You are on page 1of 11

ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSFEKTIF ISLAM

Muslimah
STAI An-Nadwah Kuala Tungkal
muslimah.anas@yahoo.com

Abstract

One of the privileges granted by the Almighty God to man is the ability to communicate. This capability greatly
assist people in meeting their needs effectively, and make it easier to communicate with each other. In addition, good
communication skills and the right can be a way to deliver a person to success and will bring benefit to others.
Conversely, the communication can also be a trigger kemudaratan, especially if someone is wrong in communicating or
disturb people.The concept of communication is not only concerned with the problem of how to speak good but also the
ethics of speech. Since entering the reform era, the people of Indonesia are in a independent atmosphere, free to talk
about anything, to anyone, in any way. The Quran calls the communication as one of human nature. To find out
how humans seharusya communicate. The Qur'an gives the keyword (keyconcept) yag associated with it. Al-
Syaukani, for example, define the keyword al-bayan as the ability to communicate. In addition, the keywords used
for communication Qur'an is al-qaul.This paper rests on the idea that every Muslim should be guided by the Qur'an
in exploring life on earth. Communicating is an activity that can not be separated from human life. So that everyone
is able to communicate properly and bring the benefit then he should be guided by the ethics of communication as
outlined in the Qur an.The command said in the Qur'an and Hadith become an indication obligatory for Muslims
to apply the nature of honesty and true are the words of the Qur'an concept known as qaulan sadidan.
Keyword: Ethics, Communication, Islam

PENDAHULUAN tidak jarang cara maupun muatan


Komunikasi adalah suatu aktivitas manusia pembicaraan bersebrangan dengan etika
yang saling berinteraksi antara satu orang ketimuran, bahkan etika Islam, sebagai
maupun lebih, konsep tentang komunikasi agama yang dianut mayoritas penduduk
tidak hanya berkaitan dengan masalah cara Indonesia.
berbicara efektif saja melainkan juga etika Kemudian realitasnya, tidak sedikit
bicara. Dalam pandangan agama islam perselisihan, percekcokan, permusuhan, dan
komunikasi memiliki etika, agar jika kita pertengkaran muncul karena perkataan yang
melakukan komunikasi dengan seseorang tidak terkontrol. Bahkan tidak sedikit
maka orang itu dapat memahami apa yang pertumpahan darah mengerikan yang
kita sampaikan. berawal dari pekerjaan lidah yang membabi
Dalam perspektif Islam, komunikasi buta. Perlu diketahui Allah SWT tidaklah
merupakan bagian yang tak terpisahkan suka yang berlebih-lebihan, maka jika
dalam kehidupan manusia karena segala berkomunikasi atau berbicara, berbicaralah
gerak langkah kita selalu disertai dengan sewajar-wajarnya, yang mengandung doro-
komunikasi. Komunikasi yang dimaksud ngan atau motivasi dan jangan berbicara bila
adalah komunikasi yang islami, yaitu hanya untuk menyinggung perasaan sese-
komunikasi ber-akhlak al-karimah atau orang. Karena apa yang kita bicarakan baik
beretika. Komunikasi yang berakhlak al- maupun buruk semua itu akan kita
karimah berarti komunikasi yang bersumber pertanggung jawabkan di akhirat nanti.Islam
kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi). memberikan perhatian khusus terhadap
Semenjak memasuki era reformasi, pembicaraan, bahkan dipandang salah satu
masyarakat Indonesia berada dalam suasana perkara yangakan menyelamat-kan manusia,
merdeka, bebas bicara tentang apa saja, baik didunia dan diakhirat. Pembicaraan
terhadap siapapun, dengan cara dimaksud adalah pembicaraan yan beretika,
bagaimanapun. Hal ini terjadi, setelah sehingga proses komunikasi berjalan dengan
mengalami kehilangan kebebasan bicara baikserta terjalin hubungan yang harmonis
selama 32 tahun di masa Orde Baru. antara komunikator dengan komunikan.
Memasuki era reformasi orang menemukan Etikako munikasi yang di maksud dalam
suasana kebebasan komunikasi sehingga kajian ini adalah etika yang berdimensi moral

Sosial Budaya (e-ISSN 2407-1684 | p-ISSN 1979-2603)


Vol. 13, No. 2, Desember 2016
Muslimah: Etika Komunikasi dalam Perspektif Islam

dan bersumber dari ajaran suci. Berkaitan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan
dengan etika komunikasi tersebut, sudut pandangnya masing-masing. Ahmad
bagaimanapun juga seorang muslim harus Amin (dalam Abudin Nata, 2010:90),
berpedoman pada sumber utama Islam, misalnya mengartikan etika adalah ilmu yang
yakni Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, sebab menjelaskan arti baik dan buruk,
akhlak Nabi sebagimana dinyatakan oleh menerangkan apa yang seharusnya dila-
Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad kukan oleh manusia, menyatakan tujuan
Adalah Al-Qur’an (M. Quraish Shihab, yang harus dituju oleh manusia di dalam
1996:259). perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
Fakta di atas mendorong penulis untuk untuk melakukan apa yang seharusnya
memaparkan bagaimana pandangan islam diperbuat. Sedangkan Menurut Soegarda
yang membicarakan masalah konsep Poerbakawatja (dalam Zaenal Muti’in
komunikasi yang baik. Melalui pengkajian Bahaf, 2009:219) etika adalah filsafat nilai,
inidiharapkan dapat diketahui secara pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang
pasti:Adakah ayat Al-Qur’an yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di
menyinggung persoalan komunikasi? dalam hidup manusia semuanya, terutama
Bagaimana sesungguhnya konsep mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang
berkomunikasi dalam Al-Qur’an baik merupakan pertimbangan dan perasaan
yangmenyangkut cara ataupun etika? sampai mengenai tujuannya bentuk
perbuatan. Sementara itu, penger-tian etika
Definisi Etika Komunikasi Persfektif menurut Ki Hajar Dewantara adalah ilmu
Islam yang mempelajari soal kebaikan dan
Dari segi etimologi, etika berasal dari keburukan dalam kehidupan manusia,
bahasa Yunani, ethos yang berarti watak terutama yang berkaitan dengan gerak-gerik
kesusilaan atau adat (Achmad Charris pikiran dan rasa yang merupakan
Zubair, 1980:13). Dalam Kamus Umum pertimbangan dan perasaan, sehingga dapat
Bahasa Indonesia, etika diartikan sebagai ilmu mencapai tujuannya dalam bentuk perbuatan
pengetahuan tentang asas-asas akhlak (Abudinn Nata, 1996:88).
(moral) (W.J.S Poerwadarminta, 1991: 278). Jadi yang dimaksud dengan Etika adalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Ilmu yang membahas perbuatan baik dan
“etika” berarti ilmu tentang apa yang baik perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dan apa yang buruk dan tentang hak dan dipahami oleh pikiran manusia atau tidak
kewajiban moral (akhlak), kumpulan asas lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, manusia dalam pergaulan antara sesamanya
nilai mengenai benar dan salah yang dianut dan menegaskan mana yang benar dan mana
suatu golongan atau masyarakat (Tim yang buruk.
Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Selanjutnya komunikasi yaitu berasal dari
1990:237). bahasa Inggris yaitu “communication” yang
Dari pengertian pengetahuan kebahasaan berarti : perhubungan, kabar, perkabaran (S.
ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan Wojowarsito dan W.J.S. Poerwadarminta,
upaya menentukan tingkah laku manusia. 1974:25). Istilah tersebut, menurut Anwar
Sementara itu, dalam Encyclopedia Britanica Arifin, (1984:14) berasal dari bahasa latin
(1982:976), etika didefinisikan sebagai yaitu “communicatio” artinya pemberitahuan,
berikut: “Ethics is the branch of philosophy that is memberi bahagian, pertukaran dimana si
concerned with what ismorally good on bad, right pembicara mengharapkan pertimbangan atau
and wrong, a synonym for it is moral philosophy.” jawaban dari pendengarnya. Kata sifatnya
Artinya, etika adalah cabang filsafat yaitu communis yang berarti “bersifat umum dan
mengenai kesusilaan baik dan buruk, benar terbuka, bersama-sama”. Sedangkan kata
dan salah, etika merupakan sinonim dari kerjanya adalah “communicara” yang berarti
filsafat moral. “bermusya-warah”, berunding dan
Adapun arti etika dari segi terminologi berdialog”.
(istilah) yaitu sebagaimana yang telah Komunikasi pada hakekatnya adalah
dikemukakan oleh para ahli dengan kesamaan makna terhadap apa yang

