You are on page 1of 6

CHEMOMECHANICAL CARIES REMOVAL SEBAGAI PERAWATAN MINIMAL INVASIVE PADA GIGI ANAK

reviewer
Abiyyu Widya Pratama1, Selma Junita Rahmawati1, Reine Zhafirah1, Wahyu Nurhani Kholifah1, Fitri Diah
Oktadewi2
1
Mahasiswa Profesi Jurusan Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman
2
Dosen Kedokteran Gigi, Jurusan Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT
Introduction: Chemomechanical caries removal is a new paradigm in Pediatric Dentistry. This technique only remove the infected dentin and
preserves the affected dentin and also promotes remineralization Case Report: A 7 year old male accompanied by his parents reported to Clinic,
with the complaint of decayed tooth on left side of his lower jaw. After thorough clinical examination, Class-I moderate to deep carious lesion was
observed in Mandibular left primary second molar tooth. When evaluated, the child ranked II on Frankel’s Behaviour rating scale was quite
apprehensive and displayed few temper tantrums which led us to the use of Chemo-mechanical Caries removal using Brix-3000® gel. Discussion:
Chemomechanical caries removal is by far the most promising method of caries elimination. Brix 3000 is the only chemomechanical caries
removing agent which exclusively uses the EBE technology till date. that immobilizes and causes higher proteolysis to remove degraded collagen
fibrils from infected dentin. Brix 3000 has been certified dermatologically to be non-toxic and does not provoke any kind of irritation when in contact
with healthy tissue. Conclussion: Brix 3000® serves as an effective, non invasive chemomechanical caries removing agent also helps conserve the
affected dentin and removes off infected dentin.
Keywords: Chemomechanical caries removal,Atraumatic caries removal, Dental caries

Pendahuluan
Perawatan gigi anak terutama anak balita
masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat di dilakukan dengan beberapa metode seperti
Indonesia dikarenakan perawatannya tergolong metode konvensional dengan bur, abrasi udara,
sulit dan memerlukan banyak waktu. Pada laser dan
umumnya, kurang diperhatikannya kesehatan gigi bahan kimia. Metode yang paling umum digunakan
anak disebabkan oleh tingkah laku anak yang untuk penghilangan jaringan karies yaitu teknik
malu, takut, cemas, maupun melawan pada saat preparasi konvensional4. Teknik preparasi
datang ke dokter gigi. Adanya anggapan bahwa konvensional merupakan teknik preparasi kavitas
gigi sulung akan diganti dengan gigi permanen menggunakan instrumen bur putar berkecepatan
juga menjadi alasan kurang diperhatikannya tinggi. Pada umumnya pasien terutama anak- anak
kesehatan gigi anak. Pengalaman yang tidak mengalami rasa cemas dan takut saat dilakukan
menyenangkan pada kunjungan pertama ke dokter preparasi konvensional. Hal ini disebabkan oleh
gigi dapat juga dapat menjadi suatu trauma bagi suara bising yang ditimbulkan sehingga
anak. Pengalaman yang tidak menyenangkan menyulitkan dokter gigi dalam melakukan
dapat berupa rasa sakit waktu perawatan gigi, perawatan. Instrumen bur putar juga memiliki
sedangkan stimulus yang paling ditakuti adalah kelemahan lain yaitu pengambilan jaringan sehat
melihat jarum suntik dan sensasi akibat suntikan yang berlebihan, dapat menimbulkan panas, dan
anestesi, serta melihat, mendengar dan mengiritasi pulpa sehingga menyebabkan rasa
merasakan alat bur1. tidak nyaman pada pasien5.
