You are on page 1of 13

BENTUK TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA NOVEL

“AYAT-AYAT CINTA” KARYA HABIBURRAHMAN EL


SHIRAZY
THE FORM OF SPEECH ACT OF REFUSALS OF “AYAT-AYAT CINTA” BY
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

Emma Maemunah
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Jalan Elang Raya No. 1 Mangunharjo, Tembalang, Semarang
Pos-el: xaredoks@yahoo.com

Tanggal naskah masuk : 5 Februari 2014


Tanggal revisi terakhir : 8 Agustus 2014

Abstract
Refusal belongs to illocutionary acts of commissive. It occurs in all languages and is
formulated differently based on their cultural background. People refuse either directly
or indirectly. Beebe and Takahashi (1990) provided a classification of refusal strategy
that can be used to analyze the form of refusal utterances. This study aims to discover
the refusal strategies used in the novel of Ayat-ayat Cinta by Habiburrahman El
Shirazy. The analysis was done to the speech act of refusals (SARs) in response to
requests, questions, suggestions, orders, and invitations. The data were analyzed and
categorized according to the refusal taxonomy by Beebe et al. To see the felicity
condition of the refusal, the IFIDs are used to indicate the performative verbs of
refusals utterances. The finding showed that the refusers perform different SARs.
Indirect SARs of excuse/reason/explanation, statement of principle, and statement of
regret were the prefered formula used in refusing. Besides, the power relation of the
refusers which were higher, equal, and lower also distinguished the choice of semantic
formula. The indirect SAR of flat “no” was not much prefered by the three power
relation of the refusers. The performative verbs used in the refusal utterances are “tell,
ask, threaten, promise, request, inform, forbid, and beg”.

Key words: speech acts of refusals, refusal strategy, directive speech acts

Abstrak
Penolakan merupakan tindak illokusi komisif. Tindak penolakan terjadi dalam semua
bahasa dan dirumuskan secara berbeda berdasarkan latar belakang budayanya. Orang-
orang melakukan penolakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beebe dan
Takahashi (1990) membuat urutan formula semantik yang dapat digunakan untuk
menganalisis bentuk strategi penolakan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
formula semantik atau strategi-strategi penolakan yang digunakan dalam novel Ayat-
ayat Cinta karangan Habiburrahman El Shirazy. Analisis dilakukan pada pada tindak
tutur penolakan (SARs) terhadap tindak tutur permintaan, pertanyaan, saran, perintah,
dan undangan. Data dianalisis dan dikelompokkan sesuai dengan taksonomi penolakan
oleh Beebe dkk. Untuk melihat kata kerja performatif dalam tuturan-tuturan penolakan
digunakan juga Piranti Daya Ilokusi (IFIDs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa para
penolak melakukan tindak tutur penolakan yang berbeda. Tindak tutur penolakan tidak
langsung berupa alasan/keterangan, pernyataan prinsip, dan pernyataan penyesalan
merupakan formula yang banyak digunakan dalam menolak. Selain itu, status sosial
para penolak juga membedakan pemilihan formula semantik. Tindak tutur tidak
langsung tidak tidak menjadi pilihan penolak dari ketiga status sosial. Kata kerja
performatif yang digunakan dalam tuturan-tuturan penolakan adalah ―mengatakan,
bertanya, mengancam, berjanji, memohon, memberi tahu, melarang, dan memohon‖.