116
Sosial Budaya, Vol. 13, No. 2, Desember 2016, pp. 115 – 125

diperbincangkan.Dimana kesamaan bahasa memiliki kemampuan untuk berkomunikasi


yang digunakan dalam sebuah percakapan dengan individu-individu lainnya yang
belum tentu menimbulkan kesamaan makna. dengan demikian dapat menetapkan
Dengan kata lain mengerti bahasanya saja kredibilitasnya dalam melangsungkan
belum tentu mengerti makna yang kehidupannya.
dibawakan oleh bahasa itu. Artinya Komunikasi Islam adalah proses
komunikasi efektif itu minimal harus penyampaian pesan-pesan keislaman dengan
mengandung kesamaan makna antara dua menggunakan prinsip-prinsip komunikasi
pihak yang terlibat, dan yang terpenting lagi dalam Islam. maka komunikasi Islam
adalah orang lain bersedia menerima paham menekankan pada unsur pesan (message),
atau keyakinan, melakukan sesuatu yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara
perbuatan atau kegiatan lain dari hasil (how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan
komunikasi tersebut. penggunaan bahasa (retorika). Pesan-pesan
Sedangkan pengertian komunikasi keislaman yang disampaikan dalam
menurut istilah, beberapa ahli memberikan komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran
batasan-batasan sebagai berikut: Pertama, Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam),
James A.F. Stones (dalam H.A.W. Widjaja, dan akhlak (ihsan). Pesan-pesan keislaman
1997:8) menyebutkan bahwa komunikasi keislaman yang disampaikan tersebut disebut
adalah proses dimana seseorang berusaha sebagai dakwah. Dakwah adalah pekerjaan
memberikan pengertian dengan cara atau ucapan untuk mempengaruhi manusia
pemindahan pesan. Kedua, John R. mengikuti Islam (Ahmad Ghulusy, 1987:9).
Schemerhorn Cs, (dalam H.A.W. Widjaja, Dalam konteks komunikasi di
1997:9) mengatakan bahwa komunikasi masyarakat, ada dua kata yang dirasa perlu
dapat diartikan sebagai proses antar pribadi untuk dibicarakan disini yaitu etika dan
dalam mengirim dan menerima simbol- komunikasi. Kata etika diartikan sebagai; 1).
simbol yang berarti bagi kepentingan Himpunan asas-asas nilai atau moral (Onong
mereka. Uchjana Efendi, 2000:64). 2). Kumpulan
Menurut Onong Uchjana Effendi (1992:4- asas: Nilai yang berkenaan dengan akhlak, 3).
5) komunikasi adalah proses penyampaian Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu pesan oleh seseorang kepada orang golongan ataumasyarakat, 4). Norma, nilai,
lain untuk memberitahu atau untuk kaidah atau ukuran tingkah laku yang baik
mengubah sikap, pendapat atau perilaku, (Wursanto, 1991:27). Etika menyangkut
baik langsung secaraq lisan, ataupun tidak persoalan tatasusila, tetapi ia tidak membuat
langsung secara media. Dari pengertian seseorang lebih baik.etika hanya
tersebut Onong Uchjana (1992: 18) menunjukkan baik buruknya perbuatan
kemudian menyimpulkan tentang seseorang.
komunikasi sebagai berikut : Ketika etika digabungkan dengan
1. Pesan (massage) komunikasi, maka etika itu menjadi dasar
2. Pengiriman pesan pondasi dalam berkomunikasi, etika
3. Penyampaian pesan memberikan landasan moral dalam
4. Pemilihan sarana atau media membangun tata susila terhadap semua
5. Penerimaan pesan sikap dan perilaku seseorang dalam
6. Respons, efek atau pengaruh. komunikasi. Dengan demikian, tanpa etika
Dari beberapa pengertian terebut diatas, komunikasi itu tidak etis.
dapat dipahami bahwa komunikasi Abuddin Nata menilai etika komunikasi
merupakan suatu proses sosial yang sanagt berusaha membahasperbuatan yang
mendasar dan vital dalam kehidupan dilakukanoleh manusia yang bersumber pada
manusia. Dikatakan mendasar karena setiap akal pikiran danfilsafat,yang berfungsi untuk
manusia baik yang primitif maupun modern menilai, menentukan, dan menetapkan
berkeinginan mempertahankan suatu terhadap suatu perbuatan yang dilakukan
persetujuan mengenai berbagai aturan sosial oleh manusia (apakah perbuatan manusia
melalui komunikasi karena setiap individu tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia,
terhormat, dan sebagainya) yangberkaitan

