You are on page 1of 20

THE RELEVANCY BUSINESS ENVIRONMENT AND BUSINESS

PERFORMANCE OPTIMIZATION STRATEGIES IN


MANUFACTURING SMALL AND MEDIUM
SCALE COMPANIES IN INDONESIA

Lena Ellitan1)
Cyrillius Martono1)
E-mail : ellistya@yahoo.com
cyrill_martono@yahoo.com
1)
Business Faculty of Widya Mandala Catholic University, Surabaya

ABSTRACT

This research was conducted to test whether a conceptual model of manufacturing


strategy relevant when applied in different research settings, the small and medium
manufacturing companies in Indonesia. The study involved eighty-eight small and
medium scale manufacturing companies yielding response rate of 17.6%. The study
generally indicates that environmental uncertainty has no significant effect on the
choice of competitive strategy and manufacturing strategy in small and medium scale
companies. The study also indicate that both cost leadership and differentiation
strategy has a significant effect on the flexibility, cost leadership has a significant
effect on quality, differentiation strategy has a significant effect on the quality,
manufacturing strategy choices that focuses on cost is significantly influenced by the
cost leadership strategy but not by a differentiation strategy, while the competitive
strategy choices, both cost leadership and differentiation does not significantly effect
delivery strategy. Competitive strategies simultaneously effect the financial
performance, the partial cost leadership effects financial performance but
differentiation does not effect financial performance.

Keywords: environmental uncertainty, business strategy, manufacturing strategy,


firm performance

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah model konseptual strategi manufaktur
relevan jika diaplikasikan dalam setting penelitian yang berbeda yaitu pada
perusahaan manufaktur skala kecil dan menengah di Indonesia. Studi ini melibatkan
delapan puluh delapan perusahaan manufaktur skala kecil dan menengah dengan
tingkat respon sebesar 17.6%. Hasil studi secara umum menunjukkan bahwa
Ketidakpastian lingkungan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pilihan
strategi kompetitif dan strategi manufaktur pada perusahaan skala kecil dan
menengah. Hasil studi juga menunjukkan bahwa baik strategi kepemimpinan biaya
maupun differensiasi memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi fleksibilitas,

1
kepemimpinan biaya memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas tetapi strategi
diferensiasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas, pilihan strategi
manufaktur yang memfokuskan pada biaya dipengaruhi secara signifikan oleh
strategi kepemimpinan biaya tetapi tidak oleh strategi diferensiasi, sedangkan pilihan
strategi kompetitif baik kepemimpinan biaya maupun diferensiasi tidak
mempengaruhi secara signifikan terhadap strategi pengiriman. Strategi kompetitif
secara simultan berpengaruh terhadap kinerja finansial, secara parsial cost leadership
mempengaruhi kinerja finansial tetapi deferensiasi tidak mempengaruhi kinerja
finansial.

Kata Kunci: Ketidakpastian lingkungan, strategi bisnis, strategi manufaktur, kinerja


perusahaan.

PENDAHULUAN didasarkan pada pertimbangan bahwa


perusahaan manufaktur Indonesia
Penelitian dibidang manajemen dihadapkan pada tantangan persaingan
operasi yang memfokuskan pada studi global yang menuntut perusahaan
strategi manufaktur dengan untuk mampu melakukan efisiensi
menggunakan metode empiris telah biaya dan diferensiasi produk
mengalami peningkatan. Beberapa khususnya dalam menciptakan barang
literatur yang ada menyebutkan bahwa dan jasa mampu bersaing secara
riset empiris memfokuskan pada global dan mampu memanfaatkan
konsistensi internal strategi perkembangan teknologi yang ada.
manufaktur dan menilai Kondisi ini menuntut perusahaan di
konsekuensinya terhadap kinerja Indonesia khususnya, perusahaan
perusahaan. Tetapi sangat sedikit riset manufaktur, untuk dapat
empiris yang membahas adanya meningkatkan daya saing barang dan
keterkaitan antara dinamisme jasa yang berbasis sumber daya lokal
lingkungan, strategi manufaktur, sehingga perusahaan dapat bersaing
strategi kompetitif, dan kinerja dan mengembangkan bisnis di tingkat
perusahaan, meskipun telah banyak internasional.
literatur konseptual yang membahas Penelitian ini dilakukan untuk
isu tersebut (Swink dan Way, 1995). menguji apakah model konseptual
Kondisi ini menarik minat penulis strategi manufaktur tersebut masih
melakukan suatu confirmatory study relevan jika diaplikasikan dalam
untuk menguji hipotesis dan setting penelitian yang berbeda yaitu
menjawab masalah penelitian terkait pada perusahaan manufaktur skala
dengan model konseptual strategi kecil dan menengah di Indonesia.
manufaktur dalam konteks strategi Dalam penelitian ini, dinamisme
kompetitif dan dinamisme lingkungan lingkungan mewakili tingkat
dengan menggunakan setting turbulensi dalam produk, teknologi,
penelitian yang berbeda yaitu pada dan permintaan produk dalam suatu
perusahaan manufaktur skala kecil dan pasar (Miller dan Friesen, 1983; Dess
menengah di Indonesia. dan Davis, 1984). Strategi kompetitif
Pemilihan setting penelitian mewakili luas dimensi yang digunakan
pada perusahaan manufaktur suatu bisnis sebagai basis keunggulan,

