You are on page 1of 14

Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun

ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)

Agus Mahfudin Setiawan


UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Yogyakarta
Mahfudin0@gmail.com

Abstract: Transition Of The Government System: Al-Khulafa Al-Rashidun To Umayyah Dynasty


Yazid Bin Muawiyah Period (661-683 M). The transition period is a period of change, a turning
point of social change both in the form of structure (socio-political) and in culture (socio-cultural).
The transition of power shifted from an electoral system to senior friends. This transition period was
based on feelings of dissatisfaction with the latest leadership of Ali Bin Abi Talib. This transitional
period was marked by the two biggest events (al-Kubra) in the early history of Islam, namely the
Jamal War and the Shiffin War which was a civil war between fellow Muslim groups. Mu’awiyah
Bin Abu Sufyan and his family were in opposition to the Khalifah government ‘Ali Bin Abu Talib.
Based on seniority and the authority of the Apostle’s friendship with the government that opposes
the descendants of the Hashim and Umayah. when power was given to Yazid bin Muawiyah as
Muslim Caliph. He tried to unify the differences or conflicts that had occurred between Muawiyah
and Ali. Until the conflict between Ahlul Bait was marked by the death of Hussein in the battle
in Karbala, Iraq. Hasan then gave Yazid confidence in power as the sole caliph. Islamic politics is
inseparable from the interaction between one government and another, a transition of power and
politics that is so dynamic in accordance with the demands of the context of the era at that time. This
paper is intended to illustrate that the system of governance of the companions of the apostles and
the Umayyad period was not standard, but moved dynamically.

Keywords: Transition, Umayyah Caliph, Monarchical Government System

Abstrak: Transisi Sistem Pemerintahan: Al-Khulafa Al-Rashidun Ke Dinasti Umayyah Masa Ya-
zid Bin Muawiyah (661-683 M). Masa transisi adalah suatu masa pergantian, titik balik perubahan
sosial baik dalam bentuk struktur (sosial-politik) maupun dalam kultur (sosial budaya). Transisi
kekuasaan beralih dari sistem pemilihan sahabat senior menjadi turun-temurun. Masa peralihan
ini didasari oleh prasaan ketidakpuasan terhadap kepemimpin trakhir Ali Bin Abi Thalib. Masa
peralihan ini ditandai oleh dua peristiwa terbesar ( al-kubra) dalam sejarah awal Islam, yaitu Per-
ang Jamal dan Perang Shiffin yang merupakan perang saudara antara sesama kelompok Islam.
Mu’awiyah Bin Abu Sufyan dan keluarganya menjadi oposisi terhadap pemerintahan Khalifah‘Ali
Bin Abu Talib. Berdasar senioritas serta otoritas kebersamaan sahabat rasul dengan pemerintah
yang menentang yaitu keturunan bani Hasyim dan Umayah. ketika kekuasaan diberikan kepada
yazid bin muawiyah sebagai khalifah muslim. Ia berusaha untuk menyatukan perbedaan atau kon-
flik yang pernah terjadi antara Muawiyah dan Ali. hingga konflik antara ahlul bait yaitu ditandai
dengan wafat Husein dalam pertempuran di Karbala, Iraq. maka Hasan memberikan kepercayaan
kekuasaan kepada Yazid sebagai khalifah tunggal. Perpolitikan Islam memang tidak terlepas dari
interaksi yang dilakukan pemerintahan yang satu dengan yang lainnya, sebuah peralihan kekua-
saan dan politik yang begitu dinamis sesuai dengan tuntutan konteks zaman di masa itu. Tulisan ini
dimaksud guna memberi gambaran bahwa sistem pemerintahan sahabat rasul dan masa Umayyah
itu tidak baku, melainkan bergerak dinamis.

Kata kunci: Transisi, Khalifah Umayyah, Sistem Pemerintahan Monarki


Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020

Pendahuluan laku di daerah yang ditaklukkan. Aturan-


Transisi kepemimpinan dalam Islam aturan tersebut Khalifah bermusyawarah
setelah wafat Nabi Muhammad SAW, me- dengan para ahli hukum.1
miliki masa kepemimpinan yang dinamis Pasca al-Khulafa al-Rashidun, ketika
dalam sejarah kekuasaan dan politik Islam. Dinasti Umayyah berkuasa terjadilah cara
Perubahan sistem pemerintah Islam dimu- pemilihan khalifah berdasarkan sistem
lai setelah berakhirnya kepemimpianan monarki (kerajaan). Sehingga banyak ter-
“kekhalifahan” masa sahabat. Rasulullah jadi gesekan antar umat Islam. Hal terse-
mewariskan sistem kepercayaan yang kom- but disebabkan oleh sosial politik (bentuk
pleks, mengatur semua aspek kehidupan strukturnya) dan sosial budaya (kultur).
manusia. Dinasti yang diwariskan oleh Sehingga terjadi perubahan sistem peme-
Nabi Muhammad SAW, berkembang de- rintahan dari demokratis menjadi monar-
ngan menjamin kehidupan tanpa ketimpa- chiheridetis (kerajaan turun temurun).2
ngan sosial. Peran Nabi Muhammad SAW Nabi SAW membentuk kekuatan ne-
sebagai rasul adalah menyampaikan wah- gara yang berlandaskan Islam, mulai era
yu (Mekah) dan pemimpin negara kaum khalifah sahabat senior (khalifah terbim-
muslim (Madinah). Setelah Nabi Muham- bing) hingga kerajaan Umayyah. Peruba-
mad SAW wafat, kepemimpinan dilan- han atmosfer politik seiring perjalanan
jutkan oleh al-Khulafa al-Rashidun (Abu waktu ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib
Bakar al-Shiddiq, Umar bin al-Khattab, (657–661 M) berseteru dengan rivalnya
Utsman bin Affan dan Ali ibn Abi Thalib) yang menuntut atas dasar ketidakpuasan
dengan istilah khalifah. Pasca al-Khulafa dan balas dendam, yaitu Muawiyah bin
al-Rashidun ini dipilih melalui mekanisme Abu Sufyan. Sehingga masa ini menjadi
pemilihan rakyat. Setelah terpilih, ia ber- masa peralihan antara pemerintahan Is-
hak mendapat dukungan dari seluruh lam teokratik berdasarkan sistem kekhali-
rakyat. Bahwa sistem pemrintahan tidak fahan dan syura yang menyatukan pan-
jauh berbeda dengan gaya kepemimpinan dangan dunia tawhid dan politik dengan
Nabi Muhammad SAW, yakni teokrasi. peme-rintahan Islam berdasarkan sistem
Khalifah dikenal sebagai pemimpin yang peme-rintahan (kerajaan) yang sekuler.
tidak memiliki keistimewaan khusus karena Selain itu masa peralihan ini ditandai oleh
kedaulatan tetap di tangan Tuhan. Tetap ber- dua peristiwa terbesar (al-kubra) dalam
pegang kepada al-Qur’an dan sunah Nabi sejarah awal Islam, yaitu Perang Jamal
SAW, kecuali beberapa hal. Seperti pada dan Perang Shiffin,3. Mu’awiyah Bin Abu
masa Abu Bakar dalam menentukan uku- Sufyan dan keluarganya menjadi opo-
ran zakat atas jual beli binatang. Pada masa sisi terhadap pemerintahan Khalifah‘Ali
Umar kebijaksanaan ekonomi tentang jual Bin Abu Talib. Dia menjadikan wafatnya
beli tanah di luar Arab, pemberian tiga Khalifah Uthman Bin ‘Affan sebagai alasan
talak sekaligus dihitung menjadi satu ta- untuk menuntut balas darahnya dan me-
lak, pembatalan nikah mut’ah, penerapan nolak membai’at sebelum tuntutan terse-
zakat atas jual beli kuda, dan penetapan but dipenuhi. Peristiwa tahkim4 diantara
kharâj sesuai dengan aturan yang ber- kedua pihak dalam Perang Shiffin yang

