You are on page 1of 11

KEBIJAKSANAAN KHALIFAH UTSMAN IBN AFFAN

YANG KONTRAVERSIALDALAM PEMERINTAHANNYA


Oleh: Syamruddin Nasution
Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Qasim Riau
Jl. Soebrantas km 15 No. 155 Simpang baru, Pekanbaru

Abstract
The present article dealswith three main problems, namely, ‘Utsmân in his capacity as the
third among the four true guided caliphs (al-khulafâ’ al-râsyidûn), the rivalry between Hasyimite
and Umayyah clans, and the contro-versial policies as well as favoritism in his regime. Each
problem has different focuses. With regard to the first, an attempty will be given to analyze
whether this companion and son-in-law of the prophet Muhammad was a professional and trust
worthy caliph or not; the second will evaluate the history and nature of their rivalry; and the
third will concentrate on his four controversy policies, i.e., political nepotism, the mutation of
the head of Bayt al-Mâl, distributing the state treasury to his relatives, and the practices of
purchase-and-sale the land of the Muslim state. Using the method of descriptive analysis on
‘Utsmân and his related historical events as a caliph, this study finds that the era of ‘Utsmân
marked the rise of Umayyah clan to power. He was also a trusted yet unprofessional leader, as
seen from his incapability insupervising and controlling the maneuver of his secretary, Marwân
bin $akam, i.e., his cousin and son-in-law, who was responsible behind the practice of nepotism
in ‘Utsmân’s regime and issuing controver-sial policies, which eventually led to the riot at the
cost of ‘Utsmân’s life.

Keywords: ‘Utsmân ibn ‘Affân, Hasyimite and Umayyah clans, controversial policies, and people
riot.

PENDAHULUAN karena politik nepotisme seperti pengangkatan


Dalam pemerintahan Utsman ibn Affan telah jabatan gubernur dan sekretaris Negara, malahan
terjadi kekacauan-kekacauan yang sangat orang yang diangkat menduduki jabatan penting
memprihatinkan dalam masyarakat Islam karena itu, ada yang tidak pantas diangkat dalam jabatan
ada tiga kebijaksanaan yang kontraversial tersebut karena sepengetahuan orang banyak yang
(mengundang protes rakyat) dan favoritisme bersangkutan kurang berbudi pekerti baik,
(mengangkat pejabat sesuka-suka hatinya saja) malahan ada yang dihalalkan Nabi darahnya
yang terjadi dalam pemerintahannya; 1) politik karena pernah murtad dan ada pula yang dilarang
nepotisme, 2) memutasi ketua dewan Baitul Mal baik oleh Nabi maupun Abu Bakar dan Umar
(3) mengambil uang dari Baitul Mal untuk berpindah dari Thaib ke Madinah.
keluarganya dan memperjualbelikan tanah Selain itu, pemutasian Dewan pengurus
Negara. Semuanya diperkirakan dilakukan Baitul Mal mengakibatkan pendestribusian
Marwan, itupun tidak dapat dicegah Utsman, pemasukan dan pengeluaran keuangan Negara
sebagai Kepala Negara. menjadi kacau yang membuat orang-orang yang
Kerusuhan-kerusuhan itu terjadi, antara lain, selama ini mendapat tunjangan dari Negara

140|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

menjadi gusar karena tunjangan itu kini di masa betapa pentingnya syarat mampu dan terpercaya
Utsman sudah terputus, akibatnya mereka menjadi bagi seorang pemimpin sehingga apapun jabatan
kehilangan penghasilan. yang akan diemban di dunia ini, kalau ingin
Kasus lain, yang tidak kalah pentingnya adalah sukses, syaratnya dua; (1) profesional dan (2)
pemberian tanah Negara kepada sebagian keluarga terpercaya. Maka kepemimpinan Utsman akan
Bani Umaiyah dan penjualbelian tanah Negara dikaji dan dibahas dengan memakai dua syarat ini
mengakibatkan timbulnya orang yang kaya sebagai standar rujukannya, untuk melihat apakah
mendadak dan miskin mendadak karena para dia profesional dan terpercaya.
petani yang selama ini menggarap tanah tersebut Utsman terkenal sebagai seorang yang saleh,
kini menjadi hilang mata pencaharian mereka, pandai menjaga kehormatan diri hal itu dapat
sementara si pembeli dapat menumpuk kekayaan dilihat dari sifatnya yang pemalu, banyak
melimpah, sehingga timbul jurang pemisah yang berderma, budiman, penyabar, penyantun,
sangat menjolok antara si kaya dan si miskin. pendamping setia Nabi bahkan dua puteri Nabi
Kasus-kasus di atas semestinya tidak terjadi dinikahkan beliau dengan Utsman, masing-
jika Khalifah Utsman seorang pemimpin yang masing Rukayah dan Ummi Kaltsum sehingga
profesional dan terpercaya, sebab dalam al-Qur’an Utsman mendapat gelar “Zun Nurain” artinya
dijelaskan bahwa pemimpinharus profesional dan orang yang mendapat dua cahaya. Lebih dari itu,
terpercaya, seperti ketika Penguasa Mesir memilih dia adalah salah seorang di antara yang diberi
dan mengangkat Nabi Yusuf as. sebagai Kepala kabar gembira oleh Nabi akan masuk sorga.4
Badan Logisitik negeri Mesir,1 dia berkata; Dari sederetan sifat-sifat yang dikemukakan
“Sesungguhnya engkau kini di sisi kami kuat dan di atas hanya tergambar bahwa beliau adalah
terpercaya” (Q.S. 12: 54). seorang yang sangat terpercaya, tetapi tidak
Ketika Nabi Syu’aib as. hendak melamar Nabi profesional karena tidak ada satupun dari sifat-
Musa as. sebagai calon menantunya, salah satu sifat yang dimilikinya itu yang menggambarkan
dari anak gadisnya berkata; “Dia adalah orang bahwa dia seorang yang profesional. Walhasil
yang kuat lagi dapat dipercaya” (Q.S. 28:26). beliau adalah seorang Kepala Negara yang tidak
Ketika Jin Ifrid meminta kepada Nabi Sulaiman profesional tetapi terpercaya.
agar dialah yang memindahkan Singgasana Ratu Tulisan ini berusaha untuk mendesksipsikan
Bulqaish dari negeri Saba’ ke Palestina, dia peristiwa sejarah; pertama, darimana datangnya
berkata; “Sesungguhnya aku benar-benar kuat empat kebijaksanaan kontraversial danfavoritisme
untuk membawanya lagi dapat dipercaya”.(Q.S. dalam pemerintahan Utsman, yang semestinya dia
27: 39). dapat mencegahnya karena bertentangan dengan
Arti “kuat” pada tiga ayat tersebut adalah kepentingan rakyat kecil. Kedua mengapa Utsman
mampu, bahasa populernya profesional, tidak dapat mencegahempat kebijaksanaan
sedangkan “terpercaya” artinya paling dipercaya2 kontraversial dan favoritisme tersebut padahal
sama dengan “amanah” artinya dapat dipercaya.3 itulah yang menjadi sebab rakyat marah
Tiga ayat tersebut di atas menunjukkanbahwa kepadanya dan bahkan mereka memberontak
dalam pemerintahannya, dan membunuhnya,
sekiranya dia dapat membendung hal itu,
1
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Vol. 10 (Jakarta:
Lentera Hati, 2006), hlm 334.
2
Tim Penulis, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: 4
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I,
Mendikbud, 1997/1998), hlm. 753. Tarj. Mukhtar Yahya (Jakarta: PT al-Husna Zikra, 1997),
3
Ibid., hlm. 30. hlm. 190.