2
misalnya harga dan diferensiasi strategi terkait dengan: 1) Apakah data
(Porter, 1980). Strategi Manufaktur yang telah dikumpulkan dari sampel
merupakan dimensi orientasi perusahaan manufaktur skala kecil
manufaktur untuk memenangkan menengah dalam penelitian ini
persaingan. Sedangkan kinerja bisnis konsisten dengan model konseptual
menunjukkan kinerja perusahaan strategi manufaktur yang diajukan dan
secara menyeluruh. didukung oleh beberapa literatur yang
Model penelitian didasarkan ada, 2) Apakah strategi manufaktur
pada model konseptual strategi berpengaruh pada kinerja bisnis
manufaktur, pada penelitian yang perusahaan bila efek dinamisme
dilakukan oleh Ward dan Duray lingkungan dan strategi kompetitif
(2000). Dalam model tersebut, strategi juga dipertimbangkan, 3) Untuk
kompetitif diperlakukan sebagai mengetahui pengaruh strategi
variabel mediasi antara dinamisme kompetitif pada strategi manufaktur,
lingkungan dan strategi manufaktur, secara spesifik untuk mengetahui efek
dan strategi manufaktur sebagai dinamisme lingkungan terhadap
variabel mediasi antara strategi strategi manufaktur, dengan
kompetitif dan kinerja perusahaan. memperhatikan peran mediasi strategi
Meskipun dalam penelitian-penelitian kompetitif. Untuk menjawab isu-isu
sebelumnya efek mediasi strategi tersebut, data perusahaan manufaktur
kompetitif terhadap keterkaitan antara skala kecil menengah yang digunakan
dinamisme lingkungan dan strategi dalam penelitian ini akan dipisahkan
manufaktur (kecuali penelitian Ward antara perusahaan yang memiliki
dan Duray, 2000) belum pernah kinerja bisnis rendah dengan kinerja
diteliti, dinamisme lingkungan telah bisnis yang tinggi.
diidentifikasi sebagai variabel yang
penting baik dalam studi konseptual
maupun studi empiris dalam strategi Tinjauan Literatur
kompetitif maupun strategi Penelitian Sebelumnya
manufaktur (Skinner, 1969; Hofer, Beberapa penelitian tentang
1975; Van Dierdonk dan Miller, strategi manufaktur dan strategi
1980). kompetitif telah dilakukan dalam
Beberapa isu yang dibahas literatur konseptual dan empiris di
dalam penelitian diharapkan dapat bidang manajemen operasi dan
memberikan kontribusi nyata bagi strategik seperti dibahas dalam Tabel
perkembangan literatur dibidang 1
manajemen operasi dan manajemen

3
Tabel 1
Penelitian Sebelumnya Tentang Model Konseptual Strategi Manufaktur

Peneliti Tujuan dan Hasil Penelitian


Skinner (1969) Bertujuan menguji model konseptual strategi manufaktur yang
menunjukkan adanya keterkaitan (link) antara dinamisme lingkungan,
strategi kompetitif, strategi manufaktur, dan kinerja perusahaan.
Dinamisme lingkungan memiliki pengaruh terhadap strategi kompetitif
maupun strategi manufaktur. Strategi kompetitif memediasi keterkaitan
antara dinamisme lingkungan dan strategi manufaktur.
Hill (1994) Studi yang dilakukan memfokuskan pada memperkenalkan model
konseptual yang menunjukkan keterkaitan antara lingkungan, strategi
kompetitif, dan strategi manufaktur tetapi belum diuji secara empiris.
Vickery (1983) Menguji keterkaitan antara strategi kompetitif, strategi manufaktur, dan
kinerja bisnis dan menemukan adanya kovarian antara strategi
kompetitif dan strategi manufaktur, kompetensi produk memiliki
pengaruh pada kinerja bisnis perusahaan.
Keats dan Hitt Menggunakan struktur model kovarian untuk menggambarkan
(1988) keterkaitan antara dimensi lingkungan, strategi kompetitif, dan kinerja.
Kim dan Lim Memberikan bukti model keterkaitan lingkungan, strategi kompetitif,
(1988) dan kinerja perusahaan. Secara umum dinamisme lingkungan
memberikan pengaruh positif pada pilihan strategi.
Swamidass dan Studi memfokuskan pada efek variabel independen yaitu ketidakpastian
Newell (1987) lingkungan (environmental uncertainty) yang memediasi keterkaitan
dan Ward et al. antara fleksibilitas manufaktur dan peran manajer manufaktur dalam
(1995) pembuatan keputusan strategik serta efek ketiga variabel tersebut
terhadap kinerja bisnis perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kinerja perusahaan memiliki pengaruh positif pada peran manajer
manufaktur dalam pembuatan keputusan. Kinerja bisnis perusahaan
menurun seiring dengan peningkatan ketidakpastian lingkungan.

Model Konseptual Strategi dinamisme lingkungan, strategi


Manufaktur manufaktur dan kinerja. Hasil
Dalam penelitian ini model di penelitian tersebut menunjukkan
replikasi dari Model yang bahwa dinamisme lingkungan
dikemukakan Ward dan Duray (2000) memiliki pengaruh positif pada
yang dikembangkan menggunakan fleksibilitas manufaktur. Penelitian-
beberapa studi empiris yang telah penelitian selanjutnya juga
dibahas sebelumnya seperti menunjukkan keterkaitan antara
ditunjukkan pada Gambar 1. Model dinamisme lingkungan dan kualitas
tersebut mengacu pada pendapat yang dan kapabilitas pengiriman diantara
menunjukkan adanya keterkaitan perusahaan yang memiliki kinerja
antara lingkungan, strategi kompetitif, tinggi. Studi tersebut menggunakan
strategi manufaktur untuk mencapai path model untuk mengetahui
kinerja bisnis yang baik. pengaruh lingkungan terhadap strategi
Studi utama yang diacu pertama manufaktur dan kinerja, tetapi tidak
kali dilakukan oleh Ward et al. (1995) memasukkan strategi kompetitif dalam
yang menguji keterkaitan antara model penelitian.

4
Gambar 1. Model Konseptual Strategi Manufaktur

H2

H1a H1b H1c

Environmental Competitive Manufacturig Business


Uncertainty Strategy Strategy Performance

H3
Diadopsi dari: Ward dan Duray (2000)

Mengingat penelitian ini perusahaan (asset dan size). Tabel


merupakan adopsi dari penelitian berikut ini meringkas keunikan studi
sebelumnya maka peneliti saat ini ini dibanding dengan penelitian
mengembangkan lebih lanjut dengan terdahulu.
menambahkan perlakuan kontrol
berdasar jenis industri, skala

Tabel 2.
Ringkasan Beda Penelitian Terdahulu dan Penelitian Ini

No Penelitian Terdahulu Penelitian Saat Ini


1. Konteks lingkungan lebih pada Konteks lingkungan bisnis lebih pada
dinamikanya ketidakpastiaannya yang dipandang
lebih sesuai untuk negara berkembang
2 Peneliti belum mengkontrol berdasar Peneliti mengkontrol dari segi size,
size, asset, dan kategori bisnis asset dan kategori bisnis
3 Penelitian terdahulu dilakukan untuk Mencoba menerapkan model dan
negara yang sudah maju industrinya mengujinya dalam kultur negara yang
sektor manufakturnya sedang
kembang kempis saat ini

