Professional Documents
Culture Documents
H Kenneth Walker, MD, W Dallas Hall, MD, dan J Willis Hurst, MD, (1990),
"Clinics!
Methods- The History, Physical, and Laboratory Examinations", Emory
Universuy School of Medicine, Atlanta, Georgia (ed. 3) (Butterworths Publishers, a
division of Reed Publishing). hIm. Chapter 192 Proteinuria. [ISBN 9-409-90077-.
Diakses 2011•
05-02.
14. Diedit oleh Peter G. Gibson ; section editors, Michael Abramson ... [et (2005).
Eidence•
jswed respirator medicine (ed. I pnbl.). Oxford: Blackwell. hh. 321. ISBN 978-
0•
7279-1605-
1
15. Dolin., {relit oleh] Gcrzld L. Mandell. John E. Bennett. Raphael (2010).
Atndent, Douglas, and Bennett's principles and practice of infectious diseases tcd.
71hi Fhilaudcipii, F#: Chrciiii Livingstone:Eisevier. him. Chapter 250. IS33
[78(-it.:•
06839-
5.
16. Setiati, Siti., Awi, Idrus., Sudoyo, Aru W.. Simaibrata, Marcells..
Setiyohadi, Bambang., Fahrialsyam, ri. 2014. "Buku Ajar Ihm Penyakit Dalam".
Edisi kc- VI Interna Publishing.
1R. Armstrong MI, Houlihan DD, Bentham L, ct al. Presence an! severity ef non-
alcoholic
fatty hiver disease in a large prospective primary care cohort. J Ftcpatol
2012
20. Gupta K, Hootor TM, Naber KG, et al. International clinical practice guidelines for
the treatnent of acute uncomplicated cystitis and pyelonephritis in women; A 2010
updatc by the Infectious Discases Society of America and thc European Society for
Microbiology and Infectious Diseases. Clin infect Dis 201 1
21. Smith ER, Cai iM, McMahon IP, et al. The value of simultancous measurements
of
urinary aibumin and total protein in proteinuric patients. Nephrol Dial Transplant
2012.
22. Khadra MiH, Pickard RS, Charlton M, et al. prospective analysis of 1,930 patients
with
23. Stead WW, Keriy GR, Schlueter DP, Jordahl CW. The clinical spectnnn of
primary tuberculosis in adults. Confusion with reinfection in the pathogenesis
of chronic taberculosis. Ann Intern Med 1968.
?
r --?
'
%
::j~ 24. Miler LG , sci SM , Y u E}, et al. population-based survey of tuberculosis symp toms:
5$
how atypical ar atypica! presentations? C!in Infcet.Dis.2000,
£
5 26. Culleton F, Manns BJ, Zang }, et al. impact of anemia onhospitalization and mortaliiy
.J in older adults. {load 2006.
4
4
27. Deny SD, Kuchibhatla MN, Cohen HJ Impact of anemia on mortality,
cognition, and function in community-dwelling elderly. An Med 2006.
4£ 28. Hoiiowel! IG, van Assendelf OW, Gunter EW, et al. Hematological
and iron-related analytes-·reference data or persons aged year and
-5y
I ... ~
over: United States, 1988-94. Vital Health Stat 11 2005.
l
9
5 30. Chobauian AV, Bakes GL, Black HK, et at. Thc Seventh Report of the
s
7
1
;
_
t
)
-
.
C t
_. }
!
% ·
y
:;
~
35
II
---------------··--·--···
•
··------·· . ·---·
EDIS1 3612019
PENGUMUMAN
KE6IATAN INTERNAL ■ PAGE
JS/po«er S.
Setubungan dengan akan oilakukarnya MCI Tahiunan dengan iri diberitehukan 16[lri W'tr
kepala 37 £tnz Wen,Mn
scluruh Karyawn/wati PT, Sigma Uama bahwa MC 2kan di!aksarkan
6ls ifd«tin
pad:
7A u
Han/Ta n9gal : Ratu/ 10 Apt1 2019
Jr : 07.30- 16.00 7b
Tempat :R&DCentertt! Pr, signa Uter 12 +wrwwtti
Seluruh karyawan/wati wafib mcngiuti MCu mengingot pntingrya bait 49,1 Gui K«tut
MCu bagi Perusahaan, kecuali bagi kryawan yang Dias diluar ka'a mka MU
2kan dpkukn di Klinik,
18/Tet.he Mohn 50/Kuef
Dem ianlah pengumuman ini fbaat untuk diketahui don di 19\rie Set:is
ksanakan,
20ti
I
PENYAKIT TI OAK MENU LAR
C I
JENIS PENYAKIT
Fpmr therh
ripe es#oder
-ten Uri
PENYAKIT KRON IS
PENYAKIT HIP ERIENSI
MENULAR
id
pg S
+ t.ti +NORMAL
r.
C ..
=•·..
Fi :
::¢.
I·I ·.,l
I ·
#
~1. -·
::-\
·.· .
. % . d.
.- .
+
"'.
,
. ~-- .._ '.
•
-
ora ea
Edukasi dan konsultasi kesehatan serta pemaparan hasil MCU 2019, karyawan snagat
antusias tentang kesehatan dan penyakit serta pencegahaannya/menjaga kesehatan.
Acara ini dilakukan oleh Dokter dari Klinik Batik,
LAMPIRAN 2.f
€ G
0
G
E
c+ GD
0 I»
G-
C
ez
u
m GD
G
D
t )
o-.·
<m ~
cs 0
sz i >
5
@9,
9 po
N ~
)
Pp
o
"-0 z
c: 9 mu
D
d
<o
;:+
z 0
7c
U' i ..
gE
o z
? c
•
z c
I>
20
I>
0
0
9
«
:::J
0. 0... 0
• '5=
c 0
~
U 2
D
II
r
_
~.
; ;,:;--
0
<O
I'-'
0
0
l'0
ti·'. a5.
•_ zi
;;,:;--
c 3
U g
0 D
0 -+ 0
..
0 l'0
o °
O G
_, c
9
a
(4
0
c f
.
•
3
o
0
0z
•
0
G
LAMPIRAN 3.a
t
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV-PR I 04
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
4 I
TANGGAP DARURAT
6. Tim TGD di site proyek dipimpin oleh Safety Officer sebagai Ketua
TGD, dan dibantu oleh Tim Pemadam, Evakuasi, P3K, dan Helper.
Tugas dan tanggung jawab Tim TGD sama dengan tugas Tim TGD di
kantor pusal/pabrik.
6.2.3 Pelatihan
1. Tim Tanggap Darurat harus dilatih untuk penanganan situasi
darurat yang berbeda-beda seperti kebakaran, aktivitas alam,
tumpahan
bahan kimia, darurat lingkungan dan kecelakaan kerja
(_ 2. Ketua Tim Tanggap Darurat harus mendapat pelatihan agar dapat
mengambil keputusan penting yang mempunyai dampak penting
terhadap kesehatan, keselamatan lingkungan dan kegiatan aktivitas
pabrik.
5/15
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen • ENV - PR/ 04
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
z¢ Judul: PROSEDUR PERSIAPAN DAN Tgl. Berlaku : 01 September 2016
TANGGAP DARURAT
I
3. Semua kontak telepon eksternal di bawah koordinasi Kordinator
Tanggap
Darurat.
4. Pada lokasi pabrik ditempatkan alarm tanda bahaya dan alat
announcement untuk memberitahukan kondisi keadaan darurat.