141|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

kemungkinan dia tidak akan wafat di tangan para sejarah yang berhubungan pengangkatan Utsman
pemberontak. sebagai khalifah, profil Utsman ibn
Pokok bahasan dalam kajian ini adalah (1) mengkaji Affan,persaingan bani Hasyim dengan bani
pemerintahan Utsman ibn Affan dan profilnya sebagai Umaiyah, kebijaksanaan yang diambilnya dan
pemimpin (khalifah) ketiga khulafa’rasyidun, (2) mengapa rakyat memberontak terhadap
mengapa muncul empat kebijaksanaan kontraversial kebijaksanaanya; kebenaran datanya diuji dengan
dan favoritisme dalam pemerintahannyadan Utsman memperguanakan metode kros cek.
tidak dapat mencegahnya(3) protes para pemberontak Maka sistematika penulisan dalam kajian
kepada Utsman yangmeminta pertanggungjawabannya ini dimulai dari pendahuluan, setelah itu dibahas
mengapa tidak dapat dipertanggungjawabkannya (4) (1) profil singkat Utsman ibn Affan, (2) diangkat
apa relevansinya mempelajari dan mengetahui peristiwa menjadi khalifah (3) persaingan bani Hasyim
kebijaksanaan Utsman dan terbunuhnya beliau di dengan bani Umaiyah (4) kebijaksanaan yang
tangan pemberontak bagi kehidupan sekarang ini kontraversial dalam pemerintahan Utsman dan
dengan melakukan kontektualisasi. Sebab empat unsur protes rakyat terhadapnya (5) apa relevansi
inilah yang penting diketahui dalam mempelajari mempelajari dan mengetahui peristiwa sejarah
sejarah, baik peristiwa maupun pemikiran.5 pada masa pemerintahan Utsman bagi kehidupan
Adapun tujuan melakukan kontektualisasi sekarang kemudian pembahasan diakhiri dengan
terhadap pemikiran atau peristiwa sejarah ada tiga. kesimpulan.
Pertama, untuk mencari relevansi. Kedua, untuk Makna kebijaksanaan adalah kepandaian
mencari hikmah bagi kehidupan sekarang. Ketiga, mengggunakan akal budi atau kecakapan
untuk evaluasi diri bagi terget pencapaian. Tiga bertindak dalam menghadapi kesulitan, 7
tujuan pencapaian ini boleh dicapai tiga sekaligus Pengertian tersebut berarti tindakan nyata.
dari satu peristiwa, dan boleh hanya salah satu Sedangkan kebijakan artinya kepandaian dalam
atau dua dari tiga peristiwa. membuat konsep atau rencana garis besar dalam
Pada dasarnya sumber data dalam pelaksanaan suatu pekerjaan.8 Pengertian kedua
penelitian sejarah adalah sumber pustaka, ini penekanannya pada teori. Keduanya berasal
sebagaimana juga dalam penelitian ini, dengan dari kata bijak yang berarti arief, pandai dan mahir.
langkah pengumpulan data dimulai dari koleksi/ Adapun kontraversial adalah tindakan yang
akumulasi data, verifikasi data, interpretasi data mengundang protes, dan ketidakpuasan terhadap
dan terakhir penulisan.6 Dalam menganalisis fakta seseorang, 9 sedangkan favoritisme adalah
penunjukan rasa suka suka terhadap seseorang.10
Maka pembahasan yang dikaji dalam makalah ini
5
Tiga masalah penelitian ini pada prinsipnya sudah
adalah kebijaksanaan nyata yang dilakukan Khalifah
mencakup lima objek yang sudah umum diketahui dalam
objek penelitian kajian sejarah, yaitu peristiwa (what), orang Utsman terhadap seseorang berdasarkan pertimbangan
yang melaksanakan (who), tempat kejadian (where), masa senang atau suka-suka saja yang mengundang protes
kejadian (when), dan mengapa peristiwa itu terjadi (why). dan ketidakpuasan dari masyarakat.
Taufik Abdullah, Sejarah dan Masyarakat (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1987), hlm. 105. Dari hal ini subjek penelitian
kajian ini termasuk dalam penelitian sejarah sosial, sebab tahap historiografi. Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah
subjek penelitian sejarah adalah politik, sosial, ekonomi, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), hlm. 98.
dan gejala alam. Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian 7
Tim Penulis, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999). (Jakarta: Mendikbud. 1997/1998), hlm. 131.
6
Badri Yatim, Historiografi Islam (Jakarta: Logos, 1997), 8
Ibid., hlm. 131.
hlm. 4; oleh Kuntowijoyo disebut (1) tahap heuristic, (2) 9
Ibid., hlm. 523.
tahap kritik atau verifikasi, (3) tahap interpretasi, dan (4) 10
Ibid., hlm. 275.