110
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)

dimenangkan oleh pihak Mu’awiyah Bin kisah Dinasti Umayyah tergambarkan


Abu Sufyan. Kekalahan Khalifah Ali di secara detail dalam sisi sejarah perada-
medan perang merupakan awal kemun- ban Islam era Klasik (masa Rasul hingga
culan kekuasaan keturunan yang merubah awal abad pertengahan). Corak umum
kebiasaan musyawarah baiat menjadi ke- kronologi sejarah Daulah Umayyah fase
turunan penguasa. pembentukkannya, melalui tahapan sudut
Kekuasaan semakin kokoh dan kuat pandang sosio-historis adalah sistem dan
manakala Yazid bin Muawiyah menjadi kultur. Ikhtisar sejarah ini mempunyai
khalifah muslim. Segala upaya dan peran- urgensi bagi penulis untuk di kisahkan
nya, ia kerahkan untuk menyatukan per- dalam karya ilmiah, mulai perkembangan
bedaan atau konflik yang pernah terjadi perubahan kekuasaan yang didasari oleh
antara Muawiyah dan Ali. Serangan masif mufakat hingga beralih sistem keturunan.
dan merusak ia lakukan, hingga para rival Upaya-upaya ini dilakukan oleh tokoh
khalifah kecil hancur. Rivalnya, Abdullah pembangun negara awal yaitu Muawiyah
bin Zubair yang pernah mengaku sebagai bin Abu Sufyan.
penguasa Hijaz, mendapatkan serangan Berdasarkan uraian singkat di atas,
pengepungan oleh panglima Yazid, Hajaj maka penulis kemudian merumuskan
ibn Tsaqafi, hingga ibn Zubair terbunuh. masalah sebagai berikut: Bagaimana tran-
Pembunuhan terhadap pemberontak tidak sisi dari al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti
berhenti hingga konflik antara ahlul bait Bani Umayah?
yaitu ditandai dengan wafat Husein dalam
pertempuran di Karbala, Iraq. Belajar dari Metode
kematian saudara kembar Husein, maka Kajian ini menggunakan kajian per-
Hasan memberikan kepercayaan kekua- pustakaan sehingga sumber-sumber pene-
saan kepada Yazid sebagai khalifah tung- litiannya pun literer. Adapun metode yang
gal. Pada hari itu Ammul jam’ah terwujud digunakan ialah metode sejarah6 yang
diantara muslim.5 tahapan penelitianya meliputi pengum-
Kesan negatif sejarah Dinasti Umayyah pulan data (Heuristik). Pengumpulan data
banyak ditulis oleh kalangan yang memben- dilakukan di perpustakaan, terutama yang
ci dan menjelekkannya, seperti Abbasyiah, terkait dengan Daulah Bani Ummayah.
Khawarij, serta Syiah. Golongan penulisan Selanjutnya, dilakukan verifikasi atau kri-
yang lain, hanya menjelaskan secara lisan. tik sumber dengan melakukan kritik data
Tudingan jelek terhadap dinasti ini tanpa yang diperoleh baik secara intern, maupun
mempertimbangkan prestasi yang telah ekstern untuk menentukan sumber-sum-
diraihnya, sehingga banyak pembahasan ber yang paling otentik. Lalu dilakukan
keburukan-keburukannya. Kejadian bu- analisis dan interpretasi fakta yang telah
ruk lebih ditonjolkan dalam kepemimpinan teruji dan relevan dengan pembahasan.
Umayyah, seperti kisah meninggalnya Hu- Terkahir historiografi hasil penelitian
sein (cucu Rasul) di Karbala dan peristiwa berupa tulisan yang membangun narasi se-
al-Hirah. jarah. Proses ini membutuhkan imajinasi
Maka dari paparan di atas,mengenai mengenai masa lampau untuk mendekati

