You are on page 1of 7

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP

KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI


(Penelitian mengenai Internal CSR pada Karyawan PT Pembangkit Jawa-Bali Unit
Pembangkitan Paiton)

Nurillahizazi Winda Suprayitno


Heru Susilo
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: nurillahizazi.ws@gmail.com

ABSTRACT

Implermentation of the good CSR ceertainly going to impsact for a company. Implementation of CSR to
revieew the stakeholdeer example employee. The purpoose of this studuy to desscribe and explain of Corporate
Social Responsbility (CSR), job sattisfaction, and organizatiional commitment. This raesearch explanastory
research with quantitative approach. Population in this study is all employes of PT PJB UP Paiton amounted
to 226 employees. The sampling terchnique used proportional random sampling using th formula Slovin and
ttal samples obtained from 69 employees. The method for collecting the data by distributing questionnaries
and secondary data with. The analysis techniqe used in this resarch is the path analysis with SPSS 22.0
software. The results showed thaht Corpoorate Sociall Responsibility had siggnificant effect on job
sattisfaction with a beta coeffivcient 0,751. Corporatte Social Responsibility had no siggnificant effect on the
organizational commitmment with abeta coefficianet 0,074. Job satisfaction had significant effect on the
organizational commitment with a betsa coefficient 0,424. Job satisffaction mediates the Corporate Social
Responsibility of the organizational commitment to the value of the indirect effect is greater than its direct
effect.
Keywords: Corporate Social Responsibility, Job Satisfaction, Organizational Commitment.

ABSTRAK

Penerapan CSR yang baik tentunya akan berdmpak bagi sebuah perusaahaan. Penerapan CSR ditujjukkan
untuk para astakeholder salah satnya karyawan. Tujuan dari penelitiasn ini adalah untuk menggambarkan dan
menjelaskan : Corporate Soccial Responsibility, kepuasaan kerja, dan komittmen organisasi. Jenis penelitian
ini nmerupakan explanatory research dnggan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh kryawan PT PJB UP Paiton yang berjumlah 226 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah proportional random sampling dengan menggunakan rumus Slovin dan didapat jumlah
sampel sebanyak 69 karyawan. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunde. Menggunakan
analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan software SPSS 22.0. Hasil dari penelitian menunjjukkan
Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap kepuaasan kerja dengan nilai koeefisien beta
sebesar 0,751. Coorporate Social Responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap kommitmen organisasi
dengan nilai koefidien beta 0,074. Kepuasan Kerj nberpengaruh siggnifikan terhadp komitmen organnisasi
dengan niaio koefisien beta swebesa 0,424. Kepuasan kerja memediasi Corporate Social Responsibility
terhadap kommitmen organisasi dngan nilai pengaruih tidak langsng lebih besar daripada pengaruh
lngsungnya.

Kata kunci : Corporate Social Responsibility, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 127


