Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT : The basic reason for poor performance of livestock in developing coun-
tries includes Indonesia, is qualitative fluctuations in the feed. Therefore knowledge in
utilizing agroindustry byproduct as feedstuff to meet the nutrient requirement of animals
is important. Rice straw is a crop residue of rice production and can be used as a feed
for ruminants because it is easily and cheaply available in many Asian countries. Rice
straws have low nutritive value and it is generally limited by several factors such as the
low nutritional quality due to high fiber content and lignification process. In Indonesia,
rice straw has been widely utilized in livestock feeding systems, thus the need to im-
prove them is imperative as they are an abundant crop residue. Much more attention has
been paid to improving its feeding value in order to increase livestock productivity.
Many processing methods to improve the nutritive value of rice straw have been inves-
tigated. These methods can be classified as physical, chemical or biological. Usually,
processing methods improve the nutritive value of straw by increasing its digestible en-
ergy content, by increasing feed intake, or by a combination of the two. This paper aims
to examine the potential of rice straw as basal feed livestock as well as efforts to im-
prove their nutritional value.
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 40
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
Berbagai upaya telah dilakukan untuk al. (2006), jerami padi yang berasal dari
meningkatkan kualitas jerami padi, baik Sulawesi Selatan mengandung protein
dengan cara fisi/mekanik, kimia mau- kasar sebesar 4,31%, Aceh 4,90%
pun biologis. Upaya upaya tersebut (Hanum dan Usman, 2011), Mataram,
terutama bertujuan untuk meningkatkan Lombok 4,74% (Amin et al., 2015), Ba-
nilai nutrisi, palatabilitas dan kecernaan, li 3,45%. (Trisnadewi et al., 2011).
sehingga diharapkan dapat menjamin Namun demikian, hasil penelitian yang
ketersediaan pakan secara berkelanju- dilakukan oleh Manurung dan Zulbardi
tan. Tulisan ini bertujuan untuk (1996) menunjukan hasil yang berbeda
mengkaji potensi jerami jika digunakan karena kadar protein kasar cukup tinggi
sebagai pakan tunggal serta upaya untuk yaitu sebesar 6,34%.
meningkatkan kualitas nilai nutrisinya. Rumput rumputan maupun le-
guminosa menunjukkan kandungan pro-
NILAI NUTRISI JERAMI tein kasar yang jauh lebih tinggi jika
Penelitian tentang karakteristik dibandingkan dengan jerami padi. Hasil
fisika, kimia serta penggunaan jerami penelitian Odedire and Babayemi
padi sebagai pakan basal telah banyak (2008) menunjukkan bahwa kandungan
dilakukan dengan hasil yang bervariasi protein kasar pada Panicum maximum
(Abou-El-Enin et al., 1999; Vadiveloo, asal Nigeria adalah sebesar 9,36%, asal
2003). Hasil penelitian yang dilakukan Brazil 12,7% (Fernandez et al., 2014),
oleh santos et al. (2010) dan Peripolli et asal Bogor 12,75% (Sajimin et al.,
al. (2016) menunjukkan bahwa nilai 2004). Sedangkan pada leguminosa
nutrisi dari jerami sangat bervariasi. Sesbania grandiflora, protein kasar
Variasi tersebut kemungkinan disebab- menunjukkan kandungan sebesar 49,77
kan oleh siklus panen, jumlah produksi pada daun segar (Rusdi et al., 2007),
beras yang dihasilkan dan waktu 30,00% tepung daun (Firmani et al.,
pengemasan. Menurut Bainton et al. 2015). Hasil penelitian oleh Chellapan-
(1991), varietas tanaman padi juga ber- dian et al. (2016) menunjukkan kadar
pengaruh terhadap kecernaan jerami, protein kasar Sesbania grandiflora yang
namun demikian secara umum varietas lebih rendah yaitu 34,56%. Sedangkan
tanaman padi produksi tinggi akan kandungan protein kasar leguminosa
lebih banyak menghasilkan pakan jera- Indigofera arrecta 24,6% (Hassen et al.,
mi setiap hektarnya. 2007), Leucaena leucocephala 24%
Jerami padi mempunyai karak- (Masama et al., 1997).
teristik kandungan protein kasar rendah Hasil hasil penelitian dari
serta serat kasar yang tinggi antara lain berbagai negara dan wilayah di Indone-
selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika sia menunjukkan bahwa kadar protein
((Greenland, 1984; Lamid, 2013). kasar pada jerami menunjukkan kisaran
Menurut Wanapat et al., (2013) kan- angka 3- 5%. Hal tersebut menunjukan
dungan protein kasar pada jerami padi bahwa pada kenyataanya kadar protein
sekitar 2-5%. Hasil tersebut tidak jauh kasar jerami adalah sangat rendah jika
berbeda dengan penelitian yang dil- dibandingkan dengan hijauan pakan ter-
akukan oleh Modak (1985), maupun nak seperti rumput rumputan dan legu-
data NRC (1980) dengan kandungan minosa. Dengan demikian, perlu dil-
protein kasar rata rata 2-5%. Hasil akukan pengolahan melalui berbagai
penelitian kandungan protein kasar je- metode untuk meningkatkan kualitas
rami padi di Indonesia juga menunjuk- jerami melalui peningkatan kadar pro-
kan hasil bervariasi. Menurut Syamsu et tein kasar tersebut.
