You are on page 1of 7

LAPORAN SEMENTARA TUTORIAL SKENARIO A BLOK 14

Moderator : Laila Ayunindia


Sekretaris Laporan : Puspita Nurul Izzah
Sekretaris PPT : Fakih Jerian

Anggota B1:
1. Nada Laila Ayunindia 04011281924131
2. Karina Nurul Fahira 04011281924114
3. Rachellida Niapulina 04011281924155
4. Shaffa Imania 04011281924148
5. Fakih Jerian Ramadhani 04011281924149
6. Ahmad Abubakar 04011281924136
7. Alimah Phelia 04011381924166
8. Puspita Nurul Izzah 04011281924089
9. Syifa Dwi Utari 04011281824152
10. Meita Natasya 04011281924146

SKENARIO A BLOK 14

Mr. B, a 30 year old scavenger, was admitted to hospital because of massive hemoptoe. He
complained that 3 hours before admission, he had severe cough with bloody sputum about 2
glasses. He also said that in the previous month he had productive cough with a lot of phlegm,
mild fever, and loss of appetite, loss of body weight and shortness of breath. Since a week ago,
he felt his symptoms were worsening. He also complained about two palpable mass which
mobile, painless, with the size of a peanut in the left side of the neck. He felt the mass since two
months before admitted to the hospital.

Physical examination:
General appearance: he looked severely sick and pale. Body height: 170 cm, body weight: 45 kg,
BP: 100/70 mmHg, HR: 116x/m, RR: 36 x/m. Temp: 37,6°C. There was multiple
lymphadenopathy of the left neck. Inside chest auscultation, there was an increasing of vesicular
sound at the right upper lung with moderate rales.

Laboratory:
Hb: 8,6 g%, WBC: 5.000/μL, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/55/35/5, Acid Fast Bacilli:
(+2/+2/+3), HIV test: Not reactive, Rapid Test Molecular GeneXpert: M. Tb detected high Rif.
Resistance not detected.

Radiology:
Chest radiograph showed infiltration at right upper lung.
FNAC: force granuloma, multinucleated giant cell langhans with Caseoso Necreotic.
KLARIFIKASI ISTILAH

1. Massive hemoptoe : Hemoptisis masif adalah istilah yang digunakan untuk


menggambarkan sejumlah besar darah pada dahak atau laju perdarahan yang cepat.
Meskipun dianggap sebagai kondisi yang berpotensi mematikan, tidak ada konsensus
yang jelas mengenai definisinya. (NCBI)

2. Phlegm: mukus kental yang diekskresikan dari saluran pernapasan dalam jumlah yang
abnormal (Dorland)

3. Bloody Sputum: bahan yang dikeluarkan lewat mulut, berasal dari trakea, bronkus, dan
paru-paru disertai darah (Dorland)

4. Lymphadenophaty : Limfadenopati adalaha penyakit kelenjar getah bening, biasanya


dengan pembengkakan;disebut juga adhenopaty (Dorland, 2014)

5. ESR 70 mm/hr : Tingkat sedimentasi eritrosit (LED) adalah jenis tes darah yang
mengukur seberapa cepat eritrosit (sel darah merah) mengendap di bagian bawah tabung
reaksi yang berisi sampel darah. Pria di bawah usia 50 tahun harus memiliki LED antara
0 dan 15 mm / jam. Wanita di atas usia 50 tahun harus memiliki LED antara 0 dan 30
mm / jam. Pria di atas usia 50 tahun harus memiliki LED antara 0 dan 20 mm / jam.
Anak-anak harus memiliki LED antara 0 dan 10 mm / jam (Medline)

6. Diff Count: 0/3/2/55/35/5 : Sel darah putih dapat dihitung secara manual di ruang yang
dirancang khusus (Neubauer) atau dengan penghitung otomatis. Yang terakhir banyak
digunakan, menawarkan keunggulan akurasi dan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan teknik manual. Untuk menentukan perbedaannya, setetes darah dioleskan
tipis-tipis pada kaca objek, dikeringkan dengan udara, dan diwarnai dengan pewarnaan
Romanofsky, paling umum adalah teknik Wright atau May-Grunewald-Giemsa. Dua
ratus sel kemudian dihitung dan diklasifikasikan. Mesin telah dikembangkan untuk
melakukan penghitungan diferensial otomatis, tetapi masih kalah dengan teknik manual
dalam hal keandalan dan kemampuan untuk menemukan kelainan morfologi.
Penghitungan dari kiri ke kanan yaitu netrofil segmen, netrofil batang, eosinofil, basofil,
limfosit dan monosit (NCBI)