5. Sistem komunikasi untuk di lokasi site pengecatan {diluar lokasi PT.
Sigma Utama) dikoordinasikan olef Safety Officer, dengan tahapan sbb:
Jika terjadi kondisi darurat, pekerja yang berada di lokasi/site
melaporkan ke Tim TGD atau Supervisor Proyek dan Penanggung
jawab K3 dari Pelanggan.
Tim TGD atau Supervisor Proyek akan memimpin penanganan
kondisi darurat. Safety Officer akan berkoordinasi dengan Pe!
anggan dan pihak luar jika diperlukan bantuan.
Setelah kondisi darurat dapat diatasi, Safety officer harus membuat
laporan ke Pelanggan dan Kantor Pusal/MR mengenai
kronologis kejadian, penanganan kondisi darurat dan tindakan
setelah penanganan kondisi darurat tersebut.
6.2.5 Pengendalian terhadap hal-hal yang potensial menyebabkan
keadaan darurat.
1. Seluruh material yang mudah terbakar seperti kertas, kain, bahan
kimia, bahan baku, produk, dll harus disimpan di tempat yang aman
dan jauh dari sumber api, sumber listrik, dan area berbahaya.
2. Seluruh listrik, peralatan elektronik, sumber tenaga harus dimatikan
ketika tidak digunakan. Apabila ditemukan adanya kelainan terhadap
sistem listrik atau peralatan elektronik harus segera melaporkan
kepada Bagian Maintenance atau PIC yang bertanggung jawab.
3. Semua kran, valve solvent maupaun air harus dalam keadaan tertutup
apabila tidak ada kegiatan pabrik / produksi.
4. Seluruh tangki yang berisi bahan yang mudah terbakar harus dalam
keadaan tertutup rapat, seperti tangki penampungan produk sementara,
drum, jericant.
5. Seluruh tanggul atau pembatas pengendali di area IPAL dan TPS
Limbah B3 harus dalam keadaan baik dan aman serta berfungsi
dengan baik
6.2.6 Sosialisasi Program Tindak Darurat dan Simulasi.
6/15
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV-PR I 04
v·
E JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
Judul: PROSEDUR PERSIAPAN DAN Tgl. Berlaku : 01 September 2016
TANGGAP DARURAT
I
-
E
r •
I
• Menghentikan sarana dan kegiatan kerja yang
sedang berlangsung seperti aktivias mesin, listrik, air, menutup
kran tangki solvent, dll
• Memindahkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari
iokasi kebakaran.
6.3.3 Tindakan Pada Saat Alarm Tahap Kedua
1. Apabila Tim TGD tidak dapat menangani keadan darurat, maka
dibunyikan alarm tanda bahaya ( tahap kedua ) sebagai
pemberitahuan untuk melakukan evakuasi.
2. Pusat Kontrol Komunikasi dan atau Ketua TGD memberitahu
kepada pekerja tentang keadaan sebenarnya dan perintah untuk
melakukan evakuasi agar tidak menimbulkan kepanikan yang
mengakibatkan terhambatnya proses evakuasi.
3. Menghubungi pihak eksternal yang dilakukan oleh Pusat Kontrol
Komunikasi :
• Menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan menyampaikan
hal• hal sebagai berikut : nama, lokasi dan nomor telepon
perusahaan serta nama si pelapor. Pada saat menghubungi
Dinas Pemadam Kebakaran, jangan memutuskan hubungan telepon
sampai anggota Dinas Kebakaran mengulangi isi berita.
• Menghubungi pihak eksternal terkait lainnya yang diperlukan
seperti ambulance, kepolisian, PLN, dll
4. Evakuasi
• Setelah ada alarm kedua atau pengumuman untuk
melakukan evakuasi, maka Tim Evakuasi dibawah kordinasi
Kordinator Search
& Rescue ( Evakuasi ) segera melakukan evakuasi
karyawan, dokumen penting, peralatan, dan asset perusahaan yang
lain
• Semua orang yang berada di lokasi gawat darurat diwajibkan
keluar melalui jalur evakuasi yang ditentukan ( lihat Peta
Evakuasi : ENV-FM/0401 ) ke "Tempat berkumpul" yang sudah
ditentukan dengan tenang I tidak panik.
• Pada saat evakuasi diprioritaskan dulu orang cacat, wanita
hamil, anak-anak, jika ada.
8/15
z+_ ¢ I
«
PT. SIGMA UTAMA
-PR I 04
No. Dokumen : ENV
9/15
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV- PRI 04
JI. lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
7 Judul: PROSEDUR PERSIAPAN DAN Tgl. Berlaku : 01 September 2016
TANGGAP DARURAT
I
• Anggota pemadam kebakaran dengan bantuan Bagian
Maintenance membantu kelancaran bantuan yang datang dari luar
di tempat kejadian kebakaran.
• Tim Pengendali lingkungan dibantu cleaning service (jika
ada) segera membersihkan limbah akibat kejadian tersebut
sesuai Prosedur pengendalian Limbah (ENV-PR/06).
• Ketua Tim TGD membuat laporan tentang kejadian tersebut
sesuai prosedur PTPP (MR-PR/08)
6.3.4 Penanganan Keadaan Darurat Kebakaran diluar jam kerja
Jika tindakan darurat kebakaran terjadi pada malam hari ( di luar jam kerja
) atau pada hari ibur, maka penanggung jawab untuk pengambilan
tindakan jika terjadi tindak darurat akan dilakukan oleh Regu Satpam yang
bertugas pada hari l jam tersebut dengan fasilitas perlengkapan FAS
(Fire Alarm System) yang terdiri dari smoke dan heat detector yang sudah
di pasang di area Gudang Bahan Baku, Proses Produksi, Gudang
Barang Jadi, laboratoorium QC ,laboratorium R&D, ruang panel listrik,work
shop maintenance dan area cuci tangki.
1. Apabila ada kejadian di area tersebut maka sirine dan sinyal
akan muncul di panel kontrol di Ruang Satpam dan akan terbaca
dimana / area mana terjadi kebakaran
2. Regu Satpam segera melaporkan kepada MR/Manajer HSE, Ketua Tim
Tanggap Darurat, Manajer Umpers yang sudah tertera pada Daftar telp
penting.
3. Manajer HSE / HSE Officer akan memberikan arahan dan
mengkomunikasikan dengan pihak terkait dan Direksi
4. Satpam segera menuju ke area tersebut dengan kunci khusus akses ke
area tersebut
5. Regu Satpam akan melakukan tindakan pertama mernadamkan api
terse but
6. Panel listrik segera dimatikan dan area di isolasi agar tidak merambat ke
area lain
7. Apabila pemadaman dapat dikendalikan maka area yang
terkena kebakaran diberi batas safety
I0/15
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV-PRI 04
·:/·r
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
5 Judul: PROSEDUR PERSIAPAN DAN Tgl. Berlaku : 01 September 2016
TANGGAP DARURAT
I
8. Apabila pemadaman tidak dapat dikendalikan , maka sesuai
rekomendasi Manajer HSE / Manajer Urnpers dan disetujui Direksi,
maka Kordinator Satpam atau PIC yang ditunjuk mengubungi Dinas
Pemadam Kebakaran terdekat atau yang tertera pada Daftar Telp
Penting.
