You are on page 1of 8

ISSN 2088 – 5369

KAJIAN DASAR POTENSI ENERGI LISTRIK BERBASIS BIOMASA


BAMBU DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

STUDY OF THE POTENTIAL DEVELOPMENT OF BIOMASS


BASED ELECTRICITY BAMBOO

Aisman
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang
Jl. Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia
E-mail: aisman_64@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of this research was to calculate the level of public access to electricity, the
number of districts that have not been electrified, searching for the cause of the electrical
limitations, analyze the potential development of biomass-based electricity bamboo. This research
was conducted by collecting and analyzing secondary data (exploratory). The results showed that
an area where the level of public access in the Mentawai Islands to electricity is still low at
21.7%, while the average of West Sumatra has reached 73.5%. There are three districts that have
not been electrified the District Siberut Southwestern, Central and Siberut Siberut West. Cause
limitation is the limited electrical power supplied by PLN because they rely on diesel power and
the difficulty of distributing electricity for people living in remote locations and lack of
infrastructure. The development of biomass-based power relative bamboo suitable to be
developed in this area, because of the development of the bamboo plant is feasible, and supported
by land suitability and size of the area that can be planted. Electrification technology-
based biomass (bamboo) can be applied to spots or per region around the bamboo plants are
developed.
Keywords: electrical energy, biomass, bamboo

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah menghitung tingkat akses masyarakat terhadap listrik, jumlah
kecamatan yang belum dialiri listrik, mencari penyebab keterbatasan listrik, mengana-
lisis potensi pengembangan listrik berbasis biomassa bambu. Penelitian dilakukan
dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder (eksploratori). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat akses listrik masyarakat di Kabupaten Kepulauan Menta-
wai masih rendah yaitu 21,7%, sementara rata-rata Sumatera Barat sudah mencapai
73,5%. Ada 3 kecamatan yang belum dialiri listrik yaitu Kecamatan Siberut Barat Daya,
Siberut Tengah dan Siberut Barat. Penyebab keterbatasan listrik adalah terbatasnya
pembangkit listrik yang disediakan oleh PLN karena masih mengandalkan tenaga diesel
serta sulitnya mendistribusikan listrik karena masyarakat tinggal pada lokasi yang
berjauhan dan sulitnya infrastruktur. Pengem-bangan listrik berbasis biomasa bambu
relatif cocok dikembangkan di daerah ini, karena pengembangan tanaman bambu sangat
mungkin dilakukan, serta didukung oleh kese-suaian lahan dan luasnya kawasan yang
bisa ditanami. Teknologi elektrifikasi berbasis biomasa (bambu) dapat diterapkan pada
spot-spot atau per kawasan di sekitar tanaman bambu dikembangkan.
Kata kunci : energi listrik, biomasa, bambu

Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72 | 65


Aisman

PENDAHULUAN lingi pulau-pulau di daerah ini dan di-


pinggiran sungai dengan jarak yang ber-
UU No. 30 tahun 2007 pasal 1 angka jauhan dan minimnya infrastruktur.
25 serta Peraturan Pemerintah nomor 79 Dengan demikian sarana transportasi
tahun 2014 Bab 1 pasal 2 mengamanatkan utama di daerah ini adalah melalui air.
bahwa prinsip dasar Kebijakan Energi Rata-rata kepadatan penduduk di
Nasional adalah ber- keadilan, daerah ini adalah 3 rumah tangga per
berkelanjutan dan berwawasan km2, dengan kepadatan terbesar terdapat
lingkungan guna tercapainya kemandiri- di Kecamatan Sikakap dan Kecamatan
an dan ketahanan energi nasional dengan Sipora Selatan dengan 8 rumah tangga
arah kebijakan mewujudkan ketahanan per km2 dan kepadatan terkecil terdapat
energi dalam rangka mendukung pem- di Kecamatan Siberut Barat dengan 1
bangunan berkelanjutan. Selanjutnya Bab rumah tangga per km2.
2, pasal 3 ayat f mengamanatkan terca- Jarak antar desa yang berjauhan,
painya peningkatan akses masyarakat infrastruktur yang terbatas dan sebaran
yang tidak mampu dan/atau yang tinggal penduduk yang berjauhan membuat seba-
di daerah terpencil terhadap energi untuk gian besar desa dan rumah tangga yang
mewujudkan kesejahteraan dan kemak- ada di daerah ini kesulitan untuk menda-
muran rakyat secara adil dan merata patkan distribusi listrik dari PLN. Data
dengan cara; menyediakan bantuan untuk statsitik Kabupaten Kepulauan Mentawai
meningkatkan ketersediaan energi kepada tahun 2013 memperlihatkan baru sekitar
masyarakat tidak mampu serta mem- 21,7% rumah tangga di daerah ini yang
bangun infrastruktur energi untuk daerah mendapatkan aliran lsitrik dari PLN
belum berkembang sehingga dapat (rata-rata rumah tangga yang dialiri lis-
mengurangi disparitas antar daerah. trik di Provinsi Sumatera Barat 73,5%/
Kabupaten Kepulauan Mentawai BPS Sumbar 2014, rata-rata elektrifikasi
adalah salah satu daerah yang hingga saat nasional 87%/ekspose Menteri Keuangan
ini akses masyarakatnya terhadap energi 2015).
masih sangat terbatas, baik dikarenakan Hingga saat ini masih terdapat tiga
keterbatasan infrastruktur energi maupun kecamatan yang tidak memiliki lis- trik
oleh karena pola hunian masyarakat yang sama sekali yaitu Kecamatan Siberut
sangat menyebar. Sebaliknya Kabupaten Barat Daya, Kecamatan Siberut Tengah
Kepulauan Mentawai memiliki potensi dan Kecamatan Siberut Barat. Disam-
yang besar untuk dapat mengembangkan ping susahnya akses distribusi listrik ke
energi yang berkelanjutan dan berwa- rumah tangga di desa-desa, keterbatasan
wasan lingkungan. distribusi listrik dari PLN juga disebab-
Kabupaten Kepulauan Mentawai kan terbatasnya pembangkit listrik yang
memiliki luas wilayah 6.011,35 km2 dimiliki karena hanya bisa mengandalkan
(terluas di Sumatera Barat; 14,2% dari sumber energi diesel dan dibantu dengan
total luas Sumatera Barat). Kabupaten ini Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
merupakan daerah kepulauan memiliki dengan kapasitas yang terbatas.
10 kecamatan, 43 desa dan 266 dusun Penyediaan listrik dengan tenaga
yang tersebar pada empat pulau besar diesel relatif lebih mahal dikarenakan ba-
yang berpenghuni yaitu Siberut, Sipora, han bakar diesel harus didatangkan dari
Pagai Utara, Pagai Selatan dan lebih ku-
Kota Padang dengan biaya transportasi
rang 90 pulau-pulau kecil yang sebagian
kecil berpenghuni. Sebagian besar desa yang relatif mahal. Penyediaan listrik
terletak di daerah pantai yang mengeli- dengan pembangkit PLTS juga memerlu-
kan biaya perawatan yang relatif mahal.