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN mengenai Internal CSR pada Karyawan PT
Pwerusahaan yang menggalami Pembangkit Jawa-Bali Unit Pembangkitan
perkembangan tentunya diikuti dengan kesuksesan Paiton)”
perusahaan dalam nmenentukan sttrategi yang
ditetapkan, mka sumber daya manusia akan 2. KAJIAN PUSTAKA
mempunyai kdudukan dan peran yang sangat 2.1 CSR
penting. Corporate Sociial Responnsibility (CSR) Suhandari (2007) dalam Untung (2008:1),
atau tangung jaswab sosial persahaan nmerupakan “Corpoorate Social Resposnsibility (CSR)
slah satu berntuk strategi perusahaan dalam nmerupakan saalah satu bntuk tangung jaawab
mengembangkan usahanya. CSR saat ini semakin perusahaan dengan mermpertimbangkan
populer dan bahkan aktivitas CSR ditempatkan di permbangunan ekoonomi secarra brkelaanjutan
posisis teratas. yang memperwhatikan tiga aspek yaitu ekonomi,
sosiial dan lingkunggan”. Sedangkan nmenurut
PT Pembangkit Jawa-Bali Unit Bank Dunia, “Tangung jawab sosial rperusahaan
Pembangkitan Paiton (PT PJB UP Paiton) terdiri dari bebrapa kommponen yang penting yaitu
merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dampak
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang dari aktivitas yang telah ditimbulkan oleh suatu
kelistrikan untuk mengurusi hajat hidup orang perusahaan”. (Erni, 2011:164).
banyak. Kemajuan sebuah perusahaan tidak
terlepas dari kualitas smber daya manusi. Sebagai Konsep CSR
salah satu perusahaan yang mengelola potensi Menurut Trevino dan Nelson (1955) dalam
besar di negara Indonesia berupa batu bara, PT PJB Erni (2011:165) “CSR dikonsepkan sebagai
UP Paiton menyadari bahwa karyawan merupakan piramid yang terdiri dari empat macam tanggung
salah satu asset penting dalam mendukung jawab yang harus dipertimbangkan secara
keberlangsungan roda perusahaan. Perusahaan berkelanjutan”, berikut penjelasannya:
harus terus berupaya menjaga hubungan harmonis a) Tanggung Jawab Ekonomi.
antar setiap karyawan yang diwujudkan dengan Perusahaan mempunyai kewajiban dalam
komitmen untuk menerapkan program mensejahterakan ekonomi para stakeeholders,
tanggungjawab sosial perrusahaan trkait dengan sdilakukan secra langsung nmaupun secara tidk
jketnaggakerjaan. langsungg.
b) Tanggung Jawab Hukum.
Para karyawan PT PJB UP Paiton dituntut Tanggung jawab sosial secara hukum dapat
untuk bekerja secara maksimal untuk dilaksanakan dengan memperhatikan
mengembangkan perusahaan dan memliki kepatuhan dan kewajaran sesuai dengan
lkommitmen yng tinngi terhadap perusahaan, peraturan-peraturan yang berlaku.
untuk itu perusahaan berupaya agar karyawan c) Tanggung Jawab Berkeprimanusian.
memiliki kepuasan kerja agar dalam bekerja dapat Tanggung jawab antar anggota organisasi
produktif sehingga dapat mengembangkan melalui peran aktif perusahaan dalam
perusahaan. Salah satu upaya PT PJB UP Paiton memajukan kesejahteraan manusia. Hal ini
dalam mencetak karyawan yang memiliki etos dapat dilakukan melalui pendekatan terhadap
kerja yang tinggi dalam bekerja adalah dengan masyarakat yang baik secara aktif mendukung
nmenrapkan kbijakan perrusahaan yang dpat kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat yang
nmeningkatkan keepuasn kerrja karyawan karena dapat melibatkan seluruh pihak baik internal
jika karyawan merasa puass rmaka dirasa dapaat maupun pihak eksternal perusahaan.
nmeningkatkan prdukktivitas karyawan dalam d) Tanggung Jawab Etika.
bekerja. Salah satu kebijakan perusahaan tersebut Etika bisnis meliputi cara organisasi bisnis
adalah diadakannya program CSR, program CSR dalam menjalankan kewajiban hukum dan etika
diterapkan untuk para stakeholder salah satunya mereka kepada para stakeholder. Perusahaan
karyawan. Jika karyawan merasa puas dengan perlu memperhatikan tanggung jawab etika
adanya program atau kebijakan yang diterapkan terhadap para stakeholder.
perusahaan maka diharapkan akan dapat
meningkatkan komitmen terhadap organisasinya. 2.2 Kepuasan Kerja