111
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020

peritstiwa sejarah secara detail dan objek- Umayyah muncul dari seorang kerabat Ra-
tif.7 Penulisan ini menggunakan pola his- sul yang mempunyai kontribusi pada za-
toriografi tradisional dnegan menggunak- man kepemimpinan sahabat senior (khu-
an pendekatan ilmu-ilmu sosial. Kausalitas lafa rasyidun).9
atau bahkan imajinasi sebagai proses ilmi- Konflik dan permusuhan antara Ali dan
ah untuk menjawab problem solving yang Muawiyah, menyulut kebencian dian-
dirumuskan. tara keduanya, hingga peristiwa Tahkim
Dalam hal ini penulis menganalisis men- dengan akhir kekalahan menantu Nabi.
gunakan konsep transisi politik. Transisi Ahli warisnya Ali, Hasan menyerahkan
dalam konteks regenerasi politik berarti baiat ummat Islam dan memberikan ke-
semua anggota masyarakat yang sudah wenangannya kepada keluarga Umayyah,
dewasa mendapat kesempatan untuk Muawiyah bin Abu Sufyan. Penyerahan
mengambil peran dalam penyelenggaraan ini tentu didasari atas syarat-syarat. Ke-
negara. Di sisi lain, transisi dalam konteks maslahatan Islam terwujud dan peristiwa
sosial berarti juga proses yang mengarah ini dikenang oleh Muslim sebagai hari per-
pada berbagai bentuk perubahan masyara- satuan atau amul jam’ah.10
kat dan proses perubahan terjadi dari nilai Hari persatuan Ummat Islam tercatat
lama ke nilai yang baru.Pada masa transisi dalam sejarah tanggal 25 Rabiul Awal 41
tidak dapat dipastikan apakah masa sesu- H/ 661 M, sebagai tahun berdiri kerajaan
dah transisi selalu menjadi baik dari masa Umayyah. Kerajaan Umayyah didirikan
sebelumnya. Keadaan yang akan terjadi oleh Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb.
setlah transisi berlangsung adalah ketidak Nama Kerajaan ini dinisbahkan kepadaa
pastian. Transisi politik bisa menghasil- Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf.
kan sebuah pencerahan bagi sistem baru Silsilah keturunan Muawiyah bin Abu
dengan berakhirnya sistem lama. Artinya Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abdi
masa transisi merupakan masa yang sulit Syams bin Abdi Manaf bertemu dengan
untuk diprediksi. Pada masa transisi ke- Nabi Muhammad SAW pada Abdi Manaf
adaan politik suatu negara dalam keadaan nya. Jika keturunan Nabi dipangil de-
yang tidak stabil, sehingga segala kemung- ngan sebutan kelurga Hasyim, maka ketu-
kinanya bisa terjadi.8 runan Umayyah disebut dengan kelurga
Umayyah.11
Pembahasan Muawiyah sebagai pendiri sekal-
A. Pergolakan Kekuasaan Masa Transisi igus khalifah pertama bani Ummayah.
Suku atau klan Umayyah mengambil Muawiyah dipandang sebagai pemben-
nama dari cabang keturunan Umayyah bin tuk kerajaan, oleh sebagian sejarawan
Abdi Syam bin Abdi Manaf. Ia seorang ket- dipandang negatif sebab keberhasilan
ua kelompok keluarganya, yaitu Quraisy memperoleh legalitas atas kekuasaan ini
di periode sebelum Islam hadir. Umayyah dalam perang saudara di Shiffin. Terlepas
disematkan nama pendahulunya yang dari hal ini dalam diri Muawiyah terkum-
mempunyai nasab atau ikatan kekerabatan pul sifat-sifat seorang penguasa, politikus,
dengan keluarga Nabi SAW. Kekuasaan dan administrator. Keberhasilan Muawi-

112
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)

yah mendirikan Dinasti Umayyah bukan cara ekstrem. Ia memiliki panglima yang
hanya kemenangan diplomasi dalam peran kasar dan bengis, Hajjaj ibn Tsaqafi be-
Shiffin dan terbunuhnya Ali bin AbiThalib, serta pasukan setia miliknya. Impian Yazid
melainkan sejak semula Muawiyah memi- adalah menyelesaikan pergolakan serta
liki “basis rasional” yang solidsebagai lan- permusuhan besar antara sahabat dan ah-
dasan pembangunan masa depan. Selain lul bait. Konflik dan huru-hara berkepan-
itu, ia mendapatkandukungan yang kuat jangan menyulut peperagan diantara
dari Suriah dan keluarga Bani Umayyah, kedua belah pihak. Yazid mengupayakan
ia merupakanseorang administrator yang impiannya dengan membasmi pemberon-
sangat bijaksana dalam menempatkan takan diantara bekas sahabat Rasul hingga
parapejabat-pejabatnya serta memiliki ke- membunuh keturunan ahlul Bait. Tar-
mampuan yang menonjol sebagai nega- get pembebasan dan upaya menguatkan
rawan sejati.12 kekuasaanya adalah dengan membasmi
Muawiyah tampil sebagai penguasa per- setiap pemberontakan. Pengakuan Abdul-
tama yang mengubah sistem pemerintahan lah bin Zubair sebagai khalifah di tanah Hi-
dari sistem pemerintah demokrasi mufakat jaz, langsung mendapat respon dari Yazid
ke pemerintahan monarki absolut. Kehan- dengan menyerang Makkah serta menge-
curan kerajaan ini pada era kekuasaan pung dengan manjaniq atau ketapel. Ke-
Marwan bin Muhammad saat Perang Zab jadian ini berakhir dengan menyerahnya
(Jumadil Ula, 132 H/ 749 M). Masa kekua- Abdullah bin Zubair dan kematiannya.
saan Dinasti Umayyah ini, selama 91 tahun Panglima Hajjaj ibn Tsaqafi bergerak dan
dengan estafet kepemimpinan dua keluar- mencari informasi dengan cepat menge-
ga Bani Abu Sufyan dan Marwan dengan tahui pergerakan gelombang pembang-
jumlah khalifah 14 orang. kangan. Abdurrahman bin Sa’ad bin Abi
Adapun urutan Daulah Bani Umayyah Waqash melaporkan pergerakan tersebut
sebagai berikut: Muawiyah Bin Abu Suf- yang pada saat itu menjabat sebagai gu-
yan (661¬679M); Yazid I Bin Muawiyah bernur Iraq. Husein berhadapan dengan
(679¬683M); Muawiyah II Bin Yazid (683M); pasukan Abdurrahman hingga kepalanya
Marwan I Bin Hakam (683¬684M); Abdul terpenggal oleh pasukan Yazid.
Malik Bin Marwan (684¬705M); Al¬Walid I Para penutur sejarah mencatat periode
Bin Abdul Ma¬lik (705¬714M); Sulaiman Bin Yazid sebagai fase pengukuhan kekuasaan.
Abdul Malik (714¬717M); Umar ibn Abdul Daulah Umayyah tercatat oleh sejarawan
Aziz (717-719M); Yazid II ibn Abdul Malik memiliki prestasi yang membanggakan
(719-723M); Hisyam ibn Abdul Malik (723- pada masa Muawiyah, Abdul Malik, dan
742M); Al¬Walid II ibn Yazid II (742-743M); Umar bin Abdul Aziz. Hukum pergantian
Yazid Bin Walid Bin Malik (743M); Ibrahim kekuasaan berlaku dan menurut Ahmad
Bin Al¬Walid II (743M-744M) dan Marwan Amin, peradaban Islam yang telah tercapai
II bin Muhammad (744¬705M). era dinasti ini setelah berkuasa sampai pada
Khalifah kedua, Yazid bin Muawiyah puncaknya dibandingkan hasil pencapaian
meneruskan kekuasaan ayahnya dengan pada masa-masa sebelumnya.15