Prevalensi masalah kesehatan gigi dan Kekurangan preparasi konvensional
mulut di Indonesia berdasarkan data Riset mendorong beberapa penelitian untuk
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mengembangkan metode alternatif untuk
mencapai angka 57,6% dengan prevalensi 93% menghilangkan jaringan karies saja tanpa
anak usia dini mengalami karies. Hal ini mengambil jaringan sehat yaitu dengan metode
menunjukkan bahwa tingkat karies di Indonesia preparasi kemomekanikal6. Chemo-Mechanical
masih sangat tinggi2. Karies gigi merupakan Caries Removal (CMCR) telah dikembangkan
penyakit infeksi mikroorganisme pada gigi yang sejak tahun 1975 sebagai teknik preparasi kavitas
didahului dengan terjadinya proses demineralisasi berprinsip minimal invasif. Metode CMCR
pada jaringan yang terkalsifikasi 3. Seringkali merupakan teknik non invasif yang hanya
pasien anak datang ke dokter gigi setelah terjadi mengeliminasi dentin yang terinfeksi
kerusakan gigi sehingga diperlukan tindakan menggunakan agen kimiawi. Proses ini tidak
restorasi gigi. Preparasi kavitas merupakan suatu hanya menghancurkan jaringan terinfeksi, namun
langkah penting sebelum tindakan restorasi gigi. juga menjaga struktur gigi yang sehat, mencegah
Penghilangan jaringan karies sendiri dapat iritasi pada pulpa dan ketidaknyamanan pasien.
Setelah jaringan karies diberi agen kimia, struktur (Hager Werken) yang memberikan kontras
lunak karies disingkirkan menggunakan ekskavator fotografi dan segel yang sangat baik di sekitar
atau alat hand instrument khusus. Bahan yang margin gingiva gigi sehingga membantu isolasi
pertama kali digunakan adalah 5% sodium dan kontrol kelembaban. Semua debris
hipoklorit, tetapi ditinggalkan karena bersifat toksik dibersihkan dari gigi menggunakan escavator.
terhadap jaringan sehat. Perkembangan Kemudian kavitas tersebut dikeringkan sebelum
selanjutnya adalah N-monokloroaminobutirat aplikasi gel berbasis papain. Setetes Brix-3000 ®
(NMAB) yang dipasarkan dengan nama dagang dioleskan pada karies menggunakan mikrobrush.
Caridex dan Carisolv. Kedua produk tersebut lebih Aplikasikan gel ke semua permukaan kavitas
dapat diterima oleh jaringan tubuh, hanya agak (Gambar 2).
mahal dan larutan yang digunakan dalam jumlah
banyak7. CMCR kemudian dikembangkan dalam
bentuk gel pada tahun 2003 dengan berbahan
dasar enzim papain8. Jurnal ini bertujuan untuk
membandingkan preparasi dengan konvensional
dengan kemomekanis.

Laporan Kasus
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun
didampingi oleh orang tuanya datang ke Klinik Gel didiamkan pada kavitas selama dua menit
Multispesialis Dental Care, Modinagar, Uttar dan akan terjadi perubahan warna gel dari biru-
Pradesh, India dengan keluhan gigi berlubang di hijau tembus pandang menjadi abu-abu buram
rahang bawah sebelah kiri. Setelah pemeriksaan disertai dengan munculnya gelembung-gelembung
klinis terdapat karies kelas-I sedang sampai dalam kecil. Setelah itu, dentin yang terinfeksi
pada gigi molar kedua primer kiri rahang bawah dibersihkan dari kavitas  menggunakan ekskavator
(Gambar 1). tanpa tekanan (Gambar 3). Harus dipastikan tidak
merusak struktur gigi di sekitarnya saat
pembersihan dentin yang terinfeksi.

Anak tersebut tidak memiliki riwayat kondisi


sistemik dan tidak menjalani pengobatan apapun
untuk jangka waktu yang lama. Pada pemeriksaan Kemudian kavitas tersebut dibilas air dan
klinis, tidak ada sinus atau saluran fistula yang dikeringkan untuk diaplikasikan etsa dan bounding.
berhubungan dengan gigi yang terlibat dan Pengisian kavitas menggunakan Twinky Star ®
didiagnosis sebagai karies dentinal pada gigi 75. (VOCO) yang merupakan kompomer berwarna
Pada gigi 75 masih terdapat struktur gigi yang pink (Gambar 4). Seluruh prosedur dilakukan
cukup di sekitar karies. Ketika dievaluasi, anak dengan prinsip Atraumatic Restorative Treatment
peringkat II pada skala penilaian Perilaku Frankel (ART).
yaitu negatif yang menunjukkan sedikit kemarahan
sehingga dipilih perawatan pembersihan Karies
Kemo-mekanis menggunakan Brix-3000 ® gel.
