You are on page 1of 21

Jurnal Ilmiah Aset, Maret 2021, hal. 63-83 Vol. 23 No.

1
p-ISSN 1693-928X
e-ISSN 2685-9629
DOI: https://doi.org/10.37470/1.23.1.178

Analisa SWOT Strategi Digitalisasi pada Era New Normal


untuk Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera, Indonesia
RANILA SUCIATI
KERY UTAMI
BELARDO PRASETYA MEGA JAYA
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Jakarta, Indonesia
Jl. RS. Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12450
Email: ranila@upnvj.ac.id

Diterima 17 Januari 2021; disetujui 31 Januari 2021;

Abstract. The spread of COVID-19 has almost never been predicted by any part of
the world. This affects most business fields in terms of global supply, world demand, and
the confidence of economic actors. The spread of COVID-19 has caused several business
activities which become the driving force of the economy stopped due to government
policies. The stay at home policy disrupts the performance of the business field, most of
which conduct physical buying and selling transactions. And it has directly impact to a
negative economic growth both globally and in every region of Indonesia, including
Sumatra including 10 provinces within. For this reason, a SWOT analysis is needed to
determine the best strategies that can drive economic growth. This analysis based on
logics to enhance Strength and Opportunities, nevertheless at the same time could
minimize weakness and overcoming Threats. The results of the position of the Cartesian
diagram in this study were to diversify products / technologies both e-commerce and
fintech and to carry out the results of the SWOT matrix strategy. After analyzing the
SWOT matrix, the results in this study were to choose the S-T strategy, namely using
strength to overcome threats.

Keywords: SWOT analysis, economic digitization, fintech, e-commerce, economic


growth

PENDAHULUAN rak roda perekonomian terhenti karena


adanya kebijakan pemerintah untuk mem-
Latar Belakang. Pandemi global yang batasi kegiatan di luar tempat tinggal.
dialami Dunia mulai menyebar sejak awal Kebijakan stay at home yang membatasi
triwulan 2020, meluasnya COVID-19 ham- kegiatan di luar rumah, hal ini mengganggu
pir tidak pernah di pernah terprediksi oleh kinerja lapangan usaha yang sebagian besa
belahan Dunia manapun. Hal ini mempe- rmelakukan transaksi jual beli secara fisik.
ngaruhi sebagian besar lapangan usaha baik Penurunan pendapatan para pelaku usaha
dalam penawaran global, permintaan dunia, secara langsung menyebabkan penurunan
serta keyakinan pelaku ekonomi. Meluasnya pertumbuhan ekonomi baik secara global
COVID-19 menyebabkan beberapa kegia- dan maupun di setiap wilayah Indonesia
tan usaha yang menjadi salah satu pengge-

63
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

termasuk wilayah Sumatera dengan 10 perekonomian masih berada diatas partum-


provinsi di dalamnya. buhan ekonomi nasional dan Sumatera
Berdasarkan data dari Bank Indonesia tercatat 2,97% (yoy) dan 3,25% (yoy). Hal
dalam laporan perekonomian wilayah ini menempatkan Sumatera Selatan menjadi
Sumatera, Indonesia terhadap 10 provinsi di provinsi dengan pertumbuhan paling tinggi
wilayah Sumatera yaitu, Sumatera Selatan, di Regional Sumatera.
Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Aceh, Dalam laporan perekonomian Bank
Sumatra Barat, Lampung, Bengkulu, Bang- Indonesia diketahui bahwa persentase rata-
ka Belitung, Jambi, dan Riau. Beberapa rata pertumbuhan perekonomian pada
wilayah Sumatera mengalami penurunan wilayah Sumatera masih diatas presentase
ekonomi yang kemungkinan besar karena pertumbuhan ekonomi secara nasional.
wabah COVID-19. Seperti pada wilayah Walaupun beberapa provinsi jauh dibawah
Sumatera Barat penurunan terjadi kurang presentase pertumbuhan ekonomi secara
lebih 1,21% (yoy) antara triwulan I 2020 nasional, tetapi beberapa provinsi berada
yang mengalami partumbuhan ekonomi diatas persentase pertumbuhan ekonomi
hingga 3,92% (yoy) dibandingkan dengan secara nasional. Hal ini menggambarkan
triwulan sebelumnya perekonomian tumbuh bahwa perekonomian di wilayah Sumatera
pada level 5,13% (yoy). Demikian pula dapat tetap tumbuh karena persentase rata-
dengan jika dilihat dari sisi pengeluaran, rata pertumbuhan ekonomi di wilayah
pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ter- Sumatera masih lebih tinggi daripada tingkat
tahan oleh realisasi konsumsi rumah tangga rata-rata pertumbuhan secara nasional dan
yang melambat sebesar 0,58% (yoy) jika pertumbuhan ekonomi dapat terus mening-
pada triwulan I tahun 2020 sebasar 4,28% kat jika didukung oleh teknologi atau
(yoy) melambat dibandingkan triwulan IV digitalisasi ekonomi yang dapat mendukung
2019 dari 4,86% (yoy). transaksi jual beli para pelaku usaha tanpa
Menurunnya pertumbuhan ekonomi dan kontak fisik
pengeluaran pada Sumatera Barat berban- Berdasarkan latar belakang yang telah
ding terbalik dengan konsumsi pemerintah di sebutkan di atas, maka peneliti memiliki
yang tumbuh pada triwulan I tahun 2020 tujuan penelitian yaitu mengetahui penting-
mencapai 5,00% (yoy) lebih tinggi diban- nya analisa SWOT untuk menilai strategi
dingkan dengan triwulan sebelumnya yang pemulihan ekonomi yang tepat agar men-
tumbuh 3,83% (yoy). Peningkatan konsumsi dorong percepatan pemulihan ekonomi pada
pemerintah pada triwulan laporan didorong era new normal. Selain itu, perlu adanya
oleh pengeluaran bantuan sosial yang pendalaman faktor-faktor yang dapat mem-
disalurkan sehubungan dengan adanya pengaruhi pertumbuhan ekonomi, stabilitas
wabah COVID-19. sistem keuangan serta kesejahteraan di
Untuk wilayah Sumatera Selatan juga Sumatera, sehingga dapat menjadi dasar
mengalami penurunan tingkat pertumbuhan pengambilan kebijakan pemerintah dalam
ekonomi sebesar 0,71% (yoy) antara tri- meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
wulan I 2020 yang mengalami pertumbuhan Wilayah Sumatera. Tujuan lainnya adalah
ekonomi hingga 4,98% (yoy) dibandingkan untuk mengetahui apakah memang ekonomi
dengan triwulan sebelumnya dimana per- digital dalam hal ini adalah teknologi ke-
ekonomian tumbuh pada level 5,69% (yoy). uangan dan e-commerce dapat mendorong
Namun pada Sumatera Selatan kinerja pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera

64
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

sehingga peneliti terlebih dahulu harus dipilih adalah penggunaan fintech dan e-
memahami lingkungan usaha yang ada di commerce.
wilayah Sumatera, Indonesia. Memahami Analisa SWOT. Analisis SWOT adalah
lingkungan bisnis adalah inti dari sebuah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
strategi dan proses perencanaan, sebuah pe- untuk merumuskan strategi perusahaan.
ngukuran yang dapat memfasilitasi pema- Analisis ini didasarkan pada logika yang
haman dengan analisis SWOT (Hill & dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths)
Westbrook, 1997). Oleh karena itu pene- dan peluang (Opportunities), namun secara
litian ini akan menganalisa peran digitalisasi bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
ekonomi yaitu teknologi keuangan (Fin- (Weakness) dan ancaman (Threats). (Same-
tech), dan e-commerce terhadap partum- jima et al., 2006). Kekuatan dan kelemahan
buhan ekonomi wilayah Sumatera dengan adalah faktor internal (terkendali) yang
menggunakan analisis SWOT. mendukung dan menghalangi organisasi
untuk mencapai misinya masing-masing.
TINJAUAN TEORITIS Sedangkan peluang dan ancaman adalah
faktor eksternal yang sulit di prediksi
Proses perubahan kondisi perekonomian (Dyson, 2004). Dengan mengidentifikasi
suatu negara secara berkesinambungan me- empat faktor ini, sebuah strategi digitalisasi
nuju keadaan yang lebih baik selama ekonomi dapat dikenali perannya terhadap
periode tertentu adalah sebuah pertumbuhan pertumbuhan ekonomi, karena dengan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga dapat mengenali dan menganalisa keempat faktor
diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan
produksi suatu perekonomian yang diwujud- ancaman dari sebuah strategi yang ada maka
kan dalam bentuk kenaikan pendapatan. Jika akan didapat kompetensi untuk pengambilan
suatu wilayah mengalami pertumbuhan keputusan, perencanaan dan pengembangan
ekonomi maka dapat dikatakan bahwa wila- yang tepat. Sejalan dengan penjelasan dari
yah tersebut ikut serta dalam keberhasilan (Rangkuti, 2004) yang mendefinisikan
pembangunan ekonomi wilayah tersebut dan analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
pembangunan ekonomi secara menyeluruh factor secara sistematis untuk merumuskan
dalam kehidupan masyarakat. Dan dalam strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
hal ini pertumbuhan ekonomi pada wilayah pada logika yang dapat memaksimalkan
Sumatera dapat di dorong oleh digitalisasi kekuatan (strength) dan peluang (oppor-
ekonomi, karena digilitalisasi ekonomi dapat tunity), namun secara bersamaan dapat me-
mempermudah dan memperluas jangkauan minimalkan kelemahan (weakness) dan
transaksi perekonomian dengan adanya ancaman (threats). Proses pengambilan ke-
digitalisasi ekonomi. Untuk mengetahui putusan strategi selalu berkaitan dengan
seberapa besar peran digitalisasi ekonomi pengembanganmisi, tujuan, strategi dan ke-
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bijakanperusahaan. Dengan demikian, pe-
secara global dan khususnya di wilayah rencanaan strategi harus menganalisa faktor-
Sumatera, Indonesia maka, akan dilakukan faktor strategi perusahaan (kekuatan, kele-
analisis SWOT terhadap strategi digitalisasi mahan, peluang dan ancaman) dalam kon-
yang akan dipilih dan dijalankan. Dan dalam disi yang saat ini. Analisis SWOT akan
hal ini strategi digitalisasi ekonomi yang membandingkan antara faktor eksternal
yaitu peluang (opportunity) dan ancaman

65
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

(threats) dengan faktor internal yaitu keku- yang disesuaikan dengan kekuatan dan
atan (strenght) dan kelemahan (weakness). kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini
Faktor eksternal yang mempengaruhi ter- dapat menghasilkan 4 kemungkinan alter-
bentuknya opportunities and threats (O dan native strategis. Antara lain Strategi SO
T) antara lain adalah lingkungan industri (Strenghts-Opportunities), ST (Strenghts-
dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, Threats), WO (Weaknesses-Opportunities),
politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan WT (Weknesses-Threats). Strategi SO
dan social budaya. Sedangkan faktor inter- (Strenghts-Opportunities) yaitu dengan me-
nal yaitu strenghts dan weaknesses (S dan manfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki
W) antara lain meliputi semua macam untuk mengambil dan memanfaatkan pelu-
manajemen fungsional yaitu pemasaran, ang yang sebesar-besarnya. Strategi ST
keuangan, operasi, sumberdaya manusia, (Strenghts-Threats) adalah strategi dalam
system informasi manajemen dan budaya menggunakan kekuatan yang dimiliki per-
perusahaan (corporate culture). Menurut usahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi
(Coman & Ronen, 2009) analisis SWOT WO (Weaknesses-Opportunities) diterapkan
telah dipuji karena kesederhanaannya dan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
telah digunakan terus digunakan sejak 1960- dengan cara meminimalkan kelemahan yang
an. Namun, dalam pelaksanaannya tidak ada. Strategi WT (Weknesses-Threats) ber-
bias menawarkan hasil yang efisien dan dasarkan pada kegiatan yang bersifat defen-
terkadang dapat menyebabkan kesalahan sive dan berusaha meminimalkan kelemahan
dalam pengambilan keputusan bisnis. yang ada serta menghindari ancaman.
Langkah-langkah utama dari pendekatan ini Penentuan Strategi. Strategi adalah
dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, alat untuk mencapai tujuan (Rangkuti,
analisis SWOT dilakukan melalui diskusi 2004). Strategi adalah sebuah tindakan yang
internal untuk mengidentifikasi kelompok bersifat senantiasa meningkat, terus menerus
SWOT yang ada pada strategi digitalisasi dan dilakukan berdasarkan sudut pandang
ekonomi yaitu fintech dan e-commerce. yang diharapkan oleh para pelangan di masa
Kemudian, faktor penting lainnya adalah depan. Strategi secara eksplisit, yaitu ren-
faktor SWOT ditentukan melalui perban- cana tindakan yang menerangkan tentang
dingan berpasangan di dalam dan di antara alokasi sumberdaya serta berbagai aktivitas
kelompok SWOT. Terakhir, tingkat kepen- untuk menghadapi lingkungan, memperoleh
tingan faktor SWOT digabungkan ber- keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan
dasarkan matriks perbandingan. Analisis perusahaan (Daft et al., 2010). Keunggulan
SWOT yang dilakukan adalah untuk meng- bersaing (competitive advantege) adalah hal
analisa peran digitalisasi ekonomi yaitu yang membedakan satu dengan yang lain
fintech dan e-commerce sesuai kuesioner dan memberi ciri khas bagi perusahaan
terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya untuk memenuhi kebutuhan pasar konsu-
di wilayah Sumatera, Indonesia. men. Inti perumusan strategi adalah menen-
Matrik SWOT. Untuk menyusun tukan bagaimana perusahaan kita akan
faktor-faktor strategis perusahaan adalah berbeda dengan perusahaan lain. Strategi
menggunakan alat yaitu matrik SWOT. tentu saja berubah seiring waktu sesuai
Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas dengan kondisi lingkungan, namun agar
bagaimana faktor eksternal yaitu peluang tetap kompetitif maka strategi perusahaan
dan ancaman yang dihadapi perusahaan seharusnya berfokus kepada pemanfaatan

66
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

kompetensi dasar, mengembangkan sinergi, c. Entrepreneurship-Entrepreneurship


dan menciptakan nilai bagi pelanggan (Daft memegang perananan penting didalam
et al., 2010). pengembangan system teknologi digital
Digitalisasi Ekonomi. Digitalisasi eko- di kalangan entrepreneur. Karena entre-
nomi adalah kegiatan perekonomian yang preneur merupakan salah satu penggerak
merupakan salah satu kemajuan di bidang pertumbuhan perekonomian dengan salah
perekonomian yang menggunakan teknologi satu perannya sebagai pelaku usaha.
digital sebagai fungsi utama dalam melaku- Beberapa contoh bagian dari proses
kan kegiatan transakasinya. Sebuah sosio digitalisasi ekonomi adalah adanya tekno-
politik dengan system ekonomi yang memi- logi keuangan dan e-commerce. Teknologi
liki suatu karakteristik dalam sebuah bagian keuangan atau yang biasa disebut sebagai
ruang intelejen, dengan meliputi informasi, fintech adalah penggunaan teknologi di
berbagai akses instrument informasi, kappa- dalam dunia keuangan yang menciptakan
sitas informasi dan pemrosesan informasi kemudahan (Arner et al., 2015). Teknologi
adalah merupakan bagian digital ekonomi financial juga di sebut sebagai suatu bidang
(Doughty, 2014). Menurut (Blackman et al., bisnis yang mengarah kepada penyedia
2014), untuk membentuk suatu ekonomi layanan keuangan dengan perangkat lunak
digital di dalam sebuah pasar yang sedang dan teknologi modern di dalamnya (Weekly,
berkembang terdapat tiga elemen dasar di 2017)
dalamnya yaitu : E-commerce adalah bagian dari tran-
a. Akses Internet - Dalam menjalankan saksi pembayaran yang diproses dan
aktivitas ekonomi digital, akses Internet diterima secara elektronik (E-payment). E-
merupakan hal paling mendasar. Akses commerce dianggap sebagai bagian dari e-
internet ini akan menjadi penghubung payment karena penyediaan fasilitas
antara bisnis, pemerintah dan masyarakat. pembayaran secara elektronik dibutuhkan
Dengan adanya akses internet maka dalam memfasilitasi kehadiran layanan. E-
digitalisasi ekonomi akan tercipta dan commerce merupakan suatu bentuk
menghubungkan antar pelaku usaha komitmen keuangan yang melibatkan antara
dengan konsumen dari semua wilayah pembeli dan penjual dengan difasilitasi
termasuk di wilayah Sumatera. penggunaan teknologi berbasis digital.
b. Akses transaksional - Akses transaksional (Abrazhevich, 2004)
menjadikan suatu produk dan layanan Untuk mengidentifikasi dan meng-
menjadi dapat dinikmati dan dikonsumsi analisa apakah digitalisasi ekonomi yang
oleh masyarakat. Di dalam ekonomi yang dalam hal ini adalah penggunaan e-
berkembang, kemudahan akses transak- commerce dan fintech mempengaruhi ting-
sional menjadi sesuatu yang cukup kom- kat pertumbuhan ekonomi wilayah Suma-
pleks untuk mendukung peningkatan tera. Dan untuk mengidentifikasi pengguna-
pertumbuhan perekonomian pada suatu an e-commerce dan fintech di wilayah
wilayah. Karena akses transaksional me- Sumatera pada penelitian ini akan meng-
miliki dua buah manfaat seperti mem- gunakan tehnik analisa SWOT yaitu tehnik
buka peluang bagi jenis bisnis baru serta yang akan menganalisa kekuatan (Strengths),
kemampuan didalam mengelola transaksi peluang (Opportunities), kelemahan (Weak-
yang ada dalam setiap pelaku usaha. ness) dan ancaman (Threats).

