You are on page 1of 8
Majoloh Farmasi Indonesia, 22(2), 98 - 105, 2011 Pengaruh butter alpukat (avocado butter) terhadap stabilitas krim pelembut avocado The effect of avocado butter to stability of avocado emollient cream ‘Teti Indrawati*) dan Herlina Yuanita Sari Fakultas Farmasi Universitas Pancasia; J. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan Indonesia 12640 ABSTRAK Karakteristik krim pelembut butter alpukat sebagai anti penuaan dini dipengaruhi oleh jumiah butter alpukat yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan penggunaan butter alpukat dalam bidang kosmetik. Penelitian dilakukan dengan membuat krim A/M menggunakan butter alpukat antara 1-11% menggunakan metode pelelehan dan pencampuran pada suhu 70-75 °C. Krim yang dihasilkan dievaluasi, dan diuji stabilitsanya dengan ji dipercepat_menggunakan peningkatan ‘suhu. Hasil_penelitian menunjukkan bahwa butter alpukat antara 1-11% dapat dibuat sediaan krim pelembut tipe A/M. Stabilitas krim dipengaruhi oleh kandungan butter alpukat yang digunakan, peningkatan jumiah butter alpukat yang digunakan stabilitas emakin baik, pada konsentrasi 7% stabilites mulai turun. Stabilitas krim paling baik ditunjukkan oleh krim yang mengandung butter alpukat 5%. Kata kunel: butter alpukat, kr tipe A/M, krim pelembut, stabs kim Abstrak ‘The characteristic of emollient cream that contained of avocado butter as anti-aging is influenced by amount of avocado butter used. The research has @ purpose to exploit and develop usage of avocado butter in the field of cosmetic. The research has done by making A/M cream used 1-11% avocado butter with melting and mixing method at temperature of 70-75 °C. Stability of product creams were be evaluated, and tested with accelerated test using elevated temperature. The result showed that concentration of avocado butter between 41-11% can be made become W/O emollient cream. The cream stability was progressively influenced by amount of avacado butter, the increasing of avocado butter would make progressively good stability, the stability go down at 7% concentration. The best stability creams has shown by cream that contain 5% avocado butter, Key words: avocado butter, A/M cream type, emollient cream, stability of cream Pendahuluan Butter alpukat mengandung fitosterol 25- 30% yang berfungsi sebagii anti penuaan. Penggunaan rim pelembut tipe_ M/) Giharapkan dapat meningkatkan _efcktiitas butter alpukat (Werman ef al, 1991, Lamaud et al, 2007, Bora ef al, 2001, Vatvatesou of aly 2009, Voegeli , 2007). Keim tipe ini lebih stabil ibandingkan krim tipe m/a (Akhtar dkk, 2010, Gao , 2005, Dureja ef al, 2005, Trapp, 2007), ‘walaupun demikian apabila ke dalam sediaan tersebut dimasukkan bahan lain baile ke dalam fasa dalam ataupun fasa luar maka stabilitasnya 98 akan teqginggu (Akhtar ef al, 2010, Bouftira ef al, 2008, Dureja ef al, 2005, Isiuku ef al, 2009, Christopher ef al, 1993, Juntawong ef al, 2010, Karlhelnz and andreas 2005, Oyedeji and Okeke, 2010). Adanya temperatur yang, ting, tekanan berlebihan atau kekuatan mekanik yang Deslebihan bisa mempercepat pecahnya emulsi (Akhtar eal, 2010, Bouftira eal, 2008, Dureja al, 2005, Isiuka etal, 2009, Chestopher of aly 1993, Juntawong ef af, 2010, Karlhelnz and Andreas, 2005, Oyedeji and Okeke, 2010). Oleh Karena itu pada penclitian ini dilalukan uji stabilitas terhadap sediaan ksim pelembut yang Majalch Farmasi Indonesia, 22(2), 2011 ‘Tabel I. Formula krim Butter alpukat Pengaruh butter alpha... No Formula Jumiah () Bahan Biangko 1 TSS Vs =v: Vi ‘Batter Alpukat = T 3 3 z 9 1 Parafin