113
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020

B. Sistem Kekuasaan Khilafah ke Sistem dapat dibandingkan dan apalagi disama-


Kerajaan kan. Perubahan struktur politik dan peme-
Sejak masa Daulah Bani Umayyah sistem rintahan ini tentu saja menimbulkan ba-
khilafah ini mula berbeda dengan Khulafa nyak ketidak-puasan di kalangan sebagian
al-Rashidin sebelumnya. Ia semenjak masa para sahabat kecil Nabi Muhammad SAW.,
Khalifah (Raja) Muawiyah Bin Abu Sufyan, masyarakat Muslim waktu itu, khususnya
pendiri kerajaan ini telah berubah menjadi lagi kelompok-kelompok politik yang ber-
sebuah kerajaan (al-mulk) yang dicirikan seberangan dengan pemerintahan, seperti
oleh pergantian kepemimpinan raja secara kelompok khawarij dan shiah yang meru-
turun-temurun berdasarkan faktor ketu- pakan oposisi pemerintahan Daulah Bani
runan. Hal ini dapat dipandang sebagai Umayyah. Bagi kelompok pertama, Daulah
suatu tahap perubahan yang cukup men- Bani Umayyah telah dianggap keluar dari
dasar, kerana ia merubah struktur kepe- sistem pemerintahan Islam, karena tidak
mimpinan dan pemerintahan Islam dari bertahkim pada hukum Tuhan, sehingga
seorang khalifah murni menjadi seorang harus diperangi dan dibunuh. Sedang-
raja. Selain itu, pergantian kepemimpinan kan bagi kelompok kedua, Daulah Bani
juga mengikuti pilihan umat seperti yang Umayyah telah merampas hak kepemim-
diamalkan oleh al-Khulafa al-Rashidun pinan ahl al-Bait. Khalifah (Raja Mu’awiyah)
dalam setiap pergantian kepemimpinan, Bin Abu Sufyan dianggap merampas hak
kecuali dalam pergantian dari Khalifah kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abu Talib
Abu Bakar al-Siddiq kepada ‘Amir al- dan Khalifah Hasan Bin ‘Ali.17
Mu’minin ‘Umar Bin al-Khattab, berubah Perbedaan yang paling signifikan anta-
menjadi musyawarah yang terbatas dalam ra sistem khilafah al-Khulafa al-Rashidun
lingkungan kerajaan saja.16 dengan sistem pemerintahan Daulah Bani
Dari sisi sejarah, pergantian kepemimpi- Umayyah adalah terletak pada orientasi
nan ini juga dapat dipandang sebagai suatu pemerintahan (kekuasaan) dari teokrasi
masa transisi. Dalam sejarah, sebuah masa kepada monarkhi. Seperti diketahui bahwa
transisi selalu menimbulkan ketidak-te- teokrasi bersumber dan berpusat pada Tu-
raturan (disorder), kekacauan, ketidak-sta- han (Theo-centric) sebagai kedaulatan ter-
bilan dan pergolakan sosial, sebagai akibat tinggi, sedangkan monarkhi berpusat pada
dari terjadinya perubahan orientasi, nilai seorang raja, yang dalam konteks Daulah
dan struktur sosial politik. Berbagai macam Bani Umayyah adalah seorang khalifah
peristiwa kesejarahan yang terjadi pada (raja). Dalam istilah Syyed Hossein Nasr,
masa transisi ini akan dibahas dalam sub ba- perubahan dari sistem khilafah kepada
hasan berikut. kerajaan itu sebagai suatu bentuk awal
Dalam kaitan ini, masa Daulah Bani sekularisasi dalam pemerintahan awal Is-
Umayyah adalah era kepemimpinan baru lam. Oleh karena itu, Nasr menegaskan
yang berbeda baik dari struktur pemerin- bahwa Khalifah Mu’awiyah Bin Abu Sufy-
tahan, kebijakan maupun tata pelaksanaan an merupakan awal pembentukan pemer-
pemerintahan dengan masa al-Khulafa intahan yang sekuler.
al-Rashidun sebelumnya, sehingga tidak Sistem kerajaan Islam fase klasik ialah

114
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)

penguasa (khalifah) yang mempunyai nyurat. Hasan setuju dengan penawaran


kuasa penuh dalam mengatur permasala- Yazid dan ikhlas memberikan gelar khali-
han-permasalahan pemerintahan.18 Sistem fah kepada Yazid demi terwujudnya kes-
kerajaan memiliki strata atau tingkatan atuan ummat Islam.
kekuasaan masing-masing. Sultan atau Sistem pemerintahann umayyah dike-
khalifah memiliki kedudukan tertinggi. Pu- nal dengan sistem patrimonialisme, yaitu
tra mahkota (Naib) khalifah sebagai peng- sistem pemerintahan yang memberikan
ganti penguasa setelah khalifah wafat bera- hak kepada pemimpin untuk mengatur
da di level kedua. Lapisan setelah khalifah negara sebagai miliknya dan bisa diwaris-
dan putra mahkota adalah jabatan-jabatan kan kepada kelurganya. Sedangkan rakyat
pemerintahan, yaitu sekretaris (al-Khatib), dipandang sebagai bawahan yang berada
bertugas mengatur administrasi negara. Ja- dibawah perlindungan dan dukungannya.
batan ini, setara dengan perdana menteri, Menurut konsep ini, kekuasaan pemimpin
kesemuannya terhimpun dalam departe- bersifat mutlak dan tidak bisa dicampuri
men-departemen daulah (al-Dawawin) orang lain. Menurut Black, sistem pemer-
yang mencakup tugas-tugas menteri. Po- intahan monarki oleh Dinasti Umayyah
sisi pemerintahan dibawah al-Dawawin, dari negeri jajahan mereka, yaitu Iran.
adalah gubernur (al-Wulat) yang diberi Mereka mendakwahkan bahwa penguasa
tugas memimpin suatu wilayah. adalah penggembala dan rakyat adalah
Husein mendapat pengakuan dari mus- gembalaan (ra’iyyah). Sang khalifah meli-
lim dikarenakan ia adalah cucu Nabi SAW. puti bumi dengan cahaya kasih sayang, ke-
Ummat Islam mengakui kepemimpinan- adilan, dan hujan. Kemurahannya ini wajib
nya sebagai penerus Ali bin Abi Thalib. dibalas oleh rakyat dengan ketaatan.19
Situasi yang tidak menguntungkan mem- Untuk mengangkat keturunannya, seorang
buat Husein terburu-buru dalam men- khalifah Bani Umayyah bisa melakukan berb-
gambil keputusan. Perbedaan kekuasaan agai cara agar mendapat baiat atau legitimasi
di Damaskus dan Hijaz serta konflik sebe- dari rakyatnya, bahkan dengan menggu-
lumnya menarik dirinya untuk mengam- nakan cara-cara keras dan kejam sekalipun.
bil celah kekosongan pimpinan ummat Tatkala Mu’awiyah ingin mengangkat Ya-
Islam. Ia mendapat kabar tentang dukun- zid sebagai penggantinya, Mu’awiyah
gan yang dilontarkan oleh penduduk Iraq. tidak segan-segan menekan, memaksa,
Warga Iraq memohon agar Husein menjadi dan bahkan membunuh pihak yang tidak
khalifah dan mereka akan mendukungnya setuju.20
secara penuh. Namun, Husein pada akh- Daulah Bani Umayyah menjadi pusat
irnya dikhianati oleh mereka dan terbunuh kekuasaan dalam pelbagai kehidupan
oleh panglima Yazid, Abdurrahman bin rakyat dan memiliki kekuasaan yang mut-
Sa’ad bin Abi Waqash. Selepas Husein lak (absolute), meskipun masing-masing
wafat, saudaranya Hasan dibaiat oleh khalifah (raja) dari daulah ini telah me-
orang-orang Hijaz dan menjadi khalifah. miliki pejabatnya dan gubernur dalam
Hasan kemudian membuka diri dan saling masing-masing wilayah provinsi yang
berdiskusi dengan Yazid dengan surat me- membantu daulah dalam mengontrol dan

