Professional Documents
Culture Documents
Analisis Gambaran Radiologis Suspek Ameloblastoma Tipe Solid Pada Radiograf CBCT 3D
Analisis Gambaran Radiologis Suspek Ameloblastoma Tipe Solid Pada Radiograf CBCT 3D
http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jrdi/index
ABSTRACT
Objectives: The aim of this case report is to provide radiolucent picture and have a radiopaque septa
further information on the radiological features of a bone internal structure such as a soap bubble
solid type ameloblastoma suspected on a 3D CBCT appearance or honey combed appearance. This case
radiograph. showed a clearly demarcated radiointermediate
image because a solid type ameloblastoma contains
Case Report: A patient came referred by a dentist tissue that is histologically formed from cells hat are
for CBCT 3D radiography with suspected clinical follicular or plexiform and derived from the results
diagnosis of a maxillary anterior dentigerous cyst. of a degenerative process at the center of the
The results of the CBCT 3D radiographic Langerhans islands.
examination showed a radiointermediate with a
clear border on the anterior maxilla and in the right Conclusion: Radiographic examination with high
This work is licensed under a maxillary sinus accompanied by the impact of two modality such as CBCT 3D is very important in
Creative Commons Attribution 4.0
supernumerary teeth. Radiological features of helping to establish a diagnosis, especially for cases
ameloblastoma generally show a multilocular that sometimes show differences in the radiographs.
PENDAHULUAN
Ameloblastoma adalah tumor yang persisten mobilitas. Ketika tumor membesar, palpasi dapat
dan invasif secara lokal; bersifat agresif namun menimbulkan hard sensation pada tulang keras
karakteristik pertumbuhannya jinak. atau krepitasi karena tulang menipis. Jika lesi
Ameloblastoma berasal dari sisa-sisa dental lamina menghancurkan tulang, pembengkakan mungkin
dan organ gigi (epitel odontogenik), sehingga masuk disertai firm atau fluktuasi. Tumor ini dapat
klasifikasi tumor jinak odontogenik.1,2 Rosai menyebabkan ekspansi tulang dan kadang-kadang
mengklasifikasikan tumor odontogen menjadi 3 erosi pada pelat kortikal yang berdekatan dengan
bagian besar yaitu tumor odontogenik jinak, invasi berikutnya pada jaringan lunak yang
borderline, dan ganas. Ameloblastoma rahang berdekatan.1,7
termasuk dalam tumor odontogen yang Prinsip terapi ameloblastoma adalah
borderline.3,4 Etiologi ameloblastoma dapat
1
Departemen Radiologi Kedokteran pengambilan tumor secara keseluruhan. Banyak
Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Univer-
sitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia,
disebabkan oleh faktor iritasi non spesifik seperti klinisi yang lebih memilih terapi radikal karena sifat
40132 ekstraksi, karies, trauma, infeksi, inflamasi atau kekambuhannya. Perawatan dengan metode
2
Departemen Ilmu Penyakit Mulut,
erupsi gigi; kelainan defisit nutrisional dan radikal dapat menurunkan tingkat
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas patogenesis viral.2 Sekitar 17% ameloblastoma kekambuhannya.5,7 Ameloblastoma tipe solid
Padjadjaran, Bandung, Indonesia, berhubungan dengan gigi impaksi atau kista terkadang memperlihatkan gambaran radiologis
40132
dentigerous.3 yang berbeda pada berbagai pemeriksaan radiogafi
Ameloblastoma bersifat jinak, pertumbuhan sehingga sulit diidentifikasi. Untuk itu untuk
*
Correspondence to: lambat, bersifat invasi lokal dan tidak menimbulkan menegakan diagnosis yang tepat baiknya
Farina Pramanik rasa nyeri.5,6 Ameloblastoma sering ditemukan saat melakukan beberapa teknik radiografi. Untuk kasus
✉ farina.pramanik@fkg.unpad.ac.id
pemeriksaan gigi rutin. Biasanya pasien akhirnya seperti ini diperlukan modalitas tinggi sehingga
sadar ketika meningkatnya asimetri wajah. dapat memberikan gambaran yang lebih akurat
Received on: October 2019 Pembengkakan pipi, gingiva, atau palatum keras yaitu radiografi CBCT 3D.1
Revised on: December 2019 telah dilaporkan (95%) sebagai keluhan utama Tujuan laporan kasus ini adalah untuk
Accepted on: January 2020 ameloblastoma di maksila.6 Mayoritas pasien memberikan informasi lebih lanjut mengenai
dengan ameloblastoma tidak memiliki rasa sakit, gambaran radiologis suspek ameloblastoma tipe
paresthesia, fistula, pembentukan ulkus, atau gigi solid pada radiograf CBCT 3D.