cair 30 a ee a Microeystalin wax 2 2 2 2 2 2 2 Vaselin kuning, 5 5 5 5 5 5 5 Gliseril monostearat 5 5 5 5 5 5 5 Propilenglikol 3 3 a 3 3 3 Metil paraben 01S OS OS 015 015 0s Propil paraben 005 005005005 0.05005 (0,05 BHT 002 0020020202 zo Aguadest ad 100 100100100100 100100 mengandung butter alpukat antara 1-7% dengan uji dipereepat menggunakan suhu yang dinaikan (tinggi. Metodologi Bahan dan alat ‘Bitte alpukat (Crodarom, Prancs), paraffin cai (Crompton), mimetaline nce (Warner Pee Ltd), vaselin kuning’ (German), lseril_monostearte (Croda, Singapura), propilenlikol (Dow Chemical Company), met paraben (Ueno, Japan), propil paraben (Ueno, Japan) butilhidroksi toluen (Leno, Jape), air saling “Timbangan analtik (Meier Toledo), visko- rmeter Brookfield tipe RV, stinr (Eurostas), pli meter (Meteora tipe 620), -mikroskop opti (Olympus), gelas objek dan gelas penutup, mikrometee okuler (model CHS Olympus Optical Co, LTD), alt untuk mengulur kemampuan rmenyebar Lrim (Estensomete), sentifuga (Porta) dan oven (Memmert) Prosedur penelitian Pembuatan sediaan krim pelembut Sediaan rim pelembut bur alpukat dibuat scbanyak 6 formula menggunakan basis kim pelembut dengan variasi konsentrasi butter alpulat antara 1-7% (Tabel J. Keim dibuat dengan -metode peleburan dan pencampuran. Fase minyak dilebur ‘dan dimasukkan kedalam fasa air pada suhu 70 °C, Kemadiaan diaduk dengan kecepatan 400 spm selama 20 menit (untawong eal, 2010, Karthelny and Andreas, 2005, Mitsui, 1997), Evaluasi fsik dan pH krim Pemeriksaan organoleptik kim, tipe krim ‘dengan metode wama, kemampuan_menyebar, vviskositas dan sifatalir, ukuran partikel, dan pH ‘Majalah Farmasi Indonesia, 2¢2), 2011 (iuntawong ¢2l,2010,Vasilevie et al, 2005, Voegeli, 2007) Evaluasi Stabltas fisik dan pH (untawong et 2)., 2010,Vasijevic et al, 2005, Voegell,2007) ‘© Uji senmifugasi dengan 2500 spm selama 15 * Ujistabilias dlakukan dengan vfi dipereepat pada suhu kamas, subw 40 °C, dan suhu 50 °C sedap ‘hari sclama'seminggu, dilanjurkan setiap mingge selama 6 minggu tethadap organoleptik, ukuran ppartkel dan pH (21). Pemeriksaan terhadap bau ddan wama tidak dilanjutkan bila sediaan sudah ‘mengalami ketidakhomogenan, Hasil dan Pembahasan Hasil evaluasi keenam sediaan krim yang ibuat dibawah ini (Tabel IT dan Gambar 1). Hasil evaloasi_menunjukkan bahwa semua formula tidak memilki perbedaan warna, bau, tekstur, tipe krim dan sifat ali. Semua sediaan kkrim menghasilkan krim yang berwarna putih susu, tidak berbau dan mempunyai tekstur yang Jembut, Semua formula yang dihasilkan homogen kecuali formula” VI_homogen. Ketidakhomogenan pada formula VI dicandai dengan adanya globul-globul air (fase dalam) yang tidak terdispersi dalam fase minyak (fase uae), hal ini discbabkan karena surfaktan tidak mampu_ lagi _melindungi partikel fase air (Oyedefi and Okeke, 2010, Vasilevie ef al, 2005, Christopher et al, 1993). Sedian pH aya berkisar antara 5,88-6,25, pH tersebut masih rmasuk dalam kisaran pH normal kulit yaita 4,5 6,5, sehingya diharapkan sediaan tersebut tidak mengiritasi kulit (Werman ef al, 1991, Trapp, 2007, Akhatar ef al, 2010, Boutftira ef al, 2008). 99 Tet Indrowati ‘Tabel II. Hasil evaluasi kim Formula Organoleptik Tipe Kemampuan Viskositas Diameter HW BT Krim pH Menycbar (cps) _rata-rata Bhngko + * x 3597 = A/M 6,25. 