Kata kunci: tindak tutur penolakan, strategi penolakan, tindak tutur direktif

MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237


PENDAHULUAN berbeda yang diajukan kepada pembelajar
Tidak merupakan satu kata bahasa kedua (L2) saat melakukan
sederhana yang dapat digunakan untuk penolakan dalam bahasa target. Orang-
menolak suatu permintaan, perintah, dan orang ternyata membutuhkan pengetahuan
lain-lain. Akan tetapi, adakah seseorang linguistik dan kompetensi pragmatis untuk
yang terancam mukanya dengan kata tidak menolak secara tepat.
tersebut? Di satu sisi, penolakan adalah Berdasarkan penelitian yang
salah satu bentuk tindak tutur yang muncul dilakukan pada interaksi tatap muka,
ketika seorang pembicara secara langsung penulis tertarik untuk meneliti tindak tutur
atau tidak langsung mengatakan tidak penolakan pada sebuah novel. Novel
terhadap satu permintaan atau perintah. Di tersebut memiliki latar cerita dengan dua
sisi lain, penolakan tersebut dapat budaya, yaitu budaya Indonesia dan budaya
mengancam muka positif pendengarnya Timur Tengah. Tujuan penelitian ini adalah
karena hal tersebut mengandung arti bahwa untuk menggambarkan realisasi tindak tutur
apa yang diinginkan oleh pendengar ditolak penolakan dalam menanggapi suatu
atau tidak disetujui oleh pembicara. permintaan, pertanyaan, saran, perintah,
Penolakan merupakan tindak dan undangan, serta untuk menjelaskan
ilokusionari komisif, seperti berjanji, hubungan kekuasaan penolak dalam
mengancam, bersumpah, dan sebagainya. pemilihan tindak tutur penolakan pada
Setiap bahasa memiliki jenis tindak tutur novel Ayat-ayat Cinta karya
ini, tetapi tindak tutur tersebut disampaikan Habiburrahman El Shirazy.
secara berbeda. Seseorang mungkin merasa Secara teoritis, penelitian ini akan
tidak nyaman dan menganggap bahwa kata memberikan kontribusi terhadap penelitian
tidak itu sangat kasar dalam hal tertentu, pragmatik khususnya analisis penolakan
tetapi bagi yang lainnya hal tersebut dan dapat menjadi referensi bagi penelitian
mungkin berterima dalam situasi yang lain dengan topik yang sama. Secara
berbeda. Oleh karena itu, penolakan praktis, penelitian ini akan berguna bagi
dianggap tindak mengancam muka. mereka yang tertarik dalam memahami
Penggunaan tindak mengancam efektivitas strategi penolakan agar
muka dipengaruhi oleh tiga faktor sosial, mendapatkan interaksi yang baik antara
yaitu kekuasaan (power), jarak, dan tingkat pembicara dan pendengar dan untuk
gangguan. Contohnya, tuturan ―Aku tidak mencapai tujuan komunikasi.
bisa melakukannya. Aku menyesal‖ dan ―Itu Mengatakan tidak memang sulit.
tidak mungkin” diucapkan oleh orang yang Menurut Al-Kahtani (2005: 37)
sama tetapi strategi yang digunakan "Bagaimana cara seseorang melakukan
tergantung pada siapa yang diajak berbicara penolakan atau mengatakan tidak lebih
dan di mana pembicaraan tersebut penting daripada jawaban tidak itu sendiri.
berlangsung. Oleh karena itu, dalam menyampaikan dan
Penelitian tentang kesantunan tindak menerima sebuah kata tidak, seseorang
tutur penolakan telah banyak dilakukan membutuhkan keahlian khusus. Pembicara
terutama pada interaksi tatap muka dan harus mengetahui kapan menggunakan
penelitian tentang komnunikasi lintas bentuk penolakan yang tepat berserta
budaya. Salah satunya adalah penelitian fungsinya. Semua itu tergantung pada nilai-
yang dilakukan oleh Saad Ali W. Al- nilai linguistik budaya yang terkandung di
Kahtani (2005). Dia meneliti ―Realisasi setiap kelompok sosial."
Penolakan pada Tiga Budaya yang Berbeda Sebuah strategi khusus diperlukan
(Refusals Realizations in Three Different untuk mengurangi atau meminimalkan
Cultures).‖ Tujuan penelitiannya adalah tindak mengancam muka. Brown dan
untuk mencari tindak tutur-tindak tutur Levinson (1987:60 dan 74—77)
penolakan pada budaya dan masalah yang menyatakan bahwa strategi kesantunan
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
dikembangkan untuk menyelamatkan muka memohon, menyarankan, memerintah,
pendengar. Muka mengacu pada rasa memberikan aba-aba, dan menantang
hormat yang dimiliki oleh seseorang untuk termasuk ke dalam tindak tutur direktif.
dirinya sendiri dan bahwa harga diri di 3. Tindak Tutur Ekspresif
depan umum atau dalam situasi pribadi itu Tindak tutur ekspresif adalah tindak
harus dipertahankan. tutur yang dimaksudkan penuturnya
Austin (1955:12) dalam bukunya agar ujarannya diartikan sebagai
yang berjudul How to Do Things with evaluasi tentang hal yang sebutkan
Words menyatakan bahwa mengatakan dalam tuturan itu. Tuturan-tuturan
sesuatu berarti melakukan sesuatu, atau memuji, mengucapkan terima kasih,
dengan mengatakan sesuatu berarti kita mengkritik, mengeluh, menyalahkan,
melakukan sesuatu. Teori ini disebut teori mengucapkan selamat, dan
tindak tutur yang diklasifikasikan ke dalam menyanjung termasuk ke dalam tindak
yaitu tindak lokusi (tindakan mengatakan tutur ekspresif.
sesuatu), ilokusi (tindakan melakukan 4. Tindak Tutur Komisif
sesuatu), dan perlokusi (dampak dari Tindak tutur komisif adalah tindak
tuturan yang diucapkan oleh pembicara tutur yang mengikat penuturnya untuk
kepada pendengar dalam satu peristiwa melaksanakan apa yang disebutkan di