67
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Gambar 1
KerangkaPemikiran

METODE PENELITIAN di wilayah Sumatera dan untuk memperoleh


wawasan mengenai dampak sebuah kebija-
Desain penelitian. Desain penelitian ini kan pemerintah era New Normal terhadap
dibuat berdasarkan permasalahan penelitian pertumbuhan ekonomi di seluruh provinsi di
yaitu mengidentifikasi peran digitalisasi Sumatera maka dalam penelitian ini diguna-
ekonomi khususnya fintech dan e-commerce kan teknik pengamatan tidak langsung ke
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia lapangan tetapi mengamati dan menganalisis
khususnya di wilayah Sumatera dengan 10 data sekunder yang diperoleh dari Laporan
provinsi di dalamnya yaitu, Sumatera Sela- Perekonomian Bank Indonesia untuk wila-
tan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Aceh, yah Sumatera, wawancara mendalam (in-
Sumatra Barat, Lampung, Bengkulu, Bang- depth interview) dengan pihak-pihak terkait
ka Belitung, Jambi, dan Riau. Penelitian ini melalui kuesioner online yang disebarkan
juga di desain untuk memperoleh wawasan secara random kepada para pelaku usaha
yang mendalam terhadap permasalahan dan konsumen yang tersebar di seluruh
mengenai penurunan pertumbuhan ekonomi provinsi di wilayah Sumatera dan studi
yang di sebabkan karena adanya pandemic kepustakaan atau literatur.
COVID-19 yang membuat kebijakan baru Alat yang dipakai untuk menyusun
dari pemerintah dalam era New Normal. faktor-faktor strategis adalah matrik SWOT,
Untuk mengetahui peran fintech dan e- sedangkan metode yang dipergunakan
commerce terhadap pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini adalah kualitatif.

68
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Penelitian ini bersifat eksploratif, tujuannya nyataan tertulis kepada responden untuk
untuk menformulasikan strategi partum- dijawab. Selain itu kuesioner merupakan
buhan ekonomi berdasarkan faktor internal teknik pengumpulan data yang efisien bila
dan eksternal yang dimiliki oleh sebuah peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur
teknologi digital ekonomi yang dalam hal dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
ini adalah teknologi keuangan (fintech) dan responden (P. D. Sugiyono, 2013). Dan di
e-commerce yang terdapat 10 provinsi di Era New Normal seperti saat ini teknik
wilayah Sumatera. pengumpulan data dengan cara menyebar-
Populasi dan Sampel. Dalam peneliti- kan kuesioner online adalah tehnik yang
an ini, sesuai dengan penelitian sebelumnya paling aman untuk responden dan juga
yang dilakukan oleh (Cohen, 2007) yang peneliti.
menyatakan bahwa semakin besar sampel Dalam penelitian ini kuesioner diguna-
dari besarnya populasi yang ada adalah kan untuk mengumpulkan data dari pelaku
semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas usaha dan konsumen yang tersebar di 10
minimal yang harus diambil oleh peneliti provinsi di Sumatera Indonesia. Aspek-
yaitu sebanyak 30 sampel. Hal ini sejalan aspek digitalisasi ekonomi khususnya fin-
dengan yang dikemukakan oleh (Mahmud & tech dan e-commerce serta pertumbuhan
Si, 2011) yang menyatakan bahwa untuk ekonomi yang ditanyakan dalam kuesioner
penelitian yang menggunakan analisis data kepada para pelaku usaha dan konsumen.
statistik, ukuran sampel paling minimum Pertanyaan pada kusioner meliputi peng-
adalah 30. gunaan e-commerce, rata-rata omset per
Maka dalam penelitian ini mengambil bulan pelaku usaha dengan menggunakan
sampel sebanyak 92 responden dengan platform digital dalam penjualannya, peng-
pengambilan sampel secara acak (random gunaan teknologi keuangan (fintech), lama
sampling) kepada responden yang tinggal di waktu proses penggunakan platform digital
10 provinsi di Sumatera. 92 responden untuk transaksi ekonomi, jenis e-commerce
dengan proporsi adalah 65,2% pelaku usaha yang digunakan untuk penjualan para pelaku
dan 34,8% adalah konsumen. usaha, kemudahan menggunakan fintech,
Teknik Pengumpulan Data. Dalam besaran omset/pendapatan para pelaku usaha
penelitian ini data dikumpulkan melalui ketika menggunakan sarana digital ekonomi
kuisoner secara online yang di sebar ke 10 fintech dan e-commerce. Terhadap aspek-
provinsi di Sumatera, Indonesia. Setiap aspek tersebut dilakukan penilaian dengan
kuesioner dapat dilengkapi dalam jangka mempergunakan Skala Likert, yaitu 1=
waktu berkisar 30-40 menit. Penyebaran sangat tidak baik, 2 = tidak baik, 3 = kurang
kuesioner dilakukan oleh tim peneliti. Setiap baik, 4 = baik, dan 5 = sangat baik, dan
peneliti ikut serta dalam pembuatan per- dilakukan analisa terhadap jawaban respon-
tanyaan di dalam kuesioner dan penyebaran den dari pertanyaan yang bersifat pilihan
kuesioner tersebut. Untuk kemudian hasil berganda (multiple choice).
jawaban dari setiap responden dapat diga- Sumber Data. Data yang dipergunakan
bungkan menjadi satu dokumen dan di dalam penelitian ini berasal dari dua sumber
lakukan analisa lebih lanjut. yaitu sumber data primer dan sumber data
Kuesioner rmerupakan teknik pengum- sekunder. Sumber data primer adalah infor-
pulan data yang dilakukan dengan cara masi yang bersumber dari hasil kuesioner
memberi seperangkat pertanyaan atau per- yang dilakukan kepada para pelaku usaha

