Professional Documents
Culture Documents
Lena Ellitan1)
Cyrillius Martono1)
E-mail : ellistya@yahoo.com
cyrill_martono@yahoo.com
1)
Business Faculty of Widya Mandala Catholic University, Surabaya
ABSTRACT
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah model konseptual strategi manufaktur
relevan jika diaplikasikan dalam setting penelitian yang berbeda yaitu pada
perusahaan manufaktur skala kecil dan menengah di Indonesia. Studi ini melibatkan
delapan puluh delapan perusahaan manufaktur skala kecil dan menengah dengan
tingkat respon sebesar 17.6%. Hasil studi secara umum menunjukkan bahwa
Ketidakpastian lingkungan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pilihan
strategi kompetitif dan strategi manufaktur pada perusahaan skala kecil dan
menengah. Hasil studi juga menunjukkan bahwa baik strategi kepemimpinan biaya
maupun differensiasi memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi fleksibilitas,
1
kepemimpinan biaya memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas tetapi strategi
diferensiasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas, pilihan strategi
manufaktur yang memfokuskan pada biaya dipengaruhi secara signifikan oleh
strategi kepemimpinan biaya tetapi tidak oleh strategi diferensiasi, sedangkan pilihan
strategi kompetitif baik kepemimpinan biaya maupun diferensiasi tidak
mempengaruhi secara signifikan terhadap strategi pengiriman. Strategi kompetitif
secara simultan berpengaruh terhadap kinerja finansial, secara parsial cost leadership
mempengaruhi kinerja finansial tetapi deferensiasi tidak mempengaruhi kinerja
finansial.
2
misalnya harga dan diferensiasi strategi terkait dengan: 1) Apakah data
(Porter, 1980). Strategi Manufaktur yang telah dikumpulkan dari sampel
merupakan dimensi orientasi perusahaan manufaktur skala kecil
manufaktur untuk memenangkan menengah dalam penelitian ini
persaingan. Sedangkan kinerja bisnis konsisten dengan model konseptual
menunjukkan kinerja perusahaan strategi manufaktur yang diajukan dan
secara menyeluruh. didukung oleh beberapa literatur yang
Model penelitian didasarkan ada, 2) Apakah strategi manufaktur
pada model konseptual strategi berpengaruh pada kinerja bisnis
manufaktur, pada penelitian yang perusahaan bila efek dinamisme
dilakukan oleh Ward dan Duray lingkungan dan strategi kompetitif
(2000). Dalam model tersebut, strategi juga dipertimbangkan, 3) Untuk
kompetitif diperlakukan sebagai mengetahui pengaruh strategi
variabel mediasi antara dinamisme kompetitif pada strategi manufaktur,
lingkungan dan strategi manufaktur, secara spesifik untuk mengetahui efek
dan strategi manufaktur sebagai dinamisme lingkungan terhadap
variabel mediasi antara strategi strategi manufaktur, dengan
kompetitif dan kinerja perusahaan. memperhatikan peran mediasi strategi
Meskipun dalam penelitian-penelitian kompetitif. Untuk menjawab isu-isu
sebelumnya efek mediasi strategi tersebut, data perusahaan manufaktur
kompetitif terhadap keterkaitan antara skala kecil menengah yang digunakan
dinamisme lingkungan dan strategi dalam penelitian ini akan dipisahkan
manufaktur (kecuali penelitian Ward antara perusahaan yang memiliki
dan Duray, 2000) belum pernah kinerja bisnis rendah dengan kinerja
diteliti, dinamisme lingkungan telah bisnis yang tinggi.