142|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

Profil Singkat Utsman ibn Affan pejabat negara yang sukses yaitu profesional
Nama lengkapnya Utsman ibn Affan ibn Abu danterpercaya, sedangkan beliau hanya memenuhi
al-Ash ibn Umaiyah ibn Abd al-Syamsi ibn Abd satu dari dua syarat tersebut, yaituterpercaya tetapi
al- Manaf ibn Qushai dari suku Quraisy, lahir pada tidak profesional. Sedangkan bawahan beliau yang
tahun kelima dari Kerasulan Nabi Muhammad terkenal terlambat masuk Islam yaitu pada waktu
saw. Tapi persi lain mengatakan dia lahir pada penaklukan kota Makkah, mereka terkenal
tahun keenam sesudah tahun gajah.11 profesional tetapi kurang terpercaya karena belum
Utsman termasuk salah seorang sahabat yang lama mereka bergaul dengan Nabi dan Nabi
kaya raya dan dermawan, ia masuk Islam melalui Muhammad pun wafat.
Abu Bakar al-Shiddiq, ikut dalam perbagai
perang, kecuali perang Badar karena dia sibuk Diangkat Menjadi Khalifah
menemani dan merawat istrinya Rukaiyah yang Sewaktu Khalifah Umar sedang sakit, beliau
sedang sakit sampai wafat dan dikuburkan pada membentuk “Panitia Enam” (Ashabus Sittah)
hari kemenangan kaum muslimin tersebut. yang diberi tugas untuk memilih penggantinya.
Kemudian Utsman dinikahkan Nabi lagi dengan Mereka itu adalah Utsman ibn Affan, Ali ibn Abi
putrinya Ummu Kaltsum, itulah sebabnya beliau Thalib, Thalhah ibn Ubaidillah, Zubeir ibn
digelar dengan “Zun Nurain” Juga dia menjadi Awwam, Abdur Rahman ibn Auf dan Sa’ad ibn
utusan Nabi menemui kaum Quraisy yang Abi Waqqash.
melarang mereka memasuki kota Makkah pada Mereka bersidang sesudah Umar wafat. Dalam
waktu terjadi perjanjian Hudaibiyah. sidang itu terjadi persaingan antara Utsman ibn
Utsman terkenal sebagai seorang yang saleh, Affan Bani Umaiyah) dan Ali ibn Abi Thalib (Bani
pandai menjaga kehormatan diri hal itu dapat Hasyim). Dua keturunan yang juga bersaing di
dilihat dari sifatnya yang pemalu, budiman, masa Jahiliyah. Berdasarkan hasil sidang dan
penyabar, penyantun, lemah lembut dan banyak pendapat dari kalangan masyarakat, Abdur
berderma. Pada perang Tabuk saja, atas ajakan Rahman ibn Auf menetapkan Utsman ibn Affan
Rasulullah, dia berderma sebanyak 950 ekor unta sebagai Khalifah dalam usia 70 tahun setelah
lengkap dengan bahan logistiknya, ditambah lagi empat hari Umar wafat, dengan tiga
uang sebanyak 1000 dinar dan pada saat orang pertimbangan; (1) Usia Utsman lebih tua daripada
kekurangan air minum dalam perjalanan musafir Ali, jika Ali dipilih maka tidak ada lagi
dia sanggung membeli sumur seorang Yahudi kesempatan bagi Utsman menjadi Khalifah, (2)
seharga 20.000 dirham untuk kemudian Menarik jabatan Khalifah dari keluarga Umaiyah
disedekahkannya kepada kaum muslimin.12 (Utsman) jauh lebih mudah dibanding menariknya
Dari profil Utsman yang dikemukakan di atas dari keluarga Nabi (Ali), (3) profil Utsman yang
dapat diketahui bahwa tidak tergambar kalau lemah lembut, sedangkan Ali tegas dan keras,
beliau seorang yang pemberani, tegas, cerdas dan sementara orang sudah jenuh selama ini dengan
tangkas malahan yang terkenal beliau adalah kepemimpinan Umar yang berprofil keras dan
seorang pemalu, penyabar, penyantun dan lemah tegas.
lembut. Kalau begitu dapat ditegaskan bahwa Jika dilihat dari dasar pertimbangan yang
beliau hanya memiliki satu dari dua syarat menjadi dijadikan alasan bagi memilih Utsman sebagai
Khalifah, dua yang disebut pertama bersifat
11
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam
politis, tidak ada kaitannya dengan karakter dan
(Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013), hlm. 84. profil Utsman, sedang tiga yang disebut terakhir
12
Ibid, hlm. 85. berkaitan dengan profil dan karakternya yang