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 41
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 42
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
disebut micellar pentosa yang sulit dic- 42,62%. (Muhakka et al., 2014). Se-
erna dibandingkan dengan jenis kar- dangkan kandungan ADF pada bebera-
bohidrat lainnya. Pentosa adalah cam- pa leguminosa memiliki nilai yang lebih
puran araban dan xilan dengan zat lain rendah, seperti Sesbania grandiflora
dalam tanaman yang dalam hidrolisis 21,99%, Leucaena leucocephala
keduanya menghasilkan arabinose dan 22,97% (Sudirman et al., 2015),
xilose yang ditemukan dalam hemiselu- Centrosema pubescens 37,11%
losa. (Ukanwoko and Igwe, 2012) dan Gliri-
Hasil penelitian Antonius (2009) cidia sepium 25,43%, (Filho et al.,
menunjukkan bahwa jerami padi 2016). Penelitian Kandungan ADF pada
mengandung ADF 46,72% dari bahan Calliandra calothyrsus dari berbagai
kering. Penelitian oleh Yanuarianto et negara oleh Premaratne and Perera
al. (2015) di Mataram menunjukkan (1999) menunjukkan hasil yang bervari-
kandungan ADF jerami padi sebesar asi mulai dari 21,10- 26,32%. Kan-
52,01%, sedangkan asal Jawa Tengah dungan ADF pada jerami padi jika
menunjukkan nilai sebesar 60,57% dibandingkan dengan limbah tanaman
(Anam et al., 2012). Penelitian kan- yang lain seperti jagung dan limbah te-
dungan ADF jerami padi asal Thailand bu juga masih lebih tinggi. Limbah
oleh Wanapat et al. (2013) menunjuk- tanaman jagung mengandung ADF
kan nilai sebesar 63,7% dan asal Turki 32,64% (Sudirman dan Imran 2007) dan
sebesar 41,15% (Selçuk et al., 2016). limbah tebu 48,96% (Wati et al., 2012).
Kandungan ADF yang cukup rendah Namun demikian, kandungan ADF pada
yaitu 40,95% ditunjukkan oleh hasil jerami padi hampir sama tingginya
penelitian jerami padi di Cina (Yuan et dengan ADF limbah kelapa sawit yang
al., 2016). Kisaran nilai ADF pada memiliki angka sebesar 66,5% (Jalalu-
penelitian-penelitan diatas adalah 40,95- din, 1994). Hasil penelitian diatas
63,7%, sehingga dapat dikatakan bahwa menunjukkan bahwa kandungan ADF
kandungan ADF pada jerami padi ada- pada jerami relatif lebih tinggi
lah tinggi jika dibandingkan dengan hi- dibandingkan dengan rumput rumputan,
jauan pakan ternak yang lain. leguminosa dan bahkan sebagian limbah
Hasil penelitian Aganga dan hijauan yang lain. Meskipun demikian,
Tshwenyane (2004) menunjukkan bah- beberapa limbah tanaman seperti tebu
wa kandungan ADF pada berbagai kul- dan kelapa sawit memiliki kandungan
tivar Panicum maximum memiliki kis- ADF yang sama tingginya. Dengan
aran 25 – 35,3%. Penelitian oleh Relling demikian, kualitas limbah tanaman tebu
et al. (2001) pada Panicum maximum dan sawit memiliki kualitas yang sama
kultivar Gatton pada musim panas rendahnya dengan jerami.
mengandung ADF sebesar 28,90%. Jerami memiliki kandungan
Namun demikian, beberapa hasil mineral yang cukup lengkap seperti
penelitian oleh menunjukan bahwa kan- Phosphorus (P), Potassium (K), Zink
dungan ADF pada Panicum maximum (Zn), Sulphur (S), Silicon (Si), Magne-
menunjukkan nilai yang cukup tinggi sium (Mg), Calcium (C), Iron (Fe),
yaitu 44,01% (Rahalus et al., 2014) dan Manganese (Mn), Copper (Cu) dan Bo-
46,85% (Ansah et al., 2010). Kan- ron (B) (Ismail et al., 2013). Namun
dungan ADF pada Pennisetum pur- demikian, menurut White and Hembry
pureum juga memiliki angka yang (1985), jerami memiliki kandungan Ca
cukup tinggi yaitu sebesar 47,18% dan P rendah, kadar abu tinggi dengan
(Ukanwoko and Igwe, 2012) dan komponen utama silika. Shen et al.
