Professional Documents
Culture Documents
Nur Khalimah,
Universitas Diponegoro, Jawa Tengah, Indonesia
E-mail: nurkhalimah@students.undip.ac.id
Edy Yusuf Agung Gunanto,
Universitas Diponegoro, Jawa Tengah, Indonesia
E-mail: edyyusuffebundip@gmail.com
1
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
PENDAHULUAN
Perkembangan industri Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Indonesia
terutama perbankan syariah mengalami kemajuan baik dari aspek
kelembagaan maupun kinerja usaha. Perkembangan perbankan syariah dari
aspek kelembagaan dapat dilihat dengan banyaknya berdiri Bank Umum
Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Otoritas Jasa Keuangan mencatat
bahwa sampai dengan tahun 2018 jumlah bank syariah yaitu 14 BUS, 20 UUS,
dan 167 BPRS. Terjadi kenaikan jumlah 1 BUS dan penurunan 1 UUS pada
tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Perbankan Syariah Nasional
Perbankan Syariah 2016 2017 2018
Bank Kantor Bank Kanto Bank Kantor
r
Bank Umum Syariah 13 1.869 13 1.825 14 1.875
Unit Usaha Syariah 21 332 21 344 20 354
BPRS 166 453 167 441 167 495
Sumber: Statistika Perbankan Syariah 2018
Adapun perkembangan perbankan syariah dari aspek kinerja usaha
dapat dilihat dari perkembangan aset, dana pihak ketiga (DPK) dan
pembiayaan (financing) yang mengalami perkembangan cukup signifikan
seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2016-2018
(dalam milyaran rupiah)
Tahun Aset Pembiayaan DPK
2016 356,503 248,007 279,335
2017 424,181 285,695 334,888
2018 477,327 320,193 371,828
Sumber: Statistika Perbankan Syariah 2018
Meskipun perbankan syariah mengalami perkembangan yang cukup
pesat dari aspek kelembagaan dan aspek kinerja tetapi pangsa pasar perbankan
2
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
3
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
Syariah Indonesia tahun 2018 (Keuangan, 2018) diketahui selama tahun 2016-
2018 ROA bank umum syariah mengalami kenaikan. Idealnya semakin tinggi
angka ROA, maka akan semakin baik asumsi kinerja perusahaan tersebut dari
sisi pengelolaan ekuitasnya.
Penjabaran fenomena gap dan hasil penelitian sebelumnya serta variabel
yang perlu dimasukkan dalam mengukur efisiensi dari perbankan syariah
dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) maka akan
dilakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini meliputi 12 Bank Umum
Syariah (BUS) yang ada di Indonesia dengan menggunakan periode laporan
keuangan yakni tahun 2016-2018. Penggunaan metode DEA karena metode
DEA dapat memperoleh hasil yang lebih akurat jika dibandingkan dengan
menggunakan analisis rasio keuangan (Hadad et al., 2003). Metode DEA
memberikan informasi bank yang kurang efisien dan mampu mengidentifikasi
bank mana yang telah mencapai tingkat efisiensi yang paling tinggi sehingga
hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan bagi bank yang kurang efisien.
Fenomena perkembangan perbankan syariah yang pesat belum tentu
mengindikasikan produktivitas, karena produktivitas tidak semata-mata hanya
produktif atau menghasilkan, melainkan produktivitas adalah kombinasi
antara efektivitas dan efisiensi (Pambuko, 2019). Dalam kondisi ini, analisis
produktivitas penting dilakukan karena produktivitas merupakan salah satu
pengukuran kinerja dan dimungkinkan menjadi faktor yang diperhitungkan
dalam pengambilan keputusan (Basalamah, 2014).
Untuk mengukur produktivitas, penelitian ini menggunakan analisis
Malmquist Productivity Index (MPI). Indeks Malmquist merupakan bagian dari
metode DEA yang secara spesifik melihat tingkat produktivitas masing-masing
unit bisnis, sehingga akan terlihat perubahan dari tingkat efisiensi dan
teknologi yang digunakan berdasarkan input dan output yang telah ditetapkan.
Indeks Malmquist juga digunakan untuk menganalisis perubahan kinerja
antarwaktu.
KAJIAN LITERATUR
a. Konsep Produksi dan Konsep Biaya
4
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
5
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
6
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
)٢٦(ًيل َواَل تُبَ ِّذرْ تَ ْب ِذير ِ ِت َذا ْٱلقُرْ بَ ٰى َحقَّهۥُ َو ْٱل ِم ْس ِكينَ َوٱ ْبنَ ٱل َّسب ِ َو َءا
)٢٧(ِإ َّن ْٱل ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُ ٓو ۟ا ِإ ْخ ٰ َونَ ٱل َّش ٰيَ ِطي ِن ۖ َو َكانَ ٱل َّش ْي ٰطَنُ لِ َربِِّۦه َكفُورًا
Artinya: dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros- pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
(QS.Al-Israa (17):26-27)
c. Konsep Data Envelopment Analysis (DEA) dan Malmquist Productivity
Index (MPI)
Tujuan DEA lebih memfokuskan kepada evaluasi kinerja suatu Unit
Kegiatan Ekonomi (UKE). Dimana evaluasi terhadap efisiensi relatif dari
UKE yang sebanding, selanjutnya UKE-UKE yang efisien tersebut akan
membentuk garis frontier. Apabila UKE berada dalam garis frontier, UKE
tersebut dapat dikatakan efisien relatif dibandingkan dengan UKE lainnya
dalam sampel. DEA juga dapat menunjukkan UKE-UKE yang menjadi
referensi bagi UKE-UKE yang tidak efisien (Ascarya, Diana Y. dan Guruh S.
