You are on page 1of 10

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2333-2342

Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah


Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia
Dengan Non Performing Financing (NPF) Sebagai
Variabel Moderasi Periode 2017-2020
Siti Faizah1*), Hesi Eka Puteri2), Reina Tasha Baskara3), Vewi Julita4), Anwar Sholihin5)
1,2,3,4,5
UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Indonesia
*Email korespondensi: sfaizah215@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the existence of phenomena that occur that are not in accordance with existing
theories and the existence of inconsistent previous research. This study aims to determine the effect of Murabahah
Financing, Musyarakah Financing and Mudharabah Financing on the Profitability of Islamic People's Financing
Banks in Indonesia with Non-Performing Financing as a moderating variable for the 2017-2020 period. This
study uses a quantitative approach. The data in this study used monthly time series data from 2017-2020 obtained
from SPS OJK and analyzed using the PLS (Partial Least Square) analysis technique via Warp-PLS version 7.0.
The results of the research on the first model (the effect of murabahah financing on bank profitability with NPF
as a moderating variable) show that murabaha financing has a significant positive effect on bank profitability
(ROA) by obtaining a sign p-value <0.001 and the results of the interaction test show that NPF is proven to be
able to moderate (weaken) the relationship between murabahah financing and the profitability (ROA) of
Indonesian BPRS. For the second model (the effect of musyarakah financing on bank profitability with NPF as
the moderating variable) it shows that musyarakah financing has a significant positive effect on bank profitability
(ROA) by obtaining a sign p-value <0.001 and the results of the interaction test show that NPF is not proven to
be able to moderate the relationship between musyarakah financing with profitability (ROA) of BPRS Indonesia
with a sign p-value = 0.26. Whereas in the third model (the effect of mudharabah financing on bank profitability
with NPF as the moderating variable) shows that the results of mudharabah financing have a significant positive
effect on bank profitability (ROA) by obtaining a sign p-value <0.001 and the results of the interaction test show
that NPF is proven to be able to moderate (weaken) the relationship between mudharabah financing and the
profitability (ROA) of Indonesian BPRS for the 2017-2020 period. From the results of the study it can be
concluded that the one that has the greatest contribution or the most influence on the profitability (ROA) of
Indonesian BPRS is murabahah financing, which is equal to 30.2%.

Keywords: Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, ROA, NPF, BPRS

Saran sitasi: Faizah, S., Puteri, H. E., Baskara, R. T., Julita, V., & Sholihin, A. (2023). Analisis Pengaruh
Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
di Indonesia Dengan Non Performing Financing (NPF) Sebagai Variabel Moderasi Periode 2017-2020. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2333-2342. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v9i2.9505

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v9i2.9505

1. PENDAHULUAN Semakin meningkatnya aktifitas ekonomi masyarakat


Perbankan merupakan sarana yang strategis peranan lembaga keuangan pun turut meningkat salah
dalam rangka pembangunan ekonomi, peran strategis satunya yaitu BPRS (Umam, 2011). BPRS (Bank
tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank Pembiayaan Rakyat Syariah) merupakan salah satu
sebagai penghimpun dan penyalur dana dari perbankan syari’ah yang menjadi pilihan masyarakat
masyarakat secara efektif dan efisien untuk mencapai untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan
tujuan pembangunan nasional. Perbankan di Indonesia menengah dan juga memberikan pembiayaan terhadap
mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring masyarakat kecil menengah ke-bawah. BPRS
dengan permintaan dan penawaran dari masyarakat. menawarkan solusi untuk mengatasi hambatan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2334
permasalahan permodalan kepada pelaku usaha menunjukkan nilai yang berfluktuasi selama empat
informal untuk mengembangkan usahanya sehinga tahun terakhir. Nilai ROA pada tahun 2017 berada
BPRS menjadi sangat berguna bagi pengembangan pada posisi 2,55% dan pada tahun berikutnya
UMKM di Indonesia (Anjani & Hasmarani, 2016). mengalami penurunan menjadi 1,87% lalu mengalami
Pada dasarnya, semua institusi baik yang kenaikan dan penurunan kembali pada tahun 2020
berbentuk badan usaha komersial ataupun lembaga- sebesar 2,01%. Bank berusaha untuk meningkatkan
lembaga sosial kemasyarakatan tidak terkecuali profitabilitas salah satunya dengan cara
industri perbankan mempunyai suatu tujuan dan memaksimalkan dana yang diperoleh dari masyarakat
motivasi yang bervariasi oleh masing-masing kepada sektor usaha yang dapat menghasilkan laba
lembaga, salah satunya yaitu untuk mendapatkan perusahaan.
keuntungan (profit). Salah satu indikator yang dapat Salah satu sektor usaha yang dilakukan dalam
menjadi acuan untuk melihat kinerja bank secara menunjang perolehan profit atau keuntungan bank
financial adalah dengan melihat bagaimana syariah yaitu dengan menyalurkan pembiayaan
kemampuan bank dalam memperoleh laba yang mana kepada masyarakat. Tujuan dari penyaluran
dalam istilah perbankan disebut dengan profitabilitas. pembiayaan yaitu untuk mencari keuntungan dengan
Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu mengharapkan suatu nilai tambah atau menghasilkan
indikator untuk mengukur kinerja perusahaan. Rasio laba yang diinginkan. Secara teori mengatakan bahwa
profitabilitas atau disebut juga dengan rasio fungsi penggunaan dana terpenting bagi bank adalah
rentabilitas merupakan rasio yang mngukur berapa fungsi pembiayaan karena tingkat penghasilan dari
besar kemampuan bank dalam memperoleh laba pembiayaan (yield on financing) merupakan tingkat
dengan aktivitas yang dijalankan. Rasio yang biasa penghasilan tertinggi bagi bank atau sumber
digunakan untuk mengukur profitabilitas ROA pendapatan besar bagi bank (Danupranata, 2013).