117
Muslimah: Etika Komunikasi dalam Perspektif Islam

dengan proses penyampaian dan penerima fitrah manusia. Dalam QS. Al-Rahman : ayat
pesan dari seseorangkepada orang lain (A.W 1 – 4.
Widjaja, 1988:90). (Tuhan) yang Maha pemurah, Yang telah
Berdasarkan pengertian yang mengajarkan Al-Qur'an. Dia menciptakan
dikemukakan diatas, dapat disimpulkan manusia. Mengajarnya pandai berbicara. (QS.
bahwa etika komunikasi islam adalah tata Al-Rahman : 1 – 4)
cara berkomunikasi yang sesuai dengan nilai
moral dalam menilai benar atau salah Al-Syaukani (t.th:251) dalam Tafsir Fath
perilaku seseorang disampaikan dengan al-Qadir mengartikan al-bayan sebagai
mengandung unsur islami mengarah- kemampuan berkomunikasi. Untuk
kan manusia kepada kemaslahatan du- mengetahui bagaimana orang-orang
nia dan akhirat dalam bentuk hubungan seharusnya berkomunikasi secara benar
manusia dengan tuhan (iman), sesama (qaulan sadidan), harus dilacak kata kunci (key-
Manusia dan alam semesta . concept) yang dipergunakan Al-Qur’an untuk
Konsep Etika Komunikasi Perspektif komunikasi. Selain al-bayan, kata kunci untuk
Islam komunikasi yang banyak disebut dalam Al-
Teori komunikasi menurut ajaran Islam Qur’an adalah “al-qaul” dalam konteks
selalu terikat kepada perintah dan larangan perintah (amr), dapat disimpulkan bahwa ada
Allah swt atau Alquran dan Sunnah Nabi enam prinsip komunikasi dalam Al-Qur’an.
Muhammad saw Pada dasarnya agama Dalametika komunikasi islam ada 6
sebagai kaidah dan sebagai perilaku adalah prinsip gaya bicara atau pembicaraan
pesan (informasi) kepada warga masyarakat (qaulan) yaitu:
agar berperilaku sesuai dengan perintah dan 1. Qaulan sadidan/‫سدِي ادا‬ َ ‫َقوْ اًل‬ (perkataan
larangan Tuhan. Dengan kata lain benar, lurus, jujur).
komunikasi menurut ajaran agama sangat Kata “qaulan sadidan” disebut dua kali
memuliakan etika yang dibarengi sanksi dalam Al-Qur’an. Pertama Allah menyuruh
akhirat (Muis dan Abdul Andi, 2001:5-9). manusia menyampaikan qaulan sadidan
Al-Qur’an juga menyebut komunikasi (perkataan benar) dalam urusan anak yatim
sebagai salah satu fitrah manusia. Untuk dan keturunan, yakni (QS. An-Nisa: Ayat :9)
mengetahui bagaimana manusia seharusya sebagai berikut
berkomunikasi. Al-Qur’an memberikan kata ‫ َّٗة‬ٝ‫َِ ىَ ۡ٘ ت ََس ُم٘اْ ٍِ ِۡ خ َۡي ِف ِٖ ٌۡ ذُ ِ ّز‬ِٝ‫ش ٱىَّر‬ َ ‫َ ۡخ‬ٞ‫َٗ ۡى‬
kunci (key concept) yag berhubungan dengan ‫َقُ٘ىُ٘اْ قَ ۡ٘ ٗٗل‬ٞ‫ٱَّللَ َٗ ۡى‬
َّ ْ‫َتَّقُ٘ا‬ٞ‫ ِٖ ٌۡ فَ ۡي‬ٞۡ َ‫عي‬
َ ْ‫ض َٰعَفًب خَبفُ٘ا‬
ِ
hal itu. Al-Syaukani (dalam Rahmat, 1999:71)
misalnya mengartikan kata kunci al-bayan ٩ ‫دًا‬ِٝ‫َسد‬
sebagai kemampuan berkomuni-kasi. Selain Artinya: Danhendaklah takut kepada Allah
itu, kata kunci yang diperguna-kan Al- orang-orang yang seandainya meninggalkan
Qur’an untuk komunikasi ialah al-qaul. Dari dibelakang mereka anak-anak yang lemah,
al-qaul ini, Jalaluddin Rakhmat menguraikan yang mereka khawatir terhadap
prinsip, qaulan sadidan yakni kemampuan (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu
berkata benar atau berkomuni-kasi dengan hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
baik (Rahmat, 1999:71). dan hendaklah mereka mengucapkan
Dengan komunikasi, manusia perkataan yang benar. (QS. An-Nisa: 9).
mengekspresikan dirinya, membentuk
jaringan interaksi sosial, dan mengembang- Kedua, Allah memerintahkan qaulan
kan kepribadiannya. Para pakar komunikasi sesudah takwa, sebagaimana firman Allah
sepakat dengan para psikolog bahwa dalam QS. Al-Ahzab: Ayat:70
kegagalan komunikasi berakibat fatal baik
secara individual maupun sosial. Secara َّ ْ‫َِ َءا ٍَُْ٘اْ ٱتَّقُ٘ا‬ِٝ‫ُّ َٖب ٱىَّر‬َٝ‫ََٰٓأ‬َٰٝ
‫ٱَّللَ َٗقُ٘ىُ٘اْ قَ ۡ٘ ٗٗل‬
sosial, kegagalan komunikasi menghambat ٠ٓ ‫دٗ ا‬ٝ‫س ِد‬ َ
saling pengertian, menghambat kerja sama, Artinya: Hai orang-orang yang beriman,
menghambat toleransi, dan merintangi bertakwalah kamu kepada Allah dan
pelaksanaan norma-norma sosial Al-Qur’an
menyebut komunikasi sebagai salah satu