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 43
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
(1998) menunjukkan bahwa kandungan dan 15% lignin. Sebagai limbah tana-
mineral pada jerami tergantung pada man tua, jerami padi telah mengalami
musim panen. Kandungan K dan Mg lignifikasi lanjut, menyebabkan ter-
yang paling tinggi terdapat dalam jera- jadinya ikatan kompleks antara lignin,
mi pada awal musim panen (2,21% dan selulosa dan hemiselu-
0,91% dari bahan kering). Sedangkan losa (lignoselulosa) (Eun et al., 2006).
menurut Little (1986), kandungan min- Faktor-faktor tersebut diatas merupakan
eral Ca dan S pada jerami padi di Indo- pembatas dalam pemanfaatan jerami
nesia berturut-turut yaitu 1.5 dan 1.2, padi.
mg/kg bahan kering. Meskipun kan- Jerami padi memiliki kandungan
dungan mineral pada jerami padi cukup silika yang bervariasi dengan kisaran
lengkap namun secara umum relatif nilai sekitar 60% (Khorsand et al.,
lebih rendah jika dibandingkan dengan 2012). Variasi kandungan tersebut ter-
kandungan mineral pada rumput rumpu- gantung dari musim, jenis tanah, waktu
tan maupun leguminosa. Pakan kualitas panen dan kondisi geografis (Santos et
rendah yang memiliki kandungan tinggi al., 2010). Kandungan silika dalam je-
serat kebanyakan mengandung mineral rami padi
yang sangat rendah sehingga menjadi dapat mencapai 19,2% dari bahan ker-
faktor pembatas pertumbuhan mikroba ing (Chairunnisa et al., 2013), 15%
dalam rumen seperti P dan S ( Preston (Sarnklong et al., 2010), 13,94% (Binod
and Leng, 1987 ; Komisarczuk and Du- et al., 2010), 11% (Phutela, 2011),
rand, 1991). Oleh sebab itu, perlu 10,7% (Marxen et al., 2016), 7,12%
diberikan tambahan mineral pada ran- (Antonius, 2010). Menurut Van Soest
sum ternak jika jerami padi digunakan (1983) setiap kenaikan 1% kadar silika
sebagai pakan utama. Penelitian bahan akan menurunkan kecernaan
Yanuartono et al. (2016) menunjukkan sebesar 2 - 3% pada rruminansia. Silika
bahwa penambahan molasses mineral menurunkan palatabilitas dan pengura-
blok pada sapi potong yang diberikan ian jerami padi dalam rumen karena
pakan basal jerami mampu meningkat- aksi langsung dalam mencegah
kan pertambahan bobot yang lebih besar kolonisasi oleh mikroorganisme rumen
jika dibandingkan dengan sapi yang (Agbagla-Dohnani et al., 2003).
hanya mengonsumsi jerami. Lignin pada jerami padi meru-
pakan polimer poli aromatik dengan
FAKTOR PEMBATAS NUTRISI berat molekul tinggi dan termasuk go-
JERAMI longan phenolik lignin yang tahan ter-
Keterbatasan penggunaan jerami hadap hidrolisis enzimatik termasuk
padi sebagai pakan ternak disebabkan fermentasi oleh mikroba rumen
karakteristik dinding selnya yang ber- dan alkali tanah (Hatakka, 2000; Ghaf-
beda dari dinding sel jerami tanaman far and Fan, 2014). Lignin berperan da-
sereal lainnya. Jerami Padi mengandung lam menguatkan tumbuhan secara
tiga komponen fraksi serat yaitu selu- mekanis serta resistensi terhadap
losa, hemiselulosa dan lignin. degradasi mikroba dalam rumen
Disamping ketiga komponen fraksi serat (Vanholme et al., 2010). Senyawa
tersebut, jerami padi juga mengandung fenolik yang terkandung dalam lignin
silika (Howard et al., 2003). Menurut berperan dalam pertahanan fisik dan
Reddy and Yang (2006), komposisi memiliki peran antinutrisi (Antongio-
fraksi serat jerami padi terdiri dari 40% vanni and Sargentini, 1991). Kom-
selulosa, 30% hemiselulosa, 15% silika pleksnya komponen lignin mengakibat-
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 44
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
kan sulit didegradasi sehingga dibutuh- tersebut dilakukan dengan cara mening-
kan komponen enzim selulase, hemi- katkan nilai cernanya melalui pemeca-
selulase dan ligninase untuk memec- han ikatan kompleks lignoselulosa baik
ahnya (Schiere and Ibrahim, 1989). secara mekanik/ fisik (Sarwar et al.,
Kandungan lignin dalam jerami padi 2004), kimia dan biologis maupun
menurut hasil penelitian Rahnama et al. kombinasinya (Doyle et al., 1996).
(2013) adalah 9,22%. Sedangkan kan- Metode metode tersebut diatas secara
dungan lignin jerami padi pada umum digunakan untuk melemahkan
penelitian lain menunjukkan hasil dan memecah ikatan ligno-selulosa pada
bervariasi, sebagai contoh 6,00% (Kaur jerami, sehingga nilai nutrisi akan
and Phutela, 2014) 6,70%, (Prihartini et meningkat (Malik et al., 2015). Namun
al., 2011), 12,00% (Kargbo et al., demikian, dipandang dari sisi efisiensi,
2009), 12,5% (Karimi et al., 2006), pengolahan tersebut akan selalu dikait-
16,62% (Dewi, 2002), 26,63% (Harun kan dengan biaya dari setiap metode
and Geok, 2016) 30,14% (Amin et al., yang digunakan sehingga tidak semua
2015). metode dapat diterapkan di peternakan
Secara umum, kandungan lignin rakyat.