69
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

dan konsumen di wilayah Sumatera pada 10 utama yang berkaitan dengan digitalisasi
provinsi yaitu Sumatera Selatan, Sumatera ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi,
Utara, Kepulauan Riau, Aceh, Sumatra teknologi keuangan (fintech), dan e-
Barat, Lampung, Bengkulu, Bangka Beli- commerce.
tung, Jambi, dan Riau. Survei dilakukan Analisis dalam penelitian meliputi
dengan menggunakan kuesioner secara analisis internal dan eksternal, dilanjutkan
online yang di sebarkan secara online me- dengan analisis SWOT dan AHP, untuk
lalui google form dan disebar secara random merumuskan dan menetapkan strategi
kepada para pelaku usaha dan konsumen di digitalisasi ekonomi khususnya penggunaan
10 provinsi di wilayah Sumatera. fintech dan e-commerce pada pertumbuhan
Sumber data sekunder adalah sumber- ekonomi di Sumatera, Indonesia. Pengolah-
sumber lain yang menunjang penelitian ini an data dilakukan selama dan setelah pen-
yaitu dari buku-buku teks, majalah, jurnal gumpulan data.
atau hasil-hasil penelitian dari berbagai Analisis SWOT. Analisis SWOT
pihak yang relevan dengan penelitian ini. adalah sebagai alat formulasi strategi ber-
Data sekunder diperoleh dari Laporan Per- bagai factor secara sistematis untuk meru-
ekonomian Bank Indonesia, data statistik muskan strategi dari sebuah penelitian.
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Analisis ini didasarkan pada logika yang
untuk wilayah Sumatera dengan 10 provinsi dapat memaksimalkan kekuatan (strenngths)
di dalamnya. dan peluang (opportunities), namun secara
Teknik PengujianKualitas Data. Data bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
yang diperoleh bias menjadi tidak berguna (weaknesses) dan ancaman (threats)
karena kuesioner sebagai alat pengumpul (Rangkuti, 2019).
data yang nantinya data tersebut diolah Proses pengambilan keputusan strategis
untuk menghasilkan informasi tertentu, ter- selalu berkaitan dengan peran digitalisasi
nyata tidak memiliki validitas dan realibi- ekonomi dan dampak kebijakan pemerintah
litas yang tinggi. Oleh karena itu agar data di era New Normal terhadap pertumbuhan
penelitian ini betul-betul menggambarkan ekonomi di wilayah Sumatera. Dengan
fenomena yang diukur serta hasilnya dapat demikian, rencana strategis yang berupa
dipertanggung jawabkan secara ilmiah, pengembangan digitalisasi ekonomi khusus-
maka untuk menguji kuesioner dalam nya fintech dan e-commerce di Sumatera
penelitian ini dilakukan uji validitas dan sebagai sarana untuk meningkatkan partum-
realibilitas. buhan ekonomi di era New Normal yang
Teknik Analisis Data. Menurut (M. P. terdampak dari pandemic COVID-19 harus
P. Sugiyono & Kuantitatif, 2009) analisis menganalisis faktor-faktor strategis yang
data adalah proses mencari dan menyusun berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, pe-
data yang diperoleh dari hasil wawancara, luang dan ancaman berdasarkan kondisi saat
catatan lapangan dan bahan-bahan lain ini. Hal ini dikenal sebagai analisis situasi,
secara sistematis sehingga mudah dipahami sedangkan model yang paling popular
dan temuannya dapat diinformasikan kepada digunakan untuk analisis situasi adalah
orang lain. Teknik analisis data dalam pene- analisis SWOT.
litian ini menggunakan analisis deskriptif Data yang dikumpulkan, diolah, dan
kualitatif dan analisis SWOT. Tabel SWOT dianalisis secara deskriptif dengan meng-
yang ada dibangun berdasarkan ide-ide adopsi dan mengadaptasi model analisis

70
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

SWOT yang merupakan analisis kualitatif informasi terkait strategi digitalisasi eko-
dengan mengkaji factor-faktor internal dan nomi khususnya fintech dan e-commerce
eksternal. Faktor internal dalam hal ini sebagai sarana untuk meningkatkan partum-
adalah strengths (kekuatan atau potensi) dan buhan ekonomi di era New Normal yang
weaknesses (kelemahan dan kendala). terdampak dari pandemic COVID-19 di
Faktor eksternal terdiri dari opportunities Sumatera, Indonesia. Adapun matriks
(peluang) dan treaths (ancaman). Analisis analisis SWOT adalah seperti pada Tabel 3.
SWOT digunakan untuk memperoleh

Tabel 3
Matrik Analisis SWOT
IFAS Kekuatan/Strengths(S) Kelemahan/Weaknesses(W)
EFAS Faktor-faktorkekuatan Faktor-faktorkelemahan
internal internal
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Faktor– Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktorpeluangeksternal menggunakankekuatanuntu meminimalkankelemahanunt
kmemanfaatkanpeluang ukmemanfaatkanpeluang
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktorancamaneksternal menggunakankekuatanuntu meminimalkankelemahan
kmengatasiancaman dan menghindariancaman

HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki omset diantara Rp.10.000.000-


Rp. 20.000.000, sisanya sebesar 15,6%
Statistik Deskriptif. Pada penelitian ini memiliki omset diatas Rp. 20.000.000.
menggunakan data primer dengan jumlah d. Banyaknya penggunaan media digital
responden sebanyak 92 orang dengan criteria sebagai transaksi jual/beli adalah dengan
sebagai berikut: proporsi 81,3% adalah dibawah 100 kali
a. Kriteria responden dengan proporsi transaksi per bulan dan sisanya sebanyak
adalah 65,2% pelaku usaha dan 34,8% 18,7% memiliki transaksi dengan
adalah konsumen. penggunaan media digital fintech atau e-
b. Domisili responden 71,9% berasal dari commerce diatas 100 kali transaksi per
provinsi Lampung, 12,5% berasal dari bulan.
provinsi Kepulauan Bangka Belitung, e. Proporsi penggunaan media digital
9,4% berasal dari Sumatera Barat, dan untuk transaksi penjualan adalah 70%
6,7% dari 7 provinsi lainnya yaitu melalui e-commerce dan 30% lainnya
Sumatera Selatan, Sumatera Utara, menggunakan berbagai media sosial.
Kepulauan Riau, Aceh, Bengkulu, f. Pemakaian teknologi keuangan untuk
Jambi, dan Riau. metode pembayaran yang digunakan
c. Pendapatan/Omset per bulan para pelaku adalah dengan proporsi 83,3% adalah
usaha dengan proporsi 53,1% memiliki melalui transfer dan 16,7% mengguna-
omset dibawah Rp. 10.000.000, 31,3% kan metode pembayaran lainnya.

71
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Demografi Responden. Sumber data terbesar adalah di provinsi Lampung,


primer pada penelitian ini adalah hasil Sumatera sebesar 71,9%.
kuesioner yang dilakukan kepada para Uji Kualitas Data. Teknik pengumpul-
pelaku usaha dan konsumen di wilayah an dalam penelitian ini data diperoleh dari
Sumatera pada 10 provinsi yaitu Sumatera data sekunder yaitu laporan Perekonomian
Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bank Indonesia untuk wilaya Sumatera,
Aceh, Sumatra Barat, Lampung, Bengkulu, observasi, dan kuesioner. Untuk membuat
Bangka Belitung, Jambi, dan Riau. Dari 10 langkah awal analisis SWOT serta meng-
provisnsi di wilayah Sumatera penelitian ini ambil keputusan, teknik pengumpulan data
mengambil sampel sebanyak 92 responden. ini menggunakan pengumpulan data kuesi-
92 responden dengan proporsi 75% adalah oner sebanyak 92 responden, yang memben-
berjenis kelamin laki-laki 25% berjenis tuk dari masing-masing variabel SWOT.
kelamin perempunan, dengan kategori 65,2% Tabel dibawah adalah indikator yang diberi-
pelaku usaha dan 34,8% adalah konsumen, kan kepada responden yang membentuk
dan dengan proporsi daerah asal responden variabel SWOT.

Tabel 2
Pernyataan Kuesioner Faktor Internal
No Kekuatan No Kelemahan
Produk yang di
TeknologiKeuangan (fintech)
S1 butuhkandapatditemukandenganmudah pada W1
masihbelumdikenalsecaraluas
layanan e-commerce
E-commerce
S2 Produk fintech dapatditemukandenganmudah W2
masihbelumdikenalsecaraluas
Kepercayaanpenggunauntukkeamanan
Kemudahanmenggunakanteknologikeuangan
S3 W3 dalammenggunakan e-commerce yang
(fintech) dan layanan e-commerce
masihrendah
Kepercayaanpenggunauntukkeamanan
S4 KemudahanAkses e-commerce dan fintech W4 dalamteknologikeuangan (fintech) yang
masihrendah
Kecepatanpemberianinformasiproduk yang
Jaringan internet yang belumstabil dan
S5 dibutuhkanbaikdalamlayanan e-commerce W5
merata di seluruh wilayah Indonesia
dan teknologikeuangan (fintech)
Strukturinformasi yang diberikane-commerce
S6
dan fintechmudahdipahami
Penggunaan media e-commerce dan fintech
S7
dapatmengefisiensiwaktu yang di butuhkan
Penggunaan media e-commerce dan fintech
S8
dapatmengefisiensibiaya yang di butuhkan
Kepuasankonsumensaatpenggunaanteknologi
S9
keuangan (fintech) dan e-commerce
Keinginanmerekomendasikan fintech dan e-
S10
commerce kepadapihak lain