115
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020

mengelola kepentingan istana dan rakyat. Bani Umayyah) yang mendominasi


Dengan struktur ini hubungan khalifah masa kekhalifahan.
(raja) rakyat menjadi lebih struktural, raja- e. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun hak
hamba berdasarkan hubungan patron-cli- berbicara dijamin dan rakyat dapat
en, seperti halnya seorang pemimpin suku, langsung menghadap khalifah, sedang
sehingga rakyat harus taat total terhadap setelahnya hak bicara ditekan dan jika
rajanya seperti ketaatan seorang anggota ingin bertemu khalifah harus melewati
suku terhadap pimpinannya. Ringkasnya perantara yang disebut hajib.
pelbagai aspek kehidupan baik dalam bi- f. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun
dang sosio-politik, sosio-budaya dan sos- sistem demokrasi berjalan baik, se-
io-ekonomi semuanya ada dalam kekua- dang pada masa Umayyah suara rak-
saan seorang khalifah (raja) yang berkuasa yat tidak dihiraukan.
dalam daulah tersebut. g. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun, pe-
Mengutip Fazlur Rahman, dalam buku- mimpin tidak memiliki hak terhadap
nya Abdul Karim menuliskan beberapa bait al-mal, sedangkan pada masa Di-
poin perbedaan corak kepemimpinan al- nasti Umayyah bait al-mâl menjadi mi-
Khulafa al-Rashidun dengan khalifah- lik khalifah sendiri.
khalifah Bani Umayyah (kecuali Khalifah h. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun,
Umar II) sebagai berikut 22 pengaruh jahiliyah berkurang, semen-
a. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun tara pada Dinasti Umayyah bertam-
sistem pemerintahan dijalankan secara bah.
demokratis dengan pertimbangan hu- i. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun,
kum yang didasari atas landasan al- khalifah hidup sederhana dan diang-
Qur’an, hadis, dan ijmak, sedangkan gap orang biasa. Sebaliknya, para
pada masa Dinasti Umayyah perintah khalifah era Dinasti Umayyah hidup
khalifah adalah segala-galanya dan ha- dengan serba mewah.
rus dipatuhi. j. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun, khal-
b. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun, ifah merangkap ahli hukum, agama,
khalifah menganggap sebagai pelayan dan sangat menghargai alim ulama. Se-
masyarakat, sedangkan para khalifah baliknya, pada zaman Umayyah para
Dinasti Umayyah menganggap diri ulama diistirahatkan dari dunia politik.
mereka sebagai penguasa. k. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun,
c. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun, gerak-gerik khalifah tentang urusan
pemimpin mampu bertahan karena agama dibatasi oleh syariat, sedangkan
dukungan rakyat, sedangkan masa Di- pada masa Umayyah khalifah berkua-
nasti Umayyah dapat bertahan karena sa penuh dan memerintah tanpa batas.
kekuatan. l. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun,
d. Pada masa al-Khulafa al-Rashidun ti- Majlis Syura di atas khalifah dan ke-
dak ada satu suku yang berkuasa te- luarga, sedang di masa Umayyah ang-
rus menerus, sedangkan pada Dinasti gota syura diangkat dari dan oleh ke-
Umayyah hanya suku tertentu (yaitu luarga serta kaum kerabat khalifah.

116
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)

Peran Dinasti Umayyah merupakan Nama Khalifah Nama Departemen Nama Pejabat
sentral dari kekuasaan yang bersifat mut- Yazid Bin Pengawal (l-Hajib) Safwan Maula Yazid
Mu’awiyah Keamanan (al-Hars) Sa’id Maula Kalb
lak. Setiap khalifah mempunyai bawahan-
(60 – 63 H./680 – Pos Surat (al-Rasa’il) Ubaidillah Bin Aus al-
nya atau perangkat pemerintahan seperti 683 M.) Ghassani
gubernur yang diberi amanah mengurusi Perpajakan (al-Kharaj) Sarjun Bin Mansur al-
Rumi, Sulaiman Bin
urusan rakyat disetiap wilayah. Perangkat
Sa’id al-Khassani
kerajaaan atau pemerintahan ini memben- Kepolisan (al-Shurtah) Hamid Bin Harith al-
tuk pola lapisan atau strata yang terjalin Kalbi, Abdullah Bin Amir
al-Hamdani.
hubungan antara raja dan rakyat jelata, ke-
pala suku dengan wargannya. Hubungan Kebijakan-kebijakannya:
ini memunculkan konsep patron-client. Se- a) Mengubah sistem pemerintahan dari
tiap konsep berhubungan dengan aspek demokratis menjadi monarchiheride-
kehidupan dinasti, melalui konektivi- tis (kerajaan turun temurun), sistem
tas antara sosio-politik, sosio-budaya, pemerintahan ini diadopsi dari Persia
sosio-ekonomi. Hubungan setiap kon- dan Bizantium. Langkah awal yang
sep sosio merupakan wewenang khalifah diambil dalam menggunakan sistem
(raja) yang berkuasa terhadap kerajaan- pemerintahan tersebut yakni dengan
nya. mengangkat Yazid putranya sebagai
putra mahkota.24
C. Sistem Pemerintahan Masa Muawiyah bin b) Memindahkan pusat pemerintahan
Abu Sufyan dan Yazid bin Muawiyah dari Madinah ke Damaskus.25
c) Menarik pasukan pengepung Konstan-
Perjalanan hidup Muawiyah bin Abu Su-
tinopel.26
fyan yang telah dijalani selama hidupnya, telah
d) Mendirikan departemen Pencatatan
mengantarkannya menjadi orang yang handal
(Diwanul Khatam)27
dalam perpolitikan. Kemampuan-kemam-
e) Mendirikan pelayanan pos (Diwanul
puan ini tampak pada pengetahuan tentang
Barid)
mengatur kebijakan-kebijakan pemerintahan,
f) Memisahkan urusan keuangan dari
sebagai contoh keberhasilannya dalam mem-
urusan pemerintahan dengan men-
baca situasi dan kondisi peperangan pada
gangkat seorang pejabat khusus yang
saat Abu Ubaidah bin Jarrah menjadi pangli- diberi gelar sahibul kharaj.
ma perang dengan keberhasilannya mere- g) Mendirikan Kantor Cap (Pencetakan
but wilayah Palestina, Suriah, dan Mesir mata uang)28
dari cengkraman penjajahan Imperium h) Muawiyah wafat pada tahun 60 H di
Romawi. Selain itu, keahlian Muawiyah Damaskus karena sakit setelah ia men-
bin Abu Sufyan dalam menjabat sebagai jadi khalifah kurang lebih selama 19
gubernur Suriah serta terpilih sebagai ko- tahun. Ia telah mengangkat Yazid bin
mando perang pembebasan wilayah Kon- Muawiyah sebagai putra mahkota
stantinopel meski belum ditakdirkan ber- maka kepemimpinan diserahkan ke-
hasil menguasainya.23 padanya.

