Professional Documents
Culture Documents
Nim : B1A121009
Matkul : Ekonometrika
Inti dari Jurnal Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IPM,
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi terhadap
kemiskinan di Provinsi Aceh dengan harapan dapat menjadi
acuan atau referensi bagi pemerintah tingkat kabupaten/kota
dalam mengentas kemiskinan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator
yang menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses
hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Dimana IPM tersebut
terbentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar, yaitu umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak
(BPS,2018). Pada tahun 2015-2019 persentase Indeks
Pembangunan Manusia di Aceh semakin meningkat
khususnya di wilayah timur, namun seiring hal tersebut angka
kemiskinan juga semakin meningkat (BPS, 2019).
Meningkatnya pengangguran dari tahun 2015 - 2019
merupakan akibat dari minimnya keterampilan/skill yang
berimbas pada ketidakstabilan ekonomi dan politik (Nanga,
2005 dalam Aristina, 2017). Pengangguran juga sebagai
masalah tenaga kerja dominan ada di tingkat daerah. Menurut
BPS pada sensus 2013, pengangguran didefinisikan sebagai
orang yang masuk dalam angkatan kerja (15- 64) tahun yang
sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel, yaitu
gabungan dari data runtut waktu (time-series) dengan cross
section selama tahun 2015-2019. Data-data yang telah
dikumpulkan tersebut diolah dengan menggunakan software
pengolahan data eviews 10. Analisis data panel terdapat tiga
metode pendekatan, yaitu common effect, pendekatan fixed
effect model, dan pendekatan random effect model. Data
panel yang digunakan tersebut tergolong dalam panel
seimbang (balance panel), karena masing-masing subjek
mempunyai jumlah observasi yang sama (Gujarati dan Porter,
2012):
Hasil Penelitian Hasil estimasi model random effect adalah, Konstanta = 13.51196
adalah apabila pertumbuhan ekonomi, IPM dan pengangguran
dianggap bernilai konstan (nol), maka kemiskinan juga akan
konstan sebesar 13.51196. Koefisien regresi variabel Modal
sebesar 3,70 adalah apabila pertumbuhan ekonomi meningkat
sebesar 1 %, maka kemiskinan akan meningkat sebesar 3,70 %,
hal ini bertolak belakang dengan hipotesis yang dirumuskan, yang
seharusnya apabila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi,
maka akan kemiskinan akan menurun. Koefisien regresi variabel
IPM adalah sebesar -4,33 adalah apabila IPM meningkat sebesar 1
%, maka kemiskinan akan menurun sebesar 4,33 %, hal ini sesuai
dengan hipotesis yang dirumuskan, karena tanda yang diharapkan
adalah positif, dengan meningkatnya IPM, maka kemiskinan
menurun. Pada koefisien regresi variabel pengangguran adalah
sebesar -4,47 yang artinya apabila pengangguran meningkat
sebesar 1 %, maka akan meningkatkan kemiskinan sebesar 4,47%.
Hasil ini juga sesuai dengan hipotesis yang dirumuskan, karena
apabila terjadi peningkatan pengangguran, maka kemiskinan juga
akan meningkat.
Kesimpulan dan Pertumbuhan ekonomi dan Pengangguran berpengaruh positif
Saran dan signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten/Kota di
Provinsi Aceh.
IPM tidak berpengaruh terhadap kemiskinan Kabupaten/Kota
di Provinsi Aceh.
Secara simultan pertumbuhan ekonomi, IPM dan
pengangguran berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Aceh.
Sebesar 74,37% variabel bebas penelitian ini mempengaruhi
variabel terikat yaitu kemiskinan.
Judul Pengaruh Jumlah Penduduk,Jumlah Pengangguran dan Tigkat
Pendidikan Terhadap Pertumbuhan konomi di Wilayah Gerbang
Kertosusila
Jurnal Ekonomi Pembangunan
Volume & Halaman Vol. 7, No,1 (2021) 46-55
Tahun 2021
Penulis Alifah YustinaSalsabila, Niniek Imaningsih, Riko Setya Wijaya
Reviewer Aprilian Saputra ( B1A121009 )
Tanggal 12 Mei 2023
Tujuan Artikel Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
Jurnal seberapa besar pengaruh jumlah penduduk, jumlah pengangguran
dan tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah
Gerbang Kertosusila, yang nantinya dapat mengoptimalkan
pertumbuhan ekonomi melalui peran pada masingmasing daerah.