72
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Pemberian nilai rating pada table pernyataan Uji Validitas. Uji validitas yaitu untuk
didasarkan pada keterangan sebagai berikut : menentukan apakah data responden dinyata-
Skala 1 = Apabila responden sangat tidak kan valid atau tidak valid, sedangkan relia-
setuju dengan pernyataan bilitas yaitu hasil pengukuran yang dapat
tersebut dipercaya. Uji validitas dan reliabilitas
Skala 2 = Apabila responden tidak setuju dengan jumlah sampel 92, nilai r table
dengan pernyataan tersebut sebesar 0,1726. Rumus menghitung r tabel =
Skala 3 = Apabila responden netral dengan N-2 dengan N jumlah sampel, maka r tabel
pernyataan tersebut = 92 -2 = 90. Dilihat dari r table dengan
Skala 4 = Apabila responden setuju taraf signifikan 5%, maka r tabel = 0,1726.
dengan pernyataan tersebut Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.
Skala 5 = Apabila responden sangat setuju
dengan pernyataan tersebut

Tabel 3
PernyataanKuesionerFaktorEksternal
No Peluang No Ancaman
O1 Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini. T1 Krisis ekonomi global.
Kemajuan teknologi yang berkembang saat Tingkat kejahatan cyber (cybercrime)
O2 T2
ini. semakin tinggi
O3 Tingginya tingkat kegiatan bisnis. T3 Pandemi COVID-19 yang belum selesai
O4 Kegiatanbisnis yang makinluas.
O5 Hubungan dengan pemasok yang baik.
O6 Pangsa pasar cukup tinggi saat ini.

Tabel 4
Rangkuman Hasil Uji Validitas
No. Soal r- r-
Pertanyaan Ket.
Pernyataan hitung tabel
Produk yang di butuhkan dapat ditemukan dengan
S1 1 0,1726 Valid
mudah pada layanan e-commerce
S2 Produk fintech dapat ditemukan dengan mudah 0,1 0,1726 Tidak Valid
Kemudahan menggunakan teknologi keuangan
S3 0,422 0,1726 Valid
(fintech) dan layanan e-commerce
S4 Kemudahan Akses e-commerce dan fintech 0,35 0,1726 Valid
Kecepatan pemberian informasi produk yang
S5 dibutuhkan baik dalam layanan e-commerce dan 0,364 0,1726 Valid
teknologi keuangan (fintech)
Struktur informasi yang diberikan e-commerce dan
S6 0,474 0,1726 Valid
fintech mudah dipahami
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapat
S7 0,341 0,1726 Valid
mengefisiensi waktu yang di butuhkan
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapat
S8 0,205 0,1726 Valid
mengefisiensi biaya yang di butuhkan

73
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

No. Soal r- r-
Pertanyaan Ket.
Pernyataan hitung tabel
Kepuasan konsumen saat penggunaan teknologi
S9 0,265 0,1726 Valid
keuangan (fintech) dan e-commerce
Keinginan merekomendasikan fintech dan e-
S10 0,282 0,1726 Valid
commerce kepada pihak lain
Teknologi Keuangan (fintech) masih belum dikenal
W1 0,244 0,1726 Valid
secara luas
W2 E-commerce masih belum dikenal secara luas 0,257 0,1726 Valid
Kepercayaan pengguna untuk keamanan dalam
W3 0,187 0,1726 Valid
menggunakan e-commerce yang masih rendah
Kepercayaan pengguna untuk keamanan dalam
W4 0,24 0,1726 Valid
teknologi keuangan (fintech) yang masih rendah
Jaringan internet yang belum stabil dan merata di
W5 -0,022 0,1726 Tidak Valid
seluruh wilayah Indonesia
O1 Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini. 0,262 0,1726 Valid
O2 Kemajuan teknologi yang berkembang saat ini. 0,474 0,1726 Valid
O3 Tingginya tingkat kegiatan bisnis. -0,094 0,1726 Tidak Valid
O4 Kegiatan bisnis yang makin luas. 0,118 0,1726 Tidak Valid
O5 Hubungan dengan pemasok yang baik. 0,143 0,1726 Tidak Valid
O6 Pangsa pasar cukup tinggi saat ini. 0,144 0,1726 Tidak Valid
T1 Krisis ekonomi global. 0,343 0,1726 Valid
T2 Tingkat kejahatan cyber (cybercrime) semakin tinggi 0,084 0,1726 Tidak Valid
T3 Pandemi COVID-19 yang belum selesai 0,453 0,1726 Valid

Dilihat dari table 3 ada beberapa terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke
pernyataan yang tidak valid, yaitu soal no waktu.
S2, W5, O3, O4, O5, O6 dan T2. Maka, 7 Dari table 5 dapat di simpulkan bahwa
pernyataan tersebut tidak digunakan lagi uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s
keperhitugan selanjutnya karena dinyatakan Alpha sebesar 0.817 atau 81.7%. Menurut
tidak valid. kriteria, apabila nilai Cronbach’s Alpha
Uji Reliabilitas. Untuk mengetahui lebih besar dari 60%, maka kuesioner atau
apakah suatu instrument yang digunakan indicator tersebut dianyatakan reliabel.
didalam kuisioner dapat dihandalkan dan Sehingga, tabel diatas menunjukkan bahwa
merupakan informasi konsisten dari waktu nilai Cronbach’s Alpha sebesar 81.7% >
ke waktu dan dapat dipercaya sebagai alat 60% dinyatakan reliabel. Setelah dilakukan
pengumpulan data, maka perlu dilakukan uji uji validitas dan uji reliabilitas maka
reliabilitas terhadap informasi yang tersedia selanjutnya adalah menghitung jawaban
yang merupakan jawaban dari para pada setiap rating yang dalam penelitian ini
responden. Suatu kuesioner dikatakan menggunakan skala likert 1-5. Berikut
reliable atau handal jika jawaban seseorang adalah data hasil kuisioner dan pemberian
rating dari faktor internal dan eksternal.

74
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Tabel 5
Reliabilitas Statistik
Cronbach's Alpha N of Items
.817 24

Tabel 6
Data Hasil Kuesioner dan Pemberian Rating Dari Faktor Internal
Rating
No Kekuatan
1 2 3 4 5
Produk yang di butuhkan dapat ditemukan dengan mudah pada
1 1 1 7 23 60
layanan e-commerce
Kemudahan menggunakan teknologi keuangan (fintech) dan
2 0 1 7 30 54
layanan e-commerce
3 Kemudahan Akses e-commerce dan fintech 1 0 8 27 56
Kecepatan pemberian informasi produk yang dibutuhkan baik
4 0 2 16 36 38
dalam layanan e-commerce dan teknologi keuangan (fintech)
Struktur informasi yang diberikan e-commerce dan fintech mudah
5 0 2 15 45 30
dipahami
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapat mengefisiensi
6 1 2 15 47 27
waktu yang di butuhkan
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapat mengefisiensi
7 1 6 21 40 24
biaya yang di butuhkan
Kepuasankonsumensaatpenggunaanteknologikeuangan (fintech)
8 0 2 31 36 23
dan e-commerce
Keinginanmerekomendasikan fintech dan e-commerce
9 0 2 31 36 23
kepadapihak lain
Rating
No Kelemahan
1 2 3 4 5
1 Teknologi Keuangan (fintech) masih belum dikenal secara luas 0 3 21 41 27
2 E-commerce masih belum dikenal secara luas 0 2 26 42 22
Kepercayaan pengguna untuk keamanan dalam menggunakan e-
3 3 7 31 32 19
commerce yang masih rendah
Kepercayaan pengguna untuk keamanan dalam teknologi
4 4 7 26 29 26
keuangan (fintech) yang masih rendah

Tabel 7
Lanjutan Data Hasil Kuesioner dan Pemberian Rating Dari FaktorEksternal
Rating
No Peluang
1 2 3 4 5
1 Perubahangayahidupmasyarakatsaatini. 0 2 20 46 24
2 Kemajuanteknologi yang berkembangsaatini. 0 2 15 45 30
Rating
No Ancaman
1 2 3 4 5
1 Krisisekonomi global. 0 0 7 25 60
2 PandemiCOVID-19 yang belumselesai 0 1 5 31 55

