You are on page 1of 5

82 dentika Dental Journal, Vol 15, No.

1, 2010: 82-86

APLIKASI BAHAN ABRASIF TERHADAP KEKASARAN


Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Juli 2010 (ISSN: 1693-671X)

PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT


(APPLICATION OF ABRASIVE MATERIALS ON SURFACE ROUGHNESS
OF COMPOSITES RESIN)

Diana Setya Ningsih*, Decky Jusiana Indrani**

* Prodi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala


**Departemen Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya No.4 Jakarta Pusat 10430
Email : dee_aceh@yahoo.co.id

Abstract

Composites resin restoration should be smooth and glossy to improve aesthetic and prevent food retention. Therefore,
polishing procedure is needed to reduce surface roughness in order to achieve smooth surface using abrasive materials.
The purpose of this article was to discuss the influence of abrasive materials on surface roughness of resin composites.
The ability of abrasive materials to reduce surface roughness depends on the three main factors. Grit size and particle
orientation give a significant effect on the degree of abrasion of resin composites surface. Mean while, the sharp edge
particle has a greater contact point which has an ability to cut more resin composite on the surface rather than round shape
particle. Surface roughness of abrasive materials also plays a role for reducing the surface roughness of filler resin
composites, therefore alumina oxide is more suitable to make smooth surface of resin composites. In addition, duration
application and pressure of abrasive bahan can influence the abrasion rate of surface roughness of resin composites.
Therefore, it can be concluded that particle shape and size of abrasive materials, hardness of abrasive materials and
duration of application and pressure when application abrasive materials play important role in reducing surface
roughness and abrasion rate of resin composites. All of those factors must be concerned in polishing, therefore, the
smooth and glossy surface can be obtained.

Key words: abrasive materials, surface roughness, polishing procedure, composite resin

PENDAHULUAN dalam mulut serta meningkatkan estetis dari restora-


si.4 Bollent et al. dan Reis et al. menyatakan bahwa
Resin komposit dalam kedokteran gigi sudah mu- permukaan yang kasar akan menyebabkan terjadi-
lai digunakan sejak tahun 1940, bahan ini telah me- nya iritasi gingiva, stain pada permukaan, akumulasi
ngalami perkembangan pesat sebagai bahan restora- plak dan efek sampingnya adalah terbentuknya ka-
si. Bahan ini merupakan gabungan dua atau lebih ries sekunder.5
bahan yang berbeda dan memiliki sifat yang lebih Pemolesan harus dilakukan pada resin komposit
baik dari bahan sebelumnya. Resin komposit yang untuk mengurangi kekasaran dan goresan yang ter-
digunakan sekarang mengandung bahan pengisi an- bentuk akibat instrumentasi. Penghalusan resin
organik, matriks resin dan coupling agent.1,2 Ukuran komposit sangat berhubungan dengan bahan abrasif
bahan pengisi resin komposit bervariasi satu dengan yang digunakan oleh karena prosedur pemolesan
lainnya mulai dari 0,02-12 μm sehingga akan mem- adalah prosedur pengubahan permukaan bahan ka-
pengaruhi kehalusan dari bahan tersebut terutama sar menjadi halus dan mengilat. Proses pemolesan
sifat mekanik dan fisik resin komposit.1-3 melibatkan dua bahan yaitu bahan yang dapat
Restorasi yang halus dan dipoles secara baik me- mengabrasi permukaan suatu bahan (abrasif) dan
nunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan ba- bahan yang diabrasi permukaannya oleh bahan abra-
han dengan permukaan yang kasar.1 Lohbauer et al. sif, bahan ini disebut dengan substrat.3 Hal ini sesuai
menyatakan pemolesan resin komposit dapat me- dengan penelitian yang dilakukan Nurray, yang me-
ningkatkan kekuatan mekanik restorasi dan mem- nunjukkan adanya hubungan jenis resin komposit
perpanjang masa pemakaian restorasi komposit di dan bahan abrasif yang digunakan saat pemolesan
Ningsih: Aplikasi bahan abrasif 83