(Return On Asset) dan ROE (Return On Equity). Jika dilihat pada BPRS di Indonesia untuk
Dipilihnya ROA sebagai ukuran kinerja adalah karena komposisi penyaluran pembiayaan meningkat
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan beberapa tahun terakhir, hal ini dapat dilihat pada data
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syari’ah OJK
secara keseluruhan. pada tabel berikut :
Lukman Dendawijaya mengemukakan bahwa Tabel 2
semakin besar ROA bank, semakin besar pula tingkat Penyaluran Pembiayaan BPRS Nominal dalam Juta
keuntungan yang dicapai bank maka semakin baik Rupiah (in Million IDR)
pula posisi bank dalam segi penggunaan asset dan Tahun 2016-2020
tujuan utama menganalisis profitabilitas bank adalah Tahun Murabahah Musyarakah Mudharabah
untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang dicapai 2017 5.904.751 776.696 124.497
oleh bank yang bersangkutan (Dendawijaya, 2003). 2018 6.940.379 837.915 180.956
Pada BPRS di Indonesia peningkatan profitabilitas 2019 7.457.774 1.121.004 240.606
atau rate ROA mengalami fluktuasi selama beberapa 2020 7.648.501 1.551.953 260.651
tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari tingkat Return Sumber: Statistik Perbankan Syari’ah, OJK
On Asset (ROA) diperoleh dari Laporan Statistisk
Perbankan Syari’ah yang di publish oleh Otoritas Jasa Pada tabel data menunjukkan bahwa pembiayaan
Keuangan/OJK dari tahun 2017-2020 terdapat pada murabahah merupakan penyaluran dana terbesar di
BPRS dan diikuti dengan pembiayaan musyarakah
tabel berikut :
Tabel 1 dan mudharabah. Dilihat pada tahun 2018,
ROA pada BPRS di Indonesia (dalam %) peningkatan terjadi pada komposisi pembiayaan
murabahah yaitu sebesar 6,94 trilliun dari tahun
Tahun 2017-2020
sebelumnya sebesar 5,90 trilliun, pada musyarakah
Tahun 2017 2018 2019 2020
sebesar 837 milyar dari tahun tahun sebelumnya 776
Return On Asset (ROA) 2,55 1,87 2,61 2,01
milyar dan untuk pembiayaan mudharabah juga
Sumber: Statistik Perbankan Syari’ah, OJK
mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar 180
Dilihat pada tabel terlihat perkembangan ROA milyar dari tahun sebelumnya 124 milyar (Julita,
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Puteri, Harahap, Sadikin, & Sholihin, 2023). Pada

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2335
tahun 2020 komposisi pembiayaan yang diberikan signifikan pada pembiayaan musyarakah, artinya
oleh BPRS semakin meningkat, yaitu untuk akad semakin tinggi NPF di bank maka akan berdampak
murabahah sebesar 7,6 triliun, musyarakah sebesar 1,5 pada penurunan pembiayaan musyarakah. Hasil
trilliun dan mudharabah 260 milyar. Dari data tersebut penelitian sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
dapat disimpulkan bahwa untuk penyaluran Nurjaya yaitu semakin tinggi rasio NPF akan semakin
pembiayaan dengan akad murabahah, musyarakah dan rendah pembiayaan musyarakah dan begitu juga
mudharabah di BPRS mengalami peningkatan dari sebaliknya semakin kecil rasio NPF akan semakin
tahun ke-tahun dan dominasi penyaluran pembiayaan baik pembiayaan musyarakah karena minimnya
pada BPRS di Indonesia yaitu pembiayaan murabahah pembiayaan bermasalah, dimana gagal bayar pada
dibandingkan dengan pembiayaan musyarakah atau suatu bank merupakan sinyal negatif bagi bank yang
mudharabah. bersangkutan.
Pembiayaan yang disalurkan oleh pihak bank Kenaikan nilai NPF juga mengakibatkan nilai
kepada nasabah dalam jumlah besar dapat pembiayaan mudharabah menjadi tidak kondusif,
meningkatkan keuntungan bagi bank, seperti seperti penelitian yang dilakukan oleh Harianto
pembiayaan murabahah memperoleh keuntungan Israk&Zaida (Rizqi, Arbi, & Ahmadsyah, 2011) dan
berupa margin serta pembiayaan musyarakah dan Wahab (Zaenuri, 2014) yang menyatakan bahwa NPF
mudharabah berupa bagi hasil. Karena besarnya memiliki pengaruh negatif terhadap pembiayaan
keuntungan yang diperoleh oleh pihak bank mudharabah. Penyebab hubungan negatif antara NPF
berhubungan dengan besarnya pembiayaan yang dengan pembiayaan mudharabah dikarenakan dalam
disalurkan serta menunjukkan keberhasilan bank setiap penyaluran pembiayaan mudharabah NPF
syari’ah dalam melakukan kegiatan usahanya. Namun selalu menjadi penentu utama bank. Artinya, bahwa
teori tersebut bertentangan dengan yang terjadi pada bank akan menahan diri untuk menyalurkan
BPRS yaitu kenaikan dari komposisi penyaluran pembiayaan jika angka persentase dan jumlah NPF di
pembiayaan tidak diikuti dengan meningkatnya pasar jasa keuangan masih dalam angka persentase
profitabilitas di BPRS atau rate ROA yang cenderung yang tinggi.
