You are on page 1of 16

PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (PERSEPSI

DUKUNGAN ORGANISASI) DAN ORGANIZATIONAL BASED SELF


ESTEEM (HARGA DIRI BERBASIS ORGANISASI) TERHADAP WORK
ENGAGEMENT DI PT. BPR KARYA PRIMA SENTOSA

Foura Augustina
Universitas Muhammadiyah Tangerang
fouratom26@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Perceived Organizational


Support (POS) dan Organizational Based Self Esteem (OBSE) terhadap Work
Engagement, baik secara parsial maupun simultan di PT. BPR Karya Prima Sentosa.
Penelitian ini menggunakan metode asosiasif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel
sebanyak 109 orang dengan teknik kuesioner. Analisis data deskriptif dan analisis
statistik inferensial untuk pengujian hipotesis. Pengolahan datanya dibantu dengan
microsoft excel dan software SPSS versi 25. Berdasarkan uji korelasi Perceived
Organizational Support (POS) (X1), dan Organizational Based Self Esteem (OBSE)
(X2) dengan Work Engagement (Y) memiliki hubungan kuat. Sedangkan kontribusi
Perceived Organizational Support (POS) (X1), dan Organizational Based Self
Esteem (OBSE) (X2) terhadap Work Engagement (Y) sebesar 64,8%. Berdasarkan uji
regresi berganda menunjukan bahwa semakin tinggi nilai Perceived Organizational
Support (POS) (X1), dan Organizational Based Self Esteem (OBSE) (X2) secara
bersamaan pada nilai tertentu, maka meningkatkan nilai Work Engagement (Y) pada
nilai tertentu pula. Pengaruh Perceived Organizational Support (POS) dan
Organizational Based Self Esteem (OBSE) secara simultan terhadap Work
Engagement di PT. BPR Karya Prima Sentosa signifikan. Secara parsial Perceived
Organizational Support (POS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Work
Engagement, dan Organizational Based Self Esteem (OBSE) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Work Engagement di PT. BPR Karya Prima Sentosa.

Kata Kunci : Perceived Organizational Support (POS), Organizational Based Self


Esteem (OBSE), Work Engagement.

1
THE EFFECT OF PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT
(PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI) AND ORGANIZATIONAL
BASED SELF ESTEEM (HARGA DIRI BERBASIS ORGANISASI) ON
WORK ENGAGEMENT AT PT. BPR KARYA PRIMA SENTOSA

Foura Augustina
Universitas Muhammadiyah Tangerang
fouratom26@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of Perceived Organizational
Support (POS) and Organizational Based Self Esteem (OBSE), on Work
Engagement, either partially or simultaneously at PT. BPR Karya Prima Sentosa.
This study uses an associative method with a quantitative approach. Sampling was
109 people with techniques are questionnaires. Descriptive data analysis and
inferential statistical analysis is for hypothesis testing. Data processing is assisted by
Microsoft Excel and SPSS version 25 software. Based on the Perceived
Organizational Support (POS) (X1) correlation test, and Organizational Based Self
Esteem (OBSE) (X2) with Work Engagement (Y) has a strong relationship. While the
contribution of Perceived Organizational Support (POS) (X1) and Organizational
Based Self Esteem (OBSE) (X2) to Work Engagement (Y) is 64.8%. Based on
multiple regression tests it shows that, the higher the value of Perceived
Organizational Support (POS) (X1) and Organizational Based Self Esteem (OBSE)
(X2) simultaneously at a certain value, then it will increase the value of Work
Engagement (Y) at a certain value as well. The simultaneous effect of Perceived
Organizational Support (POS) and Organizational Based Self Esteem (OBSE) on
Work Engagement at PT. BPR Karya Prima Sentosa is significant. Partially
Perceived Organizational Support (POS) has a positive and significant effect on
Work Engagement, and Organizational Based Self Esteem (OBSE) has a positive
and significant effect on Work Engagement at PT. BPR Karya Prima Sentosa.

Keywords: Perceived Organizational Support (POS), Organizational Based Self


Esteem (OBSE), Work Engagement.

