunaan anggaran, 5 Manggala adalah terdakwa dinilai
(lima) kasus pencucian uang, dan 3 (tiga) “melawan hukum” karena memilih satu
kasus merintangi pemeriksaan KPK. penyedia jasa yang menyediakan suku
Namun, mungkin apabila dikaji lebih cadang nonoriginal. Dakwaan ini gugur
dalam, perkara-perkara tersebut bisa jadi karena PLN memiliki kebijakan
masih berakar pada pengadaan barang dan penggunaan suku cadang nonoriginal.
jasa pemerintah. Dakwaan menawarkan harga lebih mahal
Penulis meneliti dari sejumlah vonis juga gugur karena memang ada kerusakan
putusan hakim terkait korupsi pada tambahan pada turbin pembangkit yang
kegiatan pengadaan barang dan jasa saat proses pengadaan berlangsung
pemerintah ada dugaan awal karena kerusakan belum terjadi sehingga
penegak hukum terlampau mudah menilai ada addendum kontrak terkait
unsur “dapat merugikan keuangan negara”5 perpanjangan kontrak. Selanjutnya jaksa
dan rendahnya kualitas pembuktian. Ada penuntut umum mendalilkan pada dakwaan
indikasi orang-orang dipidana padahal sekunder, yaitu terdakwa Crish L.
kesalahannya adalah persoalan Manggala dinilai memenuhi unsur
administrasi dan perdata. “…dengan tujuan menguntungkan diri
Sebagai contoh vonis Nomor sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
43/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn atas perkara yang dapat merugikan keuangan negara
Crish L. Manggala. Kasus yang menimpa atau perekonomian negara”. Hakim menilai
Crish L. Manggala adalah pada tender unsur ini terpenuhi karena terdakwa telah
turbin pembangkit listrik milik Perusahaan melakukan kesalahan dengan membayar
Listrik Negara (PLN) di Belawan, Sumatra kepada penyedia barang atau jasa, padahal
Utara. Crish L. Manggala adalah mantan
General Manager PT PLN Sumatra Utara.
Dalam struktur pengadaan barang ia
4
KPK, 2015, Laporan Akuntabilitas Kinerja melakukan analisis antara apa yang ditetapkan dan
Instansi Pemerintah Tahun 2014, LITBANG KPK apa yang dilaksanakan. Secara konseptual dapat
RI ditentukan proses nerkenaan dengan penentuan
5
Piatur Pangaribuan, Audit Investigatif Badan kerugian negara dalam tindak pidana korupsi dalam
Pemeriksa Keuangan Anngaran dan Pendapatan empat tahap berikut:1) menemukan perbedaan
Belanja Daerah, Cakrawala Media: Surakarta, antara apa yang ditetapkan dalam perencanaan dan
2014, hlm.22. Penentuan kerugian keuangan negara apa yang dilaksanakan; 2) menentukan ada atau
dalam tindak pidana korupsi dalam praktik memang tidaknya kerugian negara; 3) menghitung besarnya
tidak mudah. Langkah pertama dalam menentukan kerugian keuangan negara tersebut kalau memang
kerugian negara adalah memetakan yurisdiksi suatu ada; 4) menetapkan kerugian negara.
perkara setelah auditor Badan Pemeriksa Keuangan
44
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
6
Richo Andi Wibowo, “Kejanggalan Beberapa 7
Putusan Nomor 43/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, hlm.
Putusan Korupsi Pengadaan Barang dan Kaitannya 279
dengan Konstitusi”, Jurnal Konstitusi Volume 13 8
Ibid.,hlm. 406
Nomor 1, Juni 2016, Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia, hlm. 405
45
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
46
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
9
Dennis, The Law of Evidence, Sweet and Maxwell: memang meyakinkan bahwa seseorang bersalah,
London, 2013, hlm. 481. Menurut Hakim Agung dan oleh karenanya bisa divonis tanpa keraguan.”,
10
Denning dalam kasus Miler V Minister of Pensions, Mark Schweizer, The Civil standart of proof-
“Memang meyakinkan” tidak berarti membuktikan What is it, actually?, Max Planck Institute for
sesuatu hingga benar-benar yakin, karena hukum Research on Collective Goods, 2012, hlm. 2.