fluktuatif. Sehingga ditempatkan NPF sebagai variabel
Hasil penelitian yang inkonsisten dan fenomena moderasi yaitu variabel yang
yang terjadi tidak sesuai dengan teori yang ada, diduga memperkuat/memperlemah hubungan langsung
karena adanya faktor yang mempengaruhi langsung antara variabel independen (pembiayaan murabahah,
antara penyaluran pembiayaan terhadap profitabilitas pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah)
bank dan berdasarkan telaah penelitian terdahulu terhadap variabel dependen (ROA). Pemilihan NPF
faktor yang paling dominan yang mempengaruhi yaitu sebagai variabel moderasi atas pertimbangan bahwa
NPF/Non Performing Financing (pembiayaan variabel tersebut memiliki pengaruh pada penyaluran
bermasalah) (Sholihin, 2021). Seperti halnya yang pembiayaan karena pembiayaan tidak terlepas dari
terjadi pada bank konvensional, pada bank syari’ah adanya resiko pembiayaan. Hal ini diperkuat dengan
juga tidak terlepas dari kemungkinan terjadinya adanya fenomena yang terjadi yaitu indikasi tingkat
pembiayaan bermasalah. Permasalahan muncul ketika persentase NPF yang tinggi pada BPRS di Indonesia
tingkat pertumbuhan asset yang tinggi pada bank tidak dan dapat digolongkan bank dalam keadaan kurang
diimbangi dengan penyaluran pembiayaan yang sehat. sehat. Berdasarkan data yang diperoleh SPS OJK,
Resiko pembiayaan ini terjadi jika pihak bank tidak persentase NPF BPRS Indonesia pada tahun 2017
bisa memperoleh kembali cicilan pokok dari nasabah sebesar 9,68% (kurang sehat) lalu menurun sampai
atau pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi tahun 2019 yaitu 7,05% dan meningkat kembali pada
(kelalaian) yang dilakukan oleh nasabah. Sehingga tahun 2020 yaitu 7,24%.
dapat berdampak pada penyaluran pembiayaan
murabahah dan mudharabah terhadap profitabilitas 2. METODE PENELITIAN
bank. Berdasarkan data dan analisisnya, penelitian ini
Selain itu, tingginya nilai NPF memiliki merupakan penelitian kuantitatif yaitu jenis penelitian
pengaruh pada pembiayaan musyarakah seperti ilmiah yang menggunakan data-data berupa angka dan
penelitian yang dilakukan oleh Debbi (Ovami, 2017) analisis statistik (Echdar, 2017). Dalam penelitian ini
yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif akan dianalisis pengaruh pembiayaan murabahah,

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2336
pembiayaan musyarakah dan pembiayaan dilakukan untuk menghitung pengaruh pembiayaan
mudharabah terhadap tingkat profitabilias. Data-data murabahah, musyarakah dan mudharabah terhadap
angka pada penelitian ini berupa data rasio keuangan profitabilitas bank yang dimoderasi oleh NPF di
dan komposisi pembiayaan BPRS di Indonesia yang BPRS Indonesia.
diperoleh dari situs Otoritas Jasa Keuangan Model pengukuran yang digunakan dalam
Jenis data dalam penelitian ini adalah data penelitian ini yaitu model pengukuran formatif.
sekunder yaitu data yang dipublikasi oleh instansi Kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi model
tertentu. Sumber dari data sekunder merupakan pengukuran reflektif tidak selalu bisa digunakan untuk
sumber data yang tidak langsung memberikan data mengevaluasi model pengukuran formatif karena
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019). Data yang indikator-indikator formatif merupakan penyebab
digunakan adalah data runtut waktu (time series) yang saling independen (independent causes)
bulanan 2017 sampai 2020. Data time series (runtut sehingga tidak harus berkorelasi tinggi. Selain itu,
waktu) merupakan data yang secara kronologis indikator formatif diasumsikan bebas dari kesalahan
disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu (error free) sehingga konsep reliabilitas konsistensi
(Kuncoro, 2001). Data time series digunakan untuk internal tidak tepat untuk digunakan. Penilaian
melihat pengaruh perubahan dalam rentang waktu validitas konstruk (validitas konvergen dan
tertentu. Data pada penelitian ini adalah data Return diskriminan) yang digunakan dalam model
On Asset (ROA), Pembiayaan Murabahah, pengukuran reflektif tidak bermakna untuk indikator
Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Mudharabah formatif (Solihin & Ratmono, 2020).
yang bersumber dari Statistika Perbankan Syari’ah Model pengukuran formatif dilihat dari outer
Otoritas Jasa Keuangan (SPS OJK). weight dan uji multikolinearitas. Outer weight
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara merupakan hasil dari regresi berganda dari sebuah
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah konstruk (indikator) pada set indikatornya. Pada
kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan model hubungan formatif, outer weight setiap
cara melakukan kategori dan klasifikasi data-data indikator dibandingkan satu dengan yang lain untuk
tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian menentukan indikator yang memberikan kontribusi
dari catatan peristiwa yang sudah berlalu dan berbagai terbesar dalam satu konstruk. Dalam pengujian nilai
buku dan jurnal yang terkait dengan penelitian yang weight, jika didapatkan nilai weight tidak signifikan
dilakukan. Data-data yang dikumpulkan dengan dan nilai loading faktor > 0.5 maka indikator tersebut
metode dokumentasi pada penelitian ini merupakan masih bisa dipertahankan, tetapi jika nilai weight tidak
data sekunder yang diperoleh dari situs Statistik signifikan dan nilai loading faktor < 0.5 maka
Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan. indikator tersebut dapat dikeluarkan dari model
Dalam menganalisa sebuah data diperlukan dengan persyaratan dukungan teori yang ada. Selain
analisis data untuk menghitung atau mengirakan dilihat dari nilai weight, evaluasi dilakukan apakah
berapa besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu terdapat multikolinearitas, variabel manifest perlu
kejadian yang akan diteliti. Analisis data dalam diuji apakah terdapat gejala multikolinearitas. Jika
penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 5
Square (PLS). PLS merupakan metode penyelesaian mengindikasikan terdapat gejala multikolinearitas.
