You are on page 1of 11

Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (2), 2018, 123-133

e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP


RETURN SAHAM
Wahyu Setiyono1, Diyah Santi Hariyani2, Anggita Langgeng Wijaya3, Apriyanti4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Madiun
wachyoe.zt@yahoo.com1, dyarth@yahoo.com2,
gonggeng14@gmail.com3,kelip.apriyanti94@gmail.com4

Abstract
The research was purposed to test empirically influence of Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over
(TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Interest Rate and Inflation either partially or
simultanally to Stock Return. The research was has done in Property sectors companies and Real Estate
registered by Indonesia Stock Exchange in 2014-2016 which used a quarter period. The sample of the
research was 23 companies where the sample was selected by purposive sampling method. Multiple Linear
regression and hypothesis test are being a data analysis technique used t-test dan F-test with sigificant levels
amounts 5%. Based on result data showing that partially Interest Rate have a significant positive effect to
Stock Return. While Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Net
Profit Margin (NPM) and Inflation have not a significant effect to Stock Return. The results of the analysis to
showed that Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit
Margin (NPM), Interest Rate and Inflation simultanally have a significant effect to Stock Return.
Keywords: Fundamental factor; Stock return

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over
(TATO), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Tingkat Suku Bunga dan Inflasi baik secara
parsial maupun secara simultan terhadap Return Saham. Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor Properti
dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 dengan menggunakan periode
triwulan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 23 perusahaan, dimana pemilihan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linier berganda dan pengujian hipotesis menggunakan uji-t serta uji-F dengan
tingkat signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil olah data menunjukkan bahwa secara parsial Tingkat Suku
Bunga berpengaruh secara positif signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan Current Ratio (CR), Total
Asset Turn Over (TATO), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Inflasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa Current Ratio (CR),
Total Asset Turn Over (TATO), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Tingkat Suku Bunga
dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
Kata Kunci: Fakor fundamental; Return saham

Cronicle of Article :Received (October, 2018); Revised (November,2018); and Published (December,
2018).©2018 Jurnal Kajian Akuntansi Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati.

Profile and corresponding author : Wahyu Setiyono, S.E., Diyah Santi Hariyani SE.,M.Si. Anggita Langgeng
Wijaya, SE.,M.Si.,Ak.,CA. and Apriyanti, SE.,MM. are lecturers of Accounting Study Program, Faculty of
Economy and Business, PGRI University of Madiun. Corresponding Author: wachyoe.zt@yahoo.com,
dyarth@yahoo.com, gonggeng14@gmail.com, kelip.apriyanti94@gmail.com

How to cite this article: Setiyono, Hariyani, Wijaya, & Apriyanti, 2018. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental
terhadap Return Saham. Jurnal Kajian Akuntansi, 2(2), 1–13. Retrieved from
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Page 123
Wahyu Setiyono, Diyah Santi Hariyani, Anggita Langgeng Wijaya, dan Apriyanti
Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham

PENDAHULUAN pusat perbelanjaan dan gedung-gedung


Para investor maupun calon investor perkantoran akan membuat investor
memerlukan berbagai macam informasi tertarik untuk menginvestasikan dananya,
yang bermanfaat untuk melakukanprediksi sehingga prospek perdagangan saham
hasil investasinya di pasar modal. diperkirakan akan terus meningkat.
Informasi yang lazim digunakan oleh para Selain itu didukung oleh berbagai
investor maupun calon investor atas kebijakan pemerintah yang
keputusan investasinya dikelompokkan menguntungkan sektor tersebut
dalam dua hal yaitu informasi yang diantaranya melalui Paket Kebijakan
bersifat teknikal dan informasi Ekonomi (PKE) jilid I dan XI serta
fundamental. Informasi yang bersifat kebijakan suku bunga acuan baru BI 7
teknikal merupakan informasi yang DRR sebagai suku bunga terendah
berbasis pada data-data statistik yang sepanjang sejarah. Paket Kebijakan
dihasilkan dari aktivitas perdagangan Ekonomi (PKE) jilid I yang dikeluarkan
saham seperti harga saham dan volume pada September tahun 2015 terkait
transaksi (Kasdjan & Nazarudin, 2017). dorongan peningkatan investasi properti
Sedangkan informasi yang bersifat dalam program pembangunan rumah
fundamental merupakan informasi murah untuk masyarakat berpenghasilan
mendasar berbasis data ril yang diperoleh rendah (cnnindonesia.com). Sedangkan
dari berbagai indikator terkait kondisi Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) jilid XI
makro ekonomi dan kondisi internal yang dikeluarkan pada Maret tahun 2016
perusahaan termasuk indikator keuangan terkait Dana Investasi Real Estat (DIRE)
dan manajemen perusahaan. Kondisi mengenai regulasi penurunan tarif pajak
makro ekonomi merupakan kondisi yang untuk mendorong pengembangan dan
tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan peningkatan DIRE dalam negeri
baik secara langsung maupun tidak (tempo.com).
langsung yang dapat mempengaruhi Kebijakan BI 7 DRR merupakan sebuah
fluktuasi harga saham seperti tingkat kebijakan percepatan penarikan dana
inflasi, tingkat suku bunga dan kondisi perbankan yang disimpan di Bank
politik dalam negeri. Sedangkan pada Indonesia dalam rentang 7 hari dan
kondisi internal perusahaan, indikator yang kelipatannya. Penerapan kebijakan BI 7
umum digunakan dalam mengevaluasi dan DRR yang berlaku efektif sejak 19
memproyeksi nilai saham didasarkan pada Agustus 2016 dilakukan pemerintah
laporan keuangan (Mayasari & Yulianto, bertujuan agar dapat secara cepat
2018). Laporan keuangan dapat mempengaruhi pasar uang, perbankan dan
memproyeksikan kinerja perusahaan dan sektor riil (bi.go.id). Sebagai suku bunga
potensi pertumbuhan perusahaan di masa acuan terendah sepanjang sejarah,
yang akan datang (Yulianto, 2017). kebijakan BI 7 DRR tersebut diharapkan
Penelitian ini menggunakan perusahaan dapat membangkitkan kinerja sektoral
properti dan real estate yang terdaftar di yang masih lemah. Dalam penerapannya,
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014- penurunan suku bunga acuan melalui BI 7
2016 sebagai obyek penelitian. Alasan DRR dapat mempengaruhi penurunan
peneliti memilih perusahaan ini karena suku bunga KPR, sehingga mendorong
perusahaan properti dan real estate pertumbuhan kredit rumah dalam
memiliki prospek yang cerah di masa yang pemerataan kelayakan kesejahteraan
akan datang. Dengan melihat potensi masyarakat (kontan.co.id).
jumlah penduduk yang terus bertambah Faktor lain yang menjadikan perusahaan
besar, semakin banyaknya pembangunan properti dan real estate menarik untuk
di sektor perumahan, apartemen, pusat- dijadikan obyek dalam penelitian ini

Page 124
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (2), 2018, 123-133
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

adalah perusahaan pada sektor ini pergerakan harga dan rasio return saham
mengalami pergerakan return saham yang berdasarkan penutupan harga saham
cukup fluktuatif selama periode 2014- bulanan (close price).
2016. Tabel 1 berikut ini adalah data

Tabel 1.Pergerakan Harga dan Rasio Return Saham Bulanan Perusahaan Properti dan Real Estate yang
Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
Bulan Harga saham Rit Bulan Harga saham Rit Bulan Harga saham Rit
Jan 363.98 0.08 Jan 561.64 0.07 Jan 471.85 -0.04
Feb 391.04 0.07 Feb 580.71 0.03 Feb 473.48 0.00
Mar 434.31 0.11 Mar 560.94 -0.03 Mar 491.17 0.04
Aprl 426.16 -0.02 Aprl 538.48 -0.04 Aprl 499.24 0.02
Mei 434.78 0.02 Mei 539.99 0.00 Mei 505.12 0.01
Jun 406.66 -0.06 Jun 501.70 -0.07 Jun 544.43 0.08
Jul 457.62 0.13 Jul 504.12 0.00 Jul 560.51 0.03
Agust 472.60 0.03 Agust 457.48 -0.09 Agust 567.02 0.01
Sept 446.39 -0.06 Sept 434.27 -0.05 Sept 565.09 0.00
Okt 469.26 0.05 Okt 469.32 0.08 Okt 565.33 0.00
Nov 501.17 0.07 Nov 474.13 0.01 Nov 532.68 -0.06
Des 524.91 0.05 Des 490.93 0.04 Des 517.81 -0.03
Rata-rata 444.07 0.04 Rata- 509.48 - Rata-rata 524.48 0.01
rata 0.004
Tertinggi 542.91 0.13 Tertinggi 580.71 0.08 Tertinggi 567.02 0.08
Terendah 363.98 -0.06 Terendah 434.27 -0.09 Terendah 471.85 -0.06
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2018)