diidentifikasi sebagai variabel yang
penting baik dalam studi konseptual
maupun studi empiris dalam strategi Tinjauan Literatur
kompetitif maupun strategi Penelitian Sebelumnya
manufaktur (Skinner, 1969; Hofer, Beberapa penelitian tentang
1975; Van Dierdonk dan Miller, strategi manufaktur dan strategi
1980). kompetitif telah dilakukan dalam
Beberapa isu yang dibahas literatur konseptual dan empiris di
dalam penelitian diharapkan dapat bidang manajemen operasi dan
memberikan kontribusi nyata bagi strategik seperti dibahas dalam Tabel
perkembangan literatur dibidang 1
manajemen operasi dan manajemen
3
Tabel 1
Penelitian Sebelumnya Tentang Model Konseptual Strategi Manufaktur
4
Gambar 1. Model Konseptual Strategi Manufaktur
H2
H3
Diadopsi dari: Ward dan Duray (2000)
Tabel 2.
Ringkasan Beda Penelitian Terdahulu dan Penelitian Ini
5
operasi dan menunjukkan pertanyaan manufaktur diantara perusahaan yang
apakah model tersebut didukung oleh memiliki kinerja tinggi. Hasil
data yang ada. Penelitian ini juga pengujian yang tidak signifikan
menguji adanya pengaruh yang diantara perusahaan yang memiliki
signifikan antara dinamisme kinerja tinggi menunjukkan bahwa
lingkungan dan strategi manufaktur data tidak mendukung model
(path 2) dan antara strategi kompetitif konseptual.
dengan kinerja bisnis (path 3). Sebagai
tambahan, penelitian ini juga menguji Ketidakpastian Lingkungan dan
apakah perusahaan yang memiliki Strategi Kompetitif
kinerja tinggi akan lebih sesuai dengan Literatur konseptual maupun
model konseptual yang ada bila empiris memberikan beberapa bukti
dibandingkan dengan perusahaan tentang adanya pengaruh dinamisme
dengan kinerja yang lebih rendah. lingkungan pada pilihan strategi
kompetitif. Bersaing dalam kondisi
Kesesuaian Model Konseptual lingkungan yang berubah cepat dan
Dalam penelitian ini perusahaan diindikasikan dengan makin
diklasifikasikan atau dibedakan dalam pendeknya siklus hidup produk,
golongan perusahaan yang memiliki konsumen yang memiliki informasi
kinerja tinggi dan perusahaan yang lebih baik, difusi teknologi yang cepat,
memiliki kinerja rendah. Berdasarkan customized product, dan
literatur pendukung yang ada meningkatnya pesaing baru, menuntut
diekspektasikan bahwa model akan perusahaan untuk menetapkan strategi
sesuai atau fit untuk perusahaan yang kompetitif sehingga peningkatan
relatif tinggi kinerjanya. Perusahaan fleksibilitas dan produktivitas tercapai.
dengan kinerja rendah kurang sesuai Ketidakpastian lingkungan
dengan model tersebut. Skinner (1969) diidentifikasi sebagai kontingensi
berpendapat bahwa strategi penting dalam studi konseptual
manufaktur harus sesuai dengan maupun empiris baik dalam strategi
strategi kompetitif. Hill (1994) dikutip kompetitif maupun strategi
dari Ward dan Duray (2000) manufaktur (Skinner, 1969; Hofer,
menggambarkan suatu proses strategi 1975; Van Dierdonck dan Miller,
yang bertujuan untuk menghindari 1980). Dalam studi ini ditunjukkan
mis-allignment antara tujuan bahwa dinamisme lingkungan akan
pemasaran dan kapabilitas manufaktur mendukung dalam keputusan pilihan
karena mis-allignment biasanya strategi kompetitif.
disebabkan oleh rendahnya kinerja
bisnis. Oleh karena itu, diduga Hipotesis 1a. Ketidakpastian
perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan mempengaruhi pilihan
bisnis tinggi akan mengikuti atau strategi kompetitif.
sesuai dengan model.