pada jerami padi berkisar antara 6,00 – Metode mekanik/fisik, kimia,
30,14%. Lignin dan silika pada jerami dan biologis merupakan dasar dari
padi merupakan penghalang utama metode pengolahan jerami. Metode
pemanfaatannya sebagai pakan pada mekanik/ fisik yang sering digunakan
ruminansia (Van Soest, 2006). Oleh pada jerami padi adalah pemotongan,
sebab itu sebenarnya jerami padi lebih pencacahan dan penggilingan karena
tepat digunakan sebagai bahan bakar metode tersebut dapat dikerjakan
jika dibandingkan dengan sumber pakan dengan mudah dan dengan biaya yang
ternak (Binod et al., 2010; Harun and rendah. Metode kimia yang digunakan
Geok, 2016). Dengan demikian, jika dalam pengolahan jerami adalah perla-
akan dimanfaatkan sebagai pakan ternak kuan dengan senyawa alkali, asam dan
maka pengolahan limbah jerami padi reagen oksidatif (Doyle et al., 1996).
terutama ditujukan untuk menurunkan Sedangkan metode biologis yang
kandungan faktor faktor pembatas ter- digunakan untuk meningkatkan nilai
sebut diatas sehingga mikroba dalam nutrisi jerami padi adalah pembuatan
rumen akan mampu memanfaatkan kompos, fermentasi dengan pemberian
secara maksimal jerami padi tersebut. enzim, bakteri maupun fungi.
Penggunaan jamur dan enzim yang
METODE PENINGKATAN NILAI memiliki kemampuan memetabolisme
NUTRISI JERAMI lignoselulosa berpotensi meningkatkan
Pada dasarnya, kunci untuk nilai gizi jerami padi melalui
meningkatkan nilai nutrisi jerami padi mekanisme delignifikasi yang selektif
untuk ternak ruminansia adalah menga- (Liu and Orskov, 2000). Ketiga metode
tasi hambatan proses fermentasi mikro- tersebut merupakan dasar metode pen-
ba dalam rumen. Banyak penelitian te- golahan limbah yang kemudian oleh
lah dilakukan selama beberapa dekade para peneliti dikembangkan lebih lanjut
yang bertujuan untuk meningkatkan menjadi bervariasi. Metode yang
nilai gizi dari jerami padi, dengan ting- populer dan telah diterapkan karena
kat keberhasilan yang beragam (Selim dapat diaplikasikan dilapangan dengan
et al., 2004; Sarnklong et al., 2010). mudah dan biaya murah adalah fermen-
Usaha peningkatan kualitas jerami padi tasi (Seglar, 2003; Zakaria et al., 2013)
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 45
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
dan amoniasi (McDonald et al., 2002; kuan kimia pada jerami padi tampak-
Tanuwiria et al., 2005; Bata, 2008). nya menjadi metode yang praktis untuk
Metode perlakuan fisik seperti digunakan pada peternakan skala kecil
pemotongan dan pencacahan tidak menengah, karena aplikasinya seder-
mempengaruhi komposisi kimiawi dari hana dan tidak memerlukan teknologi
jerami padi. Tujuan dari pemotongan yang mahal (Van Soest 2006; Sarnklong
adalah menurunkan jumlah materi yang et al., 2010). Meskipun perlakuan kimia
tidak berguna dan mempermudah dinilai lebih prospektif, karena senya-
pengunyahan oleh ruminansia (Minson, wa–senyawa kimia yang digunakan
1963). Sedangkan pencacahan bertujuan dapat bekerja dengan cepat, namun
untuk meningkatkan nilai nutrisi, penggunaan bahan bahan kimia tersebut
asupan serta kecepatan melewati saluran memiliki banyak kelemahan (Doyle,
pencernaan. Metode perlakuan fisik lain 1996). Kelemahan dari penggunaan ba-
yang digunakan dalam meningkatkan han bahan kimia tersebut antara lain,
nilai nutrisi jerami padi adalah peren- sulit didapat dikalangan petani, harga
daman, dibentuk pellet, pengukusan, yang mahal, penggunaan yang tidak te-
pressure cooking dan penggunaan sinar pat akan mengakibatkan dampak negatif
X. Namun demikian, perlakuan tersebut pada ternak (Ali,1998).
sulit untuk diterapkan dalam skala kecil Salah satu metode perlakuan
karena tidak praktis dengan biaya yang secara kimia adalah delignifikasi
sangat mahal (Schiere dan Ibrahim, dengan menggunakan NaOH/KOH ka-
1989). Namun disisi lain perlakuan fisik rena kemampuannya merusak struktur
seperti pemotongan dan pencacahan lignin, bagian kristalin dan amorf, mem-
dinilai kurang menguntungkan, karena isahkan sebagian lignin dan hemiselu-
dengan mengecilnya ukuran partikel losa serta menyebabkan penggembun-
menyebabkan laju aliran pakan dalam gan struktur selulosa (Marsden dan
rumen ternak meningkat sehingga Grey, 1986; Gunam dan Antara 1999).
