Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The objective of this study is to develop a rate equation for reduction of Cr(VI) by humic acid (HA)
using a continuum multicomponent model. HA was extracted from peat soil samples in Gambut Subdistrict,
South Kalimantan. Parameters influencing the rate of reduction, i.e., medium acidity ([H+]), as well as initial
humic acid concentrations ([HA]o) and initial Cr(VI) concentrations ([Cr(VI)]o) were critically evaluated.
Experiments were performed in triplicate tests. Aliquots of stock solution containing 100 mg/L HA
were equilibrated for 24 h at pH 1.5, 2.05, 3.2, 5.6, and 6.5 before being spiked with 0.02 mM of Cr(VI).
[Cr(VI)] was determined by 1,5-diphenylcarbazide spectrometric method. A similar set of rate experiments
was conducted at a fixed pH of 1.5 and an [Cr(VI)]o of 0.02 mM and with [HA]o of 25, 50, 75, 100, 150, 200,
and 250 mg/L. A third set of batch experiment was performed at pH 1.5, an [HA]o of 100 mg/L, and [Cr(VI)]o
0.01, 0.02, 0.05, 0.10, and 0.20 mM. The results showed that the rate of reduction cannot be adequately
modeled by either a simple first- or second- order rate equation. A continum multicomponent model
adequately describes the effect of solution parameters on the rates of Cr(VI) reduction.
Pengaruh pH terhadap laju reduksi Cr(VI) oleh mM dengan pH larutan bervariasi yaitu: 5,6; 3,2;
asam humat 2,05 dan 1,5.
Sebanyak 0,2 mL H2SO4 0,1 M ditambahkan ke
dalam erlenmyer 300 mL. Ke dalam erlenmeyer ini Pengaruh konsentrasi awal asam humat
ditambahkan 60 mL asam humat netral 500 ppm. terhadap laju reduksi Cr(VI)
Campuran ini kemudian diencerkan dengan Dibuat 7 buah seri larutan dimana masing-
akuabides sampai volumenya menjadi 299 mL (pH masing larutan mengandung 1,6 mL H2SO4 1 N dan
= 6,5). Erlenmeyer dibungkus rapat dengan 1 mL Cr(VI) 6 mM tetapi kuantitas asam humat 500
alumunium foil dan dibiarkan selama 24 jam agar ppm bervariasi (mL), yaitu: 15, 30, 45, 60, 90, 120
tercapai kesetimbangan pH. Ke dalam campuran dan 150. Tujuh seri larutan ini mengandung
ditambahkan 1 mL Cr(VI) 6 mM, dibungkus lagi konsentrasi awal asam humat bervariasi (ppm): 25,
dengan aluminium foil hingga tidak tembus cahaya. 50, 75, 100, 150, 200 dan 250 tetapi pH dan
Campuran ini diaduk sebentar dengan pangaduk kandungan Cr(VI) sama, yaitu masing-masing
magnetik kemudian didiamkan selama waktu sebesar 1,5 dan 0,02 mM.
tertentu. Perubahan konsentrasi Cr(VI) dalam
larutan diukur setelah waktu reaksi (jam) : 0,5; 1, 2, Pengaruh konsentrasi awal Cr(VI) terhadap laju
3, 24, 48, 72, 96, 120, 168, 216 danb 240 dihitung reduksi Cr(VI) oleh asam humat
sejak penambahan Cr(VI). Pengukuran Cr(VI) Dibuat 5 buah seri larutan dimana masing-
dilakukan dengan cara mengambil 6 mL larutan masing larutan mengandung 1,6 mL H2SO4 1 N dan
kemudian disaring dengan menggunakan kertas 60 mL asam humat netral 500 ppm tetapi kuantitas
saring Whatman no. 42 dalam keadaan gelap. Cr(VI) 6 mM yang ditambahkan bervariasi (mL),
Supernatan diambil sebanyak 5 mL, ditambah 0,2 yaitu: 0,5; 1,0; 2,5; 5,0 dan 10,0. Lima seri larutan
mL H2SO4 1 N dan 0,2 mL difenilkarbasid 0,5%, ini mengandung konsentrasi awal Cr(VI) bervariasi
digojok sebentar, didiamkan selama 15 menit (mM): 0,01; 0,02; 0,05; 0,1 dan 0,2 tetapi pH dan
selanjutnya diukur absorbansinya. kandungan asam humat sama, yaitu masing-
Percobaan yang sama juga dilakukan seperti masing sebesar 1,5 dan 100 ppm.