Secara spesifik penelitian ini Strategi Kompetitif Dan Strategi
dilakukan untuk mendapatkan Manufaktur
dukungan secara statistik kesesuaian Swink dan Way (1995)
path model yang bagus dalam menunjukkan bahwa relatif sedikit
pengaruh langsung antara lingkungan, studi yang memberikan bukti empiris
strategi kompetitif, strategi tentang adanya pengaruh pilihan
6
strategi kompetitif pada strategi (1987) dan Ward et al. (1995) meneliti
manufaktur misalnya bahwa strategi keterkaitan dinamisme lingkungan,
manufaktur didukung oleh pilihan strategi manufaktur, dan kinerja
strategi kompetitif dalam bisnis yang bisnis. Dari hasil penelitiannya
memiliki kinerja bisnis tinggi. Vickery ditemukan bahwa perusahaan dengan
et al. (1983) menyatakan bahwa dalam kinerja tinggi, memilih strategi
pengembangan strategi manufaktur manufaktur yang konsisten dengan
sangat penting untuk dicatat bahwa lingkungannya. Pengujian juga
kinerja bisnis rendah dihasilkan ketika dilakukan untuk menguji keberadaan
strategi manufaktur tidak dikaitkan pengaruh langsung dinamisme
dengan strategi kompetitif. Pengujian lingkungan pada strategi manufaktur
hipotesis ini dimaksudkan untuk dengan memperhatikan peran mediasi
mengidentifikasi adanya pengaruh strategi kompetitif. Koefisien untuk
pilihan strategi kompetitif pada path analysis yang tidak signifikan
strategi manufaktur. akan mengakibatkan strategi
kompetitif memediasi efek dinamisme
H1b: Strategi kompetitif lingkungan pada strategi manufaktur.
mempengaruhi strategi manufaktur
H2: Ketidakpastian lingkungan
Strategi manufaktur dan Kinerja memiliki pengaruh langsung terhadap
Bisnis strategi manufaktur
Swamidass dan Newel
(1987) menunjukkan bahwa kinerja Strategi Kompetitif dan Kinerja
memiliki pengaruh positif pada Bisnis
implementasi strategi manufaktur. Van de Ven dan Drazin
Beberapa studi telah menunjukkan (1985) dalam (Ward and Duray, 2000)
bahwa kualitas dikaitkan dengan dan Doty et al. (1993) mengemukakan
kinerja yang bagus. Ferdows dan bahwa strategi yang efektif digunakan
Demeyer (1990) dan Noble (1995) untuk mencapai kinerja bisnis tinggi.
memiliki argumentasi bahwa strategi Implementasi strategi merupakan
manufaktur yang efektif umumnya kunci adanya keterkaitan antara
dimulai dengan kualitas sebagai basis. strategi kompetitif dan kesuksesan
Hipotesis diuji untuk mengetahui perusahaan yang diukur dengan
apakah terdapat pengaruh positif kinerja bisnis. Beberapa penulis
kapabilitas manufaktur pada kinerja berpendapat bahwa strategi
bisnis. manufaktur mendeskripsikan
implementasi dengan memberikan
H1c: Strategi manufaktur gambaran yang lebih rinci tentang
mempengaruhi kinerja bisnis bagaimana strategi kompetitif
diaplikasikan (Hatten et al., 1978,
Ketidakpastian Lingkungan Dan Miller, 1987). Pengujian koefisien
Strategi Manufaktur path analysis dilakukan untuk
Literatur menyebutkan bukti- mengetahui pengaruh strategi
bukti pengaruh langsung antara faktor- kompetitif pada kinerja bisnis
faktor lingkungan khususnya perusahaan dan untuk menguji
dinamisme lingkungan dan strategi pentingnya intervensi strategi
manufaktur. Swamidas dan Newel manufaktur dalam mendefinisikan
7
keterkaitan antara strategi kompetitif random sampling (pengambilan
dan kinerja bisnis. Koefisien path sampel acak sederhana). Teknk ini
analysis yang tidak signifikan digunakan dengan tujuan
menunjukkan bahwa strategi meminimalkan bias yang terjadi akibat
manufaktur memediasi pengaruh pemilihan sampel dan untuk
strategi kompetitif pada kinerja bisnis. meningkatkan generalisasi hasil
penelitian. Data dalam studi ini
H3: Strategi kompetitif memiliki diperoleh dengan mengirimkan
pengaruh langsung dengan kinerja kuesioner yang sudah terstuktur
bisnis. kepada pimpinan perusahaan
manufaktur skala kecil dan menengah
METODE PENELITIAN di Indonesia.
