You are on page 1of 5

Jurnal Keperawatan

Community of Publishing in Nursing


(COPING) NERS ISSN: 2303-1298

PENGARUH TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE DENGAN MINYAK


ESSENSIAL LAVENDER TERHADAP PENURUNAN
INTENSITAS NYERI LOW BACK PAIN
1
A.A.Ayu Emi Primayanthi, 2Abdul Azis, 3Luh Mira Puspita
1,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Bali
Email: emmy.yanthi@gmail.com

ABSTRACT
Low Back Pain is pain that is felt in the lower back region. This pain can be local or radicular or both and felt
among the bottom corner of the ribs to fold under the buttocks are in the lumbar region. Pain management is
usually the pharmacological and non-pharmacological therapies. Cutaneous stimulation, distraction, relaxation,
guided imagery, and hypnosis are examples of non-pharmacological interventions that are often used in nursing
to manage pain, one of them with a slow-stroke back massage therapy combined with lavender essential oil. This
study aims to determine the therapeutic effect of slow stroke back massage with lavender essential oil to
decrease the intensity of pain in low back pain at Latu Usadha nursing clinics. This research uses a pre-
experimental study using one group pre-test and post-test design without control conducted on 24 respondents
selected by incidental sampling technique. Data collected by interview using VAS pain scale were performed
before and after the intervention. Data using Shapiro Wilk normality test and then the data is processed by using
the Wilcoxon test. Results obtained is ρ = 0.000 means there is a therapeutic effect of slow stroke back massage
with lavender essential oil to decrease pain in low back pain. Therapy SSBM with lavender oil can reduce pain
in low back pain.

Keywords : Lavender Essential Oil, Low Back Pain, Slow Stroke Back Massage

PENDAHULUAN di Amerika prevalensi gangguan LBP


Low Back Pain adalah rasa nyeri berkisar 15-20% dari populasi umum.
yang dirasakan di daerah punggung Pada kelompok usia bekerja sekitar 50%
bawah antara sudut bawah kosta (tulang mengaku pernah mengalami keluhan
rusuk) sampai lumbosakral (sekitar LBP setiap tahunnya (Panduwinata,
tulang ekor) yakni daerah L1-L5 dan S1- 2014). Menurut National Health
S5. Nyeri juga bisa menjalar ke daerah Insurance Swedia, LBP ditemukan pada
lain seperti punggung bagian atas dan 53% pekerja ringan dan 64% pekerja
pangkal paha. Nyeri ini bisa akut, berat (Meliala dkk, 2005). Data mengenai
subakut dan kronis berdasarkan durasi jumlah penderita LBP di RSUD dr.
timbulnya keluhan (Meliala L, 2005). Soedarso Pontianak didapatkan bahwa
Penyebab yang paling sering pada tahun 2010 sebanyak 189 kasus,
ditemukan yang dapat mengakibatkan tahun 2011 sebanyak 63 kasus dan tahun
LBP adalah kekakuan dan spasme otot 2012 sebanyak 959 kasus (Tuti, 2013).
punggung oleh karena aktivitas tubuh Angka kejadian LBP di Bali
yang kurang baik serta tegangnya postur berdasarkan data yang diperoleh dari
tubuh. Low back pain diklasifikasikan poliklinik Rehabilitasi Medik Rumah
menjadi nyeri punggung bawah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar,
viserogenik, nyeri punggung bawah jumlah pasien LBP yang menjalani rawat
vaskular, nyeri punggung bawah jalan dua tahun terakhir sebanyak 152
neurogenik, nyeri punggung bawah pasien daripada tahun 2010 yakni
spondilogenik. Menurut penelitian WHO sebanyak 249 pasien. Jumlah pasien LBP

Jurnal Keperawatan COPING NERS Edisi Januari-April 2016 36


Jurnal Keperawatan
Community of Publishing in Nursing
(COPING) NERS ISSN: 2303-1298