tutur). dalam tuturannya. Yang termasuk ke
Sementara Yule (1996 :47 dan 57) dalam tuturan-tuturan tindak tutur
mendefinisikan tindak tutur sebagai komisif adalah berjanji, bersumpah,
tindakan yang dilakukan melalui tuturan. mengancam, menyatakan kesanggupan,
Tindak tutur termasuk dalam kajian dan berkaul.
pragmatik, seperti deiksis, implikatur, 5. Tindak Tutur Deklarasi
praanggapan, dan aspek struktur wacana Tindak tutur deklarasi adalah tindak
(Gazdar, 1979 dalam Nadar, 2009:5). tutur yang dimaksudkan penuturnya
Selain konteks, pragmatik mencakup aspek- untuk menciptakan hal (status,
aspek lain dari tindakan, yaitu pembicara, keadaan, dan sebagainya), yang baru.
pendengar (mitra tutur) , tujuan tuturan, Tututan-tuturan dengan maksud
tuturan-tuturan sebagai bentuk tindakan , mengesahkan, memutuskan,
dan tuturan sebagai produk dari tindakan membatalkan, melarang, mengizinkan,
verbal (Leech, 1991 dalam Nadar, 2009: 7). mengabulkan, mengangkat,
1. Tindak Tutur Representatif menggolongkan, memaafkan, dan
Tindak tutur adalah tindak tutur yang mengampuni termasuk ke dalam tindak
mengikat penuturnya akan kebenaran tutur deklarasi.
atas apa yang diujarkan. Jenis tindak Salah satu tindak tutur yang
tutur ini kadang disebut juga tindak diklasifikasikan oleh Searle (1969) adalah
tutur asertif. Yang termasuk ke dalam tindak tutur direktif (selanjutnya TTD).
tindak tutur representatif adalah Yule (1996:54) menjelaskan direktif
tuturan-tututan menyatakan, menuntut, sebagai satu jenis tindak tutur yang
mengakui, melaporkan, menunjukkan, digunakan oleh pembicara agar seseorang
menyebutkan, memberikan kesaksian, melakukan sesuatu. Tuturan tersebut
berspekulasi, dan lain-lain. menggambarkan apa yang diinginkan oleh
2. Tindak Tutur Direktif pembicara, seperti memerintah, meminta,
Tindak tutut direktif adalah tindak tutur menyarankan, dan sebagainya. Selain
yang dimasudkan penuturnya agar menggunakan struktur imperatif, tindak
mitra tutur melakukan tindakan yang tutur direktif juga menggunakan struktur
disebutkan di dalam tuturan itu. interogatif dan direktif, contohnya (1) ―Bisa
Tuturan memaksa, mengajak, meminta, saya pinjam bukunya‖?, (2) ―Anda
menyuruh, menagih, mendesak, sebaiknya pergi ke dokter‖, (3) ―Jangan
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
mencontek‖! Modus tuturan (1) adalah 2. Pernyataan maaf, alasan,
kalimat interogatif, tetapi fungsinya adalah keterangan: maaf masih ada yang
meminta, modus tuturan (2) adalah kalimat harus saya kerjakan.
deklaratif, tetapi fungsinya adalah 3. Pernyataan alternatif: Anda boleh
menyarankan, dan modus tuturan (3) adalah datang besok saja.
kalimat imperatif, tetapi fungsinya adalah 4. Mengkondisikan penerimaan
peringatan. Tujuan ketiga tuturan tersebut waktu sekarang atau waktu
adalah menyuruh pendengar untuk lampau. Kalau dia datang saya
melakukan sesuatu, yaitu meminjamkan akan datang.
buku, pergi ke dokter, dan tidak mencontek. 5. Memberikan janji untuk menerima
Al Kahtani (2005:37) menganggap lain waktu; mungkin lain kali saja
penolakan itu sebagai tindakan mengancam 6. Pernyataan prinsip: Suami saya
muka karena muka pembicara atau tidak mau menerima hadiah.
pendengar dipertaruhkan ketika sebuah 7. Pernyataan filosofis: Satu dibantu,
penolakan diloakukan. Penolakan itu rumit semua dibantu.
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor 8. Menerima pernyataan tetapi
termasuk gender, usia, tingkat pendidikan, sebenarnya menolak: kami akan
kekuasaan, dan jarak sosial (Fraser 1990; pertimbangkan lagi.
Smith 1998 dalam Wannaruk, 2008). 9. Berusaha mempengaruhi lawan
Beebe dan Takahashi melakukan bicara untuk tidak melakukan:
penelitian tentang tindak tutur penolakan Anda tahu konsekuensi dari
dengan menggunakan sejumlah strategi perbuatan Anda.
penolakan yang disusun oleh mereka 10. Penghindaran
(1990:72—73 dalam Nguyen, 2006:30). a. Verbal
Klasifikasi strategi penolakan yang 1. Mengalihkan pembicaraan
menggunakan formula semantis yang terdiri 2. Mengajak bercanda
atas penolakan langsung (direct refusals), 3. Mengulang sebagian dari
penolakan tidak langsung (indirect pertanyaan atau
refusals); verbal, non-verbal, dan ungkapan pernyataan; Pinjam uang
tambahan (adjunct). Formula semantis ya?
tersebut dapat berupa sebuah kata, frasa, 4. Penundaan: Kalau lain
atau kalimat. kali saja bagaimana?
Klasifikasi Beebe dan Takahashi tersebut 5. Pagar: Saya tidak yakin
adalah sebagai berikut. tentang masalah ini.
I. Penolakan Langsung: yaitu penolakan b. Non-verbal
langsung dengan menggunakan kata 1. Diam
penolakan atau pernyataan yang 2. Ragu-ragu
menunjukan ketidakmauan atau 3. Gerakan fisik
ketidakmampuan. c. Adjunct: ungkapan tambahan,
1. Menggunakan kata penolakan namun tidak dapat berdiri
seperti: tidak, jangan. sendiri sebagai penolakan.
2. Menggunakan penyataan 1. Pernyataan pendapat yang
ketidakmauan atau ketidak positif/persetujuan:
mampuan, seperti tidak perlu, Idenya bagus, tapi...
tidak ingin, lupakan, tidak dapat, 2. Pernyataan empati atau
tidak mau. pengertian: Saya tahu
II. Penolakan Tidak Langsung Anda berada dalam
1. Pernyataan penyesalan; saya situasi sulit.
menyesal,saya jadi malu.

MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237


3. Pernyataan larangan: melalukan empat langkah berikut:
Jangan, tidak usah, tidak klasifikasi, deskripsi, dan interpretasi.
boleh
4. Berhenti sejenak: ehmm.. PEMBAHASAN
5. Apresiasi: Terima kasih. Sesuai dengan tujuannya penelitian
6. Sapaan: Eh..Pak. ini akan menggambarkan realisasi
7. Pernyataan kesopanan: penolakan dalam novel Ayat-ayat Cinta
Anda baik sekali (Nadar, karya Habiburrahman El Shirazy
2009 dan Beebe dan berdasarkan pada kriteria strategi penolakan
Takahashi, 1990 dalam yang dikembangkan oleh Beebe dan
Nguyen, 2006:30-31). Takahashi (1990). Hasil analisis akan
dijelaskan dalam tiga bagian, yaitu (1)
METODE PENELITIAN menjelaskan realisasi tindak tutur
Berdasarkan objek dan penolakan dalam novel, (2) menjelaskan
pengumpulan data, penelitian ini strategi penolakan yang digunakan dalam
merupakan penelitian deskriptif kualitatif menanggapi permintaan, pertanyaan, saran,
dengan hasil penelitian berupa deskripsi perintah, dan undangan berdasarkan
sesuatu yang melibatkan analisis dan klasifikasi tanggapan penolakan Beebe et
interpretasi terhadap kondisi yang ada al. (1990), dan (3) menjelaskan realisasi
(Best, 1981). Data yang dikumpulkan tindak tutur penolakan berdasarkan
adalah dalam bentuk kata-kata, gambar- hubungan kekuasaan penolak.
gambar, bukan angka-angka (Moleong,
http://www.scribd.com/doc/53171929). I. Realisasi Tindak Tutur Penolakan
Penelitian ini menggunakan Pada bagian sebelumnya telah
ancangan pragmatik karena berfokus pada dinyatakan bahwa tindak tutur-tindak tutur
penggunaan bahasa untuk berkomunikasi yang akan dianalisis dalam penelitian ini
pada suatu situasi tertentu. Permasalahan adalah tindak tutur direktif meminta,
yang dibahas sejalan dengan karakteristik bertanya, menyarankan, memerintah, dan
penelitian pragmatik, yaitu teks, konteks, mengundang. Data menunjukkan bahwa
dan makna. Penulis menekankan penelitian terdapat 27 tindak meminta, 27 tindak
ini pada penggunaan strategi penolakan bertanya, 8 tindak menyarankan, 7 tindak
dalam menanggapi tindak tutur direktif; memerintah, dan tiga tindak mengundang.
meminta, bertanya, memerintah, dan Dari total 72 tindak tersebut, terdapat 240
mengundang. Fokus penelitian ini adalah strategi penolakan yang digunakan.
tindak tutur penolakan. Setiap tindak tutur menggambarkan
Sumber data penelitian adalah hubungan, konteks, dan strategi penolakan
sebuah novel berjudul Ayat-ayat Cinta yang berbeda. Contohnya, terdapat 27
karya Habiburrahman El Shirazy yang tindak meminta dengan empat jenis
ditulis pada tahun 2003 dan menjadi novel hubungan antara peminta dan penolak,
dengan penjualan terbaik pada tahun 2006. yaitu (1) teman serumah, (2) teman, (3)
Data terdiri atas tuturan-tuturan yang suami dan istri, dan (4) tetangga. Tindak
mengandung penolakan terhadap tindak meminta tersebut terjadi pada tujuh konteks
tutur direktif; meminta, bertanya, yang berbeda, yaitu (1) saat makan malam,
menyarankan, memerintah, dan (2) mengirim pesan singkat, (3) bertelepon,
mengundang. (4) dalam bis, (5) di rumah sakit, (6) di
Data dikumpulkan dengan metode kantor polisi, dan (7) di kantor polisi.
simak bebas libat cakap karena penulis Strategi penolakan yang digunakan adalah
tidak terlibat dalam percakapan. Untuk 71 strategi.
mencapai tujuan penelitian penulis Penggunaan tindak tutur penolakan
bervariasi dari satu hubungan ke hubungan
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
yang lain dan dari satu konteks ke konteks digunakan adalah [Canda] +
lain. Variasinya bergantung pada hubungan [pernyataan larangan]
kekuasaan antara peminta dan penolak. Maria; ―Harganya berapa? Uangnya
Berikut ini adalah contoh-contoh kok tidak diambil, kenapa?‖
bagaimana hubungan dan konteks Fahri: ―Harganya zero, zero, zero
menghasilkan tindak tutur yang berbeda pound. Jadi tak perlu dibayar.‖ (AAC:64)
dalam menolak suatu permintaan. Canda Harganya
(1) Hubungan Fahri dan Ustadz Jalal zero, zero, zero pound
adalah berteman, tetapi hubungan Pernyataan larangan Jadi tak perlu
kekuasaan Fahri lebih rendah dari dibayar
Ustadz Jalal. Ustadz Jalal adalah
paman Nurul (teman Fahri) seorang (3) Hubungan antara peminta dan penolak
dosen dan usianya lebih tua dari Fahri. pada contoh ketiga adalah bertetangga.
Konteks tuturan adalah apartemen Akan tetapi, penolak memiliki
Fahri. Strategi penolakan yang hubungan kekuasaan lebih rendah dari
digunakan Fahri adalah penolakan peminta. Madame Nahed adalah ibu
tidak langsung. Formula semantis yang Maria dan dia seorang dokter. Konteks
digunakan adalah [tindakan non- tuturan adalah di rumah sakit. Strategi
verbal] + [harapan] + [pernyataan yang digunakan oleh Fahri adalah
prinsip]. penolakan tidak langsung dengan
Ustadz Jalal: ―Bagaimana, kau bisa formula semantis [harapan] + [kata
membantu Nurul bukan?” sapaan] + [pernyataan tidak bersedia].
Fahri : Dengan terisak-isak Madame Nahed: ―Lakukanlah seperti
kukatakan pada yang diminta dokter. Tolong.‖
Ustadz Jalal dan Fahri: ―Andai aku bisa Madame, aku
Ustadzah Maemunah, tak bisa melakukannya.‖ (AAC:375)
“Oh, andaikan waktu Harapan Andai
bisa diputar kembali. It aku bisa
is no use crying over Kata sapaan
spilt milk. Tak ada Madame
gunanya menangisi susu Pernyataan tidak bersedia aku
yang telah tumpah!” tak bisa melakukannya
(AAC:230)
Non verbal (terisak-isak) (4) Aisha dan Fahri sepasang suami istri.
Harapan Oh, andaikan waktu Fahri memiliki hubungan kekuasaan
bisa diputar kembali. yang lebih tinggi sehingga strategi
Pernyataan prinsip It is no use crying yang digunakan adalah penolakan
over spilt milk. langsung. Fahri tidak menggunakan
Tak ada gunanya kata sapaan tertentu untuk
menangisi susu memperhalus penolakan, tetapi dia
yang telah menyapa dengan nama istrinya.
tumpah!‖ Konteks tuturan adalah rumah sakit.
Formula semantis yang digunakan
(2) Fahri dan Maria berteman akrab dan adalah [kata penolak] + [nama] + [kata
mereka bertetangga. Mereka memiliki penolak] + [pernyataan tidak bersedia].
hubungan kekuasaan yang sama. Aisha ―Fahri, menikahlah dengan