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa menimbulkan perbedaan hasil penelitian


sepanjang tahun 2014 sampai dengan 2016 (research gap). Penelitian yang dilakukan
terjadi fluktuasi harga dan return saham. oleh (Andes & Puspitaningtyas, 2017)
Berdasarkan tabel tersebut rata-rata harga hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
saham setiap tahunnya mengalami secara parsial Total Assets Turnover
peningkatan, akan tetapi tidak diimbangi (TATO) dan Return On Aset (ROA)
dengan peningkatan return yang diperoleh. berpengaruh signifikan terhadap return
Selama tahun 2014 sampai dengan tahun saham pada perusahaan sektor
2016 nilai return saham terendah berada pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
pada nilai –0.09 atau -9% pada bulan Indonesia Periode 2008-2013. Selanjutnya
Agustus 2015, sedangkan nilai return penelitian yang dilakukan oleh Septiana
tertinggi berada pada nilai 0,13 atau 13% dan Wahyuati (2016) menunjukkan bahwa
dari harga saham pada bulan Juli 2014. secara parsial Debt to Equity Ratio (DER)
Tingkat return saham tersebut dihitung dan Current Ratio (CR) berpengaruh
berdasarkan capital gain (loss) yaitu signifikan terhadap return sahampada
keuntungan atau kerugian yang didasarkan perusahaan manufaktur sektor food and
pada penutupan harga saham periode baverage yang terdaftar di Bursa Efek
sekarang dengan periode sebelumnya Indonesia periode tahun 2009-2014.
Fakta empiris mengenai faktor-faktor yang Berbeda dengan penelitian yang dilakukan
mempengaruhi return saham masih oleh (Septiana & Wahyuati, 2016)

Page 125
Wahyu Setiyono, Diyah Santi Hariyani, Anggita Langgeng Wijaya, dan Apriyanti
Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham

mengenai faktor yang mempengaruhi modalnya pada perusahaan. Selain itu nilai
return saham, hasil penelitiannya CR menunjukkan efisiensi siklus operasi
menunjukkanbahwa secara parsial Current perusahaan dalam mengubah hasil produk
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) menjadi uang kas. Pengoptimalan kinerja
dan Total Asset Turn Over (TATO) tidak perusahaan dalam mengelola aktiva lancar
berpengaruh signifikan terhadap return dan hutang lancarnya dapat terlihat dari
saham pada perusahaan Otomotif dan nilai CR tersebut. Semakin optimal dan
Komponen yang terdaftar di Bursa Efek efisien pengelolaan harta lancar dan
Indonesia periode tahun 2003-2007. kewajiban lancar yang dimiliki maka dapat
Menurut (Salim & Simatupang, 2016), meningkatkan laba perusahaan yang
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa selanjutnya semakin meningkat pula harga
secara parsial inflasi dan suku bunga tidak serta return sahamnya.
mempunyai pengaruh yang signifikan Total Asset Turn Over (TATO) dipakai
terhadap return saham. dalam menilai perputaran seluruh harta
Ketidakkonsistenan hasil penelitian yang dimiliki perusahaan dan mengukur
terdahulu mengenai faktor-faktor yang berapa total pendapatan sales yang
berpengaruh terhadap return saham diterima dari setiap rupiah yang
mendorong penelitiingin meneliti kembali dihasilkan. Apabila dalam periode tertentu
faktor fundamental dan makro ekonomi besarnya TATO menunjukkan
terhadap pergerakan return saham. perkembangan peningkatan yang baik
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian maka dapat memproyeksikan semakin
sebelumnya adalah objek dalam penelitian efisien pemakaian harta, sehingga hasil
ini menggunakan Perusahaan Properti dan dan laba dapat meningkat. Secara garis
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek besar semakin tinggi rasio perputaran total
Indonesia tahun 2014-2016 dengan aset maka semakin efisien penggunaan
menggunakan periode triwulan. Faktor aktiva untuk menghasilkan penjualan,
fundamental dalam penelitian ini sehingga dapat berpengaruh terhadap
diproksikan dengan Current Ratio (CR), peningkatan laba perusahaan yang
Total Asset Turn Over (TATO), Debt to selanjutnya mempengaruhi harga serta
Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin return sahamnya.
(NPM). Sedangkan faktor makro ekonomi Debt to Equity Ratio dipakai dalam
diproksikan dengan Tingkat Suku Bunga menilai kemampuan modal sendiri
(SBI) dan Inflasi. manajemen untuk dijadikan jaminan
Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari seluruh kewajiban manajemen, dengan
penelitian ini adalah untuk menguji secara kata lain rasio DER juga dipakai untuk
empiris analisis fundamental dan makro menilai sejauh mana besarnya seluruh
ekonomi terhadap return saham pada kewajiaban dapat ditutupi oleh modalnya
perusahaan properti dan realestate yang sendiri. Semakin besar rasio DER
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode menunjukkan proporsi seluruh kewajiban
tahun 2014-2016. manajemen semakin besar dibandingkan
dengan jumlah seluruh modal sendiri,
KAJIAN PUSTAKA sehingga semakin besar pula beban
Menurut (Sumarsan, 2013). Current Ratio manajemen terhadap kreditur. Hal ini
(CR) digunakan untuk mengukur dan menunjukkan bahwa sumber modal
mengetahui sejauh mana perusahaan dapat perusahaan sangat bergantung pada
menjaga likuiditasnya, semakin tinggi nilai pinjaman kreditur serta besarnya beban
CR maka semakin likuid perusahaan kewajiban yang ditanggung oleh
tersebut dan menjadi daya tarik tersendiri manajemen dapat mengurangi jumlah laba
bagi investor untuk menanamkan perusahaan yang selanjutnya dapat