515038, 64000 ae 54,19 + AM 620453416 81600 W ae a: 51,86 + AM 617 3846,50 88800 m + 4x = A/M 6,10 321536 94000 Vo qT + AM 604 301754 101200 yee 53,00 . A/M 5,93 4069,44 70000 Vit * x 57352 + AM _588 71400 H= homogenitas (+ homogen + =tidak homogen) B = bau (x =tidak berbau), » Jembut Diameter rerata satsannya am Kecepatan geser (Rpm) ect eiie te Sediaan mudah menyebar dengan kemampuan menyebar antara 5150,38-4534,16 mm? dengan viskositas berkisar antara 64000-71400 eps dan diameter partikel fasa dalam antara 47,77-55,97 Hasil uji stabilitas organoleptik dapat dilihat pada Tabel TI, menunjulkan babwa kkeempat formula sediaan sclama peayimpanan 42 hari pada suhu kamar dan 40 °C tidak 100 nena (* = putih susu ), Sambar 1. Grafik sifae alir sediaan krim formula I, Il, II, IV, V, VI dan blaagko. ‘mengalami perubahan warna dan homogenitas, ‘etapi mengalami perubahan bau menjadi bau tengik pada hari ke-42 dan hari ke 35. Pada formula 1, I, IIT dan TV krim tidak mengalami perubahan warna, dan homogenitas pada suhu kkamar, akan tetapi pada sul 40 °C formula T, 1, IM dan TV tidak mengalami perubahan warna dan homogenitas,namun — mulai ‘mengalami perubahan bau pada hari ke-35. Majelah Farmasi Indonesia, 22), 2011 ‘Tabel IIL. Hasil uji stabilitas organoleptik Suhu Waktit Penyimpanan (°C) (Hari) O 7 4 a 28 35 2 ° 7 4 a 28 3: 2 ehunne Bee ee eee ee eee eee ee alte DRM KL |eeese rae ele dee Teale ere sel eat foe bal eed tele LMR HS : F a wee oleate Bi see olalyl eee ee ole fa al a Malas peal eal Pee er bbe wwe e hae eee wlohe eee errr Ua ae a aaa taal ale al lL it ea al MH KH HK mS Weel ee ee eS he ae TMH HHH HH WE aca al a al ks hk Pada penyimpanan subu 50 °C formula I, I, I dan TV tidak mengalami perubahan warna, ketidakhomogenan terjadi pada formula I dan TM moli hari ke-8, Formula Ti mulai hhari_ ke-14 dan formula IV mulai hari ke-5. Perubahan bau menjadi berbau tengik mulai terjadi pada hari ke-4 pada semua formula. Jika dilihat dari sediaan blanko yang masih stabil maka dapat disimpulkan bahwa perubahan bau ini discbabkan karena terjadinya reaksi oksidasi ppada butter alpukat, sedang'ketidak homogenan terjadi Karena terganggunya fungsi emulgator ‘oleh panas yang diberikan selama penyimpanan Majoleh Farmasi Indonesia, 22(2) 2011 yang mengakibatkan pecahnya sistem emulsi kkrim tersebut Bouttira et al, 2008, Bora et al, 2001, Dureja ef al, 2005, Gao ef al, 2005, Tsiuku etal, 2007, Oyedeji and Okeke, 2010, Vasljevic 4 al, 2005). Ketidakhomogenan sediaan krim dapat terlihat adanya penggabungan partikel fase terdispersi yang mengakibatkan ukuran partikel mengalami pembesaran sehingga ketika dilakukan pemeriksaan, krim tampak tidak hhomogen lagi. Hasil evaluasi uji stabilias ukuran partikel selama penyimpanan 42 hari pada subu kamar, 40 °C dan 50 °C dapat dilihat pada 101 TetiIndrowati ‘Tabel IV, Hasil ui stablitas diameter ukuran partkel ata-rata (2nd/Eind®) Diameter Ukuran Partikel Formula Biangko TM ‘iV. 44951625083 47,76 S445 54,43 52,93 53,94 55,73 53,21 53,98 56,92 5840 56,67 55,45 59,55 60,70 62,19 61,16 6213 62,80 63,03 65,72 63,13 65,30 65,64 66,00 66,58 OBL 6259 61,53 6134 65,65 65,41 63,68 64,78 66,08 67,82 6230 66,15 6934 7087 7035 64,48 7191 7321 73,43 67,18 7503 7571 74,43 74.30 2 77,50 7647 76,59 76,42 76.92 0 7134 7144 79,16 79,04 83.28 i 7449 76,46 83,90 81,29 89,62 Z 8041 83,67 87,71 80,18 91,60 3 78,05 88,13 89,20 82.40 95,43 4 8403 89,55 90,11 89,36 — 5 8 20 = = SO 14 eh ee : a 21 1 95-—-—= = 2 + 28 Z = = e = 35 - - - - - 2 = Sas = S ‘abel TV, hasil evaluasi ukuran partkel formula blangko, 1, I, II, dan IV menunjukkan babwa ameter ukuran partkel semakin meningkat. Peningkatan ini disebabkan Karena adanya pengaruh gaya gravitasi (Dureja ef al, 2005, Juntawong ef al, 2010, Oyedeji and Okeke, 2010, Vasilievic, « af, 2005, Karlhelnz and ‘Andreas, 2005), sehingga terjadi penggabungan