kecernaanya menurun (Doyle et al., Metode perlakuan tersebut juga akan
1996). Hasil penelitian Zhaoa et al. meningkatkan efektifitas proses hi-
(2009) menunjukkan bahwa ukuran drolisis enzimatis dengan cara mening-
partikel jerami padi berpengaruh besar katkan aksesibilitas enzim pada per-
terhadap aktivitas mengunyah, mukaan selulosa. Dampak yang ditim-
kecernaan serat, pH rumen. Namun bulkan dari perlakuan alkali tersebut
demikian, ukuran partikel hanya mem- memungkinkan mikroorganisme rumen
iliki pengaruh yang kecil terhadap kon- lebih mudah mengurai struktur kar-
sumsi pakan, laju aliran pakan dalam bohidrat dan meningkatkan palatabilitas
duodenum dan ileum, rumen dan jumlah jerami padi (Selim et al., 2004). Mes-
cerna saluran, dan fermentasi dalam kipun memiliki dampak yang
rumen. Merujuk pada hasil penelitian menguntungkan, namun perlakuan
penelitian diatas, tampaknya metode dengan NaOH juga memiliki dampak
perlakuan fisik/mekanik lebih tepat yang tidak diinginkan berupa pening-
digunakan sebagai metode awal sebe- katan kecepatan melintas pakan dalam
lum dilanjutkan menuju perlakuan rumen dan urinasi yang berlebihan (Van
kimia maupun biologis. Soest, 2006; Sarnklong et al., 2010).
Agen alkali yang paling umum Dampak merugikan lain yang timbul
dan paling sering digunakan adalah na- adalah limbah cair yang berasal dari
trium hidroksida (NaOH), amonia proses tersebut akan terkontaminasi
(NH3), urea, klorin dan kapur. Perla- dengan sisa NaOH dan dapat mengaki-
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 46
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
batkan pencemaran lingkungan (Fahey degradasi oleh jamur dan bakteri sekitar
et al., 1993). 80%, sedangkan protozoa 20%. Pen-
Amoniasi merupakan salah satu golahan jerami padi pada skala peter-
perlakuan kimiawi yang sangat populer nakan kecil dan menengah dengan
dilakukan untuk meningkatkan kualitas menggunakan metode biologis memiliki
nutrisi jerami padi. Amoniasi merupa- potensi lebih besar untuk dikembangkan
kan salah satu perlakuan kimia yang secara luas jika dibandingkan dengan
bersifat alkalis dan dapat melarutkan penggunaan bahan kimia yang mahal.
hemiselulosa, lignin dan silika, saponi- Dengan demikian, metode perlakuan
fikasi asam uronat dan ester asam biologis dengan menggunakan jamur
asetat, menetralisasi asam nitrat bebas atau enzim untuk meningkatkan
serta mengurangi kandungan lignin kecernaan jerami padi merupakan alter-
dinding sel. Turunnya kristalinitas selu- natif yang menjanjikan. Keuntungan
losa akan memudahkan penetrasi enzim dari perlakuan biologis seperti murah,
selulosa mikrobia rumen (Van Soest, kebutuhan energi yang rendah dan han-
1982). Hasil penelitian Sudana (1984) ya sedikit berpengaruh terhadap kondisi
menunjukkan bahwa jerami padi yang lingkungan sehingga pencemaran dapat
diberi perlakuan urea 4% dan disimpan diminimalisir (Saratale et al., 2008).
selama 4 minggu terjadi peningkatan Saat ini telah tersedia produk komersial
daya cerna dari 35% menjadi 43,6% dan enzim yang berasal dari Trichoderma
kandungan nitrogen total dari 0,48% longibrachiatum, Aspergillus niger dan
menjadi 1,55%. Hasil penelitian perla- A. oryzae untuk kepentingan industri
kuan kimiawi yang lain menunjukkan pakan ternak (Rodrigues et al., 2008).
bahwa pemberian 20 g / kg urea + 20 g / Metode fermentasi jerami meru-
kg kalsium hidroksida dalam jerami pakan salah satu cara pengolahan yang
padi mampu meningkatkan nilai gizi relatif murah, praktis dan hasilnya
jerami padi seperti peningkatan asupan cukup disukai ternak. Istilah fermentasi
bahan kering, daya cerna, asam lemak sendiri adalah segala macam proses
volatil rumen, populasi bakteri dan metabolik dengan bantuan enzim dari
jamur, retensi nitrogen dan sintesis pro- mikroba untuk melakukan oksidasi, re-
tein mikroba (Polyorach and Wanapat, duksi, hidrolisa, dan reaksi kimia
2015). lainnya (Stanbury and Whitaker, 1984).