143|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

lemah lembut, bukan karena bijaksana, tegas atau Dari peristiwa sejarah di atas dapat diketahui
profesionalnya beliau.Maka tidak mengherankan bahwa pengambilalihan kekuasaan kaum Quraisy
di kemudian hari dalam perjalanan dari tangan Bani Umaiyah ke tangan Bani Hasyim
kepeimipinannya dia terbukti tidak pejabat negara menimbulkan reaksi keras dari Bani Umaiyah
yang profesional tetapi diakui bahwa beliau sangat yang berkembang menjadi sebuah permusuhan
terpercaya. berkepanjangan di antara mereka berdua kelak
sampai di belakang hari.
Persaingan Bani Hasyim dan Bani Umaiyah Pemerintahan Hasyim digantikan oleh
Persaingan berebut khilafah anatara Bani anaknya Abd al-Muththalib pada tahun 510 M,
Hasyim dan Bani Umaiyah sudah terjadi sedangkan Abd al-Muththalib kelak menjadi
semenjak masa Jahiliyah, yaitu antara Abd Syamsi kakek Nabi Muhammad saw.maka pamor Bani
dengan Hasyim, keduanya anak Abd Manaf ibn Hasyimsemakin naik, sebaliknya pamor Bani
Qushai yang menurunkan suku Quraisy.Abd Umaiyah semakin turun, terutama setelah
Manaf mewariskan kekuasaan Quraisy kepada Umaiyah dihukum keluar dari kota Makkah. Maka
kedua anaknya Abd Syamsi dan Hasyim, yang otomatis tidak ada lagi kesempatan bagi Bani
mempunyai karakter yang berbeda. Abd Syamsi Umaiyah memerintah di Jazirah Arab, terutama
adalah seorang yang tidak berminat pada masalah- di Makkah selama masa Jahiliyah dan awal
masalah pemerintahan dan lebih suka bermabuk- kedatangan Islam.
mabukan, sementara Hasyim adalah seorang Setelah agama Islam datang persaingan
negarawan yang cekatan sehingga dalam berebut kekuasaan berubah menjadi permusuhan
prakteknya seluruh kekuasaan Negara ada di nyata, itulah sebabnya Bani Umaiyah adalah
tangan Hasyim. penantang da’wah Nabi yang utama, sedangkan
Dia dapat memajukan dan mengembangkan Bani Hasyim menjadi pendukungnya, baik yang
kekuasaan Quraisy di Makkah, dengan sudah masuk Islam maupun yang belum, kecuali
mengadakan persetujuan-persetujuan hubungan dua paman Nabi Abu Jahal dan Abu Lahab.15
dagang dengan Negara tetangga, antara lain, Dari perang Uhud sampai perang Khandak
dengan raja Ghassan dan Bizantium, seperti yang kekuatan kaum Quraisy pada waktu itu dimobilisir
dijelaskan Allah Swt. dalam al-Qur’an surat 106 oleh kaum Bani Umaiyah melalui tangan Abu
(al-Quraisy).13 Maka kekuasaan yang seharusnya Sofyan, akhirnya setelah semua cara dan taktik
diwariskan kepada Abd Syamsi (anak pertama/ yang mereka lakukan tidak berhasil
Bani Umaiyah) diambilalih oleh Hasyim (anak menghancurkan Nabi dan kaum muslimin,
kedua/Bani Hasyim) karena Hasyim lebih cekatan barulah mereka masuk Islam pada waktu
daripada Abd Syamsi. penaklukan kota Makkah bersama beribu-ribu
Hal ini mendapat protes keras dari anak Abd penduduk Makkah lainnnya. Saat itu tidak ada
Syamsi bernama Umaiyah, sayangnya dia tidak jalan lain lagi bagi mereka kecuali menerima
mendapat dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat Islam jika mereka ingin juga selamat.16
Quraisy saat itu, malahan mereka mendukung Hasyim Dari peristiwa sejarah di atas dapat diketahui
dan menghukum Umaiyah dengan cara menyuruhnya bahwa Bani Umaiyah adalah kaum yang paling
keluar dari Makkah selama sepuluh tahun.14
15
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid
13
Noeroezzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah Muslim I,hlm. 170.
(Yogyakarta:Cakra Danya, 1981), hlm. 117. 16
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid
14
Ibid, hlm. 118. II, hlm. 25.

