You are on page 1of 41

Permasalahan Kesehatan Ibu

Anggorowati
Divisi Keperawatan Maternitas dan Anak
Departemen Ilmu Keperawatan UNDIP
Kondisi kesehatan ibu
• Angka Kematian Ibu
• Angka Morbiditas
• Tingkat kesakitan ibu baik terkait adanya kehamilan atau tidak adanya
kehamilan
• Angka kematian bayi
Maternal death.
• Death of a woman while pregnant or within 42 days of
termination of pregnancy, irrespective of the duration and
site of the pregnancy, from any cause related to or
aggravated by the pregnancy or its management but not
from accidental or incidental causes.

• Burden of maternal mortality is an important input to


health decision-making.
Maternal death.
• To facilitate the identification of maternal deaths in
circumstances in which cause of death attribution is
inadequate, a new category has been introduced:

• Pregnancy-related death is defined as the death of a


woman while pregnant or within 42 days of
termination of pregnancy, irrespective of the cause
of death.
Maternal mortality.
• Critical indicator of population health reflecting the
overall state of maternal health as well as quality and
accessibility of PHC available to pregnant women and
infants. Maternal mortality ratio is measured per 100
000 live births.

• Measuring maternal mortality accurately is difficult


except where comprehensive registration of deaths and
of causes of death exists.
Maternal mortality.
• Maternal deaths are clustered around the intrapartum
(labour, delivery and the immediate postpartum); the
most common direct cause globally is obstetric
haemorrhage.

• Other major causes are: obstetric haemorrhage;


anaemia; sepsis/infection obstructed labour;
hypertensive disorders and unsafe abortions.

Maternal death risks.
• Risk of maternal death is affected by many
factors like:

• Frequency and spacing of births.

• Nutrition level (maternal undernutrition)

• Stature and maternal age.


Maternal death risk.
• Appropriate medical and midwife support.

• Access to emergency and intensive treatment if were


necessary.

• Lack of management capacity in the health system.

• No political will and lack of management capacity in the


health system.
Maternal death risk.
• Another risk to expectant women is malaria. It can lead
to anaemia, which increases the risk for maternal and
infant mortality and developmental problems for
babies.

• A majority of these deaths and disabilities are


preventable, being mainly due to insufficient care
during pregnancy and delivery.
Maternal death risk.
• HIV infection is an increasing threat. Mother-to-child
transmission of HIV continues to be a major problem,
with up to 45 per cent of HIV-infected mothers
transmitting infection to their children.

• Further, HIV is becoming a major cause of maternal


mortality in highly affected countries in Southern
Africa, especially with the TB re-emergency.
Infant mortality
• Critical indicator of population health reflecting the
overall state of maternal health as well as quality
and accessibility of PHC available to pregnant
women and infants.

• Infant Mortality Rate (IMR): number of infant deaths


per 1,000 live births in a population.
Other indicators.
• Neonatal Death: Death of an infant less than 28 days
after birth (<28 days).

• Postneonatal Death: Death of an infant between 28


days and one year after birth (28-364 days).

• Low Birthweight (LBW): Birth weight less than 2,500


grams and VLBW 1500.
Infant and neonatal mortality.
• Infant mortality rate is made up of two components:
neonatal mortality (death in the first 28 days of life)
& postneonatal mortality (death from the infants’
29th day but within the first year).

• The leading causes of neonatal death include birth


defects, disorders related to short gestation and
LBW, and pregnancy complications.
Neonatal mortality.
• The most to be preventable are those related to
preterm birth and LBW, which represent approximately
20 percent of neonatal deaths.

• Postneonatal death reflects events experienced in


infancy, including SIDS, birth defects, injuries, and
homicide. SIDS is the leading cause of postneonatal
death.
Neonatal mortality.
• Most neonatal deaths usually occur in the first 24 hours
of life, and three-quarters of neonatal deaths occur in
the first week after birth.

• Most newborn deaths are preventable through


affordable interventions. To address the high burden of
newborn deaths care must be available during
pregnancy, labour and postpartum.
Perinatal and fetal mortality.
• Health of infants depends in large part on their health
in utero. A fetus with severe defects or growth
problems may not be delivered alive.