yang datang ke tempat praktek fisioterapi bahwa pasien yang sama terkadang
perseorangan dua tahun terakhir datang kembali dengan keluhan yang
berjumlah 270 pasien (Endah, 2013). sama tetapi dengan skala nyeri yang
Adanya nyeri membuat penderita berbeda sehingga terapi yang biasanya
seringkali takut untuk bergerak sehingga diberikan beragam namun belum pernah
mengganggu aktivitas sehari-hari dan dilakukan terapi Slow Stroke Back
dapat menurunkan produktifitas. Massage dengan minyak essensial
Penanganan nyeri dapat dilakukan lavender.
dengan terapi farmakologi dan terapi Penelitian ini bertujuan untuk
nonfarmakologi. Intervensi mengetahui pengaruh terapi slow stroke
nonfarmakologis merupakan intervensi back massage dengan minyak essensial
yang cocok untuk pasien yang merasa lavender terhadap penurunan intensitas
cemas terhadap efek samping yang nyeri pada low back pain di Klinik
ditimbulkan oleh terapi farmakologi. Praktek Perawat Latu Usadha.
Stimulasi kutaneus, distraksi, relaksasi,
imajinasi terbimbing dan hipnosis adalah METODE PENELITIAN
contoh intervensi nonfarmakologis yang Rancangan Penelitian
sering digunakan dalam keperawatan Penelitian ini menggunakan jenis
untuk mengelola nyeri (Potter & Perry, penelitian pre-eksperimental dengan
2005). rancangan one group pre-test and post-
Stimulasi kutaneus adalah test design without control. Pada desain
stimulasi kulit untuk menghilangkan ini dilakukan pretest sebelum diberi
nyeri dengan melakukan massase dan terapi SSBM dengan minyak essensial
sentuhan, salah satunya dengan Slow lavender dan posttest setelah diberi terapi
Stroke Back Massage (SSBM). Selain SSBM dengan minyak essensial lavender.
untuk menghilangkan nyeri terapi SSBM
juga dapat menghilangkan rasa cemas Populasi dan Sampel
dan memberikan efek menenangkan Pada penelitian ini populasi yang
apabila dikombinasikan dengan wangi- diteliti adalah semua pasien dengan
wangian seperti aromaterapi. keluhan nyeri punggung bawah yang
Aromaterapi lavender merupakan salah datang ke Klinik Praktik Perawat Latu
satu aromaterapi yang paling digemari. Usadha Abiansemal, Badung. Populasi
Bunga lavender yang berbentuk kecil dan dan sampel pada penelitian ini yakni
berwarna ungu ini dapat memberikan sebesar 24 pasien. Pengambilan sampel
efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot dalam penelitian ini menggunakan teknik
yang tegang setelah beraktivitas insidental sampling.
(Wahyuni, 2014).
Minyak esensial lavender paling Instrument Penelitian
umum digunakan untuk masase karena Data yang dikumpulkan adalah
kandungan aldehid yang bersifat iritatif jenis data primer, yaitu lembar
bagi kulit hanya 2% serta tidak bersifat wawancara yang menuliskan nama
toksik. Kandungan ester pada bunga reponden, umur responden, jenis kelamin
lavender bekerja dengan lembut di kulit responden, pekerjaan responden, skala
dan memberikan efek menenangkan nyeri sebelum diberikan terapi SSBM
(Price, 2006). dengan minyak essensial lavender, dan
Berdasarkan hasil wawancara skala nyeri setelah diberikan terapi SSBM
dengan pemilik klinik didapatkan data dengan minyak essensial lavender.
Jurnal Keperawatan COPING NERS Edisi Januari-April 2016 37
Jurnal Keperawatan
Community of Publishing in Nursing
(COPING) NERS ISSN: 2303-1298