2
I. PENDAHULUAN (POS) karyawan terhadap Work
Engagement di PT. BPR Karya
Di era globalisasi, perusahaan Prima Sentosa?
menghadapi persaingan ketat dalam 2. Apakah terdapat pengaruh
segala bidang. Memaksa agar sumber Organizational Based Self Esteem
daya manusia mampu menghadapinya (OBSE) karyawan terhadap Work
dengan cara mengembangkan diri. Engagement di PT. BPR Karya
Perusahaan juga membutuhkan Prima Sentosa?
karyawan atau pegawai yang dapat 3. Apakah terdapat pengaruh
terikat dengan pekerjaannya karena Perceived Organizational Support
karyawan yang memiliki tingkat work (POS), dan Organizational Based
engagement yang tinggi akan Self Esteem (OBSE) secara simultan
menunjukkan performa terbaik dalam terhadap Work Engagement di PT.
bekerja. (Bakker dan Leiter, 2010) BPR Karya Prima Sentosa?
dalam Ramdhani dan Sawitri (2017). Tujuan dari penelitian ini :
Perceived Organizational Support 1. Untuk mengetahui pengaruh
(POS) memiliki pengaruh yang kuat Perceived Organizational Support
terhadap Work Engagement pada (POS) terhadap Work Engagement
karyawan bank (Alvi & Haider,2014) di PT. BPR Karya Prima Sentosa.
yang dikutip kembali oleh Jaya, 2. Untuk mengetahui pengaruh
Prakoso, Putra (2020). Dwitasari dan Organizational Based Self Esteem
Widyasari (2015) dalam Aprilina, (OBSE) terhadap Work Engagement
Matulessy dan Rini (2019) dalam di PT. BPR Karya Prima Sentosa.
menyatakan bahwa Organizational 3. Untuk mengetahui pengaruh
Based Self Esteem (OBSE) terbukti Perceived Organizational Support
secara signifikan berpengaruh terhadap (POS), dan Organizational Based
Work Engagement. Self Esteem (OBSE) secara simultan
Berbeda dengan hasil penelitian di terhadap Work Engagement di PT.
Indonesia oleh Nusantria (2012) dalam BPR Karya Prima Sentosa.
Sulistyo (2017), menemukan bahwa
Perceived Organizational Support II. TINJAUAN
(POS) yang dirasakan oleh karyawan PUSTAKA
PT. Telkom tepatnya di Semarang
memiliki hubungan yang positif namun Work Engagement
tidak signifikan terhadap work Menurut Robbins (2018:100),
engagement karyawan. Berdasarkan Work Engagement juga merupakan
penelitian yang di lakukan oleh Yanti tingkat sejauh mana karyawan
dkk (2018) dapat disimpulkan bahwa memihak pekerjaannya dan secara aktif
hipotesis penelitian ditolak yakni berpartisipasi di dalamnya dan
pelatihan kepercayaan diri tidak menganggap bahwa pekerjaan tersebut
berpengaruh dalam meningkatkan penting bagi dirinya.
keterikatan kerja perawat rumah sakit Faktor yang mempengaruhi work
umum daerah di salah satu kabupaten engagement adalah rasa aman,
di Sulawesi Selatan. perasaan bermakna, dan kepuasan yang
Rumusan masalah dalam dirasakan karyawan tidak terlepas dari
penelitian ini adalah: dukungan penuh dari organisasi.
1. Apakah terdapat pengaruh Dukungan organisasi terhadap
Perceived Organizational Support karyawan adalah upaya mewujudkan

3
kesejahteraan dan berbagai Atribusi disposisional, Atribusi
penghargaan yang diberikan atas situasional.
kontribusi dan evaluasi dari kinerja Berdasarkan teori dari Eisenberger
karyawan. Kedua aspek tersebut et al. (1986) dalam Tjandra, Wijaya,
disebut dengan istilah Organizational Thio (2018:511) bahwa Perceived
support (Eisenberger et al., 1986 dalam Organizational Support (POS) ada tiga
Mufarrikhah, dkk, 2020:153-154). dimensi yaitu : Keadilan, Dukungan
Dimensi dan Indikator Work supervisor, Penghargaan organisasi dan
engagement (Bakker et al., 2008 dalam kondisi kerja.
Widanti, Mustami’ah, Nuriman, Terdapat 8 indikator Perceived
2019:35) adalah Organizational Support (POS) menurut
1) Semangat (Vigor), ditandai dengan Rhoades & Eisenberger (2002) dalam
adanya : Tingkat energi dan Tjandra, Wijaya, Thio (2018:512),
ketahanan mental yang tinggi ketika yaitu:
bekerja, kemauan memberikan 1) Organisasi dapat menghargai
upaya dalam pekerjaan seseorang, kontribusi karyawan.
dan kegigihan yang dimiliki dalam 2) Organisasi dapat menghargai usaha
menghadapi kesulitan. ekstra yang telah karyawan berikan.
2) Dedikasi (Dedication), mengacu 3) Organisasi memperhatikan segala
pada : Kemauan seseorang yang keluhan dari karyawan.
kuat untuk terlibat dalam 4) Organisasi peduli tentang
pekerjaannya dan merasakan makna, kesejahteraan karyawan.
antusias, inspirasi, kebanggaan dan 5) Organisasi dapat memberitahu
tantangan. karyawan jika melakukan pekerjaan
3) Penghayatan (Absorption), ditandai dengan tidak baik.
dengan : Sepenuhnya dapat 6) Organisasi memiliki kepuasan
berkonsentrasi, senang saat bekerja terhadap pekerjaan karyawan.
dan merasakan waktu terasa berlalu 7) Organisasi memberikan perhatian
dengan cepat, seseorang memiliki yang besar terhadap karyawan.
kesulitan dalam melepaskan diri dari 8) Organisasi bangga atas keberhasilan
pekerjaannya. karyawan dalam bekerja.