cara di atas tetapi kuantitas H2SO4 yang
ditambahkan berbeda, yaitu masing-masing HASIL DAN PEMBAHASAN
sebanyak: 0,25 ml H2SO4 0,1 N; 0,2 mL H2SO4 1 N;
0,6 mL H2SO4 1 N dan 1,6 mL H2SO4 1 N sehingga Ekstraksi dan Pemurnian Asam Humat
akan diperoleh campuran yang masing-masing Spektra inframerah asam humat hasil
mengandung asam humat 100 ppm, Cr (VI) 0,02 pemurnian yang diperoleh dari penelitian ini
disajikan pada Gambar 1.
Transmitansi (%)
-1
Bilangan gelombang (cm )
Gambar 1 Spektra inframerah asam humat hasil pemurnian
Berdasarkan spektra inframerah asam humat didominasi oleh gugus –OH dan gugus –COOH.
hasil pemurnian seperti yang tersaji pada Gambar Dominasi gugus –OH ditandai dengan puncak
1, vibrasi ulur –OH teridentifikasi pada angka serapan yang sangat karakteristik pada spektra
gelombang 3431,1 cm-1 dan vibrasi ulur –C–H asam karboksilat, yaitu munculnya puncak serapan
alifatik teridentifikasi pada angka gelombang pada angka gelombang di sekitar 3413,8 cm-1
2918,1 cm-1 dan 2850,6 cm-1. Pita serapan yang sebagai vibrasi ulur –OH. Dominasi gugus –COOH
muncul pada angka gelombang 1708,8 cm-1 ditandai dengan munculnya puncak serapan pada
menunjukkan vibrasi ulur dari –C=O dari gugus – angka gelombang 1207,4 cm-1 sebagai vibrasi ulur
COOH. Angka gelombang ini sedikit lebih rendah gugus –OH dan C–O dari gugus –COOH serta pita
bila dibandingkan dengan angka gelombang gugus serapan yang muncul pada angka gelombang
karbonil terisolasi (1730 cm-1) sebagai akibat 1708,8 cm-1 yang menunjukkan vibrasi ulur dari C=O
adanya keterlibatan resonasi –C=O dalam gugus – dari gugus –COOH. Vibrasi ulur gugus –OH
COOH. Pita serapan pada angka gelombang diperkuat dengan munculnya pita serapan pada
1618,2 ditafsirkan sebagai gugus C=C aromatik angka gelombang 2644,2 cm-1.
