You are on page 1of 10

Psikostudia

Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582


Volume 9 No.3 | November 2020: 195-204 e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia

Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan


Komitmen Afektif Karyawan

Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4


1,2,3 Magister Psikologi Profesi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia
1Email: sutan500@gmail.com
2Email: 159151301@uii.ac.id
3Email: budiharto@uii.ac.id
4Email: 19915060@students.uii.ac.id

Article Info ABSTRACT


Article history: This research aims to observe the impact of the gratitude training on the
Received 15 September 2020 affective commitment of employees. It used the design of non
Revised 21 September 2020 randomized pretest-posttest control group by giving a treatment and
Accepted 3 Oktober 2020 seeing its impacts. There were 22 participants in this research in which
they were divided into experiment group and control group. Each of
Keywords: experiment group and control group consisted of 11 participants.
Gratitude Affective commitment was measured by adapting Affective
Affective Commitment Commitment Scale (ACS Scale) made by Allen and Mayer (1991).
Employee Meanwhile, gratitude was measured using Psychological Measurement
Islamic Gratitude (PMIG) made by Kurniawan, I. N., Romdhon, A., Akbar,
P. L., & Endah, N. (2012). Based on the analysis using Mann Whitney U
Test showed the value of Z = -1.974, p=0.048, (p<0.05) meaning that
there was a difference in the score of affective commitment between the
control group and experiment group after given the gratitude training.

ABSTRAK Kata kunci


Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pelatihan kebersyukuran Kebersyukuran
terhadap komitmen afektif karyawan. Hipotesis penelitian, menyatakan terdapat Komitmen Afektif
pengaruh pelatihan kebersyukuran terhadap komitmen afektif karyawan. Karyawan
Penelitian ini menggunakan desain non randomized pretest-posttest control group,
yaitu memberikan sebuah perlakuan dan melihat dampak yang diterima atas
perlakuan tersebut. Komitmen afektif diukur dengan mengadaptasi Affective
Commitment Scale (ACS Scale) yang disusun Allen and Mayer (1991). Kebersyukuran
diukur menggunakan Psychological Measurement Islamic Gratitude (PMIG) yang
disusun Kurniawan, I. N., Romdhon, A., Akbar, P. L., & Endah, N. (2012).
Berdasarkan analisis Mann Whitney U Test menghasilkan nilai Z = -1.974, p=0.048,
(p<0.05) menunjukan ada perbedaan skor komitmen afektif antara kelompok
eksperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi
perlakuan. Artinya, karyawan yang bersyukur dengan pekerjaannya berpengaruh
positif pada komitmen afektifnya.
Corresponding Author:
Faraz
Magister Psikologi Profesi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Email: 159151301@uii.ac.id

195
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume 9 No. 3 | November 2020: 195-204