Perceived Organizational Support Organizational Based Self Esteem


(POS) (OBSE)
Perceived Organizational Support Organizational based self-esteem
(POS) adalah persepsi dukungan (OBSE) adalah tingkat kepercayaan
organisasi yang dirasakan seseorang tiap individu memiliki kemampuan dan
tentang sejauh mana tingkat para keyakinan untuk berpartisipasi dan
pekerja mempercayai bahwa organisasi melakukan pekerjaan di dalam
menilai kontribusinya dan peduli organisasi (Bowling, Eschleman,
terhadap kesejahteraan dirinya Kirkendall & Alarcon, 2010) dalam
(Robbins & Judge, 2015) dalam Sahrah Deriyanto dan Suryani (2020:92).
(2017:44). Pierce dan Gardner (2004)
Menurut Sigit (2003) dalam Jaya, menyatakan ada tiga faktor yang
Prakoso, Putra (2020:885), faktor yang berpengaruh terhadap Organizational
mempengaruhi Perceived Based Self Esteem (OBSE) yaitu
Organizational Support (POS), yaitu : struktur di tempat kerja, umpan balik
Hallo Effect, Attribution (atribusi), dari lingkungan atau dukungan sosial

4
(kepercayaan, keadilan, rasa hormat) depresi dan ketidakbahagiaan,
dan pengalaman sukses dalam kecemasan yang tinggi, impuls-
Deriyanto dan Suryani (2020:93). impuls agresivitas yang lebih
Menurut Reasoner (2010) dalam besar, mudah marah dan
Sebayang dan Sembiring (2017:337- mendendam.
338) menyebutkan ada lima dimensi 13) Merasa menderita karena
untuk mengukur self esteem, yaitu : ketidakpuasan akan kehidupan.
Perasaan aman (Feeling of Security), Dari uraian di atas hipotesis
Perasaan menghormati diri (Feeling of penelitian berikut :
Identity), Perasaan diterima (Feeling of Hipotesis ke 1 : Terdapat pengaruh
Belonging), Perasaan mampu (Feeling Perceived Organizational Support
of Competence), Perasaan berharga (POS) karyawan terhadap Work
(Feeling of Worth). Engagement di PT. BPR Karya Prima
Beberapa indikator untuk Sentosa
mengukur self esteem menurut Hipotesis ke 2 : Terdapat pengaruh
Reasoner (2010) dalam Sebayang dan Organizational Based Self Esteem
Sembiring (2017:337-338) yaitu : (OBSE) karyawan terhadap Work
1) Merasa bahwa lingkungan aman Engagement di PT. BPR Karya Prima
untuk mereka. Sentosa
2) Merasa dapat diandalkan dan Hipotesis ke 3 : Terdapat pengaruh
terpercaya. Perceived Organizational Support
3) Menyadari diri bahwa memiliki (POS), dan Organizational Based Self
berbagai potensi dan kelemahan dari Esteem (OBSE) secara simultan
orang lain. terhadap Work Engagement di PT. BPR
4) Memiliki karakteristik diri yang Karya Prima Sentosa
unik.
5) Individu harus disediakan III.METODOLOGI
kesempatan untuk mengeksplor diri PENELITIAN
agar mengetahui jati diri.
6) Merasa bahwa dirinya merupakan Metode penelitian yang digunakan
bagian dari kelompok dan dirinya yaitu dengan rumusan asosiatif kausal
diterima. dan pendekatan kuantitatif yaitu
7) Memiliki penilaian yang positif penelitian yang dilakukan agar dapat
tentang dirinya. mengetahui hubungan antara dua atau
8) Memiliki kemampuan pada dirinya lebih variabel.
sendiri dalam mencapai suatu hasil Menurut Sugiyono (2016:37),
yang diharapkan. bahwa penelitian asosiatif kausal
9) Percaya diri dan memiliki keyakinan merupakan penelitian yang bertujuan
dalam menghadapi kehidupan untuk mengetahui ada dan tidaknya
mereka nanti. pengaruh atau hubungan antara
10) Seseorang yang tidak memiliki variabel bebas terhadap variabel terikat
rasa kompetensi pribadi akan dan jika ada seberapa eratnya pengaruh
merasa tidak berdaya. atau hubungan serta berarti atau
11) Merasa dirinya berharga atau tidaknya pengaruh atau hubungan itu.
tidak, yang sifatnya pribadi seperti Pendekatan Kuantitatif adalah
pintar, sopan, dan baik. metode penelitian yang berlandaskan
12) Seseorang dengan perasaan harga pada filsafat potivisme, digunakan
diri rendah, sering mengalami untuk meneliti pada populasi atau