dan H terkonjugasi dari keton. Di samping itu, C=C Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa pada
aromatik ditunjukkan pula dengan munculnya pita asam humat hasil pemurnian tidak tampak angka
serapan lemah pada angka gelombang 1560,3 cm- gelombang di sekitar 1380 cm-1 yang menunjukkan
1
. Vibrasi ulur –OH dari gugus –COOH dan C–O bahwa asam humat yang diperoleh sudah bebas
dari gugus –COOH teridentifikasi pada angka dari pengotor ion-ion logam. Menurut Stevenson
gelombang 1207,4 cm-1. [10], jika asam humat berinteraksi dengan logam
Angka gelombang gugus fungsional tersebut maka akan muncul pita serapan pada angka
sesuai dengan data spektroskopi inframerah asam gelombang di sekitar 1380 cm-1 sebagai vibrasi ulur
humat yang dikemukakan oleh Stevenson [10]. simetri anion –COO– [10]. Hal ini terjadi karena
Data tersebut menunjukkan bahwa pita serapan pada tahap pemurnian, digunakan larutan campuran
utama asam humat muncul pada angka gelombang HCl 0,1 N dan HF 0,3 N yang dapat membebaskan
3300 cm-1 sebagai vibrasi ulur gugus –OH. Pita asam humat dari pengotor bahan-bahan anorganik
serapan pada angka gelombang 2900 cm-1 seperti lempung, silika dan logam. Di samping itu,
menunjukkan vibrasi ulur dari –C–H alifatik. Pita HCl telah terbukti mampu menghidrolisis senyawa-
serapan yang muncul pada angka gelombang di senyawa yang mengandung nitrogen, karbohidrat
sekitar 1720 cm-1 merupakan vibrasi ulur –C=O dan bahan-bahan organik lain yang teradsorp pada
dari gugus –COOH dan keton. Pita serapan pada asam humat [11]. Hal ini diperkuat oleh hasil
angka gelombang 1610 cm-1 menunjukkan –C=C penetapan kadar abu asam humat pada berbagai
aromatik dan H terkonjugasi dari gugus keton. tahap pemurnian (Tabel 1).
Disamping itu, –C=C aromatik ditunjukkan pula Data dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa asam
dengan munculnya pita serapan lemah pada humat tanpa pemurnian memiliki kadar abu yang
gelombang di sekitar 1500 cm-1. Pita serapan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan asam humat
muncul pada angka gelombang 1250 menunjukkan setelah pemurnian. Hal ini dapat dipahami bahwa
vibrasi ulur gugus C–O– dan –OH dari gugus – secara natural asam humat dapat berinteraksi
COOH. dengan bahan anorganik seperti lempung dan
Data spektra inframerah asam humat logam membentuk suatu kompleks lempung-logam-
pemurnian yang diperoleh dalam penelitian ini juga asam humat seperti yang dimodelkan pada Gambar
sejalan dengan hasil isolasi dan pemurnian asam 2.
humat yang telah dilakukan oleh Stevenson dan
Goh [10], yang menunjukkan bahwa karakteristik
Tabel 1 Kadar abu asam humat
spektra inframerah asam humat ditandai dengan
munculnya pita serapan pada angka gelombang Tahap pemurnian Kadar abu (%)
pada daerah 3400, 2900, 1720, 1600 dan 1200 cm-
1
. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil AH tanpa pemurnian 15,20
isolasi dan pemurnian asam humat dalam AH 1 kali pemurnian 0,78
penelitian ini berada pada arah yang benar.
Berdasarkan hasil analisis spektra inframerah AH 2 kali pemurnian 0,68
di atas, dapat dinyatakan bahwa asam humat ini
LEMPUNG
H H H
H H H H
M H
M O
O O
O
O H
O
H
M
C=O O
COOH H O
C=O H
O RCH H O OH OH
O (gula)
O C O OH2
O N O HO CH-CH2
HO M
C O OH2
OH OH O O CH
O
N
O NH O OH
RCH
C=O
(peptida)
NH
Gambar 2 Model interaksi antara logam, lempung dan asam humat dalam tanah (Stevenson, 1994)
120
100
% Reduksi
80
60
40
20
0
0 1 2 3 4
t/jam
Gambar 3 Persen reduksi Cr(VI) oleh asam humat pada berbagai waktu reaksi untuk campuran 0,5 mL