• Because only live births are counted in infant


mortality rates, perinatal and fetal mortality rates
provide a more complete picture of perinatal health
than does the infant mortality rate alone.
Perinatal mortality.
• The perinatal mortality rate includes both deaths of
live-born infants through the first 7 days of life and
fetal deaths after 28 weeks of gestation.

• This rate is a useful overall measure of perinatal


health and the quality of health care provided to
pregnant women and newborns.
Fetal death.
• Fetal death often is associated with maternal
complications of pregnancy, such as problems with
amniotic fluid levels and blood disorders.

• Also when birth defects, such as anencephalus, renal


agenesis, and hydrocephalus, are present.
Fetal death.
• Rates of fetal mortality are 35 percent greater than
average in women who use tobacco during
pregnancy and 77 percent higher in women who use
alcohol.

• Targeting prenatal risk screening and intervention to


high-risk groups is critical to reducing this gap.
TREN ANGKA KEMATIAN IBU
INDONESIA

450
390
400
359

350 334
307
305
300

250 228

200

150

100
1991 1997 2002 2007 2012 2015 AKI

21
Komplikasi • Perdarahan
obstetrik
lainnya • Hipertensi
12·04%
AKI = 305 /100.000 KH (SUPAS 2015) Komplikasi • lnfeksi

I~~ :.~T~I~ I I non obstetri


15.7% • Gangguan darah

~: !AP?.! I
• Gangguan
metabolik
• Lain-lain

------------------ KAPAN TERJADI KEMATIAN ----------------------


Selama persalinan dan 24 jam Paska salin, • Komplikasi

YA!,:~,!~KAN
pertama, paska salin à 1/3 total terutama hari 8-42 obstetrik lainnya
kematian à25% • Komplikasi non
obstetrik
30%
------TEMPAT KEMATIANIBU ------
20%

10% 7 15.6 4.1 2. 0.8


0%
7 5
-
Saat 1 Harl 2 Harl 3-7 Harl 8-42 Hari
hamil
• W aktu Kematian Banten Study II 2015-2017
RU RU PERJALANA FASKE LAIN
MAH MAH N S NYA
SAKIT KE RS/ LAIN
FASKE
KARAKTERISTIK KEMATIAN IBU

>35 tahun 25,6


32,5% kematian ibu:
usia terlalu muda dan tua
Usia

20-35 tahun 65,2

<20 tahun 6,9


32,4% kematian ibu:
>4 anak 10,5 jumlah anak >= 3 orang
Jumlah anak

3-4 anak 21,9


USIA PERTAMA KALI
2 anak 21,5 MENIKAH
0-1 anak 45,6 <15th
(3%)
PT
Wilayah Pendidikan

4,9

SMP-SMA 33,7 15-19


tahun
Tidak sekolah-SD 60,9 24%

Perdesaan 63,6
>20 tahun
Perkotaan 36,4 (73%)

Kajian lanjut hasil SP 2010


Riskesdas 2013
MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI
• Angka Kematian Ibu 305/100.000 KH(1) 30.8 % Perempuan usia 20-24 tahun menikah
Persentase Infeksi HIV tertinggi (Juli-Sept 2019)(7):
• Angka Kematian Bayi 24/1000 KH(2) sebelum usia 18 tahun(2)
umur 25-49 thn (70,7%), 20-24 thn (15,6%)

KEK(3) Ca Payudara: 30,9% dan Ca Cervix


• WUS 15-49 th : 31,8% 17,2%(8) dari semua jenis kanker pada
• ibu hamil : 17,3% Rasio HIV pada laki-laki dan perempuan 2:1
perempuan(8) Rasio AIDS pada laki-laki dan perempuan 4:1
Rasio IMS pada laki-laki dan perempuan(7) 2:1
ANEMIA(3)
•pada perempuan: 23,9%
•pada Ibu Hamil: 48,9%
Faktor risiko HIV tertinggi (Juli-Sept 2019)(7):
heteroseksual (78%), LSL (14%), pengguna jarum suntik tidak
steril pada penasun (3%), biseksual (1%)
Hipertensi (pengukuran) pada
perempuan: 36,85%(3)