Konteks tuturan adalah sedang Maria. Aku ikhlas.‖
bertelepon. Penolakan dilakukan Fahri: ―Tidak Aisha, tidak! Aku tidak
dengan menggunakan strategi tidak bisa.‖
langsung. Formula semantis yang Kata penolak tidak
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
Nama Aisha kata sapaan, dan penggunaan kata tidak.
Pernyataan tidak bersedia Aku Berikut adalah contoh penggunaan tindak
tidak bisa tutur penolakan terhadap permintaan.
Contoh (1) sampai dengan (4)
menunjukkan bahwa sebagai penolak Fahri (5) Maria: ―Sama, aku juga tidak bisa. Kita
menggunakan strategi penolakan yang belajar bersama pelan-pelan.
berbeda. Dia menggunakan strategi Mari kita coba! (AAC: 133)
penolakan baik langsung maupun tidak Fahri: ―Maafkan aku Maria. Maksudku
langsung. Pada contoh (1) dan (3) Fahri aku tidak mungkin bisa
menolak permintaan Ustadz Jalal dan melakukannya. Ajaran Al-
Madam Nahed dengan sebuah harapan, Qur’an dan Sunnah melarang
pernyataan prinsip, pernyataan tidak aku bersentuhan dengan
bersedia, dan tindakan non-verbal. perempuan kecuali dia isteri
Sementara itu, dia menolak Maria dengan atau mahramku. Kuharap kau
canda dan pernyataan larangan. Perbedaan mengerti dan tidak kecewa!‖
hubungan kekuasaan antara Fahri, Aisha, terangku tegas.
Ustadz Jalal, dan Maria menyebabkan Pernyataan maaf Maafkan aku
perbedaan strategi yang digunakan. Maria
Keterangan Maksudku
II. Penggunaan Strategi Penolakan aku tidak mungkin bisa
Bagian ini akan mengeksplorasi melakukannya
tindak tutur penolakan yang digunakan Pernyataan prinsip Ajaran Al-
dalam merespon setiap tindak meminta, Qur’an dan
bertanya, menyarankan, memerintah, dan Sunnah
mengundang. Berdasarkan hasil klasifikasi melarang aku
banyak sekali strategi yang digunakan bersentuhan
untuk menolak, seperti kata penolak tidak, dengan
pernyataan tidak bersedia, pernyataan perempuan
penyesalan, harapan, kecuali dia
maaf/alasan/keterangan, pernyataan isteri atau
alternatif, mengkondisikan penerimaan mahramku
waktu sekarang atau waktu lampau, Harapan Kuharap kau
memberikan janji untuk menerima lain mengerti dan tidak kecewa
waktu, pernyataan prinsip, menerima Pada contoh (5), Fahri
pernyataan tetapi sebenarnya menolak, menggunakan tindak penolakan langsung
berusaha mempengaruhi lawan bicara untuk berupa pernyataan penyesalan sebelum
tidak melakukan, penghindaran baik verbal memberikan keterangan. meskipun Maria
maupun non-verbal, pernyataan larangan, dan Fahri memiliki hubungan pertemanan
dan sebagainya. dengan kekuasaan yang sama, Fahri
mencoba mengurangi tindak mengancam
1. Tindak Tutur Penolakan terhadap muka mitra tutur dengan menambah
Permintaan pernyataan prinsip dan harapan. Pernyataan
Tindak tutur penolakan yang prinsip dan harapan tersebut dapat
terbanyak digunakan untuk merespon mengurangi kekecewaan mitra tutur.
permintaan adalah tindak tutur penolakan (6) Aisha: ―Fahri, menikahlah dengan
tidak langsung berupa Maria. Aku ikhlas.‖ (AAC: 376)
maaf/alasan/keterangan dan pernyataan Fahri: ―Tidak Aisha, tidak! Aku tidak
penyesalan, tindak tutur penolakan bisa.‖
langsung berupa pernyataan tidak bersedia, Kata penolak
ungkapan tambahan berupa penggunaan tidak
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
Sapaan Kata sapaan Akhi (sapaan untuk
Aisha saudara laki-laki dalam
Pernyataan tidak bersedia bahasa Arab)
Aku tidak bisa Keterangan Aku
Tindak penolakan langsung pada lagi capek sekali
contoh (6) dengan kata tidak merupakan Janji Nanti
tindakan mengancam muka. Kata tidak habis maghrib aku jelaskan
tersebut diikuti dengan pernyataan tidak semua. ....
bersedia aku tidak bisa menunjukkan Fahri menggunakan sapaan akrab
bahwa penolak benar-benar merasa akhi untuk mengurangi kekecewaan Rudi
keberatan dengan permintaan tersebut. karena Fahri tidak menjawab
Untuk mengurangi tindakan pertanyaannya secara langsung, tetapi dia
mengancam muka kadang-kadang canda berjanji untuk memberi tahu Rudi nanti.
atau kelakar digunakan. Hal tersebut dapat (9) Police: ―Bagaimana orang Indonesia?
melepaskan ketegangan terutama apabila Kau mau mengakui
menyangkut permintaan yang sulit. Contoh perbuatanmu? (AAC: 316)
(7) canda atau kelakar didasari oleh Fahri: ―Aku tidak berubah pikiran.
pengetahuan bersama terhadap sesuatu. Aku tidak melakukan
Pada (7) Aisha mengajak Fahri suaminya perbuatan dosa itu. Bagaimana
untuk mencoba Dhab Mashri (obat kuat mungkin aku akan
laki-laki yang terbuat dari ekstrak kadal). mengakuinya. Aku akan
(7) Aisha: ―Sayang, Dhab Mashrinya buktikan bahwa aku tidak
dicoba yuk!‖ (AAC: 294) bersalah!‖
Fahri: ―Dhab Mashrinya tidak kubawa. Pernyataan tidak bersedia Aku tidak
Aku takut menjelma jadi kadal.‖ berubah pikiran.
Keterangan Dhab Mashrinya Bagaimana
tidak kubawa mungkin aku
Canda Aku takut menjelma mengakuinya
jadi kadal Pembelaan diri Aku tidak melakukan
perbuatan dosa itu
2. Tindak Tutur Penolakan terhadap Berjanji Aku akan buktikan bahwa aku
Pertanyaan tidak bersalah
Tindak tutur penolakan yang Contoh (9) menunjukkan bahwa
terbanyak digunakan untuk merespon Fahri menggunakan pernyataan tidak
pertanyaan adalah tindak tutur penolakan bersedia untuk menekankan bahwa dia
tidak langsung berupa tidak ingin mengikuti kelicikan para polisi
maaf/alasan/keterangan, dan berjanji, yang menanyainya. Dia mempertahankan
tindak tutur penolakan langsung berupa dirinya dengan berjanji akan membuktikan
pernyataan tidak bersedia dan pembelaan bahwa dia tidak bersalah nanti (di
diri, dan penggunaan kata sapaan. Berikut pengadilan) bukan saat itu.
adalah contoh penggunaan tindak tutur (10) Rudi: ―Nurul dkk. diundang nggak
penolakan terhadap pertanyaan. Mas?‖ (AAC: 224)
Fahri: ―Untuk akadnya tidak usah.
(8) Rudi: ―Untuk siapa ini Mas? Sudah Tapi walimahnya ya.‖
punya calon rupanya? ― (AAC: 110) Pernyataan larangan Untuk
Fahri: ―Sudahlah Akhi. Aku lagi capek akadnya tidak usah
sekali. Nanti habis maghrib Pernyataan alternatif Tapi
aku jelaskan semua. ....‖ walimahnya ya
Pernyataan tidak bersedia Contoh (10) menunjukkan bahwa
Sudahlah penolak menggunakan ungkapan tambahan