Informed consent diperoleh dari orang tua pasien
dan perilaku anak dibentuk menggunakan teknik
Tell-Show-Do.
Prosedur ini dilakukan tanpa anestesi.
Perawatan dimulai dengan isolasi gigi 75
menggunakan Rubber Dam tebal (Nictone Black)
yang dipasang pada Foldable Articulated frame Pembahasan Kasus
Pasien pada kasus ini yaitu seorang anak dibandingkan dengan metode konvensional yaitu
laki-laki berusia 7 tahun didiagnosis pulpitis berkurangnya ketakutan dan kecemasan yang
reversibel gigi 75. Skala penilaian perilaku frankl mengurangi ketidaknyamanan pasien terutama
kategori 2 yaitu negatif. Pada penilaian perilaku ini pada pasien anak, hanya membuang lapisan yang
anak enggan menerima perawatan, bersikap tidak terinfeksi dan tidak merusak jaringan lain, tidak
kooperatif, menunjukkan beberapa perilaku menyebabkan iritasi pulpa, dapat digunakan untuk
negatif, tetapi tidak diucapkan misalnya cemberut perawatan gigi desidui dan pasien yang
atau menyendiri9. Berdasarkan penilaian perilaku mempunyai phobia, sangat membantu ketika
maka perawtan yang dipilih perawatan melakukan tindakan caries removal pada pasien
pembersihan karies kemomekanis menggunakan yang kurang kooperatif, dan persepsi pasien akan
gel Brix-3000. Brix 3000 adalah bahan pembersih rasa nyeri berkurang dan lebih nyaman 6.
karies kemomekanis menggunakan teknik EBE
yang melumpuhkan dan menyebabkan proteolisis Mekanisme Kerja CMCR
untuk menghilangkan fibril kolagen yang Dentin terdiri dari mineral (70%), air (10%)
terdegradasi dari dentin yang terinfeksi 10. Selain serta matriks organik (20%). Matriks organik dentin
itu, perawatan mudah diterima oleh pasien anak- terdiri dari 18% kolagen dan 2% non kolagen.
anak karena prinsip yang memadai dari Kolagen merupakan protein yang mengandung
Perawatan Restoratif Atraumatic. Kavitas diisi prolin dan glisin. Unit tropokolagen merupakan
menggunakan kompomer berwarna agar menarik rantai polipeptida kolagen yang membentuk tripel
perhatian anak11. heliks. Unit tripokolagen akan saling berhadapan
membentuk fibril kolagen. Rantai polipeptida dari
Gambaran Umum unit tropokolagen berikatan secara kovalen
CMCR adalah suatu teknik non invasif membentuk ikatan silang yang dapat menstabilkan
pembuangan jaringan karies dentin gigi dengan fibril kolagen. Struktur fibril dalam dentin
cara melunakkan jaringan menggunakan bahan membentuk rangkaian padat tidak beraturan yang
kimia kemudian diikuti tindakan ekskavasi termineralisasi6.