8
digunakan skala Likert tujuh poin usaha, lama perusahaan beroperasi,
dengan nilai terendah 1 (sangat tidak asset yang dimiliki, dan kinerja secara
ditekankan) dan nilai tertinggi 7 umum yang dicapai selama 3 tahun
(sangat ditekankan). Kinerja bisnis terakhir. Dari delapan puluh delapan
dilihat dengan menggunakan dua perusahaan yang terlibat dalam
ukuran yaitu kinerja financial, seperti penelitian ini sebagaian besar
ROI (return on investment) dan ROS perusahaan telah beroperasi selama 2-
(Return on Sales) dan kinerja 10 tahun dengan prosentase sebanyak
manufaktur yang terkait dengan posisi 35.23%, sebanyak 26.13 % bergerak
bisnis unit dibandingkan dengan di industri kimia, minyak, batubara,
kompetitornya. Untuk mengukur karet, dan plastik, dan sebagian besar
tingkat kinerja bisnis perusahaan perusahaan memiliki tenaga kerja
dibandingkan pesaingnya digunakan sebesar 101-150 tenaga kerja dengan
skala Likert tujuh poin dengan nilai prosentase 14.77%
terendah 1 (sangat rendah) dan nilai
tertinggi 7 (sangat tinggi). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas
ANALISIS DATA instrumen dilakukan dengan
menghitung Chronbach’s alpha
Tingkat Pengembalian dengan rule of thumbs instrumen
Perusahaan yang berpartisipasi dianggap mempunyai reliabilitas yang
dalam penelitian ini sebanyak delapan tinggi apabila nilai Chronbach’s Alpha
puluh delapan yang semuanya adalah lebih tinggi dari 0.6 (Nunnaly, 1978).
perusahaan manufaktur dengan skala Di samping itu juga dilakukan
kecil dan menengah menurut kriteria pengujian tambahan dengan melihat
yang digunakan untuk penelitian ini. instrumen reliabilitas instrumen
Delapan puluh delapan perusahaan dengan menghitung keofisien
yang berpartisipasasi dalam penelitian homegenitas. Koefisien homogenitas
ini adalah sampel terpilih dan adalah korelasi antara item-item
memberikan respon lengkap untuk individual dengan skor total dari
data yang diperlukan. Jumlah semua item. Semakin tinggi koefisien
keseluruhan kuesioner dalam semakin andal instumen tersebut. Jika
penelitian ini sebanyak 500 kuesioner korelasi antara item individual dengan
yang ditujukan pada perusahaan skor totalnya tidak signifikan maka
manufaktur skala kecil dan menengah. item tersebut tidak valid. Tabel 3 – 6
Sembilan perusahaan yang menjadi menyajikan rangkuman uji reliabilitas
target penelitian ini memberikan dan validitas instrument. Hasil studi
informasi yang tidak lengkap sehingga ini menunjukkan reliabilitas
tidak dapat diikutsertakan dalam instrument yang tinggi.