9. Limbah yang ditimbulkan dari kejadian darurat di buang sesuai dengan
jenisnya yang telah diatur dalam prosedur Pengendalian
Operasional ( ENV-PR/03 ) dan prosedur Pengendalian Limbah (ENV-
PR/06)
6.4.2 Tumpahan di luar area pabrik / kantor pusat (saat pengiriman produk)
1. Pada saat pengiriman atau pengambilan produk, Petugas Pengiriman
disertakan MSDS produk/barang yang dikirim, peralatan emergency
seperti majun, APAR, sekop dan ember kecil) dan no telepon yang dapat
dihubungi jika terjadi sesuatu di perjalanan.
11/5
I PT. SIGMA UTAMA No. Ookumen : ENV- PRI 04
6.5.1 Jika terjadi gempa bumi seluruh penghuni gedung diminta untuk berlindung
dibawah meja atau melindungi kepala dengan ordner atau benda lain yang
dapat melindungi kepala (tripleks, celcon, helm dll) dan penghuni diluar
gedung diminta untuk menjauh dari lokasi gedung/bangunan.
6.5.2 Ketua Tim TGD memerintahkan kepada Bag. Maintenace untuk
mematikan aliran listrik.
6.5.3 Ketua Tim TGD menginformasikan keadaan gempa dan meminta bantuan
kepada pihak -pihak yang diperlukan seperti Dinas Kebakaran,
Rumah Sakit, PLN, dll jika diperlukan.
6.5.4 Setelah gempa berakhir Ketua Tim TGD dan Tim TGD memeriksa
gedung/bangunan yang terkena gempa.
6.5.5 Jika terjadi tumpahan B3 maka dilaksanakan prosedur penanganan
tumpahan.
6.5.6 Ketua Tim TGD menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau
keadaan dan mengambil tindakan perbaikan /pemulihan.
12/15
TANGGAP DARURAT
I
6.6 Tindakan Karyawan Saat Terjadi Keadaaan Darurat
6.6.1 Pada saat mengetahui terjadi keadaan darurat dari pengumuman awal,
maka karyawan segera menghentikan kegiatanya, dan
mematikan peralatan yang sedang dikerjakan seperti mesin
produksi, peralatan aplikasi, peralatan inspeksi, computer, lap top,
kompor, sambil menunggu pengumuman selanjutnya.
6.6.2 Jika ada pengumuman bahwa keadaan darurat tidak dapat diatasi
sendiri dan mengharuskan untuk evakuasi, maka karyawan segera keluar
gedung dan berkumpul di area "Tempat Berkumpul" dan kalau
memungkinkan sambil membawa dokumen penting di Unit Kerjanya.
13/15
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV- PR I 04
s:
,~,,.~
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor
Judul: PROSEDUR PERSIAPAN DAN
No. Revisi
Tgl. Berlaku
: 08
: 01 September 2016
TANGGAP DARURAT
I
6.6.2 Dampak lain dari terjadinya situasi gawat darurat segera ditanggulangi
agar tidak terjadi pencemaran.
6.8.2 Ketua tim TGD area, MR dan Top Manajemen serta instansi lain
yang terkait mengadakan evaluasi untuk mendiskusikan masalah,
menilai tindakan dan melakukan perbaikan untuk meminimalkan kejadian
di masa mendatang. Selanjutnya hasil evaluasi dibicarakan di dalam
Tinjauan Manajemen ( MR-PR/ 06 ).
6.8.3 Jika diperlukan prosedur persiapan dan tindak darurat dapat
direvisi ( lihat Prosedur Pengendalian Dokumen dan Data : PPD-PRI01 )
sesudah terjadi keadaan gawat darurat.
14/15
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV- PRI 04
z,· 7
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
Judul: PROSEDUR PERSlAPAN DAN Tgl. Berlaku : 01 September 2016
TANGGAP DARURAT
I
7.2.1.3 Limbah yang tumpah,bocor tersebut di pisahkan dan dikembalikan
lagi ke TPS Limbah B3 atau Penampungan air limbah untuk diolah lagi
7.2.2 Apabila terjadi darurat tumpahan besar, kebocoran besar yang tidak
bisa ditangani sendiri, maka :
7 .2.2.1 Operator segera melaporkan kepada Ketua TGD dan a tau Oepartemen
SHE-Q untuk segera ditangani
7.2.2.2 Oepartemen SHE-Q berkoordinasi segera dengan
Umpers/maintenance agar segera ditindaklanjuti
7.2.2.3 Departemen SHE-Q / Ketua Tim TGD dan Umpers akan segera
mengisolasi area yang terkena tumpahan atau cemaran Air Limbah
dari IPAL atau Limbah B3 dari TPS LB3
7.2.2.4 lsolasi dapat dilakukan dengan membuat tanggul sementara dan atau
tempat penampung khusus agar lingkungan tidak tercemari oleh bahan
tersebut
7.2.2.5 Limbah hasil penanganan tersebut di simpan di TPS LB3 untuk
di lakukan pengelolaan
7.2.2.6 Departemen Umpers segera memperbaiki infrastruktur yang
rusak tersebut
7.2.2.7 Selama infrastruktur belum selesai diperbaiki disediakan tempat
untuk penampungan Air Limbah sementara atau TPS sementara.
7.3 Evaluasi dan simulasi
7.3.1 Ketua Tim TGD mengevaluasi atas kejadian darurat tersebut :
analisa penyebab,perbaikan dan pencegahannya
7.3.2 Simulasi darurat di TPS LB3 atau IPAL dilakukan minimal 1 tahun sekali
8.REKAMAN
15/15
PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV-PRI
04
7 gs.A
1.•.,...
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor
Judul: PROSEDUR PERSIAPAN DAN
No. Revisi
Tgl. Berlaku
: 08
: 01
September 2016
TANGGAP
I
DARURAT
DA
+ [Fe0
....................
' tepe e tegrim,
-- •-•-•-••---••-•-·! ---••-•-•-••---•• ·•-•-••-••-••-•
. . . ....-....aw«ano.nsoe
0" & l n
.4
•/w,4•&•r••••••.
14 Ga0re 8an)a
• • . N
'
•
" «1u12
1tr»60oaraIA Ct+oh
«
t- ·-·-·-··---··-·-
Nu4or Ciro0 «ten.Mg ..----------------· ._
4.b
t0a+a}+arr+Cs.p 4t
16/15
I PT. SIGMA UTAMA
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor
No. Dokumen
No. Revisi
: ENV - PR/ 04
: 08
F
Judul PROSEDUR PERSIAPAN DAN Tgl. Berlaku : 01 September 2016
·
..
17/15
e·•, I PT. SIGMA UTAMA No. Revisi : 08
No. Dokumen : ENV - PR/ 04
TANGGAP DARURAT
I
C
I
A
(
V
K
A
w
P
r
$
4
G
M
4
4
1
A
n
1
4
s
t
•
4
4
n
f, w e5er. A
.°
LJ•
EJ ---~~
(3--
~-V:~•><•U•«~
. 6
.- -
v
C. ·". :
#,
-
i.
< . s..»s, •
E '.
lI
±#HEP= :
EJ-·---
0
-«•------
~--
,
:_~~--;·_l)_::_~l_.l :;(;.·
,,.,~:: :::::•~·-
1
~: -
5 ·
e.ii.z;
El •~.a:.:-: .: ,.,,. ,.. ~. ~
t
r
•.. . .., Ga'. .,,...