75
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Tabel 8
Perhitungan Bobot Faktor Internal
No Pengolahan
Kekuatan Bobot
Data kuisioner
1 Produk yang di butuhkandapatditemukandenganmudah pada layanan e-commerce 416 0,086
2 Kemudahanmenggunakanteknologikeuangan (fintech) dan layanan e-commerce 413 0,085
3 KemudahanAkses e-commerce dan fintech 413 0,085
Kecepatanpemberianinformasiproduk yang dibutuhkanbaikdalamlayanan e-
4 386 0,080
commerce dan teknologikeuangan (fintech)
5 Strukturinformasi yang diberikane-commerce dan fintechmudahdipahami 379 0,078
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapatmengefisiensiwaktu yang di
6 373 0,077
butuhkan
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapatmengefisiensibiaya yang di
7 356 0,073
butuhkan
8 Kepuasankonsumensaatpenggunaanteknologikeuangan (fintech) dan e-commerce 356 0,073
9 Keinginanmerekomendasikan fintech dan e-commerce kepadapihak lain 356 0,073
Total Kekuatan 3.448 0,711
No Kelemahan
1 Teknologi Keuangan (fintech) masih belum dikenal secara luas 368 0,076
2 E-commerce masih belum dikenal secara luas 360 0,074
Kepercayaan penggunauntuk keamanan dalam menggunakan e-commerce yang
3 333 0,069
masih rendah
Kepercayaan pengguna untuk keamanan dalam teknologi keuangan (fintech) yang
4 342 0,071
masih rendah
Total Kelemahan 1.403 0,289
Total Faktor Internal 4.851 1

Perhitungan Bobot Faktor Internal. 0,00 (tidak penting) sampai 1,00 (sangat
Faktor internal yang berasal dari dalam penting) dan dimana bobot tersebut dijum-
lingkungan perusahaan berupa kekuatan dan lahkan tidak melebihi skor total 1.00. Beri-
kelemahan yang kemudian perhitungan kut adalah table hasil perhitungan bobot
bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepen- faktor eksternal.
tingan atau penanganan mulai dari skala Bobot untuk faktor eksternal didapatkan
0,00 (tidak penting) sampai 1,00 (sangat dari menjumlahkan setiap rating pada setiap
penting) dan dimana bobot tersebut dijum- pertanyaan kemudian membagi dengan total
lahkan tidak melebihi skor total 1.00. pengolahan data faktor eksternal kuisioner.
Berikut adalah table perhitungan bobot Perhitungan Matriks Internal Strate-
faktor internal. gic Factors Analysis Summary (IFAS).
Bobot untuk faktor internal didapatkan Perhitungan matrik IFAS merupakan
dari menjumlahkan setiap rating pada setiap perhitungan untuk menentukan bobot, rating
pertanyaan kemudian membagi dengan total dan skor dimana jumlah bobot tidak
pengolahan data faktor internal kuisioner. melebihi jumlah 1,00, dan menghitung nilai
Perhitungan Bobot Faktor Eksternal. rating masing-masing faktor dengan
Pada perhitungan bobot faktor eksternal memberikan skala 1 (tidak setuju) sampai
yang berasal dari luar lingkungan perusaha- dengan 5 sangat setuju. Berikut adalah table
an ditentukan berdasarkan tingkat kepen- hasil perhitungan matrik IFAS.
tingan atau penanganan mulai dari skala

76
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Tabel 9
Perhitungan Bobot Faktor Eksternal
Pengolahan
No Peluang Bobot
Data kuisioner
1 Perubahangayahidupmasyarakatsaatini. 368 0,232
2 Kemajuanteknologi yang berkembangsaatini. 379 0,239
Total Peluang 2.219 0,472
No Ancaman
1 Krisisekonomi global. 421 0,266
2 PandemiCOVID-19 yang belumselesai 416 0,263
Total Ancaman 837 0,528
Total FaktorEksternal 1.584 1

Tabel 10
Perhitungan Matrik Internal Strategic Factor Analisis Summary (IFAS)
No Kekuatan Bobot Rating Skor
Produk yang di butuhkan dapat ditemukan dengan mudah pada layanan e-
1 0,086 4,5 0,39
commerce
Kemudahan menggunakan teknologi keuangan (fintech) dan layanan e-
2 0,085 4,5 0,38
commerce
3 Kemudahan Akses e-commerce dan fintech 0,085 4,5 0,38
Kecepatan pemberian informasi produk yang dibutuhkan baik dalam
4 0,080 4,2 0,33
layanan e-commerce dan teknologi keuangan (fintech)
Struktur informasi yang diberikan e-commerce dan fintech mudah
5 0,078 4,1 0,32
dipahami
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapatmengefisiensiwaktu
6 0,077 4,1 0,31
yang di butuhkan
Penggunaan media e-commerce dan fintech dapat mengefisiensi biaya
7 0,073 3,9 0,28
yang di butuhkan
Kepuasan konsumen saat penggunaan teknologi keuangan (fintech) dan e-
8 0,073 3,9 0,28
commerce
9 Keinginan merekomendasikan fintech dan e-commerce kepada pihak lain 0,073 3,9 0,28
Total Kekuatan 0,711 37,5 2,972
No Kelemahan
W1 Teknologi Keuangan (fintech) masih belum dikenal secara luas 0,076 4,0 0,30
W2 E-commerce masih belum dikenal secara luas 0,074 3,9 0,29
Kepercayaan pengguna untuk keamanan dalam menggunakan e-
W3 0,069 3,6 0,25
commerce yang masih rendah
Kepercayaan pengguna untuk keamanan dalam teknologi keuangan
W4 0,071 3,7 0,26
(fintech) yang masih rendah
Total Kelemahan 0,289 15,3 1,104
Total Faktor Internal (IFAS) 1 52,7 4,076

Bobot untuk faktor internal peluang kekuatan didapat dari total jumlah
didapatkan dari menjumlahkan setiap rating rating jawaban responden dibagi dengan
pada setiap pertanyaan kemudian membagi jumlah responden. Dan perhitungan skor
dengan total pengolahan data faktor internal untuk faktor kekuatan didapat dari perkalian
kuisioner. Perhitungan rating untuk faktor bobot dan rating.

77
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Tabel 11
Perhitungan Matrik Eksternal Strategic Factor Analisis Summary (EFAS)
No Peluang Bobot Rating Skor
1 Perubahangayahidupmasyarakatsaatini. 0,232 4,0 0,93
2 Kemajuanteknologi yang berkembangsaatini. 0,239 4,1 0,99
Total Peluang 0,472 8,1 1,915
No Ancaman
1 Krisisekonomi global. 0,266 4,6 1,22
2 PandemiCOVID-19 yang belumselesai 0,263 4,5 1,19
Total Ancaman 0,528 9,1 2,404
Total FaktorEksternal (EFAS) 1 17,2 4,319

Perhitungan Matriks Eksternal Diagram Cartesius Analisis SWOT. Dari


Strategic Factors Analysis Summary hasil perhitungan pada faktor-faktor tersebut
(EFAS). Perhitungan matrik EFAS sama maka dapat digambarkan dalam Diagram
halnya dengan matrik IFAS yaitu untuk SWOT, dapat dilihat pada gambar 4. Titik
menentukan bobot, rating dan skor dimana koordinatnya (x,y) diperoleh dengan cara
jumlah bobot tidak melebihi jumlah 1,00, sebagai berikut :
dan menghitung nilai rating masing-masing  Koordinat analisis internal (X)
factor dengan memberikan skala 1 (dibawah ( )− ℎ ( )
=
2
rata-rata/tidak penting) sampai dengan 4 2,972 − 1,104
sangat baik. Berikut adalah table hasil = = 0,933
2
perhitungan matrik EFAS. Nilai rating  Koordinat analisis eksternal (Y)
kekuatan dan kelemahan selalu bertolak
belakang, begitu juga dengan peluang dan ( )− ( )
=
ancaman. Hasil analisis dari EFAS dapat 2
1,915 − 2,404
= = −0,244
dilihat pada table berikut. 2
Bobot untuk faktor eksternal didapatkan  Jadi, titik koordinatnya terletak pada
dari menjumlahkan setiap rating pada setiap (0,933; -0,244)
pertanyaan kemudian membagi dengan total Matriks SWOT. Alat yang dipakai
pengolahan data faktor eksternal kuisioner. untuk merumuskan alternatif strategi per-
Perhitungan rating untuk faktor peluang usahaan adalah matriks SWOT. Nilai total
kekuatan didapat dari total jumlah rating dari faktor internal dan eksternal dapat
jawaban responden dibagi dengan jumlah digambarkan pada diagram analisis SWOT
responden. Dan perhitungan skor untuk serta rumus kombinasi matrik SWOT.
factor kekuatan didapat dari perkalian bobot Rumusan alternatif strategi merupakan
dan rating. alternatif yang digunakan untuk perusahaan
Maka total hasil perhitungan skor matriks yang menjalankan usaha atau strategi lain ke
IFAS dan EFAS adalah sebagai berikut : depannya. Berikut ini adalah hasil dari
 Total skor kekuatan (strengths) = 2,972. kombinasi matrik yang didapat dari
 Total skor kelemahan(weaknesses)= 1,104. indikator dan dilakukan kombinasi antara
 Total skor peluang (opportunities)= 1,915. faktor internal dan eksternal.
 Total skor ancaman (threats) = 2,404.