5
sampel tertentu, Sugiyono (2018:8). kuesioner.
karena penelitian ini berupa angka-
angka dan analisis menggunakan Operasionalisasi Variabel
statistik untuk mengukur serta Berikut adalah operasionalisasi
mendapatkan hasil penelitian melalui variable penelitian :
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Perceived Organizational Support (POS) (X1)
Variabel Dimensi Indikator No. Item
Keputusan kepentingan karyawan 1
Keadilan
Mendengar pendapat karyawan 2
Perhatian terhadap karyawan 3
Dukungan
Perceived Kepercayaan dari pimpinan 4
supervisor
Organizational Mendengarkan keluhan dari karyawan 5
Support (POS) Menghargai pekerjaan karyawan 6
(X1)
Penghargaan Adanya rewards yang diterima 7
organisasi dan Memberikan kesejahteraan 8
Kondisi kerja Hubungan baik atasan dan bawahan 9
Kenyamanan saat bekerja 10
Sumber: Eisenberger et al. (1986) dalam Tjandra, Wijaya, Thio (2018:511)

Tabel 2. Operasionalisasi Variabel Organizational based self-esteem (OBSE) (X2)


Variabel Dimensi Indikator No. Item
Rasa aman 1
Perasaan aman Rasa kepercayaan 2
Dapat diandalkan 3
Perasaan Kesadaran diri 4
menghormati Memiliki karakteristik 5
diri Mengetahui jati diri 6
Organizational Perasaan Merasa dihargai 7
based self-esteem diterima Memiliki penilaian positif terhadap diri 8
(OBSE) (X2) Kemampuan yang ada pada diri sendiri 9
Perasaan Percaya diri menghadapi kehidupan 10
mampu Keyakinan 11
Perasaan yang kompeten 12
Merasa dirinya berharga 13
Perasaan
Selalu merasa cemas 14
berharga
Tidak merasa bahagia dengan kehidupan 15
Sumber: Reasoner (2010) dalam Sebayang dan Sembiring (2017:337-338)

Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Work Engagement (Y)


Variabel Dimensi Indikator No. Item
Mental kuat selama bekerja 1
Kegigihan dalam menghadapi kesulitan kerja 2
Vigor
Kemauan untuk menginvestasikan segala upaya
3
dalam pekerjaan
Memiliki rasa tantangan 4
Work Inspirasi 5
Engagement (Y) Dedication
Antusiasme 6
Kebanggaan 7
Karyawan selalu penuh konsentrasi 8
Absorption Waktu terasa berlalu begitu cepat 9
Menemukan kesulitan dalam melepaskan diri 10

6
Sumber : (Bakker et al., 2008) dalam Widanti, Mustami’ah, Nuriman (2019:35)

Populasi dan Sampel Penelitian Metode Analisis Data


Menurut Sugiyono (2018:130) 1. Persyaratan Data
populasi sebagai wilayah generalisasi a. Uji Validitas
yang terdiri atas obyek/subyek yang Uji validasi instrumen (untuk
mempunyai kualitas dan karakteristik mengetahui kesahihan butir
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti pertanyaan atau pernyataan),
untuk dipelajari dan kemudian ditarik sehingga data yang digunakan
kesimpulan. Adapun populasi pada dalam analisis selanjutnya adalah
penelitian ini, adalah karyawan bagian data yang diambil berdasarkan
Marketing di PT. BPR Karya Prima butir pertanyaan yang valid,
Sentosa berjumlah 150 Orang. sedangkan butir yang tidak valid
Untuk menghitung penentuan dinyatakan gugur dan langsung di
jumlah sampel dari populasi tertentu drop (tidak diikutkan dalam
yang dikembangkan, maka pengujian selanjutnya).
pengambilan sampel menggunakan Keputusan mengenai validitas
rumus Slovin (Husen U, 2013:65) butir item dengan
dalam Hakim (2017:196). Perhitungan membandingkan rhitung dengan
pengambilan sampel dengan rtabel. Apabila rhitung lebih besar
menggunakan rumus Slovin, daripada rtabel (rh > rt) maka butir
N instrumen tersebut valid, tetapi
n sebaliknya bila rhitung lebih kecil
1  Ne 2 , dimana n adalah sampel,
daripada rtabel (rh < rt) maka butir
N adalah ukuran populasi, dan e adalah
instrumen tersebut tidak valid
persen kelonggaran ketidaktelitian
(drop) dan tidak dipergunakan
(taraf kesalahan) pengambilan sampel
dalam penelitian.
yang masih dapat ditolerir. Untuk nilai
b. Uji Reliabilitas
e ini, peneliti menggunakan nilai
Menurut Suharsimi Arikunto,
sebesar 5 %, mengingat waktu
(2016:221-222) Instrumen
melakukan penelitian sedang kondisi
dikatakan reliabel apabila
pandemi Covid-19 sehingga adanya
instrumen itu cukup baik
batasan untuk berkomunikasi terhadap
sehingga mampu mengungkap
orang banyak dan harus mengikuti
data yang dipercaya. Uji
protokol kesehatan untuk mengindari
reliabilitas dalam penelitian ini
bertambahnya penyebaran Covid -19.
menggunakan rumus Cronbach
n=
150
=
150
¿
150
=
150
=109 , 09 ¿ 109
Alpha karena angket atau
1+150(0 , 05 )2 1+150(0 , 0025) 1+0 , 375 1 ,375
kuesioner yang dipergunakan
dalam penelitian ini tidak
Untuk kebutuhan proses analisis terdapat jawaban yang bernilai
data, jumlah sampel yang diambil yaitu salah atau nol. Instrumen dapat
109 responden, dengan teknik random dikatakan reliabel tinggi jika
sampling. Dengan teknik pengumpulan koefisien Alpha sama dengan
data yaitu angket untuk data primer atau lebih besar dari 0,600.
yang digunakan adalah kuesioner. c. Uji Asumsi Klasik
Penulis mempersiapkan daftar Uji asumsi klasik dilakukan
pertanyaan yang akan diisi oleh pihak sebagai syarat untuk analisis
terkait di sebuah organisasi. regresi berganda yang meliputi