,•
Arc Darras
32 52 20215
18/15
LAMPIRAN 3.c
SKEN A RIO SIM U LA SI EM ERG EN CY
Hari : Jum at
Tanggal: 7 Desember 2018.
Waktu :15.00
Lokasi : area cuci tangki, dekat work shop maintenance
Skenario kejadian:
1. Diarea tersebut mendadak ada api ,sehingga karyawan yang berada disekitar area
tersebut berteriak
2. segara team pemadam area memadamkan api,
3. team TGD yang ada menyalakan tombol darurat terdekat
4. team maintenance segera mematikan panel listrik
S. kordinator TGD segera mengendalikan situasi
6. team evakuasi dan security segera bergerak mengevakuasi semua orang yang berada
Target:
1. waktu kumpulS menit
2. alarm berbunyi efektif
3. APAR bekerja efektif
4. Team pemadam mampu memadamkan api secepat mungkin
5. Limbah sisa segera dikendalikan
6. Tombol dan alarm sistem FAS (Fire Alarm Sistem) bekerja efektif
7. Tingkatrespon Security terhadap FAS
8. Semua karyawan atau tamu yang hadir semua lengkap
/4
c
Bogor Des:;_,b, eri 2018.
Ko,~Df;HE-Q
t
EV A LU A SI PELA KSA N AA N SIM U LA SI EM ER G EN C Y
H ari / tanggal :Jum at/ 7 D esem beri 2018.
Pem im pin sim ulasi : M om o n
M ateri sim ulasi : Kebakaran, pem adam an,evakuasi, dll
Lokasi :a rea cuci tangki, dekat w ork shop m aintenance
H asil pelaksanaan [evaluasi):
TA R G ET H A SI L PEN Y EBA B TIN D A KLA N JU T I PIC
1 Waktu kec berkumpul S menit 6 menit 8unyi sirine Perbaikan HSE
kurang
keras
2 Alarm berbunyi Efektif Di panel Sound Perbaikan HSE
control/Security
system bunyi, yang
rusak diluar bunyi
kurang keras
3 Efektifitas APAR £tektif Ok I l
4 Kesigapan (respon) efektif Ok I !
Team pemadam II
s Penanganan limbal segera Ok l _.__
I
6 Tombol alarm dan Berjalan Ok
i
sistem FAS baik i
7 tanggungjawab Berjalan Ok i
Security (panel kontrol !I
t
FAS)
8 Semua karyawan Lengkap 'engkap l
(manifest) yang 1I
dievakuasi lengkap i
Kesimpulan:
NO ASPEK PENILAIAN I NII.Al Ket.
1 Kesigapan petugas •
V
Baik Cukup kurang
2 keterampilan V
3 Kecepalan respor V
4 Tanggungjawab tugas ]v sound system rusak
5 Efetifitas alarm (FAS) V I
€
It
BiDesombe,
6
2018.
Momon
Kordinator TTD/SHE-Q
DOKUMENTASI (FOTO) SIMULASI
,
z%%
«
·3
4%
£;·+#
' Yi '
± ;' '
4 a /kiss'# awe
t}8&&#,553 :.8553;i-=- ·cc
·V -~
·i i
+ s;
C
SKENARIO SIMULASI EMERGENCY DI TPS LB83 (2)
Hari/tang£al : Jum at/ 5/10/2018
Waktu : 15.00
Lokasi : area TPS LB3
Skenario kejadian:
1. Pada saat handling sampah/limnbahB3operator terkena cipr2tan limbahB3
2. Operator melakukan tindakan darurat
Target:
1. Respon operator cepat
2. Operator memahami prosedur penanganan darurat di TPS [B3 denan baik
3. Peralatan emergency shower, eye wash,dll berfungsi efektif
4, Memperbaiki/melengkapi perlengkapan yang diperlukan jika ada darurat
2
Bogo:,4/l/18 ,,./
Bogor, 5~0/18 .
h/i ~'If./
f not
HSE/Kord.Tanggap Darurat
FOTO /DOKUMENTASI
in
tL$iF;i
,
L " h
" {2
z.4
f1':
t .
•
is}
C
I PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : ENV-PRI 04
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
MENYETUJUI
MR ~----~~--
PEMBUAT ATASAN
I DIRREKSI
Nama Chahyo HP M.Fand Momon Darmana i M.Farid Jaenur Rachman
. ---
Jabatan Kordinator Direktur MER I Direktur Direktur Utama
Tanggap Darural
t / k %
r •
\.. (
f 4
Tanggal
Tto.
01.09.2016
01.00,2016 01.09.2016 01.09.2016 07zli I
!
\ e
sLiu -
ig ig ,' ;
rERNOL!
PT. SIGMA UTA4
PD-1SO
-.
\ No. DiZ, TANGG,\L05·C3.i?.D\l_l \..---D-OX- -AG-: ---·-
UA E N
--
I/15
I PT. SIGMA UTAMA No. Ookumen : ENV - PR/ 04
Y[·•' I
TANGGAP DARURAT
··
1. TUJUAN
1.1 Melakukan identifikasi potensi bahaya dan terjadinya kecelakaan atau
situasi darurat yang potensial
1.2 Menyusun rencana evakuasi / pengosongan / tindakan yang diperlukan dalam
menanggapi dengan cepat jika terjadi keadaan darurat untuk mencegah
cidera bagi manusia, kerusakan aset, dan mengurangi dampak lingkungan yang
diakibatkannya.
1.3 Sebagai pedoman untuk melakukan tindakan tanggap darurat di lingkungan
PT.Sigma
Utama
2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini diberlakukan untuk seluruh karyawan PT. Sigma Utama dan
untuk proyek pengecatan supply - apply yang dilakukan oleh PT. Sigma Uta ma.
2.2 Keadaan darurat, yaitu kejadian seperti kebakaran, aktifitas alam ( gempa bumi,
cuaca buruk ) ledakan dan tumpahan bahan kimia dalam jumlah besar (
lebih dari 60 Kg) ,darurat lingkungan serta kecelakaan kerja yang lain.
2.3 Pekerja adalah karyawan yang bekerja yang ada di PT Sigma Utama dengan
status kepegawaian
tertentu
3. DEFINISI
3.1 PIG : Person In Charge (penanggung jawab)
3.2 TD : Tanggap Darurat
3.3 PPE : Personnel Protective Equipment ( Alat keselamatan kerja )
3.4 Evakuasi adalah tindakan memindahkan orang atau dokumen yang penting dari
ruang / tempat berbahaya ke tempat yang aman.
3.5 Sistem Evakuasi adalah suatu tindakan pengamanan dari tempat bahaya ke
tempat aman dengan mentaati ketentuan atau prosedur yang berlaku dari suatu
tempat atau bangunan.
3.6 JSEA : Job Safety and Enviromental Analysis adalah identifikasi bahaya dan
dampak linglungan yang mungkin timbul dalam suatu proyek/order
yang ditangani.
3.7 APAR (Alat Pemadam Api peralatan yang berfungsi
Ringan) untuk
memadamkan api I kebakaran
2/15
~...,, ..