Karyawan merupakan investasi jangka organisiasi (Lina, 2007; Rhoades,


panjang dan faktor penting dalam Eisenberger, & Armei, 2001; Sheri & Kline,
kesuksesan bisnis maupun profitabilitas 2003). Dapat dikatakan bahwa semakin lama
perusahaan (Alexandra, 2019). Pada era masa kerja seorang karyawan, membuat
milenial, banyak karyawan bertalenta tinggi karyawan cenderung menerima keadaan
melakukan pindah kerja dan mencari lingkungan kerjanya sebagai bagian dari
perusahaan yang lebih menjanjikan dari segi dirinya dan sulit untuk melepaskannya.
kompensasi maupun flesibilitas kerja. Kontrak psikologis yang
Fenomena turn over itu dapat mengganggu menghubungkan antara individu dengan
kegiatan operasional perusahaan, organisasi dapat terjadi bila individu memiliki
melahirkan permasalahan moral pada komitmen afektif terhadap organisasinya
karyawan yang tersisa, dan juga (Zhou & Miao, 2014). Komitmen afektif yang
melambungkan biaya administrasi tinggi akan ditunjukkan dengan munculnya
pemrosesan karyawan baru, tunjangan, rasa rindu dengan rekan kerja, merasa
orientasi, dan biaya peluang yang hilang nyaman datang ke kantor untuk bekerja
karena karyawan harus mempelajari setiap harinya, senang berinteraksi dan
keahlian yang baru (Lee, 2018; Ferreira dan terlibat aktivitas dalam lingkungan
Almeida, 2015; Sukamto, Junarto, Kaihatu, pekerjaannya (Colquitt, dkk., 2015). Allen
Kartika, 2014). dan Meyer (1991) mengatakan bahwa
individu yang memiliki komitmen afektif
Penyebab terjadinya turn over antara
ditunjukan dengan adanya rasa keterikatan
lain stress kerja, kepuasan kerja, komitmen
secara emosional terhadap organisasi,
dan konflik (Mehmood, N., et.al, 2016).
identifikasi terhadap organisasi serta
Slack, Orife dan Anderson (2010)
keterlibatan dengan organisasi.
menyatakan bahwa adanya komitmen
Hasil penelitian Dewi (2013)
afektif memiliki efek pada kepuasan
menyatakan bahwa orang dengan
karyawan dan perusahaannya. Sehingga
komitmen afektif tinggi dapat memberikan
dapat dikatakan bahwa komitmen afektif
pengaruh kuat terhadap kinerja
menjadi bahasan yang penting untuk dikaji
organisasinya. Hal tersebut dikarenakan
lebih dalam karena memiliki keterkaitan
dalam setiap perannya di organisasi, ia
dengan berbagai aspek lain yang
menjalankan perannya dengan senang hati
mempengaruhi kelancaran suatu organisasi,
sehingga tidak segan untuk melakukan
termasuk mencegah turnover.
usaha lebih agar target yang telah
Komitmen afektif erat kaitannya
ditetapkan organisasi terpenuhi. Komitmen
dengan emosi individu terhadap
organisasinya (Colquitt, Lepine, & Wesson, afektif memiliki korelasi dengan motivasi
kerja, kepuasan kerja, turn over intention,
2015). Emosi tersebut tercermin melalui rasa
kualitas kehidupan kerja, job involvement,
senang, nyaman dan bahagia ketika terlibat
gaya kepemimpinan dan sikap inovatif
dalam lingkungan organsiasi. Albdour, A.A.,
dalam bekerja (Pramatreize, 2016; Kumoro,
Altawawneh, I., I (2014) menyatakan bahwa
2017; Risdaningsih, 2017; Suryanto &
ikatan emosi antara karyawan secara
Prihatiningsih, 2015; Iqbal, dkk. 2013; Hasan,
personal dengan organisasi menjadi hal
2010). Komitmen afektif menjadi kajian yang
yang berpengaruh terhadap keinginan
penting dan diperhatikan dalam dunia
individu agar tetap terlibat menjadi anggota
industri karena berpengaruh dengan banyak
organisasi. Faktor usia dan lama masa kerja
aspek dalam pekerjaan.
juga menjadi hal yang mempengaruhi
komitmen afektif seseorang pada

Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 196


(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOBORNEO (Jurnal Ilmiah Psikologi)

Sikap karyawan “menerima”, suatu sebelum (pratest) dan sesudah (pascatest).