asam humat 1000 ppm, 2,5 mL Cr(VI) 2 mM dan 2 mL H2SO4 pekat
Penentuan Kapasitas Reduksi Cr(VI) oleh Asam diperoleh keadaan dimana semua gugus-gugus
Humat fungsi dalam asam humat yang dapat mereduksi
Gambar 3 menunjukkan pengaruh lama reaksi Cr(VI) telah teroksidasi semua. Kuantitas maksimum
terhadap tingkat reduksi Cr(VI) oleh asam humat. asam humat yang teroksidasi menunjukkan
Semakin lama reaksi, reduksi akan semakin besar konsentrasi ekuivalen maksimum gugus-gugus
dan akhirnya akan mancapai suatu harga fungsi asam humat yang dapat mereduksi Cr(VI)
maksimum. Penentuan kapasitas reduksi dilakukan sehingga harga konsentrasi ekuivalen awal asam
pada kondisi yang sangat asam agar reaksi lebih humat, [AH]o, dapat ditentukan. Dari Gambar 4
cepat. Gambar 3 menunjukkan bahwa konsentrasi tampak bahwa rasio Cr(VI) yang tereduksi per berat
asam humat yang digunakan sudah cukup berlebih asam humat mencapai maksimum pada harga =
relatif terhadap konsentrasi Cr(VI). Ini dibuktikan 26,89 μmol Cr(VI)/mg asam humat = 268,9 cmol/kg
bahwa pada waktu reaksi dari 2 hingga 4 jam, asam humat. Karena untuk mereduksi Cr(VI)
persen reduksi sudah ~100%. Karena konsentrasi menjadi Cr(III) dibutuhkan 3 elektron maka
asam humat relatif berlebih terhadap konsentrasi konsentrasi ekuivalen maksimum asam humat
Cr(VI), ini berarti masih ada gugus fungsi asam adalah = 3 (ekuivalen/mol Cr(VI)) x 26,89 μmol
humat yang belum teroksidasi. Cr(VI)/mg AH = 80,67 μekuivalen/mg asam humat.
Penentuan kapasitas reduksi asam humat
terhadap Cr(VI) dalam percobaan ini dimaksudkan Pengujian Cr(VI) yang Teradsorp oleh Asam
untuk mencari konsentrasi ekuivalen gugus fungsi Humat
dalam asam humat yang dapat mereduksi Cr(VI) Dari hasil 2 seri percobaan, larutan yang
sehingga perlu dilakukan serangkaian percobaan pertama tidak ditambah KH2PO4 sedangkan larutan
reduksi dengan konsentrasi Cr(VI) lebih besar. yang kedua ditambah dengan 5 mL KH2PO4 0,5 M,
Dengan memperbesar konsentrasi Cr(VI) relatif setelah dibandingkan ternyata tidak memberikan
terhadap asam humat maka pada suatu saat akan
perbedaan penurunan konsentrasi Cr(VI) dalam samping itu, hasil penelitian Wittbrodt dan Palmer [9]
larutan setelah waktu reaksi 3 jam. Sebaliknya, menunjukkan bahwa reduksi Cr(VI) oleh asam
percobaan oksidasi terhadap supernatan dengan humat tidak dipengaruhi oleh efek kuat ionik medium
larutan KMnO4 0,1 M menghasilkan kenaikan (ionic strength) maupun jenis background
konsentrasi Cr(VI) dalam supernatan. Ini electrolyte. Dalam Aiekn, dkk. [13] ditunjukkan
menunjukkan bahwa reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) bahwa keberadaan background electrolyte dapat
memang terjadi. mempengaruhi konformasi struktur asam humat.
Menurut Cotton dan Wilkinson [12], Semakin besar efek kuat ionik medium, struktur
pembentukan ester kromat merupakan prekursor asam humat cenderung kaku (rigid) dan
bagi terjadinya reduksi Cr(VI). Elovitz [9] menggumpal. Bila penurunan konsentrasi Cr(VI)
menyatakan bahwa pembentukan ester kromat dari karena adsorpsi maka semakin besar efek kuat ionik
fenol adalah cepat, spontan, reversibel dan tidak medium maka semakin besar penurunan
bergantung pada pH. konsentrasi Cr(VI). Oleh karena itu, penurunan
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini konsentrasi Cr(VI) yang teramati dalam percobaan
menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi Cr(VI) ini adalah karena proses reduksi, bukan karena
sangat bergantung pada pH (Gambar 5). Di adsorpsi atau kompleksasi.