Prosedur Pengumpulan dan Analisis responden (29,2%), berjenis kelamin


Data laki-laki yakni sebanyak 17 responden
Prosedur pengumpulan data (70,8%), dan paling banyak bekerja
dimulai dengan mengumpulkan sampel sebagai petani yakni sebanyak 6
yang datang dengan keluhan low back responden (25%).
pain di Klinik Praktik Perawat Latu Hasil pengamatan nyeri sebelum
Usadha Abiansemal, Badung. Pasien diberikan terapi SSBM dengan minyak
dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan essensial lavender adalah skala nyeri 5
eksklusi yang telah ditetapkan. Pasien yakni sebanyak 13 responden (54,2%).
yang akan dijadikan sampel sebelumnya Rata-rata skala nyeri yang dirasakan
diberikan penjelasan terlebih dahulu, pasien sebelum diberikan terapi SSBM
setelah pasien menandatangani inform dengan minyak essensial lavender adalah
consent maka pasien akan dijadikan 4,83 dengan nilai tengah yakni 5.
sampel. Peneliti mendapatkan sampel Hasil pengamatan nyeri setelah
sebanyak 24 responden. diberikan terapi SSBM dengan minyak
Peneliti melakukan wawancara essensial lavender adalah skala nyeri 2
kepada sampel untuk pengambilan data yakni sebanyak 10 responden (41,7%)
tentang identitas sampel (nama, umur, dan terbanyak kedua adalah skala nyeri 3
jenis kelamin, dan pekerjaan) dan skala sebanyak 9 responden (37,5%). Rata-rata
nyeri responden sebelum diberikannya skala nyeri yang dirasakan pasien setelah
terapi SSBM dengan minyak essensial diberikan terapi SSBM dengan minyak
lavender, selanjutnya peneliti essensial lavender adalah 2,67 dengan
memberikan intervensi selama 10 menit nilai tengah yakni 2,5.
setelah pemberian intervensi selesai Hasil uji normalitas data
peneliti kembali melakukan wawancara menunjukkan bahwa data tidak
kepada responden untuk pengambilan berdistribusi normal, sehingga untuk
data tentang skala nyeri pasien setelah menganalisa pengaruh terapi SSBM
diberikannya terapi SSBM dengan dengan minyak essensial lavender
minyak essensial lavender. terhadap nyeri low back pain digunakan
Setelah data hasil pengukuran uji statistik non parametrik yaitu uji
intensitas nyeri low back pain sebelum Wilcoxon yang diolah dengan
dan setelah diberikan terapi SSBM menggunakan program komputer. Hasil
dengan minyak essensial lavender analisa data skala nyeri sebelum dan
terkumpul, dilakukan uji normalitas data sesudah terapi SSBM dengan minyak
menggunakan uji Shapiro wilk karena essensial lavender menggunakan uji
sampel kurang dari 50 responden wilcoxon diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed)
kemudian dilanjutkan analisis dengan sebesar 0,000. Hipotesis pada penelitian
menggunakan uji Wilcoxon dikarenakan ini menggunakan hipotesis 1-tailed atau
data tidak berdistribusi normal. Ha hipotesis satu arah sehingga nilai Asymp.
diterima apabila nilai p<0,05. Sig. (2-tailed) dibagi dua untuk
memperoleh hasil Sig. (1-tailed)
HASIL PENELITIAN (Widhiarso, 2001) sehingga diperoleh
Karakteristik pasien yang nilai ρ=0,000 yang memiliki nilai lebih
mengalami low back pain dalam kecil dari α = 0,05 yang menunjukkan
penelitian ini didapatkan bahwa sebagian terapi SSBM dengan minyak essensial
besar responden dalam penelitian ini lavender terhadap nyeri low back pain
berumur 35-40 tahun sebanyak 7

Jurnal Keperawatan COPING NERS Edisi Januari-April 2016 38


Jurnal Keperawatan
Community of Publishing in Nursing
(COPING) NERS ISSN: 2303-1298

secara signifikan dapat menurunkan nyeri yang lebih besar dan lebih cepat. Proses
pada pasien dengan low back pain. ini menurunkan transmisi nyeri melalui
serabut C dan delta-A yang berdiameter
PEMBAHASAN kecil sehingga gerbang sinaps menutup
Hasil dari penelitian ini transmisi implus nyeri Sistem kontrol
didapatkan bahwa rata-rata nyeri sebelum desenden juga akan bereaksi dengan
diberikan terapi adalah 4,83 dan skala melepaskan endorphin yang merupakan
nyeri yang paling banyak dialami oleh morfin alami tubuh sehingga memblok
responden adalah skala nyeri 5 sedangkan transmisi nyeri dan persepsi nyeri tidak
setelah diberikan terapi didapatkan terjadi (Potter & Perry, 2006).
bahwa rata-rata nyeri setelah diberikan Minyak lavender dengan
terapi adalah 2,67 dan skala nyeri yang kandungan linalool-nya adalah salah satu
paling banyak dialami oleh responden minyak aromaterapi yang banyak
adalah skala nyeri 2. menunjukkan bahwa digunakan saat ini, baik secara inhalasi
adanya perbedaan signifikan antara nyeri (dihirup) ataupun dengan teknik
sebelum dan sesudah diberikan terapi pemijatan pada kulit. Aromaterapi yang
SSBM dengan minyak essensial lavender. digunakan melalui cara inhalasi atau
Berdasarkan uraian diatas dihirup akan masuk ke sistem limbik
didapatkan bahwa terapi SSBM dengan dimana nantinya aroma akan diproses
minyak lavender efektif menurunkan sehingga kita dapat mencium baunya.
intensitas nyeri pada pasien low back Pada saat kita menghirup suatu aroma,
pain sesuai dengan teori yang komponen kimia akan masuk ke bulbus
menyatakan bahwa ada manajemen terapi olfaktorius kemudian ke sistem limbik
nonfarmakologi untuk mengurangi pada otak. Sistem limbik sebagai pusat
intensitas nyeri. Stimulasi kutaneus, nyeri, senang, marah, depresi, dan
distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing berbagai emosi lainnya (Dewi, 2013).
dan hipnosis adalah contoh intervensi Terapi SSBM dengan minyak
nonfarmakologis yang sering digunakan essensial lavender bermanfaat untuk
dalam keperawatan untuk mengelola menurunkan intensitas nyeri pada pasien
nyeri. Stimulasi kutaneus adalah dengan low back pain. Keuntungan lain
stimulasi kulit untuk menghilangkan dari stimulus kutaneus SSBM adalah
nyeri dengan melakukan massase dan tindakan ini dapat dilakukan di rumah,
sentuhan, salah satunya dengan Slow sehingga memungkinkan pasien dan
Stroke Back Massage (SSBM). keluarga melakukan upaya dalam
Mekanisme dari SSBM ini dengan usapan mengontrol nyeri (Potter & Perry, 2006).
yang perlahan memberikan sensasi
hangat dengan mengakibatkan KESIMPULAN DAN SARAN
vasodilatasi pada pembuluh darah lokal. Pemberian terapi SSBM dengan
Peningkatan peredaran darah karena minyak essensial lavender dapat
vasodilatasi pembuluh darah pada area menurunkan intensitas nyeri low back
yang diusap sehingga aktivitas sel pain dengan rata-rata skala nyeri sebelum
meningkat dan akan mengurangi rasa diberikan terapi 4,83 dan rata-rata skala
sakit karena spasme otot berkurang nyeri setelah diberikan terapi 2,67. Hasil
(Potter & Perry, 2006). analisis data menggunakan uji Wilcoxon
Teori gate control mengatakan dengan α = 0,05 diperoleh nilai ρ=0,000
bahwa stimulasi kulit mengaktifkan yang berarti ada pengaruh terapi SSBM
transmisi serabut saraf sensori A-Beta dengan minyak essensial lavender