11
akan gagal untuk memberikan perlindungan kepada Dennis, op.Cit., hlm. 483
12
masyarakat jika hal ini diterapkan; namun Alex Stein, Foundation of Evidence Law, Oxford
menyajikan bukti dengan sedemikian kuat, sehingga University Press: Oxford, 2005, hlm. 175
47
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
hukum di negara anglo saxon. Namun, Pembuktian hakim dalam unsur “dapat
konsep dimana standar pembuktian hukum merugikan keuangan negara” juga terkesan
pidana lebih tinggi daripada hukum sumir. Adanya kata “dapat” mengakibatkan
administrasi dan perdata adalah konsep bahwa unsur pembuktian yang mendalam
yang berlaku umum di negara manapun, pada perkara dugaan korupsi ini menjadi
sehingga kerangka konseptual ini diabaikan. Penegak hukum terlampau
diapndang dapat digunakan untuk mudah untuk menyimpulkan bahwa
keperluan analisis penulisan ini.13 terdakwa telah memenuhi unsur-unsur
Apabila mempelajari Putusan Hakim delik merugikan keuangan negara, dan hal
yang memeriksa perkara dugaan korupsi ini disebabkan oleh rendahnya derajat
Turbin dengan terdakwa Chris Manggala pembuktian yang diterapkan pada tindak
(kasus Mapna Co).14 Konstruksi hukum pidana tersebut, yaitu tidak terdapatnya
yang dibangun oleh Hakim adalah menarik uraian yang mengharuskan pembuktian
untuk dikaji. Argumentasi hakim tampak bahwa perbuatan melawan hukum yang
sumir dengan menyatakan terdakwa Chris dilakukan oleh terdakwa merupakan
Manggala memenuhi unsur “dengan tujuan perbuatan yang bertujuan untuk merugikan
menguntungkan suatu korporasi”, hanya keuangan negara. Akibatnya kesalahan
karena yang bersangkutan tidak menegur yang bersifat administrasi dan perdata
Mapna Co atas keterlambatan prestasi (misal: wanprestasi, tidak ada adendum
selama tiga bulan. Situasi dimana Mapna kontrak, tiada berita acara serah terima
Co terlambat tiga bulan dalam hasil pengadaan) dapat ditarik-tarik masuk
mengirimkan turbin adalah urusan ke dalam rezim hukum pidana.
keperdataan Maka seharusnya solusi
hukum untuk hal ini, misalnya dengan Auditing, Kerugian Negara, dan
memerintahkan PLN untuk mengenakan Pertanggungjawaban
denda keterlambatan kepada Mapna Co, Dalam episemologi dikenal beberapa teori
dan bukan memidana karyawan PLN. kebenaran, yakni teori kebenaran sebagai
Hakim juga berlebihan dengan menyatakan persesuaian, teori kebenaran sebagai
terdakwa memenuhi unsur keteguhan, teori kebenaran pragmatik, dan
“menyalahgunakan kewenangan, teori kebenaran performatif. Teori
kesempatan atau saran yang ada padanya kebenaran oleh Sonny Keraf dan Mikhail
karena jabatan atau kedudukan , karena Dua, sebagaimana dikutip Rhiti
tidak mebuat berita acara serah terima menyatakan bahwa mengatakan yang ada
barang dan / atau serah terima pekerjaan.15 sebagai tidak ada atau tidak ada sebagai ada
Jika memang Chris melakukan kesalahan, adalah salah. Sebaliknya, benar jika
maka kesalahan tersebut adalah kesalahan mengatakan yang ada sebagai ada dan tidak
administratif (Tidak menegur atau tidak ada sebagai tidak ada.16 Dalam
membuat surat). pemeriksaan laporan keuangan institusi
pemerintah, BPK harus melakukan audit
13 14
Richo Andi Wibowo, Kejanggalan Beberapa Putusan Nomor 43/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn,
Putusan Korupsi Pengadaan Barang dan Kaitannya hlm. 279
15
dengan Konstitusi, Jurnal Konstitusi, Volume 13, Richo Andi Wibowo, op.Cit., hlm. 198
16
Nomor 1, Maret 2016, hlm. 197. Piatur Pangaribuan, op.Cit., hlm. 55
48
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
17
Tuanakota, Menghitung Kerugian Negara dalam
Tindak Pidana Korupsi, Salemba Empat: Jakarta,
2009, hlm. 131
49
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
sebagai penentu syarat-syarat yang harus melakukan tindak pidana seseorang dapat
ada pada diri seseorang sehingga dimintai pertanggungjawaban.20
memenuhi unsur untuk dijatuhi hukuman Selain ketentuan yang bertalian dengan
pidana. Hal ini sebagaimana dapat Hukum Pidana, Pembuktian, dan
ditemukan dalam ketentuan Undang- pertanggungjawaban pidana. Dalam lokus
Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto negara, teori sistem ekologi administrasi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 akan melihat administrasi negara sebagai
tentang Pemberantasan Tindak Pidana suatu sistem yang didalamnya terdapat
Korupsi. Dengan demikian, Robinson subsistem yang saling mempengaruhi.