117
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020

Buah hasil dari usaha Muawiyah bin D. Transisi sistem Pemerintahan


Abu Sufyan terlihat pada saat anaknya, Kekuasaan yang telah dibangun oleh
Yazid bin Muawiyah menjadi khalifah. Ya- Muawiyah dan Yazid adalah suatu masa
zid lahir di Madinah tahun 645 pada era perubahan dari sistem politik musyawarah
kekuasaan sahabat senior Rasul, Utsman dengan bergantinya monarkhi. Masa transisi
bin Affan RA. Selama di Madinah, ia dibe- ini, mempengaruhi sistem sosial-politik dan
sarkan oleh ibu kandungnya yang berna- sosial-budaya. Pergantian sistem dalam Di-
ma Maysun binti Bajdal dari Suku Kalb.29 nasti Umayyah terhadap rival kekuasaanya,
Ulama al-Suyuthi dalam kitab kara- terjadi dalam aspek struktur dan kultur.
ngannya, Tarikh khulafa menggambarkan a. Segi Struktur
sosok Yazid orang yang bertubuh gemuk, Transisi suksesi pemerintahan yang di-
berbadan gempal, dan berambut tebal.30 Ia alami ummat Islam selama periode klasik
adalah anak kesayangan Muawiyah, yang mengenal cara Syuro atau musyawarah
kelak akan menggantikan posisi ayahnya terbuka kaum muslim. Kemunculan Bani
menjadi penguasa Dinasti Umayyah, se- Umayyah kepanggung sejarah meng-
bagai sultan kedua. Muawiyah membeka- ganti sistem atau cara muslim memilih
linya dengan kemampuan-kemampuan pemimpin. Perpindahan pemilihan pe-
kepemimpinan sejak umur belia, sehingga mimpin Syuro beralih menjadi monarkhi.
tampak kecerdasannya. Cara ini mengakibatkan perpecahan dan
Pada saat Yazid naik tahta sebagai pe- gejolak, disebabkan sistem ini tertutup dan
nguasa Muslim, terjadi pergolakan dan hanya kalangan keluarga Umayyah men-
penentangan dari oposisi-oposisinya, se- jadi pemimpin, terutama putra mahkota
perti Syiah yang telah membaiat Husain khalifah.
bin Ali (salah satu ahl-bait) di Kufah, se- b. Segi Kultur
Tantangan setelah kekalahan khali-
bagai khalifah. Konflik pengangkatan kha-
fah terakhir, Ali bin Abi Thalib RA pada
lifat ummat Islam berujung pada perang di
peristiwa Tahkim yang dihadapi oleh um-
wilayah Karbala. Yazid berhasil mematah-
mat Islam adalah pergeseran kultur. Per-
kan pemberontakan terhadap dinastinya,
gantian nilai-nilai spiritual pada diri pe-
Umayyah dengan kematian Husein. Peno- mimpin sahabat senior berubah menjadi
lakan pemimpin terjadi tidak lama setelah nilai-nilai sekuler pada saat Muawiyah
kematian Husein di Makkah dan Madinah. menjadi pemenang. Pergantian nilai-nilai
Yazid memeranginya dengan serangan yang ini merubah cara pandang ummat Islam.
masive(dalam riwayat lain kota Haramain Kemenangan Muawiyah atas khalifah Ali
hancur akibat serangan Yazid). Yazid wa- telah memberikan dampak yang besar ter-
fat tahun 64 H setelah berkuasa selama 4 hadap konsep pemimpin, walau memer-
tahun.31 Pada era ini, pemerintahan Islam lukan waktu untuk mengatur kekuasaan
mengalami stagnasi disebabkan khalifah Islam yang telah menyebar Jazirah Arab,
Yazid terfokus pada penumpasan pembe- Eropa dan India berdasarkan kebiasaan
rontakan dari berbagai pihak. atau kultur kekhalifahan sahabat senior.
Perlu diingat bahwa Muawiyah telah

118
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)