118
Sosial Budaya, Vol. 13, No. 2, Desember 2016, pp. 115 – 125

katakanlah perkataan yang benar. (QS. Al- diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi
Ahzab:70). yang efektif.
Jalaluddin Rahmat (1996:83) memerinci
Wahbah al-Zuhaily (1991:260) pengertian qaulan baligha menjadi dua, qaulan
mengartikan qaulan sadidan pada ayat ini baligha terjadi bila da’i (komunikator)
dengan ucapan yang tepat dan bertanggung menyesuaian pembi-caraannya dengan sifat-
jawab, yakni ucapan yang tidak bertentangan sifat khalayak yang dihadapinya sesuai
dengan ajaran agama. Selanjutnya ia berkata dengan frame of reference and field of experience.
bahwa surah al-Ahzab ayat 70 merupakan Kedua, qaulan baligha terjadi bila
perintah Allah terhadap dua hal: Pertama, komunikator menyentuh khalayaknya pada
perintah untuk melaksana kan ketaatan dan hati dan otaknya sekaligus. Jika dicermati
ketaqwaan dan menjauhi larangan-Nya. pengertian qaulan baligha yang diungkapkan
Kedua, Allah memerintahkan kepada orang- oleh Jalaluddin Rahmat tersebut maka dapat
orang yang beriman untuk berbicara dengan disimpulkan bahwa kata Qaulan Baligha
qaulan sadidan, yaitu perkataan yang sopan artinya menggunakan kata-kata yang efektif,
tidak kurang ajar, perkataan yang benar tepat sasaran, komunikatif, mudah
bukan yang batil. dimengerti, langsung ke pokok masalah
Jadi, Allah SWT memerintahkan (straight to the point), dan tidak berbelit-belit
manusia untuk senantiasa bertakwa yang atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat
dibarengi dengan perkataan yang benar. sasaran, gaya bicara dan pesan yang
Nanti Allah akan membalikkan amal-amal disampaikan hendaklah disesuaikan dengan
kamu, mengampuni dosa kamu, siapa yang kadar intelektualitas komunikan dan
taat kepada Allah dan Rasul-Nya niscaya ia menggunakan bahasa yang dimengerti oleh
akan mencapai keberuntungan yang besar. mereka.
Jadi, perkataan yang benar merupakan Sebagai orang yang bijak bila berdakwah
prinsip komunikasi yang terkandung dalam kita harus melihat situasi dan kondisi yang
Al- Qur'an dan mengandung beberapa tepat dan menyampaikan dengan kata-kata
makna dari pengertian benar. yang tepat. Bila bicara dengan anak-anak kita
2. Qaulan Balighan /‫غًب‬ٞ‫( قَ ْ٘ ًٗل بَ ِي‬perkataan harus berkata sesuai dengan pikiran mereka,
yang membekas pada jiwa, tepat bila dengan remaja kita harus mengerti dunia
sasaran, komunikatif, mudah mereka. Jangan sampai kita berdakwah
mengerti).Ungkapan ini terdapat dalam tentang teknologi nuklir dihadapan jamaah
QS An-Nisa ayat 63 yang berbunyi: yang berusia lanjut yang tentu sangat tidak
tepat sasaran, malah membuat mereka
‫ض‬ْ ‫ قُيُ٘بِ ِٖ ٌْ فَأَع ِْس‬ِٜ‫اَّللُ ٍَب ف‬ َّ ٌُ َ‫َ ْعي‬ٝ َِِٝ‫أُٗىَئِلَ اىَّر‬ semakin bingung. Gaya bicara dan pilihan
ْ ‫ع ْْ ُٖ ٌْ َٗ ِع‬
‫غًب‬ٞ‫ أ َ ّْفُ ِس ِٖ ٌْ قَ ْ٘ٗل بَ ِي‬ِٜ‫ظ ُٖ ٌْ َٗقُ ْو ىَ ُٖ ٌْ ف‬ َ
kata dalam berkomunikasi dengan orang
awam tentu harus dibedakan dengan saat
Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang berkomunikasi dengan kalangan
yang Allah mengetahui apa yang di dalam cendekiawan. Berbicara di depan anak TK
hati mereka. karena itu berpalinglah kamu tentu harus tidak sama dengan saat berbicara
dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, di depan mahasiswa.
dan katakanlah kepada mereka Qaulan Rasulullah sendiri memberi contoh
Baligha –perkataan yang berbekas pada jiwa dengan khotbah-khotbahnya. Umumnya
mereka”.(QS An-Nisa:63). khotbah Rasulullah pendek, tapi dengan
kata-kata yang padat makna. Nabi
Kata “baligh” dalam bahasa arab artinya Muhammad menyebutnya “jawami al-qalam”.
sampai, mengenai sasaran atau mencapai Ia berbicara dengan wajah yang serius dan
tujuan. Apabila dikaitkan dengan qaul memilih kata-kata yang sedapat mungkin
(ucapan atau komunikasi), “baligh” berarti menyentuh hati para pendengarnya. Irbadh
fasih, jelas maknanya, terang, tepat bin Sariyah, salah seorang sahabatnya
menggunakan apa yang dikehendaki. Oleh bercerita: “Suatu hari Nabi menyampaikan
karena itu prinsip qoulan balighan dapat nasihat kepada kami. Bergetarlah hati kami
dan berlinang air mata kami. Seorang

119
Muslimah: Etika Komunikasi dalam Perspektif Islam

diantara kami berkata Ya Rasulullah, seakan- َٚ‫ ْخش‬َٝ ْٗ َ ‫تَرَ َّم ُس أ‬َٝ َُّٔ‫ًِّْب ىَ َعي‬َٞ‫فَقُ٘ٗل ىَُٔ قَ ْ٘ٗل ى‬
akan baru kami dengar khotbah perpisahan. Artinya: ”Maka berbicaralah kamu berdua
Tambahlah kami wasiat”. Tidak jarang kepadanya dengan kata-kata yang lemah
disela-sela khotbahnya, Nabi berhenti untuk lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau
bertanya kepada yang hadir atau memberi takut". (Q.S Thaahaa:44).
kesempatan kepada yang hadir untuk
bertanya. Dengan segala otoritasnya, Nabi Ayat di atas adalah perintah Allah
adalah orang yang senang membuka dialog. SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar
berbicara lemah-lembut, tidak kasar, kepada
3. ‫( َقوْ اًل َم ْيس ا‬perkataan
Qaulan Masyura/ ‫ُورا‬ Fir’aun. Dengan Qaulan Layina, hati
yang ringan). komunikan (orang yang diajak
Dalam komunikasi, baik lisan maupun berkomunikasi) akan merasa tersentuh dan
tulisan, mempergunakan bahasa yang jiwanya tergerak untuk menerima pesan
mudah, ringkas dan tepat sehingga mudah komunikasi kita.
dicerna dan dimengerti. Dalam Al-Qur’an Dari ayat tersebut maka dapat ditarik
ditemukan istilah qaulan maisura yang kesimpulan bahwa Qaulan Layina berarti
merupakan salah satu tuntunan untuk pembicaraan yang lemah-lembut, dengan
melakukan komunikasi dengan memper- suara yang enak didengar, dan penuh
gunakan bahasa yang mudah dimengertidan keramahan, sehingga dapat menyentuh hati
melegakan perasaan (Syaiful Djamarah, maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti
2004:110). membentak, meninggikan suara. Siapapun
Firman Allah dijelaskan: tidak suka bila berbicara dengan orang-orang
ِْ ٍِ ‫ع ْْ ُٖ ٌُ ا ْبتِغَب َء َزحْ ََ ٍة‬
َ َِّ ‫ض‬َ ‫َٗإِ ٍَّب ت ُ ْع ِس‬ yang kasar. Rasullulah selalu bertutur kata
‫٘زا‬
ً ‫س‬ ُ ْٞ ٍَ ‫َزبِّلَ ت َْس ُجَٕ٘ب فَقُ ْو ىَ ُٖ ٌْ قَ ْ٘ٗل‬ dengan lemah lembut, hingga setiap kata
Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati
mereka untuk memperoleh rahmat dari siapapun yang mendengarnya. Dalam Tafsir
Tuhanmu yang kamu harapkan, maka Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud
katakanlah kepada mereka ucapan yang layina ialah kata-kata sindiran, bukan dengan
pantas”. (QS. Al-Israa’: 28). kata kata terus terang atau lugas, apalagi
kasar.
Maisura seperti yang terlihat pada ayat Komunikasi yang tidak mendapat
diatas sebenarnya berakar pada kata yasara, sambutan yang baik dari orang lain adalah
yang secara etimologi berarti mudah atau komunikasi yang dibarengi dengan sikap dan
pantas. Sedangkan qaulan maisura menurut perilaku yang menakutkan dan dengan nada
Jalaluddin Rakhmat, sebenarnya lebih tepat bicara yang tinggi dan emosional. Cara
diartikan “ucapan yang menyenangkan,” berkomunikasi seperti ini selain kurang
lawannya adalah ucapan yang menyulitkan. menghargai orang lain, juga tidak etis dalam
Bila qaulan ma’rufa berisi petunjuk via pandangan agama. Dalam perspektif
perkataan yang baik, qaulan maisura berisi komunikasi, komunikasi yang demikian,
hal-hal yang menggembirakan via perkataan selain tidak komunikatif, juga
yang mudah dan pantas (Jalaluddin Rahmat, membuat komunikan mengambil jarak
2001:83). Komunikasi dengan qaulan disebabkan adanya perasaan takut di dalam
maisura yang artinya pesan yang dirinya.
disampaikan itu sederhana, mudah Hamka (1984:135) mengutip pendapat
dimengerti dan dapat dipahami secara Mujahid yang berpendapat bahwa suara
spontan tanpa harus berpikir dua kali. keledai sangatlah jelek. Oleh karena itu.
Orang-orang yang bersuara keras,
4. Qaulan Layyina/ ‫ًِّْب‬َٞ‫( قَ ْ٘ٗل ى‬perkataan yang menghardik-hardik, sampai seperti akan
lemah lembut). pecah kerongkongannya, suaranya jadi
Perintah menggunakan perkataan yang terbalik -balik, menyerupai suara keledai,
lemah lembut ini terdapat dalam AlQur’an: tidak enak didengar. Dan dia pun tidak
disukai oleh Allah Swt.