Hal iniliah yang mendorong penulis mengadakan Berikut ini definisi kepuasan kerja
peenelitian denggan judul “Pngaruh Coorporate menurut beberapa ahli. Menurut Sunyoto
Social Responnsibility (CSR) trhaadap Kepuaasan (2015:211) “Kepuasan kerja (job statisfaction)
Kerja dan Kommitmen Organisasi (Penelitian adalah keaadaan emosionnal yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 128
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
nmernyenangkan atau tidak mernyenmangkan di Dimensi Komitmen Organisasi
mana para kryawan nmemandanng peketrjaannya”. Meyer dan Allen (1990) dalam Luthans (2006)
Sedangkan menurut Vecchio (1995) dalam mengidentifikasi tiga model dimensi dari
Wibowo (2016:415) “Keepuasan kerja asdalah konmitmen organisassi, yaitu:
tindakan, perilaaku sseorang kmaryawan yang a) Komitnmen Afektif (Affective Commitment)
mengambarkan sikap seseorang terhadap Menjelaaskan mengenai tingkat keterikatan
pekerjaannya”. karyawan dengan organisasi yang mengacu
pada perasaan emosional karyawan atas dasar
Teori Kepuasan Kerja kemauannya sendiri.
Greenberg dan Baron (2003) dalam Priansa b) Komitmen Normatif (Normative Commitment)
(2014:297) menytakan teori mengenai kepuasan Adalah tingkat keterikatan karyawan dengan
kerja secraa umunm adalah: organisasi yang mengacu pada komitmen
a) Teori Dua Faktor (Two-factor Theory) individu terhadap suatu organisasi karena
“Teori dua faktor menjelaskan kepuasan dan merasa berkewajiban untuk berada di
ketidakpuasan berasal dari dua kelompok yang organisasi.
berbeda yakni motivators dan hygiene factors”. c) Komitmen Berkelanjutan (Continuance
b) Teori Nilai (Value Theory) Commitment)
Teori nilai yang menerangkan tentang Adalah tingkat keterikatan karyawan dengan
pentingnya kesesuaian antara hasil pekerjaan organisasi yang mengacu pada biaya-biaya
yang diperoleh atau penghargaan dengan yang mereka tanggung sebagai konsekuensi
presepsi mengenai hasil. apabila keluar dari organisasi
Sedangkan menurut Wexley dan Yukl (1977)
2.4 Hipotesis
dalam Priansa (2014:298) menyatakan tiiga Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di
nmacam teori tentanmg kepuaasan kerrja, yaitu: atas, diuraikan nmenjadi tigaa komnsep dalanm
a) Discrepancy Theory penelitian ini, yaitu nmengenai Coorporate Sociaal
Kepuasan merupakan selisih apa yang Resposnsibility (CSR), Keepuasan Kerjaa dan
dirasakan oleh karyawan mengenai apa yang Konmitmen Organsasi seperti gambar sebagai
seharusnya ia terima dengan apa yang berikut:
sebenarnya ia terima.
b) Equity Theory
Gibson, Ivancevich, dan Donnely (2010) dalam CSR Kepuasan Komitmen
Priansa (2014:299) menyatakan “bahwa Kerja Organisasi
Keadilan (equity) adalah sesuatu pemikiran Gambar 1 : Model Analisis Jalur
anggota dalam organisasi jika ia merasa bahwa
perbandingan antara usaha dan imbalan adalah Pada konsep di atas kemudian
seimbang dengan individu lain”. dikembangkan menjadi variabel penelitian yang
c) Two Factor Theory. digambarkan dalam model hipotesis sebagai
Teori ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu berikut :
satisfiers atau motivator dan kelompok
dissatisfier atau hygiene factors” (Wexley dan Kepuasan Komitmen
Yukl (1977) dalam Priansa, 2014:299) CSR (X) Organisasi
Kerja (Z)
(Y)
2.3 Komitmen Organisasi Gambar 2 : Model Hipotesis
Menurut Kreitner dan Kinicki (2010) dalam
Wibowo (2014:430 Kommitmen organisasional Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
menjelaskan bahwa tingkatan keadaan di mana jawaban yang bersifat sementara terhadap
individu mengidentifikasikan dirinya dengan permasalahan penelitian.
organisasi dan terikat pada tujuannya. Pendapat
lain dikemukakan oleh Gibson, Ivancevich,
Donnelly, dan Konopaske (2012) dalam Wibowo
(2016:430) “Komitmen organisasional adalah
perasaan identifikasi, loyalitas dan pelibatan yang
dinyatakan oleh karyawan terhadap organisasi”.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 129