66 | Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72


KAJIAN DASAR POTENSI ENERGI LISTRIK BERBASIS BIOMASA BAMBU

Kondisi di atas menyebabkan relatif tersedia pada Satuan Kerja Pemerintah


rendahnya efisiensi daya mampu elektrik Daerah (SKPD) terkait serta mengkon-
di Kabupaten Kepulauan Mentawai di- firmasi dengan informasi yang diperoleh
banding dengan daya terpasangnya yaitu dari informan kunci baik dari pengelola
sekitar 59,4%. Dengan demikian meren- PLN maupun dari Petugas di SKPD
canakan energi listrik berbasis bioamasa terkait di Kabupaten Kepulauan Menta-
untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai wai. Konfirmasi data dilakukan pada
diduga suatu hal yang perlu mendapat bulan Juli-Agustus 2015.
perhatian mengingat sumber daya bio-
masa di daerah ini cukup melimpah dan HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebar pada semua desa yang ada.
Secara nasional potensi energi Jumlah Penduduk
listrik berbasis biomasa cukup besar yaitu Jumlah penduduk Kabupaten
sebesar 13.662 Mwe dan kapasitas Kepulauan Mentawai tahun 2012 seba-
terpasang hingga tahun 2013 baru sekitar nyak 78.511 jiwa dengan kepadatan pen-
1.364 Mwe (9,9%). Pemerintah mempro- duduk rata-rata 13 orang/km2. Penduduk
yeksikan pada tahun 2025 lebih kurang terbanyak terdapat di Kecamatan Pagai
23% dari energi yang tersedia akan Selatan (12%) disusul Kecamatan Siberut
bersumber dari energi terbarukan dimana Utara (10%), dan jumlah penduduk ter-
4,7% berasal dari biofuel dan 5,1% kecil Kecamatan Pagai Utara (7%). Pen-
berasal dari biomasa sampah (Anonim, duduk paling padat terdapat di Keca-
2014). Pemerintah telah memproyeksikan matan Sikakap (36 org/km2) dan kepa-
akan terus mengembangkan penggunaan datan paling kecil Kecamatan Siberut
energi berbasis biomasa menjadi 2.670 Barat (6 org/km2). Distribusi penduduk
Mwe pada tahun 2020 dan menjadi per kecamatan dapat dilihat pada Gambar
sebesar 8.149 Mwe pada tahun 2025 1 dan distribusi kepadatan penduduk
(Dirjen EBTKE, 2012). dapat dilihat pada Gambar 2.
Salah satu sumber biomasa yang Jumlah rumah tangga yang ada
potensial dikembangkan di Kabupaten di Kabupaten Kepulauan Mentawai lebih
Kepulauan Mentawai adalah tanaman kurang sebanyak 18.133 dengan rata-rata
bambu. Bambu dianggap sebagai spesies kepadatan rumah tangga adalah 3 rumah
biomasa berkayu jenis rumput. Penggu- tangga per km2. Kepadatan rumah tangga
naan bambu untuk sumber listrik dapat tertinggi terdapat di Kecamatan Sipora
dilakukan dengan sistem pirolisis dalam Selatan yaitu 8 rumah tangga per km2,
insenarator. Dalam sistem ini bahan pa- dan kepadatan rumah tangga terkecil ter-
dat dipanaskan pada suhu 5000C dengan dapat di Kecamatan Siberut Barat seba-
sedikit oksigen. Cara ini akan menghasil- nyak 1 rumah tangga per km2. Keba-
kan emisi dioksin yang rendah, efisiensi nyakan penduduk tinggal di daerah pesi-
pembangkit listrik yang tinggi serta arang sir dan pinggiran sungai dengan distribusi
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kem- penduduk yang kurang merata. Penduduk
bali untuk bahan bakar briket dan peng- tinggal mengelompok pada masing-
kondisi tanah (Yokoyama, 2008). masing dusun, dimana penduduk satu
dusun dengan dusun lainnya cenderung
METODE PENELITIAN terpisah meskipun dalam satu desa.
Pola penyebaran tempat tinggal
Penelitian ini dilakukan dengan penduduk sebagaimana yang dijelaskan
mengumpulkan dan menganalisis data di atas serta terbatasnya sumber pem-
sekunder (eksploratori) dari data yang bangkit listrik yang dimiliki menyebab-

Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72 | 67


Aisman

kan sulitnya memenuhi kebutuhan listrik waktu operasi listrik di Kabupaten Ke-
bagi seluruh penduduk di daerah ini. pulauan Mentawai adalah 17 jam/hari
dengan rata-rata waktu operasi paling
Pelanggan Listrik pendek terdapat di Kecamatan Pagai
Dari 10 kecamatan yang ada di Uatara yaitu 6 jam/hari. Profil pelanggan
Kabupaten Kepulauan Mentawai, seba- listrik di Kabupaten Kepulauan Menta-
nyak 7 kecamatan yang sudah menda- wai pada Gambar 3 dan distribusi jumlah
patkan aliran listrik dengan jumlah pe- pelanggan per kecamatan pada Gambar 4.
langgan sebanyak 4.585 pelanggan. Dari Dari hasil wawancara dengan
keseluruhan rumah tangga yang ada baru Kepala Ranting PLN Kabupaten Kepu-
sekitar 21,7% yang dapat dialiri listrik lauan Mentawai (2015) terungkap bahwa
yang disediakan oleh PLN. Profil pelang- pembangkit listrik yang ada di Kabupaten
gan listrik di daerah ini antara lain adalah Kepulauan Mentawai sampai saat ini
pelanggan rumah tangga sebanyak 3.929 masih mengandalkan tenaga diesel dan
pelanggan (85,69%). Kantor Pemerintah dibantu dengan Pembangkit Listrik
123 pelanggan (2,68%), Bisnis 314 Tenaga Surya (PLTS). Namun saja biaya
pelanggan (6,85%) dan Sosial sebanyak perawatan PLTS relatif lebih mahal
171 pelanggan (3,73%). Jumlah pelang- terutama untuk penggantian baterai, oleh
gan listrik terbanyak terdapat di Keca- karena itu sebagian besar PLTS diope-
matan Sipora Utara (Ibu Kota Kabu- rasikan tidak menggunakan baterai se-
paten) sebanyak 45,37% dan pelanggan hingga hanya dapat dioperasikan jika
paling sedikit terdapat di Kecamatan tersedia cukup sinar matahari.
Siberut Utara sebanyak 6,63%. Rata-rata