Hipotesis Penelitian relationship seperti digambarkan pada


Telaah literatur menunjukkan Gambar 1 yang menunjukkan
bahwa, meskipun model keterkaitan pengaruh langsung antara dinamisme
dinamisme lingkungan, strategi lingkungan pada strategi kompetitif
kompetitif, strategi manufaktur, dan (path 1a), strategi kompetitif dengan
kinerja bisnis didukung secara strategi manufaktur (path 1b), dan
konseptual, namun bukti empiris strategi manufaktur dengan kinerja
dalam penelitian ini sangat kurang. bisnis (path 1c). Pengujian secara
Penelitian ini dilakukan untuk menguji simultan atas ketiga path tersebut
hipotesis dan pertanyaan penelitian dilakukan untuk menguji model
yang muncul terkait dengan sequential konseptual dalam literatur strategi

5
operasi dan menunjukkan pertanyaan manufaktur diantara perusahaan yang
apakah model tersebut didukung oleh memiliki kinerja tinggi. Hasil
data yang ada. Penelitian ini juga pengujian yang tidak signifikan
menguji adanya pengaruh yang diantara perusahaan yang memiliki
signifikan antara dinamisme kinerja tinggi menunjukkan bahwa
lingkungan dan strategi manufaktur data tidak mendukung model
(path 2) dan antara strategi kompetitif konseptual.
dengan kinerja bisnis (path 3). Sebagai
tambahan, penelitian ini juga menguji Ketidakpastian Lingkungan dan
apakah perusahaan yang memiliki Strategi Kompetitif
kinerja tinggi akan lebih sesuai dengan Literatur konseptual maupun
model konseptual yang ada bila empiris memberikan beberapa bukti
dibandingkan dengan perusahaan tentang adanya pengaruh dinamisme
dengan kinerja yang lebih rendah. lingkungan pada pilihan strategi
kompetitif. Bersaing dalam kondisi
Kesesuaian Model Konseptual lingkungan yang berubah cepat dan
Dalam penelitian ini perusahaan diindikasikan dengan makin
diklasifikasikan atau dibedakan dalam pendeknya siklus hidup produk,
golongan perusahaan yang memiliki konsumen yang memiliki informasi
kinerja tinggi dan perusahaan yang lebih baik, difusi teknologi yang cepat,
memiliki kinerja rendah. Berdasarkan customized product, dan
literatur pendukung yang ada meningkatnya pesaing baru, menuntut
diekspektasikan bahwa model akan perusahaan untuk menetapkan strategi
sesuai atau fit untuk perusahaan yang kompetitif sehingga peningkatan
relatif tinggi kinerjanya. Perusahaan fleksibilitas dan produktivitas tercapai.
dengan kinerja rendah kurang sesuai Ketidakpastian lingkungan
dengan model tersebut. Skinner (1969) diidentifikasi sebagai kontingensi
berpendapat bahwa strategi penting dalam studi konseptual
manufaktur harus sesuai dengan maupun empiris baik dalam strategi
strategi kompetitif. Hill (1994) dikutip kompetitif maupun strategi
dari Ward dan Duray (2000) manufaktur (Skinner, 1969; Hofer,
menggambarkan suatu proses strategi 1975; Van Dierdonck dan Miller,
yang bertujuan untuk menghindari 1980). Dalam studi ini ditunjukkan
mis-allignment antara tujuan bahwa dinamisme lingkungan akan
pemasaran dan kapabilitas manufaktur mendukung dalam keputusan pilihan
karena mis-allignment biasanya strategi kompetitif.
disebabkan oleh rendahnya kinerja
bisnis. Oleh karena itu, diduga Hipotesis 1a. Ketidakpastian
perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan mempengaruhi pilihan
bisnis tinggi akan mengikuti atau strategi kompetitif.
sesuai dengan model.
Secara spesifik penelitian ini Strategi Kompetitif Dan Strategi
dilakukan untuk mendapatkan Manufaktur
dukungan secara statistik kesesuaian Swink dan Way (1995)
path model yang bagus dalam menunjukkan bahwa relatif sedikit
pengaruh langsung antara lingkungan, studi yang memberikan bukti empiris
strategi kompetitif, strategi tentang adanya pengaruh pilihan

6
strategi kompetitif pada strategi (1987) dan Ward et al. (1995) meneliti
manufaktur misalnya bahwa strategi keterkaitan dinamisme lingkungan,
manufaktur didukung oleh pilihan strategi manufaktur, dan kinerja
strategi kompetitif dalam bisnis yang bisnis. Dari hasil penelitiannya
memiliki kinerja bisnis tinggi. Vickery ditemukan bahwa perusahaan dengan
et al. (1983) menyatakan bahwa dalam kinerja tinggi, memilih strategi
pengembangan strategi manufaktur manufaktur yang konsisten dengan
sangat penting untuk dicatat bahwa lingkungannya. Pengujian juga
kinerja bisnis rendah dihasilkan ketika dilakukan untuk menguji keberadaan
strategi manufaktur tidak dikaitkan pengaruh langsung dinamisme
dengan strategi kompetitif. Pengujian lingkungan pada strategi manufaktur
hipotesis ini dimaksudkan untuk dengan memperhatikan peran mediasi
mengidentifikasi adanya pengaruh strategi kompetitif. Koefisien untuk
pilihan strategi kompetitif pada path analysis yang tidak signifikan
strategi manufaktur. akan mengakibatkan strategi
kompetitif memediasi efek dinamisme
H1b: Strategi kompetitif lingkungan pada strategi manufaktur.
mempengaruhi strategi manufaktur
H2: Ketidakpastian lingkungan
Strategi manufaktur dan Kinerja memiliki pengaruh langsung terhadap
Bisnis strategi manufaktur
Swamidass dan Newel
(1987) menunjukkan bahwa kinerja Strategi Kompetitif dan Kinerja
memiliki pengaruh positif pada Bisnis
implementasi strategi manufaktur. Van de Ven dan Drazin
Beberapa studi telah menunjukkan (1985) dalam (Ward and Duray, 2000)
bahwa kualitas dikaitkan dengan dan Doty et al. (1993) mengemukakan
kinerja yang bagus. Ferdows dan bahwa strategi yang efektif digunakan
Demeyer (1990) dan Noble (1995) untuk mencapai kinerja bisnis tinggi.
memiliki argumentasi bahwa strategi Implementasi strategi merupakan
manufaktur yang efektif umumnya kunci adanya keterkaitan antara
dimulai dengan kualitas sebagai basis. strategi kompetitif dan kesuksesan
Hipotesis diuji untuk mengetahui perusahaan yang diukur dengan
apakah terdapat pengaruh positif kinerja bisnis. Beberapa penulis
kapabilitas manufaktur pada kinerja berpendapat bahwa strategi
bisnis. manufaktur mendeskripsikan
implementasi dengan memberikan
H1c: Strategi manufaktur gambaran yang lebih rinci tentang
mempengaruhi kinerja bisnis bagaimana strategi kompetitif
diaplikasikan (Hatten et al., 1978,
Ketidakpastian Lingkungan Dan Miller, 1987). Pengujian koefisien
Strategi Manufaktur path analysis dilakukan untuk
Literatur menyebutkan bukti- mengetahui pengaruh strategi
bukti pengaruh langsung antara faktor- kompetitif pada kinerja bisnis
faktor lingkungan khususnya perusahaan dan untuk menguji
dinamisme lingkungan dan strategi pentingnya intervensi strategi
manufaktur. Swamidas dan Newel manufaktur dalam mendefinisikan