30
x/m /(umol/mg)
25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12
[Cr(VI)]o /mM
Gambar 4 Rasio μmol Cr(VI) yang tereduksi per mg asam humat pada berbagai konsentrasi awal Cr(VI)
2.5E-05
2.5
2.0E-05 pH 1,5
2.0
[Cr(VI)]/molarx10-5
pH 2,05
1.5E-05
1.5
pH 3,2
1.0E-05
1.0 pH 5,6
pH 6,5
5.0E-06
0.5
0.0E+00
0.0
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
Gambar 5 Penurunan konsentrasi Cr(VI) selama reaksi pada berbagai pH larutan yang berbeda
2.0E-05
20
AH 25 ppm
[Cr(VI)]/molar]x10-5
[Cr(VI)]/molar
16
1.6E-05 AH 50 ppm
12 AH 75 ppm
1.2E-05 AH 100 ppm
8 AH 150 ppm
8.0E-06
4 AH 200 ppm
4.0E-06 AH 250 ppm
0
0.0E+00
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
Gambar 6 Penurunan konsentrasi Cr(VI) selama reaksi pada berbagai konsentrasi awal asam humat
2.0E-04
20
-5
[Cr(VI)]o = 0,01 mM
[Cr(VI)]/molarx10
[Cr(VI)]/molar
16
1.6E-04
[Cr(VI)]o = 0,02 mM
1.2E-04
12
[Cr(VI)]o = 0,05 mM
8.0E-05
8
[Cr(VI)]o = 0,1 mM
4.0E-05
4
[Cr(VI)]o = 0,2 mM
0.0E+00
0
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
Gambar 7 Penurunan konsentrasi Cr(VI) selama reaksi pada berbagai konsentrasi awal Cr(VI)
Penentuan Kinetika Reduksi Cr(VI) oleh Asam ke bawah pada awal reaksi dan akhirnya cenderung
Humat linear pada waktu reaksi yang lebih lama. Hal ini
Gambar 6 merupakan grafik penurunan menimbulkan dugaan bahwa dalam asam humat
konsentrasi Cr(VI) selama reaksi untuk konsentrasi terdapat komponen aktif yang berbeda, yaitu
awal asam humat yang berbeda tetapi pH dan komponen yang dapat mereduksi Cr(VI) dengan
konsentrasi awal Cr(VI) yang sama. Gambar 7 cepat dan komponen yang kurang reaktif, yaitu yang
merupakan kurva penurunan konsentrasi Cr(VI) dapat mereduksi Cr(VI) secara lebih lambat. Dugaan
selama reaksi untuk konsentrasi awal Cr(VI) yang ini diperkuat oleh data hubungan kobs lawan jumlah
berbeda tetapi konsentrasi awal asam humat dan fraksi asam humat yang teroksidasi (Xeh) pada
pH sama. Dari gambar 5, 6 dan 7 terlihat bahwa berbagai pH, konsentrasi awal asam humat atau
tingkat reduksi Cr(VI) meningkat dengan naiknya konsentrasi awal Cr(VI). Sebagai contoh, untuk
konsentrasi asam humat, dengan turunnya pH atau konsentrasi awal asam humat 100 ppm, konsentrasi
dengan turunnya konsentrasi awal Cr(VI). awal Cr(VI) 0,02 mM dan pH 1,5, hubungan kobs
Gambar 9, 10 dan 11 masing-masing lawan Xeh disajikan pada Gambar 8.