jaringan yang rusak. Metode ini pertama kali Awal terjadinya karies, pada tubulus
diperkenalkan di Swedia pada tahun 1997 dan dentinalis terjadi invasi bakteri yang
telah digunakan di beberapa negara di dunia. mengakibatkan penurunan pH. Bakteri dapat
Bahan yang digunakan adalah 0,5% sodium menghasilkan asam melalui fermentasi
hipoklorit, 0,1 M asam glutamat, NaCl dan karbohidrat. Keasaman pH plak menyebabkan
NaOH serta eritrosin dalam bentuk gel dan pelarutan mineral email. Paparan asam yang
instrumen tangan, Prosedur memerlukan waktu berlangsung lama dan terus menerus terhadap
5-15 menit dan tidak memerlukan anestesi email akan menyebabkan proses demineralisasi
lokal, sehingga cocok untuk digunakan pada berlanjut sehingga mencapai dentin.Apabila terjadi
gigi sulung, dental phobic dan medically demineralisasi, maka kolagen dan komponen
compromised patients12 . CMCR sangat praktis matriks yang lain menjadi rentan terhadap
dan tindakan invasif yang minim serta lebih mudah degradasi protein oleh enzim yang dihasilkan
digunakan pada anak-anak dibandingkan dengan bakteri dan enzim hydrolase 6. Degradasi kolagen
teknik konvensional13. terdiri dari 2 zona yaitu lapisan dalam ( inner layer)
Preparasi konvensional memiliki beberapa dan lapisan luar (outer layer). Inner layer
kekurangan antara lain timbulnya suara bising merupakan daerah yang mengalami
yang menyebabkan rasa cemas dan takut pada demineralisasi sebagian, tetapi masih dapat
anak, adanya getaran dan panas yang timbul pada mengalami remineralisasi dan struktur fibril
saat bur berputar yang dapat menyebabkan iritasi kolagennya masih utuh. Outer layer merupakan
pulpa dan pengambilan jaringan sehat yang daerah yang fibril kolagennya telah mengalami
berlebihan. Kekurangan ini mendorong beberapa degradasi sebagian serta tidak dapat mengalami
penelitian untuk mengembangkan metode remineralisasi. Bahan CMCR dapat menyebabkan
alternatif untuk menghilangkan jaringan karies saja degradasi lebih lanjut terhadap kolagen yang telah
tanpa mengambil jaringan sehat yaitu dengan terdegradasi sebagian dengan cara pemutusan
metode preparasi kemomekanikal. Preparasi rantai polipeptida dalam struktur tripel heliks 10.
kemomekanikal memiliki beberapa kelebihan
Jenis Bahan Chemomechanical Agents yang hancur karena karies dan mampu
NaOCL Based mengolah sel mati serta mengeliminasi
1. GK 101 lapisan fibrin yang dibentuk oleh
Bahan Chemomechanical yang karies7.
tersusun oleh 0.05% N-monoclhloroglycine b. Chloramine
(NMG) dan NaOCL. Bahan ini bekerja Chemomechanical agent yang
dengan cara menggangu struktuk organik terbuat dari gabungan chlorine dan
dari dentin, namun bahan ini ammonia yang memiliki karakteristik
penggunaannya kompleks dan mahal serta bactericidal dan disinfeksi jaringan.
penggunaan metode konvensional dengan Digunakan untuk melunakkan jaringan
bur tetap diperlukan untuk menghasilkan dentin yang karies lewat mekanisme
hasil yang baik14. kimiawi. Dentin yang mengalami karies
2. GK 101 E dilunakkan utamanya oleh kandungan
Bahan pengembangan lanjutan dari chlorine.
GK 101 yang dikembangkan agar c. Toluidine Blue
melunakkan dentin yang telah terkena Bahan yang reaktif terhadap
karies dengan formula baru yang bakteri Streptococcus Mutans dan
dinamakan N-monochloro-DL-2 amino pigmen dari toluidine blue mampu
butyrate (NMAB). Mekanisme kerja dari melekat ke bakteri. Memiliki
NMAB sama dengan NMG namun memiliki karakteristik bactericidal.
peningkatan dalam mengurangi waktu 2. Biosolv
ekskavasi. Penelitian lanjutan yang Biosolv (SFC-V dan SFC-VIII) merupakan
membahas mengenai bahan GK 101 E agen chemomechanical dari enzim dan
menunjukkan bahan ini tidak efektif dalam masih belum banyak informasi mengenai
proses pengambilan jaringan karies serta biosolv. Namun, penelitian clementino
alat yang kompleks dan mahal15. membandingkan hasil dengan Carisolv,
3. Carisolv melaporkan bahwa Larutan SFC-V tidak
Bahan dasar Carisolv memiliki seefektif Carisolv17.
