Professional Documents
Culture Documents
Abstract : Industry has the level of competitionin the free market era, although the distributor level.
Consumers will besatisfied with the services distributor, if the product arrived on time, right
quantity and right quality. PT. Semen Balfour has noth a agood distribution plan. Distribution
planning undertaken by the company are less effective and have few weaknesses. Given these
problems, there search performed by the method of Distribution Requirements Planning (DRP) can
be done with the hope of distributing products from factory to distributor optimally . DRP is a
method to handle the procurement of supplies in adistribution network. The results, the company's
distribution planning methods, Total Cost of distribution includes data product demand,product
prices, booking fees, receipt costs , shipping charges, with a lead time of data DRP method is
smaller when compared with the company's methods. Total Cost (TC) with the method the company
is Rp. 43.819.200, -the distribution of the number of deliveries by as much as 48 times as much as
the amount of 37.952bags of product delivery. And Total Cost with DRP method is Rp. 24,444,224,
-, the amount of the distribution that was as much as 321 times and as many as 41.168 product
deliveries Zak, soa decline indistribution costs by 44%.
Abstrak : Industri memiliki tingkat persaingan yang ketat dalam era pasar bebas,meskipun dalam
tingkat distributor. Konsumen akan merasa puas terhadappelayanan distributor, jika produk tersebut
tiba tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. PT. Semen Baturaja belum memiliki suatu
perencanaan distribusi yang baik. Perencanaan distribusi yang dijalankan oleh perusahaan kurang
efektif dan memiliki beberapa kelemahan. Dengan adanya masalah tersebut, maka dilakukan
penelitian dengan metode Distribution Requirement Planning (DRP) dengan harapan dapat
dilakukan pendistribusian produk dari pabrik ke distributor secara optimal.DRP adalah metode
untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi. Hasil penelitian didapatkan
perencanaan distribusi metode perusahaan, Total Cost dari distribusi meliputi data permintaan
produk, harga produk, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya pengiriman, data lead time
dengan metode DRP lebih kecil bila dibandingkan dengan metode perusahaan. Total Cost (TC)
dengan metode perusahaan adalah sebesar Rp. 43.819.200,- dengan jumlah pendistribusian sebanyak
48 kali pengirimandengan jumlah pengiriman produk sebanyak 37.952 zak. dan Total Cost dengan
metode DRP adalah sebesar Rp. 24.444.224,-,dengan jumlah distribusi yang dilakukan sebanyak 31
kali dan jumlah pengiriman produk sebanyak 41.168 Zak, Sehingga terjadi penurunan biaya
distribusi sebesar 44 %.
Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona ) 1
melalui produk yang berkualitas, ketepatan sehingga dapat mengalokasikan kebutuhan
waktu pengiriman, dan efisiensi biaya. produk pada masing-masing distributor dan
Konsumen akan merasa puas terhadap permintaan konsumen dapat terpenuhi
pelayanan distributor, jika produk tersebut dengan tepat waktu. Dengan adanya masalah
tiba tepat waktu, tepat jumlah dan tepat tersebut, salah satu metode yang digunakan
mutu. Oleh karena itu sistem distribusi yang untuk perencanaan aktivitas distribusi adalah
baik akan meningkatkan pencapaian dengan menggunakan Distribution
produktifitas perusahaan. Requirement Planning (DRP).
Sulitnya memprediksi kebutuhan DRP diharapkan dengan adanya
pasar serta persaingan bisnis yang semakin perencanaan dan penjadwalan distribusi
ketat merupakan kendala lain yang dihadapi yang baik, keberhasilan dalam pemenuhan
sebuah perusahaan distribusi, sehingga permintaan pelanggan akan menjadi lebih
manajemen harus dapat melakukan optimal, kinerja penjualan meningkat dalam
pengambilan keputusan yang tepat dan cepat memenuhi order dengan tepat waktu dan
guna memberikan kepuasan bagi semua tepat jumlah sehingga didapatkan biaya
konsumen. PT. Semen Baturaja merupakan distribusi yang lebih kecil.
salah satu perusahaan yang bergerak Agar penelitian lebih terarah maka dibuatlah
dibidang pendistribusian produk berupa tujuan penelitan sebagai berikut :
kelebihan persediaan, baik pada pabrik Semen Baturaja. Jln. Abikusno Cokrosuyoso
2 Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona )
Ruang Lingkup Penelitian terhadap objek penelitian di lapangan.
Dalam pelaksanaan penelitian ini Adapun data primer yang diperlukan antara
penulis dapat mengumpulkan data dari lain (Suryabrata, 2012).
sumber data primer dan sumber data a. Data spesifikasi produk adalah ukuran
sekunder, dimana sumber data primer kemasan produk semen baturaja dan
diperoleh melalui pengamatan secara spesifik produk yang ada seluruhnya
langsung terhadap objek yang diteliti homogen dan memiliki spesifik yang
sedangkan data sekunder data yang diperoleh sama.
dari literatur-literatur dan referensi yang b. Pola penyusunan produk adalah
berhubungan dengan masalah yang dibahas. Susunan produk dapat diperoleh dengan
penelitian ini bertujuan untuk cara survey langsung ke gudang tempat
membuat acuan perencanaan awal Semen Baturaja di susun.
pendistribusian produk yang mampu c. Data volume persediaan sekarang yang
memberikan gambaran tentang beberapa hal ada di gudang.
yaitu : perkiraan permintaan, posisi stok dan 1. Data Sekunder
cara pemenuhan permintaan tersebut pada Data sekunder diperoleh melalui
masing- masing suplay center dan pabrik wawancara yang dilakukan kepada pihak-
dalam suatu jaringan sistem distribusi yang pihak yang dapat memberikan informasi dan
selanjutnya akan dijadikan jadwal data yang berhubungan dengan penelitian,
pendistribusian produk oleh perusahaan pada Data sekunder yang dikumpulkan adalah:
masa yang akan datang. a. Data permintaan produk masing-masing
Distribution Center (DC) mulai dari
Waktu Penelitian Januari Tahun 2012 sampai dengan
Penelitian dilaksanakan di PT. Semen Desember Tahun 2012.