7
keterkaitan antara strategi kompetitif random sampling (pengambilan
dan kinerja bisnis. Koefisien path sampel acak sederhana). Teknk ini
analysis yang tidak signifikan digunakan dengan tujuan
menunjukkan bahwa strategi meminimalkan bias yang terjadi akibat
manufaktur memediasi pengaruh pemilihan sampel dan untuk
strategi kompetitif pada kinerja bisnis. meningkatkan generalisasi hasil
penelitian. Data dalam studi ini
H3: Strategi kompetitif memiliki diperoleh dengan mengirimkan
pengaruh langsung dengan kinerja kuesioner yang sudah terstuktur
bisnis. kepada pimpinan perusahaan
manufaktur skala kecil dan menengah
METODE PENELITIAN di Indonesia.

Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini unit Studi pada penelitian ini
analisis adalah organisasi yaitu menggunakan data primer yang
perusahaan manufaktur skala kecil diperoleh melalui penyebaran
menengah di indonesia. Data kuesioner (mailed questionnaires)
mengenai perusahaan manufaktur pada perusahaan-perusahaan
skala kecil menengah diperoleh dari manufaktur skala kecil dan menengah
Direktori Industri Manufaktur yang di Indonesia yang ditujukan kepada
dipublikasikan oleh Badan Pusat pimpinan perusahaan sebagai target
Statistik Indonesia tahun 2007. subject. Pendistribusian kuesioner
Penelitian ini menggunakan klasifikasi dilakukan selama satu bulan dengan
industri berdasarkan data Statistik batas pengembalian selama empat
Industri Besar dan Sedang yang minggu. Untuk meningkatkan tingkat
diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik, pengembalian kuesioner peneliti
tahun 2007. Klasifikasi berdasarkan mencoba mengikuti saran yang
International Standart Industrial diajukan oleh Issac dan Michael
Classification (ISIC) yang telah (1990) yaitu dengan sistem bebas
disesuaikan dengan kondisi di perangko balasan dan pengiriman
Indonesia dengan nama Klasifikasi surat susulan pada responden .
Lapangan Usaha Industri/KLUI (BPS,
2007). Penggolongan skala perusahaan Variabel dan Pengukuran
dibagi dalam empat golongan yaitu 1) Tingkat dinamisme
besar, dengan jumlah tenaga kerja 100 lingkungan diukur menggunakan skala
orang atau lebih, 2) sedang, dengan Likert tujuh poin dengan nilai
jumlah tenaga kerja 20-99 orang, 3) terendah 1 (sangat lambat) dan nilai
kecil, dengan jumlah tenaga kerja 5-19 tertinggi 7 (sangat cepat). Skor
orang, dan 4) rumah tangga, dengan numerik yang lebih tinggi
jumlah tenaga kerja 1-4 orang. mengindikasikan penekanan yang
Berdasar kriterian tersebut, sampel lebih besar dan diukur dengan skala
yang dipilih adalah perusahaan Likert tujuh poin dengan nilai
manufaktur dengan 100 lebih terendah 1 (sangat tidak penting) dan
karyawan atau tenaga kerja tetap. nilai tertinggi 7 (sangat penting).
Teknik sampling yang digunakan Untuk mengukur tingkat penekanan
dalam penelitian ini adalah simple aktivitas dalam strategi manufaktur

8
digunakan skala Likert tujuh poin usaha, lama perusahaan beroperasi,
dengan nilai terendah 1 (sangat tidak asset yang dimiliki, dan kinerja secara
ditekankan) dan nilai tertinggi 7 umum yang dicapai selama 3 tahun
(sangat ditekankan). Kinerja bisnis terakhir. Dari delapan puluh delapan
dilihat dengan menggunakan dua perusahaan yang terlibat dalam
ukuran yaitu kinerja financial, seperti penelitian ini sebagaian besar
ROI (return on investment) dan ROS perusahaan telah beroperasi selama 2-
(Return on Sales) dan kinerja 10 tahun dengan prosentase sebanyak
manufaktur yang terkait dengan posisi 35.23%, sebanyak 26.13 % bergerak
bisnis unit dibandingkan dengan di industri kimia, minyak, batubara,
kompetitornya. Untuk mengukur karet, dan plastik, dan sebagian besar
tingkat kinerja bisnis perusahaan perusahaan memiliki tenaga kerja
dibandingkan pesaingnya digunakan sebesar 101-150 tenaga kerja dengan
skala Likert tujuh poin dengan nilai prosentase 14.77%
terendah 1 (sangat rendah) dan nilai
tertinggi 7 (sangat tinggi). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas
ANALISIS DATA instrumen dilakukan dengan
menghitung Chronbach’s alpha
Tingkat Pengembalian dengan rule of thumbs instrumen
Perusahaan yang berpartisipasi dianggap mempunyai reliabilitas yang
dalam penelitian ini sebanyak delapan tinggi apabila nilai Chronbach’s Alpha
puluh delapan yang semuanya adalah lebih tinggi dari 0.6 (Nunnaly, 1978).
perusahaan manufaktur dengan skala Di samping itu juga dilakukan
kecil dan menengah menurut kriteria pengujian tambahan dengan melihat
yang digunakan untuk penelitian ini. instrumen reliabilitas instrumen
Delapan puluh delapan perusahaan dengan menghitung keofisien
yang berpartisipasasi dalam penelitian homegenitas. Koefisien homogenitas
ini adalah sampel terpilih dan adalah korelasi antara item-item
memberikan respon lengkap untuk individual dengan skor total dari
data yang diperlukan. Jumlah semua item. Semakin tinggi koefisien
keseluruhan kuesioner dalam semakin andal instumen tersebut. Jika
penelitian ini sebanyak 500 kuesioner korelasi antara item individual dengan
yang ditujukan pada perusahaan skor totalnya tidak signifikan maka
manufaktur skala kecil dan menengah. item tersebut tidak valid. Tabel 3 – 6
Sembilan perusahaan yang menjadi menyajikan rangkuman uji reliabilitas
target penelitian ini memberikan dan validitas instrument. Hasil studi
informasi yang tidak lengkap sehingga ini menunjukkan reliabilitas
tidak dapat diikutsertakan dalam instrument yang tinggi.
analisis data, enam perusahaan Hasil pengujian validitas
kembali dengan alasan alamat tidak untuk ketidakpastian lingkungan
dikenal atau pindah alamat. menunjukkan nilai faktor loading
antara 0.630 – 0.839 sehingga semua
Karakteristik Responden item pertanyaan dinyatakan valid dan
Profil perusahaan yang dapat digunakan dalam analisis data
berpartisipasi dalam penelitian ini selanjutnya. Untuk variabel strategi
dikategorikan berdasarkan bidang kompetitif yang terdiri atas 11 item