Page 126
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (2), 2018, 123-133
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

berpengaruh terhadap penurunan harga negatif terhadap turunnya harga saham


serta return sahamnya. yang selanjutnya juga dapat
Net Profit Margin (NPM) menggambarkan mempengaruhi penurunan return
besarnya laba bersih perusahaan setelah sahamnya.
pajak (EAT) yang diperoleh perusahaan Pada dasarnya pengaruh dari inflasi adalah
setiap melakukan penjualan, semakin besar menurunkan kesejahteraan masyarakat
rasio NPM menunjukkan semakin efisien karena kemampuan daya beli dan
perusahaan tersebut dalam mengeluarkan pendapatan riil yang semakin berkurang.
biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan Dalam dunia investasi, inflasi dianggap
operasinya dan semakin tinggi pula laba sebagai salah satu sumber risiko yang
yang dihasilkan perusahaan. Hal ini harus dijauhi karena dapat mempengaruhi
menunjukkan bahwa kinerja manajemen harga dan return saham. Tingginya angka
semakin produktif, sehingga dapat inflasi dapat merurunkan daya beli
menumbuhkan kepercayaan investor agar konsumsi, meningkatkan biaya produksi
menginvestasikan dananya pada dan biaya perolehan modal perusahaan
perusahaan tersebut. Meningkatnya yang pada akhirnya dapat menurunkan
kepercayaan investor akan memberikan laba bersih. Secara lebih lanjut,
pengaruh terhadap meningkatnya menurunnya laba bersih perusahaan dapat
permintaan dan harga sahamnya. Secara mempengaruhi turunnya harga serta return
lebih lanjut pengaruh baik terhadap harga saham tersebut.
saham tersebut dapat mempengaruhi Dengan mengoptimalkan pengelolaan
peningkatan return saham. aktiva lancar dan hutang lancar
Tinggi rendahnya suku bunga memegang perusahaan, pemanfaatan atas keseluran
peranan yang cukup penting dalam aktiva yang semakin efektif dan efisien
pertimbangan para investor menentukan serta pembiayaan operasional yang tidak
keputusan investasinya. Kenaikan tingkat terlalu bergantung pada pinjaman kreditur
bunga memiliki dampak negatif terhadap maka dapat meningkatkan laba bersih
dunia investasi. Meningkatnya tingkat perusahaan. Didukung dengan
bunga kredit dapat menambah biaya bunga menurunnya tingkat suku bunga serta
kredit manajemen yang pada akhirnya bisa angka inflasi yang rendah dan stabil maka
mengurangi laba bersih perusahaan. Selain dapat menarik para investor maupun calon
itu meningkatnya suku bunga dapat investor untuk menginvestasikan dananya
mendorong para investor untuk menjual pada perusahaan tersebut. Secara lebih
sahamnya secara besar-besaran dan beralih lanjut, laba perusahaan yang semakin
menabungnya pada sektor perbankan. meningkat dan permintaan saham yang
Penjualan saham secara besar-besaran semakin bertambah maka dapat
(capital outflow) dan menurunnya laba mempengaruhi harga serta return
bersih perusahaan akan berpengaruh sahamnya.