78
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Gambar 2
Diagram CartesiusSWOT

IFAS (Internal Factors Analysis Summary) 1. Teknologi keuangan (fintech) masih


Strength : belum dikenal secara luas
1. Produk yang di butuhkan dapat ditemu- 2. E-commerce masih belum dikenal secara
kan dengan mudah pada layanan e- luas
commerce 3. Kepercayaan pengguna untuk keamanan
2. Kemudahan menggunakan teknologi ke- dalam menggunakan e-commerce yang
uangan (fintech) dan layanan e-commerce masih rendah
3. Kemudahan akses e-commerce dan 4. Kepercayaan pengguna untuk keamanan
fintech dalam teknologi keuangan (fintech) yang
4. Kecepatan pemberian informasi produk masih rendah
yang dibutuhkan baik dalam layanan e- EFAS (External Factors Analysis Summary)
commerce dan teknologi keuangan Opportunity:
(fintech) 1. Perubahan gaya hidup masyarakat saat
5. Struktur informasi yang diberikan e- ini.
commerce dan fintech mudah dipahami 2. Kemajuan teknologi yang berkembang
6. Penggunaan media e-commerce dan saat ini
fintech dapat mengefisiensi waktu yang Threats :
di butuhkan 1. Krisis ekonomi global.
7. Penggunaan media e-commerce dan 2. Pandemi COVID-19 yang belum selesai
fintech dapat mengefisiensi biaya yang di S-O
butuhkan 1. Selalu memberikan produk dan informasi
8. Kepuasan konsumen saat penggunaan yang dibutuhkan pelanggan. (S1, S2, S3,
teknologi keuangan (fintech) dan e- S4, S5, O1)
commerce 2. Menyediakan kemudahan dalam
9. Keinginan merekomendasikan fintech memahami struktur informasi dan
dan e-commerce kepada pihak lain kecepatan akses informasi produk. (S6,
Weakness : O2)

79
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

3. Selalu memberikan kemudahan akses dan kuantitatif sebagai dasar jumlah nilai skor
memperbaharui teknologi digital yang pada tiap-tiap faktor yang ada pada masing-
dimiliki agar terus dapat memberikan masing strategi S-O, W-O, S-T dan W-T.
yang dibutuhkan pelanggan. (S7, S8, S9, Berikut adalah tabel model kuantitatif
O2) rumusan strategi.
W-O Perhitungan nilai S-O, W-O, S-T, W-T
1. Memberikan literasi/ pengetahuan kepada adalah sebagai berikut.
seluruh lapisan masyarkat tentang kemu-  Perhitungan untuk S-O :
dahan menggunakan layanan produk Total skor Strength (S) + total skor
digital seperti e-commerce dan fintech. Opportunities (O) = 2,972 + 1,915 =4,887
(W1, W2, O1) Perhitungan untuk W-O :
2. Memberikan pengetahuan mengenai Total skor Weakness (W) + total skor
jaminan keamanan dalam penggunaan Opportunities (O) = 1,104 + 1,915 = 3,019
fintech dan e-commerce. (W3, W4, O2) Perhitungan untuk S-T :
S-T Total skor Strength (S) + total skor
1. Selalu memberikan informasi produk Treaths(T) = 2,972 + 2,404 = 5,376
yang dibutuhkan dengan berbagai harga Perhitungan untuk W-T :
dan kualitas sesuai dengan kebutuhan Total skor Weakness (W) + total skor
pelanggan (S1, S2, S3, S4, S5, T1) Treaths (T) = 1,104 + 2,404 = 3,508
2. Memantau turun naiknya nilai tukar Pembahasan Teoritis. Analisis SWOT
rupiah kemudian menyesuaikan harga adalah identifikasi berbagai faktor secara
produk yang berpengaruh terhadap harga sistematis untuk merumuskan strategi
jual di platform e-commerce dan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
menyesuaikan biaya bahan baku impor logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
akan digunakan untuk memproduksi atau (Strengths) dan peluang (Opportunities),
membuat sarana fintech. (S6, S7, T1) namun secara bersamaan dapat memini-
3. Menyediakan produk-produk yang sesuai malkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
kebutuhan pelanggan di situasi apapun (Threats). (Samejima et al., 2006). Kekuatan
termasuk saat Pandemi covid 19 dan era dan kelemahan adalah faktor internal (ter-
New Normal (S1, S8, S9, T2) kendali) yang mendukung dan menghalangi
W-T organisasi untuk mencapai misinya masing-
Memberikan literasi/pengetahuan kepada masing. Sedangkan peluang dan ancaman
seluruh lapisan masyarkat tentang efisiensi adalah fakto reksternal yang sulit di prediksi
waktu dan biaya yang digunakan ketika (Dyson, 2004). Dengan mengidentifikasi
menggunakan layanan produk digital seperti empat faktor ini, sebuah strategi digitalisasi
e-commerce dan fintech. (W1, W2, T1) ekonomi dapat dikenali perannya terhadap
1. Memberikan pengetahuan mengenai pertumbuhan ekonomi, karena dengan
risiko bertransaksi menggunakan kontak mengenali dan menganalisa keempat faktor
fisik saat pandemi COVID-19 dan yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan
jaminan keamanan produk dan kesehatan ancaman dari sebuah strategi yang ada maka
dalam penggunaan fintech dan e- akan didapat kompetensi untuk pengambilan
commerce. (W3, W4, T2) keputusan, perencanaan dan pengembangan
Setelah melakukan matriks SWOT yang tepat.
selanjutnya membuat analisis model

80
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

Tabel 12
Model Kuantitatif RumusanStrategi
Strength (S) Weakness (W)
IFAS

EFAS
Opportunities Strategi S-O : menggunakan Strategi W-O : meminimalkan
(O) kekuatan untuk memanfaatkan kelemahan dengan
peluang = 4,89 memanfaatkan peluang = 3,02
Threats Strategi S-T : menggunakan Strategi W-T : meminimalkan
(T) kekuatan untuk mengatasi kelemahan dan menghindari
ancaman = 5,38 ancaman = 3,51