dengan kekasaran permukaan.6 axial dengan arah yang tidak beraturan dapat mem-
Bahan finishing dan poles secara umum dibagi percepat proses pengikisan permukaan resin kompo-
atas 4 grup yaitu bahan abrasif yang memiliki lapis- sit yang tidak rata. 11, 12
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Juli 2010 (ISSN: 1693-671X)

an (coated abrasif) seperti abrasive finishing disk,


bahan yang dapat memotong (cutting devices) se-
perti bur karbida dan white stones, bur intan dengan
partikel berukuran kecil (mikron) dan bahan abrasif
berikatan dengan bahan lain seperti resin ataupun
karet dan bahan abrasive yang berbentuk partikel
(loose partikel abrasif) seperti bahan poles yang ber-
bentuk pasta atau tepung.7 Bahan abrasif yang sering
digunakan untuk pemolesan resin komposit adalah
bahan abrasif yang mengandung karbida (Tungsten
A B
carbide bur), alumunium oxide disc (soft-lex, alumi- Gambar 1. Bentuk partikel bahan abrasive
na oxide), intan (edenta, compomaster) dan zircon- A. Partikel dengan tepi yang tajam
nium oxide (silicon point C).8 B. Partikel bulat13
Idealnya suatu bahan abrasif adalah partikel abra-
sifnya harus lebih keras dibandingkan bahan pengisi Ukuran grit kecil bahan abrasif seperti pada pe-
bahan yang akan dihaluskan (resin komposit) se- makaian alumina oxide baik yang berikatan secara
hingga partikel bahan pengisi yang keras dan resin polymeric collar dengan 20 µm alumunium oxide
matriks yang lunak dapat terkikis secara bersamaan. (pada umunya berwarna hijau dan halus) maupun
Beberapa penelitian lain juga menyatakan bahwa dengan 7 µm alumunium oxide (berwarna merah
kondisi saat dilakukan pemolesan dapat mempe- dan sangat halus) serta kombinasi abrasif point
ngaruhi kekasaran permukaan seperti besarnya te- alumina oxide (40 µm) dan foam polishing cup yang
kanan pada saat pemolesan, arah partikel pada per- menggunakan dua ukuran pasta poles yang berbeda
mukaan bahan abrasif dan lamanya penggunaan (1 dan 0,3 µm alumina oxide) jauh lebih baik di-
bahan abrasif.6, 9, 10 bandingkan bahan abrasif yang mengandung parti-
Makalah ini akan membahas pengaruh aplikasi kel intan yang berukuran 6 µm atau zirkonium ber-
bahan abrasif terhadap kekasaran permukaan resin ukuran 25 µm.14 Hal ini disebabkan terbentuknya
komposit seperti pengaruh ukuran, bentuk dan arah permukaan resin komposit yang rata sehingga mem-
partikel bahan abrasif, kekasaran permukaan bahan permudah perolehan permukaan yang halus dengan
abrasif dan tekanan serta lama aplikasi bahan abra- jangka waktu yang singkat.14
sif. Dengan demikian dapat dilakukan pemilihan ba- Ukuran sangat halus dapat diperoleh dengan
han abrasif yang relatif baik untuk digunakan dalam memberikan lapisan lain diatas bahan abrasif, seper-
pemolesan resin komposit yang secara tidak lang- ti penelitian yang dilakukan oleh Attar, yang me-
sung akan meningkatkan nilai estetis dan mem- maparkan penggunaan desain instrumen bahan abra-
perpanjang pemakaian resin komposit sebagai ba- sif dengan menggunakan enhance (alumina oxide)
han tumpatan. dengan penambahan lapisan lain dan mylar surface
sehingga menghasilkan permukaan yang sangat ha-
PENGARUH BENTUK, ARAH DAN UKUR- lus.6 Bahan lapisan yang sering digunakan adalah
AN PARTIKEL BAHAN ABRASIF TER- biscover surface sealent. Lapisan tambahan pada
HADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN bahan abrasif ini, dapat membantu terbentuknya
KOMPOSIT permukaan yang halus pada seluruh tipe resin kom-
posit.8,14
Bentuk dan arah partikel akan mempengaruhi be-
sarnya permukaan yang akan terkikis.12 Bentuk par- PENGARUH KEKERASAN PERMUKAAN
tikel bahan abrasif bermacam-macam seperti bentuk BAHAN ABRASIF TERHADAP RESIN KOM-
equiaxial, bulat dan segitiga (Gambar 1).13 Bentuk POSIT
partikel abrasif dapat tersusun secara seragam (uni-
form) ke satu arah saja ataupun acak (tidak beratur- Kekerasan permukaan bahan abrasif juga menun-
an).11, 12 Bentuk partikel equiaxial (ukuran partikel jukkan besarnya kemampuan pemolesan bahan ab-
sama besar dalam segala arah) dengan arah yang ti- rasif terhadap bahan resin komposit atau restorasi-
dak beraturan dapat menghasilkan penetrasi yang nya. Efektifitas pemolesan resin komposit dengan
dalam dibandingkan bentuk equiaxial dengan arah menggunakan bahan abrasif terjadi akibat peng-
yang sama. Hal ini disebabkan partikel yang equi- urangan matriks resin dan juga pemotongan bahan
84 dentika Dental Journal, Vol 15, No. 1, 2010: 82-86