7
uji multikolinieritas dan uji Secara Parsial (Uji t)
heteroskedastisitas. H0 = Jika nilai thitung ≤ ttabel atau
nilai probabilitas
2. Uji Hipotesis signifikansi lebih besar dari
a. Uji Regresi 0,05 (tingkat kepercayaan
Regresi berganda adalah suatu yang dipilih) maka
teknik untuk dapat menentukan hipotesis nol (H0) diterima
korelasi antara suatu variabel dan hipotesis alternatif (Ha)
criterion dengan kombinasi dari ditolak.
dua atau lebih variabel Ha = Jika nilai mutlak thitung ≥ ttabel
predicator. Dalam regresi ganda atau nilai probabilitas
itu kesalahan prediksi dapat signifikansi lebih kecil dari
diperkecil, karena dalam prediksi 0,05 (tingkat kepercayaan
itu dimasukkan variabel-variabel yang dipilih) maka
(faktor-faktor) lain yang hipotesis nol (H0) ditolak
berpengaruh dalam prediksi. dan hipotesis alternatif (Ha)
Bentuk umum dari analisis diterima.
regresi berganda ini yaitu : Secara Simultan (Uji f)
H0 = Jika nilai Fhitung ≤Ftabel
atau nilai probabilitas
Keterangan : signifikansi lebih besar dari
Ŷ = Prediksi Work Engagement 0,05 (tingkat kepercayaan
X1 = Perceived Organizational yang dipilih) maka
Support (POS) hipotesis nol (H0) diterima
X2 = Organizational Based Self dan hipotesis alternatif (Ha)
Esteem (OBSE) ditolak.
a = Nilai Konstanta Ha = Jika nilai mutlak Fhitung≥
Ftabel atau nilai
ᵋ = epsilon (faktor-faktor lain probabilitas signifikansi
yang tidak diteliti) lebih kecil dari 0,05
b1 = Koefesien regresi parsial (tingkat kepercayaan yang
variabel bebas ke-1 dipilih) maka hipotesis nol
b2 = Koefesien regresi parsial (H0) ditolak dan hipotesis
variabel bebas yang ke-2 alternatif (Ha) diterima.
b. Uji Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui persentase IV. HASIL PENELITIAN DAN
sumbangan pengaruh variabel PEMBAHASAN
independen secara serentak
terhadap variabel dependen. Uji Validitas
c. Uji Signifikansi Hipotesis 1. Variabel Perceived Organizational
Rancangan Uji Hipotesis dibuat Support (POS)
berdasarkan perumusan masalah Uji validitas instrument Perceived
dan tujuan penelitian, dan Organizational Support (POS) (X1)
ketentuan rancangan hipotesis. menggunakan pearson correlation
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Uji r Hitung Pearson Correlation Variabel X1
Perceived Organizational Support (POS) (X1) Keterangan
X11 Pearson Correlation .576** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000

8
N 109
X12 Pearson Correlation .652** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X13 Pearson Correlation .649** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X14 Pearson Correlation .595** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X15 Pearson Correlation .776** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X16 Pearson Correlation .721** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X17 Pearson Correlation .716** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X18 Pearson Correlation .616** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X19 Pearson Correlation .654** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X110 Pearson Correlation .627** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel 4, bahwa esteem (OBSE) (X2)
variabel X1 yang terdiri dari 10 Uji validitas instrument
item menunjukkan dari butir 1 Organizational based self-esteem
sampai dengan 10 valid, karena r (OBSE) (X2) menggunakan pearson
hitung (korelasi) > r tabel (0,361) correlation dapat dilihat pada tabel
dan signifikansi < 0.05. berikut :
2. Variabel Organizational based self-
Tabel 5. Uji r Hitung Pearson Correlation Variabel X2
  Organizational based self-esteem (OBSE) Keterangan
X21 Pearson Correlation .458** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X22 Pearson Correlation .703** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X23 Pearson Correlation .660** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X24 Pearson Correlation .662** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X25 Pearson Correlation .615** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X26 Pearson Correlation .641** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X27 Pearson Correlation .724** Valid