Penelitian ini kuantitatif yang menggunakan metode analisis
regresi data panel dengan data cross section dan time series. Hasil
penelitian menujukan bahwa jumlah penduduk memiliki pengaruh
positif dan signifikan, lalu tingkat pendidikan tidak memiliki
pengaruh secara signifikan dan pengangguran adalah variabel yang
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, jumlah pengangguran yang tinggi berdampak pada
penurunan ekonomi, yang kedepannya pemeintah harus memberi
perhatian khusus agar perekonomian tidak semakin menurun.
Inti dari Jurnal Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan data
panel (pooled data) yaitu gabungan dari data runtut waktu
(time series) dan data silang (cross section) Dalam
mengestimasi model regresi data panel menurut Basuki
(2016) dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain :
Model Common Effect, Model Fixed Effect, dan Model
Random Effect. Dengan model persamaan yang digunakan
yaitu :
Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + eit
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting untuk
menjalani tahapan kemajuan selanjutnya, yaitu kesempatan
kerja dan produktifitas serta distribusi pendapatan (Sitindaon,
2013). untuk mengetahui sejauh apa pertumbuhan ekonomi
suatu daerah atau negara adalah dengan mengatahui tingkat
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) rill, Dengan
adanya pertumbuhan ekonomi rakyat dapat dikatakan
sejahtera jika output perkapita mengalami peningkatan
Dapat diketahui bahwa pengangguran adalah sebuah
permasalahan yang tentunya dapat menghambat jalannya
perekonomian. Sebab jika tingkat pengangguran tinggi, maka
daya beli masyarakat akan turun, dan menyebabkan konsumsi
juga akan menurun. Menurunnya konsumsi tersebut berakibat
pada turunnya produksi, sehingga akan berdampak pada
turunnya pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan pembangunan ekonomi dilaksanakan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan
mengelola potensi dan sumber daya yang ada bagi masing-
masing daerah yang mana dapat meningkatkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). Oleh karena itu
diperlukanya peran dari semua kalangan untuk mencapai
tujuan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah
penduduk, jumlah pengangguran dan tingkat pendidikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah Gerbang
Kertosusila. dikarenakan pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Jawa Timur tidak lepas dari peran kontribusi Produk
Domestik Bruto (PDRB) kabupaten/kota di Provinsi Jawa
Timur. Dan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti: Jumlah Penduduk, Jumlah
Pengangguran dan Tingkat pendidikan di setiap daerah.
Hasil Penelitian Terjadi korelasi positif antara jumlah penduduk (X1) dan
pertumbuhan ekonomi (Y). Jumlah penduduk memiliki
pengaruh yang secara signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi pada taraf nyata lima persen. Pernyataan ini
memiliki kesesuaian dengan teori model Kremerian dalam
Mankiw (2006) yang menyatakan bahwa kunci dalam
memajukan kesejahteraan ekonomi adalah pertumbuhan
populasi. Jika penduduk semakin banyak, maka akan semakin
banyak para ilmuwan, penemu, ataupun ahli mesin yang akan
memberikan kontribusinya pada suatu inovasi dan kemajuan
teknologi.
Terjadi korelasi negatif antara Jumlah Pengangguran (X2)
dan pertumbuhan ekonomi (Y). Jumlah pengangguran
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi pada taraf nyata lima persen.
Hasil penelitian ini kesamaan dengan teori alokasi atau
persaingan status yang dikemukakan pada tahun 70-an dan
mendapat dukungan dari Lester Thurow (1974), John Meyer
(1977) dan Randall Collins (1979) bahwa tingkat pendidikan
tidak selalu sesuai dengan kualitas pekerjaannya, sehingga
orang yang berpendidikan tinggi maupun yang rendah tidak
berbeda produktivitasnya dalam menyelesaikan pekerjaan
yang sama.
Kesimpulan dan Variabel jumlah penduduk mempunyai pengaruh positif dan
Saran signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi maka jika jumlah
penduduk suatu wilayah meningkat, maka akan diikuti oleh
peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Kondisi
ini dikarenakan penduduk memiliki fungsi ganda dalam
perekonomian, yaitu sebagai produsen dan konsumen. Maka
penduduk merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
perekonomian, namun mereka harus memiliki potensi yang dapat
menghasilkan tenaga kerja yang sudah siap kerja (skills labour).
Sedangkan Variabel jumlah pengangguran mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi jika jumlah
pengangguran mengalami peningkatan, maka akan diikuti oleh
penurunan pertumbuhan ekonomi.