R., 2008).
Indeks malmquist atau Malmquist Productivity Index (MPI) merupakan
bagian dari metode DEA yang secara spesifik untuk mengukur
produktivitas. Ada dua hal yang dihitung dalam pengukuran indeks
malmquist yaitu efek catch-up dan efek frontier shift. Efek catch-up mengukur
tingkat perubahan efisiensi relatif dari periode satu ke periode dua.
Sementara itu efek frontier shift mengukur tingkat perubahan teknologi yang
merupakan kombinasi input dan output dari periode satu ke periode dua.
7
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
8
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
Input Output
Jumlah simpanan Pembiayaan Murabahah
Aktiva tetap Pembiayaan Lainnya
Biaya operasional Aktiva lancar
Biaya bagi hasil Pendapatan operasional
ROA
Produktivitas BUS
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis efisiensi dan
produktivitas perbankan syariah di Indonesia selama tahun 2016-2018, studi
pada 12 Bank Umum Syariah (BUS), dengan menggunakan metode analisis
non-parametrik yakni metode Data Envelopment Analysis (DEA). Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Banxia Frontier Analyst (BFA).
9
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
10
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
∑ ui y is
i=1
hs = n .................................................. (2)
∑ v j x js
j =1
∑ ui y is
i=l
Memaksimumkan hs = n ≤ 1 ; r = 1,..., N................ (3)
∑ v j x js
j=l
11
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
tingkat perubahan teknologi yang merupakan kombinasi input dan output dari
periode satu ke periode dua. Efek frontier shift sering disebut sebagai efek
inovasi
PEMBAHASAN
Tabel 5
12
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
Dari statistik pada tabel 1 menunjukkan bahwa 12 BUS yang dijadikan objek
penelitian telah mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen pada tahun 2016,
mengalami penurunan pada tahun 2017 dengan rata-rata efisiensi 99.93 persen
dan tahun 2018 mengalami penurunan kembali dengan tingkat efisiensi 98.4
persen.
Tahun 2017, Bank Umum Syariah mencapai rata-rata nilai efisensi sebesar 99.93
persen dengan jumlah BUS yang mengalami efisiensi 9 BUS dan terdapat 3 BUS
yang masih belum efisiensi. Berikut tabel rincian BUS yang belum efisiensi 100
persen pada tahun 2017.
Tabel 6
Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output
Bank Umum Syariah (BUS) yang Belum Efisiensi Tahun 2017
Nama Bank Tingkat Actual Target Potential
Efisiensi Improve
ment
BSMI 2017
Jumlah Simpanan 99.83% 1198568 1198568 00.00%
Aktiva Tetap 318016 116098.14 -63.49%
Biaya Operasional 477214 477214 00.00%
Biaya Bagi Hasil 271515 271515 00.00%
Pembiayaan 3937253 3943968.20 00.17%
Murabahah
Pembiayaan Lainnya 680912 1231752.66 80.90%
Aktiva Lancar 812596 1388397.54 70.86%
Pendapatan 839772 1042877.87 24.19%
Operasional
13
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
Pada Tabel 6 menunjukkan hasil bahwa pada tahun 2017 Bank Syariah Mega
Indonesia (BSMI) memiliki tingkat efisiensi sebesar 99,83 persen, yang artinya
belum mencapai tingkat efisiensi/inefisien. Total potential improvement
menggambarkan peningkatan kinerja yang perlu dilakukan perbankan untuk
14
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
BRI Syariah tahun 2017 memiliki tingkat efisiensi sebesar 99,74 persen, yang
artinya belum mencapai tingkat efisiensi/inefisien. Pada tabel tersebut
memperlihatkan bahwa ketidakefisienan pada BRI Syariah bersumber dari
alokasi input jumlah simpanan dan biaya bagi hasil. Dibutuhkan pengurangan
sebesar 18,97 persen terhadap jumlah simpanan dan 2,88 persen terhadap biaya
bagi hasil agar mencapai tingkat efisiensi. Target input jumlah simpanan yang
dibutuhkan seharusnya berjumlah 5293850.01 juta rupiah, namun input secara
actual sebesar 6533329 juta rupiah dan target input biaya bagi hasil yang
dibutuhkan seharusnya berjumlah 1159573.76 juta rupiah, namun input secara
actual sebesar 1193918 juta rupiah. Untuk mencapai tingkat efisiensi dari output
diperlukan kenaikannya sebesar 28,53 persen (pembiayaan murabahah), 32,59
persen (pembiayaan lainnya), 0,26 persen (aktiva tetap), 5,98 persen
(pendapatan operasional) dan 397,95 persen (ROA).
