You are on page 1of 8

Publik ISSN :2301-573X

Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

Analisis Mekanisme Penggunaan Kendaraan Operasional Pada Kantor


Sekretariat Daerah Kota Gorontalo
Nuzlan Botutihe
Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Gorontalo Indonesia
Email : nuzlan1979@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the mechanism of operational vehicle use at the Office of the Regional
Secretariat of Gorontalo City and Identify what efforts are made Regional Secretariat Office of
Gorontalo. The research approach used is quantitative and supported by primary data and secondary
data. The result of research shows that: 1) Mechanism of utilization of operational vehicle in Regional
Secretariat Office of Gorontalo reaches 78,33%. 2) The operational vehicle lending mechanism within
the Office of the Regional Secretariat of Gorontalo City has not produced satisfactory results. 3)
Referring to the average achievement of 68.06%, it can be interpreted that the operational vehicle
financing mechanism within the Office of the Regional Secretariat of Gorontalo City has not been as
effective and as efficient as expected. 4) Reviewing the average acquisition percentage of alternative
answers obtained reached 77.78, this result assumes that the operational vehicle security mechanism
within the Office of the Regional Secretariat of Gorontalo City has not been as expected. 5) The
system of operational vehicle responsibility within the Office of the Regional Secretariat of Gorontalo
City has not produced satisfactory results, this is supported by the percentage of alternative choice of
normative answers only reaches 65.28%.

Keywords: Analysis; Mechanism; Vehicle Operations.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penggunaan kendaraan operasional pada Kantor
Sekretariat Daerah Kota Gorontalo serta Mengidentifikasikan usaha-usaha apa yang dilakukan Kantor
Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan
didukung dengan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Mekanisme
pemanfaatan kendaraan operasional di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah Kota Gorontalo
mencapai 78,33 %. 2) Mekanisme peminjaman kendaraan operasional di lingkungan Kantor
Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum menampilkan hasil yang memuaskan.3) Merujuk pada
capaian rata-rata sebesar 68,06 %, maka dapat diinterpretasikan bahwa mekanisme pembiayaan
kendaraan operasional di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum seefektif dan
seefisien seperti yang diharapkan. 4) Meninjau perolehan rata-rata persentase alternatif jawaban yang
diperoleh mencapai 77,78, hasil ini mengasumsikan bahwa mekanisme pengamanan kendaraan
operasional di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum sesuai harapan yang
diinginkan. 5) Sistem pertanggungjawaban kendaraan operasional di lingkungan Kantor Sekretariat
Daerah Kota Gorontalo belum menampilkan hasil yang memuaskan, hal ini didukung oleh angka
persentase alternatif pilihan jawaban yang normatif hanya mencapai 65,28 %.

Kata kunci: Analisis; Mekanisme; Kendaraan Operasional.