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
berupa larangan, tetapi dia memberikan menggunakan penolakan tidak langsung
alternatif kepada penanya agar penanya untuk mengurangi ancaman muka dan
tidak merasa kecewa dengan penolakannya. kekecewaan pemberi saran (11).
(12) Fahri: ―Bagaimana dengan saudara
3. Tindak Tutur Penolakan terhadap atau kenalan kalian?‖ (AAC: 82)
Saran Tuan Boutros: ―Fahri, mohon kau
Tindak tutur penolakan yang mengertilah posisi kami.
terbanyak digunakan untuk merespon saran Sungguh kami ingin
adalah tindak tutur penolakan tidak menolong Noura. Tapi
langsung berupa maaf/alasan/keterangan menempatkan Noura di
dan permintaan tolong/bantuan, penolakan rumah kami, atau rumah
langsung berupa pernyataan alternatif, dan saudara dan kenalan kami itu
ungkapan tambahan berupa pernyataan tidak mungkin kami lakukan.
pandangan/penilaian positif. Berikut adalah Karena ini akan menambah
contoh penggunaan tindak tutur penolakan masalah.‖
terhadap saran. Pernyataan empati Fahri, mohon
(11) Syaikh Ahmad: ―Cuacanya buruk. kau mengertilah posisi kami
Sangat panas. Apa tidak Menerima pernyataan tetapi
sebaiknya istrirahat saja? sebenarnya menolak Sungguh kami
Jarak yang akan kau tempuh ingin menolong Noura
itu tidak dekat. Pikirkan juga Pernyataan tidak bersedia Tapi
kesehatanmu, Akh.‖ (AAC: menempatkan Noura di rumah kami,
31) atau rumah saudara dan kenalan
Fahri: ―Semestinya memang begitu kami itu tidak mungkin kami
Syaikh. Tapi saya harus lakukan
komitmen dengan jadwal. Keterangan Ini akan
Jadwal adalah janji. Janji menambah masalah
pada diri sendiri dan janji Pada contoh (12) Tuan Boutros
pada Syaikh Utsman untuk memulai dengan tindak tutur penolakan
datang.‖ tidak langsung berupa pernyataan empati
Pernyataan pandangan positif sebelum penolakan langsung pernyataan
Semestinya memang begitu tidak bersedia dan penolakan tidak
Kata sapaan Syaikh langsung maaf/alasan/keterangan. Tuan
Pernyataan prinsip Tapi saya harus Boutros menginginkan Fahri memahami
komitmen bahwa dia sebenarnya ingin menolong,
dengan jadwal. tetapi situasinya tidak memungkinkan.
Jadwal adalah
janji 4. Tindak Tutur Penolakan terhadap
Keterangan Janji pada diri sendiri dan Perintah
janji pada Syaikh Utsman Tindak tutur penolakan yang
untuk datang terbanyak digunakan untuk merespon
perintah adalah tindak tutur penolakan tidak
Syaikh (Sheik, Shaikh, dan Sheikh) langsung berupa maaf/alasan/keterangan,
dalam novel AAC adalah seorang pria penolakan langsung berupa pernyataan
berusia 50 tahun lebih. Syaikh adalah gelar tidak bersedia, ungkapan tambahan berupa
khusus yang diberikan kepada laki-laki kata sapaan, pernyataan larangan, dan
muslim yang berilmu agama tinggi, seperti pernyataan pandangan positif. Berikut
ulama, muslim yang hafal Al-Quran, atau adalah contoh penggunaan tindak tutur
kepala universitas, seperti Universitas Al- penolakan terhadap perintah.
Azhar di Kairo. Oleh karena itu, Fahri
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
(13) Orang asing: ―... Sudah kau diam saja, Keterangan Ini
belajar baik-baik selama pasti ada kesalahan
di sini dan jangan ikut Pertahanan diri Saya
campur urusan kami!‖ tidak mau ditangkap
(AAC: 45) Contoh (14) menunjukkan bahwa
Ashraf: ―Kapten, kau tidak boleh Fahri membela dirinya sendiri karena dia
berkata seperti itu. Orang tidak bersalah. Dia menolak dengan
Indonesia ini sudah menggunakan tindak tutur penolakan tidak
menyelesaikan licence-nya langsung dan memberi keterangan atau
di Al Azhar. Sekarang dia alasan. Dia tidak memikirkan pengurangan
sedang menempuh program ancaman muka terhadap mitra tutur
magisternya. Walau meskipun kekuasaan Fahri lebih rendah
bagaimana pun, dia seorang dibandingkan dengan para polisi yang telah
Azhari. Kau tidak boleh bertindak kasar padanya.
mengecilkan dia. Dia hafal
Al-Qur’an. Dia murid Syaikh 5. Tindak Tutur Penolakan terhadap
Utsman Abdul Fattah yang Undangan
terkenal itu.‖ Tindak tutur penolakan yang
Pernyataan larangan Kapten, kau terbanyak digunakan untuk merespon
tidak boleh berkata seperti itu. undangan adalah tindak tutur penolakan
Keterangan Orang Indonesia ini tidak langsung berupa penolakan tidak
sudah menyelesaikan langsung berupa maaf/alasan/keterangan,
licence-nya di Al pernyataan penyesalan, pernyataan
Azhar. Sekarang dia alternatif, menerima pernyataan tetapi
sedang menempuh sebenarnya menolak, dan ungkapan
program magisternya. tambahan berupa kata sapaan. Berikut
Walau bagaimana pun, adalah contoh penggunaan tindak tutur
dia seorang Azhari. penolakan terhadap undangan.
Pernyataan larangan Kau tidak (15) Fahri: ―Kebetulan saat ini saya sedang
boleh mengecilkan dia. menuju masjid Abu Bakar Ash
Pernyataan pandangan positif Shiddiq untuk talaqqi. Kalau
Dia hafal Al-Qur’an. ada yang mau ikut menjumpai
Keterangan Dia murid Syaikh Syaikh Utsman boleh menyertai
Utsman Abdul Fattah saya.‖ (AAC: 46)
yang terkenal itu Passenger: ―Maafkan kelancangan
Pada contoh (13) Ashraf—si kami, Orang Indonesia. Tapi
penolak mencoba membela Fahri –teman perempuan bercadar ini
barunya yang baru dihina oleh seorang tidak pantas dibela. Ia telah
asing di bus. Dia mencoba menyelamatkan melakukan tindakan bodoh!‖
muka Fahri dengan berbicara banyak. Pernyataan penyesalan Maafkan
Ashraf memanggil si orang asing dengan kelancangan kami
sapaan akrab kapten agar tidak Keterangan Tapi perempuan
menyinggung perasaannya. bercadar ini tidak
(14) Polisi: ―Ayo ikut kami!‖ (AAC: 304) pantas dibela. Ia telah
Fahri: ―Ini tidak mungkin! Ini pasti ada melakukan tindakan
kesalahan. Saya tidak mau bodoh!
ditangkap!‖ Kata sapaan Orang Indonesia
Pernyataan tidak bersedia Ini
tidak mungkin Seorang penumpang bus yang telah
menghina Fahri diundang untuk pergi
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
bersamanya ke masjid Abu Bakar Ash- sedang menyelesaikan
Shiddiq. Penumpang tersebut menolak proyek terjemahan dan
secara tidak langsung dengan pernyataan sedang menggarap
penyesalan dan disertai alasan karena dia proposal tesis
telah menyakiti Fahri. Contoh (15) Permintaan bantuan Sampaikan