partikel” yang sam dengan yang lain Peningkatan diameter artikel menjadi semakin besar jika sedizan disimpan pada suhu 40 °C dan 50 °C, dengan kata lain kecepatan penggabungan partikel pada penyimpanan 50 °C lebih besar dibandingkan dari 40 °C dan suhu kamar. Adanya kenaikan suhu yang sangat ckstrim pada sediaan emulsi_menycbabkan jumlah dan intensitas cumbukan globul. fase terdispersi lebih besar (Mitsui, 1997, Vasiljevie 102 et al, 2005, Bouftira etal, 2008, Juntawong eal, 2010), schingga dapat menyebabkan_stabilitas krim menurun yang lebih teslihat semakin jelas. Diameter partikel formula IV paling cepat dlikuti formala IH, 1 dan 1 serta blangko, hal ini sesuai dengan konsentrasi butter alpukat yang digunakan. ‘Hasil evaluasi pH sediaan menunjukan bahwa pH semakin kecil dengan bertambahnya konsentrasi butter alpukar yang digunakan. Pada penyimpanan suhu kamar, 40 °C dan 50 °C perubahan pH dapat dlihat pada Tabel V. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penyimpanan pada subu kamar, dan 40. °C selama 42 hari sceta pada 50 °C (21 hati) terjadi pequrinan pH pada semua formula yang kemungkinan selain disebabkan oleh kenaikan suhu, dan katena adanya kandungan zat lain Majolsh Farmasi Indonesia, 22(2), 2011 ‘Tabel_ V. Hasil ujistabilitas pH krim Pengaruh butter apkat ed Suhu Penyimpanan @C) Waktu (Hari) Formula Blangko Io mV 0 625 620 GIT 610 6,04 7 625 6.20 619-608 6,04 14 621 624 6,16 6,05 6,02 Kamar a 624 6.26 614 6,07 6,06 28 619 619. 613.605. G01 35 618 614 6,10 6,03 6,03 2 615 612 603 6005.97 0 617 G11 612603 6,02 7 617 610.610 6,03.«6,04 14 614 6,08 6,10 6,00 601 40 ai 614 608607 6055.96 28 618 603.602. 5,995.94 35 612 600 6,00 5,94 5,90 2 609; 505. S07, 592. BSS 0 610 605 6.06. 5,97 5,94 i 610 605 6,06. 5,98 5,94 2 609 602-609 6,005.90 3 599 6026.00 5,935.89 4 SOG 50 8 601 See Se 14 397 : : z a a 5,94 - - - - 2B _ 2 : 35 : : i. - : 2 = A : = = dalam butter alpukat yang ikut bereaksi yang menycbar 4069,44-4534,16 mm?, diameter dapat menganggu kestabilan krim (Bouftira ef «al, 2008, Dureja ot al, Oyedeji et al, 2010, Vasijevie etal, 2005). Kesimpulan Butter alpukat dengan konsentrasi antara 1.7% dapat dibuat menjadi krim pelembut yang stabil secara fisik dan kimia, sediaan krim ini berwarna putih susu, berbau khas lemah, vviskositas antara 64000 sampai 101200 cps ‘mempunyai_sifat alic tiksotropik, kemampuan menyebar 3017,54-5150,38 mm? , diameter ‘ukuran partikel antara 47,77 im sampai 55,97 im dan mempunyai pH antara 6,04 sampai 6,25. Sementara pada konsentrasi 9% dan 11% memiliki viskositas 70000-71400eps ‘mempunyai sifat alir tiksotropik, kemampuan Majaloh Farmasi Indonesia, 22(2), 2011 ‘ukuran partikel anvara 53,00 jum sampai 57,52 fim dan mempunyai pH antara 5,88 sampai 593. Penggunaan butter alpukat pada konsentrasi1-7% dapat mempengaruhi sta biltas krim. Semakin besar butter alpukat yang digunakan stabilitas semakin turun, Subu —penyimpanan __mempengaruhi Kkarakteristik sediaan krim yang mengandung butter alpukat antara 1-7%. Peningkatan suhu penyimpanan dapat mempengaruhi warna, bau, homogenitas, pH, dan ukuran partikel. Sediaan kkrim pelembut yang mengandung batter alpukat antara konsentrasi 1-7% stabil selama 6 bulan pada penyimpanan suhu kamas, krim pelembut yang memiliki stabilitas yang optimum adalah yang mengandung butter alpukat 5 %. 