Perlakuan biologis dengan Proses fermentasi terjadi akibat kinerja
menggunakan bakteri, jamur atau enzim dari berbagai macam bakteri pengurai
ditujukan untuk menghidrolisis bahan- seperti selulolitik, lignolitik, lipolitik
bahan berselulosa agar nilai nutrisinya dan/atau bahan-bahan yang bersifat
meningkat dan bisa digunakan untuk fiksasi nitrogen non simbiotik. Sebagai
pakan atau menghasilkan bahan yang contoh, bakteri selulolitik yang dapat
bisa dipakai untuk fermentasi selulosa digunakan dalam proses fermentasi ada-
menjadi protein (Soenarjo et al., 1991). lah Actinobacillus sp (Mirni et al.,
Penggunaan bakteri dan jamur untuk 2006), Cytophaga hutchinsoi, Aci-
mendegradasi selulosa dari jerami padi dothermus cellulyticus, (Mirni et al.,
mengacu pada kemampuan mikroorgan- 2011), Bacillus sp., Pseudomonas sp.
isme yang terdapat dalam rumen. dan Serratia sp (Khatiwada et al.,
Menurut Dijkstra and Tamminga 2016). Sedangkan bakteri lignolitik
(1995), dinding sel tanaman dapat dide- yang dapat digunakan untuk perlakuan
gradasi oleh kombinasi bakteri, jamur fermentasi adalah Bacillus sp. (Abd-
dan protozoa. Kontribusi aktivitas Elsalam and El-Hanafy, 2009), Pantoea
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 47
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 48
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
dengan fermentasi serta perlakuan kimia untuk pertumbuhan mikroba dalam ru-
dengan amonia mampu menurunkan men (Doyle et al., 1996). Selain
nilai NDF, ADF, selulosa dan lignin. kelemahan tersebut diatas, jerami padi
Penelitian menggunakan perlakuan memilik sifat tinggi serat kasar, nitrogen
kombinasi pencacahan dengan fermen- rendah dan komposisi mineral yang tid-
tasi menggunakan jamur Coprinus co- ak seimbang sehingga mengakibatkan
matus mampu meningkatkan nilai nutri- asupan rendah. Semua hal tersebut diat-
si as akan mengakibatkan pemberiannya
jerami padi yang diberikan pada domba sebagai pakan basal tunggal, baik secara
(Mustabi et al., 2013). Pada dasarnya, langsung maupun melalui proses perla-
kandungan selulosa dalam jerami padi kuan, tidak akan dapat memenuhi kebu-
tidaklah murni akan tetapi selalu terkait tuhan nutrisi pada ternak. Penelitian
dengan lignin, hemiselulosa dan silika. penelitian yang berhubungan dengan
Oleh sebab itu, secara alami selulosa jerami sebagai pakan tunggal telah ban-
tidak mudah diurai oleh mikroba (Helal, yak dilakukan dengan hasil penurunan
2005). Perlakuan dengan metode bobot badan pada ternak kerbau (Zulb-
mekanik/fisik atau kimia dan/atau ardi et al., 1983; Wongsrikeao and
metode biologis memiliki kemampuan Wanapat, 1985), sapi (McLennan et al.,
sebatas merubah struktur lignoselulosa 1981) dan domba (Vijchulata and
atau kompleks lignin-hemiselulosa selu- Sanpote, 1982). Penurunan bobot badan
losa (LHC). Metode tersebut pada yang disebabkan oleh kadar serat kasar
umumnya digunakan untuk memfasili- dan silika yang terlalu tinggi serta kadar
tasi pertumbuhan jamur yang memiliki protein dan nilai cernanya yang sangat
kemampuan aktivitas selulolitik tinggi rendah. Hasil evaluasi yang dilakukan
(Helal, 2005). oleh Sarnklong et al. (2010) juga
Berbagai macam kombinasi per- menunjukkan pemberian jerami padi
lakuan dapat dilakukan guna mening- sebagai pakan tunggal tidak memenuhi
katkan nilai nutrisi jerami. Kombinasi syarat pemeliharaan pada sapi potong.
tersebut antara lain adalah
fisik/mekanik-kimia, fisik mekanik-
biologis dan fisik/mekanik-kimia- KESIMPULAN
biologis. Perlakuan kombinasi pada je- Produksi jerami padi yang melimpah
rami padi yang menjadi pilihan terbaik merupakan sumber pakan ternak rumi-
adalah perlakuan dengan dampak ting- nansia yang cukup menjanjikan. Na-
kat kerusakan serta hilangnya nutrisi mun, disebabkan oleh kandungan pro-
minimal untuk kemudian menghasilkan tein yang rendah serta tingginya silika
substrat terbaik untuk hidrolisis. Hasil- dan lignin mengakibatkan rendahnya
hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan pada ruminansia. Nilai nutrisi
perlakuan kombinasi pada jerami padi jerami padi dapat ditingkatkan dengan
memiliki kemampuan yang lebih besar berbagai metode perlakuan. Meskipun
dalam meningkatkan nilai nutrisi demikian, berbagai metode perlakuan
dibandingkan dengan metode perlakuan tersebut tampaknya tidak mampu me-
tunggal. menuhi kebutuhan basal ternak sehing-
ga tidak dapat digunakan sebagai pakan
JERAMI SEBAGAI PAKAN BASAL tunggal kecuali diberikan tambahan pa-
TUNGGAL kan dari sumber yang lain.