ENV-PRI 04
IPT. SIGMA UTAMA
JI. Lanbau No.1 Citeureup-Bogor No. Revisi : 08
No. Dokumen :
September 2016
TANGGAP DARURAT
I
3.8 IPAL : lnstalasi Pengelolaan Air Limbah
3.9 TPA : Tempat Penampungan Akhir
4. REF ERE NS I
4.1 HRD-
Prosedur Pelatihan
PR/2
Prosedur Pengendalian
4.2 PPD-
PR/01 Dokumen Prosedur
4.3 ENV- Pengendalian Operasional
PR/03 Pedoman K3
4.4 KKK- : Prosedur Tinjauan Manajemen
PR/01
: Posedur Manajemen Resiko
4.5 MR-
PR/06 Prosedur Penyelidikan dan Pelaporan
4.6 MR- Kecelakaan Prosedur Penanganan Bahan
PR/12 Kimia Berbahaya Instruksi Kerja
4.7 KKK- Penanganan Tumpahan Bahan Kimia
PR/03
lnstruksi Kerja Penanganan Kecelakaan
4.8 KKK-
PR/04 Kerja lnstruksi Kerja Pengawasan
4.9 ENV- Pengecatan
IK/02
4.10
ENV-IK/03
4.11 TEK-
IK/01
4.12 ENV-PR/05 : Prosedur Pengendalian dan Penggunaan APO
4.13 Prosedur tindak darurat perusahaan lain (untuk proyek supply-
apply)
5. TANGGUNG JAWAB
7
«
I
TANGGAP DARURAT
4/15
PROGRAM KEGITAN & KAMPANYE K3L TAHUN
2019
PT. SIGMA
UTAMA
,l.,
NO KEGIATAN 2 3 4 $ 6 7 8 9 10 11 12
C
Pen•/\Jluhan kcsehatan dar1 ex.t c,nal (dOl.ter)
['J
Su4 as4 mggap.r at esuai jdual • vet. SHE•
7 [Memasukan 2pek HSE pad pen»lain kary2wan sul period
3 Penlaian HSE suplier / pemask peniloian ssuni ptwai
9 [Orienta3 MK3LL untuk karyawan br (ka ada) rel Purcasing esui !a
10 /Safety reeding HSE bulanan karyswnbr set; bdan
11 Inspeksi K3L
12/Pengadaan APD (temmasuk seraaam kerja, dil) disesti a pi00ts
13 [Reisi prosedur /IK terkait K3L perbahavuan pros9durbr'
14[Promosi & implementasi SR (Rngkes,Repi,Resik,Rawat & Rajn)
17Penaelolaan lumbah
18 /Pen@endalian occ rasional & keadian K3L. setao bulan, ncton : lagun; snat kojadai
n
19 [Penerbtan dan distnbus bulletin SHE-O
c
21 [Monitoring Inakunaan & laporan0va 2I5I 2/El//Z./t ±a4 +e#es 3 Ma. « 6 boon
22 /Penaendalian kinerja K3L (perc atatan,tindaken & laporan) UTE.ZT .II[ZHEY Iles e4sow
23 Promos hinakunaan 3R (reduce. reus ed, recycl e) terbaa kesempatanmedia
24 \Update
Poyor, peraturan
2l Januari-UU & pers varatan lainnva 2E loo 3 bu#Wan mirm4
2019
PT SIG UIAMA Meyctujt
D.bu2: i
Dure\tut tam.
Man.SHE-
Q/HSEMR
ED1SI 27/2018
KEGATA INTERNAL P AGE
,·
e '
... •
-3;
+ %,,
Pelatihan sekalian simulasi penananganan tumpahan Dahan kimia (B3) untuk memberikan pemahaman dan
bagaimana jika terjadi tumpahan kimia: keeil (<5kg) dan besar (>5lg). Intruksi kerja ENV-IK/02 tentang intruksi
kerja jika terjadi tumpahan: jika terjadi tumpahan bahan kimia, kebocoran pada tangki penyimpanan solvent.
MEN YETUJUI
PEMBUAT MR DIREKSI
Nara Nurwidyawati Momon Darmana M.Farid Jaenur Rachman
Jabatan HSE Officer MR Direktur Direkiur Uiama
Ttd.
1. TUJUAN
1.1 Sebagai pedoman untuk melakukan Pertolongan Pertama kepada korban atau
cedera /kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar sebelum
pertolongan lebih lengkap diberikan oleh Dokter atau petugas kesehatan lainnya
yang kompetendilingkungan PT Sigma Utama.
1.2 Sebagai pedoman dalam pengendalian peralatan P3K di lingkungan PT.
Sigma
Utama.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua personil yang bekerja di lokasi PT. Sigma Utama.
3.1 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja selanjutnya disebut dengan
P3K di tempat kerja, adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan
tepat kepada pekerja/buruh dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang
mengalami sakit atau cidera di tempat kerja.
3.2 Petugas P3K di tempat kerja adalah pekerja/buruh yang ditunjuk oleh
pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat
kerja.
3.3 Fasilitas P3K di tempat kerja adalah semua peralatan, perlengkapan, dan bahan
yang digunakan dalam pelaksanaan P3K di tempat kerja.
3.4 Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain
3.5 Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya dapat meninggalkan pekerjaan
utamanya untuk memberikan pertolongan bagi pekerja/buruh dan/atau orang lain yang
mengalami sakit atau cidera di tempat kerja.
3.6 Kotak P3K :
a. terbuat dari bahan yang kuat dan rnudah dibawa, berwarna dasar putih
dengan lambang P3K berwarna hijau;
b. isi kotak P3K tidak bo!eh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan P3K di tempat kerja;
c. penempatan kotak P3K :
2
or. PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : KKK- PR/ 05
<'1 •f JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi • 01
IJudul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September
2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
1. pada tempat yang rnudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas,
cukup cahaya serta mudah diangkat apabila akan digunakan;
2. disesuaikan dengan jumlah pekerjalburuh, jenis dan jumlah kotak P3K sesuai
peraturan;
3. dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih masing•
masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja/buruh;
4. dalam hal tempat kerja pada lantai yang berbeda di gedung bertingkat,
maka masing-masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
pekerja/buruh.
3.7 Alat pelindung diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan
peralatan yang disesuaikan dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja yang
digunakan dalam keadaan darurat.
3.8 Alat evakuasi dan alat transportasi dapat berupa I meliputi:
a. tandu atau alat lain untuk memindahkan korban ke tempat yang aman atau rujukan;
b. mobil ambulance atau kendaraan yang dapat digunakan untuk pengangkutan korban.
3.9 Prinsip P3K adalah untuk menyelamatkan nyawa korban, meringankan
penderitaan korban, mencegah cedera /penyakit yang lebih parah,mempertahankan
daya tahan korban, memberikan rasa nyaman dan mencarikan pertolongan yang
lebih lanjut
3.10 Kondisi fisiologis Manusia yang harus di perhatikan: perrnafasan, denyut nadi,
kesadaran, turgor (elastisitas kulit) , reflek, dan sistern otot kerangka dan sendi.
3.11Kategori dan identifikasi korban
Tindakan penyeleksian korban / penderita berdasarkan
pada : Derajad keparahan
Besar harapan hidup
Kemampuan penolong
Support alat-alat
Untuk mempermudah identifikasi, korban dikelompokan dengan memberikan warna sbb:
l I I l I
:===;:
Hu KUNING MERAH HITAM
I. . _R_i_n.g:...;_ai_1
_k_e...:p.._a_ra_h
4
PT. SIGMA UT AMA No. Dokumen : KKK -- PR 05
+;,.( JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi : 01
I Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September
2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
- Luka tertutup : cedera terjadi pada jaringan lunak tanpa disertai kerusakan
kulit (utuh), tidak ada hubungan antara bagian dalam tubuh dengan
udara luar, misalnya: memar.