pengisi resin komposit yang sangat keras. Kekeras- mukaan yang lebih halus.11 Partikel kecil lebih ren-
an permukaan bahan abrasif yang lebih rendah dari tan terhadap keausan dibandingkan partikel besar
bahan pengisi resin komposit, hanya mampu me- oleh karena rongga-rongga yang terbentuk akan me-
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Juli 2010 (ISSN: 1693-671X)

ngikis permukaan matriks resin komposit saja se- ninggalkan jarak interpartikel yang kecil sehingga
mentara bahan pengisi resin komposit tetap tidak dengan berkurangnya jarak ini maka resin dapat
terkikis. Hal ini terjadi akibat bahan pengisi resin terlindungi dan akan mengurangi keausan matriks
komposit jauh lebih keras dibandingkan matriks resin dan juga kehilangan bahan pengisi (Gambar
resin.8,14 2).15
Kekerasan permukaan bahan abrasif sintetis men-
jadi pilihan para klinisi kedokteran gigi. Beberapa li- PENGARUH TEKANAN DAN LAMA APLI-
teratur menyatakan bahwa kekerasan permukaan re- KASI BAHAN ABRASIF TERHADAP KEKA-
sin komposit adalah 200 KHN. Oleh karena itu, ba- SARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT
han abrasif yang sering digunakan antara lain carbi-
de 2100 KHN (Tungsten carbide bur), alumunium Besarnya tekanan saat pemolesan akan mening-
oxide disc dengan kekerasan permukaan 1900 KHN katkan sifat fisik resin komposit (estetis). Tekanan
(soft-lex), intan dengan kekerasan permukaan sebe- saat pemolesan akan menentukan banyaknya pe-
sar 7000 KHN (edenta, compomaster) dan zircon- ngikisan yang terjadi pada permukaan resin kom-
nium oxide dengan kekerasan permukaan lebih ren- posit. Penelitian Heintze et al. menyatakan keha-
dah dari bahan abrasif lain yaitu sekitar 7-7,5 MHN lusan resin komposit tergantung terhadap tekanan
(silicon point C). Adanya perbedaan kekerasan per- saat aplikasi bahan abrasif. Tekanan bahan abrasif
mukaan ini menyebabkan keseluruhan bahan ini sangat tergantung pada tipe bahan abrasif yang
memiliki kemampuan pemolesan yang jauh lebih digunakan.8
besar dibandingkan bahan abrasif lain (talk, pumice, Besar tekanan yang digunakan saat aplikasi alu-
kapur dan lain-lain).3, 8 mina oxide berbentuk disc dan terbuat dari kertas
Permukaan yang tidak rata akan menyebabkan elastis, harus lebih besar dibandingkan bahan abrasif
penampilan estetis restorasi resin komposit menu- yang dibuat dari rubber. Hal ini disebabkan rubber
run. Permukaan restorasi yang tidak rata akan mem- merupakan bahan abrasif yang kaku sehingga
baurkan sinar datang sehingga menurunkan kekilau- dengan tekanan yang kecil dapat mengikis/memo-
an suatu restorasi sedangkan sinar yang datang pada tong partikel resin komposit lebih besar dibanding-
permukaan yang rata akan merefleksikan cahaya kan alumina oxide yang elastis.8
secara teratur sehingga permukaan tampak me- Fruit et al. menyatakan bahwa tekanan saat pe-
ngilat.8,14 molesan sangat berperan penting untuk mendapat-
kan kekasaran permukaan pada resin komposit. Pe-
nelitiannya membandingkan pergerakan instrumen
secara planar (sandpaper disk), rotasi (intan bur) dan
resiprokal (reciprocal handpiece) pada resin kom-
A posit dan amalgam. Penurunan kekerasan permuka-
an terjadi saat penggunaan gerakan planar dengan
berbagai macam ukuran partikel abrasif. Hal ini ter-
jadi akibat gerakan planar merupakan suatu gerakan
dengan tekanan/gerakan rotasi yang tegak lurus de-
B ngan substrat yang akan dihaluskan permukaan re-
sin komposit secara merata.
Penggunaan bahan abrasif pada resin komposit
Gambar 2. A. Permukaan resin komposit bahan pengisi
yang besar dan bahan pengisi yang kecil hibrid dengan tekanan yang besar, akan menghasil-
sebelum dan sesudah dipoles15 kan permukaan resin komposit yang kurang halus.
B. Perbedaan pemolesan yang terjadi pada Hal ini disebabkan terjadi peningkatan kekasaran
bahan pengisi yang besar dan bahan peng- resin komposit akibat semakin dalam dan besarnya
isi yang kecil15 permukaan goresan yang terbentuk, sedangkan pada
resin komposit microfiller peningkatan tekanan ba-
Mekanisme pemolesan resin komposit pada saat han abrasif akan meningkatkan tampilan estetis-
partikel bahan pengisi terkikis akan membentuk nya.3,8 Peningkatan tekanan yang menggunakan me-
rongga-rongga (void) pada permukaan yang dipoles. sin poles seperti astropol akan meningkatkan kilau-
Pemolesan pada nanokomposit akan menghasilkan an resin komposit, semakin besar tekanan yang di-
rongga/void yang kecil sehingga terbentuklah per- berikan maka semakin besar kemampuan meng-
Ningsih: Aplikasi bahan abrasif 85