Jerami padi tidak mengandung
cukup glukosa, asam amino dan mineral DAFTAR PUSTAKA
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 49
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 50
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 51
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 52
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 53
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 54
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
Li, J., Shen, Y., and Cai, Y. 2010. Im- technol. Vol.3 (3): 235-276.
provement of Fermentation Qual- doi.org/10.3109/0738855850915
ity of Rice Straw Silage by Ap- 0785
plication of a Bacterial Inoculant
and Glucose. Asian-Aust. J. Marxen, A., Klotzbücher, T., Jahn, R.,
Anim. Sci. 23(7):901-906. DOI Kaise, K., Nguyen, V. S.,
: 10.5713/ajas.2010.90403 Schmidt, A.,. Schädler, M., Vet-
terlein, D. 2016. Interaction be-
Little, D. A., 1986. The mineral content tween silicon cycling and straw
of ruminant feed and the poten- decomposition in a silicon defi-
tial for mineral supplementation cient rice production system.
in South East Asia with particu- Plant Soil 398:153–163 DOI
lar reference to Indonesia. In. R. 10.1007/s11104-015-2645-8.
M. Dixon Ed. IDP, Canberra.
Masama, E., Topps, J.H., And
Liu, J.X., and Orskov, E.R. 2000. Cellu- Massdorp. B.V. 1997. Effects of
lase treatment of untreated and supplementation with foliage
steam pre-treated rice straw- from the tree legume Acacia an-
effect on in vitro fermentation gustissima, Cajanus cajan, Cal-
characteristics. Animal Feed Sci- liandra calothyrsus and Leucae-
ence and Technology 88: 189- ne leucocephala on feed intake,
200. digestibility and nitrogen metab-
DOI: http://dx.doi.org/10.1016/S olism of sheep given maize stov-
0377-8401(00)00218-2 er ad libitum. Anim. Feed Sci.
and Tech. 69: 233 – 240.
Mahmood, K., Wei-jun, Y., Nazir, K., ISSN 0377-
Iqbal, R.Z., and Abdullah, A.G. 8401 CODEN AFSTDH
2006. Study of Cellulolytic soil
Fungi and Two Nova Spesies and Mathius, I. W., dan Sinurat. A. P. 2001.
New Medium. Journal of Zhei- Pemanfaatan bahan pakan inkon-
jiang University, 7(6): 459-466. vensional untuk ternak. Wartazoa
doi: 10.1631/jzus.2006.B0459 11 (2): 20–31.
Malik, K., Tokkas, J., Anand, R. C., and Mayulu, H., Sunarso, M., Christiyanto,
Kumar. N. 2015. Pretreated rice and Ballo, F. 2013. Intake and
straw as an improved fodder for Digestibility of Cattle’s Ration
ruminants-An overview. J. Appl. on Complete Feed Based-On
& Nat. Sci. 7 (1) : 514 – 520. Fermented Ammonization Rice
Straw with Different Protein
Manurung T., dan Zulbardi M. 1996. Level. Internat. J. of Sci. and
Peningkatan Mutu Jerami Padi Eng. 4(2):86-91. Doi:
Dengan Perlakuan Urea 10.12777/ijse.4.2.2013.86-91
Dan Tetes. Jurnal llntu Ternak dan McDonald, P., Edwards, R.A., and
Veteriner 2 (1) :33-38. Greenhalg, J.P.D. 2002. Animal
Nutrition. sixth Ed. Prentice hall.
Marsden, W.L., and Gray, P.P. 1986.
Gosport. London. Pp : 427-428.
Enzymatic Hydrolysis of Cellu-
lases in Lignocellulosic. Materi- McLennan, S. R., Wright, G. S., and
al. CRC. Critical Rev. in Bio- Blight, G. W. 1981. Effects of
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 55
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 56
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
Peripolli, V., Barcellos, J.O.J., Prates, Rahalus, R., Tulung, B., Maaruf, K.,
E.R., McManus, C., da Silva, and Wolayan. F. R. 2014.
L.P., Stella, L.A., Costa Jr, Pengaruh Penggunaan Konsen-
J.B.G., and Lopes, R.B. 2016. trat Dalam Pakan Rumput Beng-
Nutritional value of baled rice gala ( Panicum Maximum ) Ter-
straw for ruminant feed. R. Bras. hadap Kecernaan Ndf Dan Adf
Zootec., 45(7) :392-399. Pada Kambing Lokal. Jurnal
http://dx.doi.org/10.1590/S1806- Zootek 34 (1):75-82.