144|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.39,No.1


Januari - Juni 2014
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

terakhir masuk Islam, itulah sebabnya mereka Kebijaksanaan Yang Kontraversial Dalam
disebut “Kaum Thulaqa” artinyaadalah orang Pemerintahan Utsman
yang dibebaskan dari tawanan setelah dima’afkan Ada empat kebijaksanaan yang kontraversial
Nabi dan mereka pun memeluk agama Islam. dan favoritisme dalam pemerintahan Utsman
Muawiyah, Walid ibn Uqbah dan Marwan ibn (1) politik nepotisme, 2) menghapus ketua dewan
Hakam adalah termasuk yang memperoleh Baitul Mal 3) membagi-bagikan keuangan dan
pengampunan dari Nabi pada waktu penaklukan harta Negara kepada kaum kerabatnya dan 4)
kota Makkah, sementara Abu Sofyan masuk Islam memperjualbelikan tanah Negara. Di antara empat
pada waktu awal penaklukan.17 kebijaksanaan tersebut, yang pertamalah yang
Perlu kiranya ditambahkan, karena selalu menjadi sorotan publik, sedangkan tiga
keterlambatan mereka masuk Islam, pada lainnya kurang mendapat perhatian.
umumnya keluarga Bani Umaiyah ini kurang 1) Politik Nepotisme
memiliki moral yang baik, antara lain, seperti Hal yang menarik perhatian besar dari
Abdullah ibn Sa’ad saudara sesusuan Muawiyah pengamat sejarah Islam adalah politik nepotisme
pernah dihalalkan Nabi darahnya karena murtad, yang dilakukan Utsman ini karena dialah orang
Walid ibn Uqbah terkenal pemabuk dan pertama yang menerapkan politik kekeluargaan
pembohongnya dan Marwan ibn Hakan seorang tersebut terhadap aparatur pemerintahan yang
yang otoriter, egois dan bengis, sebab mereka tidak didasari oleh favoritisme terhadap keluarga Bani
mendapat kesempatan lama bersahabat dengan Umaiyah yang dahulu pernah menjadi pemimpin
Nabi dan Nabi-pun wafat, walaupun begitu besar di masa Arab Jahiliyah.
mereka unggul di bidang ketentaraan.18 Walaupun Muawiyah di masa pemerintahan Utsman
mereka sudah masuk Islam keinginan merebut sungguh mencurahkan tenaganya untuk
khilafah itu tetap berkobar, tapi hal itu tidak memperkuat kedudukannya dan mempersiapkan
terwujud sampai kelak Umar mengangkat daerah Syiria agar dapat dijadikan kelak menjadi
Muawiyah menjadi gubernur Syiria. pusat kekuasaan Islam di masa yang akan datang.
Itu sebabnya pada waktu “Panitia Enam” Makanya pada saat para pemberontak mengangkat
bersidang untuk menentukan pilihan kepada Ali menjadi Khalifah sepeninggal Utsman, tidak
Utsman ibn Affan atau Ali ibn Abi Thalib, diakui Muawiyah karena hal itu menghambat
sebenarnya yang terjadi adalah persaingan ketat terhadap cita-citanya menjadikan keluarga
antara Bani Umaiyah yang diwakili Utsman Umaiyah menjadi pemimpin kaum muslimin di
dengan Bani Hasyim yang diwakili Ali. Maka masa depan.
semenjak Abd Rahman ibn Auf sebagai ketua Sementara itu, Utsman mengangkat kaum
sidang menetapkan Utsman sebagai Khalifah keluarganya dari Bani Umaiyah pada jabatan-
baru, dapat dikatakan sejak itu berarti jabatan tinggi Negara, yaitu sebagai gubernur dan
kekhalifahan Islam beralih dari tangan Bani sekretaris Negara. Jabatan sekretaris Negara ini
Hasyim ke tangan Bani Umaiyah.19 sangat penting kerena dia merupakan orang kedua
sesudah Khalifah. Jabatan ini dipercayakan
kepada Marwan ibn Hakam, anak paman dan
sekaligus menantunya, menggantikan Zaid ibn
Tsabit yang diangkat Umar dahulu.
17
Abu al-A’la al-Maududi, al-Khilafah wa al-Mulk, terj. Satu demi satu gubernur dan jabatan
Muhammad al-Baqir (Bandung: Mizan, 1998), hlm. 138.
18
Ibid., hlm. 139-143.
pemerintahan lainnya yang bukan dari Bani
19
Ibid.,hlm. 27. Umaiyah yang diangkat Umar ibn Khaththab

145|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

dahulu, kini diganti oleh Utsman, sedangkan kecaman dan protes keras dari masyarakat karena
pejabat dari Bani Umaiyah dikukuhkannya. pejabat yang diangkat itu semua dari keluarganya
Gubernur Mesir diangkatnya saudara sesusuannya atau karena tidak memiliki moral yang baik,
bernama Abdullah ibn Sa’ad, menggantikan ‘Amr pastilah dia memanggil dan menyuruh
ibn al-‘Ash. Gubernur Kufah, saudara sepupunya, sekretarisnya Marwan ibn Hakam untuk tidak
Walid ibn ‘Uqbah menggantikan Mughirah ibn melakukan hal itu karena menyebabkan terjadinya
Syu’bah. Gubernur Basrah diangkat anak bibinya ketidakstabilan dalam pemerintahannya.
Abdullah ibn Amir menggantikan Abu Musa al- Di antara pejabat yang diangkat itu ada yang
Asy’ari. Sedangkan Muawiyah ibn Abi Sofyan dihalalkan Nabi darahnya karena murtad, seperti
yang sudah menjadi gubernur Syiria semenjak Abdullah ibn Sa’ad, saudara sesusuan Utsman
Umar ibn Khaththab tidak diganti karena mereka yang menjabat gubernur Mesir, ada pula yang
sama-sama keturunan Bani Umaiyah.20 berakhlak bejat, karena pemabuk dan peminum,
Dari peristiwa sejarah di atas dapat dilihat seperti Walid ibn Uqbah saudara sepupu Utsman
bahwa terkumpullah seluruh kekuasaan pejabat yang menjabat gubernur Kufah, dia muncul di
Negara di tangan satu keluarga saja, yaitukeluarga masjid dalam keadaan mabuk.21
bani Umaiyah dengan mengangkat dan
mendudukkan keluarga bani Umaiyah dalam 2) Memutasi Ketua Dewan Baitul Mal
semua jabatan pemerintahan, mulai dari gubernur, Selain mengganti pejabat sekretaris Negara
sekretaris negara sampai ketua dewan baitul mal dan pejabat gubernur, beliau juga mengganti ketua
berdasarkan pertimbangan favoritisme. dewan pengelola Baitul Mal, dulu di masa Umar
Hal itu terjadilebih dilatarbelakangi oleh, dikelola oleh Abdullah ibn Arqam yang terkenal
sekurang-kurangnya dua hal; pertama, semangat sangat jujur dan berpotensi dalam mengelola
untuk menghabisi keluarga bani Hasyim dari Baitul Mal, kini di masa Utsman jabatan tersebut
semua jabatan pemerintahan diganti dengan dihapuskan dan langsung di tangan Khalifah.22
keluarga bani Umaiyah dengan alasan seperti Pengangkatan Marwan ibn Hakam menjadi
disebutkan di atas, sengitnya persaingan antara ketua sekretaris Negara dan pencopotan Abdullah
kedua keluarga itu sejak masa Jahiliyah sampai ibn Arqam dari ketua Baitul Mal mendapat
kedatangan Islam. kecaman pedas dari tokoh-tokoh masyarakat.
Kedua, tidak data yang menunujukkan bahwa Sebab mereka mengetahui bahwa Marwan dan
khalifah Utsman ikut berperan dalam mengangkat ayahnya Hakam keduanya adalah orang yang
para pejabat tersebut, dengan demikian beliau berbahaya bagi daulah Islamiyah, kalau tidak
seorang Kepala Negara yang tidak profesional, dia mengapa dulu Rasulullah, Abu Bakar dan Umar
pasif dan lemah, yang dipermainkan bawahan melarang kedua orang itu pindah dari Thaib ke
sehingga tidak jelas siapa atasan dan siapa bawahan, Madinah. Justru Utsman meminta Marwan datang
dia tidak seperti Khalifah Umar sebelumnya, yang ke Madinah untuk diserahi jabatan penting
berperan aktif dalam memilih dan mendudukkan Negara.
pejabat, apalagi setingkat gubernur. Sementara suasana semakin memanas karena
Ketiga, kalau Utsman seorang Kepala Negara pemecatan Abdullah ibn Arqam dari ketua Baitul
yang aktif dan profesional demi setelah mendapat
21
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya
20
M. Jamaluddin Surur, Al-Hayat al-Siyasah fi al- (Bandung: Rosda Bandung, 1988), hlm.190.
Daulah al-‘Arabiyah al-Islamiyah (Kairo: Dar al-Fikri al- 22
Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulah Khulafaurrasyidin
‘Arabi, 1978), hlm. 59. (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hlm.336.