analisis data, enam perusahaan Hasil pengujian validitas
kembali dengan alasan alamat tidak untuk ketidakpastian lingkungan
dikenal atau pindah alamat. menunjukkan nilai faktor loading
antara 0.630 – 0.839 sehingga semua
Karakteristik Responden item pertanyaan dinyatakan valid dan
Profil perusahaan yang dapat digunakan dalam analisis data
berpartisipasi dalam penelitian ini selanjutnya. Untuk variabel strategi
dikategorikan berdasarkan bidang kompetitif yang terdiri atas 11 item
9
pertanyaan yaitu 6 item pertanyaan Terdapat satu item pertanyaan yang
tentang strategi kepemimpinan biaya harus dikeluarkan dari analisis karena
dan 5 item pertanyaan tentang strategi mengelompok pada komponen lain
diferensiasi menunjukkan bahwa nilai yaitu kepemimpinan biaya sehingga
faktor loading untuk kepemimpinan dinyatakan tidak valid dan tidak dapat
biaya antara 0.614-0.795 dan strategi digunakan dalam analisis selanjutnya.
diferensiasi antara 0.710-0.822.
10
Tabel 5. Uji Validitas Strategi Manufaktur
11
Tabel 7. Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
12
Tabel 10. Statistik Deskriptif Untuk Differentiation Strategy
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DS1 88 1,00 5,00 3,1136 1,08735
DS2 88 1,00 5,00 3,3182 ,96544
DS3 88 1,00 5,00 3,3864 ,95209
DS4 88 1,00 5,00 3,1591 1,01581
Valid N
88
(listwise)
13
Tabel 15. Statistik Deskriptif Untuk Kinerja
14
Tabel 17. Hasil Pengujian Hipotesis 1b
Dependent Paramete Std.
Variable r B Error t Sig.
Meanf Intercept 4,179 ,377 11,093 ,000
meancs -,248 ,108 -2,299 ,024
meands ,246 ,089 2,763 ,007
Meank Intercept 1,868 ,468 3,995 ,000
meancs ,493 ,134 3,685 ,000
meands ,063 ,110 ,572 ,569
Meanp Intercept 3,006 ,411 7,314 ,000
meancs ,132 ,117 1,127 ,263
meands ,054 ,097 ,560 ,577
Meanb Intercept 2,668 ,435 6,133 ,000
meancs ,412 ,124 3,313 ,001
meands
-,130 ,103 -1,265 ,209
15
Tabel 18. Hasil Pengujian Hipotesis 1c
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,840 ,469 6,052 ,000
meanf ,048 ,089 ,059 ,532 ,596
meank -,102 ,083 -,165 -1,233 ,221
meanp ,031 ,094 ,040 ,326 ,745
meanb ,131 ,087 ,188 1,506 ,136
a Dependent Variable: meankin
16
untuk melakukan strategi sekali tidak berdampak pada pilihan
penghantaran yang handal. Baik perusahaan untuk melakukan strategi
secara parsial maupun uji fit modelnya biaya. Baik secara parsial maupun uji
tidak signifikan. Hasil regresi dengan fit modelnya tidak signifikan. Dari
metode GLM dengan strategi biaya keempat model yang telah diuji
sebagai variabel terikat menunjukkan tersebut disimpulkan bahwa
bahwa ketidakpastian lingkungan ketidakpastian lingkungan bisnis tidak
bisnis tidak berpengaruh terhadap mempegaruhi strategi manufaktur
strategi biaya dan dengan demikian perusahaan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 penelitian ini tidak
ketidakpastian lingkungan bisnis sama didukung.
17
tidak berpengaruh terhadap strategi yang mempengaruhi hubungan strategi
kualitasi, strategi pengiriman, dan kompetitif, strategi manufaktur dengan
biaya. Dari keempat model yang kinerja, seperti mengkaitkan dengan
telah diuji tersebut disimpulkan teknologi. Hasil penelitia ini
bahwa ketidakpastian lingkungan diharapkan dapat memberikan manfaat
bisnis tidak mempegaruhi strategi yaitu: 1) Sebagai bahan pertimbangan
manufaktur perusahaan. perusahaan dalam mengimplementa-
2. Strategi kompetitif secara simultan sikan strategi kompetitif dan strategi
berpengaruh terhadap kinerja manufaktur untuk meningkatkan
finansial, secara parsial cost kinerja, 2) Memberikan arahan bagi
leadership mempengaruhi kinerja manajer untuk memilih strategi
finansial tetapi deferensiasi tidak inovasi yang tepat yang sesuai dengan
mempengaruhi kinerja finansial. tujuan perusahaan, 3) Memberikan
Penelitian ini masih memiliki kontribusi terhadap akademisi maupun
beberapa keterbatasan yang mungkin praktisi terutama dalam
dapat menimbulkan bias dan mengembangkan literatur manajemen
ketidaktepatan hasil penelitian, produksi operasi serta manajemen
meliputi: 1) Jumlah perusahaan yang strategik pada umumnya.