menunjukkan kurva hubungan ln C lawan waktu (t). Mengingat kinetika reduksi Cr(VI) oleh asam
C adalah konsentrasi Cr(VI) pada waktu t. Dari humat tidak dapat dimodelkan dengan kinetika orde
gambar tersebut tampak bahwa hubungan ln C pertama (kurva ln C lawan t tidak linear) maka akan
lawan waktu tidak linear terutama pada pH dan dicoba dengan menggunakan kinetika reaksi orde
konsentrasi awal Cr(VI) yang rendah serta pada dua. Dengan membuat kurva hubungan (1/C – 1/Co)
konsentrasi awal asam humat yang tinggi. Kurva lawan waktu (t), ternyata juga tidak diperoleh kurva
hubungan ln C lawan waktu tampak melengkung yang linear sehingga reaksi reduksi Cr(VI) oleh
asam humat juga bukan merupakan suatu reaksi tentang reduksi Cr(VI) oleh asam fulvat (kurva tidak
orde dua sederhana (gambar 12, 13 dan 14). ditampilkan di sini), yang melakukan percobaan
Ketidaklinearan hubungan (1/C-1/Co) akan reduksi dengan waktu reaksi sampai ~2200 jam
tampak jelas pada waktu reaksi yang lebih lama, sehingga jelas bahwa laju reduksi Cr(VI) oleh asam
seperti hasil penelitian Wittbrodt dan Palmer [9] fulvat bukan merupakan reaksi orde dua sederhana.
0.14
0.12 y = 8E-05x-0.9436
0.1 R2 = 0.9886
0.08
kobs
0.06
0.04
0.02
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008
Xeh
Gambar 8 Hubungan kobs lawan jumlah fraksi asam humat yang teroksidasi (Xeh) untuk konsentrasi awal
asam humat 100 ppm, konsentrasi awal Cr(VI) 0,02 mM dan pH 1,5.
-10.5
pH 1,5
-11
pH 2,05
-11.5
ln C
pH 3,2
-12
pH 5,6
-12.5
pH 6,5
-13
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
-10.5
[AH]o = 25 ppm
-11
-11.5 [AH]o = 50 ppm
-12 [AH]o = 75 ppm
ln C
-8 [Cr(VI)]o = 0,02 mM
([Cr(VI)]o = 0,05
-10
mM
ln C
[Cr(VI)]o = 0,1 mM
-12
[Cr(VI)]o = 0,2 mM
[Cr(VI)]o = 0,01 mM
-14
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
Gambar 11 Kurva ln C lawan t untuk berbagai konsentrasi awal Cr(VI) yang berbeda
0.4
(1/C-1/Co) (10-6 M)
0.3 pH 1,5
pH 2,05
0.2 pH 3,2
pH 5,6
0.1 pH 6,5
0
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
0.6
[AH]o = 50 ppm
0.4 [AH]o = 75 ppm
0.3 [AH]o = 100 ppm
[AH]o = 150 ppm
0.2
[AH]o = 200 ppm
0.1 [AH]o = 250 ppm
0
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
Gambar 13 Kurva (1/C-1/Co) lawan t untuk konsentrasi awal asam humat yang berbeda
(1/C-1/Co) (10-6 M)
0.6 ([Cr(VI)]o = 0,05
mM
0.4 [Cr(VI)]o = 0,1 mM
[Cr(VI)]o = 0,2 mM
0.2
[Cr(VI)]o = 0,01 mM
0
0 50 100 150 200 250
Waktu/jam
Gambar 14 Kurva (1/C-1/Co) lawan t untuk berbagai konsentrasi awal Cr(VI) yang berbeda
-0.7
-0.9 y = -0.9436x - 4.0271
2