15 © 2019 JRDI. Published by Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia. All rights reversed.
LAPORAN KASUS
Keadaan Umum Baik, status gizi: baik, status nyeri: nyeri ringan
Area 1 (Gigi-Geligi)
Missing Teeth/Agenesia Tidak ada
Persistensi Tidak ada
Impaksi 48
Kondisi Mahkota Radiolusen setengah mahkota gigi 32, 41, 43
Kondisi Akar Dalam batas normal
Kondisi Alveolar Crest, Furkasi Penurunan puncak tulang alveolar posterior kanan & anterior RA; seluruh RB
Kondisi Periapikal Dalam batas normal
Area 2 (Maksila-Sinus-Nasal)
Gambaran radioopak menyerupai gigi supernumerary pada apikal 13 dg posisi inverted, gigi supernumerry pada apikal 23 dg posisi
inverted dg mahkota superimposed dg sinus maksilaris sinistra.
• Lokasi: di anterior rahang atas meluas hingga kavum nasal dan sinus maksilaris kanan
• Margin/batas: well-defined tanpa kortikasi
• Ukuran: diameter ± 5 mm di cavum nasi, 7 mm di sinus maksilaris dextra
• Struktur internal: tamoak bayangan radiolusen pada anterior maksila meluas ke cavum nasii, terlihat gambaran radiointermediet
pada sinus maksilaris
• Efek jaringan sekitar: terjadi perluas dan lesi hingga menyebabkan perforasi dasar sinus maksilaris kanan, cavun nassi dan palatum
Area 3 (Mandibula)
Dalam batas normal
Area 4 (TMJ)
Bentuk Kondilus-Fossa-Eminensia Asimetris: Flattening HOC dextra, oval HOC sinistra
Posisi Kondilus Asimetris; HOC sinistra lebih ke anterior
Kesan
Terdapat kelainan pada area gigi, maksila, nasal, sinus, TMJ
A B
anterior dengan palpasi konsistensi keras, tidak mengambil gambar dengan sensor flat panel selama
nyeri (Gambar 2). Hasil interpretasi atau 5-40 detik, dosis 25 – 60 µsv.1
pembacaan radiograf baik dari radiograf panoramik Kasus ini memperlihatkan bahwa pemeriksaan
(Tabel 2) maupun CBCT terlampir (Tabel 3). Dari radiografi dengan modalitas yang lebih tinggi dapat
hasil pemeriksaan radiograf dapat disimpulkan memperlihatkan gambaran yang lebih akurat.
bahwa pasien suspek ameloblastoma regio maksila Pemeriksaan beberapa teknik radiografi juga dapat
anterior meluas ke nasal dan sinus maksilaris kanan. memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga
diagnosis yang ditegakan lebih akurat.
Ameloblastoma secara radiologis dapat berupa
DISKUSI gambaran polikistik atau monokistik, dan secara
histopatologi menunjukan gambaran yang berbeda-
Kasus ini memperlihatkan dua buah gambaran beda, sehingga terkadang dibutuhkan lebih dari
radiografi yaitu 2 dimensi (panoramik) dan 3 satu irisan untuk membuat diagnosa yang tepat.4,8
dimensi (CBCT 3D). Pemeriksaan penunjang Neville mengelompokkan ameloblastoma atas
radiografi
C panoramik dilakukan atasD dasar 3 kategori berdasarkan perbedaan klinis
kebutuhan dari pemeriksaan klinis. Pemeriksaan radiologis,dimana masing-masing kategori memiliki
radiografi CBCT 3D dilakukan karena hasil pertimbangan terapi dan prognosis tersendiri yaitu :
pemeriksaan radiografi panoramik masih (1) tipe multilokuler (2) tipe unilokuler (3) tipe
memerlukan informasi lebih lanjut. Radiografi periferal atau ekstraosseous. Ameloblastoma tipe
panoramik sudah cukup membantu dalam multilokular terjadi kira-kira 86 % dari seluruh
menggambarkan lesi yang terjadi pada rahang kasus, tipe unikistik terjadi sebanyak 13 %, dan
bawah, sedangkan pada rahang atas kadang-kadang tipe ekstraoseus sebanyak 1 %.4,8,10,11
masih diperlukan foto Waters dan oklusal, serta Menurut gambaran radiologis, ameloblastoma
modalitas yang lebih tinggi seperti CBCT 3D, CBCT rahang dibagi dalam beberapa tipe:3,6,7 (1)
3D menggunakan sinar dengan teknik Cone Beam Monokistik, secara radiologis lesi ini terlihat terlihat
dimana sinar berbentuk kerucut berputar sebagai daerah yang radiolusen pada sekeliling
mengelilingi kepala pasien dan rekontruksi mahkota gigi molar ketiga mandibula yang tidak
volumetrik berbasis komputer dengan gambaran 3D erupsi dengan tepi yang tegas. Gambaran lesi pada
Gambar 4. Radiograf CBCT 3D pasien suspek ameloblastoma tipe solid. (A) MPR view. (B) 3D view area maksila anterior
dari arah anterior, posterior dan inferior. (C) Coronal view dan slicing view dari arah anterior ke posterior. (D) Sagittal
view dan slicing view. (E) Axial view & slicing view dari arah anterior ke posterior
3D View
Terlihat perforasi maksil anterior sd palatum dan cavum nasi, terlihat gigi supernumerary inverted pada region apical gigi 12
Coronal View
Terlihat gambaran radiointermediet pada maksila anterior meluas ke sinus maksilaris dextra dan cavum nasi. Perforasi dinding anterior
sinus maksilaris dextra, dan dinding inferior cavum nasi. Terlihat gambaran radioopak menyerupai gigi supernumerary pada area
inferior sinus maksilaris sinistra.