2. Perdarahan dan syok
Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang
dapat disebabkan oleh ruda paksa (trauma a tau penyakit). Jika
perdarahan tidak teratasi akan terjadi syok & terhentinya supply oksigen &
nutrisi ke seluruh tubuh).
Jenis perdarahan : perdarahan luar (terbuka) dan perdarahan
dalam (tertutup). Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan,
perdarahan luar dibagi menjadi : Perdarahan pembuluh nadi (arterie),
perdarahan pembuluh balik (vena}, perdarahan pembuluh rambut (capiler).
Tanda
perdarahan:
a.Perdarahan pembuluh nadi (arterie): darah kelaur mamancarmenuruk
gerak denyut jantung, warna darah merah mud a (karena mengandung zat
asam} b.Perdarahan pembuluh balik : darah keluar tidak memancar hanya
mengalir,
warna darah merah tua (karena mengandung zat asam
arang)
c.Perdarahan rambut : darah keluar sedikit -sedikit seperti titik embun, ini
tidak berbahaya darah pembuluh darah (capiler).
c. lstilah dalam kematian
Keadaan manusia yang harus dikenali oleh penolong adalah mati, walau pada
dasarnya keadaan ini merupakan keadaan terakhir yang akan dihadapi oleh
seorang penolong.
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah mali KLINIS & mati BIOLOGIS
Mati klinis: tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut nadi.Mati klinis
dapat reversible.Penderita mempunyai kesempatan waktu selama
4-6 menit untuk dilakukan resusitasi tanpa kerusakan otak.
Mali biologis : kematian sel mulai terutama sel otak dan bersifat
irreversible biasanya terjadi dalam waktu 8-10 menit dari hen
ti jantung.
Kecuali: berada di suhu yang ekstrim dingin pernah dilaporkan melakukan
resusitasi selama satu jam atau lebih dan
berhasil.
Lebam mayat : tanda ini terjadi akibat berkumpulnya darah yang sudah
tidak beredar lagi ke tubuh yang paling rendah, sebagai akibat
gaya
5
PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : KKK -- PRI 05
4 •
Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi • 01
I Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September 2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Ketua tim Tanggap Darurat bertanggung jawab sebagai leader dalam tindakan P3K yang
dilaksanakan oleh tim P3K jika ada darurat kecelakaan atau sakit mendadak.
4.2 Kordinator dan tim P 3 K bertanggung jawab untuk memberikan tindakan pertolongan
pertama bila terjadi kecelakaan atau sakit mendadak dan mengendalikan peralatan dan
kotak P3K
4.3 HSE Officer bertanggung jawab mengidentifikasi kebutuhan perlengkapan P3K, isi kotak
P3K sesuai standar dan mengusulkan petugas / tim P3K.
5. REFERENSI
ditempat kerja
6. URAIAN PROSEDUR
6.1 Apabila terjadi kecelakaan atau sakit mendadak maka personel yang melihat
segera melaporkan kepada ketua Tim Tanggap Darurat dan atau Kordinator P3K
6.2 Kordinator P3K mempersiapkan personel / tim P3K dan peralatan P3K
6.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petugas saat tiba di lokasi:
6
r_ PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen :KKK-- PRI05
u ·( JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi : 01
I Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September 2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
7
,,, .. , PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : KKK- PR/ 05
Penderita tidak respons: Periksa nadi karotis (leher), kecuali bayi tetap pada nadi
brakial 5-10 detik.Bila tidak ada nadi segera: lakukan tindkan Resusitasi Jantung Paru
(RJP)
f. Hubungi bantuan atau bawa ke klinik terdekat atau yang direkomendasi
Perusahaan.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kasus trauma, disebakan oleh suatu ruda paksa, tandanya terlihat atau teraba
misalnya luka terbuka, Iuka memar, patah tulang,dsb.Penilaian harus dititik beratkan pada
hasil pemeriksaan fisik baik yang terarah sesuai keluhan atau keterangan saksi.
- Mekanisme cedera significant, misalnya terpental keluar dari kendaraan, jatuh dari
ketinggiaan lebih dari 5 meter, kecelakan sepeda motor, terpeleset, kepala
membentuk lantai, Iuka gores cutter, buka tertusuk klip
- Mekanisme cedera tidak significant, dilakukan anamnesa : wawancara penderita I
keluarga sambil menilai kondisi pasien, temukan riwayat yang berhubungan dengan
kejadiannya, nilai tanda virtual, lakukan pemeriksaan fisik dengan cepat, cari cedera yang
menyolok dan membutuhkan penanganan segera.
b. Kasus Medis, kasus ini diderita seseorang tanpa ada rudapaksa , misalnya sesak nafas,
pingsan.Petugas harus memperoleh riwayat penderila terlebih dahulu baru dilanjutkan
dengan pemeriksaan fisik serta mencari tanda vital .
- Penderita respons : wawancara dengan penderita, ajukan pertanyaan yang mengarah
ke riwayat penyakitnya, lakukan pemeriksaan fisik sesuai keluhan, nilai tanda vital
- Penderita tidak respons: wawancara dengan keluarga/saksi mata, pastikan jalan nafas
terbuka dengan baik, periksa tanda tanda khas suatu penyakit, nilai tanda vital
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan : inspeksi (lihat}, palpasi (raba}, auskultasi (dengar).
Pada penderita harus dicari: perubahan bentuk (P), Iuka terbuka (L), nyeri tekan (N),
bengkak (B). Kondisi kulit (lembab, kering, berkeringat).Warna kulit (biru, pucat, merah,
kuning, biru kehitaman).
8
a+. PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : KKK- PR/ 05
,<"( JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor
I
No. Rev isi : 01
Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September 2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
9
• PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : KKK- PR/ 05
: 01
I
,,:.'( JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi
Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September
2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
10
_ PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen :KKK -- PR/ 05
<>,( JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi : 01
I Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September 2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
11
: KKK- PR/ 05
77
PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen
JM. Landbau No. I, Citeureup - No. Rev isi : 01
Bogor
IJudul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September
2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
0
Siapkan alat-alat selengkapnya jangan berupaya merubah posisi bagian
yang cedera, bidailah dalam posisi ketika ditemukan
0
Jangan berusaha memasukan bagian tuang yang patah
0
Bidai harusmeliputi dua sendi dari tulang yang patah, ukur terlebih dahulu
sebelum dipasang pada anggota badan penderita sehat
0
Bila cedera terjadi padasendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi
tersebut, upayakan juga membidai sendi distal
c·
Lapisi bidai dengan bahan lunak
0
0 lsi bagian yang kosong antara tubuh dengan bahan
0
pelapis lkatan jangan terlalu kencang atau terlalu longgar
0
lkatan dimulai pada sendi atas dari sendi yang patah kemudian pada sendi
yang bergerak
0
Selesai pembidaian lakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan
pemeriksan yang pertama.