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. METODE PENELITIAAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Jenis Peneliitian Tabel 1 Hasil Uji Analisis Jalur
Paada penelitian ini jenis peneltian yang Koefisien t-
digunaakan adalah explanatory research atau Pengaruh Sig Ket
Jalur hitung
disebut penelitian penjelasan dengan mengunakan
metode analisis jalur (path analyze) dan X-Z 0,751 9,310 0,000 Sig
pendekatan kuantitatif. Paada penmelitian ini Tidak
beertujuan umntuk mnengetahui penmgaruh dari X-Y 0,074 0,451 0,653
Sig
variiabel Coorporate Sociial Resposnsibility CSR Z-Y 0,424 2,592 0,012 Sig
(X), Kepuasaan Kerja (Z) dan variabel
Kommitmen Organisasi (Y). Sumber: Olahan Penulis, 2017

3.2 Lokasi Penelitian 1. Pengaruh Variabel CSR (X) terhadap


Lokasi dari penelitian ini dilakukan di Variabel
PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Kepuaasan Kerjaa (Z)
Paiton (PT PJB UP Paiton) yang beralamat di Jl. Berdsarkamn hasil dari anmalisis
Raya Surabaya – Situbondo km 142 Paiton, pertamaa terdpat penggaruh yang siggnifikan
Probolinggo 67291. Pemilihan lokasi penelitian antarea CSR terhadp keepuasn kerjaa.
ini dilakukan dengan alasan bahwa perusahaan Berdasarkan hasil analisiss menyatakan
tersebut merupakan salah satu perusahaan bahwa terdapat pengaruh antara CSR (X)
negara yang mengelola potensi besar negara terhadap Kepuasaan Kerjaa (Z). Hassil uji t
Indonesia berupa batu bara, sehingga diperlukan yang telaah dilakukn antarra CSR (X) terhadp
pemngelolaan sunmber daaya mnanusia (SDM) Kepuaasan Kerja (Z) menumnjukkan thiitung =
yang baik untuk membuat kinerja perusahaan 9,310 dan ttabel seebesar 1,996, sehimngga
menjadi baik. Kinerja karyawan yang baik juga thitung > ttabel. Koeffisien beta serbesar 0,751
tidak terlepas dari timbal balik yang diberikan atau 75,1% dan nilai alpha seebesar 0,000 <
oleh perusahaan salah satunya adalah program 0,05. Sehimnga dapatt diketaahui bahwra H0
CSR untuk karyawan. Oleh karena itu, CSR, ditolaak dan Ha diterima dan daapat
kepuasaamn kerjaa dan kommitmen organissasi disinmpulkn bahwaa CSR (X) memnpunyai
menjadi hal yang menarik diteliti pada peengaruh yang siggnifikan terhaadap
perusahaan agar dapat diketahui bagaimana Kepuaasan Kerjaa (Z).
pengelolaan SDM dalam perusahaan terutama Hasil dari analisis tersebut didukung
yang berkaitan dengan CSR. dari definisi ahli sebagaimana yang telah
3.3 Analisis Data dikemukakan oleh Rhenald (2005) dalam
1. Analisis Deskriptif Wibisono (2007) “Karyawan mempunyai
Menurut Sugiyono (2008) Analisis harapan agar perusahaan dapat memberikan
deskriptif bertujuan untuk melakukan kesejahteraan secara optimal kepada
analisis data dengan cara mendeskripsikan dirinya”. Selainm pendapat ahli, hasil dari
data yang telah dikumpulkan sesuai dengan penlitian ini jugaa diidukung oleh haasil
pengamatan tanpa bermaksud membuat penmelitian Ken (2014) yang teelah
kesimpulan yang berlaku untuk umum. dilaakukan pada prusahaan di Australia
Pada penelitian ini, analisis digunakan baahwa “CSR berhubngan positif terhadap
untuk mendeskripsikan variabel kepuasaan kerjaa kartyawan”. Hal ini juga
Coorpoatye Social Respomsibility, sama dalam penelitian sebelumnya oleh
kepuaasamn kerjaa, dan kommitmen Arista (2015) bahwa “CSR memiliki
organmisasi. pengaruh terhadap kepuasan kerja”.
2. Analisis Jalur (Path Analysis) 2. Pengaruh Variabel CSR (X) terhadap
Amnalisis jaluur mnrupkan suattu Variabel
tekmnik pengemnbangan dari reggresi Komitmen Organisasi (Y)
linirer ganmda. Teknmik ini digunmakan Hasil analissis keduaa menumnjukkan
untuuk nmenguji bedsarnya sumnbangan teradapat pemngaruh yang tidak signmifikan
(kontribusi) yang ditumnjukkan oleh antara CSR terhadap konmitmen organissasi.
koeffisien jalurr pada setiap diagranm jalurr Hasil uji t yang telah dilakukan antara CSR
dari hjubungan kausal amntara variaabel X (X) terhadap Komitmen Organisasi (Y)
trhadap Z dan variabel Y.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 130
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
nmenunjukkan thitungg = 0,451 dan t taabel tingkat komitnmen organisasi yang tingi akan
adalaah sebesaer 1,996, sehimnga t hituung < berdampak pada karyawan tersebut, yaitu dia
t taabel. Koeffisien beta sebeesar 0,074 atau lebih puas dengan pekerjaannya dan tinmgkat