Sagittal View
Terlihat gambaran radiointermediet pada sinus maksilaris dextra bagian anterior, batas reguler
Axial View
Terlihat gambaran radiointermediet pada anterior maksila meluas ke sinus maksilaris dextra dengan perforasi dinding sinus maksilaris
dextra bagian anterior an perforasi anterior maksila dan palatum.
Kesan
Massa solid di palatum yang meluas ke nasal dan sinus maksilaris dextra
Suspek Radiologis Ameloblastoma tipe solid di regio maksila anterior disertai impaksi 2 gigi supernumerary di regio
maksila anterior
umumnya berbentuk unilokuler (Gambar 6A), lesi solid memiliki gambaran radiointermediet dan
ini memiliki kecenderungan untuk tumbuh batas jelas. Ameloblastoma tipe solid bersasal dari
membesar dengan ekspansi ke arah bukal dan hasil proses degeneratif pada pusat pulau2
lingual serta terlihat adanya resorpsi akar.Terdapat langerhans. Menurut Fonseca (2000)
perubahan letak posisi gigi dan kanalis ameloblastoma tipe solid terbentuk ketika focal
mandibularis2,4,11,14; (2) Multikistik, lebih mudah kecil dari ameloblastoma berubah menjadi masa
dikenali, tetapi kadang-kadang gambarannya sangat padat dan menetap menjadi bentuk yang solid .
berbeda. Gambaran radiologis yang khas adalah Secara histoligis berbentuk folicular atau pleksiform
adanya lesi yang multilokuler dan di gambarkan merupakan bentuk yang sering terjadi sedangakan
sebagai gambaran busa sabun (soap bubble bentuk achantomatous granular cell desmoplastik
appearance) bila lokasi daerah radiolusen luas, atau dan tipe basal sel merupakan bentuk yang jarang
gambaran sarang lebah (honeycomb appearance) terjadi. Tampilan radiografis ameloblastoma
bila lokasi daerah radiolusen kecil (Gambar 6B). conventional solid atau intraosseous sering
Selain itu dapat terlihat adanya ekspansi kortikal ke berbentuk radiolusen multiokular dan mempunyai
arah bukal dan lingual, resorpsi akar gigi dan struktur internal tulang septa yang radioopak.
gambaran radiolusen pada gigi yang tidak erupsi15; Tampilan ini mempunyai gambaran soap bubble
(3) Peripheral, dikarenakan lesi berasal dan honeycombed. Biasanya terjadi ekspansi tulang
ekstraosseus,perubahan pada tulang jarang terlihat. kortikal bukal dan lingual serta dapat terjadi resopsi
Biasanya lesi akan terlihat superfisial pada tulang akar gigi tetangga.12,16
kortikal sebagai gambaran radiolusensi “cup Pemeriksaan radiografi suatu jaringan akan
shaped” dibawah tonjolan nodul sebagai akibat memberikan gambaran radiointermediet.
dari tekanan dari lesi pada tulang (Gambar 6C). Jika Gambaran unilokuler yang menyerupai
lesi terletak pada papila interdental, akan terlihat ameloblastoma tipe kistik dapat pula terlihat pada
perenggangan pada gigi.16 ameloblastoma tipe solid dengan tepi berbentuk
Radiodiagnosis kasus ini adalah ameloblastoma seperti kulit kerang (scalloping) yang tidak teratur.
tipe solid. Gambaran radiografi ameloblastoma tipe Gambaran khas radiografis lainnya adalah adanya
Gambar 5. Tiga subtipe klinis ameloblastoma, (A) multilokular, (B) unilokular, (C) periferal (ekstraosseous)9
A B
C D
Gambar 6. Gambaran radiografi tiga subtype ameloblastoma, (A) unilokular, (B) multilokular, (C) periferal1,2,8,15