memperlihatkan bagaimana penumpang bus hal ini pada Mama ya
tersebut mencoba menyelamatkan muka Sebagai juru bicara teman-temanya,
Fahri dan dirinya sendiri. Fahri menggunakan penolakan tidak
(16) Aisha: ―Di rumahnya banyak buku- langsung berupa pernyataan alternatif
buku karangan Syaikh An- bahwa yang akan memenuhi undangan itu
Nursi.‖ (AAC: 103) adalah teman-temannya bukan dia. Fahri
Fahri: ―Ya. Suatu saat aku akan ke sana pun menyatakan penyesalannya untuk
jika aku perlu data tambahan.‖ mengurangi kekecewaan pengundang
Menerima pernyataan tetapi dengan memberikan alasan.
sebenarnya menolak Ya.
Suatu saat aku akan ke sana III. Realisasi Penolakan berdasarkan
jika aku perlu data Hubungan Kekuasaan
tambahan Penggunaan tindak tutur penolakan
Fahri menolak undangan Aisha bervariasi tergantung pada konteks dan
secara tidak langsung berupa pernyataan, hubungan kekuasaan antara pembicara dan
tetapi sebenarnya dia menolak, tetapi pendengar (penutur dan mitra tutur).
penolakan tersebut disertai dengan sebuah Bagian ini menjelaskan tindak tutur
janji yang akan dia lakukan suatu saat nanti. penolakan terhadap permintaan, pertanyaan,
Hal tersebut merupakan proses saran, perintah, dan undangan berdasarkan
penyelamatan muka mitra tutur agar tidak pada hubungan kekuasaan penolak.
tersinggung karena undangannya ditolak. Hubungan kekuasaan yang dianalisis adalah
(17) Yousef: ―Mama ingin membuat pesta lebih tinggi, sama, dan lebih rendah.
ulang tahun kami berdua di
sebuah Villa di Alexandria. 1. Penggunaan Tindak Tutur Penolakan
Kalian satu rumah kami oleh Penolak dengan Hubungan
undang. Semua ongkos Kekuasaan Lebih Tinggi
perjalanan jangan dipikirkan, Berdasarkan data, penolak yang
Mama sudah siapkan‖. memiliki kekuasaan lebih tinggi tidak
(AAC: 117) menggunakan penolakan langsung dengan
Fahri: ―Kurasa teman-teman bisa kata tidak, tetapi dengan menggunakan
ikut. Tapi mohon maaf, saya pernyataan tidak bersedia. Penolak lebih
tidak bisa. Sebab jadwal saya banyak menggunakan tindak tutur
padat sekali. Terus terang penolakan tidak langsung dengan
saya sedang menyelesaikan mengkritik permintaan/pemintanya,
proyek terjemahan dan memberikan jawaban yang tidak jelas, dan
sedang menggarap proposal tidak pernah menggunakan canda atau
tesis. Sampaikan hal ini pada kelakar dalam menolak.
Mama ya?‖ Maaf/alasan/keterangan digunakan juga
Pernyataan alternatif untuk mengurangi ancaman dan untuk
Kurasa teman-teman bisa menyelamatkan muka baik pembicara
ikut maupun pendengar, seperti contoh berikut.
Pernyataan penyesalan Tapi (18) Bahadur: ―Di mana Noura kau
mohon maaf, saya tidak bisa sembunyikan, Boutros!‖ (AAC: 125)
Keterangan Sebab jadwal saya padat Tuan Boutros: ―Apa saya tidak
sekali. Terus terang saya memiliki urusan yang lebih
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
penting dari mengurusi Tindak tutur penolakan langsung
anakmu, heh?‖ berupa kata tidak dan pernyataan tidak
Jawaban yang tidak jelas Apa saya bersedia banyak digunakan oleh penolak
tidak memiliki urusan yang dengan kekuasaan lebih rendah. Dengan
lebih penting dari mengurusi kekuasaan yang lebih rendah dari peminta
anakmu, heh dan untuk mengurangi ketidaksukaan serta
Penolak pada contoh (18) menjaga muka peminta maka digunakan
menggunakan tindak tutur penolakan pernyataan penyesalan, pernyataan prinsip.
berupa jawaban yang tidak jelas. Penolak Pernyataan pembelaan diri adalah tindak
tidak ingin terlibat lebih jauh dengan tutur yang paling banyak digunakan
penanya karena penolak mengetahui latar khususnya ketika penolak berada di bawah
belakang penanya yang selalu membuat tekanan.
masalah. (20) Polisi: ―Kenapa kau tidak memilih
mengakuinya dan kita tutup
2. Penggunaan Tindak Tutur Penolakan kasus ini diam-diam. Kita
oleh Penolak dengan Hubungan buat kesepakatan-
Kekuasaan yang Sama kesepakatan dengan keluarga
Tindak tutur penolakan yang banyak Noura sekarang.‖ (AAC:
dilakukan oleh penolak dengan hubungan 309)
kekuasaan yang sama dengan peminta Fahri: ―Aku bukan pelaku
adalah penolakan langsung berupa kata pemerkosaan itu Kapten!
tidak dan pernyataan tidak bersedia. Kata Aku akan buktikan bahwa
biasanya diikuti dengan pernyataan aku tidak bersalah!‖
penyesalan, maaf/alasan/keterangan dan Pembelaan diri Aku bukan pelaku
tindakan non-verbal, seperti contoh berikut. pemerkosaan itu Kapten
(19) Maria: ―Fahri, mau coba berdansa Berjanji Aku akan buktikan
denganku? Ini kali pertama bahwa aku tidak bersalah
aku mencoba berdansa.‖
(AAC: 132)
Fahri: ―Maaf, aku tidak bisa.‖ SIMPULAN
(Tersenyum dan Hasil analisis data menunjukkan
menangkupkan dua tangan di bahwa penggunaan tindak tutur penolakan
depan dada) benar-benar bergantung pada konteks dan
Pernyataan penyesalan Maaf hubungan kekuasaan antara penolak dan
Pernyataan tidak bersedia aku peminta (penanya, pengundang, dan
tidak bisa sebagainya). Penolak lebih memilih tindak
Tindakan non-verbal tutur tidak langsung untuk menjaga muka
Tersenyum dan baik penolak maupun peminta ketika
menangkupkan dua tangan di mereka berinteraksi. Pernyataan
depan dada penyesalan, maaf, keterangan, dan alasan
Pernyataan penyesalan diucapkan digunakan untuk menghindari ancaman
terlebih dahulu sebelum pernyataan tidak muka. Selain itu, kata sapaan memiliki
bersedia dan tindakan non-verbal tersenyum peran yang penting bagi penolak. Kata
dan menangkupkan dua tangan di depan sapaan menunjukkan bahwa penolak peduli
dada digunakan untuk melembutkan dan memahami peminta dengan baik.
penolakan dan menjaga muka peminta. Untuk mengurangi kekecewaan peminta
karena penolakan tersebut pernyataan
3. Penggunaan Tindak Tutur Penolakan prinsip, pernyataan alternatif, dan janji
oleh Penolak dengan Hubungan banyak digunakan.
Kekuasaan yang Lebih Rendah
MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237
Novel ―Ayat-ayat Cinta‖ merupakan lain yang mempengaruhi pemilihan tindak
salah satu novel dengan latar budaya yang tutur penolakan, seperti usia, jenis kelamin,
berbeda. Penelitian selanjutnya akan lebih pendidikan, dan sebagainya.
baik lagi apabila membahas faktor-faktor