9
pertanyaan yaitu 6 item pertanyaan Terdapat satu item pertanyaan yang
tentang strategi kepemimpinan biaya harus dikeluarkan dari analisis karena
dan 5 item pertanyaan tentang strategi mengelompok pada komponen lain
diferensiasi menunjukkan bahwa nilai yaitu kepemimpinan biaya sehingga
faktor loading untuk kepemimpinan dinyatakan tidak valid dan tidak dapat
biaya antara 0.614-0.795 dan strategi digunakan dalam analisis selanjutnya.
diferensiasi antara 0.710-0.822.

Tabel 3. Uji Validitas Ketidakpastian Lingkungan

KMO and Item Faktor Loading


Bartlett's Test Pertanyaan
ED1 ,758
0.706 ED2 ,695
ED3 ,630
ED4 ,839
.Ket: ED = Ketidakpastian Lingkungan

Tabel 4. Uji Validitas Strategi Kompetitif

KMO and Item Faktor Loading


Bartlett's Test Pertanyaan Component 1 Component 2
CS1 ,675
CS2 ,733
CS3 ,614
0.788 CS4 ,772
CS5 ,795
CS6 ,767
DS1 ,710
DS2 ,822
DS3 ,812
DS4 ,804
Ket: CS = Cost Leadership Strategy; DS = Differentiation Strategy

10
Tabel 5. Uji Validitas Strategi Manufaktur

KMO and Item Faktor Loading


Bartlett's Pertanyaan Component Component Component Component
Test 1 2 3 4
F1 ,831
F2 ,824
F3 ,835
K1 ,860
K2 ,710
0.745 K3 ,758
K4 ,710
P1 ,761
P2 ,638
P3 ,561
B3 ,897
B4 ,834

Hasil pengujian validitas kualitas dan item B1 dan B2 dengan


untuk variabel strategi manufaktur nilai faktor loading 0.635 dan 0.757
(Tabel 5) menunjukkan strategi tetapi mengelompok pada item
manufaktur meliputi empat dimensi pengiriman. Tabel 6. menunjukkan
strategi yaitu fleksibilitas dengan nilai bahwa semua item pertanyaan yang
faktor loading (0.824-0.835), kualitas merepresentasikan kinerja perusahaan
dengan nilai faktor loading antara valid dengan faktor loading 0.521-
(0.710-0.860), pengiriman dengan 0.926. Hasil uji reliabilitas
nilai faktor loading antara (0.561- ditunjukkan dalam tabel 7 dengan nilai
0.761), dan biaya dengan faktor Cronbach Alpha sesuai denganyang
loading (0.834-0.897). Terdapat tiga tercantum dalam tabel.
item pertanyaan yang dibuang yaitu
F4 dengan nilai faktor loading 0.641
tetapi mengelompok pada dimensi

Tabel 6. Uji Validitas Kinerja Perusahaan

KMO and Item Faktor Loading


Bartlett's Test Pertanyaan
Prod ,710
0.688 ROI ,920
ROA ,672
ROS ,768
MS ,521

11
Tabel 7. Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha

Ketidakpastian lingkungan 0.706


Cost Strategy 0.849
Differential Strategy 0.825
Fleksibilitas 0.790
Kualitas 0.856
Pengiriman 0.707
Biaya 0.898
Kinerja Perusahaan 0.769

Statistik Deskriptif strategi manufaktur, dan kinerja


Statistik deskriptif digunakan perusahaan. Tabel 8 hingga 15
untuk menunjukkan rerata jawaban menunjukkan rerata jawaban
responden terhadap tiap-tiap varibel reponden, nilai minimum, nilai
dan dimensi yang akan di uji dalam maksimum, dan standar deviasi
penelitian ini meliputi ketidakpastian masing-masing pengukuran.
lingkungan, strategi kompetitif,

Tabel 8. Statistik Deskriptif Untuk Ketidakpastian Lingkungan


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ED1 88 1,00 5,00 3,6477 ,97131
ED2 88 1,00 5,00 3,4773 1,13439
ED3 88 1,00 5,00 3,7045 1,11581
ED4 88 1,00 5,00 3,8864 1,03315
Valid N
88
(listwise)

Tabel 9. Statistik Deskriptif Untuk Cost Strategy


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CS1 88 1,00 5,00 3,3864 ,88968
CS2 88 1,00 5,00 3,5227 ,85739
CS3 88 1,00 5,00 3,4545 ,84294
CS4 88 1,00 5,00 3,0341 1,06619
CS5 88 2,00 5,00 3,8523 ,83789
CS6 88 2,00 5,00 3,6591 ,82888
Valid N
88
(listwise)

12
Tabel 10. Statistik Deskriptif Untuk Differentiation Strategy
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DS1 88 1,00 5,00 3,1136 1,08735
DS2 88 1,00 5,00 3,3182 ,96544
DS3 88 1,00 5,00 3,3864 ,95209
DS4 88 1,00 5,00 3,1591 1,01581
Valid N
88
(listwise)

Tabel 11. Statistik Deskriptif Untuk Fleksibilitas


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
F1 88 3,00 5,00 4,2841 ,64235
F2 88 2,00 5,00 4,0795 ,88696
F3 88 2,00 5,00 3,9773 ,75775
Valid N (listwise) 88

Tabel 12. Statistik Deskriptif Untuk Kualitas


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
K1 88 2,00 5,00 3,8750 ,72417
K2 88 2,00 5,00 4,0682 ,78485
K3 88 1,00 5,00 3,7159 1,19336
K4 88 1,00 5,00 3,5000 1,20344
Valid N
88
(listwise)

