You are on page 1of 10

APRIL 2016

Modul 6
KURETASE DAN UNIVERSITAS
SOEDIRMAN
JENDERAL

GINGIVEKTOMI PURWOKERTO

Overview KEY TERMS


This module presents the (1) design characteristics of calibrated  Paired / unpaired working-
periodontal probes and (2) step-by-step instructions for use of a ends
calibrated periodontal probe.  Design name and number
 Balanced instrument
 Shank
Goals  Cutting edge
 Periodontal probe
 Identify the design characteristics of a calibrated  Explorer
periodontal probe.  Sickle scaler
 Curet
 Identify the millimeter markings on several calibrated  Periodontal file
periodontal probes including some probe designs that are
not in your instrument kit. Contents
 Describe the rationale and technique for periodontal
Basic Principle in Periodontal
probing.
Instrumentation
 Discuss the characteristics of effective probing technique in (1) Accessibility; (2) Visibility,
terms of adaptation and angulation of the tip, amount of Illumination and Retraction;
(3) Instrument Sharpness; (4)
pressure needed, instrumentation stroke, and numberand
Instrument Stabilization
location of probe readings for each tooth.
 Using calibrated periodontal probe, demonstrate correct Instrument classification
adaptation on facial, lingual, and proximal surfaces and Detail classification of
periodontal instrumentation.
beneath the contact area of two adjacent teeth.
 Activate a calibrated periodontal probe using a walking
stroke and correct probing technique.

UNSOED – APRIL 2016


KURETASE GINGIVA
Kata kuretase digunakan dalam periodontik berarti pengambilan jaringan lunak dinding lateral
poket yang mengalami inflamasi. Tindakan ini bertujuan mengurangi kedalaman poket dengan
menghilangkan jaringan gingiva yang edematous. Indikasi kuretase adalah poket supraboni dan
infraboni dengan dinding poket edematous yang terinflamasi yang masih bisa dicapai dengan alat
kuret. Kuretase terdiri dari kuretase gingiva dan kuretase subgingiva. Kuretase gingiva adalah
menghilangkan jaringan lunak lateral yang inflamasi ke dinding poket dan epitel junctional. Kuretase
subgingival adalah prosedur yang dilakukan di apikal dari epitel junctional dan memutus perlekatan
jaringan ikat ke puncak tulang. Hal ini juga harus dipahami bahwa beberapa kuretase dilakukan
tidak sengaja selama scaling dan root planing dan disebut inadvertent curettage.

Extent of gingival curettage (white arrow)


and subgingival curettage (black arrow)

Instrumen/Bahan
1. Diagnostik set
2. Alat anestesi
3. Alat irigasi
4. Kuret Universal
5. Kuret Gracey (if available)
6. Periodontal pack

Prosedur
1. Penilaian (Assessment) Pasien. Pastikan usia pasien dan berat badan, masalah saat ini, kondisi dan
riwayat medis masa lalu, obat saat ini (termasuk obat non resep) dan alergi. Harap diingat untuk
memastikan pasien tidak memiliki riwayat alergi terutama cairan anestesi, tekanan darah normal
dan glukosa darah normal. Jika pasien memiliki riwayat penyakit sistemik yang mungkin terkait
dengan prosedur pembedahan atau anestesi, silakan berkonsultasi ke dokter yang berpengalaman,
karena dapat membahayakan pasien dan mengganggu penyembuhan.
2.Informed consent.
3. Disinfeksi daerah bedah. Betadine untuk intra oral, dan alkohol untuk ekstra oral. Atau meminta
pasien untuk berkumur dengan antiseptik.