Siberut Barat Pagai Selatan


Siberut Utara 8% 12%
10% Sikakap
13%
Siberut Tengah
8%
Pagai Utara
Siberut Barat 7%
Daya
8%
Sipora Selatan
Siberut Selatan 11%
11% Sipora Utara
12%

Gambar 1. Distribusi Jumlah Penduduk Kab. Mentawai per Kecamatan Tahun 2012
40

35

30
Org/km persegi

25

20

15

10
5

-
Pagai Sikakap Pagai Sipora Sipora Siberut Siberut Siberut Siberut Siberut
Selatan Utara Selatan Utara Selatan Barat Tengah Utara Barat
Daya

Gambar 2. Kepadatan Penduduk Kab. Mentawai per Kecamatan tahun 2012

68 | Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72


KAJIAN DASAR POTENSI ENERGI LISTRIK BERBASIS BIOMASA BAMBU

Kantor Bisnis Sosial


Pemerintah 7% 4%
3%

Rumah
Tangga
86%

Gambar 3. Profil pelanggan listrik Kab. Kepulauan Mentawai Tahun 2012


Siberut Siberut Pagai
Selatan Utara Selatan
6% 7% 4%
Sikakap dan
Pagai Utara
21%
Sipora
Sipora Utara Selatan
45% 17%

Gambar 4. Jumlah pelanggan listrik per kecamatan Kab. Kepulauan Mentawai 2012
Bambu Untuk Elektrifikasi energi yang dapat dimanfaatkan antara
Indonesia mempunyai kekayaan lain Mikro Hidro, Pembangkit Listrik
sumber energi baik jumlah maupun kebe- Tenaga Surya, dan Pembangkit Listrik
ragamannya baik berbasis fosil maupun Tenaga Bayu. Pengembangan sumber
non fosil. Oleh karena itu tidak bijak energi ini sesuai dengan potensi masing-
kalau hanya mengandalkan energi berba- masing wilayah yang ada di Kabupaten
sis fosil seperti BBM, karena cadang- Kepulauan Mentawai. Namun saja dalam
annya akan terus berkurang (Anonim, pemetaan potensi tersebut belum
2012). Sumber energi non fosil tentulah memasukan potensi Biomasa sebagai
sangat sesuai jika diterapkan di Kabupa- salah satu sumber energi potensial yang
ten Kepulauan Mentawai salah satu dae- dapat dikembangkan.
rah yang cukup potensial untuk mengem- Tanaman bambu merupakan sa-
bangkan energi berbasis non fosil ini. lah satu sumber bahan baku untuk elek-
Pemerintahan Kabupaten Kepu- trifikasi yang cukup potensial dikem-
lauan Mentawai terus berupaya mencari bangkan. Anonim (2014a) melaporkan
alternatif sumber pengembangan energi, pengembangan listrik berbasis biomasa
utamanya untuk pemenuhan elektrifikasi bambu di Kabupaten Bangli Provinsi Bali
di daerah ini. Dinas Perindagkop dan dari 100 ha tanaman bambu dapat meng-
UMKM Kabupaten Kepulauan Mentawai hasilkan listrik dengan kapasitas 400 kW
(2013) telah memetakan potensi sumber serta bisa menghemat pemakaian solar

Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72 | 69


Aisman

sebanyak 1.000 kilo liter/tahun. Lebih bambu dapat berfungsi untuk merestorasi
dari itu elektrifikasi dengan bahan bakar lahan kritis, menjadi buffer zone terhadap
biomasa bambu ini mampu memberikan wilayah hutan primer dan lahan perke-
pekerjaan kepada 200 orang sebagai bunan, serta menciptakan habitat baru
pengumpul biomasa dan memberikan bagi flora dan fauna yang terdesak dari
PAD sebanyak Rp. 40 miliar bagi daerah areal perkebunan.
dari hasil penjualan bambu sebagai bahan Al Rasyid (2015) mengatakan
baku elektrifikasi. bahwa untuk penggunaan bambu sebagai
Wahono (2015) menuliskan bah- bahan baku elektrifikasi untuk kapasitas
wa untuk setiap 3-4 kg biomasa dari tana- < 1 MW sampai 2 MW sangat cocok
man bambu akan dapat menghasilkan dengan menggunakan “Biomass Power
listrik sebanyak 1 kWh, potensi energi Plant-Gasification System-Pyrolisis”.
yang dihasilkan ini sama dengan yang Penggunaan sistem ini akan
dihasilkan dengan pemakaian sebanyak 1 membutuhkan lebih kurang 1,22 kg
liter diesel. Lebih lanjut dikatakan bahwa biomasa dengan kadar air 15% untuk
keunggulan bambu sebagai bahan baku mengasilkan listrik sebesar 1 kWe.
biomasa adalah; pertumbuhannya yang
relatif cepat, produktivitas biomassa yang Potensi Pengembangan Bambu di
tinggi, merupakan sumberdaya alam les- Kabupaten Kepulauan Mentawai
tari, merupakan tumbuhan multiguna, Tanaman bambu di Kabupaten
mempunyai nilai ekonomi tinggi, memi- Kepulauan Mentawai bukanlah merupa-
liki potensi sebagai pengganti kayu, kan tanaman budidaya, tapi tanaman
penting bagi ekologi dan lingkungan, yang tumbuh sejak lama utamanya di
tahan hama, dapat tumbuh di lahan kritis daerah pinggiran sungai dan hutan. Dari
dan marginal, sangat ideal untuk Indone- banyak jenis tanaman bambu yang ada di
sia yang mempunyai matahari sepanjang Kabupaten Mentawai paling tidak terda-
tahun dan curah hujan tinggi. Disamping pat tiga jenis tanaman bambu yang sangat
hal-hal yang disebutkan di atas tanaman populer di tengah masyarakat yaitu jenis

Gambar 5. Profil Rumpun Bambu (kiri) dan Jenis Bambu Yang Populer di Kabupaten
Kepulauan Mentawai (kanan)
Masat, Metung dan Manggea. Secara jenis manggea banyak digunakan sebagai
umum bambu banyak digunakan sebagai wadah tempat memasak seperti wadah
bahan bakar pada rumah tangga pendu- untuk merebus talas dan untuk wadah
duk dan secara spesifik jenis massat dan memasak jenis makanan lainnya. Profil
metung biasanya digunakan untuk bahan tanaman bambu di Kabupaten Kepulauan
bangunan, jembatan dan pagar sementara Mentawai seperti terlihat pada Gambar 5.