mengatakan “it operates to filter those Subsistem tersebut terdiri dari subsosial,
deserving punishminet for their wrong from seperti hukum, sosial, dan budaya, serta
those who do not and to guide liability politik, dan dubsistem alam, seperti iklim,
according to their degree fault”.18 temperatur udara, dan sebagainya.21
Aturan pertanggungjawaban pidana Menurut teori sistem ekologi
merupakan saringan penjatuhan pidana, administrasi, ada kaitan antara disiplin ilmu
yakni hanya dapat diterapkan terhadap yang satu dan yang lain, baik secara
mereka yang memiliki kesalahan dan interdisipliner maupun multidisipliner.
pidana dikenakan sebatas kesalahan Dalam konteks hubungan hukum dan
tersebut. Roeslan Saleh, sebagaimana politik pengawasan perundang-undangan
disitir oleh Huda dalam teori kesalahan dapat dilakukan melalui legislatif review,
normatif, menyatakan bahwa ada kesalahan khususnya saat terjadinya anggaran
jika kelakukan tidak sesuai dengan norma pendapatan dan belanja negara (atau
yang harus diterapkan.19 Sebagai suatu daerah), pada saat menyusun perencanaan
pengertian yang normatif, kesalahan kegiatan dan anggaran.
merupakan masalah penilaian yang Philipus M. Hadjon, sebagaimana
dilakukan berdasarkan norma. Moeljanto dikutip oleh Wijaya, mengatakan bahwa
yang dikutip oleh Huda mengatakan orang dalam penanganan korupsi dan suap terkait
yang tidak mungkin kewenangan jabatan, wewenang
dipertanggungjawabkan pidana kalau tidak merupakan konsep inti dari hukum tata
melakukan perbuatan pidana. Dengan negara dan hukum administras negara yang
demikian tidak mungkin seseorang sangat diperlukan sebagai pisau analisis.
dipertanggungjawabkan dalam hukum
pidana jika yang bersangkutan tidak
melakukan tindak pidana. Hanya dengan
18
Chairul Huda, Dari Tiada Pidana Kesalahan selain berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
Menuju kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana 1981, juga berdasarkan hukum pidana formal
tanpa Kesalahan, Prenada Media Group: Jakarta, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto
2009, hlm. 13 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang
19
Lumintang, P.A.F., Kitab Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan
Hukum Acara Pidana dengan Pembahasan secara Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
21
Pengetahuan Hukum Pidana, Sinar Baru: Bandung, Ali, H. Farid, Teori dan Konsep Administrasi,
1984, hlm. 421 Rajagrafindo Persada: Jakarta, 2011, hlm.117.
20
Chairul Huda, op.Cit.,hlm. 20, menurut Huda,
asas dalam pembuktian tindak pidana korupsi,
50
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
22 23
Firman Wijaya, Delik Penyalahgunaan Jabatan Garry van Klinken dan Aspinall, Building
dan Suap dalam Praktek, Penaku: Jakarta, 2011, Relations: Corruption, Competition, and
hlm. 14 Cooperation in the Construction Industry, KITLV
Press: Leiden, 2011, hlm. 153
51
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 8 Nomor 2 April 2017
52