UNSOED – APRIL 2016


As it does not eliminate the causes of inflammation (i.e., bacterial
plaque and deposits), curettage should always be preceded by
scaling and root planing

4. Anestesi menggunakan infiltrasi lokal pada daerah kerja bedah.


5. Pilihlah kuret universal atau kuret spesifik seperti Gracey. Cutting edge dari kuret harus mengenai
jaringan (e.g., Gracey #13-14 untuk permukaan mesial, Gracey #11-12 untuk permukaan distal)
Kuretase juga dapat dilakukan menggunakan kuret universal (misal 4R-4L Columbia Universal
Curette)
6. Instrumen dimasukkan ke lapisan dalam dari dinding poket dan dilakukan sepanjang jaringan
lunak, biasanya menggunakan horizontal stroke (kuretase gingiva) atau gerakan menyendok/
menyekop (kuretase subgingiva).
7. Kuret ditempatkan di bawah cut edge dari epitel junctional untuk dirusak. Irigasi antiseptik.
8. Probe periodontal dilarang digunakan setelah kuretase, karena akan merusak perlekatan epitel
junctional yang baru.
9. Daerah yang telah dikuretase ditutup menggunakan periodontal pack.
10. Resep analgesik dan antibiotik (bila perlu)
11. Kontrol 1 minggu

UNSOED – APRIL 2016


GINGIVEKTOMI
Gingivektomi merupakan bedah periodontal yang dilakukan dengan eksisi jaringan gingiva yang
membesar untuk menciptakan bentuk anatomis yang baru (kontour gingiva). Dengan
menghilangkan dinding poket, gingivektomi memberikan visibilitas dan aksesibilitas untuk
menghilangkan kalkulus dan preparasi akar secara menyeluruh. Eksisi jaringan gingiva yang
membesar ini untuk menciptakan margin gingiva yang baru dan mengeliminasi pseudo poket
gingiva agar tercipta suatu gingiva yang normal baik fungsi, kesehatan, dan estetika.

Instrumen
1. Diagnostik set
2. Alat anestesi
3. Alat irigasi
4. Kirkland knife
5. Orban knife
6. Scalpel blade no 15 and 12
7. Scissors
8. Pocket marking forceps
9. Periodontal probe
10. Loupe (if available)
11. Periodontal pack

Kirkland and Orban knives

Indikasi dan Kontra Indikasi Gingivektomi


Pembesaran gingiva perlu dilakukan perawatan agar tidak berkembang pada keadaan yang lebih
parah, beberapa hal yang menjadi dasar dilakukan Gingivektomi adalah:

1. Adanya poket supraboni dengan kedalaman lebih dari 4 mm yang persisten dan dinding
poket yang fibrous dan firm. Kondisi ada tidaknya poket yang persisten dapat dievaluasi
sesudah dilakukan scalling dan root planing dan pembersihan mulut yang cermat berkali-kali,
dan pada keadaan dimana prosedur gingivektomi akan menghasilkan daerah perlekatan
gingiva yang adekuat.
2. Adanya pembengkakan gingiva yang menetap dan terlihat adanya pembesaran dan
deformitas gingiva yang cukup besar. Bila jaringan gingiva merupakan jaringan fibrosa,
gingivektomi merupakan cara perawatan yang paling cocok dan dapat memberikan hasil
yang memuaskan.
3. Untuk mengeliminasi abses periodontal supraboni.
4. Untuk mengubah bentuk tepi gingiva membulat menjadi bentuk fisiologis.
5. Untuk memperpanjang mahkota klinis dan untuk mengkoreksi gingiva craters.

UNSOED – APRIL 2016


Sedangkan kontraindikasi gingivektomi adalah:

1. Apabila kedalaman dasar poket berada pada atau lebih ke apikal dari mucogingiva junction.
2. Apabila dinding jaringan lunak poket terbentuk oleh mukosa alveolar.
3. Apabila frenulum atau perlekatan otot terletak di daerah yang akan dibedah.
4. Apabila ada indikasi poket infraboni.
5. Apabila gingivektomi tidak menghasilkan estetik yang baik.
6. Apabila gingiva cekat atau berkeratin tidak cukup tersedia.
7. Perawatan membutuhkan bedah tulang atau pemeriksaan bentuk dan morfologi tulang.