Strucural Equation Modelling (SEM) yang memiliki Average Path Coefficients (APC) adalah ukuran
tujuan dalam memprediksi dan menjelaskan konstruk model fit untuk melihat besaran pengaruh variabel
atau variabel laten. SEM-PLS (Strucural Equation laten eksogen (independen) terhadap variabel laten
Modelling Partial Least Square) merupakan suatu endogen (dependen). Nilai p-value untuk APC yang
metode statistik yang didesain untuk menyelesaikan direkomendasikan untuk model fit yaitu < 0.05. Untuk
regresi berganda ketika terjadi permasalahan seperti unkuran model fit Average R-Squared (ARS) dan
jumlah sampel yang kecil dan potensi distribusi Average Adjusted R-Squared (AARS) bertujuan untuk
variabel yang tidak normal. melihat seberapa besar pengaruh variabel laten
Analisis data yang digunakan dalam penelitian eksogen (independen) terhadap variabel laten endogen
ini adalah data time series atau runtut waktu dari tahun (dependen) dan nilai p-value untuk ARS dan AARS
2017 sampai dengan 2020 dan diolah menggunakan yang direkomendasikan untuk model fit yaitu < 0.05.
software Warp-PLS 7.0. Pengolahan data yang Average Block VIF (AFIV) dan Average Full

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2337
Colinearity VIF (AFVIF) merupakan dua ukuran terhadap Return On Asset diperoleh hasil pengolahan
model fit yang digunakan untuk menguji masalah data dengan nilai koefisien beta negatif yaitu β -0.39
collinearity di dalam model. Nilai yang dengan nilai p-value < 0.01. Hal ini menunjukkan
direkomendasikan untuk kedua ukuran tersebut yaitu bahwa NPF memoderasi negatif atau memperlemah
harus < 5 dan nilai ideal ≤ 3.3. Sedangkan untuk hubungan antara pembiayaan murabahah dengan
Tenenhaus GoF (GoF) merupakan ukuran model fit ROA.
yang bertujuan untuk melihat seberapa besar kekuatan Hipotesis (H11) pada penelitian ini yaitu
prediksi dari model struktural. Nilai yang pembiayaan murabahah berpengaruh positif
direkomendasikan untuk model fit GoF yaitu apabilai signifikan terhadap ROA BPRS di Indonesia, maka
nilai ≥ 0.01 termasuk kategori kecil (small), nilai ≥ berdasarkan gambar diketahui bahwa koefisien dari
0.25 termasuk kategori menengah (medium) dan pembiayaan murabahah bernilai positif dan signifikan,
untuk nilai ≥ 0.36 termasuk kategori besar (large). sehingga hipotesis (H11) diterima.
Langkah terakhir dari evaluasi model struktural Hipotesis (H21) pada penelitian ini yaitu NPF
yaitu melihat nilai signifikansi p-value untuk memoderasi hubungan antara pembiayaan murabahah
mengetahui bagaimana pengaruh antar variabel dengan ROA BPRS di Indonesia, maka berdasarkan
berdasarkan dengan hipotesis yang dibangun. gambar diketahui bahwa koefisisen dari X1Z
Pengujian ini dilakukan dengan analisis jalur (path (PMR_NPF) bernilai negatif dan signifikan yang
analysis) dari model yang telah dibuat. berarti NPF mampu memoderasi hubungan
Hasil korelasi dari antar konstruk diukur dengan pembiayaan murabahah dengan ROA sehingga
melihat path coefficients dan signifikansinya, yang hipotesis kedua (H21) diterima
mana kemudian dapat dibandingkan dengan hipotesis Pada evaluasi model struktural (inner model)
penelitian. Hipotesis dapat dihitung dengan melihat dilakukan pengujian model fit yang dapat dilihat pada
tingkat signifikansinya untuk menentukan apakah model fit and quality indices yang bertujuan untuk
hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak secara melihat kelayakan model. Untuk melihat model fit
statistik. Tingkat signifikan dapat dilihat dari peroleh dari pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
nilai p-value ≤ 0.01 (α 1%), p-value ≤ 0.05 (α 5%) dan profitabilitas dengan NPF sebagai variabel moderasi
p-value 0.1 (α 10%), maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
signifikan. Tabel 3
Model Fit and Quality Indices Model Pertama
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Model Fit and Hasil
Kriteria Fit Ket
3.1. Hasil penelitian Quality Indeces Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Average Path 0.317
p < 0.05 diterima
metode persamaan struktural Warp-PLS. Langkah Coefficients (APC) p < 0.001
awal dalam analisis data ini dilakukan dengan Average R-Squared 0.302
p < 0.05 diterima
melakukan uji outer model pada masing-masing (ARS) p < 0.001
variabel atau secara partial untuk melihat kelayakan Average Adjusted R- 0.271
pada setiap variabel. Selanjutnya, melakukan uji inner P < 0.05 diterima
Squared (AARS) p < 0.001
model guna untuk mengetahui pengaruh variabel Average Block VIF nilai < 5,
independen, dependen dan variabel moderasi dengan 1.295 ideal
(AFIV) ideal <=3.3
menggunakan analisis jalur. Average Full
nilai < 5,
Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Collinearity VIF 1.589 ideal
ideal <=3.3
Profitabilitas dengan NPF Sebagai Variabel (AFVIF)
Moderasi Nilai small
Variabel pembiayaan murabahah berpengaruh >=0.1
positif dan signifikan terhadap Return On Asset Tenenhaus GoF medium
0.549 large
periode 2017-2020 dengan nilai p-value < 0.01 dan (GoF) >=0.25
nilai koefisien beta positif yaitu β 0.24. Sedangkan large
untuk koefisien moderasi yang mana NPF >=0.36
memoderasi hubungan pembiayaan murabahah Sumber: Data diolah Warp-PLS 7.0, 2022

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2338
Dari tabel diatas menunjukkan output dari model Hipotesis (H22) pada penelitian ini yaitu NPF
fit variabel pembiayaan murabahah. Hasil memoderasi hubungan antara pembiayaan
menunjukkan nilai Average Path Coefficients (APC) musyarakah dengan ROA BPRS di Indonesia, maka
atau rata-rata koefisisen jalur sebesar 0.317 dengan berdasarkan gambar diketahui bahwa koefisisen dari
nilai signifikansi p-value < 0.001 , artinya bahwa X2Z (PMSY_NPF) bernilai positif dan tidak
koefisien pada setiap jalur memiliki pengaruh signifikan yang berarti NPF tidak mampu memoderasi