146|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

Mal, sebab beliau sangat jujur dan sangat disiplin hidup miskin karena jalur mata pencaharian
dalam menjalankan tugas. Itu sebabnya maka mereka sehari-hari sudah terputus habis.
beliau dipercaya memegang jabatan itu bahkan Mengambil uang dari Baitul Mal untuk
semenjak dari masa Nabi sampai Khalifah Umar keluarga danmembagi-bagikan tanah Negara
ibn Khaththab, Inilah yang membuat munculnya kepada kaum kerabatnyaserta memperjualbelikan
kemarahan rakyat. tanah Negara ternasuk dalam katagori korupsi
yang tidak dibolehkan agama, kalaulah khalifah
3) Membagi-bagikan Keuangan dan Tanah berperan aktif sebagai Kepala Negara, hal itu tidak
Negara kepada Kaum Kerabatnya akan terjadi, karena mengakibatkan kehancuran
Kebijaksanaan Utsman yang kontraversial negara.
lainnya adalah mengambil uang dari Baitul Mal Kalau dikaji tindakan Nabi dan Abu Bakar
untuk keluarganya dan gaji pegawai pemerintahan serta Umar yang tidak membolehkan Marwan dan
secara besar-besaran. Mungkin inilah sebabnya ayahnya Hakam datang ke Madinah sewaktu
Abdullah ibn Arqam dimutasi dari ketua Dewan mereka masih hidup dulu karena dikhawatirkan
Baitul Mal agar kebijaksanaan ini tidak terhalang, membayakan keutuhan dunia Islam, terbukti pada
sampai tidak ada yang dapat dibagi lagi bagi rakyat masa pemerintahan Utsman hal itu terjadi. Berarti
yang selama ini mendapat tunjangan dari Negara semua kebijaksanaan kontraversial yang favoritisme
di masa Umar, mengakibatkan mereka menderita. yang menghancurleburkan pemerintahan Utsman
Sewaktu hal itu diprotes masyarakat, Utsman dilakukan oleh Marwan ibn Hakam sebagai
menyatakan: “Abu Bakar dan Umar memiliki sekretaris Negara.
kebijaksanaan yang ketat dalam harta Negara baik Sebagai reaksi atas semua kebijaksanan
untuk diri sendiri maupun keluarga, sedangkan kontraversial yang favoritisme dalam pemerintahan
aku mempunyai kebijaksanaan tersendiri, yaitu Utsman tersebut, menimbulkan kerusuhan-
menghubungkan silaturrahmi”.23 kerusuhan hampir di seluruh penjuru negeri. Protes
Selain itu, Khalifah Utsman juga membagi- dan kritik datang bertubi-tubi, baik dari tokoh
bagikan tanah Negara kepada kaum kerabatnya, masyarakat maupun dari rakyat jelata. Mereka
sebagian ada juga yang diperjualbelikan, seperti yang kemudian disebut kaum pemberontak tidak
memberikan tanah Fadaq kepada Marwan ibn puas atas kebijaksanaan-kebijaksanaan Khalifah
Hakam dan memperbolehkan Muawiyah Utsman yang dinilai kontraversial tersebut
mengambilalih tanah Negara di semua wilayah menyatakan protes, menuntut Ustman lengser dari
Syiria, suatu hal yang sebelumnya dilarang keras jabatannya.
oleh oleh Umar karena harta hasil rampasan Mereka melakukan komunikasi antar daerah
perang harus dijadikan sebagai harta Negara.24 melalui surat, malahan keinginan mereka menjadi
Sedangkan harta Negara yang diperjualbelikan meningkat dan memuncak bukan lagi memprotes
adalah tanah Negara yang ada di Kufah dan Basrah kebijaksaan-kebijaksanaan yang dilakukan
dijual kepadaTalhah dan Zubeir. Akibatnya banyak Khalifah Utsman, tetapi mereka ingin untuk
keluarga Muawiyah yang kaya mendadak, mencari orang lain sebagai penggantinya menjadi
sementara banyak rakyat yang mendadak menjadi Khalifah. Penduduk Mesir menginginkan Ali
menjadi Khalifah, orang-orang Basrah
menginginkan Talhah, sedangkan orang-orang
23
Abu al-A’la al-Maududi, al-Khilafah wa al-Mulk, terj.
Muhammad al-Baqir,hlm. 130.
Kufah menginginkan Zubeir.
24
Syed Mahmudunnasir,Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Lewat komunikasi antar daerah tersebut
hlm. 188-189. mereka menetapkan tanggal yang sama untuk