9
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X28 Pearson Correlation .723** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X29 Pearson Correlation .639** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X210 Pearson Correlation .588** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X211 Pearson Correlation .708** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X212 Pearson Correlation .666** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X213 Pearson Correlation .597** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X214 Pearson Correlation .577** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
X215 Pearson Correlation .376** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel 5 bahwa 3. Variabel Work Engagement (Y)
variabel X2 yang terdiri dari 15 Uji validitas instrument Work
item menunjukan dari butir 1 Engagement (Y) menggunakan
sampai dengan 15 valid, karena r pearson correlation dapat dilihat
hitung (korelasi) > r tabel (0,361) pada tabel berikut:
dan signifikansi < 0.05.
Tabel 6. Uji r Hitung Pearson Correlation Variabel Y
Keteranga
  Work Engagement n
Y1 Pearson Correlation .657** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y2 Pearson Correlation .680** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y3 Pearson Correlation .637** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y4 Pearson Correlation .655** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y5 Pearson Correlation .726** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y6 Pearson Correlation .746** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y7 Pearson Correlation .667** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109

10
Y8 Pearson Correlation .508** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y9 Pearson Correlation .709** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
Y10 Pearson Correlation .726** Valid
Sig. (2-tailed) 0,000
N 109
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel 6 bahwa
variable Y yang terdiri dari 10 item Uji Reliabilitas
menunjukan dari butir 1 sampai Uji reliabilitas menggunakan
dengan 10 valid, karena r hitung rumus Cronbach Alpha. Berikut
(korelasi) > r tabel (0,361) dan diperoleh nilai Cronbach Alpha seperti
signifikansi < 0.05. yang tertera pada tabel berikut :
Tabel 7. Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbach's Alpha Hasil
Perceived Organizational Support (POS) (X1) 0,854 Reliabel
Organizational based self-esteem (OBSE) (X2) 0,880 Reliabel
Work Engagement (Y) 0,856 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2021.
Jika rhitung reliabitas lebih besar dari  Jika nilai Tolerance > 0,10 maka
rtabel maka dinyatakan reliabel. Pada artinya tidak terjadi
hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa Multikolineritas terhadap data
variabel Perceived Organizational yang diuji
Support (POS), Organizational based  Jika nilai Tolerance < 0,10 maka
self-esteem (OBSE) dan Work artinya terjadi Multikolineritas
Engagement memiliki reliabilitas terhadap data yang diuji
sangat tinggi, karena mempunyai 2) Melihat nilai VIF (Variance
tingkat keandalan koefisien > 0,800. Inflation Factor)
 Jika nilai VIF < 10,00 maka
Uji Mulitikolinieritas artinya tidak terjadi
Pengujian multikolinearitas Multikolineritas terhadap data
dilakukan melihat besarnya tolerance yang diuji
value dan variance inflation factor  Jika nilai VIF > 10,00 maka
(VIF). Dasar pengambilan keputusan artinya terjadi Multikolineritas
pada Uji Multikolineritas dapat terhadap data yang diuji
dilakukan dengan dua cara: Dari hasil perhitungan diperoleh
1) Melihat nilai Tolerance : hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.207 2.685 .449 .654
Perceived Organizational Support .169 .074 .170 2.289 .024 .592 1.690
(POS)
Organizational Based Self Esteem .517 .056 .690 9.291 .000 .592 1.690
(OBSE)
a. Dependent Variable: Work Engagement
Sumber : Output SPSS, Penelitian 2021

11
Dari Tabel 8 hasil uji regresi terjadi ketidaksamaan varian
multikolinearitas adalah nilai dari suatu residual pengamatan ke
Tolerance variabel X1 dan X2 0,592 > pengamatan yang lain. Salah satu cara
0,10 artinya tidak terjadi untuk mendekati heteroskedastisitas
multikolineritas terhadap data yang adalah dengan melihat grafik scatter
diuji. Hasil perhitungan juga plot antara nilai prediksi variabel
menunjukkan bahwa semua variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya
bebas nilai VIF 1,690 < 10. Jadi (SRESID). Jika ada titik-titik
disimpulkan bahwa tidak ada gejala membentuk pola tertentu yang teratur.
multikolinearitas dalam model regresi Jika titik-titik menyebar di atas dan di
yang digunakan. bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa
membentuk pola tertentu maka tidak
Uji Heteroskedastisitas terjadi heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan (Ghozali,2016).
untuk mengetahui apakah dalam model

Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas


Dari hasil output SPSS pada heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
gambar 1 menunjukkan tidak ada
gangguan heteroskedastisitas yang Uji Hipotesis
terjadi dalam proses estimasi parameter 1. Regresi Berganda
model penduga, titik-titik menyebar di Regresi berganda adalah model
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu regresi/prediksi yang melibatkan
Y tanpa membentuk pola tertentu maka lebih dari satu variabel bebas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Jadi prediktor. Berikut hasil output SPSS
secara keseluruhan dapat disimpulkan untuk regresi berganda:
bahwa tidak ada masalah
Tabel 9. Hasil Pengujian Regresi Linier Linier Y atas X1 dan X2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.207 2.685 .449 .654
Perceived Organizational Support (POS) .169 .074 .170 2.289 .024
Organizational Based Self Esteem (OBSE) .517 .056 .690 9.291 .000
a. Dependent Variable: Work Engagement
Sumber : Output SPSS, Penelitian 2021
Pada tabel 9, kolom B pada Organizational based self-esteem
Constanta (a) adalah 1,207, skor (OBSE) (b) adalah 0,517. Maka
Perceived Organizational Support diperoleh persamaan regresi :
(POS) (b) adalah 0,169, skor Y = 1,207 + 0,169X1 + 0,517X2