Tabel 13. Statistik Deskriptif Untuk Pengiriman

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


P1 88 1,00 5,00 3,7045 ,89903
P2 88 2,00 5,00 3,6250 ,77774
P3 88 2,00 5,00 3,6023 ,87808
Valid N
88
(listwise)

Tabel 14. Statistik Deskriptif Untuk Biaya

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


B3 88 2,00 5,00 3,6818 ,76632
B4 88 2,00 5,00 3,6818 ,81007
Valid N
88
(listwise)

13
Tabel 15. Statistik Deskriptif Untuk Kinerja

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Prod 88 2,00 5,00 3,3750 ,64883
Roi 88 1,00 5,00 3,0909 ,78252
Roa 88 1,00 5,00 3,1591 ,70932
Ros 88 2,00 5,00 3,3182 ,70377
Ms 88 1,00 5,00 3,2614 ,76556
Valid N
88
(listwise)

Hasil Pengujian Hipotesis dalam Tabel 16 - Tabel 20 yang


Multivariate multiple membahas hasil pengujian hipotesis 1,
regression analysis (MMRA) hipotesis 2, hipotesis 3, hipotesis 4,
digunakan untuk model penelitian dan dan hipotesis 5.
hasil pengujian model dirangkum

Tabel 16. Hasil Pengujian Hipotesis 1a


Dependent Std.
Variable Parameter B Error T Sig.
Meancs Intercept 3,632 ,351 10,356 ,000
meaned -,040 ,093 -,428 ,670
Meands Intercept 3,229 ,425 7,595 ,000
meaned ,004 ,113 ,036 ,971

Hipotesis 1a menguji tidak memperhatikan pengaruh


pengaruh ketidakpastian lingkungan lingkungan eksternal dalam
terhadap strategi kompetitif, menetapkan strategi bersaing
berdasarkan data pada Tabel 16, perusahaan tetapi lebih memfokuskan
diperoleh hasil bahwa ketidakpastian pada pengaruh internal perusahaan
lingkungan tidak memiliki pengaruh seperti sumber daya tenaga kerja,
signifikan terhadap pilihan strategi material, dan aset fisik lainnya.
kompetitif, secara partial Dengan perkataan lain strategi
ketidakpastian lingkungan juga tidak scanning environment yang biasa
mempengaruhi pilihan strategi biaya dilakukan oleh perusahaan besar tidak
dan strategi diferensiasi. Kondisi ini dilakukan oleh perusahaan kecil
sesuai dengan kondisi riil usaha kecil sehingga lingkungan tidak memiliki
dan menengah di Indonesia bahwa pengaruh signifikan terhadap strategi
perusahaan skala kecil dan menengah kompetitif.

14
Tabel 17. Hasil Pengujian Hipotesis 1b
Dependent Paramete Std.
Variable r B Error t Sig.
Meanf Intercept 4,179 ,377 11,093 ,000
meancs -,248 ,108 -2,299 ,024
meands ,246 ,089 2,763 ,007
Meank Intercept 1,868 ,468 3,995 ,000
meancs ,493 ,134 3,685 ,000
meands ,063 ,110 ,572 ,569
Meanp Intercept 3,006 ,411 7,314 ,000
meancs ,132 ,117 1,127 ,263
meands ,054 ,097 ,560 ,577
Meanb Intercept 2,668 ,435 6,133 ,000
meancs ,412 ,124 3,313 ,001
meands
-,130 ,103 -1,265 ,209

Hipotesis 1b yang menguji membutuhkan modal yang besar yang


pengaruh strategi kompetitif terhadap merupakan kendala utama perusahaan
strategi manufaktur didukung. Secara dengan skala industri kecil dan
parsial pengaruh masing-masing menengah.
pilihan strategi kompetitif terhdap Pilihan strategi kompetitif
masing-masing pilihan strategi baik kepemimpinan biaya maupun
manufaktur ditunjukkan dalam Tabel diferensiasi tidak mempengaruhi
17. Hasil pengujian menunjukkan secara signifikan terhadap strategi
bahwa baik strategi kepemimpinan pengiriman. Hal ini di karenakan
biaya maupun differensiasi memiliki kecepatan pengiriman yang
pengaruh signifikan terhadap strategi diproksikan dalam ketepatan waktu
fleksibilitas yang ditunjukkan dengan pengiriman mungkin belum menjadi
nilai t pada level kepercayaan 5% prioritas bagi perusahaan manufaktur
sebesar 0.024 dan 0.007. Hasil skala kecil dan menengah. Pilihan
pengujian dengan variabel dependen strategi manufaktur yang
kualitas menunjukkan kepemimpinan memfokuskan pada biaya dipengaruhi
biaya memiliki pengaruh signifikan secara signifikan oleh strategi
terhadap kualitas tetapi strategi kepemimpinan biaya tetapi tidak oleh
diferensiasi tidak memiliki pengaruh strategi diferensiasi hal ini telah
signifikan terhadap kualitas. Hal ini dijelaskan pada pembahasan
dapat dijelaskan bahwa sebagian besar sebelumnya karena fokus utama
perusahaan kecil dan menengah di perusahaan manufaktur skala kecil dan
Indonesia masih memfokuskan pada menengah adalah pada biaya dan
strategi kepemimpinan biaya dan bukan diferensiasi.
bukan pada strategi diferensiasi karena
penerapan strategi diferensiasi

15
Tabel 18. Hasil Pengujian Hipotesis 1c

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,840 ,469 6,052 ,000
meanf ,048 ,089 ,059 ,532 ,596
meank -,102 ,083 -,165 -1,233 ,221
meanp ,031 ,094 ,040 ,326 ,745
meanb ,131 ,087 ,188 1,506 ,136
a Dependent Variable: meankin

Hipotesis 1c menguji pengaruh ini dapat dijelaskan bahwa menerapan


strategi manufaktur terhadap kinerja strategi manufaktur dalam bentuk
perusahaan. Hasil regresi dengan apapun tidak dapat secara langsung
kinerja finansial sebagai variabel memperbaiki profitabilitas. Namun
terikat menunjukkan bahwa strategi strategi ini akan memperbaiki kinerja
manufaktur tidak berpengaruh operasional terlebih dulu, dan
terhadap kinerja finansial baik secara perwujutan ke arah perbaikan finansial
parsial maupun secara simultan. Hal memerlukan waktu.

