Professional Documents
Culture Documents
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol. 7, No. 2 , Hal: 173 - 185 November 2018
ISSN : 2656-4955 (media online): 2656-8500 (media cetak)
Gregorius N. Masdjojo*
masdjojo@edu.unisbank.ac.id
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net
Interest Margin (NIM), Non Performing Loans (NPL) terhadap Profitabilitas Bank Devisa. Penelitian ini ditetapkan 5
tahun dari periode 2013-2017. Populasi penelitian ini menggunakan 35 Bank Devisa yang terdaftar di Bank Indonesia.
Fakta yang digunakan berasal dari laporan keuangan tahunan 35 Bank Devisa. Analisis data menggunakan analisis
regresi data panel. Untuk memilih estimasi Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) menggunakan
teknik Hausman Test. Hasil analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak E-Views, berdasarkan Tes Hausman,
direkomendasikan untuk menggunakan Random Effect Model (REM). Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1)
Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), 2) Loan to Deposit Ratio (LDR)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), 3) Net Interest Margin (NIM) ) berpengaruh
positif terhadap profitabilitas (ROA), 4) Non Performing Loans (NPL) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
(ROA).
Kata kunci : return on asset, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio , net interest margin, non performing loan.
ABSTRACT
This research was conducted to examine the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR),Net
Interest Margin (NIM), Non Performing Loans (NPL) to the Profitability of Foreign Exchange Banks. This research
was set 5 years from the period 2013-2017. The population of this research used35 Foreign Exchange Banks listed on
the Bank Indonesia. The facts used comes from the annual financial statements of 35 Foreign Exchange Banks. Data
analysis using panel data regression analysis. To choose estimation of Fixed Effect Model (FEM) and Random Effect
Model (REM) using Hausman Test technique. The results of data analysis using the help of E-Views software, based on
the Hausman Test, are recommended to use Random Effect Model (REM). The results of data analysis show that 1)
Capital Adequacy Ratio (CAR) hasno effect on profitability (ROA), 2) Loan to Deposit Ratio (LDR) has a positiveeffect
and significant on profitability (ROA), 3) Net Interest Margin (NIM) has a positive effect on profitability (ROA), 4) Non
Performing Loans (NPL) has a negative effecton profitability (ROA).
Key Words : return on asset, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio , net interest margin, non performing loan.
*corresponding
174
Sinta Trisna Yanti dan Gregorius N. Masdjojo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Berikut data profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa dari tahun 2013-2017 :
Tabel 1. Data ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa Tahun 2013-2017
Tahun ROA (%) Selisih
2013 2.43 0.00%
2014 2.13 -12.25%
2015 1.75 -17.91%
2016 1.65 -5.65%
2017 2.04 23.62%
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia
Berdasarkan data Tabel 1. diatas tahun 2017 mengalami fluktuatif yang terjadi di
menunjukkan bahwa prosentase Return On setiap tahunnya. Variabel Return On Asset
Asset (ROA) dari tahun 2013 sampai dengan (ROA) pada tahun 2013 dengan nilai sebesar
175
Vol. 7 No.2, November 2018 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
2,43% dan pada tahun 2014 sebesar 2,13%. Hal (2015); Patni dan Darma (2017); dan Pinasti
ini menunjukkan bahwa nilai ROA tahun 2013 (2018) menunjukkan bahwa Net Interest Margin
menuju tahun 2014 mengalami penurunan (NIM) berpengaruh positif dan signifikan
dengan selisih sebesar -0,30. Pada tahun 2014 terhadap ROA.
menuju tahun 2015 nilai ROA mengalami Non Performing Loan (NPL) yang diteliti
penurunan kembali dengan nilai ROA tahun oleh Anggreni dan Suardhika (2014);Avrita dan
2015 sebesar 1,75%. Sama halnya pada tahun Pangestuti(2016); Pinasti (2018) menunjukkan
2015 menuju tahun 2016 mengalami penurunan bahwa Non Performing Loan (NPL) tidak
dengan nilai ROA tahun 2016 1,65%dengan berpengaruh terhadap ROA. Hal ini berbeda
selisih sebesar -0,10 dan tahun 2017 nilai ROA dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
sebesar 2,04%, sehingga mengalami kenaikan Akhtar, et al. (2011); ; Bilal, et al. (2013);
dengan selisihsebesar 0.39. Utomo (2015); Patni dan Darma (2017)
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap menunjukkan bahwa Non Performing Loan
kinerja bank adalah Capital Adequacy Ratio (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan
(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net terhadap ROA.
Interest Margin (NIM), dan Non Performing Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu
Loan (NPL). Beberapa penelitian terdahulu tersebut, diperoleh hasil yang tidak konsisten
menunjukkan bahwa ada beberapa variabel mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
independen yang mempengaruhi profitabilitas profitabilitas bank. Hal itu menarik untuk diteliti
bank (ROA), adapun diantaranya adalah Capital lebih lanjut. Untuk itu diajukan penelitian
Adequacy Ratio (CAR) yang diteliti oleh Utomo berjudul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio,
(2015); Haritsman dan Usman (2017); Rizkika, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan
et, al,. (2017); dan Patni dan Darma (2017) yang Non Performing Loan terhadap Profitabilitas
menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa
(CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Periode 2013-2017”.