147|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

berangkat bersama ke Madinah, jumlah mereka susah, menderita, marah dan lain-lainnya terhadap
mendekati 2.000 orang dan di Madinah mereka kebijaksanaan yang mereka ambil, pokoknya
menuntut Utsman turun dari jabatannya atau kalau sesuka-suka mereka saja.
tidak, tolong perbaiki keadaan, pinta mereka, Sewaktu rumah Utsman dikepung para
tetapi dijawab Khalifah Utsman dengan pemberontak, justru yang sibuk membendung arus
menyatakan bahwa “Saya tidak akan melepaskan pemberontak agar tidak masuk ke rumah Utsman
baju yang dipakaikan Allah kepadaku”, namun dia adalah Ali, putranya Hasan dan Husein bersama-
berjanji akan memperbaiki keadaan. sama pemuka Islam lainnya mereka tampil ke
Sambil menunggu dan mengharapkan depan menjaga pintu rumah Utsman disitu tidak
perubahan keadaan ke arah yang lebih baik maka ditemukan pembelaan dari para pejabat bawahan
mereka pulang menuju daerah masing-masing. Utsman terhadapnya, tidak ada Marwan, juga
Dalam perjalanan pulang tersebut mereka Muawiyah dan pembesar-pembesar Bani Umaiyah
menemukan dan menangkap seseorang yang yang lain, mereka membiarkan Utsman seorang
membawa surat atas nama Khalifah Utsman yang diri menghadapi para pemberontak tersebut.26Hal
memerintahkan kepada gubernur Mesir agar ini lebih membuktikan bahwa pejabat bawahan
membunuh Muhammad ibn Abu Bakar beserta Utsman adalah pejabat yang tidak terpercaya.
pengikut-pengikutnya.25 Profil Marwan ibn Hakan yang terkenal
Setelah mereka melihat isi surat tersebut sebagai seorang yang tidak terpercaya, egois dan
mereka balik lagi kembali ke Madinah dan otoriter yang membahayakan Negara Islam,
meminta kepada Khalifah Utsman agar dapat tergambar dari sikap Nabi maupun Khalifah Abu
mempertanggungjawabkan isi surat tersebut, akan Bakar dan Umar yang melarang dia dan ayahnya
tetapi Khalifah Utsman menyatakan bahwa dia Hakam pindah dari negeri Thaib ke Madinah, alih-
tidak tahu menahu dengan surat itu, kalau begitu alih Khalifah Utsman mengundangnya datang ke
mereka meminta untuk menyerahkan orang yang Madinah dan diserahi pula jabatan ketua sekretaris
membuat surat tersebut, itupun ditolak Utsman, Negara. Maka tidak diragukan lagi dari
maka akhirnya mereka mengepung rumah Utsman tangannyalah muncul semua kebijaksanaan yang
dan membunuhnya. Peristiwa itu terjadi 8 sangat kontraversial tersebut.
Zulhijjah 35 H. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
Dari semua kebijaksanaan kontraversial yang dibalik empat macam kebijaksanaan-kebijaksanaan
terjadi dalam pemerintahan Utsman seperti yang yang kontraversial yang terjadi pada masa
telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa pemerintahan Utsman ada di tangan Marwan yang
Khalifah Utsman adalah pejabat negara yang tidak menjabat sebagai Ketua sekretaris Negara yang
profesional sehingga dia tidak mampu berkedudukan sebagai orang kedua setelah
mengendalikan bawahannya, walau Utsman Khalifah.
terkenal seorang yang terpercaya karena lemah Pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa
lembut, saleh, penyantun, penyabar dan banyak sejarah pemerintahan Utsman ini sebaiknya tidak
berdermabagi kaum muslimin, sementara terulang lagi mengangkat pejabat negara, apalagi
bawahannya, (seperti yang telah disebutkan) Kepala Negara, yang tidak profesional atau lemah
adalah pejabat yang profesional tetapi tidak yang dapat dipermainkan bawahan sehingga tidak
terpercaya mereka tidak perduli apakah orang diketahui siapa atasan dan siapa bawahan
resikonya negara akan menjadi hancur-hancuran,
25
Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, Jilid II,.
hlm. 199. 26
Ibid., hlm. 279.