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 79


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

PENDAHULUAN
Arus informasi dan transportasi transportasi tersebut tidak sadar atas
dalam berbagai hal menuntut adanya kepemilikan kendaraan dan bahkan
kesiapan dan ketersediaan sarana dan menyalahi prosedur dalam penggunaannya,
prasarana yang cukup untuk mendukung sehingga fungsi kendaraan operasional
berbagai kegiatan dalam rangka tidak menyelesaikan pekerjaan secara
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. efisien dan efektif lagi, melainkan akan
Transportasi misalnya, merupakan salah menambah biaya operasional dan atau
satu alat penting yang mempunyai sebagai penghambat dalam pencapaian
pengaruh besar terhadap perorangan, tujuan. Penggunaan-penggunaan yang
masyarakat, pembangunan ekonomi dan diluar prosedur seperti ini akan
sosial politik suatu negara. Dapat menimbulkan masalah besar bagi institusi
dikatakan bahwa pengangkutan atau atau organisasi yang bersangkutan, yang
transportasi merupakan sarana penunjang secara otomatis akan berpengaruh pada
bagi pembangunan ekonomi negara yang pertumbuhan ekonomi.
bisa mendorong lajunya pertumbuhan Seperti halnya yang terjadi dalam
ekonomi. Menurut Salim (1993 ; hal.1) dunia eksekutif atau pemerintahan dewasa
menjelaskan bahwa transportasi memegang ini, baik di tingkat Pusat sampai dengan di
peranan penting dalam usaha mencapai tingkat daerah Kota dan Kabupaten.
tujuan-tujuan pengembangan ekonomi. Pengangkutan atau transportasi dalam
Adapun tujuan yang hendak dicapai lingkungan tersebut dikenal dengan
dengan pengembangan ekonomi ialah : sebutan kendaraan dinas atau kendaraan
operasional, merupakan pendukung
1. Meningkatkan pendapatan nasional seluruh kegiatan guna pencapaian tujuan
disertai dengan distribusi yang secara efisien dan efektif. Tanpa adanya
merata antar penduduk, bidang- kendaraan dinas, pemerintah dalam hal ini
bidang usaha dan daerah-daerah. sebagai pelayan masyarakat akan lambat
2. Meningkatkan jenis dan jumlah atau kurang responsif dalam melayani
barang jadi dan jasa yang dapat kebutuhan masyarakat. Olehnya kendaraan
dihasilkan para konsumen, industri dinas dikatakan sebagai salah satu sarana
dan pemerintah. penunjang yang penting dalam
3. Mengembangkan industri nasional pemerintahan.
yang dapat menghasilkan devisa Kesepakatan mengenai penggunaan
serta mensupply pasaran dalam kendaraan dinas tersebut telah dibuat dan
negeri disusun dalam suatu aturan yang mengikat
4. Menciptakan dan memelihara antara si pengguna kendaraan dinas dengan
tingkatan kesempatan kerja bagi institusi yang bersangkutan guna
masyarakat. pencapaian tujuan dalam hal ini pelayanan
Berdasarkan uraian di atas, jelaslah kepada masyarakat secara efisien dan
bahwa transportasi semestinya merupakan efektif. Telah disepakati bahwa kendaraan
salah satu urat nadi dalam menyelesaikan dinas benar-benar dilakukan secara optimal
berbagai pekerjaan secara efisien dan untuk hal-hal yang bersifat kedinasan yang
efektif. Namun demikian transportasi yang nantinya akan membawa hasil kerja pada
memadai akan mengakibatkan si pengguna institusi atau organisasi tersebut. Seperti

80 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084
halnya yang tertuang dalam Keputusan tentang penggunaan kendaraan dinas diluar
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi jam kerja tersebut. Apabila dengan
Daerah, Nomor 11 tahun 2001, tentang beroperasinya kendaraan dinas diluar jam
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, kerja itu, benar-benar tidak membawa hasil
yang menyebutkan bahwa pemanfaatan bagi institusi yang bersangkutan, maka
adalah pendayagunaan barang daerah oleh sudah seharusnya para pengambil
instansi dan atau pihak ketiga dalam kebijakan dari institusi atau organisasi
bentuk pinjam pakai, penyewaan dan tersebut mengambil langkah yang tepat,
penggunausahaan tanpa merubah status guna pencapaian tujuan yang telah
kepemilikan. Dengan demikian direncanakan sebelumnya. Sesungguhnya
pemanfaatan kendaraan dinas yang bilamana beroperasinya kendaraan dinas
merupakan barang daerah benar-benar diluar jam kerja itu sesuai prosedur dan
akan menghemat waktu, biaya dan tenaga aturan yang berlaku, tentu akan membawa
dalam melayani masyarakat. hasil bagi institusi yang bersangkutan.
Namun kenyataan yang terjadi adalah Dalam artian kendaraan dinas yang
masih banyak kendaraan dinas tersebut dimiliki pemerintah tersebut telah benar-
yang penggunaannya bukan untuk hal-hal benar digunakan sesuai aturan yang telah
yang bersifat kedinasan, melainkan hal-hal disepakati, sebabnya apa yang dilakukan
yang bersifat pribadi. Ini dibuktikan oleh pemerintah harus sepenuhnya
dengan masih beroperasinya kendaraan didukung oleh masyarakat karena tanpa
dinas di luar jam kerja. Dengan adanya dukungan masyarakat, pemerintah tidak
kendaraan dinas di tempat-tempat parkir di dapat merealisasikan apa yang telah
pasar pada hari libur atau di tempat parkir direncanakan demi pencapaian tujuan
di kafe pada malam hari misalnya, hal ini dalam membangun negara ini. Masalah
menimbulkan tanda tanya besar bagi Pokok dalam penelitian ini sesuai dengan
masyarakat, bagaimanakah sebenarnya latar belakang dalam penulisan ini, adalah :
prosedur dari penggunaan kendaraan dinas Bagaimana mekanisme penggunaan
tersebut dan apakah dengan beroperasinya kendaraan operasional pada Kantor
kendaraan dinas tersebut akan membawa Sekretariat Daerah Kota Gorontalo serta
hasil bagi institusi yang bersangkutan usaha-usaha apa yang dilakukan untuk
dalam hal ini pemerintah, ataukah hanya mengefisiensikan penggunaan kendaraan
digunakan untuk urusan pribadi dari si operasional tersebut sesuai aturan yang
pengguna kendaraan dinas. Muncullah ada.
opini yang cenderung negatif di
masyarakat terhadap si pengguna METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang telah
kendaraan dinas ini. Tetapi masyarakat
tidak berani bertanya langsung dan tak ditetapkan sebelumnya, maka yang
paham harus kepada siapa mereka bertanya menjadi daerah penelitian adalah Kota
Gorontalo dengan obyek penelitian Kantor
tentang hal ini.
Beberapa hal yang dapat di kaji Sekretariat Daerah Kota Gorontalo.
secara ilmiah dari opini masyarakat ini pendekatan penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif. Adapun teknik
sebagai bahan masukan kepada
pemerintah, sehingga pemerintah dapat pengumpulan data yang digunakan adalah
mengatur kembali kendaraan dinas ini sebagai berikut :
a. Angket, merupakan teknik
sesuai aturan yang disepakati atau dapat
meluruskan opini masyarakat yang negatif pengumpulan data yang disusun