Prosedur Gingivektomi dengan Scalpel Dapat Dilakukan Sebagai Berikut:

1. Assesment pasien dan informed consent.


2. Desinfeksi dan anestesi lokal dengan infiltrasi lokal pada daerah yang akan dibedah.
3. Kedalaman poket ditentukan dan ditandai dengan menusuk dinding luar jaringan gingiva
dengan probe marker/pocket marker (atau menggunakan probe dan sonde) sehingga timbul
titik-titik perdarahan. Apabila keseluruhan daerah operasi telah diukur dan ditandai dengan
lengkap, titik-titik perdarahan tersebut akan membentuk outline insisi.

4. Setelah kedalaman poket ditentukan, insisi jaringan gingiva dengan external bevel. Insisi dapat
dikerjakan dengan pisau bedah gingivektomi (Kirkland dan orban), scalpel, atau gunting.
5. Pisau kirkland digunakan untuk insisi pada permukaan fasial, lingual, dan distal gigi ke arah
akhir dari lengkung gigi. Pisau periodontal Orban digunakan untuk insisi interdental. Pisau
bedah # 12 dan # 15, serta gunting, digunakan sebagai instrumen tambahan.
6. Insisi dimulai apikal ke poin penanda jalannya poket (dari pocket marker) dan diarahkan
koronal ke titik antara dasar poket dan puncak tulang. Harus sedekat mungkin ke tulang
namun tanpa mengeksposnya, untuk menghilangkan jaringan lunak koronal ke tulang.
Tidak diperbolehkan mengekspos tulang.

UNSOED – APRIL 2016


7. Insisi interrupted atau kontinyu dapat digunakan. Insisi harus miring sekitar 45 derajat pada
permukaan gigi dan menciptakan pola normal gingiva. Kegagalan insisi bevel akan
meninggalkan luka yang luas, fibrous plateau (area jaringan parut yang meninggi), dan
menyebabkan waktu penyembuhan dan pembentukan kontur fisiologis lebih lama serta
dapat menyebabkan kambuhnya poket.

8. Dinding poket dipotong, dibersihkan, dan permukaan akar diperiksa. Bagian koronal, sisa-
sisa kalkulus, karies akar, atau resorpsi dapat ditemukan. Jaringan granulasi mungkin
terlihat pada jaringan lunak yang telah dipotong.
9. Membersihkan jika terdapat sisa-sisa jaringan granulasi dan deposit (sisa kalkulus dan
sementum nekrotik) yang tertinggal hingga meninggalkan permukaan gigi yang halus dan
bersih dengan kuret dan scaler.

UNSOED – APRIL 2016


10. Irigasi daerah bedah dengan saline steril untuk membersihkan parikel-partikel yang tersisa
dan tekan daerah luka dengan kain kasa yang telah dibasahi larutan saline steril selama 2-3
menit untuk menghentikan perdarahan.
11. Gingivoplasty, untuk membentuk kembali gingiva sesuai bentuk/kontur fisiologis setelah
poket dihilangkan.
12. Area insisi ditutup dengan periodontal pack.
13. Kontrol 1 minggu.

Penyembuhan Pasca Gingivektomi

Penutupan jaringan luka dengan periodontal pack akan melindungi luka dari iritasi selama proses
pengunyahan. Pada fase awal terjadi inflamasi singkat dan diikuti migrasi sel epitel dari tepi luka
ke daerah bekas eksisi. Sel akan menutup luka dalam waktu 7-14 hari, oleh karena itu pada
waktu pembukaan periodontal pack bekas luka akan terlihat memerah karena terisi oleh sel-sel
epitel yang baru. Proses keratinisasi terjadi setelah 2-3 minggu. Pembentukan perlekatan epitel
yang baru berlangsung selama 4 minggu. Kebersihan mulut yang baik sangat diperlukan selama
periode pemulihan ini.

Keterbatasan dan Kelebihan Gingivektomi


Keterbatasan Gingivektomi:

1. Prosedur gingivektomi dapat menimbulkan luka terbuka yang pulih melalui fase sekunder.
2. Tidak dapat memperbaiki cacat tulang alveolar karena tidak dapat terlihat dengan sempurna
oleh gingivektomi.
3. Daerah attachment epitel cekat dapat hilang.
4. Kemungkinan terjadi resesi gingiva/mahkota terlihat panjang.
5. Akar gigi yang terbuka dapat menyebabkan sensitivitas terhadap dingin dan manis segera
setelah gingivektomi sangat sering terjadi namun gejala ini biasanya sementara. Apabila
menetap, perlu digunakan agen desensitisasi.