120
Sosial Budaya, Vol. 13, No. 2, Desember 2016, pp. 115 – 125

Islam mengajarkan agar menggunakan lemah-lembut, dan bertatakrama. Dalam


komunikasi yang lemah lembut kepada siapa konteks jurnalistik dan penyiaran, Qaulan
pun. Dalam lingkungan apapun, Karima bermakna mengunakan kata-kata
komunikator sebaiknya berkomunikasi pada yang santun, tidak kasar, tidak vulgar, dan
komunikan dengan cara lemah lembut, jauh menghindari “bad taste”, seperti jijik, muak,
dari pemaksaan dan permusuhan. Dengan ngeri, dan sadis.
menggunakan komunikasi yang lemah Komunikasi yang baik tidak dinilai dari
lembut, selain ada perasaan bersahabat yang tinggi rendahnya jabatan atau pangkat
menyusup ke dalam hati komunikan, ia juga seseorang, tetapi ia dinilai dari perkataan
berusaha menjadi pendengar yang baik. seseorang. Cukup banyak orang yang gagal
berkomunikasi dengan baik kepada orang
5. Qaulan Karima / ‫( َقوْ اًل ك َِريماا‬perkataan lain disebabkan mempergunakan perkataan
yang mulia). yang keliru dan berpotensi merendahkan
Islam mengajarkan agar orang lain. Permasalahan perkataan tidak
mempergunakan perkataan yang mulia bisa dianggap ringan dalam komunikasi.
dalam berkomunikasi kepada siapapun. Karena salah perkataan berimplikasi
Perkataan yang mulia ini seperti terdapat terhadap kualitas komunikasi dan pada
dalam ayat Al-Qur’an (QS. Al-Isra ayat 23) gilirannya mempengaruhi kualitas hubungan
yaitu: sosial. Bahkan karena salah perkataan
ِِْ َٝ‫َّبُٓ َٗبِ ْبى َ٘ا ِىد‬ِٝ‫ َزبُّلَ أَٗل ت َ ْعبُدُٗا إِٗل إ‬ٚ‫ض‬ َ َ‫َٗق‬ hubungan sosial itu putus sama sekali.
ْٗ َ ‫َ ْبيُغ ََِّ ِع ْْدَكَ ْاى ِنبَ َس أ َ َحدُ ُٕ ََب أ‬ٝ ‫سبًّب إِ ٍَّب‬
َ ْ‫إِح‬
ُ‫ف َٗٗل ت َ ْْ َٖ ْس ُٕ ََب َٗق ْو‬ ُ َ ُ 6. Qaulan Ma’rufa/ ‫(قَوْ اًل َمع ُْروفاا‬perkataan
ٍ ّ ‫ِمال ُٕ ََب فَال تَق ْو ى ُٖ ََب أ‬ yang baik).
‫ ًَب‬ٝ‫ىَ ُٖ ََب قَ ْ٘ٗل َم ِس‬ Qaulan ma’rufa dapat diterjemahkan
Artinya: “Dan Tuhanmu telah dengan ungkapan yang pantas. Kata ma’rufa
memerintahkan agar kamu jangan berbentuk isim maf’ul yang berasal dari
menyembah selain Dia dan hendaklah madhinya, ’arafa. Salah satu pengertian mar’ufa
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika secara etimologis adalah al-khair atau al-ihsan,
salah seorang diantara keduanya atau yang berarti yang baik-baik. Jadi qawlan
kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam ma’rufa mengandung pengertian perkataan
pemeliharaanmu, maka sekali-kali atau ungkapan yang baik dan pantas (Mafri
janganlah engkau mengatakan kepada Amir, 1999:85)
keduanya perkataan “ah” dan jangan Qaulan Ma’rufa juga bermakna
engkau membentak keduanya dan pembicaraan yang bermanfaat dan
ucapkanlah kepada keduanya perktaan menimbulkan kebaikan (maslahat). Sebagai
yang baik”.(Q.S Al-Isra’:23) muslim yang beriman, perkataan kita harus
terjaga dari perkataan yang sia-sia, apapun
Sedangkan menurut al-Maraghi yang kita ucapkan harus selalu mengandung
(1962:112-123), bahwa siapa saja yang nasehat, menyejukkan hati bagi orang yang
menginginkan kejayaan di dunia dan di mendengarnya. Jangan sampai kita hanya
akhirat, maka hendaklah ia selalu taat kepada mencari-cari kejelekan orang lain, yang
Allah Swt. Ketaatanlah yang akan hanya bisa mengkritik atau mencari
menjadikan seorang hamba memperoleh kesalahan orang lain, memfitnah dan
kejayaan, sebab kejayaan semata-mata milik menghasut.
Allah Swt., baik di dunia maupun di akhirat. Kata Qaulan Ma`rufa disebutkan Allah
Di antara ketaatan adalah berkata baik, sebab dalam ayat Al-Qur'an (QS. Al-Ahzab ayat
Allah Swt. akan menerima perkataan- 32) ialah:
ُِ ‫بء ِإ‬
ِ ‫س‬َ ِّْ‫ َى ْست ُ َِّ َمأ َ َح ٍد ٍَِِ اى‬ٜ ِّ ِ‫سب َء اىَّْب‬
َ ِّ ‫ب‬َٝ
perkataan yang baik, seperti tauhid, dzikir,
dan bacaan al-Qur’an. ْ ْ
ِٛ‫ط ََ َع اىَّر‬َٞ َ‫ض ْعَِ ِببىقَ ْ٘ ِه ف‬ َ ‫ت ُ َِّ فَال ت َْخ‬ْٞ َ‫اتَّق‬
Dengan penjelasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa qaulan karimah adalah ‫ض َٗقُ ْيَِ قَ ْ٘ٗل ٍَ ْع ُسٗفًب‬ ٌ ‫ قَ ْي ِب ِٔ ٍَ َس‬ِٜ‫ف‬
perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa Artinya: “Hai isteri-isteri Nabi, kamu
hormat dan mengagungkan, enak didengar, sekalian tidaklah seperti wanita yang lain,