Baturaja. Jln. Abikusno Cokrosuyoso b. Data biaya pemesanan produk dan biaya
Kertapati Palembang. Pada bulan Juli 2013 simpan produk.
sampai dengan selesai. c. Data harga pokok dan harga jual
produk.
Metode Pengumpulan Data d. Data lead time distribution.
Pengumpulan data dibedakan menjadi 2
bagian yaitu : Metode Pengolahan Data
1. Data Primer 1. Melakukan peramalan permintaan pada
Data primer adalah data yang masa yang akan datang untuk masing-
diperoleh dari pengamatan secara langsung masing Distribution Center (DC). Dan
Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona ) 3
peramalan yang digunakan yaitu Gambar 2 Jaringan Distribusi PT. Semen
peramalan kuantitatif. Baturaja Untuk Wilayah Palembang
2. Perhitungan ukuran lot pada level
Distribution Center (DC). Ini dilakukan Harga Produk
untuk mengetahui jumlah setiap pesanan Harga produk semen di perusahaan
dari masing-masing DC. yaitu Rp. 46.246,- per zaknya.
3. Pengumpulan dan perhitungan sistem
Distribution Requirement Planning Biaya Penyimpanan Persediaan
(DRP). Biaya penyimpanan persediaan
4. Perhitungan DRP pada level DC. (inventory caryying cost) terdiri dari beberapa
elemen yaitu : biaya administrasi, biaya resiko
4 Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona )
sampai order diterima untuk masing-masing n ∑ X .Y −∑Y ∑ X
b= =
distributor yaitu 1 bulan. n∑ X 2−( ∑ X 2)
Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona ) 5
100 = Rp. 22.579.200,- + Rp21.240.000,-
MAPE = ( ¿∑│Y”t Y t} over {Yt ¿│
N
= Rp. 43.819.200.
100 7664
= (7626- )
12 7625
Dengan menggunakan metode
= 63,5
perusahaan yang digunakan perusahaan,
MSE =∑ Yt −¿ ¿ ¿ didapatkan grand total cost distribusi
= ¿¿ = 126,7 sebesar Rp. 43.819.200,- selama 1 tahun.
Verifikasi peramalan untuk CV. Bumi
Perhitungan Menggunakan Metode DRP
Sriwijaya
Penentuan Untuk Ukuran Lot Di CV. Bumi
Tabel 9 Verifikasi Peramalan CV. Bumi
Sriwijaya
Sriwijaya
Period Order Quantity (POQ) :
Pendekatan menggunakan konsep jumlah
Tabel 10 Hasil Peramalan Permintaan 2013 teknik ini dilandasi oleh metode EOQ.
Dengan mengambil dasar perhitungan pada
Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona ) 7
= Rp. 11.524.224,-+ Rp. 12.920.000,- hanya dilakukan sebanyak 31 kali, dengan
= Rp. 24.444.224,- biaya Rp. 26.821.136. Sehingga akan
mengurangi biaya hingga Rp. 19.374.976,-
Dengan menggunakan metode yang
atau sebesar 44 % dan optimal dalam
digunakan perusahaan, didapatkan grand
memenuhi jumlah pesanan masing-masing
total cost distribusi sebesar = Rp.
distributor per tahunnya.
24.444.224,- selama 1 tahun.
4. SIMPULAN
Analisa Hasil Penelitian Metode Dari hasil uraian dari pengolahan
Perusahaan dan DRP : data diperoleh beberapa simpulan sebagai
yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan 1. Frekuensi Pengiriman produk semen
untuk dapat merencanakan dan yang didistribusikan oleh perusahaan
mengendalikan sistem distribusi dari sebanyak 48 kali pengiriman, sedangkan
perusahaan ke distributor. Perbandingan jika menggunakan metode (DRP)
metode perusahaan dan DRP : sebanyak 31 kali pengiriman.
8 Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona )
DAFTAR RUJUKAN
Abdilllah A. Fahrozi, (2009). Jurnal.
Perencanaan Dan Penjadwalan
Aktivitas Distribusi Hasil Perikanan.
Ginting, Rika Deswanti, (2010). Jurnal.
Perencanaan Kebutuhan Distribusi
Dengan Mengunakan Metode
Distribution Requirement Planning
Untuk Menentukan Luas Gudang
Produk Jadi.
Indrajit, RE,(2003): Manajemen Persediaan.
Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Nasution, A H, (2003): Perencanaan Dan
Pengendalian Produksi. Cetakan
Pertama. Surabaya : Guna Widya.
Supangat, Andi, (2007): Statistika. Edisi
Pertama, Cetakan Ketiga. Jakarta :
Kharisma Putra Utama
.
Identifikasi Resiko Ergonomi dengan Metode QEC, Nordic Body Map dan REBA (Djaka Halibona ) 9