ROA. Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan olehAkhtar, et al. (2011); dan Avrita LANDASAN TEORI DAN
dan Pangestuti(2016) menunjukkan bahwa PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal Landasan Teori
ini berbeda lagi dengan hasil penelitian yang Menurut Fahmi (2015), kinerja keuangan
dilakukan olehAnggreni dan Suardhika (2014); adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
dan Pinasti (2018) menunjukkan bahwa Capital melihat sejauhmana suatu perusahaan telah
Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh melaksanakan dengan menggunakan aturan-
terhadap ROA. aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan
Loan to Deposit Ratio (LDR) yang diteliti benar. Kinerja bank secara umum merupakan
oleh Avrita dan Pangestuti(2016); Pinasti (2018) gambaran prestasi yang dicapai bank dalam
menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio kegiatan operasionalnya.Kinerja perusahaan
(LDR) tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dapat diukur dengan menganalisa dan
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi
oleh Utomo (2015); Patni dan Darma (2017); posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa
menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk
(LDR) berpengaruh positif dan signifikan memprediksi posisi keuangan dan kinerja di
terhadap ROA. masa depan dan hal lain yang langsung menarik
Net Interest Margin (NIM) yang diteliti perhatian pemakai seperti pembayaran dividen,
olehAvrita dan Pangestuti(2016)menunjukkan upah, pergerakan harga sekuritas dan
bahwa Net Interest Margin (NIM) tidak kemampuan perusahaan untuk memenuhi
berpengaruh terhadap ROA. Hal ini berbeda komitmennya ketika jatuh tempo. Kinerja
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh keuangan yang secara umum menunjukan
Bilal et al. (2013); Utomo (2015); Mawaddah
176
Sinta Trisna Yanti dan Gregorius N. Masdjojo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
tingkat kesehatan bank adalah kinerja Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan
profitabilitasnya. rasio yang digunakan untuk mengukur
Analisis rasio keuangan merupakan dasar kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
perencanaan pengambilan keputusan untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko,
memperoleh gambaran perkembangan keuangan misalnya kredit yang diberikan. Menurut Surat
dan posisi keuangan perusahaan di masa yang Edaran BI No. 13/30/DPNP Tanggal 16
akan datang, dan juga digunakan pihak desember 2011 perihal perubahan ketiga atas
manajemen perusahaan dalam menentukan Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14
kebijakan.Rasio keuangan menggambarkan Desember 2001, rasio CAR dapat dirumuskan
suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu sebagai perbandingan antara modal bank
dengan jumlah yang lain dalam laporan terhadap aktiva tertimbang menurut risiko.
keuangan dengan menggunakan alat analisa Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh
berupa rasio yang dapat menjelaskan atau Bank Indonesia, besarnya CAR yang harus
memberi gambaran kepada penganalisa tentang dicapai oleh suatu bank minimal 8%.
baik atau buruknya keadaan atau posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan
keuangan suatu perusahaan terutama apabila rasio yang digunakan untuk mengukur
angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka kemampuan bank tersebut apakah mampu
rasio pembanding yang digunakan sebagai membayar hutang-hutangnya dan membayar
standar (Munawir, 1990 dalam Hendrayanti, kembali kepada deposannya, serta dapat
2013). Dengan menggunakan analisa rasio, kita memenuhi permintaan kredit yang diajukan
dapat menentukan tingkat kinerja keuangan (Dendawijaya, 2009). Menurut Surat Edaran BI
suatu bank. No. 13/30/DPNP Tanggal 16 desember 2011
Profitabilitas adalah kemampuan perihal perubahan ketiga atas Surat Edaran BI
perusahaan memperoleh laba, semakin besar No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001,
tingkat keuntungan/laba, semakin baik pula LDR dapat diukur dari perbandingan antara
manajemen dalam mengelola perusahaan seluruh jumlah kredit yang diberikan terhadap
(Sutrisno, 2003 dalam Susiana, dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang
2017).Profitabilitas sebagai tolak ukur dalam disalurkan akan menentukan keuntungan bank.
menentukan alternatif pembiayaan, namun cara Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit
untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan sementara dana yang terhimpun banyak maka
adalah bermacam-macam dan sangat tergantung akan menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir,
pada laba dan aktiva atau modal yang akan 2004).
dibandingkan dari laba yang berasal dari operasi Rasio NIM mencerminkan risiko pasar
perusahaan atau laba netto sesudah pajak yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, di
dengan modal sendiri.Suatu bank dapat mana hal tersebut dapat merugikan bank
dimasukkan ke dalam klasifikasi sehat apabila (Hasibuan, 2007 dalam Puspitasari, 2009).
rasio tingkat pengembalian atau Return on Asset Rasio NIM juga digunakan untuk mengukur
(ROA) mencapai sekurang-kurangnya 1,2%. kemampuan manajemen bank dalam
Return on Asset (ROA) memfokuskan menghasilkan pendapatan dari bunga dengan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit
earning dalam operasi perusahaan.Menurut mengingat pendapatan operasional bank sangat
Surat Edaran BI No. 13/30/DPNP Tanggal 16 tergantung dari selisih bunga dari kredit yang
desember 2011 perihal perubahan ketiga atas disalurkan (Mahardian, 2008 dalam Puspitasari,
Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 2009). Menurut Surat Edaran BI No.