TFR ASFR 15-19 Unmet need


348.446 perempuan 2,4(2 ) 36% (2) 11% (2)
mengalami kekerasan(5)

1 dari 3 perempuan 15-56 thn mengalami kekerasan fisik dan/ 15.915 ibu rumah tangga AIDS dan menempati urutan tertinggi kedua (berdasarkan jumlah
atau seksual oleh pasangan dan selain pasangan(6) kumulatif AIDS menurut pekerjaan/status)(7)

Keterbatasan Ketidaksetaraan Gender:


Persepsi Budaya Kondisi Geografis Diskriminasi, Subordinasi, Rentan Mengalami Kekerasan, Peran Ganda
Sosial-Ekonomi

(1) SUPAS 2015 (2) SDKI 2017


(7) Laporan Perkembangan HIV AIDS dan PIMS Triwulan III (8) Globocan 2018
(3) Riskesdas 2018 (4) Riskesdas 2010 (5) CATAHU 2018 (6) SPHPN 2016
Tahun 2018
TREN ANGKA KEMATIAN BAYI
INDONESIA
80

70 68
57
60

50 46

40 34
35 32
30

20 22

10

0
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2015 AKB

25
PROGRAM BERORIENTASI KESEHATAN IBU
• 1996: GERAKAN SAYANG IBU
• 2000: MAKING PREGNANCY SAFER
• 2012: EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival)
• Meningkatkan kualitas pelayanan obstetri dan bayi baru lahir dengan PONEK
dan PONED
• Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan RS
• Program MDG’s
• Program SDG’s

26
Keterlibatan Tenaga Kesehatan dalam
Kesehatan Ibu dan Bayi
• Pemeriksaan kehamilan pada saat ANC cukup tinggi: K4 (lebih 90%)
• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (lebih 90%)
• Angka pelayanan kunjungan bayi lebih dari 90%
• Penanganan pada neonatal berisiko lebih dari 80%

27
Mengapa AKI dan AKB Masih Tinggi?
- Penyebab kematian ibu yang teridentifikasi dengan jelas lebih kecil. Masih ada
penyebab kematian ibu yang belum terungkap, 40% penyebab lain-lain
- Fenomena meningkatnya pernikahan dini, secara biologis dan psikisnya belum
matang menyumbang semakin tingginya risiko kehamilan.
- Kehamilan risiko kurang mendapat pemantauan dengan baik
- Sarana prasarana untuk pelayanan emergensi pada ibu hamil, nifas dan bayi di
beberapa tempat belum memadai

- Pengelolaan kehamilan sampai nifas dilakukan oleh berbagai tenaga kesehatan


namun belum satu kesatuan.

28
Permasalahan dalam Upaya Penurunan AKI
dan AKB
• Semua tim kesehatan telah bekerja namun komunikasi dan koordinasi
diantaranya belum optimal sehingga perlu kepemimpinan yang baik
dalam pengelolaan ibu hamil kiranya perlu asuhan terpadu pada ibu
hamil
• Ketrampilan petugas kesehatan dalam pelayanan khususnya
mengidentifikasi dan mencegah kondisi emergensi pada kehamilan
dan bayi

29
30
STRATEGI PENURUNAN AKI
BERDASARKAN SAFE MOTHERHOOD

Safe Motherhood

PONED dan
Pemeriksaan

Bersih dan
Persalinan
Kehamilan

PONEK
Berencana

Aman
Keluarga

Pelayanan dasar bagi setiap ibu


Fasilitas pelayanan kesehatan primer
Pemenuhan hak bagi setiap perempuan
14
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN
BAYI
Upaya Terobosan
Peningkatan
Peningkatan
Akses Pelayanan
Akses Peningkatan fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RSUD Kab/Kota)
Kesehatan Ibu
Pelayanan dalam penanganan kegawatdaruratan ibu
dan Anak Ibu dan bayi, ketersediaan rumah tunggu kelahiran
Kesehatan
dan Anak
Penempatan dokter spesialis (obgin, anak, penyakit
Peningkatan
Peningkatan dalam, anestesi, bedah) sebanyak 700 orang per tahun,
Kualitas
Kualitas ketersediaan Unit Transfusi Darah/Bank Darah RS di kab/
STRATEGI Pelayanan
Pelayanan kota, penguatan antenatal, persalinan, dan postnatal
INTERVENSI Kesehatan
Kesehatan sesuai standar

Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Anak, Kelas ibu hamil dan
Pemberdayaan
Pemberdayaan ibu balita, Posyandu, pemanfaatan dana desa, peran PKK
Masyarakat
Masyarakat perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (ambulan
desa, donor darah)

Penguatan Tata Penguatan upaya promotif & preventif di Puskesmas,


Penguatan Tata
pelacakan-pencatatan-pelaporan kematian ibu dan bayi,
Kelola
Kelola pemantauan implementasi regulasi
LIFECYCLE APPROACH DALAM PELAYANAN KESEHATAN PEREMPUAN
• Revitalisasi UKS
• Penguatan Kelembagaan TP UKS
• Penundaan Usia Perkawinan • Pemberian PMT Anak Sekolah
• Penambahan Puskesmas PKPR • Penggunaan Rapor Kesehatan
• Pemberian Tablet Tambah Darah Untuk remaja • Penguatan SDM Puskesmas
putri
• Pendidikan Kespro di Sekolah
• Revitalisasi Posyandu
• Penguatan Kelembagaan POKJANAL
• Transformasi Buku KIA – KMS
• Penguatan Kader Posyandu
• PMT Balita
Anak usia sekolah

Balita
• Pelayanan Kespro Catin
• GP2SP – wanita perkerja Remaja
• Pemberian Imunisasi dan TTD
• Konseling KB Pra marital PENDEKATAN • Jaminan Mutu KN Lengkap
• Konseling Gizi Seimbang • Konseling Asi Eksklusif
SIKLUS Bayi (dan ibu
• Pelayanan KB Pasca Persalinan
• Pemberian MP ASI
HIDUP menyusui)

Dewasa muda

Bersalin dan
bayi baru lahir

Hamil dan Janin


• Jaminan Mutu ANC Terpadu
• Rumah Tunggu Kelahiran
• Persalinan di Faskes
• Konseling IMD & KB Pasca Persalinan
• Pelayanan Nifas
• Penyediaan Buku KIA
• Pelayanan Neonatal Esensial
• IMD
• KB Pascapersalinan (KBPP)
• Audit Maternal Perinatal
• Rumah Tunggu Kelahiran
Intervensi Kesehatan Usia Reproduksi

Generasi sehat berkualitas


Upaya promotif dan preventif
di hulu sama pentingnya Pelayanan Antenata l

- ..
dengan yang dihilir

Pelayanan bagi anak


SMP/A dan remaja
.. • P4K Buku
A
• KI ANC ter
• Kelas lbpadu

-- - --
Fe & asa u Hamil

.,, • 90 tab m folat


PMT ibu
hamil
/ CATIN •• TI ibu hamil
PPIA
• dll
• Pemerilsaan kesehatan •
/ CATIN • •
I T \ . Persia pan
• TTD ~us
• kehamilan
KIE Kespro Cattn •
Sarana belajar kelompok bagi ibu hamil dan ibu balita
dalam bentuk tatap muka dengan menggunakan buku
KIA

Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dan keluarga
Penggunaan Buku KIA
Peran:
Memastikan ibu hamil & keluarga
Pelaksanaan Mengisi materi dalam kelas ibu hamil
memahami isi Buku Kia, dengan
Kelas Ibu Memberikan konseling ibu hamil
membaca & menerapkan apa yang
Memfasilitasi pelaksanaan kelas ibu hamil di masyarakat
tercantum dalam Buku KIA