signifikan dari variabel independen terhadap hubungan pembiayaan musyarakah dengan ROA
dependen dan juga variabel moderasi. sehingga hipotesis (H22) ditolak
Nilai Average R-Squared (ARS) menunjukkan Hasil model fit and quality indices untuk variabel
sebesar 0.302 dengan p-value < 0.001 dan Average pembiayaan musyarakah terhadap ROA yang
Adjusted R-Square dengan nilai 0.271 p-value < dimoderasi oleh NPF yaitu pada tabel berikut:
0.001. Artinya, sebesar 30.2% secara signifikan Tabel 4
variabel independen berpengaruh terhadap dependen Model Fit and Quality Indices Model Kedua
dan juga variabel moderasi. Sedangkan sisanya Model Fit and Hasil
Kriteria Fit Ket
sebesar 69.8% dipengaruhi oleh variabel lain yang Quality Indeces Analisis
tidak digunakan dalam penelitian ini. Average Path 0.221
p < 0.05 diterima
Nilai Average Block VIF (AVIF) diperoleh Coefficients (APC) p = 0.007
sebesar 1.295 < 3.3 < 5 yang mana termasuk ke dalam Average R-Squared 0.178
p < 0.05 diterima
kategori ideal. Nilai Average Full Collinearity VIF (ARS) p = 0.018
(AFVIF) sebesar 1.589 < 3.3 < 5 juga termasuk ke Average Adjusted R- 0.142
dalam kategori ideal. Artinya, bahwa setiap variabel P < 0.05 diterima
Squared (AARS) p = 0.037
dalam penelitian ini terbebas dari multikolinearitas. Average Block VIF nilai < 5,
GoF index digunakan untuk melihat besaran 1.672 ideal
(AFIV) ideal <=3.3
kekuatan model dalam menjelaskan hubungan Average Full
variabel dalam penelitian. Semakin besar GoF index, nilai < 5,
Collinearity VIF 2.111 ideal
maka semakin kuat model menjelaskan hubungan ideal <=3.3
(AFVIF)
variabel. Pada tabel di atas, nilai GoF index diperoleh Nilai small
sebesar 0.549 dan dikategorikan dengan large. >=0.1
Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tenenhaus GoF medium
0.422 large
Profitabilitas dengan NPF Sebagai Variabel (GoF) >=0.25
Moderasi large
Variabel pembiayaan musyarakah berpengaruh >=0.36
positif dan signifikan terhadap Return On Asset Sumber: Data diolah Warp-PLS 7.0, 2022
periode 2017-2020 dengan nilai p-value < 0.01 dan Dari tabel diatas menunjukkan output dari model
nilai koefisien beta positif yaitu β 0.38. Sedangkan fit variabel pembiayaan musyarakah. Hasil
untuk koefisien moderasi yang mana NPF menunjukkan nilai Average Path Coefficients (APC)
memoderasi hubungan pembiayaan musyarakah atau rata-rata koefisisen jalur sebesar 0.221 dengan
terhadap Return On Asset diperoleh hasil pengolahan nilai signifikansi p-value = 0.007, artinya bahwa
data dengan nilai koefisien beta positif yaitu β 0.06 koefisien pada setiap jalur memiliki pengaruh
dengan nilai p-value = 0.26 > 0.05. Hal ini signifikan dari variabel independen terhadap
menunjukkan bahwa NPF sebagai pemoderasi dependen dan juga variabel moderasi.
pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap ROA Nilai Average R-Squared (ARS) menunjukkan
tidak signifikan. sebesar 0.178 dengan p-value = 0.018 dan Average
Hipotesis (H12) pada penelitian ini yaitu Adjusted R-Square dengan nilai 0.142 p-value =
pembiayaan musyarakah berpengaruh positif 0.037. Artinya, sebesar 17.8% secara signifikan
signifikan terhadap ROA BPRS di Indonesia, maka variabel independen berpengaruh terhadap dependen
diketahui bahwa koefisien dari pembiayaan dan juga variabel moderasi. Sedangkan sisanya
musyarakah bernilai positif dan signifikan, sehingga sebesar 82.2% dipengaruhi oleh variabel lain yang
hipotesis ketiga (H12) diterima. tidak digunakan dalam penelitian ini.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2339
Nilai Average Block VIF (AVIF) diperoleh Tabel 5
sebesar 1.672 < 3.3 < 5 yang mana termasuk ke dalam Model Fit and Quality Indices Model Ketiga
kategori ideal. Nilai Average Full Collinearity VIF Model Fit and Hasil
Kriteria Fit Ket
(AFVIF) sebesar 2.111 < 3.3 < 5 juga termasuk ke Quality Indeces Analisis
dalam kategori ideal. Artinya, bahwa setiap variabel Average Path 0.311
p < 0.05 diterima
dalam penelitian ini terbebas dari multikolinearitas. Coefficients (APC) p < 0.001
GoF index digunakan untuk melihat besaran Average R- 0.223
p < 0.05 diterima
kekuatan model dalam menjelaskan hubungan Squared (ARS) p = 0.006
variabel dalam penelitian. Semakin besar GoF index, Average Adjusted 0.188
maka semakin kuat model menjelaskan hubungan P < 0.05 diterima
R-Squared (AARS) p = 0.014
variabel. Pada tabel di atas, nilai GoF index diperoleh Average Block VIF nilai < 5,
sebesar 0.422 dan dikategorikan dengan large. 1.021 ideal
(AFIV) ideal <=3.3
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Average Full
nilai < 5,
Profitabilitas dengan NPF Sebagai Variabel Collinearity VIF 1.412 ideal
ideal <=3.3
Moderasi (AFVIF)
Variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh Nilai small
positif dan signifikan terhadap Return On Asset >=0.1
Tenenhaus GoF
periode 2017-2020 dengan nilai p-value < 0.01 dan medium 0.472 large
(GoF)
nilai koefisien beta positif yaitu β 0.28. Sedangkan >=0.25
untuk koefisien moderasi yang mana NPF large >=0.36
memoderasi hubungan pembiayaan mudharabah Sumber: Data diolah Warp-PLS 7.0, 2022
terhadap Return On Asset diperoleh hasil pengolahan Dari tabel diatas menunjukkan output dari model
data dengan nilai koefisien beta negatif yaitu β -0.34 fit variabel pembiayaan mudharabah. Hasil
dengan nilai p-value < 0.01. Hal ini menunjukkan menunjukkan nilai Average Path Coefficients (APC)
bahwa NPF memoderasi negatif atau memperlemah atau rata-rata koefisisen jalur sebesar 0.311 dengan
hubungan antara pembiayaan mudharabah dengan nilai signifikansi p-value < 0.001, artinya bahwa
ROA. koefisien pada setiap jalur memiliki pengaruh
Hipotesis (H13) pada penelitian ini yaitu signifikan dari variabel independen terhadap
pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dependen dan juga variabel moderasi.