Desember 2001, rasio ROA dapat diukur 13/30/DPNP Tanggal 16 desember 2011 perihal
dengan perbandingan antara laba sebelum pajak perubahan ketiga atas Surat Edaran BI No.
terhadap total aset (total aktiva). Semakin besar 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, NIM
ROA menunjukkan kinerja keuangan yang diukur dari perbandingan antara pendapatan
semakin baik, karena tingkat return semakin bunga bersih terhadap aktiva produktif.
besar.
177
Vol. 7 No.2, November 2018 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Rasio NPL digunakan untuk mengukur bahwa LDR berpengaruh positif signifikan
kemampuan manajemen bank dalam mengelola terhadap ROA. Hal tersebut sesuai dengan hasil
kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. penelitian dari Utomo (2015), dan Patni, et al.
Risiko kredit yang diterima oleh bank (2017) yang menyatakan bahwa rasio LDR
merupakan salah satu risiko usaha bank, yang berpengaruh positif signifikan terhadap
diakibatkan dari ketidakpastian dalam ROA.Berdasarkan reseach gap maka hipotesis
pengembaliannya atau yang diakibatkan dari dirumuskan sebagai berikut:
tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan H2 : Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh
oleh pihak bank kepada debitur (Hasibuan, 2007 positif signifikan terhadap Return on
dalam Puspitasari, 2009).Menurut Surat Edaran Asset (ROA)
BI No. 13/30/DPNP Tanggal 16 desember 2011
perihal perubahan ketiga atas Surat Edaran BI Pengaruh NIM terhadap ROA
No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, NPL Semakin besar NIM yang dicapai oleh
diukur dari rasio perbandingan antara kredit suatu bank maka akan meningkatkan
bermasalah terhadap total kredit yang diberikan. pendapatan bunga atas aktiva produktif yang
NPL yang tinggi akan memperbesar biaya, dikelola oleh bank yang bersangkutan, sehingga
sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. laba bank (ROA) akan meningkat. Dengan
Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh demikian dapat dirumuskan bahwa NIM
Bank Indonesia, besarnya NPL yang baik adalah berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
di bawah 5%(Puspitasari, Tesis Universitas Hal tersebut sesuai dengan penelitian dari Bilal
Diponegoro, 2009). et al. (2013), Utomo (2015), Mawaddah (2015),
Patni, et al. (2017), dan Pinasti (2018) yang
Kerangka Pemikiran Teoritis menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif
Pengaruh CAR terhadap ROA signifikan terhadap ROA.Berdasarkan reseach
Semakin tinggi CAR maka semakin kuat gap maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut
kemampuan bank tersebut untuk menanggung :
risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif H3 : Net Interest Margin (NIM) berpengaruh
yang berisiko. Atau dengan kata lain, maka positif signifikan terhadap Return on
semakin tinggi kecukupan modalnya untuk Asset (ROA)
menanggung risiko kredit macetnya, sehingga
kinerja bank semakin baik, dan dapat Pengaruh NPL terhadap ROA
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap NPL yang tinggi akan memperbesar biaya,
bank yang bersangkutan yang berujung pada sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.
meningkatnya laba (ROA). Hal tersebut sesuai Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin
dengan hasil penelitian dari Utomo (2015), buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan
Haritsman, et al. (2017), Rizkika, et al. (2017), jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan
dan Patni,et al. (2017) yang menyatakan bahwa oleh karena itu bank harus menanggung
rasio CAR berpengaruh positif signifikan kerugian dalam kegiatan operasionalnya
terhadap ROA.Berdasarkan reseach gap maka sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba
hipotesis dirumuskan sebagai berikut: (ROA) yang diperoleh bank (Kasmir, 2004).
H1 : Capital Adequacy Ratio (CAR) Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa NPL
berpengaruh positif signifikan terhadap berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Return on Asset (ROA) Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari
Akhtar et al. (2011), Bilal et al. (2013), Utomo
Pengaruh LDR terhadap ROA (2015), dan Patni, et al.(2017) yang menyatakan
Semakin tinggi LDR maka laba perusahaan bahwa rasio NPL berpengaruh negatif signifikan
semakin meningkat (dengan asumsi bank terhadap ROABerdasarkan reseach gapmaka
tersebut mampu menyalurkan kredit dengan hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
efektif, sehingga jumlah kredit macetnya akan
kecil). Dengan demikian dapat dirumuskan
178
Sinta Trisna Yanti dan Gregorius N. Masdjojo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Gambar 1
Paradigma Penelitian Pengaruh CAR, LDR, NIM, dan NPL terhadap ROA
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.