membuat kultur baru dengan menggan- jadi perhatian Muawiyah ketika membentuk
tikan sistem yang sebelumnya yaitu ma- dan menstabilkan kekuasaanya.34
trealisme atas spiritualisme.32 Gambaran situasi yang lain akibat tran-
Peristiwa pergantian kekuasaan yang sisi ini, pada kalangan keluarga dan saha-
dilakukan Muawiyah tidak berjalan mu- bat Rasul SAW. Mereka mengecam kehadi-
lus, melainkan muncul benih gejolak sosial, ran kerajaan Umayyah sebagai aksi protes
konflik antar golongan, aliran politik theo- dan pertanda ketidakstabilan dimasa pera-
logis, kekacauan, pemberontakan. Fenom- lihan. Peristiwa pemberontakan ahlul bait
ena ini muncul pada saattransisi pemben- Husein bin Ali bin Abi Thalib di Karbala
tukan Dinasti Umayyah. Konflik tegang adalah bukti bahwa adanya usaha perla-
antara Sunni dan Syiah atau khawarij me- wanan terhadap Dinasti Umayyah. Nasib
manas. Sunni pendukung Umayyah ber- buruk berujung pada kematian Husein.
musuhan dengan Syiah pendukung Ali Aksi menolak khalifahan Umayyah tidak
bin Abi Thalib serta ahlul baitnya, Hasan berhenti pada tokoh Husein, melainkan
dan Husein. Usaha pemberontakan terha- Abdullah bin Zubair meneruskan perjuan-
dap Dinasti Umayyah terus dilakukan oleh gan pemberontakan sebelumnya, meng-
Khawarij, dengan mengerahkan potensi- aku sebagai khalifah wilayah Hijaz walau
nya. Kelompok khawarij ini adalah pendu- bernasib sama dengan para pembangkang,
kung setia khalifah sahabat terakhir yang yaitu kebinasaan. Kasus ini nampak jelas
terkenal loyal, namun membelot pada saat bahwa pada periode kemunculan Dinasti
perang kekalahannya. Kebencian mereka Umayyah ini dihiasi penentangan, aksi
terlihat pada anggapan mereka bahwa Ali protes, pemberontakan, dan ketidakstabi-
bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Su- lan dari kalangan keluarga Nabi SAW, sa-
fyan telah keluar dari agama Islam. habat senior, sekaligus kelompok-kelom-
Pembangkangan dan perlawanan terus pok Syiah serta Khawarij.35
digencarkan oleh kelompok Khawarij dan Peristiwa perjalanan sejarah transisi ini,
Syiah. Rasa kebencian ini tampak pada perio- menggambarkan bahwa Daulah Umayyah
de Dinasti Umayyah. Pengecualian bahwa adalah bentuk sistem kerajaan pertama di
sikap oposisi ini tidak muncul pada saat dunia Islam klasik dengan ikhtisar waktu
pemerintahan al-Walid bin Abdul Malik dan akhir pemerintahan khalifah terbimbing
Umar bin Abdul Aziz.33 Respon buruk se- dan permulaan pembentukan negara. Ka-
bagai oposisi politik Dinasti Umayyah terus sus-kasus yang tercatat dalam kronologi
mereka lakukan sepanjang kekuasaan kera- sejarah, seperti penentangan, pemberon-
jaan ini. Para gubernur yang tangguh, tegas, takan, merupakan aksi protes dan bukti
serta kuat diutus untuk meredam konflik kekecewaan yang konsekuensinya diambil
berkepanjangan. Muawiyah mengangkat oleh Muawiyah dan Yazid. Respon negatif
petinggi al-Mughirah bin Syu’bah untuk yang dilontarkan oleh kelompok oposisi
wilayah Iraq, serta Amr bin al-Ash sebagai disebabkan ketidakmampuan ummat Is-
amir Mesir, sedangkan Zaid bin Malik men- lam menerima gagasan baru pada periode
jadi amir di Persia. Tokoh-tokoh hebat diatas Islam awal. Perubahan pada fase transisi
adalah contoh tindakan preventif yang men- kekuasaan Umayyah ini, telah merubah

119
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020

pandangan sosial politik serta konteks Yazid bin Muawiyah dan memindahkan
sosial budaya, termasuk perubahan-pe- ibukota ke Damaskus, Suriah. Pergolakan
rubahan dampak perluasan wilayah Islam dan pembangkangan muncul di era Yazid
hingga pengembangan dakwah berbagai setelah menduduki singgasana ayahnya. Ia
suku bangsa luar Arab ke dalam wilayah meneruskan program kebijakan yang di-
kekuasaan daulah tersebut. lakukan ayahnya dan berupaya memper-
tahankannya dari pihak yang dapat meru-
Kesimpulan sak stabilitas kekhalifahannya.
Perebutan kekhalifahan dalam sejarah Sejarah telah mencatat era Muawiyah
Islam yang telah terjadi adalah fase transisi dan Yazid terjadi pergolakan dan aksi pro-
dari kepemimpinan diperankan oleh saha- tes dari pihak yang tidak menerima gaga-
bat senior Rasul hingga muncul upaya per- san atau perubahan pola pemerintahan ini.
gantian kekuasaan dengan cara keturunan. Pemikiran Muawiyah dan Yazid merubah
Puncak klimaks dari konflik ini adalah per- tatanan persoalan pemerintahan beserta
gantian al-Khulafa Rasydun menjadi sebuah kultur yang muncul dari penggulingan
sistem kerajaan yang absolut dengan pemili- kekuasaan khalifah Ali dan kematian ah-
han suksesinya keturunan khalifah. Sejarah lul bait Husein, sebagai imam syiah pada
telah mencatat pergolakan Ali bin Abi Thalib perkembangan selanjutnya. Kejadian lain
dengan Mua’wiyah hingga terjadinya Pe- turut mewarnai gejolak transisi pemerin-
rang Siffin serta dimasa setelahnya Yazid tahan ini, dengan terjadinya pengepungan
sebagai penerusnya berhasil menumpas Ka’bah serta jatuhnya korban pada konflik
upaya pemberontakan dari sahabat Rasul al-Hirah.
dan ahlul bait.
Masa transisi ini membuahkan ha- Referensi
sil yang membawa kestabilan Dinasti Al-‘Usairy, Ahmad. (2010). Sejarah Islam Sejak
Umayyah. Pemerintahan Arab yang per- Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta: Akbar
tama berdasarkan keturunan dan tanpa Media.
kesepakatan baiat ummat Islam. Peran As-Suyuthi, Tarikh al-Khulafa.
tokoh Mu’awiyah dan penerusnya Yazid Black, Antony. (2006). Pemikiran Politik Islam:
merupakan fase pengokohan sendi-sendi dari Masa Nabi hingga Masa Kini. Jakarta,
Dinasti Umayyah dengan cara yang eks- Serambi.
trem yaitu jalur peperangan tehadap pem- Fuadi, Imam. (2011). Sejarah Peradaban Islam.
bangkang. Teras: Yogyakarta.
Figur Muawiyah dan keberhasilan tran- Guillermo O Donnell dan Pilippe Schmitter.
sisi kekuasaan adalah prestasi kebijakan (1993). Transisi Menuju Demokrasi: Rang-
yang telah dilakukan pada masa Islam kaian Kemungkinan dan Ketidakpastian, Ja-
awal, serta upaya pendirian kerajaanya. karta: LP3ES.
Perubahan yang ia kembangkan adalah Hak, Nurul. (2012). Sejarah Peradaban Islam:
merubah sistem musyawarah mufakat Rekayasa Sejarah Islam Daulah Bani Umayyah.
menjadi kekuasaan absolut monarkhi atau Yogyakarta: Gosyen Publishing, Hitti,
turun menurun. Ia menunjuk penerusnya Philip K. (2005). History of Arabs. Jakarta:

120
Agus Mahfudin Setiawan
Transisi Sistem Pemerintahan: al-Khulafa al-Rashidun ke Dinasti Umayyah Masa Yazid Bin Muawiyah (661-683 M)

PT. Serambi Ilmu Semesta. tuk menuntut penyelesaian kasus pembunuhan


Karim, M. Abdul (2009). Sejarah Pemikiran dan Khalifah Uthman Bin ‘Affan. Sedangkan dalam
Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Perang Shiffin Mu’awiyah Bin Abu Sufyan dan
rakyat Shiria menjadi penentangnya, sehingga
Publisher.
terjadi peristiwa tahkim di antara kedua belah
Mahmudunnasir, Syed. Islam Konsepsi dan Seja- pihak.
rahnya ed rev. Bandung: Rosdakarya. 4
Tahkim adalah perundingan dan musy-
Ishamudin ‘Abd. Al-Ra’uf al-Faqy. (2005). awarah antara kelompok Mu’awiyah yang
Tarikh al-Hadharah al-Islamiyah. Kaherah: diwakili oleh Amr Bin ‘Ash dan kelompok
Dar al-Fikr al-‘‘Arabi. Khlifah ‘Ali Bin Abu Talib yang diwakili oleh
Hasan Basyri setelah kedua-dua pihak sepakat
Munir Amin, Samsul. (2009). Sejarah Peradapan
menghentikan peperangan, seiring tindakan
Islam. Jakarta: Amzah.
‘Amr Bin ‘Ash mengangkat mushaf al-Qur’an
Muhammad Hadra Beik, Muhadharah Fi dengan pedangnya sebagai seruan untuk
Tarikh al Umam al-Islamiyah: Al-daulah melakukan perdamaian. Ini sebenarnya suatu
al-amawiyah. Qahirah: Mu’assah al- tipu muslihat yang dilakukan oleh beliau
Mukhtar Li al-Nasyri wa al-Tauzi. selepas tentara dari kelompok Mu’awiyah Bin
Noldeke, Theodore. (1963). Skethces from East- Abu Sufyan terdesak dan hampir mengalami
kekalahan.
ern History, (terj.) Jhon Suterland Black, 5
M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Per-
Beirut: Khayats. adaban Islam, 106-111
Rachman, Taufik. “Bani Umayyah Dilihat dari 6
Luis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj.
Tiga Fase (Fase Terbentuk, Kejayaan dan Ke- Nugroho Susanto (Jakarta: UI Press, 1986), hlm
munduran)”. JUSPI: Jurnal Sejarah Perada- 32
ban Islam. Vol. 2 no. 1 Tahun 2018.
7
Ibid.,
8
Guillermo O Donnell dan Pilippe Schmit-
Syalabi, Ahmad.(2003). Sejarah dan Kebudayaan
ter, Transisi Menuju Demokrasi: Rangkaian
Islam II. Jakarta: Pustaka al-Husna.
Kemungkinan dan ketidakpastian, (Jakarta:
Thohir, Ajid. (2004). LP3ES, 1993), hlm. 1
9
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan
Islam 2 (Jakarta: Pustaka al-Husna, 2003), hlm.
Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. 21-64
Yatim, Badri. (1996). Sejarah Peradaban Islam. Ja-
10
Imam Fuadi, SejarahPeradaban Islam. (Ter-
as: Yogyakarta. 2011), hlm. 70
karta : PT Raja Grafindo 11
Rachman, Taufik. “Bani Umayyah Dilihat
dari Tiga Fase (Fase Terbentuk, Kejayaan dan Ke-
munduran)”. JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban
1
M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Per- Islam. Vol. 2 no. 1 Tahun 2018
adaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book Pub- 12
Samsul Munir Amin. Sejarah Peradaban Is-
lisher, 2009), 77-78. lam. (Jakarta: Amzah, 2009), hlm 121
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Di- 13
Ahmad Al-‘Usairy, Sejarah Islam (Sejak
rasah Islamiyah II (Jakarta: Rajawali Press, Nabi Adam Hingga Abad XX), hlm 184
(2000), hlm 42. 14
Samsul Munir Amin. Sejarah Peradaban Is-
3
Dalam Perang Jamal, ‘Aisyah r.a., salah lam. (Jakarta: Amzah, 2009), hlm 121
seorang isteri Nabi Muhammad s.a.w. dan put- 15
Ajid Thohir. Perkembangan Peradaban di
eri Khalifah Abu Bakar al-Sidiq r.a., menjadi Kawasan Dunia Islam, hlm 37
penentang khalifah ‘Ali Bin Abu Talib yang 16
Nurul Hak, Sejarah Peradaban Islam:
disokong oleh keluarga Zubair Bin Awam un- Rekayasa Sejarah Islam Daulah Bani Umayyah,

121
Tsaqofah & Tarikh, Vol. 4 No. 2, Juli - Desember 2020

Buku 1 (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012), sejarahnya ed rev (Bandung: Rosdakarya, 2005),
hlm 22. hlm. 174
17
Ibid., hlm 23. 27
Ibid.,, hlm 175
18
Ishamudin ‘Abd. Al-Ra’uf al-Faqy, Tarikh 28
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam,
al-Hadharah al-Islamiyah, 2005, hlm. 73. hlm 123
19
Antony Black, Pemikiran Politik Islam: dari 29
As-Suyuthi, Tarikh al-Khulafa, hlm. 205
Masa Nabi hingga Masa Kini, hlm 50. 30
Ibid.
20
Ibid., hlm 51 31
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, hlm
21
Theodore Noldeke, Skethces from Eastern 123.
History, (terj.) Jhon Suterland Black, hlm. 11 32
Nurul Hak, Sejarah Peradaban Islam:
22
M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Rekayasa Sejarah Islam Daulah Bani Umayyah,
Peradaban Islam, hlm 141-142. Buku 2 (yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012),
23
Samsul Munir, Sejarah peradaban Islam, hlm 110.
hlm 119. 33
Muhammad Hadra Beik, Muhadharah Fi
24
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Di- Tarikh al Umam al-Islamiyah: Al-daulah al-amawi-
rasah Islamiyah II (Jakarta: Rajawali Press, 2000), yah, (Qahirah : Mu’assah al-Mukhtar, hlm 432.
hlm 42. 34
Philip K. Hitti, History of Arabs, hlm 244.
25
Ibid.,,hlm 43. 35
Nurul Hak, Sejarah Peradaban Islam.,, hlm
26
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan 113

122

You might also like