kesamaan dengan GK 101E dengan
perbedaan hanya pada NaOCl yang Prosedur Kerja CMCR
ditambahkan menjadi 0.475% dimana GK Prosedur kerja pembuangan karies
101E hanya menggunakan konsentrasi menggunakan kemomekanis yaitu semua debris
NaOCl. Pada uji lapangan menunjukkan dibersihkan terlebih dahulu dari gigi menggunakan
penggunaan bahan Carisolv tidak ada escavator kemudian kavitas dikeringkan sebelum
perbedaan signifikan dalam efektivitas aplikasi gel. Gel diaplikasikan pada karies
waktu ekskavasi dibandingkan dengan menggunakan instrumen, aplikasikan gel ke
metode konvensional semua permukaan kavitas. Setelah 30 detik,
Enzim Based dentin karies akan lebih mudah dibuang
1. Papacarie tersusun atas Papain, menggunakan esvcavator. Prosedur dapat diulang
Chloramine, Toluidine Blue beberapa kali hingga jaringan karies tidak tersisa.
a. Papain Waktu yang dibutuhkan untuk prosedur
Bahan Chemomechanial agent kemomekanis sekitar 9-12 menit dengan jumlah
yang enzim didapatkan dari getah buah gel yang dibutuhkan tiap gigi sekitar 0,2-0,1 ml 6.
pepaya (Carica papaya) yang memiliki Perbandingan CMCR dan Konvensional
protein yang dimiliki oleh zat pepsin Chemomechanical agents melunakkan
yang dihasilkan manusia yang memiliki karies melalui reaksi kimia. Mekanisme dari bahan
sifat diantaranya bacteriocidal, ini bertujuan untuk melunakkan jaringan diawali
bacteriostatic, anti inflamasi dan dengan merubah pH dari karies lalu bahan
debridement. Bahan ini tidak merusak chemomechanical ini melakukan penetrasi ke
jaringan yang sehat namun jaringan karies tesebut sehingga jaringan karies
mempercepat pembentukan cicatrial. mengalami pelunakan. Karies tersebut lalu dapat
Enzim ini dapat mengambil kolagen diambil menggunakan instrumen yang berujung
tajam dan menyudut. Hasil dari mekanisme ini tahun di Desa Cilayung. J Ked Gi Unpad. 2018: 30(2):
meminimalkan jaringan yang tidak perlu untuk 85-94.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian
diambil apabila dibandingkan dengan metode Kesehatan RI Riset Kesehatan Dasar 2018.
konvensional yaitu dengan pengeburan langsung http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini
ke gigi16. /hasilriskesdas-2018.pdf
1. Efisiensi Waktu Perawatan 3. Kurniawati, Vinna. Manfaat Keasaman Yoghurt dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Tito et. al (2020) Pecegahan Karies Gigi. Jurnal Ilmiah Universitas
Kristen Maranatha. Volume 3. 2014.
menunjukkan rerata waktu tercepat dalam 4. Permatasari, R. Concept of Minimal Intervention in
mengeliminasi karies didapatkan dari kelompok Restorative Dentistry. Procedings of the 15th scientific
konvensional yaitu selama 54 detik lalu meeting and refreshercours in dentistry. 2009.
penggunaan bahan chemomechanical Brix Universitas Indonesia : Jakarta.
3000 memiliki rerata 85 detik. Meskipun 5. Fernanda NPC, Leonardo ERF, Celia RMD. Chemical
Versus conventional Caries Removal Techniques in
metode konvensional tergolong lebih cepat, Primary Teeth: A Microhardness Study. Journal of
jaringan keras gigi selain karies ikut Clinical Pediatric Dentistry. 2007;31:189-94.
tereliminasi17. 6. Ganesh, M., Parikh, D. Chemomechanical Caries
2. Pengujian Knoop Microhardness Removal (CMCR) Agents: Review and Clinical
Penelitian Tito et. al (2020) menunjukkan Application in Primary Teeth. Journal of Dentistry and
Oral Hygiene.2011. 3 (3): 34-45.
bahan chemomechanical agents´Brix 3000 7. Bussadori, S.K., Castro L.C., Galvao A.C. Papain Gel :
melunakkan dentin yang mengalami karies A New Chemo-mechanical Caries Removal Agent. J of
menjadi 43,23 HK dimana nilai standar dari Clin Ped Dent. 2005; 30:115-20.