12
Dari persamaan di atas, nilai
koefisien X1 dan X2 bernilai positif, 2. Uji Koefisien Determinasi
sehingga diartikan semakin tinggi Pengujian koefisien determinasi
nilai Perceived Organizational untuk mengetahui seberapa besar
Support (POS) dan Organizational tingkat pengaruh variabel bebas
based self-esteem (OBSE) maka terhadap variabel terikatnya.
semakin tinggi pula Work Perhitungan melalui SPSS :
Engagementnya.
Tabel 10. Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .809a .654 .648 3.205
a. Predictors: (Constant), Organizational Based Self Esteem (OBSE), Perceived Organizational Support (POS)
b. Dependent Variable: Work Engagement
Sumber : Output SPSS, Penelitian 2021

Output SPSS pada tabel 10, tidak diteliti (epsilon).


diperoleh nilai Adjusted R Square
0,648 kemudian dikalikan 100% 3. Uji Signifikansi Hipotesis
sesuai rumus uji koefisien Uji t
determinasi (r2x100%), sehingga Untuk mengetahui tingkat
diperoleh hasil 64,8%. Dengan signifikasi pengaruh antara
demikian besarnya kontribusi Perceived Organizational Support
Perceived Organizational Support (POS) (X1) terhadap Work
(POS) dan Organizational based Engagement (Y), maka nilai-nilai
self-esteem (OBSE) terhadap Work koefisien korelasi dengan uji t,
Engagement adalah sebesar 64,8% kemudian hasil perhitungan tersebut
sedangkan sisanya 35,2% dibandingkan dengan tabel t two test
dipengaruhi oleh variabel lain yang :
Tabel 11. Hasil Pengujian Signifikansi Hipotesis Secara parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.207 2.685 .449 .654
Perceived Organizational Support (POS) .169 .074 .170 2.289 .024
Organizational Based Self Esteem (OBSE) .517 .056 .690 9.291 .000
a. Dependent Variable: Work Engagement
Sumber : Output SPSS, Penelitian 2021
Untuk mengetahui nilai t tabel a) Pengaruh Perceived Organizational
menggunakan rumus : Support (POS) (X1) terhadap Work
t tabel = (taraf signifikansi dibagi 2; Engagement (Y)
jumlah responden dikurangi jumlah Hasil output SPSS pada tabel 12,
variabel bebas dikurangi 1) jika diperoleh nilai t hitung Perceived
ditulis dalam bentuk rumus adalah : Organizational Support (POS)
(α/;n-k-1) sebesar 2,289 > t tabel 1,983, dan
t tabel = (0,05/2 ; 109-2-1) atau nilai signifikansi 0,024 < 0,05, pada
(0,05/2 ; 109-3) selang kepercayaan 95%, sehingga
t tabel = (0,025; 106), diperoleh disimpulkan Ha diterima, artinya :
nilai t tabel sebesar 1,983 pada Terdapat pengaruh signifikan
selang kepercayaan 95% Perceived Organizational Support
(POS) terhadap Work Engagement

13
di PT. BPR Karya Prima Sentosa. self-esteem (OBSE) terhadap Work
b) Pengaruh Organizational based Engagement di PT. BPR Karya
self-esteem (OBSE) (X2) terhadap Prima Sentosa.
Work Engagement (Y)
Hasil output SPSS pada tabel 12, Uji f
diperoleh nilai t hitung Untuk uji hipotesis secara
Organizational based self-esteem simultan antara Perceived
(OBSE) sebesar 9,291 > t tabel Organizational Support (POS) dan
1,983, dan nilai signifikansi 0,000 < Organizational based self-esteem
0,05 pada selang kepercayaan 95% (OBSE) terhadap Work
sehingga disimpulkan Ha diterima, Engagement, berikut hasil output
artinya : Terdapat pengaruh SPSS versi 25:
signifikan Organizational based
Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Tabel Anova
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2060.828 2 1030.414 100.305 .000b
Residual 1088.915 106 10.273
Total 3149.743 108
a. Dependent Variable: Work Engagement
b. Predictors: (Constant), Organizational Based Self Esteem (OBSE), Perceived Organizational Support (POS)
Sumber: Output SPSS, Penelitian 2021
Tabel 12, pada kolom F Uji signifikansi hipotesis
diperoleh Fhitung sebesar 100,305 > membuktikan terdapat pengaruh
Ftabel sebesar 3.08, atau dengan signifikan Perceived Organizational
membandingkan nilai probabilitas Support (POS), dan Organizational
(sig.F change) = 0,000 < 0,05. based self-esteem (OBSE) secara
Maka keputusannya adalah Ha simultan terhadap Work Engagement di
diterima, artinya : Terdapat PT. BPR Karya Prima Sentosa.
pengaruh signifikan Perceived Pengaruh paling dominan terhadap
Organizational Support (POS), Work Engagement yaitu
dan Organizational based self- Organizational based self-esteem
esteem (OBSE) secara simultan (OBSE), hasil ini dilihat dari nilai
terhadap Work Engagement di PT. koefisien determinasi.
BPR Karya Prima Sentosa, pada Romadona (2018) menyatakan
selang kepercayaan 95%. bahwa orang yang ada di sekitar dan
kondisi situasional memiliki peran
V. PENUTUP untuk pembentukan self-esteem.
Setelah individu mendapat dukungan
Dari hasil penelitian ini bahwa sosial maka produktivitas, motivasi,
disimpulkan Perceived Organizational dan kepuasan kerja, dan komitmen atau
Support (POS) dan Organizational work engagement terhadap suatu
based self-esteem (OBSE) bernilai organisasi akan dapat meningkat dalam
positif, sehingga diartikan semakin Deriyanto dan Suryani (2020).
tinggi nilai Perceived Organizational Sehingga penelitian ini memberikan
Support (POS) dan Organizational informasi bahwa Organizational based
based self-esteem (OBSE) maka self-esteem (OBSE) memiliki peran
semakin tinggi pula Work Engagement peting untuk meningkatkan Work
dengan nilai tertentu. Engagement.