signifikan terhadap ROA BPRS di Indonesia, maka Nilai Average R-Squared (ARS) menunjukkan
berdasarkan gambar diketahui bahwa koefisien dari sebesar 0.223 dengan p-value = 0.006 dan Average
pembiayaan mudharabah bernilai positif dan Adjusted R-Square dengan nilai 0.188 p-value =
signifikan, sehingga hipotesis (H13) diterima. 0.014. Artinya, sebesar 22.3% secara signifikan
Hipotesis (H23) pada penelitian ini yaitu NPF variabel independen berpengaruh terhadap dependen
memoderasi hubungan antara pembiayaan dan juga variabel moderasi. Sedangkan sisanya
mudharabah dengan ROA BPRS di Indonesia, maka sebesar 77.7% dipengaruhi oleh variabel lain yang
berdasarkan gambar diketahui bahwa koefisisen dari tidak digunakan dalam penelitian ini.
X3Z (PMD_NPF) bernilai negatif dan signifikan yang Nilai Average Block VIF (AVIF) diperoleh
berarti NPF mampu memoderasi hubungan sebesar 1.021 < 3.3 < 5 yang mana termasuk ke dalam
pembiayaan mudharabah dengan ROA sehingga kategori ideal. Nilai Average Full Collinearity VIF
hipotesis (H23) diterima. (AFVIF) sebesar 1.412 < 3.3 < 5 juga termasuk ke
Hasil model fit and quality indices untuk variabel dalam kategori ideal. Artinya, bahwa setiap variabel
pembiayaan mudharabah terhadap ROA yang dalam penelitian ini terbebas dari multikolinearitas.
dimoderasi oleh NPF yaitu pada tabel berikut: GoF index digunakan untuk melihat besaran
kekuatan model dalam menjelaskan hubungan
variabel dalam penelitian. Semakin besar GoF index,
maka semakin kuat model menjelaskan hubungan
variabel. Pada tabel di atas, nilai GoF index diperoleh
sebesar 0.472 dan dikategorikan dengan large. Dari

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2340
penjabaran output model fit dari masing-masing pembiayaan musyarakah memiliki hubungan positif
variabel dapat disimpulkan bahwa kriteria model fit dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank
sudah terpenuhi atau model sudah layak digunakan Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia tahun 2017-
dalam penelitian. 2020. Hal ini berarti bahwa semakin meningkatnya
penyaluran pembiayaan musyarakah yang dilakukan
3.2. Pembahasan
akan berdampak pada peningkatan profitabilitas
Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap
(ROA) pada bank karena keuntungan dari bagi hasil
Profitabilitas
yang diperoleh oleh bank juga akan meningkat.
Berdasarkan hasil dari uji hipotesis diperoleh
Pembiayaan musyarakah merupakan pembiayaan
hasil penelitian bahwa pembiayaan murabahah
dengan sistem profit and loss sharing, jadi keuntungan
memiliki nilai koefisien positif 0.24 dan nilai
dan kerugian dibagi bersama-sama antara bank dan
signifikan p-value < 0.01 (signifikansi < 0.05).
nasabah. Pada dasarnya setiap prmbiayaan yang
Artinya, hipotesis yang menyatakan pembiayaan
disalurkan oleh bank memiliki potensi resiko yang
murabahah berpengaruh positif dan signifikan
tinggi, tetapi juga memiliki potensi untuk
terhadap profitabilitas (ROA) adalah diterima. Hal ini
meningkatkan keuntungan bank apabila bank mampu
disebabkan hasil dalam penelitian ini menunjukkan
mengelola penyaluran pembiayaan dengan baik.
bahwa pembiayaan murabahah memiliki hubungan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah
positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
dilakukan oleh Neneng&Sri yang menyatakan bahwa
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia tahun
pembiayaan musyarakah secara parsial berpengaruh
2017-2020. Pada hasil penelitian memperlihatkan
positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal tersebut
bahwa apabila pembiayaan murabahah mengalami
menunjukkan bahwa jika pembiayaan musyarakah
peningkatan dalam penyaluran dana kepada nasabah,
meningkat maka profitabilitas juga ikut meningkat,
maka kemampuan BPRS mengalami juga mengalami
begitu juga sebaliknya.
peningkatan keuntungan dari perolehan margin yang
didapatkan atas penyaluran pembiayaan kepada Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap
nasabah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Profitabilitas
yang telah dilakukan oleh Rahmi, Chairina&Anita Berdasarkan hasil dari uji hipotesis diperoleh
(Edriyanti, 2020) dan Yunita&Darwanto (Agza & hasil penelitian bahwa pembiayaan mudharabah
Darwanto, 2017) mengenai hubungan pembiayaan memiliki nilai koefisien positif 0.28 dan nilai
murabahah dengan ROA yaitu dinyatakan bahwa signifikan p-value < 0.01 (signifikansi < 0.05).