hilangkan kekasaran permukaan.8 mukaan yang halus pada resin komposit berukuran
Variabel lainnya yang dapat meningkatkan ke- nano.14 Partikel bulat dengan arah partikel yang sa-
mampuan bahan abrasif adalah durasi aplikasi ba- ma hanya mampu menghaluskan permukaan resin
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Juli 2010 (ISSN: 1693-671X)

han abrasif terhadap bahan restorasi (termasuk kom- komposit saja tanpa memiliki kemampuan untuk
posit). Semakin banyak bahan pengisi resin kompo- memotong (no cutting angles). Bentuk partikel bulat
sit yang terkikis akibat penggunaan bahan abrasif dan searah tidak memiliki tepi permukaan partikel
akan menghasilkan permukaan yang sangat halus yang tajam serta dapat dengan mudah melekat
dan mengilat. 8 Semakin lama aplikasi bahan abrasif dengan debris dari permukaan yang diabrasi.3,5,14
akan semakin besar kemampuan pengikisan permu- Ukuran tepi (grain size) partikel bahan abrasif sa-
kaan yang tidak rata.8, 14 Menurut Watanabe et al. ngat mempengaruhi besarnya abrasi permukaan re-
kekasaran permukaan resin komposit akan menurun sin komposit. Penelitian yang dilakukan oleh
dengan penambahan waktu pemolesan. Penelitian- Takalashi, menunjukkan bahwa ukuran grit bahan
nya menyatakan penggunaan rotary instrument se- abrasif sangat tergantung pada substrat yang akan
lama aplikasi 30 detik, dapat menurunkan kekasaran dihaluskan. Semakin halus ukuran grit bahan abrasif
permukaan pada resin komposit. Sedangkan, peng- maka semakin halus permukaan substrat yang diper-
gunaan multiple step polishing system (supersnap oleh.16 Selain itu, ukuran grit yang besar akan me-
dan alumina oxide) lebih baik dibandingkan peng- nyebabkan penurunan kekilatan resin komposit. Pe-
gunaan one-step polishing system (compomaster nurunan kekilatan ini disebabkan partikel abrasif de-
dan silicon point).14 Penggunaan Multiple step po- ngan ukuran besar akan menyebabkan timbulnya
lishing system dengan beberapa tahapan dapat goresan yang dapat terlihat secara langsung diban-
menghilangkan kekasaran permukaan sehingga da- dingkan penggunaan bahan abrasif dengan grit ke-
pat diperoleh permukaan resin komposit yang sa- cil.11, 17
ngat baik/halus.12 Faktor eksternal selanjutnya adalah kekerasan
Lamanya aplikasi bahan abrasif dipengaruhi oleh permukaan bahan abrasif. Beberapa peneliti menya-
bentuk dan ukuran partikel bahan abrasif juga akan takan bahwa penggunaan bahan abrasif yang me-
mempengaruhi kecepatan pengikisan permukaan ngandung alumunium oxide disc jauh lebih baik
resin komposit. Penggunaan bahan dengan bentuk dibandingkan menggunakan silicon oxide disc atau-