terlibat dalam penelitian ini relatif
sedikit dibandingkan dengan populasi REFERENSI
UKM yang ada di Indonesia, sehingga
model dan hasil belum dapat Anderson, J.C., Cleveland, G.,
digeneralisasi, 2) Jawaban responden Schroeder, R.G., 1989.
terhadap kuesioner yang diberikan Operation Strategy: A
peneliti menggunakan persepsi CEO Literature Review, Journal
dalam menjawab pertanyaan- of Operation Management, 8
pertanyaan kuesioner, sehingga (2), 133-158.
menimbulkan terjadinya common Collins, R.S., Cordon, C., Julien, D.,
method bias yang diakibatkan oleh 1998. An Empirical Test of
tidak terditeksinya masalah terkait The Rigid Flexibility Model,
dengan apakah bidang-bidang yang Journal of Operation
terkait langsung dengan implementasi Management, 16, 133-146.
strategi inovasi memiliki persepsi Dess, G.G., Davis, P.S., 1984. Porter’s
yang sama terhadap strategi inovasi Generic Strategies as
yang dilakukan perusahaan, 3) Determinant of Strategic
Penelitian ini juga hanya Group Membership and
memfokuskan pada pengaruh Organizational Performance,
ketidakpastian lingkungan bisnis Academy of Management
belum mencakup heteregonitas dan Journal. 27 (3), 467-488.
hostility lingkungan bisnis, 4) Doty, D.H., Glick, W.H., Huber, G.P.,
Penelitian juga hanya 1993. Multidimensional Fit,
mempertimbangkan dua strategi Equifinality, and
kompetitif yaitu cost leadership dan Organizational Effectiveness:
deferensiasi dan belum memasukkan A test of Two
pilihan strategi fokus. Configurational Theories,
Penelitian yang akan datang Academy of Management
perlu dipertimbangkan variable lain Journal, 36 (6), 1196-1250.
18
Ferdows, K., DeMeyer, A., 1990. Import Dependency. JICA.
Lasting Improvement in June.20. 1996.
Manufacturing Performance: Hayes, R.H., Wheelwright, S.C., 1984.
in Search of a New Theory, Restoring Our Competitive
Journal of Operations Edge: Competing Through
Mangement 9 (2), 168-184. Manufacturing. Wiley, New
Flynn, B.B, Schroeder, R., Sakakibara, York
S., 1995. The Impact of Hofer, C.W., 1975. Toward A
Quality Management Contigency Theory of
Practices on Performance Business Strategy. Academy
and Competitive Advantage. of Mangement Journal, 18,
Decision Science, 26 (5), 784-810.
659-691. Keats, B.W., Hitt, M.A., 1988. A
Garvin, D.A., 1987. Competing on Causal Model of Linkage
The Eight Dimensionof Among Environmental
Quality. Harvard Business Dimension, Macro
Review, 65 (6), 101-109. organizational Characteristic
Gerwin, D., 1993. Manufacturing and Performance. Academy
Flexibility: A Strategic of Management Journal, 31
Perspective. Managemen (3), 570-598.
Science, 39, 395-410. Kim, L., Lim, Y., 1988. Environment,
Gupta, Y.P., Lonial, S.C., 1998. Generic Strategies, and
Exploring Linkage Between Performance in A Rapidly
Manufacturing Strategy, Developing Location: A
Business Strategy, and Taxonomic Approach.