Page 127
Wahyu Setiyono, Diyah Santi Hariyani, Anggita Langgeng Wijaya, dan Apriyanti
Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham

Gambar 1. Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN data tingkat suku bunga dan inflasi selama


periode penelitian yaitu tahun 2014–2016,
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
dengan sampel penelitian diambil secara
kuantitatif dengan menggunakan data
purposive sampling yang ditetapkan sesaui
sekunderberupa data rasio keuangan yang
dengan kriteria sehingga didapatkan 23
berasal dari masing–masing perusahaan
perusahaan. Dengan metode analisis
Properti dan Real Estate yang listed di
regresi linier berganda.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai data
faktor fundamental, data harga saham serta

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 2. Hasil Perhitungan Regresi
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.159 .036
CR (X1) .001 .002 .041
TATO (X2) -.053 .042 -.079
DER (X3) .007 .008 .059
NPM (X4) 5.949E-005 .004 .001
SBI (X5) .023 .005 .288
INFLASI (X6) .003 .002 .083
a. Dependen Variabel: Return (Y)
Sumber: Data Sekunder Diolah (2018)

Page 128
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (2), 2018, 123-133
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 2, Y = - 0,159 + 0,001 CR – 0,053 TATO +
dapat disusun persamaan regresi sebagai 0,007 DER + 5,949 NPM +0,023 SBI +
berikut: 0,003 Inflasi+ e

Tabel 3. Hasil Pengujian Parsial (Uji-t)


Coefficientsa
Model T Sig.
(Constant) -4.431 .000
CR (X1) .654 .514
TATO (X2) -1.262 .208
1 DER (X3) .923 .357
NPM (X4) .017 .987
SBI (X5) 4.696 .000
INFLASI (X6) 1.357 .176
a. Dependen Variabel: Return (Y)
Sumber: Data Sekunder Diolah (2018)

Tabel 4. Hasil Pengujian Simultan (Uji-F)


ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression .088 6 .015 4.956 .000
1 Residual .720 243 .003
Total .808 249
a. Dependen Variabel: RETURN (Y)
b. Predictors: (Constant), INFLASI (X6), NPM (X4), SBI (X5), CR (X1), TATO (X2), DER (X3)
Sumber: Data Sekunder Diolah (2018)

Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap memandang penting dan mengabaikan


Return Saham tinggi rendahnya rasio aktiva lancar
Berdasarkan pengolahan data yang telah dengan hutang lancar yang dimiliki
dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan. Meskipun dengan tingkat
variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai likuiditas tinggi yang menunjukkan
signifikasi sebesar 0,514. Nilai signifikansi margin of safety kreditur, tapi tidak
lebih dari 0,05 atau (0,514 > 0,05) artinya menjamin perolehan deviden yang tinggi
menunjukkan pengaruh yang tidak pula. Sehingga rasio likuiditas perusahaan
signifikan. Sehingga dapat disimpulkan tidak mempengaruhi nilai dan persepsi
bahwa secara parsial variabel Current investor terhadap perolehan laba di masa
Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan yang akan datang. Akibatnya investor
terhadap Return Saham. Hasil penelitian cenderung tidak menaruh perhatian yang
ini memproyeksikan bahwa setiap lebih terhadap saham-saham perusahaan
perubahan Current Ratio yang bisa pada sektor Properti dan Real Estate.
diketahui melalui analisiskinerja keuangan
tidak memiliki pengaruh yang penting Pengaruh Total Asset Turn Over
pada perubahan tinggi rendahnya (TATO) Terhadap Return Saham.
permintaan dan harga saham, sehingga Dari pengolahan data yang telah
tidak terlalu mempengaruhi pergerakan dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa
return saham pada sektor Properti dan variabel Total Asset Turn Over (TATO)
Real Estate di pasar modal Indonesia. memiliki nilai signifikasi sebesar 0,208.
Terjadinya hal tersebut dikarenakanpara Nilai signifikansi lebih dari 0,05 atau
investor maupun calon investor dalam (0,208 >0,05) maknanya menunjukkan
melakukan keputusan investasinya tidak pengaruh yang tidak signifikan. Sehingga