bentuk rasa syukur dapat menumbuhkan subjek utama adalah karyawan perusahaan
rasa positif pada pengalaman hidup yang batik di Yogyakarta, dengan kriteria pernah
sudah dilalui atau situasi yang sedang bekerja dengan masa kerja minimal enam
dihadapi, sehingga orang yang bersyukur bulan, berjenis kelamin laki-laki dan
mampu menikmati apapun keadaan yang perempuan, beragama Islam. Selain itu juga
diterimanya dengan rasa senang dan puas karyawan terindikasi memiliki skor rendah
(Wicaksono, 2013). Killen, dkk., (2015) atau sedang pada skala komitmen afektif
menyatakan bahwa intervensi dan skala kebersyukuran berdasarkan skala
kebersyukuran dapat meningkatkan yang disebarkan. Pemilihan subjek
kesejahteraan. Algoe dan Zhaoyang (2016) disepakati bersama dengan Human Resource
menyatakan bahwa kebersyukuran memiliki Manager yang dicocokkan dengan hasil
dampak positif pada hubungan sosial penilaian kinerja yang didapat, sehingga
dengan lingkungannya. Bersyukur menjadi menjadi indikasi rendahnya komitmen
salah satu strategi koping untuk afektif. Pada penelitian ini menggunakan
menafsirkan pengalaman dan permasalahan dua jenis skala, yaitu skala komitmen afektif
hidupnya secara positif (Arief & Habibah, dan skala kebersyukuran. Skala komitmen
2015). Bentuk sederhana dari bersyukur ialah afektif mengacu pada Affective Commitment
berterimakasih atas apa yang diterima. Scale (ACS) yang sudah diadaptasi oleh
Mengucapkan rasa terimakasih atas Kumoro (2017). Sedangkan untuk
kehidupan yang dijalani dapat menimbulkan kebersyukuran menggunakan Psychological
kegembiraan, lebih sehat, ketenangan Measures of Islamic Gratitude (PMIG) yang
pikiran serta hubungan antar manusia yang dikembangkan oleh Kurniawan, I. N.,
semakin berkualitas (Emmons & Romdhon, A., Akbar, P. L., & Endah, N.
McCullough, 2003). Munajid (2006) dan Al- (2012).
Jauziah (2010) mengemukakan bahwa
dalam bersyukur selalu melibatkan tiga Prosedur Penelitian
aspek, yaitu; bersyukur memalui kalbu, Pelatihan kebersyukuran ini dilakukan
bersyukur secara lisan dan bersyukur dengan melalui beberapa tahapan, yaitu;
menggunakan anggota tubuh (perbuatan). pengurusan ijin penelitian, studi
Pada penelitian ini, peneliti memilih pendahuluan untuk mengetahui gambaran
intervensi kebersyukuran agar mendorong komitmen afektf karyawan, penyusunan
karyawan agar lebih memahami esensi alat ukur, penyusunan modul penelitian,
bersyukur, khususnya bersyukur melalui penentuan subjek penelitian, uji
kalbu, lisan dan perbuatan diharapkan dapat kelayakan modul, penentuan fasilitator dan
meningkatkan sikap positif dan afeksi co-fasilitator. Pengambilan data dilakukan
mereka terhadap perusahaan dan pada saat awal melakukan pengukuran
pekerjaannya sehari-hari, sehingga prates, kemudian pengukuran pascates
berpengaruh pada komitmen afektif yang diberikan setelah pelatihan kebersyukuran
dimiliki karyawan terhadap perusahaan. selesai diberikan dan pengukuran tindak
lanjut dilakukan dalam jeda waktu dua
METODE PENELITIAN minggu setelah pelatihan kebersyukuran.
Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama
Desain Penelitian
satu hari dengan enam sesi selama
Penelitian ini menggunakan model non
pelatihan, yaitu; (1) pembukaan, (2) makna
randomized pratest-pascatest control group
Syukur, (3) Syukur dengan hati, (4) Syukur
design. Peneliti melakukan pengukuran
dengan lisan, (5) Syukur dengan perbuatan,
Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 197
(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
e-ISSN: 2657-0963

(6) Penutup. Rancangan pelatihan


kebersyukuran dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 1. Blue Print Pelatihan Kebersyukuran
Sesi Waktu Kegiatan Sasaran Metode
08.00 –
Check-in
08.15
Opening Sesion: Berdoa bersama,
08.16 –
Perkenalan dan • Mendapatkan kesepakatan. games perkenalan
08.30
1 prosedur pelatihan • Saling mengenal antar
08.31 – fasilitator dan peserta Mengisi lembar isian
Harapan pelatihan
08.40
08.41 – Diskusi, sharing dan ice
Kontrak pelatihan
09.00 breaking ‘siap tempur’
Makna Syukur: Sharing, ceramah, dan
09.01 – Mengapa saya ingin diskusi
09.45 bergabung dengan • Memahami apa yang harus
2 perusahaan disyukuri, mengapa bersyukur
Sharing, ceramah,
09.46 – Makna Syukur:
diskusi, mengisi lembar
10.45 Mengenal syukur
kerja, ice breaking
• Peserta memahami seperti apa Sharing, ceramah,
10.46 –
3 Syukur dengan hati syukur dengan hati dan diskusi, mengisi lembar
12.10
penerapannya kerja
• Peserta memahami seperti apa Sharing, ceramah,
13.01 – syukur dengan lisan dan diskusi, mengisi lembar
4 Syukur dengan lisan
13.45 penerapannya dalam situasi kerja, ice breaking, role
kerja play
• Peserta memahami seperti apa Sharing, ceramah,
13.46 – Syukur dengan syukur dengan perbuatan dan diskusi, mengisi lembar
5
15.20 perbuatan penerapannya dalam situasi kerja, ice breaking,
kerja
Sharing session: Sharing.
15.21 –
6 Review materi dan
15.50
sharing pengalaman

Teknik Analisis Data yang dapat digunakan untuk melihat ada


Penelitian ini menggunakan teknik tidaknya perbedaan antara dua sampel
analisis Mann Whitney U Test. Test ini dependen yang berpasangan. Pada
meliputi uji non parametrik. Teknik analisis pelaksanaannya menggunakan software
Mann Whitney U Test merupakan pengujian SPSS 16 for windows.

Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 198


(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOBORNEO (Jurnal Ilmiah Psikologi)

HASIL PENELITIAN antara kelompok eksperimen dan kelompok


kontrol:
Berikut ini adalah hasil skor prates,
pascates dan tindak lanjut komitmen afektif
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis Skor Komitmen Afektif
Kelompok Nilai Z Sig. Keterangan
Eksperimen – Kontrol Prates -.298 0.766 Tidak Signifikan
Eksperimen – Kontrol Pascates -1.974 0.048 Signifikan
Eksperimen – Kontrol Tindak Lanjut -2.752 0.006 Signifikan

Berdasarkan hasil uji beda Mann Tabel 4. Hasil Uji Friedman Komitmen Afektif
Whitney U Test yang dilakukan antara Kelompok Kontrol
kelompok eksperimen dan kelompok Test Statistic
kontrol saat pengukuran prates, pascates,
dan tindak lanjut, dapat dideskripsikan N 11
bahwa hipotesis dalam penelitian ini Chi-square 0.154
diterima, artinya pelatihan kebersyukuran Df 2
yang diberikan menyebabkan adanya Asymp. Sig 0.926
perbedaan tingkat komitmen afektif antara
kelompok eksperimen dan kelompok Berdasarkan pada tabel diatas, terlihat
kontrol. bahwa kelompok kontrol mendapatkan nilai
Peneliti juga melakukan uji statistik Chi-square sebesar 0.154, dengan p value
dengan teknik Friedman Test untuk sebesar 0.926 (p>0.05), artinya tidak
mengetahui pengaruh pelatihan terdapat perbedaan skor komitmen afektif
kebersyukuran pada pengukuran prates, yang signifikan saat pengukuran prates,
pascates dan tindak lanjut pada kelompok pascates dan tindak lanjut pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol: kontrol.
Tabel 3. Uji Friedman Komitmen Afektif
Kelompok Eksperimen Pembahasan
Test Statistic Tujuan penelitian ini adalah
N 11 mengetahui pengaruh pelatihan
Chi-square 10.683 kebersyukuran terhadap komitmen afektif
Df 2 karayawan. Penelitian ini menggunakan dua
Asymp. Sig 0.005 skala yaitu Affective Commitment Scale
(ACS) untuk mengukur komitmen afektif
Berdasarkan hasil uji friedman pada dan Psychological Measurement Islamic
kelompok eksperimen, diketahui bahwa nilai Gratitude (PMIG) untuk mengukur
Chi-square sebesar 10.683, dengan p value kebersyukuran. Hasil uji hipotesis
sebesar 0.005 (p<0.05). Sehingga dapat membuktikan terdapat perbedaan antara
dikatakan bahwa terdapat perbedaan skor kelompok kontrol dan kelompok
komitmen afektif yang signifikan pada eksperimen. Dengan demikian, dapat
pengukuran prates, pascates dan tindak dikatakan bahwa pelatihan kebersyukuran
lanjut pada kelompok eksperimen setelah berpengaruh terhadap meningkatnya
diberikan pelatihan kebersyukuran. komitmen afektif dengan nilai signifikansi
sebesar 0,048 (p<0,05).
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian-penelitian sebelumnya.

Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 199


(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
e-ISSN: 2657-0963

Maulidiyah (2018) misalnya yang meneliti kebersyukuran untuk meningkatkan


tentang terapi kebersyukuran terhadap kesejahteraan subjektif pada remaja yang
meningkatnya kesejahteraan psikologis orangtuanya bercerai. Hasil penelitiannya
pada penderita kanker payudara. Hasil menunjukkan tidak ada pengaruh antara
penelitiannya memiliki kontribusi sebesar pelatihan kebersyukuran dengan
60,3%. Rahmanita (2016) yang melakukan peningkatan kesejahteraan subjektif,
penelitian tentang pelatihan kebersyukuran terutama untuk aspek kepuasan hidup
untuk meningkatkan kesejahteraan dengan nilai p=0,175 (p>0,05) dan aspek
subjektif pada penderita penyakit afeksi dengan nilai p=0,076 (p>0,05). Selain
hipertensi. Hasil penelitiannya sangat penelitian Rahman, Hairiyati (2019) juga
signifikan dengan score nilai t=9,628, mengalami hal yang sama. Penelitiannya
p=0,000 p<0,01). Penelitian yang dilakukan tentang Pelatihan kebersyukuran untuk
Krisnawati dan Sulistyarini (2015) juga meningkatkan keterikatan kerja karyawan
menunjukan hal yang sama, yakni terbukti tidak berpengaruh signifikan. Hasil
signifikan hubungan pengaruhnya. analisisnya dengan menggunakan Mann
Penelitiannya tentang pelatihan Whitney U Test menunjukkan bahwa nilai
kebersyukuran untuk meningkatkan prates sebesar 0,326 (p>0,05), nilai pascates
kesejahteraan subjektif pada penderita 0,135 (p>0,05) dan nilai pengukuran tindak
diabetes mellitus tipe II. Besaran sumbangan lanjut sebesar 0,067 (p>0,05).
hasil penelitiannya adalah Z=-3,814, p=0,000 Bila dicermati per aspek, hasil masing-
(p<0,01) dan pada nilai skor afeksi masing penelitian di atas menyebutkan
mendapatkan skor Z=-3,800, p=0,000 sebagai berikut, hasil penelitian Maulidiyah
(p<0,01). Penelitian Putri (2016) tentang (2018) menemukan bahwa antusiasme
pengaruh Pelatihan Kebersyukuran peserta dalam mengikuti pelatihan menjadi
terhadap meningkatnya kualitas hidup guru faktor penting yang berpengaruh pada
sekolah inklusi, menunjukan hal yang sama keberhasilan pelatihan. Ia juga
juga. Kontribusi hasil penelitiannya sebesar menyebutkan bahwa peserta yang terlibat
71%. Subjek yang sama di tempat yang dalam pelatihan belum pernah terlibat pada
berbeda dari penelitian Putri, dilakukan pelatihan yang sama sebelumnya sehingga
Leguminosa (2016), yang meneliti pelatihan peserta mendapat pengalaman baru dan
kebersyukuran terhadap stres kerja Guru di antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan
Sekolah inklusi, dan kontribusinya sebesar adalah tinggi. Rahmanita (2016)
56,1%. Penelitian Mukhlis dan Koentjoro mengatakan bahwa keberhasilan pelatihan
(2015) tentang Pelatihan kebersyukuran kebersyukuran dipengaruhi faktor antusias,
untuk menurunkan stress kecemasan motivasi dan penerimaan dari peserta.
menghadapi ujian nasional pada siswa SMA Penelitian yang dilakukan Krisnawati dan
juga menunjukan hasil yang sama, yakni Sulistyarini (2015) menyebutkan hal yang
signifikan dengan kontribusinya sebesar berbeda. Menurut mereka keberhasilan
50,7%. pelatihan kebersyukuran dipengaruhi
Penelitian tentang pengaruh faktor-faktor seperti, situasi kelompok yang
kebersyukuran terhadap kesejahteraan menciptakan hubungan interpersonal yang
psikologi, stres, komitmen afektif dan dekat, terbentuknya rasa saling percaya,
sebagainya dapat dikatakan pada umumnya berbagi pengalaman, mendukung,
berpengaruh secara signifikan, kecuali memahami, terbuka, umpan balik empati
penelitian yang dilakukan Rahman (2019). dan afirmasi positif. Penelitian Putri (2008),
Penelitiannya tentang Pelatihan menyebutkan bahwa keberhasilan pelatihan
Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 200
(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOBORNEO (Jurnal Ilmiah Psikologi)