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 81


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

dalam bentuk tulisan dengan Teknik analisis ini dimaksudkan


menggunakan 4 (empat) alternatif untuk mengetahui secara jelas gambaran
pilihan dan sasarannya adalah jawaban responden melalui pertanyaan-
pejabat yang memiliki mobil dinas pertanyaan yang terdapat dalam angket.
di lingkungan Kantor Sekretariat Selanjutnya dengan menganalisis secara
Daerah Kota Gorontalo dan pihak deskriptif atas mekanisme penggunaan
lain yang terkait. kendaraan operasional dengan mengadakan
b. Wawancara, merupakan data yang perbandingan antara prosedur yang
diperoleh dari hasil tanya jawab sebenarnya dan usaha-usaha yang di
langsung dengan pejabat yang lakukan Kantor Sekretariat Daerah Kota
memiliki mobil dinas di lingkungan Gorontalo guna mengefisiensikan
Kantor Sekretariat Daerah Kota penggunaan kendaraan operasional
Gorontalo dan pihak lain yang bisa tersebut.
memberikan informasi
c. Observasi, merupakan data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum Lokasi
diperoleh dari hasil pengamatan di
lapangan yang dilakukan peneliti Kantor Sekretariat Daerah Kota
saat penelitian pada Kantor Gorontalo dikepalai oleh seorang
Sekretaris Daerah. Dimana Sekretaris
Sekretariat Kota Gorontalo.
d. Dokumentasi, merupakan data yang Daerah tersebut diangkat oleh Gubernur
diperoleh dari hasil dokumen- Kepala Daerah atas nama Menteri Dalam
Negeri, yang berasal dari pegawai negeri
dokumen yang terkait dengan
mekanisme penggunaan mobil sipil yang telah memenuhi persyaratan,
atas usulan Walikota Kepala Daerah,
dinas pada Kantor Sekretariat
Daerah Kota Gorontalo. setelah mendengar pertimbangan Pimpinan
e. Pustaka (library research), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Jadi
Sekertaris Daerah tersebut berada dibawah
merupakan data yang diperoleh dari
hasil literatur, serta catatan-catatan dan bertanggung jawab langsung kepada
ilmiah lainnya yang berhubungan Walikota sebagai Kepala Daerah.
Seperti apa yang dikemukakan oleh
dengan masalah yang diteliti.
Data yang terkumpul lewat angket Widjaja (1992 : 213) bahwa Sekretaris
selanjutnya diolah dengan menggunakan Daerah mempunyai tugas yang sangat luas
dan penting. Sebagai Kepala Sekretariat
analisis persentase yaitu :
yang besar dan yang langsung dibawah
f pimpinan Kepala Daerah dalam hal ini
P= × 100% Walikota. Sekretaris Daerah mempunyai
n tugas utama yaitu membantu Walikota
dalam melaksanakan tugas
dimana : penyelenggaraan pemerintahan,
administrasi, organisasi dan tata laksana
P = Persentase serta memberikan pelayanan administratif
kepada seluruh perangkat daerah kota.
f = frekwensi responden
Adapun Kantor Sekretariat Daerah
n = jumlah responden Kota Gorontalo ini mempunyai 4 (empat)
fungsi utama. Demikian yang tercantum