Jurnal Keperawatan COPING NERS Edisi Januari-April 2016 39


Jurnal Keperawatan
Community of Publishing in Nursing
(COPING) NERS ISSN: 2303-1298

terhadap penurunan intensitas nyeri low Ilmiah Nasional I Kelompok Studi


back pain di Praktek Perawat Latu Nyeri Perdossi, Manado: 142–
Usadha Abiansemal ,Badung. 153.
Berdasarkan hasil penelitian Panduwinata, W. (2014). Peranan
didapatkan bahwa terapi SSBM dengan Magnetic Resonance Imaging
minyak essensial lavender efektif dalam Diagnosis Nyeri Punggung
menurunkan nyeri low back pain, maka Bawah Kronik. CDK-215/ vol. 41
diharapkan perawat dapat melaksanakan no. 4, th. 2014
intervensi terapi SSBM dengan minyak Potter, P.A. & Perry, A.G. (2006). Buku
essensial lavender sebagai salah satu Ajar Fundamental Keperawatan.
terapi nonfarmakologis pada pasien low Edisi Keempat. Jakarta: EGC
back pain khususnya nyeri punggung Price, S.A. (2006). Patofisologi edisi 6.
bawah yang disebabkan oleh ketegangan Volume 2. Jakarta: EGC.
dan kekakuan otot. Peneliti selanjutnya Tuti, M.L. (2013). Hubungan
diharapkan untuk mengidentifikasi Peningkatan Indeks Massa Tubuh
faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, Dengan Kejadian Low Back Pain
menambah jumlah sampel dan Pada Pasien Rawat Jalan Di
melibatkan kelompok kontrol agar hasil Poliklinik Saraf RSUD dr.
penelitian yang didapat lebih akurat. Soedarso Pontianak. Skripsi tidak
Terapi SSBM dengan minyak essensial diterbitkan. Pontianak:
lavender diharapkan dapat digunakan Universitas Tanjungpura
sebagai salah satu cara menangani nyeri Wahyuni. (2014). Pengaruh Massase
punggung bawah. Ekstremitas Dengan Aroma
Terapi Lavender Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Penurunan Tekanan Darah Pada
Dewi, A.P. (2013). Aromaterapi Lansia Hipertensi Di Kelurahan
Lavender Sebagai Media Grendeng Purwokerto. Skripsi
Relaksasi. tidak diterbitkan. FKIK-UNSOED
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eu Widhiarso, W. (2001). Membaca T-tes.
m/article/viewFile/4871/3657, Fakultas Psikologi UGM.
diakses 10 November 2014 http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/fil
Endah, K. (2013). Penambahan Terapi es/membaca_t-tes.pdf, diakses 10
Latihan Mc.Kenzie Pada Mei 2015
Intervensi Short Wave Diathermi
(SWD), Transcutaneus Electrical
Nerve Stimulation (TENS), dan
Massage Untuk Dapat Lebih
Menurunkan Nyeri Pinggang
Pada Kasus Low Back Pain.
Skripsi tidak diterbitkan. Program
Studi Fisioterapi Universitas
Udayana
Meliala L, Pinzon R. (2005).
Breakthrough in Management of
Acute Pain, dalam Mahama J,
Runtuwene Th, Siwi-K R.C dkk,
Naskah Lengkap Pertemuan

Jurnal Keperawatan COPING NERS Edisi Januari-April 2016 40

You might also like