Page 129
Wahyu Setiyono, Diyah Santi Hariyani, Anggita Langgeng Wijaya, dan Apriyanti
Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham

dapat disimpulkan bahwa secara parsial Hasil penelitian ini memproyeksikan


variabel Total Asset Turn Over (TATO) bahwa setiap perubahan Debt to Equity
tidak berpengaruh signifikan terhadap Ratioyang bisa diketahui melalui analisis
Return Saham. Hasil penelitian ini kinerja keuangan tidak memiliki pengaruh
memproyeksikan bahwa setiap perubahan yang penting terhadap perubahan tinggi
Total Asset Turn Over (TATO) yang bisa rendahnya harga saham, sehingga tidak
diketahui melalui analisis laporan terlalu mempengaruhi pergerakan Return
keuangan tidak begitu berpengaruh pada Saham perusahaan Properti dan Real
tinggi rendahnya harga saham, sehingga Estate di pasar modal Indonesia.
tidak terlalu mempengaruhi tingkat return Terjadinya hal tersebut dikarenakan
saham pada sektor Properti dan Real adanya bias mengenai pandangan investor
Estate di pasar modal Indonesia. terhadap nilai Debt to Equity Ratio.
Terjadinya hal tersebut dikarenakan nilai Mengapa demikian, karena nilai Debt to
perubahan Total Asset Turn Over yang Equity Ratio yang tinggi menunjukkan
tidak begitu signifikan dan cenderung total hutang perusahaan yang semakin
statis mengindikasikan kurang optimalnya besar sehingga beban hutang tersebut
kemampuan perusahaan untuk menjual dapat mengurangi laba perusahaan. Disisi
produk-produk mereka dengan cepat. lain nilai Debt to Equity Ratio yang terlalu
Selain itu meningkatnya perputaran aktiva kecil mengindikasikan rendahnya
yang tidak signifikan juga tidak menjamin kemampuan modal sendiri manajemen
peningkatan perolehan laba karena biaya untuk dijadikan jaminan seluruh kewajiban
pemasaran yang juga akan meningkat, manajemen dalam mengembangkan
sehingga tidak mempengaruhi peningkatan produktivitas operasi. Semua hal tersebut
keuntungan perusahaan di masa yang akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
datang. perolehan laba perusahaan. Dalam hal ini
Hal tersebut memicu melemahnya minat bias pemahaman dan interpretasi mengenai
dan ketertarikan para investor terhadap peran Debt to Equity Ratio bagi
saham-saham yang diperdagangkan perusahaan menjadi diabaikan oleh para
tersebut. Secara lebih lanjut semakin investor atas keputusan investasinya,
melemahnya reaksi investor atas suatu sehingga tidak begitu mempengaruhi
saham dapat mempengaruhi rendahnya terhadap perubahan harga serta return
fluktuasi permintaan saham itu sendiri sahamnya.
yang selanjutnya mempengaruhi harga
serta return sahamnya. Pengaruh Net Profit Mrgin (NPM)
Terhadap Return Saham
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dari pengolahan data yang telah
Terhadap Return Saham dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa
Berdasarkan pengolahan data yang telah variabel Net Profit Margin (NPM)
dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa memiliki nilai signifikasi sebesar 0,987.
variabel Debt to Equity Ratio (DER) Nilai signifikansi lebih dari 0,05 atau
memiliki nilai signifikasi sebesar 0,357. (0,987 > 0,05) maknanya menunjukkan
Nilai signifikansi lebih dari 0,05 atau pengaruh yang tidak signifikan. Sehingga
(0,357 > 0,05) maknanya menunjukkan dapat disimpulkan bahwa secara parsial
pengaruh yang tidak signifikan. Sehingga variabel Net Profit Margin tidak
dapat disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return
variabel Debt to Equity Ratio (DER) tidak Saham. Hasil penelitian ini
berpengaruh signifikan terhadap Return memproyeksikan bahwa setiap informasi
Saham. perubahan Net Profit Margin (NPM) yang
bisa diperoleh melalui analisis kinerja

Page 130
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (2), 2018, 123-133
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