kebersyukuran berkaitan dengan adanya peneliti berdiskusi dengan pihak manajemen


proses refleksi atas pengalaman yang mengenai permasalahan yang ada di
dimiliki serta sharing tentang pengalaman perusahaan. Penelitih ingin apa yang dilatih
masing-masing. Mukhlis dan Koentjoro nanti adalah yang benar-benar dibutuhkan
(2015) menyatakan bahwa keberhasilan atau memang permasalahan yang dihadapi
pelatihan kebersyukuran dipengaruhi perusahaan. Peneliti tidak mengajukan
adanya partisipasi aktif peserta, variabel apa yang hendak diteliti. Meskipun
memberikan modeling cara bersyukur sudah punya konsep tentang kesejateraan
kepada peserta, mampu memancing diskusi karyawan, tetapi sifatnya menyampaikan
yang membuat peserta mendapatkan sudut perlunya untuk melakukan penelitian di
pandang lain yang positif dari kondisi yang perusahaan. Peneliti dan manajemen
dihadapi. berdiskusi tentang kondisi pengelolaan
Faktor lain penyebab sebuah pelatihan karyawan serta dinamika yang dihadapi.
kebersyukurn gagal atau tidak menunjukan Berdasarkan informasi tersebut, peneliti
pengaruhnya terhadap kesejahteraan melakukan pendalaman dengan turun
psikologi, stres, komitmen afektif dan langsung kebeberapa unit untuk melakukan
sebagainya, antara lain: alokasi waktu yang wawancara, hasilnya mengerucut pada
terbatas, proses pelatihan harus variabel komitmen afektif. Saat peneliti
menyesuaikan jam kerja dan peserta tidak mengajukan variabel yang akan diangkat
100 persen berpartisipasi. Kemudian, beserta dengan data pendukung, pihak
pelatihan dilakukan setelah jam kerja selesai, manajemen mendukung dan mulailah
dimana karyawan dalam kondisi fisik yng persiapan pelatihan dirancang.
capek (Hairiyati, 2019). Faktor penyebab
kegagalan yang dikemukakan Rahman KESIMPULAN DAN SARAN
(2019) antara lain, materi yang diberikan Kesimpulan
lebih menekankan pada aspek kognitif, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemaparan materi banyak mengupas terdapat perbedaan antara komitmen
mengenai kebersyukuran secara teoritis, afektif karyawan sebelum dan sesudah
sementara sasaran kebersyukuran diberikan pelatihan kebersyukuran. Artinya
mengarah pada aspek emosi dan pelatihan kebersyukuran dapat efektif
pemaknaan. Hal tersebut membuat ruang meningkatkan komitmen afektif karyawan.
untuk saling bercerita dan berbagi
pengalaman menjadi terbatas. Saran
Berdasarkan deskripsi dan analisis di Saran yang dapat diberikan, bagi
atas dapat dikemukakan bahwa perusahaan, bahwa komitmen afektif
keberhasilan pelatihan kebersyukuran karyawan sangat dibutuhkan untuk
ditentukan oleh beberapa faktor, meningkatkan produktivitas kerja karyawan,
diantaranya adanya kerjasama dengan pihak semakin tinggi komitmen afektif karyawan
perusahaan, penerimaan peserta terhadap maka akan semakin produktif kerjanya. Dari
pelatihan, pelaksanaan, modeling, dan hasil penelitian menunjukan bahwa
kesadaran implementasi. pelatihan kebersyukuran dapat
Keberhasilan pelatihan dalam meningkatkan komitmen afektif karyawan,
penelitian ini antara lain disebabkan adanya karena itu sudah sangat tepat bagi
kerjasama yang baik dengan pihak perusahaan untuk mempertimbangkan
perusahaan. Kerjasama dengan pihak melakukan pelatihan kebersyukuran pada
perusahaan terjadi pada setiap aspek tahap
pelaksanaan pelatihan. Pada tahap awal,
Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 201
(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
e-ISSN: 2657-0963