121
Muslimah: Etika Komunikasi dalam Perspektif Islam

jika kamu bertakwa. Maka janganlah Ketika seorang mubalig menemukan


kamu tunduk dalam berbicara sehingga pendapat Muballig lain dan pendapatnya
berkeinginanlah orang yang ada penyakit tidak logis, iya akan berkata, “akal harus
dalam hatinya dan ucapkanlah Qaulan tunduk dengan agama”. Dia sebetulnya
Ma’rufa –perkataan yang baik.” (QS. mau mengatakan bahwa logika orang lain
Al-Ahzab:32) itu harus tunduk dengan pemahamannya
tentang agama. Akal dan agama adalah
Selanjutnya M. Quraish Shihab dua kata abstrak. Oleh karena itu,
(1997:344) memberikan komentar bahwa menasehatkan agar kita berhati-hati
untuk mewujudkanb komunikasi yang baik, menggunakan abstrak.
seseorang harus selalu berhati-hati, b. Orang menutupi kebenaran dengan
memikirkan dan merenungkan apa yang menciptakan istilah yang diberi makna
akan diucapkan. Penekanan pada aspek ini orang lain. Istilah itu berupa eufimisme atau
karena sering ucapan yang keluar dari mulut pemutar balikan makna sama sekali.
seseorang mengakibatkan bencana dan Pejabat melaporkan kelaparan di
malapetaka besar bagi orang yang daerahnya dengan mengatakan “kasus
mengucapkannya dan bahkan bagi orang kekurangan gizi atau “rawan pangan”. Ia
lain.Perintah untuk berhati-hati dan selektif tidak dikatakan “ditang-kap”, tetapi
dalam mengeluarkan kata-kata disinyalir “diamankan”. Harga tidak dinaikkan,
Firman Allah dalam QS. Al-Maidah : Ayat tetapi “disesuaikan”. (Abdurrahman,
101. 1999:57)
َ ْ‫َِ َءا ٍَُْ٘اْ َٗل ت َۡسيُ٘ا‬ِٝ‫ُّ َٖب ٱىَّر‬َٝ‫َٰٓأ‬َٝ َٰ
ُ‫َب َٰٓ َء ِإ‬ٞ‫ع ِۡ أ َ ۡي‬ Qaulan sadidan adalah ucapan yang jujur,
‫ُْ َََّ ُه‬ٝ َِٞ‫ع ْۡ َٖب ِح‬ َ ْ‫س ۡؤ ُم ٌۡ َٗإُِ ت َۡسيُ٘ا‬
ُ َ ‫ت ُ ۡبدَ ىَ ُن ٌۡ ت‬ tidak bohong. Nabi Muhammad saw.,
ۗ ُ ‫ۡٱىقُ ۡس َء‬
bersabda sebagaimana diriwayatkan Bukhari-
‫٘ز‬ٌ ُ‫غف‬ َّ َٗ ‫ع ْۡ َٖب‬
َ ُ‫ٱَّلل‬ َ ُ‫ٱَّلل‬ َ ٌۡ ‫اُ ت ُ ۡبدَ ىَ ُن‬
َّ ‫عفَب‬ Muslim sebagai berikut Artinya: Dari Ibnu
ٔٓٔ ٌٞٞ ‫َح ِي‬ Mas’ud ra., dari Nabi saw., bersabda sesungguhnya
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, kebenaran itu membawa kepada kebaikan dan
janganlah kamu menanyakan (kepada kebaikan itu membawa surga. Seseorang akan
Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi
kepadamu akan menyusahkan kamu dan Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya
jika kamu menanyakan di waktu Al dusta itu membawa kepada kejahatan dan
Quran itu diturunkan, niscaya akan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang
diterangkan kepadamu, Allah memaafkan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah
(kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha sebagai pendusta. (HR. Bukhari-Muslim).
Pengampun lagi Maha Penyantun (QS. Al-Qur’an menyuruh kita untuk selalu
Al-Maidah : 101) berkata benar. Kejujuran melahirkan
kekuatan, sementara kebohongan menda-
Ada beberapa cara menutupi kebenaran tangkan kelemahan. Biasa berkata benar
dengan komunikasi, yakni mencerminkan keberanian. Bohong sering
a. Menutupi kebenaran dengan lahir karena rendah diri, pengecut, dan
menggunakan kata-kata yang abstrak, ketakutan. Orang “yang membuat-buat
ambigu atau menimbulkan penafsiran kebohongan itu hanyalah orang-orang yang
yang sangat berlainan apabila anda tidak tak beriman kepada ayat-ayat Allah.
setuju dengan pandangan kawan anda, Dalam perkembangan sejarah, umat
kemudian anda segera menyebut dia Islam sudah sering dirugikan karena berita-
“tidak pancasilais”. Anda sebetulnya tidak beritadusta. Yang paling parah terjadi, ketika
tahan dikritik,tetapi tidak enak bohong memasuki teks-teks suci yang
menyebutkannya lalu anda akan berkata, menjadirujukan. Kebohongan tidak berhasil
“saya sangat menghar-gai kritik, tetapi memasuki Al-Qur’an karena keaslian Al-
kritik itu harus disampaikan secara bebas Qur’an dijamin oleh Allah (juga karena kaum
dan bertanggung jawab”. Kata “bebas” muslimin hanya memiliki satu mushaf Al-
dan “bertanggung jawab” adalah kata Qur’an). Tetapi, kebohongan telah
abstrak untuk menghindari kritikan. menyusup ke dalam penafsiran Al-Qur’an.