dentin adalah 68 HK. Hasil analisis statistic Tito 8. Manurung, Nasriana S., Dewi, Aninda K., Dhartono,
et. al (2020) tidak menunjukkan signifikansi Agus P. Papain-Based Gel Sebagai Agen Chemo-
Mechanical Caries Removal yang Ramah Lingkungan.
antara Brix 3000 dan konvensional karena
Jurnal Berkala Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Gigi
karies juga telah melunakkan dentin menjadi Indonesia 2(1). 2013. Universitas Gadjah Mada:
46.49 HK. Namun penggunaan Yogyakarta.
chemomechanical agents disarankan untuk 9. Horax S, Salurapa NS, Irma. Pengaruh tumbuh
meminimalisir jaringan yang tidak perlu dibuang kembang psikis, emosi, dan sosial dalam ilmu
kedokteran gigi anak. PIN IDGAI Makassar. 2011:780-
karena chemomechanical agents hanya
787.
melunakkan jaringan karies dan tetap 10. Felizardo, K.R., Barradas,N.P.dA., Guedes, G.F. Use
mempertahankan jaringan keras gigi yang of brix-3000 enzymatic gel in mechanical chemical
masih baik17. removal of caries: case report. J Health Sci. 2018.
Kesimpulan 20(2):87-93.
CMCR memiliki banyak kelebihan 11. Prabhav, C., Anuja,M.J., Garima, C. Chemomechanical
caries removal with brix 3000 in primary molar tooth: a
terutama dalam tindakan non invasif cocok case report. International Journal of Current Medical
digunakan pada gigi desidui, dan medically and Pharmaceutical research. 2019. 5(1): 4740-4742.
compromised patients. CMCR hanya membuang 12. Meirina, G., Satari, M.H., Chemo-Mechanical Caries
lapisan yang terinfeksi dan tidak merusak jaringan Removal (CMCR) Dengan Sodium Hipoklorit Sebagai
lain, tidak menyebabkan iritasi pulpa, serta Alternatif Pembuangan Jaringan Karies Dentin Pada
Gigi Sulung. Mikrobiologi FKG Unpad, Bandung.
mempertahankan dentin sehat dan memicu 13. Maragakis G.M., Hahn P., Hellwiq E. Clinical
remineralisasi, dapat digunakan untuk perawatan Evaluation of Chemomechanical Caries Removal in
gigi desidui dan pasien yang mempunyai phobia, Primary Molars and Its Acceptance by Patients. Caries
sangat membantu ketika melakukan tindakan Res. 2001 May-Jun;35(3):205-10.
caries removal pada pasien yang kurang 14. Schutzbank SG, Galaini J, Kronman JH, Goldman M,
Clark RE. A comparative in vitro study of GK-101 and
kooperatif, dibandingkan dengan teknik GK-101E in caries removal. J Dent Res 1978;57:861–
konvensional yang dapat menyebabkan rasa 864.
cemas dan takut pada anak, adanya getaran dan 15. Robbins A. Efficacy of GK-101E solution (Caridex 100)
panas yang timbul pada saat bur berputar yang for caries removal. Gen Dent 1987;35:392–396.
dapat menyebabkan iritasi pulpa dan pengambilan 16. Boob, A. R., Manjula, M., Reddy, E. R., Srilaxmi, N. &
Rani, T. Evaluation of the efficiency and effectiveness
jaringan sehat yang berlebihan. of three minimally invasive methods of caries removal:
an in vitro study. Int. J. Clin. Pediatr. Dent , 2014,7, 11–
DAFTAR PUSTAKA 18
1. Elfarisi, R.N., Susilawati,S., Suwargiani,A.A. Kesehatan
gigi dan mulut terkait kualitas hidup anak usia 4-5
17. Hamama.,Current update of chemomechanical caries
removal Methods, Australian Dental Journal, 2014; 59:
446–456
18. Tito,S., Bresciani E, Matos F de S, Camargo SEA,
Hidalgo APT, Rivera LML, Bernardino Í de M,
Paranhos LR. Comparison between conventional and
chemomechanical approaches for the removal of
carious dentin: an in vitro study. Scientific reports.
2020;10(1):8127.

You might also like