7,4% dan nilai alpha ssebesar 0,653 < 0,05. absensinya menurun”. Selain pendapat ahli,
Sehingga dapat diketahui bahwa H0 diterima hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil
dan Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa penelitian Oskar (2012) “bahwa kepuasan kerja
CSR (X) tiidak berpenmgaruh seecara karyawan memiliki pengaruh positif terhadap
signmifikan terhadap Kommitmen komitmen organisasi karena tingginya nilai
Organiisasi (Y). kepuasan kerja karyawan diikuti dengan
peningkatan komitmen organisasi mereka. Hal
Hasil dari analisis tersebut berbanding yang dapat menciptakan komitmen antara lain
terbalik sebagaimana yang dijelaskan oleh karyawan telah merasakan kenyamanan dalam
Erni (2011) Komitmen organisasi yang menjalankan pekerjaannya”.
tinggi, perubahan perilaku dan budaya
perusahaan, transparasi dalam tujuan, proses 4. Pengaruh secara tidak langsung CSR (X)
manajemen dan pengukuran kinerja serta terhadap
keberhasilan finansial serta non finansial Komitmen Organisasi (Y) melalui Kepuasan
akan menjadi landasan bagi implementasi Kerja (Z)
konsep-konsep tanggung jawab sosial Pada hasil analisis keempat adalah diduga
perusahan. terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel
Namun temuan ini didukung oleh CSR (X) terhadap variabel Komitmen
Newstrom (2011) dalam Wibowo (2016) Organisasi (Y) melalui varibel Kepuasan Kerja
mengatakan “Komitmen organisasional (Z). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pegawai sulit dicapai jika pegawai terdapat pengaruh yang signifikan apabila
menghadapi beban kerja yang meningkat dilihat dari hasil pengaruh tidak langsung
namun justru keuntungan yang diperoleh variabel CSR (X) terhadap variabel Komitmen
organisasi hanya dinikmati oleh pimpinan Organisasi (Y) melalui variabel Kepuasan Kerja
atau manajer tingkat atas saja”. Oleh karena (Z). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
itu, organisasi dapat membangun komitmen CSR (X) akan berpengaruh signifikan terhadap
organisasi dengan berbagi keuntungan yang variabel Komitmen Organisasi (Y) melalui
diperoleh organisasi, tidak hanya untuk variabel Kepuasan Kerja (Z). Artinya variabel
pimpinan dan manajer tingkat atas, namun Kepuasan Kerja (Z) memiliki kontribusi
juga pegawai dalam level yang lebih teknis. terhadap kedua variabel yaitu antara variabel
Jaadi, dpat disimnpulkan bahwaa kearja (Z) CSR (X) dan variabel Komitmen Organisasi
sebaagai variabekl intervenimng. (Y). Kontribusi yang dimaksud adalah dengan
adanya program-program CSR misalnya dengan
3. Penmgaruh Vaariabel Kepuaasan Kerjaa (Z) dukungan fasilitas kondisi kerja yang nyaman
terhadap Variaabel Konmitmen Organiasasi (Y) sehingga mempengaruhi kepuasan kerja karena
Haasil analsisis ketiga adaslah terdapaat seorang karyawan yang terpenuhi semua
prengaruh yang signifikan anstara Kepuaasan kebutuhanm dirasda dapat menmingkatkan
Kerjaa terhadap konmitmen orgamnisasi. Hasil komnitmen yang ada di dalanm dirinyaa.
uji t yang teelah dilakkukanm antaara kedua
varriabel tersebut nmenunjukan t hittung =
2,592 dan t tabeel adalaah sesbesar 1,996, 5. KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga t hiitung > t taabel. Koefisien beta Kesimpulann
adalah sebesar 0,424 atau 42,4% dan nilai alpha Berdasarkan hasil penelitian yang telah
adalah sebesar 0,012 < 0,05. Sehingga dilakukan. Adapun kesimpulan dari penmelitian ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima antara lainm:
yang artinya berpengaruh secara signifikan 1. Hasil analisis yang telah dilakukan,
antara kedua variabel. penmgaruh secara langsung antara variabel
Hasil dari analisis tersebut didukung dari CSR terhadap variabel Kepuasan Kerja
definisi ahli sebagaimana yang telah diuraikanm memiliki nilai koefisien path bertanda
oleh Hackett & Guinon (1995) menyatakan possitif sebesar 0,751, yang berarti variabeel
bahwa “seorangg karyawan yang memniliki CSR berepengaruh secara signmifikan
terrhadap variaabel Kepuasaan Kerjaa
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 131
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
75,1%. Mnaka daapat disimpulkamn baahwa 2. Rata-rata karyawan PT PJB UP Paiton kurang
semnakin baaik atau tepaat pelaaksanmaan puas perihal sikap manajemen puncak dalam
CSR, semnakin tingi pula kepuasaan kerja memperlakukan bawahannya. Pada hasil