BCA Syariah tahun 2017 memiliki tingkat efisiensi sebesar 99,59 persen, yang
artinya belum mencapai tingkat efisiensi/inefisien. Ketidakefisienan pada BCA
Syariah bersumber dari alokasi input aktiva tetap. Dibutuhkan pengurangan
sebesar 9,11 persen terhadap aktiva tetap agar mencapai tingkat efisiensi.
Target input yang dibutuhkan seharusnya berjumlah 73944.22 juta rupiah,
namun input secara actual sebesar 81354 juta rupiah. Untuk mencapai tingkat
efisiensi dari output diperlukan kenaikannya sebesar 0,41 persen (pembiayaan
15
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
murabahah), 8,13 persen (pembiayaan lainnya), 0,41 persen (aktiva tetap), 0,41
persen (pendapatan operasional) dan 67,03 persen (ROA).
Tabel 7
Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output
Bank Umum Syariah (BUS) yang Belum Efisiensi Tahun 2018
Nama Bank Tingkat Actual Target Potential
Efisiensi Improve
ment
BMI 2018
Jumlah Simpanan 94.89% 6078344 6078344.00 00.00%
Aktiva Tetap 3357284 1090192.65 -67.53%
Biaya Operasional 1721801 1721801.00 00.00%
Biaya Bagi Hasil 2162970 2044812.78 -5.46%
Pembiayaan 15325983 16151864.08 5.39%
Murabahah
Pembiayaan Lainnya 17034840 17952807.35 5.39%
Aktiva Lancar 22102705 24810311.49 12.25%
Pendapatan 3569342 4560144.04 27.76%
Operasional
ROA (persen) 0.08 8.29 10260.56
%
BSB 2018
Jumlah Simpanan 85.98% 1112392 842598.61 -24.25%
Aktiva Tetap 315739 125193.68 -60.35%
Biaya Operasional 236396 236396.00 00.00%
16
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
Bank Syariah Bukopin tahun 2018 memiliki tingkat efisiensi sebesar 85,98
persen, yang artinya belum mencapai tingkat efisiensi/inefisien. Dibutuhkan
pengurangan sebesar 24,25 persen terhadap jumlah simpanan dan 60,35 persen
terhadap aktiva tetap agar mencapai tingkat efisiensi. Target input jumlah
simpanan yang dibutuhkan seharusnya berjumlah 842598.61 juta rupiah,
namun input secara actual sebesar 1112392 juta rupiah. Target input aktiva tetap
yang dibutuhkan seharusnya berjumlah 125193.68 juta rupiah, namun input
secara actual sebesar 315739 juta rupiah. Untuk mencapai tingkat efisiensi dari
17
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
Tabel 12
Malmquist Indices
Period Malmquist
e Unit name index Catchup Frontier shift
1 BCA Syariah
1 BJB Syariah
1 BNI Syariah
18
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
1 BRI Syariah
1 BTPN Syariah
Bank Muamalat
1 Indoneisa
Bank Muamalat
2 Indonesia 1.0638 1 1.0638
Bank Muamalat
3 Indonesia 1.3799 0.9489 1.4542
Bank Panin
1 Syariah
Bank Panin
2 Syariah 3.2669 1 3.2669
Bank Panin
3 Syariah 0.3546 1 0.3546
Bank Syariah
1 Bukopin
19
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
Bukopin
Bank Syariah
3 Bukopin 1.5166 0.8598 1.7638
Bank Syariah
1 Mandiri
Bank Syariah
2 Mandiri 1.0015 1 1.0015
Bank Syariah
3 Mandiri 2.3033 1 2.3033
1 BSMI
Bank Victoria
1 Syariah
Bank Victoria
2 Syariah 5.1183 1 5.1183
Bank Victoria
3 Syariah 1.9862 1 1.9862
Maybank Syariah
1 Ind
Maybank Syariah
2 Ind 798.6896 1 798.6896
Maybank Syariah
3 Ind 1.0024 1 1.0024
20
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
BUS yang tingkat perubahan efisiensi relatif dari tahun 2016 ke tahun 2017
mengalami penurunan yaitu BCA Syariah dengan nilai catchup 0.9959 dan BRI
Syariah denga nilai catchup 0.9974. Sedangkan dari tahun 2017 ke tahun 2018,
BUS yang mengalami penurunan tingkat perubahan efisiensi relatif yaitu Bank
Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Bukopin.
Nilai efek frontier-shift yang mengalami penurunan dari tahun 2016 ke tahun
2017 yaitu BCA Syariah, BJB Syariah, BRI Syariah dan BSMI. Sedangkan dari
tahun 2017 ke tahun 2018 hanya Bank Panin Syariah yang mengalami
penurunan.
SIMPULAN
21
Banque Syar’i: Jurnal Ilmiah Perbankan Syariah
Vol.7 No.1 Januari – Juni 2021
22