-1.1 R = 0.9886
log k''''
-1.3
-1.5
-1.7
-1.9
-2.1
-3.5 -3 -2.5 -2
log Xe
Gambar 15 Kurva log k'''' lawan log Xeh untuk konsentrasi awal asam humat 100 ppm, [CrVI)]o = 0,02 mM
dan pH = 1,5
Tabel 2 Harga slope dan intersep plot log k'''' lawan log Xeh pada berbagai
konsentrasi awal asam humat, [Cr(VI)]o dan pH
[Cr(VI)]o [AH}o Intersep Slope r2
pH
(mmol/L) ppm (log k'''') (b)
0,02 100 1,5 -4,0271 -0,9436 0,9886
0,02 100 2,05 -4,5385 -1,0464 0,9897
0,02 100 3,2 -4,9932 -1,0433 0,9893
0,02 100 5,6 -5,9362 -0,9529 0,9744
0,02 100 6,5 -6,4020 -0,9783 0,9679
0,02 25 1,5 -4,3918 -0,9367 0,9790
0,02 50 1,5 -4,2070 -0,9514 0,9806
0,02 75 1,5 -4,1442 -0,9599 0,9830
0,02 100 1,5 -4,0271 -0,9436 0,9886
0,02 150 1,5 -3,9384 -0,9431 0,9859
0,02 200 1,5 -3,9094 -0,9510 0,9863
0,02 250 1,5 -3,8610 -0,9531 0,9796
0,01 100 1,5 -3,8766 -0,9389 0,9860
0,02 100 1,5 -4,0271 -0,9436 0,9886
0,05 100 1,5 -4,3826 -0,9912 0,9894
0,10 100 1,5 -4,4420 -0,9484 0,9854
0,20 100 1,5 -4,6588 -0,9743 0,9888
-3.5
-4 y = 0.4443x - 3.5045
-4.5 R2 = 0.9886
log k'''
-5
-5.5
-6
-6.5
-7
-8 -6 -4 -2 0
+
Log[H+]
log [H ]
Gambar 16 Kurva log k''' lawan log [H+] untuk konsentrasi awal asam humat 100 ppm, [CrVI)]o = 0,02 mM
-3.7
y = 0.5356x - 2.6801
-3.9 2
R = 0.9877
log k'''
-4.1
-4.3
-4.5
-3.3 -3 -2.7 -2.4 -2.1
log [AH]o
Gambar 17 Kurva log k''' lawan log [AH]o untuk [CrVI)]o = 0,02 mM dan pH = 1,5
Dari data dalam tabel 2 tersebut, dapat k''' = 10-3,5045 [H+]0,4443 (12)
diketahui bahwa harga slope (b) rerata = -0,968 Dari persamaan (12) dapat diketahui bahwa k'''
dengan nilai standar deviasi sebesar 0,035 akan meningkat dengan bertambah besarnya [H+].
sehingga dapat dinyatakan bahwa harga b (nilai Hal ini berarti laju reduksi Cr(VI) oleh asam humat
pangkat untuk Xeh) = -1,0. akan meningkat dengan semakin kecilnya pH (dari
6,5 sampai dengan 1,5).
Pengaruh pH terhadap Laju Reduksi Cr(VI) oleh
Asam Humat Pengaruh Konsentrasi Awal Asam Humat
Pengaruh pH terhadap laju reduksi Cr(VI) oleh terhadap Laju Reduksi Cr(VI) oleh Asam Humat
asam humat dapat dicari dengan menggunakan Pengaruh konsentrasi awal asam humat
persamaan (7). Dari data dalam tabel 2 dapat terhadap laju reduksi Cr(VI) dapat dicari dengan
dibuat kurva hubungan log k'''' lawan log [H+], menggunakan persamaan (9). Dari data tabel 2
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16, ternyata dapat dibuat kurva hubungan log k''' lawan log [AH]o
diperoleh suatu kurva linear dengan nilai r2 = seperti pada Gambar 17 yang memberikan suatu
0,9886. kurva yang linear (r2 = 0,9877).