7. Acid Fast Bacilli : Bakteri tahan asam, juga dikenal sebagai basil tahan asam atau hanya
AFB, adalah sekelompok bakteri yang memiliki karakteristik tahan luntur asam. Tahan
luntur asam adalah sifat fisik yang memberi bakteri kemampuan untuk menahan
dekolorisasi oleh asam selama prosedur pewarnaan. (NCBI)
8. Granuloma : Granuloma adalah fokus peradangan kronis yang terdiri dari agregasi
makrofag mikroskopis yang diubah menjadi sel mirip epitel yang dikelilingi oleh kerah
leukosit mononuklear, terutama limfosit, dan sel plasma (Jurnal Universitas Airlangga).

9. Caseosa Necrotic : Nekrosis kaseosa adalah suatu kondisi kematian sel yang biasanya
terjadi di paru-paru. Ketika sel paru-paru mati, mereka mulai menjadi rapuh, penampilan
putih kusam yang menyerupai keju. Meskipun nekrosis kaseosa paling sering terjadi di
paru-paru, namun juga dapat terjadi di lokasi lain di tubuh seperti ginjal. Pada paru biasa
disebabkan oleh kuman TB/ Mycobacterium tuberculosis. (Medical dictionary)

10. Vesicular Sound : Bunyi yang rendah seperti bunyi napas normal pada paru selama
ventilasi. (Dorland)

11. Moderate rales : Bunyi suara yang abnormal di auskultasi dada dengan ukuran bunyi
sedang (merriam webster).

12. FNAC : (Fine Needle Aspiration Cytology) proses mendapatkan sampel sel dan potongan
jaringan untuk diperiksa dengan menerapkan pengisapan melalui jarum halus yang
melekat pada jarum suntik (Merriam-Webster)Sitologi aspirasi jarum halus (FNAC)
kelenjar getah bening adalah alat diagnostik sederhana untuk mendiagnosis keganasan
kelenjar getah bening sekunder dan primer yang dicurigai dan tidak terduga. (NCBI)

13. Rapid Test Molecular Gene Xpert : est molekular cepat yang digunakan untuk
mendiagnosisi TB dan resistensi obat rifampicin dalam 2 jam (NCBI)

IDENTIFIKASI MASALAH

NO Kalimat Prioritas
1 Mr. B, a 30 year old scavenger, was admitted to 1
hospital because of massive hemoptoe
2 He complained that 3 hours before admission, he had 2
severe cough with bloody sputum about 2 glasses.
3 He also said that in the previous month he had 3
productive cough with a lot of phlegm, mild fever, and
loss of appetite, loss of body weight and shortness of
breath.
4 Since a week ago, he felt his symptoms were 4
worsening. He also complained about two palpable
mass which mobile, painless, with the size of a peanut
in the left side of the neck. He felt the mass since two
months before admitted to the hospital.
5 Physical examination: 5
General appearance: he looked severely sick and pale.
Body height: 170 cm, body weight: 45 kg, BP: 100/70
mmHg, HR: 116x/m, RR: 36 x/m. Temp: 37,6°C.
There was multiple lymphadenopathy of the left neck.
Inside chest auscultation, there was an increasing of
vesicular sound at the right upper lung with moderate
rales.

6 Laboratory: 5
Hb: 8,6 g%, WBC: 5.000/μL, ESR 70 mm/hr, Diff
Count: 0/3/2/55/35/5, Acid Fast Bacilli: (+2/+2/+3),
HIV test: Not reactive, Rapid Test Molecular
GeneXpert: M. Tb detected high Rif. Resistance not
detected.

7 Radiology: 5
Chest radiograph showed infiltration at right upper
lung.
FNAC: force granuloma, multinucleated giant cell
langhans with Caseoso Necreotic.

ANALISIS MASALAH

1. Mr. B, a 30 year old scavenger, was admitted to hospital because of massive


hemoptoe
a) Bagaimana patofisiologi batuk dengan perdarahan?
b)Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan penyakit yang dialami Tn. B?
c) Bagaimana hubungan gaya hidupnya sebagai scavenger dengan keluhan atau
penyakit yang diderita ?
d)Bagaimana hubungan batuk berdarah dengan penyakit yang diderita Tn. B?
e) Bagaimana tindakan pertama yang diberikan pada pasien batuk dengan
pendarahan?
f) bagaimana tatalaksana dari massive hemoptoe?
g)Apa saja faktor resiko pada kasus ini?