122
Sosial Budaya, Vol. 13, No. 2, Desember 2016, pp. 115 – 125

Makna Al-Qur’an pernah disimpangkan Diantara contoh-contoh itu dicantumkan


untuk kepentingan pribadi atau golongan. dibawah ini.
Kebohongan juga memasuki hadis-hadis 1. Dialog antara Nabi Ibrahim dan Nabi
Nabi saw, walaupun berdusta atas nama nabi Ismail
diancam dengan neraka. َ‫ أ َ ۡذ َبحُل‬َٰٜٓ َِّّ‫ ۡٱى ََْ َِبً أ‬ِٜ‫ ف‬َٰٙ ‫ أ َ َز‬َٰٜٓ ِّّ ِ‫ إ‬ٜ َّ َُْ‫َب‬َٰٝ ‫قَب َه‬
Sepanjang sejarah ada saja orang yang ‫ت ۡٱفعَ ۡو ٍَب ت ُ ۡؤ ٍَ ُۖ ُس‬ ِ َ‫ََٰٓأَب‬َٰٝ ‫ قَب َه‬َٰٰٙۚ ‫ظ ۡس ٍَبذَا ت ََس‬ ُ ّ‫فَٱ‬
َّ َٰ ‫ٱَّللُ ٍَِِ ٱى‬
berwawancara imajiner dengan Nabi.
Belakangan ada orang melakukan wawancara َِٝ‫صبِ ِس‬ َّ ‫يب َٰٓ َء‬
َ ُِ‫ إ‬َٰٜٓ ُِّ‫ست َِجد‬ َ
imajiner dengan para sahabat yang mulia. Artinya: ...Ibrahim berkata: "Hai anakku
Mereka menisbahkan kepada Nabi dan sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
sahabat-sahabatnya prasangka, fanatismedan bahwa aku menyembelihmu. Maka
kejahilan mereka. Para ahli hadis menyebut fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
berita imajiner ini sebagai hadis mawdhu’. menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa
Para penulisnya atau pengarangnya disebut yang diperintahkan kepadamu; insya Allah
alwadhdha atau al-kadzab (pendusta). Pada kamu akan mendapatiku termasuk orang-
zaman Nabi, mereka disebut al-fasiq. Pada orang yang sabar" (QS Ash-Shaffaat:
zaman sahabat, ada murid-murid sahabat 102).
yang terkenal pendusta. Di antaranya
Ikrimah dan Muqatil bin Sulaiman. Ikrimah Ayat ini menggambarkan dialog antara
misalnya, banyak menisbahkan pendapatnya seorang ayah dan anak. Sang Ayah mendapat
pada Ibnu Abbas. Ka’ab al-Ahbar banyak perintah dari Yang Mahakuasa. Secara sangat
memasukkan mitos-mitos Yahudi dan santun ia menyampaikan kepada anaknya,
Nasrani dalam tafsir, sehingga para ulama bahkan memberi kesempatan kepada sang
menyebutnya sebagai tafsir Isra’iliyat. anak untuk berpendapat. Demikian juga
Berita-berita dusta tentang Nabi sangat dengan anak dalam menanggapi
berbahaya, karena umat Islam merujuk pada pembicaraan dengan ayahnya. Jawabannya
Nabi dalam perilaku mereka. Sunah Nabi disampaikan secara santun, tidak ada
menjadi dasar hukum yang kedua setelah Al- hambatan dan pertengkaran. Hal ini dapat
Qur’an. Memalsukan hadis Nabi berarti dijadikan contoh kita dalam berdialog
memalsukan ajaran Islam. Menyebarnya dengan anak dan sebaliknya.
hadis mawdhu’telah banyak mengubah ajaran
Islam. Imam syafi’i (t.th:208) bercerita 2. Pembelaan Nabi Isa a.s terhadap
tentang Wahab bin Kasy’an. Ia berkata: Aku ibunya.
melihat Abdullah bin Al-Zubair memulai ِ ‫ ٌُ َى َق ۡد ِج ۡئ‬َٝ ‫ ََ ۡس‬َٝ َٰ ْ‫فَأَت َۡت ِب ِٔۦ قَ ۡ٘ ٍَ َٖب ت َۡح َِيُ ُۖۥُٔ قَبىُ٘ا‬
‫ت‬
sholat (jum’at) sebelum khotbah.Semua ٕ٠ ‫ّب‬ٝٗ ‫ب فَ ِس‬َٞۡٗ ‫ي‬
sunah Rasulullah saw sudah diubah, bahkan Artinya: Maka Maryam membawa anak itu
sholatpun dirubah. kepada kaumnya dengan menggendongnya.
Oleh karena itu, ilmu-ilmu hadis sangat Kaumnya berkata: "Hai Maryam,
berharga untuk memelihara kemurnian sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu
Islam.Studi kritis terhadap sejarah Rasulullah yang amat mungkar (QS:Maryam: 27)
akan disambut oleh setiap muslim yang
mencintaikebenaran dan sekaligus dibenci َ َ ‫ ۡٱى ِن َٰت‬ٜ
‫ّب‬ٞٗ ِ‫ َّب‬َِْٜ‫ب َٗ َجعَي‬ َ ِّّٜ ِ‫قَب َه إ‬
َّ ُ‫ع ۡبد‬
َ ِْ‫ٱَّللِ َءات َ َٰى‬
oleh orang-orang yang mau mencemari ٖٓ
Islam. Perintahberkata benar dalam Al- Artinya: “Dia (Isa) berkata, sesungguhnya
Qur’an dan hadis menjadi sebuah indikasi aku hamba Allah. Dia memberi kitab (injil)
wajibnya bagi muslimmengaplikasikan sifat dan menjadikan aku seorang nabi.”
kejujuran dan perkataan benar yang dalam (QS:Maryam: 30)
konsep Al-Qur’an dikenaldengan istilah
َ ‫ َجب َّٗبزا‬ِْٜ‫َ ۡجعَ ۡي‬ٝ ٌۡ َ‫ َٗى‬ِٜ‫َٗبَ َّۢ َّسا بِ َٰ َ٘ ِىدَت‬
ٖٕ ‫ّب‬ٞٗ ‫ي ِق‬
qaulan sadidan.

Contoh Etika berbahasa dalam Islam


Di dalam Alquran banyak ayat yang
dapat dijadikan contoh etika berbahasa.

123
Muslimah: Etika Komunikasi dalam Perspektif Islam

Artinya: dan berbakti kepada ibuku, dan Dia atau berbahasa, dapat dilihat bahwa masalah
tidak menjadikan aku seorang yang sombong etika berbahasa selalu dijaga.
lagi celaka (QS:Maryam: 32)