beberapa divisi yang lain, di luar divisi yang Commitment in The Workplace, Fourth
menjadi subjek penelitian ini. Edition. New York: McGraw.
Kemudian perlu menjadi Cotton, J.L & Tuttle, J.M (1986). Employee
pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, turnover: a meta-analysis and review
yaitu jumlah subjek yang relatif memadai with implication for research. Academy
setidaknya minimal 15 orang per kelompok, of Management Review, 11(1), 55-70.
dan hal ini bisa dilakukan bila peneliti dapat Dewi, P. S. (2013). Hubungan Antara Leader
membangun hubungan baik dengan pihak Member Exchange Dan Budaya
perusahaan. Learning Organization Dengan
Komitmen Organisasi. Tesis.
DAFTAR PUSTAKA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Emmons, R. A., & McCullough, M. E. (2003).
Algoe, S. B & Zhaoyang, R. (2016). Positive
Counting Blessings Versus Burdens: An
Psychology in Context: Effects of
Experimental Investigation of
Expressing Gratitude in Ongoing
Gratitude and Subjective Well-Being in
Relationships Depend on Perceptions
Daily Life. Journal of Personality and
of Enactor Responsiveness. J Posit
Social Psychology. 84(2), 377-389.
Psychol. 11 (4): 399–415.
Ferreira, L.C.de M. dan Almeida, C. B. de A.
doi:10.1080/17439760.2015.1117131.
(2015). Employee Turnover and
Albdour, A.A., Altawawneh, I., I (2014).
Organizational Performance: A Study
Employee Engagement and
of the Brazilian Retail Sector. Brazilian
Organizational Commitment: Evidence
Business Review, Vol. 12, n. 4, Art. 2, p.
from Jordan. International Journal of
27-56
Business, 19(2).
file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/E
file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/f
mployee_Turnover_and_Organization
c62aa4b60c4b4d695f510845bce7bca7
al_Performance_a-2.pdf
5ed.pdf
Hairiyati, N. (2019). Pelatihan kebersyukuran
Al-Jauziah, I. A. Q. (2010). Sabar Dan Syukur:
untuk meningkatkan keterikatan kerja
Menguak Rahasia Di Balik Keutamaan
karyawan supermarket di Yogyakarta.
Sabar Dan Syukur. Penerjemah
Tesis. Magister Profesi Fakultas
Nurrhaim. Semarang: Pustaka Nuun.
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Allen, N. J., &. Meyer, J. P. (1991). A Three-
Universitas Islam Indonesia.
Component Conceptualization of
Yogyakarta.
Organizational Commitment. Human
Hasan, J. M. (2010). Organizational
Resource Management Review, 1. 61–
Commitmenr And Employee’s
89.
Innovative Behaviour. Journal of
Arief, M. F., & Habibah, N. (2015). Pengaruh
Management Research. 10 (1), 62-68
Strategi Aktivitas (Bersyukur dan
Iqbal, N., Ahmad, N., Majid, M., Javed, K.,
Optimis) terhadap Peningkatan
Zahra, A., Ateeq, M. (2013). Role of
Kebahagiaan pada Mahasiswa S1
Employee Motivationon Employee’s
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Commitment in The Context of
Seminar Psikologi dan Kemanusiaan
Banking Sector of D.G. KHAN,
UMM.
Pakistan. Journal of Human Resource
Colquitt, J. A., Lepine, J.A., Wesson, M, J
Management. 1 (1) 1-8. doi:
(2015). Organizational Behavior:
10.11648/j.jhrm.20130101.11
Improving Performance and

Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 202


(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOBORNEO (Jurnal Ilmiah Psikologi)

Killen, Alison And Macaskill, Ann (2015). Maulidiyah, G. S (2018). Terapi


Using a gratitude intervention to kebersyukruan sebagai upaya
enhance wellbeing in older adults. meningkatkan kesejahteraan
Journal of Happiness Studies, 16 (4), psikologis pada penderita kanker
947-964. payudara. Tesis. Magister Profesi
Krisnawati, E & Sulistyarini, I. (2015). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Efektivitas pelatihan kebersyukuran Budaya Universitas Islam Indonesia.
untuk meningkatkan kesejahteraan Yogyakarta.
subjektif pada penderita diabetes Mehmood, N., Norulkamar, U., Ahmad, U.
mellitus tipe II. Tesis. Magister Profesi Irum, S., Ashfaq, M., (2016) Job
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Satisfaction, Affective Commitment,
Budaya Universitas Islam Indonesia. and Turnover Intentions among Front
Yogyakarta. Desk Staff: Evidence from Pakistan.
Kumoro, R. D. H (2017). Pengaruh Gaya International Review of Management
Kepemimpinan Melayani Dan and Marketing | Vol 6 •
Dukungan Organisasional Persepsian file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Te
Terhadap Komitmen Afektif. Tesis. mp/JobSastisfactionAffectiveCommit
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. mentandTurnoverIntentions-
Kurniawan, I. N., Romdhon, A., Akbar, P. L., IRMM.pdf
& Endah, N. (2012). Pengembangan Mukhlis dan Koentjoro (2015). Pelatihan
psychological measures of Islamic kebersyukuran untuk menurunkan
gratitude (PMIG-Ukuran-ukuran stress kecemasan menghadapi ujian
psikologis kebersyukuran dalam nasional pada siswa SMA. Gadjah
perspektif Islam). Laporan Penelitian. Mada Journal of Professional
Yogyakarta: Research Centre for Psychology. Issn: 2407-7801. Volume 1,
Developing Psychological Measures No. 3, Desember 2015: 203 – 215
on Islamic Perspective Munajid, M. B. S. (2006). Silsilah Amalan Hati:
Lee, S., (2018). Employee Turnover and Ikhlas, Tawakkal, Optimis, Takut,
Organizational Performance in U.S. Bersyukur, Ridha, Sabar, Introspeksi
Federal Agencies Diri, Tafakkur, Mahabbah, Taqwa,
American Review of Public Administration, Wara’. Bandung: Irsyad Baitus Salam.
Vol. 48(6) 522 –534 Novitriami, Y & Hastjarjo, T, D. (2015).
file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/L Meningkatkan Komitmen Afektif
ee2018_EmployeeTurnoverandOrgani Melalui Cerita Sukses Organisasi.
zationalPerformance.pdf Journal of Professional Psychology. 1 (1).
Leguminosa, P. (2016). Pelatihan 18 – 32. ISSN: 2407-7801
Kebersyukuran Untuk Menurunkan Pramatreize, I.P (2016). Peran Kualitas
Stres Kerja Guru Sekolah Inklusi. Tesis. Kehidupan Dan Kepribadian
Magister Profesi Fakultas Psikologi Ekstraversi Terhadap Komitmen
dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Afektif Organisasi Pada Karyawan
Islam Indonesia. Yogyakarta. Kebun Binatang Gembiraloka. Tesis.
Lina, L. (2007). Individual Correlates of Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Organizatioal Commitment and Putri, D. A. (2016). Pelatihan Kebersyukuran
Intention to Leave the Organization. untuk meningkatkan kualitas hidup
Baltic Journal of Management, 2(2), 196- pada guru sekolah inklusi. Tesis.
212. Magister Profesi Fakultas Psikologi

Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 203


(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
e-ISSN: 2657-0963

dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Commitment to The Organization.


Islam Indonesia. Yogyakarta. Journal of Managerial Issues. 15 (4),
Rahman (2019). Pelatihan kebersyukuran 498-509.
untuk meningkatkan kesejahteraan Sukamto, H., Junarto, Y., Kaihatu, T., Kartika,
subjektif pada remaja yang E.W., (2014). Analisa Pengaruh
orangtuanya bercerai. Tesis. Magister Komitmen Afektif, Komitmen
Profesi Fakultas Psikologi dan Ilmu Normatif, dan Komitmen
Sosial Budaya Universitas Islam Berkelanjutan terhadap Turover
Indonesia. Yogyakarta. intention di Dragon Star Surabaya.
Rahmanita, A. ((2016). Efektivitas pelatihan Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa
kebersyukuran untuk meningkatkan Suryanto, S. & Prihatiningsih, W. (2015).
kesejahteraan subjektif pada Pengaruh Gaya Kepemimpinan
penderita penyakit hipertensi. Tesis. Terhadap Komitmen Organisasi
Magister Profesi Fakultas Psikologi Karyawan UKM di Wilayah Depok Jawa
dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Barat. Jurnal Vokasi Indonesia. 4 (1). 18
Islam Indonesia. Yogyakarta. – 34. doi: 10.7454/jvi.v4i1.48
Rhoades, L., Eisenberger, R., & Armei, S. Wicaksono, A. R. (2013). Hubungan antara
(2001). Affective Commitment to The Kebersyukuran dengan Efikasi Diri
Organization: The Contribution of pada Guru Tidak Tetap di Sekolah
Perceived Organizational Support. Dasar Muhammadiyah. Naskah
Journal of Applied Psychology. 86 (5), Publikasi. Surakarta: Universitas
825-836. Muhammadiyah Surakarta.
Risdaningsih, S (2017). Pengaruh Zhou, Y., & Miao, Q. (2014). “Servant
Kepemimpinan Transaksional dan Leadership and Affective Commitment
Transformasional Terhadap Komitmen in the Chinese Publich Sector: The
Afekktif di direktorat kepelabuhan. Mediating Role of Perceived
Tesis. Universitas Gadjah Mada. Organizational Support”. Psychological
Yogyakarta. Report Employement Psychology &
Sheri, B., & Kline, H. (2003). Employee Marketing. 115 (2), 381-395.
Perceptions of Stakeholder Focus and

Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Efektif Karyawan 204


(Tri Himawan Sutanto1, Faraz2, Sus Budiharto3, Muhliansyah4)

You might also like