Organizational Startegy. Academy Of Mangement
Production and Operation Journal, 31 (4), 802-827
Management, 7 (3), 243-264. Kotha, S., Vadlamani, B.L., 1995.
Hair, J.F., Anderson, R.L., Tatham, Assesing Generic Strategies:
dan W.C., Black, 1988. An Empirical Investigation
Multivariate Data Analysis, of Two Competing
5th ed., Upper Saddle River, Typologies in Discrete
New Jersey, Prentice Hall, Manufacturing Industries.
Inch. Strategic management
Hambrick, D.C., 1984. Taxonomic Journal, 16, 75-83.
Approach To Studying Miller, D., 1987. The Structural and
Strategy. Journal Of Environmental Correlates of
Management, 10, 27-41. Business Strategy. Strategic
Hatten, K., Schendel, D., Cooper, A., management Journal, 8 (1),
1978. A Strategic Model of 55-76.
The US Brewing Industry: Miller, D., Friesen, P.H., 1983.
1952-1971. Academy of Strategy Making and
Management Journal, 21, Environment: The third Link.
592-610. Strategic Management
Hayashi Mitsuhiro. Indonesia. Journal, 4 (3), 221-235.
Structural Change and Miller, J.G., Roth, A.V., 1994. A
Taxonomy of Manufacturing
19
Strategies. Management Bulletin of Indonesian
Science, 40 (3), 285-304. Economic Studies Vol 35,
Mintzberg, H., 1978. Pattern in No.1. April 1999.
Strategy Formulation. Van Dierdonck, R Miller, J.G., 1980.
Management Science, 24 (9), Designing Production
934-948 Planning and Control
Noble, M.A., 1995. Manufacturing System. Journal of
Strategy: Testing The Operation Management, 1
Cumulative Model in A (1), 37-46.
Multiple Country Context. Vickery, S.K., Droge, C., Markland,
Decision Science 26 (5), 693- R.R., 1993. Produstion
720. Competence and Business
Porter, M. 1980. Competitive Strategy: Do They Effect
Advantage Creating And Business Performance: An
Sustaining Superior Empirical Study of
Performance, New York: Singapore Manufacturers,
Free Press. Journal of Operation
Schoemaker, P.J.H. 1992. How To Management, 13 (2), 99-115.
Link Strategic Vission to Ward, P.T., Bickford, D.J., Leong,
Core Capabilities, Sloan G.K., 1995. Business
Management Review. Fale, Environment, Operation
p.67-81. Strategy, and Performance:
Skinner, W., 1969. Manufacturing- An Empirical Study of
Missing Link in Corporate Singapore Manufacturers,
Strategy. Harvard Business Journal of Operation
Review, 47 (3), 136-145. Management 13, 2, 99-155.
Swamidass, P.M., Newell, W.T., Ward, P.T., Duray, R., 2000.
1987. Manufacturing Manufacturing Strategy in
Strategy, Environmental Context: Environment,
Uncertainty and Competitive Strategy, and
Performance: A Path Manufacturing Strategy.
Analytic Model. Journal of Operation
Management Science, 33 (4), Management 18, 123-138.
509-524. Wheelwright, S.C., 1984.
Swink, M., Way, M.H., 1995. Manufacturing Strategy:
Manufacturing Strategy: Defining the Missing Link.
Propositions, Current Strategic Management
Reseach, renewed Journal, 5 (1), 77-87.
Directions. International Williams, F.F., D’Souza, D.E.,
Journal of Operation and Rosenfeldt, M.E., Kassaee,
Production Mangement, 15 M., 1995. Manufacturing
(7), 4-26. Strategy, Business Strategy
Timer, M.P., 1999. Indonesia Ascent and Firm Performance in A
On Technology Ladder, Mature Industry, Journal of
Capital Stock and Total Operations Management, 13,
Productivity in Indonesia 19-33.
Manufacturing 1975-1995.
20