Berberapa contoh bagian dari proses baik e-commerce dan fintech serta menja-
digitalisasi ekonomi adalah adanya tek- lankan strategi S-T yaitu menggunakan
nologi keuangan dan e-commerce. Tekno- kekuatan untuk mengatasi ancaman. Analisa
logi keuangan atau yang biasa disebut SWOT dilakukan sejalan dengan (Coman &
sebagai fintech adalah penggunaan tekno- Ronen, 2009) yang menyatakan bahwa
logi di dalam dunia keuangan yang analisis SWOT telah dipuji karena keseder-
menciptakan kemudahan (Arner et al., hanaannya dan telah digunakan terus
2015). Teknologi financial juga di sebut digunakan sejak 1960-an.
sebagai suatu bidang bisnis yang mengarah Sejalan juga dengan penelitian yang
kepada penyedia layanan keuangan dengan dilakukan oleh (Phadermrod et al., 2019)
perangkat lunak dan teknologi modern di mengenai analisis SWOT berbasis Impor-
dalamnya. (Weekly, 2017) tance-Performance Analysis yang menyata-
Sesuai dengan teori sebelumnya menge- kan bahwa analisis SWOT adalah alat yang
naianalisis SWOT dan proses digitalisasi, umum digunakan untuk perencanaan
pada penelitian ini akan mencari strategi strategis, secara tradisional merupakan
digitalisasi ekonomi, e-commerce, dan bentuk brainstorming. Faktor SWOT dapat
fintech yang tepat untuk dapat meningkatkan diprioritaskan signifikansinya sehingga
pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera dapat mengakibatkan tindakan strategis
dengan 10 provinsi di dalamnya. Analisa yang tepat.
SWOT yang merupakan analisa suatu Justifikasi Penelitian. Setelah dilaku-
strategi dilihat dari 4 faktor kekuatan, kan penyebaran kuisioner secara menye-
kelemahan, peluang dan ancaman yang ada luruh di 10 provinsi di wilayah Sumatera
di dalam strategi tersebut. didapatkan 92 responden untuk diteliti hasil
Relevansi Serat konfirmasi Riset jawabannya. Setelah didapatkan jawaban
Terdahulu. Penelitian ini menggunakan dengan di konversi dengan skala likert 1-5
analisa SWOT untuk menentukan strategi dengan indicator tidak setuju sampai dengan
digitalisasi ekonomi terbaik khususnya sangat setuju dilakukan perhitungan rating,
fintech dan e-commerce. Setelah dilakukan bobot dan skor. Kemudian dilakukan analisa
analisa maka hasil pada penelitian ini adalah pada setiap matriks SWOT IFAS dan EFAS.
melakukan diversifikasi produk/ teknologi Setelah dilakukan analisa, maka skor

81
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

tertinggi ada pada strategi S-T sebesar 5,38 Setelah dilakukan uji validitas terhadap
yaitu menggunakan kekuatan untuk menga- instrument pertanyaan dan jawaban 92
tasi ancaman. Adapun detail dari strategi responden maka terdapat beberapa pernyata-
tersebut adalah sebagai berikut an yang tidak valid, yaitusoal no S2, W5,
a. Selalu memberikan informasi produk O3, O4, O5, O6 dan T2. Maka, 7 pernyataan
yang dibutuhkan dengan berbagai harga tersebut tidak digunakan lagi ke perhitugan
dan kualitas sesuai dengan kebutuhan selanjutnya karena dinyatakan tidak valid.
pelanggan. Setelah dilakukan uji validitas dan uji
b. Memantau turun naiknya nilai tukar reliabilitas dan hasilnya bahwa instrument
rupiah kemudian menyesuaikan harga pertanyaan untuk analisis SWOT dapat di
produk yang berpengaruh terhadap harga handalkan. Setelah dilakukan uji validitas
jual di platform e-commerce dan menye- dan reliabiltas maka hasil dari posisi dia-
suaikan biaya bahan baku impor akan gram cartesius pada penelitian ini adalah
digunakan untuk memproduksi atau melakukan diversifikasi produk/teknologi
membuat sarana fintech. baik e-commerce dan fintech. Dan setelah
c. Menyediakan produk-produk yang sesuai melakukan analisa IFAS dan EFAS terhadap
kebutuhan pelanggan di situasi apapun 4 faktor yaitu S-O, W-O, S-T, dan W-T
termasuk saat pandemic covid 19 dan era strategi terbaik untuk penerapan digitalisasi
New Normal. ekonomi, e-commerce, dan fintech untuk
Selain menerapkan strategi S-T yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah
menggunakan kekuatan untuk mengatasi Sumatera, Indonesia adalah S-T yaitu
ancaman, strategi diversifikasi produk/ menggunakan kekuatan untuk mengatasi
teknologi juga harus diterapkan untuk ancaman.
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wila- Dalam menjalankan strategi digitalisasi
yah Sumatera, Indonesia. ekonomi, fintech, dan e-commerce berdasar-
Sesuai dengan diagram cartesius diatas, kan analisis SWOT terdapat beberapa factor
diversifikasi produk/ teknologi digitalisasi penghambat antara lain :
ekonomi harus dilakukan baik untuk e- a. Ancaman krisis ekonomi global yang
commerce maupun teknologi keuangan kemungkinan berdampak pada pereko-
(fintech). Hal ini untuk dapat menjangkau nomian di wilayah Sumatera, Indonesia.
konsumen/pasar lebih luas dan lebih banyak b. Pandemi COVID-19 yang belum selesai
sehingga dapat mendorong pertumbuhan mengakibatkan ketidakpastian kondisi
ekonomi di wilayah Sumatera, Indonesia. ekonomi makro global maupun wilayah
Sumatera, Indonesia.
SIMPULAN c. Teknologi keuangan (fintech) dan e-
commerce masih belum dikenal secara
Analisa SWOT adalah kegiatan menen- luas dan menyeluruh.
tukan strategi yang dalam hal ini adalah d. Kepercayaan pengguna untuk keamanan
strategi digitalisasi ekonomi terbaik khusus- dalam menggunakan fintech dan e-
nya fintech dan e-commerce untuk kemudian commerce yang masih rendah.
strategi tersebut dapat diterapkan sehingga
dapat meninggkatkan pertumbuhan ekonomi
wilayah Sumatera, indonesia.

82
Vol. 23 No.1, 2021 Jurnal Ilmiah Aset

DAFTAR PUSTAKA Hill, T., & Westbrook, R. (1997). SWOT


Analysis: It’s Time for a Product Recall.
Abrazhevich, D. (2004). Electronic payment Long Range Planning, 30(1), 46–52.
systems: A user-centered perspective and https://doi.org/10.1016/S0024-
interaction design. Dennis Abrazhevich. 6301(96)00095-7
Arner, D. W., Barberis, J., & Buckley, R. P. Mahmud, D. H., & Si, M. (2011). Metode
(2015). The evolution of Fintech: A new Penelitian Pendidikan, Bandung: CV.
post-crisis paradigm. Geo. J. Int’l L., 47, Pustaka Setia.
1271. Phadermrod, B., Crowder, R. M., & Wills, G. B.
Blackman, C. R., Halewood, N. J., Kelly, T. J. (2019). Importance-Performance Analysis
C., Stefanski, S. E., Wave, V., & Yonazi, E. based SWOT analysis. International
(2014). ICTs for financial services in Journal of Information Management, 44,
Africa. The World Bank. 194–203.
Cohen, L. (2007). Experiments, quasi- https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2016.03.
experiments, single-case research and 009
meta-analysis (Cohen, L., Manion, L., & Rangkuti, F. (2004). Analisa SWOT Teknik
Morrison, K. in Eds) Research methods in Membedah Konsep Perencanaan Strategi
education.(6th eds.). London: Routledge Untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta:
Falmer. Gramedia Pustaka Utama.
Coman, A., & Ronen, B. (2009). Focused Rangkuti, F. (2019). Teknik Membedah Kasus
SWOT: Diagnosing critical strengths and Bisnis Analisis SWOT: Cara Perhitungan
weaknesses. International Journal of Bobot, Rating dan OCAI.
Production Research, 47(20), 5677–5689. Samejima, M., Shimizu, Y., Akiyoshi, M., &
https://doi.org/10.1080/0020754080214613 Komoda, N. (2006). SWOT analysis
0 support tool for verification of business
Daft, R. L., Murphy, J., & Willmott, H. (2010). strategy. 2006 IEEE International
Organization theory and design. Cengage Conference on Computational Cybernetics,
learning EMEA. 1–4.
Doughty, H. A. (2014). Don Tapscott The Santoso, G. (2005). Metodologi penelitian
Digital Economy Anniversary Edition: kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Prestasi
Rethinking Promise and Peril in the Age of Pustaka.
Networked Intelligence New York, N.Y.: Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (2009).
McGraw-Hill, 2014. The Public Sector Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Innovation Journal, 19(3), 1–6. Cet. VII.
Dyson, R. G. (2004). Strategic development and Sugiyono, P. D. (2013). Metode penelitian
SWOT analysis at the University of kuantitatif dan kualitatif dan R&D
Warwick. European Journal of Operational [Quantitative and qualitative and R & D
Research, 152(3), 631–640. research methods]. Bandung, Indonesia:
https://doi.org/10.1016/S0377- Alfabeta.
2217(03)00062-6 Weekly, F. (2017). FinTech definition.

83

You might also like