6.8 Keracunan
Keracunan adalah suatu zat yang bila masuk kedalam tubuh dalam jumlah tertentu
dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidakdiinginkan dan dapat menimbulkan
kematian. Tindakan pertolongan :
- Keracunan melalui pencernaan: minumkan air plus norit, muntahkan vs
jangan muntahkan (jika menelan asam/basa kuat, minyak, jangan muntahkan),
bawa ke Rumah Sakit
- Keracunan melalui pernafasan: gejala batukkeras, sulit bernafas, sakil
kepala, kulit membiru, pindahkan korban segera, lakukan RJP jjka perlu
- Keracunan melalui kulit: gejala kulit gatal dan bengkak, kulit terasan terbakar,
kulit kemerahan, lepaskan pakian yang terkontaminasi, cuci dengan air bersih,
bawa ke RS jika parah
- Keracunan melalui suntikan: tampak Iuka daerah suntikan, nyeri dan
kemerahan, segera bawa ke RS
6.9 Pertolongan jika ada bend a asing di mata
Tindakan pertolongan:Cucimata dengan air mengalir, gunakan kapas basah
untuk mengangkat partikel tersebut, bawa ke dokter jika partikel tajam
6.10 Luka bakar
Luka bakar adalah semua cedera yang terjadi akibat paparan terhadap suhu yang tinggi
12
._ PT.SIGMA UTAMA No. Dokumen :KKK -- PR/ 05
,1,( JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi : 01
I Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERT AMA Tgl. Berlaku : 01 September
2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
Penyebabnya : Thermal suhu >60 C {api, uap panas, benda panas). Kimia I asam
basa kuat (asam kuat, basa kuat, api ), listrik(listrik rumah tangga, kilat), Radiasi
(sinar matahari/UV, dan bahan radioaktif)
Penggolongan Iuka bakar:
1. Luka bakar derajat satu (permukaan): meliputi lapisan kulit yang paling atas saja
(kulit ari/epidermis) ditandai dengan kemrahan, nyeri kadang bengkak pada
daerah terkena.
c
2.Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam): meliputi lapisan paling luar kulit
yang rusak dan lapisan bawahnya terganggu, ditandai dengan gelembung
pada kulit berisi cairan, bengkak, kulit kemerahan atau putih, lembab dan
rusak.
3.Luka bakar derajat tiga: meliputi lapisan yang terkena tidak terbatas sampai ke tulang
dan organ dalam, Iuka bakar ini paling berat, ditandai dengan kulit tampak
kering,pucat / putih, gosong dan hitam dapat diikuti mati rasa karena
kerusakan saraf.
Pertolongan :
1.Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri
2.Hentikan proses luka bakar , alirkan air dingin pada bagian yang terkena
terus menerus
3.Lepaskan pakaian dan perhiasan , jika pakaian melekat gunting
4.Lakukan penlaian dini
5.tentukan derajat luka bakar selama pemeriksaan fisik
6.Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril, jangan memecahkan gelembung,
jika mengenai mata pastikan kedua mata ditutup bila terbakar lari-lari maka
masing• masing jari dibalut terpisah.
6.10.1 Lepuh
Adalah gelembung tipis yang terjadi pada kulit akibat panas atau
gesekan. Terjadi karena cairan jernih merembes ke daerah bawah
permukan kulit.
Tindakan : lepuh jangan dipecahkan karena akan infeksi, bila pecah tutup
dengan kasa kering anti lekat dengan lebar.
13
PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : KKK- PR/ 05
?
$''"• Jt. Landbau No. 1, Citeureup - Bogor No. Rev isi : 01
Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September
2016
1 PADA KECELAKAAN {P3K)
Ciri-cirinya : nyeri hebat yang menyengat, pada mulanya tidak banyak yang
terlihat, keudian merah dan bercak, serta melepuh dan kulit terkelupas.
Pertolongan :
-segera siram dengan air mengalir selama 20 menit apabila bereaksi
-bahan imia bubuk/padat samp dengan sikat halus
-amankan bekas pakaian penderita
-pasang penutup Iuka
-bawake RS
6.10.3 Luka bakar listrik
Kemungkinan terjadi henti nafasdan henti jantung, kerusakan jaringan syaraf
dalam organ, Iuka bakar listrik kecil diluar tetapi didalam luas.
Gejala :perubahan status mental dan penurunan respons, tampak luka bakar
berat, denyut nadi lemah, tidak teratur, tidak ada
Pertolongan :lakukan penilaian dini, periksa penyebab, tutup Iuka, atasi syok, bawa ke
RS
6.10.4 Luka bakar kimia di mata
Percikan zat kimia ke dalam mata dapat menyebabkan cedera yang serius
apabila tidak segera diatasi, bisa rusak bahkan buta.
Tindakan pertolongan:
-mata yang sakit dialiri air dari sisi kelopak selama 10 me nit dengan air dingin
-kalau mata tertutup karena kejang tarik kelopak mata secara hati-hali tetapi kuat
C
-mata ditutup dengan pembalut steril
-bawa ke RS
14
4''.
?
PT. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi : 01
SIGMA
UTAMA I Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tgl. Berlaku : 01 September 2016
No. PADA KECELAKAAN (P3K)
Dokum
en :
KKK- Pertolongan : jika pasien dalam rumah: bolah mandikan dengan air hangat, dibaringkan,
PR/ 05
selimuti,bila sadar beri air hangat, makan, periksa nadi, hubungi dokter.Jika pasien ditempat
terbuka: lindungi korban dari tanahdengan kantung tidur jika sadar, jika korban tidak sadar
periksapernafasan ,nanti bila sadar beri minum air hangat.
2. Pengaruh panas yang extrim
Biasanya sakit kepala, pening, konfusi, berkeringat, kulit pucat dan lembab, nadi dan nafas
cepat lalu lemah.
Pertolongan: pindahkan korban, baringkan kaki lebih tinggi.
Jenis cedera : fraktur sederhana-koplikasi-greenstick, tekanan benturan yang keras, fraktur terbuka
& tertutup, dislokasi, cederajaringan lunak; regangan robekan memar
Tanda-tandanya : kesulitan menggerak tungkal, nyeri padaldekat cedera, perubahan bentuk,
bngkaklmemar, gejala shock kalau patah tulang terbuka ada perdarahan
Pertolongan: lakukan imobilisasi dengan bidai, harus menpang tulang yang patah, ikat dengan dasi
kecil/besar sehingga tidak ada gerakan,jangan mengangkat tulang yang
cederasebelum di biadai,jangan memberi makan atau minum kepada korban.
15
PT. SIGMA UTAMA No. Dokumen : KKK- PR/ 05
;
4I JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor
Judul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
No. Rev isi
Tgl. Berlaku
: 01
: 01 September
2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
16
_ PT. SIGMA UTAMA No. Ookumen : KKK- PR/ 0
,; f JI. Landbau No. I, Citeureup - Bogor No. Rev isi : 01
IJudul: PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA Tg!. Berlaku : 01 September
2016
PADA KECELAKAAN (P3K)
7. LAMPIRAN
7.1 Daftar isi kotak P3K
c.
17
LAMPIRAN 3.e
PT. SIGMA UTAMA No. Dok. KKK- PR/ 03
JI. Landbouw No.1 Cibinong-Bogor No. Rev. 00
Judul : PROSEDUR PENYELlDIKAN DA N Tgl. Berlaku 04 Januari 2013
PELAPORAN KECELAKAAN
MENYETUJUI:
PEMBUAT MR DIREKSI
Nama Nurwidyawati Lilik Hartini Jaenur Mara Amikal
Rachman
Jabatan Sekretaris P2K3 MR Direktur Direktur Utama
.#
Ttd.«
•
4
FT.S!EI5 TY#.>
-- - - - -- I
]TANG<ht
.- .
l Aunt Rel No.
(
0\
TANGGAL08 pl Roe !