82 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084
dalam peraturan daerah kota Gorontalo hasil dari kelima indikator yang telah
nomor 17 tahun 2000 tentang organisasi disebutkan sebelumnya.
dan tata kerja sekretariat daerah dan Proses interpretasi data ini yaitu
sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah dengan menggabungkan persentase
kota Gorontalo serta sekretariat kecamatan alternatif jawaban ( a + b ) yang telah
dan kelurahan, bahwa sekretariat daerah dipaparkan dalam tabel-tabel sebelumnya
mempunyai fungsi mengkoordinasikan sebagai prioritas utama yang menjadi
perumusan kebijakan pemerintah daerah harapan peneliti. Sedangkan persentase
kota (1), penyelenggaraan administrasi alternatif lainnya adalah ( c + d )
pemerintahan (2), pengelolaan sumber memberikan gambaran kuantitatif yang
daya aparatur, keuangan, prasarana dan tidak diharapkan terjadi dalam mekanisme
sarana pemerintahan daerah kota (3), serta penggunaan kendaraan operasional di
pelaksanaan tugas lain yang diberikan lingkungan Kantor Sekretariat Daerah
Walikota sesuai dengan tugas fungsinya Kota Gorontalo.
(4). Dari hasil yang ada pada table 1
Jadi jelas bahwa Sekretariat Daerah memperlihatkan bahwa perolehan rata-rata
Kota Gorontalo merupakan “leher botol”, pada tabel tersebut didapatkan persentase
yang mengawasi lalu lintas kegiatan alternatif jawaban yang diharapkan
administrasi daerah Kota Gorontalo, dan mencapai 78,33 %. Hasil ini
menjadi pusat informasi data yang mengasumsikan bahwa mekanisme
diperlukan dalam perencanaan dan pemanfaatan kendaraan operasional di
pelaksanaan suatu pekerjaan. Masa jabatan lingkungan Kantor Sekretariat Daerah
Sekretaris Daerah tidak ditentukan Kota Gorontalo belum sesuai harapan yang
tenggang waktunya. Oleh karena itu, diinginkan. Selanjutnya pada Tabel 2
Sekretaris Daerah adalah satu-satunya mengenai mekanisme peminjaman
perangkat daerah yang mengetahui tentang kendaraan operasional di lingkungan
administrasi pemerintahan daerah. Kantor Sekretariat Daerah Kota Gorontalo
Ada beberapa indikator yang belum menampilkan hasil yang
digunakan dalam menilai mekanisme memuaskan. Hal ini didukung oleh angka
penggunaan kendaraan Dinas di Sekretariat persentase alternatif pilihan jawaban a dan
Daerah Kota Gorontalo. Dalam penelitian b yang hanya mencapai jawaban 49,48 %.
ini beberapa yang digunakan ialah : Meninjau perolehan rata-rata pada
Mekanisme Penggunaan; Mekanisme tabel 3 didapatkan persentase alternatif
Peminjaman; Mekanisme Pengamanan; jawaban yang diharapkan mencapai 77,78
Mekanisme Pembiayaan dan Sistem %. Hasil ini mengasumsikan bahwa
pertanggung jawaban. Dari hasil olahan mekanisme pengamanan kendaraan
data dari setiap indicator tersebut telah operasional di lingkungan Kantor
memberikan gambaran secara mendetail Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum
dari lima hal yang menjadi obyek dalam sesuai harapan yang diinginkan.
penelitian ini, akan tetapi belum Selanjutnya pada table 4 diperoleh hasil
memberikan kesimpulan yang berarti pada capaian rata-rata sebesar 68,06 %
apakah kelima indikator tersebut benar- tersebut, maka dapat diinterpretasikan
benar sesuai dengan harapan. Oleh sebab bahwa mekanisme pembiayaan kendaraan
itu untuk lebih mengakuratkan hasil operasional di lingkungan Kantor
penelitian ini, maka berikut ini Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum
diinterpretasikan secara lebih jelas capaian

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 83


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

seefektif dan seefisien seperti yang


diharapkan.