70 | Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72


KAJIAN DASAR POTENSI ENERGI LISTRIK BERBASIS BIOMASA BAMBU

Untuk keperluan industri terma- dapat dikonversi dan areal penggunaan


suk untuk elektrifikasi dalam skala besar, lainnya. Sebagian dari kawasan hutan
bambu dapat saja dibudidayakan agar dimaksud sudah ada yang dibebani
kebutuhan bahan baku bambu bisa lebih dengan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
terjamin. PT. Java Verde di Jogyakarta Hutan Kayu dan Izin Pemungutan Hasil
telah mengembangkan paling tidak seba- Hutan Bukan Kayu. Dari 8 perusahaan
nyak 20 varietas bambu yang cocok un- pemegang izin tersebut 6 diantaranya
tuk keperluan berbagai industri, beberapa sudah akan berakhir pada tahun 2016.
diantaranya cocok untuk kebutuhan elek- Dengan demikian potensi penggunaan
trifikasi seperti bambu balku, bambu ori kawasan hutan untuk pengembangan
dan beberapa jenis bambu lainnya. tanaman bambu yang dapat digunakan
Hampir semua jenis bambu ini memiliki untuk keperluan pengembangan elektri-
kesesuaian topografi untuk dikembang- fikasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai
kan di Kabupaten Kepulauan Mentawai relatif sangat luas.
(Anonim, 2015).
Sebagian besar wilayah Menta- KESIMPULAN
wai merupakan dataran rendah, memiliki
18 sungai dengan panjang antara 5 – 40 Tingkat akses masyarakat di
km, sehingga daerah ini sangat cocok Kabupaten Kepulauan Mentawai terha-
untuk budidaya tanaman bambu. Tanam- dap listrik merupakan masih rendah yaitu
an bambu adalah tanaman dengan 21,7%, sementara rata-rata Sumatera Ba-
toleransi tinggi dapat tumbuh dari keting- rat sudah mencapai 73,5%.
gian 0 – 1.500 mdpl dan dengan curah Terdapat 3 kecamatan yang be-
hujan hingga 2.000 mm per tahun. lum dialiri listrik yaitu Kecamatan
Data BPS Kabupaten Kepulauan Siberut Barat Daya, Siberut Tengah dan
Mentawai tahun 2013 menyebutkan seba- Siberut Barat.
gian besar wilayah Kabupaten Kepulauan Keterbatasan listrik di daerah ini
Mentawai merupakan kawasan hutan disebabkan terbatasnya pembangkit lis-
yaitu sekitar 511.338 ha atau lebih ku- trik yang disediakan oleh PLN karena
rang 85,06% dari total luas wilayah masih mengandalkan tenaga diesel serta
daerah ini. Dari keseluruhan kawasan hu- sulitnya mendistribusikan listrik karena
tan tersebut seluas 456.301 ha (75,91%) masyarakat tinggal pada lokasi yang
merupakan hutan lebat, seluas 12.348 ha berjauhan dan sulitnya infrastruktur.
Pengembangan listrik berbasis
(2,05%) berupa hutan sejenis dan seluas
biomasa bambu relatif cocok dikembang-
42.689 ha (7,10%) berupa semak belu-
kan di daerah ini, karena pengembangan
kar. Sementara itu lahan yang digunakan tanaman bambu sangat mungkin dilaku-
untuk budidaya sektor pertanian hanya kan, serta didukung oleh kesesuaian
seluas 86.501 hektar atau 14,39% dari lahan dan luasnya kawasan yang bisa
total luas wilayah. ditanami. Teknologi elektrifikasi berbasis
Lebih lanjut Dinas Kehutanan biomasa (bambu) dapat diterapkan pada
Kabupaten Kepulauan Mentawai (2012) spot-spot atau per kawasan di sekitar
dalam laporannya mencatat dari keselu- tanaman bambu dikembangkan.
ruhan kawasan hutan yang ada di Kabu-
paten Mentawai terdapat seluas 7.670,73 DAFTAR PUSTAKA
ha merupakan kawasan hutan lindung
dan seluas 183.378,87 ha adalah kawasan Al Rasyid, H. 2015. Teknologi Pem-
hutan alam, sisanya adalah kawasan bangkit Biomasa untuk Daerah
hutan produksi, hutan produksi yang

Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72 | 71


Aisman

Off Grade yang Andal. Makalah Kabupaten Kepulauan Menta-


pada Seminar Nasional Keman- wai.
dirian Energi Berkelanjutan di Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan
Tuapejat Mentawai tanggal 20 Mentawai. 2012. Data Luas
Agustus 2015. Fungsi Kawasan Hutan Kabu-
Anonim. 2012. Pengembangan Energi paten Kepulauan Mentawai.
Baru Terbarukan. Jurnal Kajian Dirjen Energi Baru Terbarukan
Lemhanas RI. Edisi 14. Kementrian Energi. 2012. Po-
Desember 2012. tensi dan Kebijakan Pengem-
Anonim. 2014 a. Outlook Energi 2014. bangan EBTKE. Disampaikan
Pusat Teknologi Pengembangan pada Seminar Pembinaan dan
Sumberdaya Energi, Badan Pemanfaatan Sumberdaya Per-
Pengkajian dan Penerapan kotaan. Jakarta. 21 November
Teknologi. 2012.
Anonim. 2014 b. Powered by Bamboo. Yokoyama, S. (editor). 2008. Panduan
The Jakarta Post terbitan tanggal Untuk Produksi dan Peman-
8 April 2014. Hal, 28. faatan Biomasa. Proyek Bantuan
Anonim. 2015. Catalof of Plantation untuk Kerjasama Asia untuk
Bamboo. Pertanian Sadar Lingkungan.
www.bambunusaverde.com The Japan Institute of Energy.
[diakses Septmber 2015]. Wahono, J. 2015. Peningkatan Rasio
Biro Pusat Statistik [BPS]. 2013. Elektrifikasi Masyarakat Pede-
Kabupaten Kepulauan Mentawai saan/ Kepulauan terpencil
Dalam Angka. Kerjasama Bap- dengan Biomasa Bambu. Maka-
peda dan BPS Kabupaten lah pada Seminar Nasional
Kepulauan Mentawai. Kemandirian Energi Berkelan-
Dinas Perindagkop dan UMKM. 2013. jutan di Tuapejat Mentawai
Database Potensi ESDM tanggal 20 Agustus 2015.

72 | Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 2, November 2016 : 65 – 72

You might also like