murabahah berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini Artinya, hipotesis yang menyatakan pembiayaan
berarti, jika terjadi kenaikan pembiayaan murabahah mudharabah berpengaruh positif dan signifikan
maka akan terjadi kenaikan profitabilitas karena terhadap profitabilitas (ROA) adalah diterima. Pada
jumlah pembiayaan murabahah yang meningkat hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
secara terus menerus sepanjang tahun. Selain itu, pembiayaan mudharabah memiliki hubungan positif
pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) Bank
terbesar yang disalurkan oleh BPRS dan kondisi ini Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia tahun 2017-
sesuai dengan teori yang menyatakan semakin tinggi 2020. Hal ini berarti bahwa semakin meningkatnya
pembiayaan murabahah maka akan semakin penyaluran pembiayaan mudharabah yang dilakukan
meningkat profitabilitas bank. akan berdampak pada peningkatan profitabilitas
(ROA) pada bank karena keuntungan dari bagi hasil
Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap
yang diperoleh oleh bank juga akan meningkat.
Profitabilitas
Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan
Berdasarkan hasil dari uji hipotesis diperoleh
bagi hasil yang mana tingkat bagi hasil yang diperoleh
hasil penelitian bahwa pembiayaan musyarakah
berbeda antara bank dengan nasabah. Apabila
memiliki nilai koefisien positif 0.38 dan nilai
penyaluran pembiayaan mudharabah yang dilakukan
signifikan p-value < 0.01 (signifikansi < 0.05).
oleh bank meningkat dan juga diiringi oleh kenaikan
Artinya, hipotesis yang menyatakan pembiayaan
keuntungan, hal ini menggambarkan bahwa baiknya
musyarakah berpengaruh positif dan signifikan
pengelolaan usaha yang dilakukan oleh nasabah dan
terhadap profitabilitas (ROA) adalah diterima. Pada
pengawasan bank. Hal ini sejalan dengan penelitian
hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2341
yang telah dilakukan oleh Rahmi, Cairina&Anita nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0.26 yang
(Edriyanti, 2020), Yuni (Agza & Darwanto, 2017) dan berarti bahwa variabel NPF sebagai pemoderasi
Dyan (Teri & Novitasari, 2020) yang menyatakan pembiayaan musyarakah terhadap ROA tidak
bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif signifikan, karena nilainya lebih besar dari 0.05 (0.26
pada ROA yang berarti semakin tinggi pembiayaan > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa NPF tidak
mudharabah maka profitabilitas bank juga semakin terbukti sebagai variabel moderasi antara pembiayaan
naik. Hal tersebut menggambarkan bahwa musyarakah terhadap ROA BPRS dan variabel NPF
pengelolaan modal yang disalurkan dalam bentuk tidak mampu memperkuat atau memperlemah
pembiayaan mudharabah mampu menghasilkan nilai pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap
tambah yang optimal. profitabilitas (ROA) pada BPRS di Indonesia tahun
Efek Moderasi dari NPF dalam Hubungan 2017-2020.
Pembiayaan Murabahah dengan Profitabilitas Efek Moderasi dari NPF dalam Hubungan
Variabel NPF pemoderasi pengaruh Pembiayaan Pembiayaan Mudharabah dengan Profitabilitas
Murabahah terhadap profitabilitas BPRS di Indonesia Variabel NPF pemoderasi pengaruh pembiayaan
tahun 2017-2020, digambarkan pada koefisien dari mudharabah terhadap profitabilitas BPRS di
X1Z (Pembiayaan Murabahah_NPF). Berdasarkan Indonesia tahun 2017-2020, digambarkan pada
hasil penelitian, NPF memiliki korelasi negatif dengan koefisien dari X3Z (Pembiayaan Mudharabah_NPF).
nilai -0.39 dan nilai signifikan p-value < 0.01 yang Berdasarkan hasil penelitian, NPF memiliki korelasi
berarti bahwa variabel NPF sebagai pemoderasi negatif dengan nilai -0.34 dan nilai signifikan p-value
pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas (ROA) < 0.01 yang berarti bahwa variabel NPF sebagai
adalah signifikan, karena nilai signifikansi yang lebih pemoderasi pembiayaan mudharabah terhadap
kecil dari 0.05. Pada hasil penelitian dapat dijelaskan profitabilitas (ROA) adalah signifikan, karena nilai
bahwa NPF dapat memperlemah hubungan signifikansi yang lebih kecil dari 0.05. Pada hasil
pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas (ROA) penelitian dapat dijelaskan bahwa NPF dapat
BPRS di Indonesia. memperlemah hubungan pembiayaan mudharabah
Dalam pembiayaan murabahah menggunakan terhadap profitabilitas (ROA) BPRS di Indonesia. Hal
akad jual beli yang mana dimungkinkan untuk ini dikarenakan dalam penyaluran pembiayaan
pelunasan dari pembiayaan tersebut dilakukan dengan mudharabah, NPF selalu menjadi penentu utama bagi
metode angsuran. Adanya tenggang waktu pelunasan bank. Artinya, bank akan menahan diri untuk
dari pembiayaan kemungkinantejadinya pembiayaan menyalurkan pembiayaan mudharabah kepada
macet atau pembiayaan bermasalah. Pada saat nasabah apabila angka persentase dan jumlah NPF
penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh bank masih dalam angka persentase yang tinggi.