Tabel 19. Hasil Pengujian Hipotesis 2


Dependent Std.
Variable Parameter B Error T Sig.
Meanf Intercept 4,449 ,335 13,299 ,000
meaned -,091 ,089 -1,025 ,308
Meank Intercept 3,549 ,437 8,121 ,000
meaned ,065 ,116 ,563 ,575
Meanp Intercept 3,870 ,353 10,970 ,000
meaned -,061 ,094 -,655 ,514
Meanb Intercept 3,786 ,392 9,663 ,000
meaned -,028 ,104 -,272 ,786

Berdasarkan Tabel 18 hasil ketidakpastian lingkungan bisnis sama


studi menunjukkan menunjukkan sekali tidak berdampak pada pilihan
bahwa ketidakpastian lingkungan perusahaan untuk melakukan strategi
bisnis tidak berpengaruh terhadap fleksibilitas.
strategi fleksibilitas dengan cost Hasil pengujian dengan
leadership sebagai variabel terikat, variabel pengiriman sebagai variabel
sehingga ketidakpastian lingkungan terikat menunjukkan bahwa
bisnis sama sekali tidak berdampak ketidakpastian lingkungan bisnis tidak
pada pilihan perusahaan untuk strategi berpengaruh terhadap strategi
fleksibilitas. Hasil studi juga penghantaran, sehingga dapat
menunukkan bahwa ketidakpastian disimpulkan pada perusahaan skala
lingkungan bisnis tidak berpengaruh kecil dan menengah ketidakpastian
terhadap strategi kualitasi, sehingga lingkungan bisnis sama sekali tidak
dapat disimpulkan bahwa dengan berdampak pada pilihan perusahaan

16
untuk melakukan strategi sekali tidak berdampak pada pilihan
penghantaran yang handal. Baik perusahaan untuk melakukan strategi
secara parsial maupun uji fit modelnya biaya. Baik secara parsial maupun uji
tidak signifikan. Hasil regresi dengan fit modelnya tidak signifikan. Dari
metode GLM dengan strategi biaya keempat model yang telah diuji
sebagai variabel terikat menunjukkan tersebut disimpulkan bahwa
bahwa ketidakpastian lingkungan ketidakpastian lingkungan bisnis tidak
bisnis tidak berpengaruh terhadap mempegaruhi strategi manufaktur
strategi biaya dan dengan demikian perusahaan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 penelitian ini tidak
ketidakpastian lingkungan bisnis sama didukung.

Tabel 20. Hasil Pengujian Hipotesis 3


Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 1,983 ,290 6,850 ,000
meancs ,274 ,083 ,353 3,306 ,001
meands ,094 ,068 ,146 1,372 ,174

Hipotesis ke tiga menguji signifikan terhadap strategi


pengaruh strategi kompetitif terhadap fleksibilitas. Hasil pengujian dengan
kinerja perusahaan. Hasil regresi variabel dependen kualitas
dengan kinerja finansial sebagai menunjukkan kepemimpinan biaya
variabel terikat pada Tabel 20. memiliki pengaruh signifikan terhadap
menunjukkan bahwa strategi kualitas tetapi strategi diferensiasi
kompetitif secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan
berpengaruh terhadap kinerja terhadap kualitas. Pilihan strategi
finansial, secara parsial cost leadership kompetitif baik kepemimpinan biaya
mempengaruhi kinerja finansial tetapi maupun diferensiasi tidak
deferensiasi tidak mempengaruhi mempengaruhi secara signifikan
kinerja finansial. terhadap strategi pengiriman. 3)
Pilihan strategi manufaktur yang
PENUTUP memfokuskan pada biaya dipengaruhi
secara signifikan oleh strategi
Berdasarkan temuan dalam kepemimpinan biaya tetapi tidak oleh
penelitian ini, terdapat beberapa hal strategi diferensiasi hal ini telah
yang bisa digaris bawahi: 1) dijelaskan pada pembahasan
Ketidakpastian lingkungan tidak sebelumnya karena fokus utama
memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan manufaktur skala kecil dan
pilihan strategi kompetitif, secara menengah adalah pada biaya dan
partial ketidakpastian lingkungan juga bukan diferensiasi.
tidak mempengaruhi pilihan strategi 1. Ketidakpastian lingkungan bisnis
biaya dan strategi diferensiasi, 2) Hasil tidak berpengaruh terhadap strategi
pengujian menunjukkan bahwa baik fleksibilitas dengan cost leadership
strategi kepemimpinan biaya maupun sebagai variabel terikat,
differensiasi memiliki pengaruh ketidakpastian lingkungan bisnis

17
tidak berpengaruh terhadap strategi yang mempengaruhi hubungan strategi
kualitasi, strategi pengiriman, dan kompetitif, strategi manufaktur dengan
biaya. Dari keempat model yang kinerja, seperti mengkaitkan dengan
telah diuji tersebut disimpulkan teknologi. Hasil penelitia ini
bahwa ketidakpastian lingkungan diharapkan dapat memberikan manfaat
bisnis tidak mempegaruhi strategi yaitu: 1) Sebagai bahan pertimbangan
manufaktur perusahaan. perusahaan dalam mengimplementa-
2. Strategi kompetitif secara simultan sikan strategi kompetitif dan strategi
berpengaruh terhadap kinerja manufaktur untuk meningkatkan
finansial, secara parsial cost kinerja, 2) Memberikan arahan bagi
leadership mempengaruhi kinerja manajer untuk memilih strategi
finansial tetapi deferensiasi tidak inovasi yang tepat yang sesuai dengan
mempengaruhi kinerja finansial. tujuan perusahaan, 3) Memberikan
Penelitian ini masih memiliki kontribusi terhadap akademisi maupun
beberapa keterbatasan yang mungkin praktisi terutama dalam
dapat menimbulkan bias dan mengembangkan literatur manajemen
ketidaktepatan hasil penelitian, produksi operasi serta manajemen
meliputi: 1) Jumlah perusahaan yang strategik pada umumnya.
terlibat dalam penelitian ini relatif
sedikit dibandingkan dengan populasi REFERENSI
UKM yang ada di Indonesia, sehingga
model dan hasil belum dapat Anderson, J.C., Cleveland, G.,
digeneralisasi, 2) Jawaban responden Schroeder, R.G., 1989.
terhadap kuesioner yang diberikan Operation Strategy: A
peneliti menggunakan persepsi CEO Literature Review, Journal
dalam menjawab pertanyaan- of Operation Management, 8
pertanyaan kuesioner, sehingga (2), 133-158.
menimbulkan terjadinya common Collins, R.S., Cordon, C., Julien, D.,
method bias yang diakibatkan oleh 1998. An Empirical Test of
tidak terditeksinya masalah terkait The Rigid Flexibility Model,
dengan apakah bidang-bidang yang Journal of Operation
terkait langsung dengan implementasi Management, 16, 133-146.
strategi inovasi memiliki persepsi Dess, G.G., Davis, P.S., 1984. Porter’s
yang sama terhadap strategi inovasi Generic Strategies as
yang dilakukan perusahaan, 3) Determinant of Strategic
Penelitian ini juga hanya Group Membership and
memfokuskan pada pengaruh Organizational Performance,
ketidakpastian lingkungan bisnis Academy of Management
belum mencakup heteregonitas dan Journal. 27 (3), 467-488.
hostility lingkungan bisnis, 4) Doty, D.H., Glick, W.H., Huber, G.P.,
Penelitian juga hanya 1993. Multidimensional Fit,
mempertimbangkan dua strategi Equifinality, and
kompetitif yaitu cost leadership dan Organizational Effectiveness:
deferensiasi dan belum memasukkan A test of Two
pilihan strategi fokus. Configurational Theories,
Penelitian yang akan datang Academy of Management
perlu dipertimbangkan variable lain Journal, 36 (6), 1196-1250.