Tabel 1
Mekanisme Pemanfaatan
Persentase Alternatif Pilihan
Sub Indikator
(a+b) (c+d)
Penggunaan untuk kunjungan kerja 75.00 25.00
Frekuwensi Penggunaan 75.00 25.00
Waktu Penggunaan 87.50 12.50
Penggunaan Untuk Urusan Pribadi 83.34 16.67
Penggunaan di Luar Kota 70.84 29.17
Rata-Rata 78.33 21.67
Sumber : Olahan Data Primer

Tabel 2
Mekanisme Peminjaman
Persentase Alternatif Pilihan
Sub Indikator
(a+b) (c+d)
Penggunaan di Luar jam Kerja 54.17 45.83
Nomor Kendaraan Pribadi 16.67 83.33
Penggunaan oleh orang lain 91.67 8.33
Perijinan tertulis/lisan 62.50 37.50
Perijinan tertulis pada jam kerja 37.50 62.50
Perijinan tertulis di luar jam kerja 41.67 58.34
Perijinan lisan untuk urusan dinas 50.00 50.00
Perijinan lisan urusan di luar dinas 41.67 58.33
Rata-Rata 49.48 50.52
Sumber : Olahan Data Primer

Tabel 3
Mekanisme Pengamanan
Persentase Alternatif Pilihan
Sub Indikator
(a+b) (c+d)
Pengecekan fisik administrasi 100,00 0.00
Tempat Parkir 54,16 45,84
Pengecekan Fisik Tiap Bulan 79,17 20,83
Rata-Rata 77,78 22,22
Sumber : Olahan Data Primer

Tabel 4.
Mekanisme Pembiayaan
Persentase Alternatif Pilihan
Sub Indikator
(a+b) (c+d)
Pembiayaan Operasional 91.67 8.33
Alokasi Pembiayaan 70.84 29.16
Biaya Operasional Mencukupi 41.66 58.34
Rata-Rata 68.06 31.94
Sumber : Olahan Data Primer

84 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018


Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084
Tabel 5
Sistem Pertanggungjawaban
Persentase Alternatif Pilihan
Sub Indikator
(a+b) (c+d)
Pertanggungjawaban di dalam Dinas 75.00 25.00
Pertanggungjawaban di Luar Dinas 79.16 20.84
Laporan Penggunaan tiap Bulan 62.50 37.50
Jadwal tiap Bulan 29.17 70.83
Laporan biaya tiap Bulan 79.17 20.83
Meknisme Pelaporan 66.67 33.33
Rata-Rata 65.28 34.72
Sumber : Olahan Data Primer

Dari tabel 5 tersebut diperoleh memenuhi standar maksimal yang


sistem pertanggungjawaban kendaraan diharapkan. Kondisi ini didukung oleh
operasional di lingkungan Kantor data pada indikator peminjaman, dimana
Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum sebagian responden selalu menggunakan
menampilkan hasil yang memuaskan. Hal kendaraan dinas melalui prosedur
ini didukung oleh angka persentase peminjaman dan sebagian lagi yang
alternatif pilihan jawaban a dan b yang menggunakan kendaraan dinas dengan
hanya mencapai jawaban 65,28 %. Analisa tidak menggunakan prosedur peminjaman.
persentase yang telah disajikan dalam Untuk analisis mekanisme
paparan data di atas memberikan gambaran Pengamanan rata-rata pada tabel 28
secara kuantitatif mengenai tujuan yang didapatkan persentase alternatif jawaban
ingin dicapai dalam penelitian ini. yang diharapkan mencapai 77,78 %.
Berdasarkan hasil olahan data hasil Angka persentase ini jika dikonsultasikan
rata-rata mekanisme pemanfaatan pada taraf penilaian kualitas secara umum
kendaraan operasional di lingkungan (ditetapkan 78%) berarti mekanisme
Kantor Sekretariat Daerah Kota Gorontalo pengamanan kendaraan operasional di
mencapai 78,33 %. Angka persentase ini lingkungan Kantor Sekretariat Daerah
jika dikonsultasikan pada taraf penilaian Kota Gorontalo belum memenuhi standar
kualitas secara umum (ditetapkan 78 %) maksimal yang diharapkan.
berarti mekanisme pemanfaatan kendaraan Selanjutnya untuk mekanisme
operasional hampir memenuhi standar Pembiayaan Analisis data merujuk pada
maksimal yang diharapkan. capaian rata-rata sebesar 68,06%, atau jika
Selanjutnya dari hasil analisis dikonsultasikan pada taraf penilaian
mekanisme peminjaman kendaraan kualitas secara umum (ditetapkan 68%)
operasional di lingkungan Kantor berarti mekanisme pembiayaan kendaraan
Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum operasional di lingkungan Kantor
menampilkan hasil yang memuaskan, hal Sekretariat Daerah Kota Gorontalo belum
ini didukung oleh angka persentase seefektif dan seefisien seperti yang
alternatif pilihan responden yang hanya diharapkan.
mencapai jawaban 49,48 %. Angka Selanjutnya hasil analisa
persentase ini jika dikonsultasikan pada memberikan angka rata-rata mekanisme
taraf penilaian kualitas secara umum pemanfaatan kendaraan operasional di
(ditetapkan 50 %) berarti mekanisme lingkungan Kantor Sekretariat Daerah
peminjaman kendaraan operasional belum Kota Gorontalo mencapai 65,28 %. Angka

Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018 85


ISSN :2301-573X Publik
E-ISSN : 2581-2084 Jurnal Ilmu Administrasi

persentase ini jika dikonsultasikan pada penggunaan kendaraan operasional di


taraf penilaian kualitas secara umum Kantor Sekretariat Kota Gorontalo.
(ditetapkan 65 %) berarti mekanisme
pertanggungjawaban kendaraan
DAFTAR PUSTAKA
operasional belum menampilkan hasil yang
Djarwanto. 2001, Statistik Sosial Ekonomi,
memuaskan.
edisi 3. Yogyakarta : Penerbit
BPFE
PENUTUP
Keputusan Walikota Gorontalo Nomor 80,
Kesimpulan
2001. Petunjuk Pelaksanaan
Dari hasil pembahasan diatas dapat
Peraturan Daerah Kota Gorontalo
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Nomor 17 Tahun 2000 Tentang
1. Mekanisme penggunaan kendaraan
Organisasi dan Tata Kerja
operasional pada Kantor Sekretariat
Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Daerah Kota Gorontalo belum berjalan
DPRD Kota Gorontalo serta
maksimal. Hal ini dibuktikan dengan
Sekretariat Kecamatan dan
analisis data responden terhadap
Kelurahan.
penerapan mekanisme pemanfaatan,
Pusat Pembinaan dan Pengembangan
mekanisme peminjaman, mekanisme
Bahasa Indonesia. 1994. Kamus
pengamanan, mekanisme pembiayaan
Besar Bahasa Indonesia, edisi 2,
dan system pertanggungjawaban masih
Jakarta : Penerbit Balai Pustaka.
menunjukkan angka yang belum sesuai
Salim H.A. Abbas. 1993. Manajemen
dengan yang diharapkan.
Transportasi, edisi 1. Jakarta:
2. Usaha-usaha yang dilakukan
Penerbit PT. Raja Grafindo Persada
pemerintah Kota Gorontalo untuk
Subagyo Pangestu. 2000. Manajemen
mengefisiensikan pengelolaan
Operasi, edisi 1. Yogyakarta :
kendaraan operasional sangatlah geliat.
Penerbit BPFE
Hal ini dibuktikan dengan banyak hal
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian
yang memuat tentang perencanaan,
Administrasi, edisi 8. Bandung:
pelaksanaan dan monitoring serta
Penerbit Alfabeta
evaluasi penggunaan kendaraan
Sukirno Sadono. 1981. Pengantar Teori
operasional ada dalam peraturan
Makro Ekonomi. Depok: Penerbit
daerah serta peratuiran kepala daerah.
Lembaga Penerbit Fakultas
Saran
Ekonomi Universitas Indonesia.
1. Mekanisme penggunaan kendaraan
Teguh Muhammad. 2001. Metodologi
operasional masih perlu ditingkatkan
Penelitian Ekonomi Teori dan
lagi dengan cara menjalankan aturan
Aplikasi, edisi 2. Jakarta : Penerbit
secara komitmen dan konsisten.
PT. RajaGrasindo Persada
2. Dibutuhkan penganggaran yang
Wahib Abdul. 2001. Pedoman
memadai untuk menjalankan
Pengelolaan Barang
mekanisme penggunaan kendaraan
Milik/Kekayaan Pemerintah
operasional di Kantor Sekretariat
Daerah Tahun 2001 , edisi
Daerah Kota Gorontalo tersebut.
1.Jakarta : Penerbit Laksana
3. Perlu adanya pengawasan yang ketat
Mandiri
dalam menjalankan mekanisme

86 Volume 6 Nomor 2 Tahun 2018

You might also like