103 Majaloh Farmasi Indonesia, 22(2), 98-108, 2011 Daftar Pustaka Akhtar, N., Waqas, M., Ahmed, M., Saced, T., Murtaza, G., Rasool, A., Aamir, MN., Khan, S.A., Bhatti, NS, and Ali A, 2010, Effect of Cream Formulation of Fenugreek Seed Extract on Some Mechanical Parameters of Human Skin, Trep J Pharm Res Online), 9 (4): 329-337. Bora, $.P., Narain, N., Rocha, RV.M., and Paulo, M.Q., 2001, Characterization of the Oils from the Pulp and Seeds of Avocado (Cultivar: Fuerte) Fruits, Grasa Y Aceites(Online), 52. 171-174, Abdelly, C, and Sfar, S., 2008, Characterization of cosmetic cream with ‘Mesembryanthemum crystallinum plant extract: influence of formulation composition ‘on physical stability and anti-oxidant activity, Int] Cosmet Si, 30,443-52. Christopher, G., Andrew, N.R,, Gopa, M., Robert, $S., Ted A., Hamilton, and John, J.V., 1993, Restoration of Collagen Formation in Photodamaged Human Skin by Tretinoin (Retinoic Acid), N Engl] Med, 329. 530-535, Crodarom, Herbal Extracts cosmetic ingredients, Avocado oil France: Crodarum S.A., 2004, 1-8, Dureja, H., Kaushik, D., Gupta, M., Kumar, V., Lather, V., Cosmeceuticals: An emerging concept, Indian J Pharmacol fonline), 2005,37,155-9, Gao, T., Pereira, A., and Obukowho, P., 2005, ‘A new multifunctional, shine-enhancing emollient: PPG-3 benzyl ether myristate, Int J Cosmet Si, 27, 139 Ikhuotia, E.U., and Malik,i M.2007,Characterization of avocado pear (Persea americana) and Aftican pear (Dacrode eduhi) extracts. African J Biotech, 6 (7), 950-952. Isiuku, B.O, Nwanjo, H.U,and Asimole, CN,, 2009, A comparative study of the lipid protein and mineral content of African pear (Dacryodes edulis) seed and avocado pear seed, Internet J Nuir Wellness (2).950-952 Juntawong, S., Charoenteeraboon, J., Chansiri, G., Tuntarawongsa, T., Katewongsa, P., and Phaechamud, T., 2010, Cream Prepared from Emulsifying Polymer: Effect of Oil Content, Stirring Intensity & Mixing Temperature. RJPBCS., (Onlinc),1, 360. Karlhelnz, S., and Andreas, D., 2005, Cosmeticology: Theory and Practice, Kessler Drurk &Medien, "Ausburg, I, 256 Lamaud, E., Robert, A.M, and Wepierte,., 2007, Biochemical effects of unsaponifiable lipidic ‘components of avocado and soya bean administered percutaneously on the ‘connective tissue components of hairless rat skin, Int J Casmet Sei, (Online)1.4. 213- 219. Lamaud, E., Huc, A, and Wepierre, J., 2007, Effects of avocado and soya bean lipidic non- saponifiables on the components of skin connective tissue after topical application in the hairless rat: biophysical and biomechanical determination, Int J Cosmet Sci, (Ooline), 4. 143-152. Mitsui, T., 1997, New Cosmetic science. Amsterdam Elsivicr, 346-50. Oyedeji, F.O., and Okeke, LE., 2010, Comparative Analysis of Moisturising Creams from ‘Vegetable Oils and Paraffin Oil, Research J Applied Sci,(Online) 5 , 157-160 ‘Trapp, M., 2007. Is there room for improvement in the emollients for adjuvant therapy ?. J Earopean Acadeng of Dermatolegy and Venereology, (Online) 21, 14-18. Vasiljevic, D., Vuleta, G., and Primorac, M., 2005, The characterization of the semi-solid w/o/w ‘emulsions with low concentrations of the primary polymeric emulsifier, Int Cosmet Sui,(Online), 27, 81-87. Varvaresou, A., Papageorgiou, S, Tsitivas, E., Protopapa, E, Kintziou, H., Kefala, V., and Demetzos, C., 2009, Self preserving cosmetics, Int J Cosmet Sri(Online) 31, 163-175. Bouftira, 104 Majatoh Farmasi Indonesia, 22(2), 2011 Voegeli, D., 2007, The role of emollient in care patiens with dry skin. Nursing tandar, Art & Science Tissue viability supplement, 22,7, 62-68 Wasitaatmadja, SM., and MenaldiSL., 2003, Peremajaan Kulit, Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1-7. ‘Werman, MJ., Mokady, S., Nemni, M.E., and Neeman, 1, 1991, The eft of narious avocado ils om skin

You might also like