14
2017.
DAFTAR PUSTAKA Mufarrikhah, J, L dkk. (2020). Peran
Perceived Organizational
Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Support Terhadap Work
Penelitian: Suatu Pendekatan Engagement Karyawan.
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta VOLUME 6, NO. 2, 2020: 151-
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. J. 164 DOI:
2018. Perilaku Organisasi. 10.22146/gamajop.56396 ISSN
Organizational Behavior 2407-7798 (Online).
( Buku 1, Edisi Ke-12). Jakarta: Ramdhani, G, F dan Dian R. S. (2017).
Salemba Empat. Hubungan Antara Dukungan
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Organisasi dengan Keterikatan
Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kerja pada Karyawan PT. X di
Kualitatif, Kombinasi dan Bogor. Volume 6(1), 199-205.
R&D). Bandung: Alfabeta. Sahrah, A. (2017). Perceived
Aprilina dkk. (2019). Kualitas Organizational Support dan
Kehidupan Kerja dan Harga Organizational Citizenship
Diri Berbasis Organisasi Behavior pada Perawat Rumah
dengan Keterikatan Kerja PNS Sakit. InSight, Vol. 19 No. 1,
Pemerintah Kota Palangka Februari 2017 ISSN: 1693–
Raya. Vol. 15, No. 1, April 2552.
2019 ISSN : 1858-4063 Sebayang, S dan Jafar S. (2017).
EISSN : 2503-0949. Pengaruh Self Esteem dan Self
Deriyanto, E, F dan Suryani. (2020). Efficacy Terhadap Kinerja
Dukungan Sosial dengan Karyawan Studi Kasus Di PT.
Organizational Based Self Finnet Indonesia. Vol.4, No.1
Esteem pada Generasi Y. Vol April 2017 ISSN : 2355-9357.
11 No 2 Oktober 2020 ISSN Sulistyo, A, R. (2017). Pengaruh
2087-3441 (Printed) ISSN Karakteristik Pekerjaan,
2549-9882 (Online). Persepsi Dukungan Organisasi,
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis dan Efikasi Diri Terhadap
Multivariete Dengan Program Kepuasan Kerja Melalui
IBM SPSS. Semarang: Badan Keterikatan Kerja Pegawai
Penerbit Universitas PPPPTK Seni dan Budaya
Diponegoro. Yogyakarta Universitas Islam
Jaya, M, R dkk. (2020). Pengaruh Indonesia Fakultas Ekonomi
Perceived Organizational Program Studi Manajemen.
Support Terhadap Work Tjandra, H, C dkk. (2018). Pengaruh
Engagement pada Karyawan Perceived Organizational
Marketing di PT. Len Industri. Support Terhadap Komitmen
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 Afektif Karyawan Hotel di
ISSN 2460-6448. Surabaya.
Hakim, M. (2017). Pengaruh Motivasi, Widanti, N.S dkk. (2019). Work
Lingkungan Kerja dan Budaya Engagement pada Karyawan
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Perusahaan Pelayaran “X”
di Dinas Pendapatan Daerah Cabang Surabaya Universitas
Kota Palembang. Jurnal Ilmu Hang Tuah Fakultas Psikologi.
Manajemen Vol. 6 No. 2 Juni Yanti, D, T, R dkk. (2018). Pengaruh

15
Pelatihan Efikasi Diri terhadap
Keterikatan Kerja Perawat
Rumah Sakit Umum Daerah di
Sulawesi Selatan. Volume 10,
Nomor 2, Desember 2018
DOI:10.20885/inter
vensipsikologi. vol10.iss2.art3
P-ISSN 2085-4447; E-ISSN
2579-4337.

16

You might also like