point shape akan mempercepat aplikasi bahan abra- pun abrasive impregnated disc lainnya. Penggunaan
sif karena bentuk ini lebih besar kemampuan pe- alumunium oxide pada saat pemolesan resin kompo-
molesannya dibandingkan bentuk lainnya.14 Bahan sit dapat menyebabkan partikel bahan pengisi dan
abrasif yang kasar akan mempercepat proses peng- matriks resin terkikis secara bersamaan oleh karena
ikisan resin komposit. Namun, untuk mendapatkan kekerasaan permukaan alumunium oxide lebih besar
permukaan yang halus dan mengilat lebih sulit di- dibandingkan kekerasaan permukaan resin komposit
bandingkan ukuran partikel abrasif yang halus mau- sehingga untuk memperoleh permukaan yang rata
pun yang sangat halus.14 dan halus jauh lebih mudah.18 Hal ini sesuai dengan
syarat idealnya suatu bahan abrasif yaitu partikel
PEMBAHASAN bahan abrasif harus lebih keras dibandingkan sub-
strat yang akan dihaluskan.3
Faktor eksternal yang harus diperhatikan dalam Lama pengaplikasian bahan abrasif juga menjadi
pemolesan resin komposit adalah bahan abrasif salah satu faktor yang harus diperhatikan. Pada saat
yang akan digunakan untuk memoles permukaan re- pengaplikasian tekanan yang rendah, proses pewar-
sin komposit tersebut. Ada tiga faktor eksternal yang naan pada resin komposit dapat dicegah karena su-
harus diperhatikan saat pemolesan resin komposit sunan molekul matriks resin akan menghambat pe-
yaitu bentuk, arah dan ukuran partikel, kekerasan lepasan partikel resin komposit yang lebih lunak.
permukaan bahan abrasif serta tekanan dan lama Menurut Koh et al. kekasaran permukaan nanokom-
aplikasi bahan abrasif. posit lebih kecil dibandingkan dengan resin kompo-
Bentuk dan arah partikel bahan abrasif memegang sit micro hybrid. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan
peran penting untuk mengendalikan pengikisan re- ukuran bahan pengisi, kandungan yang ada partikel
sin komposit. Partikel bahan abrasif yang kecil dan serta tipe bahan pengisi, derajat konversi matriks
tajam (particles with points and edges) dengan arah polimer dan silane dari resin komposit.10 Selain itu,
partikel yang tidak beraturan, memiliki kemampuan dengan peningkatan tekanan akan terjadi penurunan
untuk meningkatkan pengikisan permukaan resin waktu pemolesan. Semakin lama waktu pemolesan
komposit dibandingkan dengan partikel yang bulat semakin kecil kekasaran permukaan resin kompo-
dengan arah yang searah. Penelitian lain menyata- sit.14
kan bahwa point shape dapat menghasilkan per- Sebagai kesimpulan, restorasi resin komposit se-
86 dentika Dental Journal, Vol 15, No. 1, 2010: 82-86