keuangan tidak begitu mempengaruhi pada cerah dimasa mendatang. Didukung


tinggi rendahnya perubahan harga saham, adanya program pemerintah yang
sehingga tidak terlalu mempengaruhi menguntungkan sektor tersebut
tingkat Return Saham perusahaan sektor diantaranya melalui pembangunan rumah
Properti dan Real Estate di pasar modal murah bagi masyarakat berpenghasilan
Indonesia. rendah. Sehingga aktivitas perdagangan
Terjadinya hal tersebut dikarenakan saham diperkirakan akan terus meningkat
adanya indikasi bahwa tingkat Net Profit dan kemungkinan perolehan keuntungan di
Margin (NPM) yang besar belum masa mendatang akan terus bertambah
tentumenjamin tingkat deviden yang besar yang selanjutnya dapat mempengaruhi
pula, karena sebagian besar laba yang meningkatnya harga serta return saham itu
ditahan guna pengembangan pertumbuhan sendiri.
perusahaan. Dalam hal ini peran Net Profit
Margin (NPM) cukup diabaikan oleh para Pengaruh Inflasi Terhadap Return
investor, sehingga tidak mempengaruhi Saham
minat dan ketertarikan investor atas Dari pengolahan data yang telah
keputusan investasinya yang selanjutnya dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa
tidak mempengaruhi terhadap perubahan variabel Inflasi memiliki nilai signifikasi
harga serta Return Saham. sebesar 0,176. Nilai signifikansi lebih dari
0,05 atau (0,176 > 0,05) maknanya
Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI) menunjukkan pengaruh yang tidak
Terhadap Return Saham signifikan. Sehingga dapat disimpulkan
Dari pengolahan data yang telah bahwa secara parsial variabel Inflasi tidak
dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa berpengaruh signifikan terhadap Return
variabel Tingkat Bunga (SBI) memiliki Saham. Hasil penelitian ini
nilai signifikasi sebesar 0,000. Nilai memproyeksikan bahwa tinggi rendahnya
signifikansi kurang dari 0,05 atau (0,000 < angka Inflasi tidak begitu berpengaruh
0,05) artinya menunjukkan pengaruh yang pada fluktuasi harga saham, sehingga tidak
signifikan. Sehingga dapat disimpulkan terlalu mempengaruhi tingkat return
bahwa secara parsial variabel Tingkat saham pada sektor Properti dan Real
Bunga (SBI) berpengaruh signifikan Estate di pasar modal Indonesia.
terhadap Return Saham. Hasil penelitian Terjadinya hal tersebut dikarenakanadanya
ini memproyeksikan bahwa tinggi strategi perusahaan melalui penekanan
rendahnya Tingkat Bunga cukup biaya produksi, biaya operasional dan
berpengaruh terhadap fluktuasi harga biaya pemasaran yang dilakukan
saham, sehingga mempengaruhi tingkat perusahaan dalam produktivitas
return saham pada sektor Properti dan operasinya, sehingga mampu menjaga
Real Estate di pasar modal Indonesia. Hal stabilitas laba dan hak para investor untuk
ini mungkin terjadi karena adanya memperoleh return tetap dapat terpenuhi.
kebijakan pemerintah melalui BI 7 DRR Dalam hal ini, tinggi rendahnya derajat
mengenai penurunan suku bunga acuan, inflasi yang terjadi tidak terlalu
sehingga menjadi daya tarik tersendiri dan mempengaruhi laba operasi dan keputusan
memicu reaksi investor untuk mengalihkan investasi, sehingga tidak mempengaruhi
dana tabungan pada investasi saham perubahan harga serta return sahamnya.
khususnya sektor Properti dan Real Estate.
Ketertarikan para investor pada sektor Pengaruh Current Ratio, Total Asset
tersebut dikarenakan adanya anggapan Turn Over, Debt to Equity Ratio, Net
bahwa untuk investasi jangka panjang, Profit Margin, Tingkat Bunga (SBI) dan
sektor tersebut memiliki prospek yang Inflasi Terhadap Return Saham.

Page 131
Wahyu Setiyono, Diyah Santi Hariyani, Anggita Langgeng Wijaya, dan Apriyanti
Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham

Berdasarkan hasil olah data yang telah Total Asset Turn Over, Debt Equity Ratio,
dilakukan, nilai Fhitung menunjukkan Net Profit Margin, Tingkat Suku Bunga
sebesar 4,956 dengan nilai signifikasi dan Inflasi secara simultan berpengaruh
0,000. Nilai signifikansi kurang dari 0,05 positif signifikan terhadap Return Saham
atau (0,000 < 0,05) artinya menunjukkan yang ditunjukkan pada koefisien regresi
pengaruh yang signifikan. Sehingga dapat nilai F sebesar 4,956 dengan nilai
disimpulkan bahwa variabel Current signifikasi 0,000.
Ratio, Total Asset Turn Over, Debt to Berdasarkan kesimpulan yang telah
Equity Ratio, Net Profit Margin, Tingkat diuraikan diatas, adapun saran yang ingin
Bunga (SBI) dan Inflasi secara serentak dikemukakan antara lain (1) Diharapkan
berpengaruh positif signifikan terhadap penelitian yang akan datang untuk
Return Saham. menggunakan return harian atau
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mingguan, sehingga fluktuasi perubahan
dengan mengoptimalkan pengelolaan return saham yang dihasilkan lebih
aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan nampak. (2) Dalam pemilihan objek
untuk menjaga margin safety kreditur, penelitian agar menggunakan objek dengan
pemanfaatan atas keseluran aktiva yang cakupan yang lebih luas, sehingga tidak
semakin efektif dan efisien serta terpaku pada salah satu sektor perusahaan
pembiayaan operasional yang tidak terlalu saja dan hasil penelitian yang dihasilkan
bergantung pada pinjaman kreditur maka dapat digeneralisasikan untuk sektor
dapat meningkatkan laba bersih perusahaan yang lain. (3) Bagi
perusahaan. Didukung dengan penelitidengan topik sejenis disarankan
menurunnya tingkat suku bunga serta agar melakukan kajian lebih lanjut
angka inflasi yang rendah dan stabil maka mengenai landasan-landasan teori yang
dapat menarik para investor untuk digunakan, memperpanjang periode
menginvestasikan uangnya pada pengamatan dan menambah variabel bebas
perusahaan tersebut. Secara lebih lanjut, lainnya seperti: Price Book Value(PBV),
laba perusahaan yang semakin meningkat Price Earning Ratio (PER), Earning Per
dan permintaan saham yang semakin Share (EPS), Nilai Tukar Rupiah dan
bertambah maka dapat mempengaruhi masih banyak variabel bebas lainnya yang
harga serta return saham tersebut. dapat digunakan dalam menunjang hasil
penelitian.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah DAFTAR PUSTAKA
dilakukan terkait analisis faktor-faktor Andes, S. L., & Puspitaningtyas, Z.
yang mempengaruhi return saham pada (2017). Pengaruh Inflasi, Kurs
perusahaan sektor Properti dan Real Estate Rupiah dan Suku Bunga terhadap
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Return Saham Perusahaan
(BEI) periode tahun 2014-2016, maka Manufaktur, 10(2), 8–16.
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai Janiman, J., Burhanudin, M., & Yulianto,
berikut (1) Current Ratio (CR), Debt to A. (2017). Peringkat Obligasi
Equity Ratio (DER), Net Profit Margin Ditinjau dari Produktivitas dan
(NPM)dan Inflasi secara parsial Penerapan Corporate Governance
berpengaruh positif tidak signifikan Perception Index (CGPI). Jurnal
terhadap Return Saham (2) Tottal Asset Kajian Akuntansi, 1(2).
Turn Over (TATO) berpengaruh negatif Kasdjan, A. M. Z., & Nazarudin, J. Y.
tidak signifikan (3) Tingkat Suku Bunga (2017). ANALISIS ANOMALI
(SBI) berpengaruh positif signifikan PASAR TERHADAP RETURN
terhadap Return Saham (4) Current Ratio, SAHAM: THE DAY OF THE

Page 132
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (2), 2018, 123-133
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

WEEK EFFECT, WEEK FOUR Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap


EFFECT, DAN JANUARY Return Saham Pada Perusahaan
EFFECT. Jurnal Kajian Manufaktur. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 1(1), 35-44. Manajemen, 5(1), 1–21.
Mayasari, T., & Yulianto, A. (2018). Yulianto, A. (2017). Peran Karakteristik
Pengaruh Return on Equity, Net Perusahaan dan Mekanisme
Profit Margin dan Ukuran Perusahaan Corporate Governance Dalam
Terhadap underpricing. Jurnal Kajian Keputusan Pendanaan Perusahaan
Akuntansi, 2(1), 41-53. Pertambangan Go Public di
Salim, F. S., & Simatupang, A. (2016). Indonesia. Jurnal Kajian Akuntansi,
Kinerja Keuangan dan Kondisi 1(1), 11–22. Retrieved from
Ekonomi Makro Terhadap http://jurnal.unswagati.ac.id/index.ph
Pengembalian Saham Perusahaan p/jka
Property dan Real Estate yang T Sumarsan (2013). Sistem Pengendalian
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan
Periode Tahun 2011-2014, 4(1), 47– Pengukuran Kinerja. PT. Indeks.
67. Jakarta Barat,
Septiana, F. E., & Wahyuati, A. (2016).

Page 133

You might also like