Dari persamaan regresi linear, diperoleh harga Dari persamaan regresi linear yang diperoleh
slope = 0,4443 dan intersep = -3,5045 sehingga dari hubungan log k''' lawan log [AH]o didapatkan
persamaan (7) dapat ditulis sebagai slope = 0,5356 dan intersep = -2,6801 sehingga
persamaan (37) dapat ditulis menjadi
k''' = 10-2,6801 [AH]o0,5356 (13) Dari persamaan (1), (2) dan (5) dapat diperoleh
Persamaan (13) ini menunjukkan bahwa k''' suatu persamaan reduksi Cr(VI) oleh asam humat
akan meningkat dengan bertambahnya konsentrasi pada keadaan gelap sebagai berikut:
awal asam humat. Hal ini berarti laju reduksi Cr(VI) r = 1,52.10-5 Xeh-1 [HCrO4-] [AH]o1,5 (1-Xeh)
oleh asam humat akan meningkat dengan [Cr(VI)]o-0,6 [H+]0,4 (16)
bertambahnya konsentrasi awal asam humat dari
25 ppm sampai dengan 250 ppm. KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah
dilakukan ini dapat diambil beberapa kesimpulan
Pengaruh Konsentrasi Awal Cr(VI) terhadap
sebagai berikut:
Laju Reduksi Cr(VI) oleh Asam Humat
1. Dalam molekul-molekul asam humat terdapat
Pengaruh konsentrasi awal Cr(VI) terhadap
fraksi asam humat (komponen) yang bersifat
laju reduksi Cr(VI) oleh asam humat dapat
reaktif (yang mereduksi Cr(VI) dengan lebih
ditentukan dengan menggunakan persamaan (11).
cepat) dan fraksi asam humat yang kurang
Dari data dalam tabel 6 dapat dibuat kurva
reaktif (yang mereduksi Cr(VI) secara lambat).
hubungan log k''' lawan log [Cr(VI)]o yang ternyata
2. Model kinetika reaksi orde satu dan dua
diperoleh suatu kurva yang linear dengan r2 =
sederhana tidak dapat digunakan untuk
0,9767 (Gambar 18).
menerangkan laju reduksi Cr(VI) oleh asam
Dari perhitungan, diperoleh slope = -0,6031
humat, sedangkan model multikomponen
dan intersep = -6,8949 sehingga persamaan (39)
kontinyu dapat digunakan untuk menerangkan
dapat ditulis menjadi
dan menentukan kinetika reduksi Cr(VI) oleh
k''' = 10-6,8949 [Cr(VI)]o-0,6031 (14)
asam humat.
Dari persamaan (14) dapat diketahui bahwa k'''
3. Laju reduksi Cr(VI) oleh asam humat meningkat
akan meningkat dengan berkurangnya konsentrasi
dengan naiknya konsentrasi awal asam humat
awal Cr(VI). Hal ini berarti laju reduksi Cr(VI) oleh
(dari 25 ppm sampai dengan 250 ppm) tetapi
asam humat akan meningkat dengan
menurun dengan semakin banyaknya fraksi
berkurangnya konsentrasi awal Cr(VI) dari 0,2 mM
asam humat yang teroksidasi (Xeh), dengan
sampai dengan 0,01mM.
semakin besarnya konsentrasi awal Cr(VI) (dari
Pada [Cr(VI)]o = 2.10-5 M, [AH]o = 0,002689 M
0,01 mM sampai dengan 0,2 mM) dan dengan
dan [H+] = 10-1,5 = 0,031623, diperoleh harga log
bertambah besarnya pH (dari 1,5 sampai
k''' = -4,0271 atau k''' = 10-4,0271 sehingga
dengan 6,5).
persamaan (44) menjadi:
4. Dari hasil penelitian ini, diperoleh persamaan
10-4,0271 = k (0,031623)0,4443 (0,002689)0,5356
laju reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) oleh asam
(2.10-5) -0,6031 (15)
humat adalah sebagai berikut:
Dengan menyelesaikan persamaan (15), diperoleh
rg = 1,52.10-5 Xe-1 [HCrO4-] [AH]o1,5 (1-Xe)
k = 1,521.10-5.
[Cr(VI)]o-0,6 [H+]0,4
-3.8
y = -0.6031x - 6.8949
-4 2
R = 0.9767
log k'''
-4.2
-4.4
-4.6
-4.8
-5.2 -4.8 -4.4 -4 -3.6
log Cr(VI)o
Gambar 18 Kurva log k''' lawan log [Cr(VI)]o untuk konsentrasi awal asam humat 100 ppm dan pH = 1,5