148|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

terjadi konflik berkepanjangan atau yang disebut hakku”27


dengan ketidakstabilan politik, hal itu berdampak Abu al-A’la al-Maududi menilai bahwa
pada kemerosotan ekonomi, sehingga kehidupan Utsman dalam masalah menyantuni kaum kerabat
masyarakat menjadi melarat dan sengsara. dekatnya dari harta Baitul Mal belum keluar dari
Lalu bagaimana dengan kedudukan Utsman rel Syari’at Islam karena masih dalam batas-batas
sebagai Khalifah, apakah dapat berlepas tangan kewajaran dan beri’tikad baik. Maka semua
begitu saja, tentu tidak karena dia sebagai Khalifah tindakan Utsman dalam masalah ini merupakan
mesti bertanggungjawab atas semua kebijaksanaan silaturrahmi yang dianjurkan Islam.28
yang terjadi dalam pemerintahannya. Disinilah
letak kelemahan Khalifah Utsman yang sudah tua, Penutup
dia tidak dapat lagi mengontrol tindakan anak Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap
buahnya yang mengatasnamakan dirinya tanpa pemerintahan Utsman, seperti yang telah
sepengetahuannya. Kalau boleh dikatakan dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
kesalahan Utsman terletak pada pengangkatan terjadinyakebijaksanaan kontraversial yang
Marwan sebagai sekretaris Negara mengakibatkan favoritisme dalam pemerintahan Khalifah
timbulnya kerusuhan-kerusuhan dalam masa Utsman, karena dia sebagai seorang pejabat
pemerintahannya. Kepala Negara (Khalifah) yang tidak profesional
Jadidapat disimpulkan bahwa semua tindakan maka dia tidak dapat mengontrol tindakan pejabat
kontraversial berdasarkan semangat favoritisme bawahannya, walaupun dia yang menjadi sasaran
yang terjadi dalam pemerintahan Utsman amuk rakyatnya, yang memintapertanggung
dilakukan oleh Marwan yang menjabat sebagai jawabnya sebagai Kepala Negara terhadap semua
sekteraris Negara, tetapi masyarakat meminta kebijaksanaaan yang kontraversial dan favoritisme
pertaggungjawaban kepada Utsman yang yang terjadi dalam pemerintahannya.
menjabat sebagai Kepala Negara. Khususnya, dari profil Utsman yang tidak
Tuduhan terhadap Khalifah Utsman bahwa profesional tetapi terpercaya dan profil Marwan
beliau menghambur-hamburkan uang Negara yang profesional tetapi tidak terpercaya, dapat
untuk kaum kerabatnya memang terdapat dalam diketahui bahwa semua kebijaksanaan yang
kitab Al-Thabary yang mengatakan bahwa dia kontraversial dan favoritisme yang terjadi dalam
mengambil harta Negara dari Baitul Mal untuk pemerintahan Utsman dilakukan sepenuhnya oleh
dirinya dan keluarganya yang miskin, diperkirakan Marwan ibn Hakam sebagai pejabat bawahannya,
setelah habis harta pribadinya dipenghujung mereka mengatasnamakan Khalifah dan tidak
hidupnya; Utsman berkata: perduli terhadap keselamatan Khalifah begitu juga
“Kedua sejawatku (Abu Bakar dan Umar) mereka tidak perduli terhadap kesusahan serta
yang berkuasa sebelumku telah bertindak aniaya kesulitan orangbanyak.
terhadap diri mereka sendiri dan terhadap orang- Hal itu terjadi karenaUtsman tidak terlalu
orang dekat kepada keduanya, semata-mata memperhatikan moral pejabat yang diangkatnya,
demi mencari keridhaan Allah. Sedangkan yang pernah murtad, egois, otoriter, pemabuk dan
Rasulullah saw. ada kalanya memberi kepada lain sebagainya, sehingga mereka tidak perduli
kaum kerabatnya. Adapun aku sendiri berada kepada Khalifah dan melakukan kebijaksanaan
di tengah-tengah keluarga yang miskin dan kontraversial yang mengundang protes rakyat
sempit kehidupannya. Oleh sebab itu, aku
mengambil sebagian harta Negara itu untuk Abu al-A’la al-Maududi, al-Khilafah wa al-Mulk, terj.
28

mencukupi diriku dan aku memandang itu adalah Muhammad al-Baqir, hlm. 409.

149|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015
Syamruddin Nasution: Kebijaksanaan Khalifah Utsman Ibn Affan yang Kontroversial dalam Pemerintahannya

karena mereka kecewa terhadap kebijaksanaan Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah
tersebut,kemudian mereka melakukan (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999)
pemberontakan kepada Khalifah Utsman, bukan Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulah Khulafaurrasyidin
kepada bawahannya yang melakukan (Jakarta: Bulan Bintang,1979)
kebijaksanaan itu dan membawa pada kematian Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta:
Khalifah di tangan mereka. Tiara Wacana, 1994)
Syamruddin Nasution, alumni Fakultas Adab Muhammad Al-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-
Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam IAIN Sunan Mulk, Juzu’ 13 (Mesir: Maktabah al-
Kalijaga Yogyakarta tahun 1984. Kini Guru Besar Istiqamah,1939)
/ Profesor bidang Sejarah Kebudayaan Islam M. Jamaluddin Surur, Al-Hayat al-Siyasah fi al-
Fakultas Ushuluddin UIN Sulthan Syarif Qasim Daulah al-‘Arabiyah al-
Riau. Islamiyah (Kairo: Dar al-Fikri al-‘Arabi, 1978)
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Vol. 10
(Jakarta: Lentera Hati, 2006)
DAFTAR PUSTAKA Noeroezzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah
Muslim (Yogyakarta:Cakra Danya, 1981)
Abu al-A’la al-Maududi, al-Khilafah wa al-Mulk, Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam
terj. Muhammad al-Baqir (Bandung: (Riau: YayasanPusaka Riau,2013)
Mizan,1998) Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Sejarahnya (Bandung: RosdaBandung, 1988)
Jilid I, Tarj. Mukhtar Yahya (Jakarta: PT Tim Penulis, Kamus Besar Bahasa Indonesia
al- Husna Zikra, 1997) (Jakarta: Mendikbud 1997/1998)
Badri Yatim, Historiografi Islam (Jakarta: Logos, Taufik Abdullah, Sejarah dan Masyarakat
1997) (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987)

150|| :Jurnal Pemikiran Islam,Vol.40,No.2


Juli - Agustus 2015

You might also like