92902016000700006
Rahnama, N., Mamat, S., Shah, U.K.M.,
Phutela, U. G., Sahni, N., and Sooch, S. Ling, F.H., Abdul Rahman, N.A.,
S. 2011. Fungal degradation of and Ariff, A.B. 2013. Effect of
paddy straw for enhancing bio- Alkali Pretreatment of Rice
gas production. Indian Journal Straw on Cellulase and Xylanase
of Science and Technology. 4 (6): Production by local Trichoderma
660-665. ISSN: 0974- 6846 harzianum SNRS3under Solid
State Fermentation. Bioresources
Polyorach, S., and Wanapat, M. 2015. 8 (2): 2881-2896. ISSN: 1930-
Improving the quality of rice 2126.
straw by urea and calcium hy-
droxide on rumen ecology, mi- Reddy, N., and Yang Y.2006. Properties
crobial protein synthesis in beef of High-Quality Long Natural
cattle. Journal of Animal Physi- Cellulose Fibers from Rice Straw.
ology and Animal Nutrition 99: J. Agric. Food Chem., 54 (21):
449–456. DOI: 8077–
10.1111/jpn.12253 8081DOI: 10.1021/jf0617723
Premaratne, S., and Perera, H.G.D. Relling, E.A., van Niekerk, W.A., Co-
1999. Evaluation of Provenance ertze, R.J., and. Rethman, N.F.G.
In Condensed Tannin Content of 2001. An evaluation of Panicum
Fresh Leaves of Calliandra calo- maximum cv. Gatton: 2. The in-
thyrsus. Asian-AusJ. Anim. Sci. fluence of stage of maturity on
12 (6): 891-894. diet selection, intake and rumen
DOI: https://doi.org/10.5713/ajas fermentation in sheep. South Af-
.1999.891 rican Journal of Animal Science,
31(2): 85-91.
Preston, T.R., and Leng, R.A. 1987. http://dx.doi.org/10.4314/sajas.v
Matching ruminant production 31i2.3833
systems with available resources
in the tropics and sub-tropics. Rodrigues, M.A.M., Pinto, P., Bezerra,
Penambul Books: Armidale, R.M.F., Dias, A.A., Guedes,
Australia. C.V.M., Gardoso, V.M.G.W.,
Colaco, L.M.M. J., and Sequeira,
Prihartini, I., Soebarinoto, S., Chuzaemi C.A. 2008. Effect of enzyme ex-
dan Winugroho. M. 2011. Karak- tracts isolated from white-rot
teristik Nutrisi dan Degradasi Je- fungi on chemical composition
rami Padi Fermentasi oleh Inoku- and in vitro digestibility of wheat
lum Lignolitik TLiD dan BopR. straw. Animal Feed Science and
Animal Production. 11 (1): 1‐7. Technology 141(3-4): 326-338.
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 57
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 58
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 59
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 60
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
nin peroxidases from Penicillium Zakaria, Y., Novita, C. I., dan Samadi.
decumbens P6. World Journal of 2013. Efectivitas Fermentasi
Microbiology and Biotechnology. dengan Sumber Substrat yang
21 (4) :435-440. DOI: Berbeda Terhadap Kualitas Je-
10.1007/s11274-004-1876-2 rami Padi. Agripet 13 (1):22-25.
Yanuarianto, O., M. Amin, M. Iqbal, S. Zeng, G. M., Yu, H.Y., Huang, H.L.,
D. Hasan. 2015. Kecernaan Ba- Huang, D.L., Chen, Y.N., Huang,
han Kering dan Bahan Organik G.H., and Li, J.B.2006. Laccase
Jerami Padi yang Difermentasi activities of a soil fungus Penicil-
dengan Kombinasi Kapur Tohor, lium simplicissimum in relation
Bacillus s., dan Air Kelapa pada to lignin degradation. World
Waktu yang Berbeda. Jurnal Journal of Microbiology and Bi-
Ilmu dan Teknologi Peternakan otechnology. 22 (4): 317–324.
Indonesia. 1 (1) : 47-52. DOI: 10.1007/s11274-005-9025-
0
Yanuartono, Indarjulianto,S., Purna-
maningsih, H., and Raharjo,S. Zhao, H, Yu, H., Yuan, X., Piao, R., Li,
2016. Evaluasi Klinis dan La- H., Wang, X., and Cui, Z. 2014.
boratoris pada Kejadian Sapi Degradation of Lignocelluloses
Ambruk Tahun III. Laporan in Rice Straw by BMC-9, a
Penelitian. Penelitian Unggulan Composite Microbial System. J.
Perguruan Tinggi (PUPT), Ke- Microbiol. Biotechnol., 24 (5):
mentrian Riset, Teknologi, dan 585–591.
Pendidikan Tinggi. 10.4014/jmb.1310.10089
Yuan, X.J., Dong, Z.H., Desta, S.T.,
Wen, A.Y., Zhu, X., Rong, T.,
Shao, T. 2016. Adding distiller’s
grains and molasses on fermenta-
tion quality of rice straw silages.
Ciência Rural, Santa Maria, 46
(12): 2235-2240.
http://dx.doi.org/10.1590/0103-
8478cr20150851
Yulianti, A. 2010. Kinetika Volatile
Fatty Acid (Vfa) Cairan Rumen
Dan Estimasi Sintesis Protein
Mikrobia Pada Sapi Perah Dara
Peranakan Friesian Holstein
Yang Diberi Pakan Basal
Rumput Raja, Jerami Jagung,
Dan Jerami Padi Yang Disuple-
mentasi Konsentrat Protein
Tinggi. Jurnal Teknologi Per-
tanian 6(1) :25-33.
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 61
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (1):40 - 62
DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.01.05 62