Namun demikian walaupun teknik gingivektomi memiliki keterbatasan, teknik ini tetap
mempunyai manfaat tersendiri pada perawatan periodontal. Teknik ini sangat mudah dilakukan
dan memberikan hasil yang memuaskan pada sebagian besar kasus, khususnya pada
penanganan enlargement gingiva.

UNSOED – APRIL 2016


PERIODONTAL PACK
Materials
• 1 set of GC Coe-Pak, 1 tube catalyst and 1 tube base
• 1 mixing paper pad and spatula
• Water
• Vaseline

COE-PAK is a eugenol-free, surgical dressing and periodontal pack that has no burning sensation, no unpleasant taste or odor, and
offers proven protection to surgical sites. This product promotes cleanliness and healing. Plastic and cohesive, ropes of any length
or thickness can be formed. The smooth texture allows this product to adapt closely to the teeth and tissue in order to protect the
wound. It sets with resilient, non-brittle hardness. Material properties Regular Set: ready for use within 3 min., setting time 30 min.
(GC Website. http://www.gceurope.com/products)

Tujuan periodontal pack


• Memberikan perlindungan mekanik untuk luka bedah dan penyembuhan
• Membantu mencegah perdarahan pasca operasi
• Mendukung mobilitas gigi selama penyembuhan
• Mempertahankan posisinya secara mekanik pasca bedah flap
• Membantu dalam pembentukan jaringan yang baru
• Memberikan kenyamanan pasien dengan mengisolasi daerah dari iritasi eksternal atau cedera

Bagaimana mempersiapkan periodontal pack


1. Siapkan Coe-Pak dengan panjang yang sama (perbandingan 1:1).
2. Campurkan/aduk pasta yang berisi Catalyst dan Base menggunakan spatula kayu pada paper pad
sampai menghasilkan warna pasta yang homogen.
3. Kapsul bubuk tetrasiklin dapat ditambahkan (ini tidak wajib).
4. Pack kemudian direndam dalam secangkir air pada suhu kamar, tunggu 2-3 menit.
5. Dalam 3 menit pasta sudah tidak lengket dan dapat dibentuk selama 15 sampai 20 menit. Dalam
30 menit pack akan setting. Working time dapat dipersingkat dengan menambahkan sejumlah kecil
seng oksida pada akselerator (pasta merah muda) sebelum dicampur.

UNSOED – APRIL 2016


Preparing the Coe-Pak. A. Coe-Pak is prepared in the same lenght. B.Mixing the paste on the paper pad.
C. Uniform color is achieved. D. Dip the paste for 2-3 minutes until it lose its tackiness.

Menempatkan periodontal pack


1. Basahi tangan dengan air. Pack digulung menjadi dua strip silinder dan ditempatkan pada luka
bedah.
2. Satu strip dibawa ke arah depan menuju midline mengikuti kontur margin gingiva dan
interproksimal, strip yang lain dilekatkan di area palatal/lingual dan bertemu pada sisi distal dari
gigi terakhir, kemudian dibawa ke arah depan mengikuti kontur margin gingiva dan
interproksimal hingga ke midline.
3. Strip bergabung di interproksimal dengan menekan lembut pada permukaan fasial dan lingual
pack.
4. Pack harus ditempatkan di semua gigi, termasuk bidang edentulous.
5. Pack yang mengganggu oklusi harus dihilangkan.
6. Kontrol selama 1 minggu.

UNSOED – APRIL 2016


Applying the Coe-Pak. A. Strip of pack is hooked around the last molar and pressed into place anteriorly. B. Lingual pack is joined
to the facial strip at the distal surface of the last molar and fitted into place anteriorly. C. Gentle pressure on the facial and lingual
surfaces joins the pack interproximally.

UNSOED – APRIL 2016

You might also like