18
Ferdows, K., DeMeyer, A., 1990. Import Dependency. JICA.
Lasting Improvement in June.20. 1996.
Manufacturing Performance: Hayes, R.H., Wheelwright, S.C., 1984.
in Search of a New Theory, Restoring Our Competitive
Journal of Operations Edge: Competing Through
Mangement 9 (2), 168-184. Manufacturing. Wiley, New
Flynn, B.B, Schroeder, R., Sakakibara, York
S., 1995. The Impact of Hofer, C.W., 1975. Toward A
Quality Management Contigency Theory of
Practices on Performance Business Strategy. Academy
and Competitive Advantage. of Mangement Journal, 18,
Decision Science, 26 (5), 784-810.
659-691. Keats, B.W., Hitt, M.A., 1988. A
Garvin, D.A., 1987. Competing on Causal Model of Linkage
The Eight Dimensionof Among Environmental
Quality. Harvard Business Dimension, Macro
Review, 65 (6), 101-109. organizational Characteristic
Gerwin, D., 1993. Manufacturing and Performance. Academy
Flexibility: A Strategic of Management Journal, 31
Perspective. Managemen (3), 570-598.
Science, 39, 395-410. Kim, L., Lim, Y., 1988. Environment,
Gupta, Y.P., Lonial, S.C., 1998. Generic Strategies, and
Exploring Linkage Between Performance in A Rapidly
Manufacturing Strategy, Developing Location: A
Business Strategy, and Taxonomic Approach.
Organizational Startegy. Academy Of Mangement
Production and Operation Journal, 31 (4), 802-827
Management, 7 (3), 243-264. Kotha, S., Vadlamani, B.L., 1995.
Hair, J.F., Anderson, R.L., Tatham, Assesing Generic Strategies:
dan W.C., Black, 1988. An Empirical Investigation
Multivariate Data Analysis, of Two Competing
5th ed., Upper Saddle River, Typologies in Discrete
New Jersey, Prentice Hall, Manufacturing Industries.
Inch. Strategic management
Hambrick, D.C., 1984. Taxonomic Journal, 16, 75-83.
Approach To Studying Miller, D., 1987. The Structural and
Strategy. Journal Of Environmental Correlates of
Management, 10, 27-41. Business Strategy. Strategic
Hatten, K., Schendel, D., Cooper, A., management Journal, 8 (1),
1978. A Strategic Model of 55-76.
The US Brewing Industry: Miller, D., Friesen, P.H., 1983.
1952-1971. Academy of Strategy Making and
Management Journal, 21, Environment: The third Link.
592-610. Strategic Management
Hayashi Mitsuhiro. Indonesia. Journal, 4 (3), 221-235.
Structural Change and Miller, J.G., Roth, A.V., 1994. A
Taxonomy of Manufacturing

19
Strategies. Management Bulletin of Indonesian
Science, 40 (3), 285-304. Economic Studies Vol 35,
Mintzberg, H., 1978. Pattern in No.1. April 1999.
Strategy Formulation. Van Dierdonck, R Miller, J.G., 1980.
Management Science, 24 (9), Designing Production
934-948 Planning and Control
Noble, M.A., 1995. Manufacturing System. Journal of
Strategy: Testing The Operation Management, 1
Cumulative Model in A (1), 37-46.
Multiple Country Context. Vickery, S.K., Droge, C., Markland,
Decision Science 26 (5), 693- R.R., 1993. Produstion
720. Competence and Business
Porter, M. 1980. Competitive Strategy: Do They Effect
Advantage Creating And Business Performance: An
Sustaining Superior Empirical Study of
Performance, New York: Singapore Manufacturers,
Free Press. Journal of Operation
Schoemaker, P.J.H. 1992. How To Management, 13 (2), 99-115.
Link Strategic Vission to Ward, P.T., Bickford, D.J., Leong,
Core Capabilities, Sloan G.K., 1995. Business
Management Review. Fale, Environment, Operation
p.67-81. Strategy, and Performance:
Skinner, W., 1969. Manufacturing- An Empirical Study of
Missing Link in Corporate Singapore Manufacturers,
Strategy. Harvard Business Journal of Operation
Review, 47 (3), 136-145. Management 13, 2, 99-155.
Swamidass, P.M., Newell, W.T., Ward, P.T., Duray, R., 2000.
1987. Manufacturing Manufacturing Strategy in
Strategy, Environmental Context: Environment,
Uncertainty and Competitive Strategy, and
Performance: A Path Manufacturing Strategy.
Analytic Model. Journal of Operation
Management Science, 33 (4), Management 18, 123-138.
509-524. Wheelwright, S.C., 1984.
Swink, M., Way, M.H., 1995. Manufacturing Strategy:
Manufacturing Strategy: Defining the Missing Link.
Propositions, Current Strategic Management
Reseach, renewed Journal, 5 (1), 77-87.
Directions. International Williams, F.F., D’Souza, D.E.,
Journal of Operation and Rosenfeldt, M.E., Kassaee,
Production Mangement, 15 M., 1995. Manufacturing
(7), 4-26. Strategy, Business Strategy
Timer, M.P., 1999. Indonesia Ascent and Firm Performance in A
On Technology Ladder, Mature Industry, Journal of
Capital Stock and Total Operations Management, 13,
Productivity in Indonesia 19-33.
Manufacturing 1975-1995.

20

You might also like