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Sattar, Hiba Qusay. et al. 2011. ―Refusal Strategies In English By Malay‖. GEMA Online™
Journal of Language Studies 69 Volume 11(3) September 2011.
Al-Kahtani, Saad Ali W. 2005. ―The Refusals Realizations in Three Different Cultures: A Speech
Act Theoretically-based Cross-cultural Study‖. Journal of Lang. and Transl. Vol. 18.
King Saud University.
Austin, J.L. 1955. How to Do Things with Words. New York: Oxford University Press.
Azis, Aminudin. 2012. Indonesian Speech Act Realisation in Face-threatening Situations.
http://aminudin.staf.upi.edu/2012/02/17/indonesian-speech-act-realisation-in-face-
threatening-situations/. Downloaded 30 April 2012.
Beebe, L. M., Takahashi, T., & Uliss-Weltz, R. (1990). Pragmatics Transfer in ESL Refusals. In R.
Scarcella. E. Anderson and S. D. Krashen (Eds.). On the
Development of Communicative Competence in a Second Language (pp. 55-73). New York:
Newbury House.
Best, John W. 1981. Research in Education (4th Ed.) New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Brown, P. & Levinson, S. C. 1987. Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge:
Cambridge University Press
Fraser, B. 1990. ―Perspectives on Politeness‖. Journal of Pragmatics 4: 219-36.
Fraser, B. (1981). On apologizing. In F. Coulmas (Ed.), Conversational Routine pp. 259-271). The
Hague: Mouton de Gruyter.
Hudson, R.A. 1980. Sociolinguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
Ji Hyun Kim and Eun Young Kwon. 2010. The Pragmatic Transfer in Refusals: A Comparative
Study of Korean and English. Korea: Keimyung University.
Leech, Geoffrey. 1983. Principles of Pragmatics. Longman: London.
Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press.
Nadar, FX. 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nguyen, Thi Minh Phuong. 2006. The Cross-Cultural Pragmatics: Refusals of Requests By
Australian Native Speakers of English and Vietnamese Learners of English. Unpublished
Thesis. The University of Queensland. Queensland.
Sadeghi, Karim and Sanam Savojbolaghchilar. 2011. A Comparative Sudy of Refusal Strategies
used by Iranians and Americans. International Journal of Academic Research vol. 3. No.
2. March, 2011. Baku. Azerbaijan.
Searle, John. R. 1969. Speech Act: An Essay on the Philosophy of Language. New York:
Cambridge University Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Vanderveken, Daniel. 1990. Meaning and Speech Act. Cambridge: Cambridge University Press.
Wannaruk, Anchalee. 2008. The Pragmatic Transfer in Thai EFL Refusals. Regional Language
Centre Journal Vol 39(3) 318-337. Singapore. Sage Publications.
Yamagashira, Hisako. 2001. Pragmatic Transfer in Japanese ESL Refusals. http://www.k-
junshin.ac.jp/juntan/libhome/bulletin/No31/Yamagashira.pdf downloaded 27 January
2012.
Yule, George. 1996. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Yuniarti. 2010. Preschool Children’s Competence on Directive Speech Act (A Case Study on
―Anak Cerdas‖ Playgroup P2PNFI Regional 2 Semarang). Unpublished thesis. Semarang.
Universitas Diponegoro.
http://www.sil.org/linguistics/GlossaryOfLinguisticTerms/WhatIsAnUtterance.htm

MEDAN MAKNA Vol. XII No. 1 Hlm. 10 - 22 2014 ISSN 1829-9237

You might also like