Ayat-ayat di atas menggambarkan Kesimpulan


peristiwa kelahiran Nabi Isa yang Berdasarkan bahasan di atas dapat
menyebabkan Maryam mendapat ancaman diketahui bahwa komunikasi mendapat
dan hinaan dari masyarakat. Lalu Maryam perhatian sangat besar dalam agama Islam
menyuruh orang-orang itu bertanya kepada dan mengarahkannya agar setiap muslim
Isa. Kemudian Isa berbicara kepada orang- memakai etika islami dalam berkomunikasi.
orang itu dengan cara yang baik, dia tidak Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya
menyombongkan diri, dan tidak marah ayat-ayat yang berkaitan dengan etika
kepada orang-orang yang menghina ibunya. komunikasi, baik dalam Al-Qur’an maupun
Dia menyatakan bahwa ia akan berbakti hadits.
kepada ibunya. Ayat ini mengajarkan cara Islam sebagai wahyu yang diberikan
membela seseorang yang dituduh bersalah. oleh Allah mengajarkan kepada umatnya
Si pembela tidak perlu berbicara kasar agar mampu berkomunikasi dengan baik
kepada yang menuduh karena mungkin sesuai dengan akidah yang telah diajarkanya
sekali si penuduh belum mengetahui dengan pedoman Al Qur’an sebagai
persoalan yang sebenarnya. sandaran. Sebab hanya manusialah satu-
satunya makhluk yang oleh Allah diberikan
3. Dialog Ibrahim dan Raja Namrut karunia untuk mampu berbicara. Dengan
ٌُ ِٕٞ‫ََٰٓئ ِ ۡب َٰ َس‬َٰٝ ‫قَبىُ َٰٓ٘اْ َءأَّتَ فَعَ ۡيتَ َٰ َٕرَا بِب ِى َٖتَِْب‬ kemampuan tersebut manusia mampu dan
ُِ‫س ُٕ ٌۡ َٰ َٕرَا فَ ۡسيُ٘ ُٕ ٌۡ إ‬ٞ ُ ِ‫ قَب َه بَ ۡو فَعَيَ ۥُٔ َمب‬٢ٕ memungkinkan untuk dapat membangun
ٌۡ ِٖ ‫ ُز ُءٗ ِس‬َٰٚ َ‫عي‬ َ ْ‫س٘ا‬ ُ ‫ ث ُ ٌَّ ُّ ِن‬٢ٖ َُُ٘‫ْطق‬ ِ َٝ ْ‫َمبُّ٘ا‬
suatu hubungan social dengan
٢٦ َُُ٘‫ْطق‬ ِ َٝ ‫ٗل ِء‬ َٰٓ
َٰٓ َ ُ‫ع ِيَۡ تَ ٍَب َٰ َٕؤ‬
َ ‫ىَقَ ۡد‬
berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi Allah telah
Artinya: Mereka bertanya: "Apakah kamu, memberikan petunjuk bagi hambanya, agar
yang melakukan perbuatan ini terhadap dalam berkomunikasi mereka mampu
tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim? 63. Ibrahim menjalin komunikasi yang baik. Komunikasi
menjawab: "Sebenarnya patung yang besar yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dengan
itulah yang melakukannya, maka segenap prinsip-prinsip didalamnya dan
tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dengan etika-etika tertentu akan menjadikan
dapat berbicara" 65. kemudian kepala komunikasi dapat membuat komunikasi
mereka jadi tertunduk (lalu berkata): berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
"Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah tujuan dalam berkomunkasi dapat tercapai,
mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak sehingga komunikasi dapat dikatakan baik.
dapat berbicara"(Q.S Al-Anbiya’: 62, 63, Dalam menjalankan kehidupannya,
65) manusia memerlukan komunikasi agar
proses kehidupan mereka dapat berlangsung.
Ayat-ayat di atas memperlihatkan dialog Manusia tidak hanya bisa berkomunikasi
rakyat kepada penguasa yang otoriter. Dalam dengan sesamanya, namun manusia juga
hal ini, peran argumentasi sangat menonjol. perlu berkomunikasi dengan tuhannya dan
Dengan bahasa yang argumentatif, tetapi berkomunikasi dengan alam semesta.
santun, rakyat (Ibrahim) dapat mengalahkan
para penguasa, walaupun ia tetap dihukum
bakar.
Dari contoh-contoh yang diuraikan
diatas, dapat diketahui bahwa Islam telah
mengajarkan banyak hal tentang pemakaian
bahasa dalam berbagai situasi, berbagai
tujuan, dan dengan berbagai kalangan. Jika DAFTAR PUSTAKA
semua itu dihubungkan masalah kumunikasi

124
Sosial Budaya, Vol. 13, No. 2, Desember 2016, pp. 115 – 125

Abdurrahman. (1999) Dasar-Dasar Public Muis dan Abdul Andi. (2001). Komunikasi
Relation, Bandung: Alumni.. Islami (Bandung: Remaja Rosdakarya.
Abuddin Nata. (2010), Akhlak Tasawuf M. Quraish Shihab. (1997). Lentera Hati;
Jakarta: Rajawali Pers.. Kisah dan Hikmah Kehidupan (Cet. X;
______. 1996). Akhlak Tasawuf (Jakarta: Bandung : Mizan.
Raja Grafindo Persada. _______, (1996). Wawasan Al-Qur’an
Achmad Charris Zubair. (1980). Kuliah (Bandung: Mizan,
Etika, Jakarta: Rajawali Pers. Onong Uchjana Efendi. (1992). Dinamika
Ahmad Ghulusy. (1987) ad-Da’watul Komunikasi. Cet. II (Bandung : PT.
Islamiyah, Kairo: Darul Kijab. Remaja Rosdakarya.
Ahmad Musthafa al-Maraghi. (1962), Tafsir ______. (2000). Dinamika Komunikasi
al-Maraghi. Kairo: Mustafa al-Babi al- (Bandung: Remaja Rosdakarya.
Halabi. Jilid. 8. ______. (1992). Ilmu Komunikasi (Bandung:
Anwar Arifin. (1984). Strategi Komunikasi ; PT. Remaja Rosda Karya.
Sebuah Pengantar Ringkas (Bandung : Rahmat. (1999). Efektivitas Berkomunikasi
CV. Armico. dalam Islam. Cet. I. Bandung: Mizan.
As-Syafi’i. (t.th). al-Umm. Jilid I. (Beirut: Daw S. Wojowarsito dan W.J.S. Poerwadarminta.
al-Jawad. (1974). Kamus Lengkap Inggeris Indonesia-
A.W Widjaja. (1988). Ilmu Komunikasi Indonesia Inggris. Cet. II. Jakarta : Hasta.
Pengantar Studi. Jakarta: Bina Aksara. Syaukani. Tafsir Fath al-Qadir. (t.th), Jilid 5,
Djamarah. Syaiful & Sahri. (2004). Pola Beirut: Dar alFikr.
Komunikasi Keluarga Orang Tua dan Anak The New Encyclopedia Britanica (1982). (In.
dalam Keluarga, Jakarta: PT. Rineka 30 Volumes. Volume 6. Macropedia.
Cipta. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Hamka. (1984). Tafsir Al-Azhar (Jakarta : Indonesia. (1990). Kamus Besar Bahasa
Pustaka Panji Mas.. Juzu’: 21. Indonesia (jakarta: Balai Pustaka.
H.A.W. Widjaja. (1997). Komunikasi dan Wahbah Zuhaily. (1991). Tafsir Munir, Beirut:
Hubungan Masyarakat. Cet. III. Jakarta : Dar al-Fikr.
Bumi Aksara. Wursanto. (1991). Etika dan Komunikasi
Jalaluddin Rahmat. (1996). Islam Aktual Kantor . Yogyakarta: Kanisius.
(Jakarta: Mizan. W.J.S Poerwadarminta. (1991). Kamus Umum
______. (2001). Psikologi Komunikasi Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka.
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Zaenal Muti’in Bahaf. (2009), Filsafat
Mafri Amir. (1999). Etika Komunikasi Massa Umum. Serang: Keiysa Press..
dalam Pandangan Islam (Jakarta: Logos.

125

You might also like