karryawamn. temuan ini, diharapkan PT PJB UP Paiton
2. Aanalisis yang teelah dilakukanm, penggaruh untuk memperhatikan sikap manajemen
langssung antaara variaabel CSR tearhadap puncak dalam memperlakukan bawahan, hal
varriabel kommitmen orgaanisasi ini dapat dilakukan melalui diskusi bersama
maenghasilkan nilai koeffisien path seebesar atau melaui survei kepuasan kerja yang
0,074, artinaya vaariabel CSR tidaak bertujuan untuk memberikan gambaran
berpengaruh seecara siggnifikan terhaadap kepada pemimpin mengenai kepuasan kerja
variabeel Kommitmen Organmisasi. karyawamn paada suattu perussahaan.
3. Hasil analisiss yang teelah dilaakukan, 3. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata
peengaruh seacara langgsung variabeel karyawan PT PJB UP Paiton kurang yakin
Kepuasaan Kerjaa teerhadap variabeel mengenai karywan tetaap tinggal di
Kommitmen Orgaanisasi mnemiliki nilaai perrusahaanm karenma meraasa
koeffisien path bertaanda positiff sebesaar berkewajiban. Berdasarkan hasil temuan
0,424, artinyaa varaiabel Keepuasan Kerjaa tersebut diharapkan PT PJB UP Paiton untuk
berpengarruh secaraa siggnifikan terhaadap lebih meningkatkan kepercayaan karyawan,
variabeel Komnitmen Organissasi sebessar misalnya dengan cara memperhatikan
42,4%. Makaa semmakin tingi keepuasan imbalan/upah dan penghargaan apa saja yang
kerjaa seorangg kaaryawan, senmakin tingi didapat oleh karyawan apabila bekerja di PT
pula konmitmen orgganisasi merekaa. PJB UP Paiton, seperti dengan memberikan
4. Hasil annalisis yang telah diilakukan jaminan tenaga kerja, bonus, tunjangan.
menunjukan baahwa variabel CSR 4. Bagi pihak lain, selain variabel CSR dan
berpengarugh secaraa tidak langgsung variabel Kepuasan Kerja, masih banyak faktor
teerhadap Kommitmen Orgganisasi meelalui lain yang dapat pula meningkatkan komitmen
variabel Kepuasaan Kerjaa dengam nilai organisasi karyawan. Oleh karena itu, penulis
0,751 x 0,424 = 0,318. Karena penggaruh menyarankan kepada peniliti yang lain agar
langssung anatara vaariabel CSR terhadp menggunakan dan atau menambah variabel
Kepuaasan Kerjaa dan penmgaruh langgsung yang lain seperti kinerja, motivasi, gaya
antaara Kepuaasan Kerjaa terhaadap kepemimpinan. Dengan penambahan variabel
Komnitmen Organisasi siggnifikan, mmaka lainnya dapat menghasilkan penelitian-
penggaruh tidak langsungg anatara variabel penelitian ilmiah yang lebih lengkap,
CSR terrhadap Komnitmen Organisasii mendalam dan teruji yang pada akhirnya akan
melaui Kepuasaan Kerjaa juga siggnifikan. dapat memberikan sumbangan di dalam
memajukan bidang akademik atau dalam
Saran pengembangan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
diberikan saran-saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-
pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara DAFTAR PUSTAKA
lain: Erni, Ernawan. R. 2011. Business Ethics. Bandung:
Alfabeta.
1. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa nilai
rata-rata karyawan PT PJB UP Paiton kurang Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi (Alih
yakin mengenai pelaksanaan perusahaan Bahasa V.A Yuwono, dkk). Yogyakarta:
memantau timbulnya aktivitas-aktivitas Andi.
karyawan dalam suatu perusahaan.
Pelaksanaan program CSR berkaitan dengan Oskar, Filona Lestari. 2012. Pengaruh Tanggung
hal ini. Maka dari itu diharapkan PT PJB UP Jawab Sosial (CSR) terhadap Kepuasan
Paiton lebih memperhatikan dan memantau Kerja yang Berdampak pada Komitmen
timbulnya aktivitas-aktivitas karyawan dalam Organisasi Karyawan dalam Industri
perusahaan, hal ini dapat dilakukan misalnya Perbankan. Universitas Indonesia.
dengan cara lebih memperketat pengawasan
Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan
mengenai pengunaan APD (Alat Pelindung
Diri), penciptaan suasana kerja yang kondusif. Pengembangan SDM. Bandung: Alfabeta
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 132
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2015. Manajemen dan
Pengembangan SDM. Jakarta: PT. Buku
Seru.
Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social
Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep &
Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing.
Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017| 133


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like