Suatu kegiatan Notifikasi sasaran dengan peran aktif suami,


keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan
KB
Peran:
Memastikan terlaksananya P4K bersama bidan dan kader
Perencanaan Persalinan dan Mengedukasi masyarakat tentang manfaat P4K
Penapisan kehamilan beresiko dan mengkonsultasikan ke dokter
Pencegahan Komplikasi (P4K)
pembimbing
Penguatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB
Peningkatan awareness masyarakat dan PUS terkait pentingnya
perencanaan kehamilan melalui kelas ibu hamil, konseling KBbagi
PUS dengan kondisi atau masalah kesehatan khusus, dan pemberian
konseling kesehatan reproduksi bagi catin.

Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui: pelatihan dan


orientasi KBPP,pelatihan gawat darurat maternal neonatal, dsb
UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
PADA IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR

Tingkat Masyarakat, Tingkat Pelayanan Primer, Tingkat Pelayanan Rujukan,


antara lain : antara lain : antara lain :
1. Perencanaan Persalinan dan 1. Promosi kesehatan melalui penggunaan Buku 1. Promosi kesehatan melalui penggunaan
Pencegahan Komplikasi (P4K) KIA oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan Buku KIA oleh tenaga kesehatan RS,
2. Kelas Ibu Hamil di Posyandu FKTP wilayahnya organisasi profesi
3. Pemanfaatan Buku KIA oleh ibu, 2. Pelayanan ANC Terpadu di Puskesmas dan 2. Pelayanan persalinan, nifas dan neonatal
keluarga, kader kesehatan FKTP lain esensial
4. Perawatan Metode Kanguru oleh 3. Pelayanan persalinan, nifas dan neonatal 3. Kelas ibu Hamil di RS
keluarga bagi bayi BBLR esensial 4. Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi dan
5. Kemiteraan Bidan dan Dukun 4. Perawatan Metode Kanguru bagi bayi BBLR pelaksanaan 10 Langkah Keberhasilan
6. Konseling KB di Kelas Ibu Hamil yang masih dirawat Menyusui
5. Kelas ibu Hamil di Puskesmas dan FKTP 5. Skrining Hipotiroid Kongenital
wilayahnya 6. Mentoring pelayanan kesehatan maternal
6. Skrining Hipotiroid Kongenital dan neonatal esensial oleh RS ke FKTP
7. Pelayanan KB 7. Pelayanan KB
Intervensi di tingkat keluarga & masyarakat

1. Buku KIA : promotif, preventif, rujukan & identifikasi masalah KIA


Fe & asam folat, Konseling IMD & ASI Eksklusif pada ibu hamil
2. Penyuluhan PHBS : cuci tangan pakai sabun
3. Deteksi dini neonatal , bayi dan balita sakit bagi kader
4. Pelayanan neonatal sesuai standar (Form Manajemen
Terpadu Bayi Muda),
6. KMC (Kangoro Mother Care)
7. Oralit dan zinc bila diare
8. Program Perencanaan Persalinan & Pencegahan Komplikasi
9. Kelas Ibu hamil, kelas ibu balita, PAUD, BKB

38
Kontribusi Perawat dalam Penurunan AKI dan
AKB
• Sesuai dengan tugas dan wewenang perawat
• Bekerja sama dengan Tim Kesehatan
• Mensukseskan program pemerintah

39
Pemberi
Asuhan
Keperawatan
PERAN
Peneliti / Advokat
PERAWAT Pembaharu Klien

Peran
Perawat
Konsultan Edukator

Kolaborator Koordinator

40
Fokus keperawatan dalam upaya penurunan
AKI dan AKB
• Tindakan keperawatan berfokus pada aspek promotif dan preventif
selama hamil-nifas
• Pemberdayaan perkesmas untuk mengatasi penyebab kematian
dengan penyakit penyerta
• Pemberdayaan tokoh masyarakat dalam mengatasi simpul-simpul
akar masalah kesehatan ibu dan bayi
• Konselor untuk Perencanaan kehamilan
• Partner dalam pendampingan ibu hamil

41

You might also like