meningkat, maka keuntungan yang akan diperoleh Berdasarkan data SPS OJK, persentase NPF BPRS di
bank juga akan meningkat yang didapat dari margin. Indonesia memiliki tingkat persentase yang cukup
Tetapi, jika penyaluran pembiayaan murabahah tinggi sehingga bank dikategorikan kurang sehat. Oleh
meningkat kemudian diikuti dengan meningkatnya sebab itu, jika meningkatnya persentase NPF bank,
pembiayaan macet atau bermasalah maka akan akan menghambatnya penyalurkan pembiayaan
berdampak pada penurunan keuntungan bank. Jadi, mudharabah dan juga akan berdampak pada
dapat disimpulkan bahwa NPF dapat memperlemah keuntungan yang diperoleh oleh bank.
pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas (ROA) bank. 4. KESIMPULAN
Efek Moderasi dari NPF dalam Hubungan Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang
Pembiayaan Musyarakah dengan Profitabilitas Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Variabel NPF pemoderasi pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Mudharabah terhadap
Musyarakah terhadap profitabilitas BPRS di Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Indonesia tahun 2017-2020, digambarkan pada dengan NPF sebagai Variabel Moderasi, maka dapat
koefisien dari X2Z (Pembiayaan Musyarakah_NPF). disimpulkan:
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa NPF a. Pembiayaan murabahah memiliki hubungan
tidak mampu memoderasi pengaruh pembiayaan positif dan signifikan terhadap Profitabilitas
musyarakah terhadap ROA. Hal ini dapat dilihat dari (ROA) BPRS di Indonesia pada periode 2017-

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(02), 2023, 2342
2020. Dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang Danupranata, G. (2013). Buku Ajar Manajemen
memiliki nilai koefisien 0.24 dan nilai sign p- Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.
value < 0.001. Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
b. Pembiayaan musyarakah memiliki hubungan
Echdar, S. (2017). Metode Penelitian Manajemen Dan
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas Bisnis. Makassar: Ghalia Indonesia.
(ROA) BPRS di Indonesia pada periode 2017- Edriyanti, R. (2020). Analisis Pengaruh Pembiayaan
2020. Dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang Mudharabah, Musyarakah, Murabahah Dan Npf
memiliki nilai koefisien 0.38 dan nilai sign p- Terhadap Roa (Studi Kasus BPRS Di Indonesia).
value < 0.001. Nisbah: Jurnal Perbankan Syariah, 63.
c. Pembiayaan mudharabah memiliki hubungan Julita, V., Puteri, H., Harahap, M., Sadikin, &
Sholihin, A. (2023). & Sholihin, A. (2023).
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas
Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap
(ROA) BPRS di Indonesia pada periode 2017- Pendapatan Sektor Mikro di Kota Bukittinggi
2020. Dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang Dengan Peran Pemerintah Sebagai Variabel
memiliki nilai koefisien 0.28 dan nilai sign p- Moderasi Perspektif Ekonomi Syariah. Jurnal
value < 0.001. Ilmiah Ekonomi Islam.
d. Variabel NPF terbukti mampu memoderasi Kuncoro, M. (2001). Metode Kuantitatif Teori Dan
(memperlemah) pengaruh pembiayaan Aplikasi Untuk Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
murabahah terhadap profitabilitas (ROA) BPRS Ovami, D. (2017). Pengaruh Non Performing
di Indonesia pada periode 2017-2020. Dibuktikan Financing Terhadap Pembiayaan Musyarakah.
dengan hasil uji moderasi yang memiliki nilai Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis, 1-7.
koefisien negatif sebesar -0.39 dan nilai signifikan Rizqi, Z., Arbi, Z., & Ahmadsyah, I. (2011). Pengaruh
p-value < 0.001. Non Performing Financing (NPF), Financing To
e. Variabel NPF tidak terbukti mampu memoderasi Deposit Ratio (FDR) Dan Tingkat Suku Bunga
Deposito Bank Konvensional Terhadap
pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap
Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum
profitabilitas (ROA) BPRS di Indonesia pada Syari’ah Di Aceh. Aceh: Al Fatayah.
periode 2017-2020. Dibuktikan dengan hasil uji Sholihin, A. (2021). Rendahnya Minat Perbankan
moderasi yang memiliki nilai koefisien positif Syariah Terhadap Pembiayaan Mudharabah.
sebesar 0.06 dan nilai signifikan p-value = 0.26 Jurnal PROFITA: Akuntansi dan Bisnis, 150-
f. Variabel NPF terbukti mampu memoderasi 160.
(memperlemah) pengaruh pembiayaan Solihin, M., & Ratmono, D. (2020). Analisis SEM-
PLS Dengan WarpPLS 7.0 Untuk Hubungan
mudharabah terhadap profitabilitas (ROA) BPRS
Nonliner Dalam Penelitian Sosial Dan Bisnis.
di Indonesia pada periode 2017-2020. Dibuktikan Yogyakarta: CV Andi Offset.
dengan hasil uji moderasi yang memiliki nilai Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif,
koefisien negatif sebesar -0.34 dan nilai signifikan Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alphabet.
p-value < 0.001. Teri, & Novitasari. (2020). Pengaruh Pendapatan
Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Dan
5. REFERENSI Musyarakah Terhadap Profitabilitas Pada Bank
Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Agza, Y., & Darwanto, D. (2017). Pengaruh
Accounting, Accountability and Organization
Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, Dan
System Journal (AAOS), 188-200.
Biaya Transaksi Terhadap Profitabilitas Bank
Umam, K. (2011). Legislasi Fikih Ekonomi Dan
Pembiayaan Rakyat Syariah. Iqtishadia: Jurnal
Penerapannya Dalam Produk Perbankan
Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam STAIN Kudus,
Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
228-48.
Zaenuri, W. (2014). Analisis Pengaruh FDR, NPF,
Anjani, & Hasmarani. (2016). Pengaruh Pembiayaan
Tingkat Bagi Hasil, Kualitas Jasa Dan Atribut
Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah
Produk Islam Terhadap Tingkat Pembiayaan
Terhadap Profitabilitas BPRS di Indonesia.
Mudharabah Pada Bank Umum Syari’ah Di
Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 38-45.
Semarang. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Ekonomi Islam, 107-36.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like