baiknya halus dan mengilat untuk meningkatkan es- Changes in surface characteristics of dental resin
tetis dan mengurangi retensi makanan. Oleh karena composites after polishing. J Mater scienc: Materials
itu, diperlukan proses pemolesan untuk mengurangi in medicine 2005; 16 : 347-53.
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Juli 2010 (ISSN: 1693-671X)

kekasaran permukaan. Ada tiga faktor yang harus 8. Heintze SD, Forjanic M, Rousson V. Surface rough-
ness and gloss of dental bahan as a function of force
diperhatikan pada saat pemolesan antara lain: ben-
and polishing time in vitro. J Dent Mater 2006; 22:
tuk, arah dan ukuran partikel abrasif, kekerasan per- 146-65.
mukaan bahan abrasif dan tekanan serta lamanya 9. Koh R, Dennison J. Finishing system on the final
durasi pemolesan. Namun, faktor yang terpenting surface roughness of composite. J Cont Dent Prac
adalah bentuk dan ukuran partikel bahan abrasif. 2008; 9(2): 1-8.
Bentuk dan ukuran partikel bahan abrasif akan dapat 10. Halim NF, Maria TFS, Haline DN, Fernando PM.
juga mempengaruhi besarnya kekerasan permukaan Surface roughness of composite resin after finishing
bahan abrasif dan besarnya tekanan serta lamanya and polishing. Braz Dent J 2003; 14(1): 37-41.
pemolesan. Sedangkan bentuk partikel abrasif yang 11. Miyasaka M, Miura H, Nagatomi H, Yoshimine M.
memiliki kontak permukaan yang tajam dengan re- The effects of various finishing materials on the gloss
and the color change of indirect prosthetic resin com-
sin komposit akan mempermudah pengikisan bagi-
posites. J Med Dent Sci 2008; 55: 1-6.
an bahan pengisi resin komposit yang keras. 12. Darvell BW. Bahan science for dentistry. 6th ed.,
Hongkong: University of Hongkong, 2000: 384-98.
Daftar Pustaka 13. Anonymous. Abrasives application. <http://www.
horiba.com/scientific/products/particlecharacterization
1. Anusavice KJ. Phillip’s science dental materials. 11th /applications/abrasives/(14 April 2009).
ed., Philadelphia: WB Saunders Co, 2003: 363-71, 14. Watanabe T, Miyazaki M, Takamizawa T, Kurokawa
399-426. H, Rikuta A, Ando S. Influence of polishing duration
2. Power MJ, Sakaguchi RL. Craig’s restorative dental on surface roughness of resin composit. J Oral
bahan. 12th ed., St Louis: CV Mosby Co, 2002: 189- Science 2005; 47(1): 21-5.
203. 15. Albers HF. Tooth-colored restoratives principles and
3. O’Brien WJ. Dental bahan and their selection. 3rd ed., techniques. 9th ed., London: BC Decker Inc, 2002:
Canada: Quintessence Publish, 2002: 113-6. 111-26.
4. Lohbauer U, Miller FA, Petschelt A. Influence of 16. Takanashi E, Kishikawa M, Ikeda M, Inai N, Otsuki -
surface roughness on mechanical strength of resin M, Foxton RM, Tagami J. Influence of abrasive
composite versus glass ceramic materials. J Dent particle size on surface properties of flowable. J Dent
Mater 2008; 24: 350-6. Mater 2008; 27(6): 780-6.
5. Reis AF, Giannini M, Lovadino JR, Ambrosano GM. 17. Filho HN, D’Azevedo MTF, Nagem HD, Marsola
Effect of various finishing system on the sur-face FP. Surface roughness of composite resins after
roughness and staining susceptibility of pack-able finishing and polishing. J Braz Dent 2003; 14(1): 37-
composite resin. J Dent Mater 2002; 19: 12-8. 41.
6. Attar N. The effect of finishing and polishing pro- 18. Koh R, Dennison J. Finishing system on the final
cedures on the surface roughness of composite resin surface roughness of composite. J Cont Dent Prac
materials. J Comp Dent Prac 2007; 8(1): 1-10. 2008; 9(2): 1-8.
7. Choi MS, Lee YK, Lim SB, Rhee SH, Yang HC.

You might also like