2. He complained that 3 hours before admission, he had severe cough with bloody
sputum about 2 glasses.
a) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari batuk parah dengan dahak
berdarah sekitar 2 gelas pada kasus ini?
b) Mengapa batuk berdarah baru terjadi 3 jam yang lalu?
c) Bagaimana mekanisme terbentuknya sputum berdarah sesuai dengan skenario?

3. He also said that in the previous month he had productive cough with a lot of
phlegm, mild fever, and loss of appetite, loss of body weight and shortness of breath.
a) Bagaimana patofisiolgi dari phlegm?
b) Mengapa batuk yang dikeluhkan oleh Mr. B mengeluarkan banyak dahak dan apa
yang membedakannya dari batuk kering biasa?
c) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari mild fever pada kasus ini?
d) Apakah terdapat hubungan antara penurunan berat badan dan gejala penurunan
nafas?
e) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari shortness of breath pada kasus
ini?
f) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari loss of apetite pada kasus ini?
g) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari loss of body weight pada
kasus ini?

4. He also said that in the previous month he had productive cough with a lot of
phlegm, mild fever, and loss of appetite, loss of body weight and shortness of breath.
a) Bagaimana patofisiolgi dari phlegm?
b) Mengapa batuk yang dikeluhkan oleh Mr. B mengeluarkan banyak dahak dan
apa yang membedakannya dari batuk kering biasa?
c) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari mild fever pada kasus ini?
d) Apakah terdapat hubungan antara penurunan berat badan dan gejala penurunan
nafas?
e) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari shortness of breath pada
kasus ini?
f) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari loss of apetite pada kasus
ini?
g) Bagaimana penyebab, mekanisme dan dampak dari loss of body weight pada
kasus ini?

5. Physical examination:
General appearance: he looked severely sick and pale. Body height: 170 cm, body
weight: 45 kg, BP: 100/70 mmHg, HR: 116x/m, RR: 36 x/m. Temp: 37,6°C. There
was multiple lymphadenopathy of the left neck. Inside chest auscultation, there was
an increasing of vesicular sound at the right upper lung with moderate rales
a) Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik pada kasus?
b)Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik?
c) Mengapa dapat terdengar vesicular sound serta moderate rales?
d)Bagaimana anatomi dari sistem respirasi?

6. Laboratory:
Hb: 8,6 g%, WBC: 5.000/μL, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/55/35/5, Acid Fast
Bacilli: (+2/+2/+3), HIV test: Not reactive, Rapid Test Molecular GeneXpert: M. Tb
detected high Rif. Resistance not detected.
a) Bagaimana interpretasi dari hasil laboratorium tersebut?
b) Apa saja indikasi dan kontraindikasi seseorang memerlukan Rapid Test
Molecular GeneXpert?
c) Bagaimana hubungan HIV tets dengan penyakit yg dialami Tn. B?
d) Bagaimana nilai normal dari pemeriksaan laboratorium tersebut?
e) Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan until menegakkan
diagnosis TB?
f) Mengapa WBCnya tidak mengalami peningkatan pada kasus?
g) Bagaimana diagnosis banding TB?
h) Apa SKDI TB?

7. Radiology: Chest radiograph showed infiltration at right upper lung.


FNAC: force granuloma, multinucleated giant cell langhans with Caseosa Necreotic.
a) Bagaimana interpretasi dari gambaran radiologi tersebut?
b) Bagaimana gambaran histopatologi sesuai skenario?
c) Bagaimana interpretasi FNAC yang dilakukan pada pasien?

LEARNING ISSUES

1. Anatomi dan Fisiologi Saluran Pernapasan

2. Tuberculosis (Ekstaparu dan TB paru)


a) Definisi
b) Etiologi
c) Epidemiologi
d) Faktor risiko
e) Klasifikasi
f) Komplikasi
g) Manifestasi klinis
h) Patofisiologi dan Patogenesis
i) Histopatologi
j) Alur penegakan diagnosis
k) Tatalaksana
l) SNNPDI
m) Edukasi pencegahan

3. Gejala
a) Massive Hemoptoe
b) Productive cough with a lot of phlegm
c) Mild fever
d) Loss of appetite
e) Loss of body weight
f) Shortness of breath

4. Pemeriksaan Fisik
a) Nilai normal dan interpretasi
b) Mekanisme hasil abnormal

5. Pemeriksaan Laboratorium
a) Nilai normal dan interpretasi
b) Mekanisme hasil abnormal

6. Pemeriksaan Radiologi
a) Nilai normal dan interpretasi
b) Mekanisme hasil abnormal
HIPOTESIS

Mr. B menderita TB pulmonal dengan AFB (+) dan limfadenitis TB.

You might also like