Page 1 of 6
PT. SIGMA UTAMA No. Dok. KKK- PR/ 03
JI. Landbouw No.1 Cibinong-Bogor No. Rev. 00
Judul : PROSEDUR PENYELIDIKAN DAN Tgl. Berlaku 04 Januari 2013
PELAPORAN KECELAKAAN
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan agar setiap kejadian insiden yang terjadi dalam lingkungan
PT. SIGMA UTAMA dapat cepat diinvesligasi, dilaporkan, dan dilakukan tindakan
perbaikan dan pencegahan terhadap setiap ketidaksesuaian dan sakit akibat kerja
dimana korban mendapatkan penanganan dengan segera. Selain itu agar diketahui
penyebab insiden baik insiden tersebut sehingga dapat diambil tindakan pencegahan
agar tidak terulang kembali.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup tahapan dalam penyidikan dan pelaporan suatu kejadian
yang hampir menyebabkan insiden atau situasi emergency serta gangguan
kesehatan yang mengakibatkan cidera maupun tidak cedera dan bentuk
penanganannya di lingkungan PT. SIGMA UTAMA
3. REFERENSI
Manual LK3
OHSAS 18001:2007 klausul 4.5.3.1
Permenaker No.05/MEN/1996
Undang-undang No.1 tahun 1970, tentang keselamatan kerja
4. DEFINISI
4.1 Insiden adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan atau direncanakan yang
mengakibatkan kerugian berupa cidera atau kehilangan nyawa/sakit atau tidak
ada gangguan pada proses dan lingkungan.
lnsiden dapat berupa :
1. Peristiwa, kejadian atau bahaya-bahaya yang menyertai
penyelidikan
(menurut kamus bahasa indonesia)
2. Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana bisa hampir
celaka, gangguan kesehatan, kejadian yang fatal, insiden juga situasi
emergency.
4.2 Cidera ringan adalah cidera yang mengakibatkan Iuka yang hanya
membutuhkan perawatan P3K dan dapat kembali bekerja.
4.3 Cidera sedang adalah cidera yang mengakibatkan Iuka dimana korban tidak
dapat masuk keesokan harinya/membutuhkan istirahat atau dirawat di rumah
sakit.
4.4 Cidera berat adalah cidera yang mengakibatkan korban kehilangan salah
satu
anggota tubuh/cacat.
Page 2 of 6
PT. SIGMA UTAMA No. Dok. KKK --PR/ 03
JI. Landbouw No.1 Cibinong-Bogor No. Rev. 00
Judul: PROSEDUR PENYELIDIKAN DAN Tgl. Berlaku 04 Januari 2013
PELAPORAN KECELAKAA N
4.9
4.10 Restricted Work Day Cases : Larangan operasi/ kerja di area kerja tertentu
karena kejadian emergency
4.11 Fatal Accident Rate : Jumlah kecelakaan kerja yang berakibat
fatal
4.12
Lost Time Injury Frequency : Tingkat keseringan/ frekuensi dari kehilangan
waktu kerja karena adanya kejadian emergency yang masih dalam hitungan jam
untuk setiap periodik tertentu
4.13 Total Recordable Incident Rate for each year Jumlah kecelakaan kerja
dalam setiap tahun yang tercatat
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1 Setiap karyawan wajib melaporkan setiap insiden baik K3 maupun lingkungan
-,,
( .· kepada PPD/MR OHSAS.
5.2 MR : Memastikan setiap insiden, insiden dilaporkan dan dinvestigasikan serta
memantau pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan.
5.3 Project Manager/Manajer/Kepala Divisi : menghentikan semua kegiatan
yang terkait dengan insiden, hampir celaka atau ketidaksesuaian guna investigasi
dan mencegah terulangnya kejadian serta memastikan tindakan perbaikan dan
pencegahan awal telah sesuai dengan menetapkan tindakan perbaikan dan
pencegahan lanjutan jika diperlukan.
5.4 P2K3 : melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan menetapkan program
sosialisasi kepada karyawan/subkontraktor terkait insiden dan insiden.
5.5 Ass. Man. Umum Personalia : membuat laporan ke Dinas Tenaga Kerja,
Jamsostek, Bapedalda dan mengeiuarkan surat peringatan untuk karyawan yang
terlibat insiden karena tidak mematuhi standar peraturan yang berlaku.
Page 3 of 6
PT. SIGMA UTAMA No. Dok. KKK- PR/ 03
JI. Landbouw No.1 Cibinong-Bogor No. Rev. 00
Judul: PROSEDUR PENYELIDIKAN DAN Tgl. Berlaku 04 Januari 2013
PELAPORAN KECELAKAAN
6. URAIAN PROSEDUR
Kegiatan Penanqqung
Jawab
6.1 Pelaporan lnsiden dan Penanganan MR /Tim RGD
Cidera
6.1.1 Setiap insiden kerja wajib dilaporkan kepada atasannya/MR
Area atau menghubungi nomor darurat yang ada. Bila terjadi pada
pekerja kontraktor maka pihak mandor wajib melaporkan
pada pengawas atau menghubungi nomor darurat yang ada.
6.1.2 Pelaporan awal dapat dilakukan secara verbal, melalui
komunikasi langsung, pesawat telepon atau radio
komunikasi.
6.1.3 Apabila terdapat korban jiwa maka kejadian
segera dilaporkan kepada MR / pihak lain yang ditunjuk.
Karban segera dibawa menuju rumah sakit terdekat dengan
fasilitas yang ada atau ambulance.
6.1.4 Apabila cidera yang terjadi sedang atau berat maka petugas
P3KIP2K3IMR di lokasi yang mengetahui insiden itu segera
rnelakukan tindakan pertolongan pertama bagi korban
sampai bantuan medis datang.
6.1.5 Apabila cidera yang terjadi ringan atau hanya membutuhkan
pengobatan P3K maka cidera dapat ditangani dengan
menggunakan fasilitas P3K yang tersedia di tempat
kerja atau meminta bantuan petugas P3K di area tersebut.
6.1.6 Lokasi kejadian segera diamankan untuk rnenjaga
barang bukti yang dipakai sebagai bahan penyelidikan
insiden nanti oleh tim RGD Area.
Page 4 of 6
PT. SIGMA UTAMA No. Dok. KKK -- PR/ O3
JI. Landbouw No.1 Cibinong-Bogor No. Rev. 00
Judul: PROSEDUR PENYELIDIKAN DAN Tgl. Berlaku 04 Januari 2013
PELAPORAN KECELAKAAN
c~· 6.2.3 Tim ini dipimpin oleh MR/P2K3 atau karyawan yang ditunjuk
dan melaksanakan kegiatan penyelidikan insiden dengan
kegiatan berupa; pengumpulan bukti-bukti di tempat kejadian
(foto-foto,gambar,dll) dan wawancara dengan saksi-
saksi yang berada saat insiden.
6.2.4 Setelah bukti-bukti dan informasi terkumpul, tim kemudian
akan mengadakan rapat untuk membahas temuan,
menentukan penyebab dan rekomendasi tindakan
perbaikan/pencegahan yang akan diambil.
Page 5 of 6
PT. SIGMA UTAMA No. Dok. KKK- PR/ 03
JI. Landbouw No.1 Cibinong-Bogor No. Rev. 00
Judul: PROSEDUR PENYELIDIKAN DAN Tgl. Berlaku 04 Januari 2013
PELAPORAN KECELAKAA N
(·._..
Page 6 of 6