You are on page 1of 16

Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172):


Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Nuraini H. A. Manan
Dosen Tetap pada Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Banda Aceh - Indonesia
E-mail: nuraini_ha_manan@ar-raniry.ac.id

Abstract: The discussion of the Fatimid Dynasty was an interesting discussion, because the controversy caused
by the dynasty was enough to stir the Islamic world. Some author said this kingdom has a great contribution
to introduce Muslims to science, because they build the University of al-Azhar. On the other hand, this kingdom
is said to be an intolerant extremist kingdom, suppressing Sunni Muslims or Ahlussunnah wal Jamaah. The
history of the kingdom filled with oppression, deceit, and deviation from the teachings of Islam is also another
side that needs to be raised and discussed. Before discussing the political power of the Fatimid dynasty, we first
discuss the ideology of this kingdom, because this is the underlying political movement. Fatimid dynasty was a
Shiite-ideological kingdom, more precisely the Ismailis. Isma’ili Shi’ah is a Shi’ite sect who believes that Ismail
bin Ja’far is the seventh priest, as for the majority of Shia (Shi’a Itsna Asyriyah) believes that Musah bin Ja’fa
was the seventh imam after Ja’far ash-Sadiq. The differences in this subject matter then evolved into other doc-
trinal principles that increasingly distinguished Ismaili Shiite teachings from mainstream Shiite, Shiite Asna
Asyriyah, so this teaching became a separate sect. Ismailis have beliefs that deviate far from the teachings and
creeds of Islam. Like other Shiite sects, Isma’ilis Shiites also believe that priests are awake from sinful deeds,
they are perfect figures, and there is no gap at all.

Keywords: The Fatimid dynasty; university of al-Azhar; Syiah Ismailiyah

Abstrak: Pembahasan mengenai Dinasti Fatimiyah adalah pembahasan yang menarik, karena kontroversi
yang ditimbulkan oleh dinasti ini cukup menggegerkan dunia Islam. Ada yang mengatakan kerajaan ini memi-
liki sumbangsih besar mengenalkan umat Islam pada ilmu pengetahuan, karena merekalah yang membangun
Universitas al-Azhar. Di sisi lain, kerajaan ini dikatakan sebagai kerajaan ekstrim yang intoleran, menindas
muslim Sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah. Sejarah kerajaan yang dipenuhi dengan penindasan, penipuan,
dan penyimpangan dari ajaran Islam juga menjadi sisi lain yang perlu diangkat dan diketengahkan. Sebelum
membahas kekuatan politik Dinasti Fatimiyah, terlebih dahulu kita membahas ideologi kerajaan ini, karena
inilah yang melandasi gerakan politiknya. Dinasti Fatimiyah adalah sebuah kerajaan yang berideologi Syiah,
lebih tepatnya Syiah Ismailiyah. Syiah Ismailiyah adalah sekte Syiah yang meyakini bahwa Ismail bin Ja’far
adalah imam ketujuh, adapun mayoritas Syiah (Syiah Itsna Asyriyah) meyakini bahwa Musa bin Ja’far-lah
imam ketujuh setelah Ja’far ash-Shadiq. Perbedaan dalam permasalahan pokok ini kemudian berkembang
ke berbagai prinsip ajaran yang lain yang semakin membedakan ajaran Syiah Ismailiyah dengan Syiah arus
utama, Syiah Itsna Asyriyah, sehingga ajaran ini menjadi sekte tersendiri. Ismailiyah memiliki keyakinan yang
menyimpang jauh dari ajaran dan akidah Islam. Sebagaimana sekte Syiah lainnya, Syiah Ismailiyah juga mey-
akini bahwa para imam terjaga dari perbuatan dosa, mereka adalah sosok yang sempurna, dan tidak ada cela
sama sekali.

Kata Kunci: Dinasti Fatimiyah; universitas al-Azhar; Syiah Ismailiyah

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 125


Nuraini H. A. Manan

Pendahuluan Pembahasan

Loyalitas terhadap Ali bin Abi Thalib ada- 1. Awal Pembentukan dan Perkembangan
lah isu terpenting bagi komunitas Syi’ah untuk Dinasti Fatimiyah
mengembangkan konsep Islamnya, melebihi
Aiman Fuad Rasyid dalam bukunya Di-
isu hukum dan mistisme. Pada abad ke- VII
nasti Fatimiyah fil Misr  mengatakan, setelah
dan ke- VIII M, isu tersebut mengarah kepa-
meninggalnya Imam Ja’far As-Shadiq, anggo-
da gerakan politis dalam bentuk perlawa-
ta sekte Syiah Ismailiyah berselisih pendapat
nan kepada Khalifah Umaiyah dan Khilafah
mengenai sosok pengganti sang imam. Ismail,
Abbasiyah. Meski Khilafah Abbasiyah mam-
putra Ja’far yang ditunjuk secara nash sebagai
pu berkuasa dalam tempo yang begitu lama,
penggantinya, telah meninggal terlebih dahu-
akan tetapi periode keemasannya hanya ber-
lu pada saat bapaknya masih hidup. Pada saat
langsung singkat. Puncak kemerosotan kekua-
yang sama, mayoritas pengikut Ismailiyah me-
saan khalifah-khalifah Abbasiyah ditandai
nolak penunjukan Muhammad yang merupa-
dengan berdirinya khilafah-khilafah kecil yang
kan putra Ismail. Padahal, menurut mereka,
melepaskan diri dari kekuasaan politik Khali-
terdapat sosok Musa Al-Kadzhim yang dinilai
fah Abbasiyah.
lebih pantas memegang tampuk kepemi-
Khilafah-khilafah yang memisahkan diri mpinan. Maka berdasarkan kesepakatan, di-
itu salah satu diantaranya adalah Fatimiyah angkatlah Musa Al-Khazim sebagai imam mer-
yang berasal dari golongan Syi’ah sekte Ismail- eka, manggantikan bapaknya sendiri.1
iyah, yakni sebuah aliran sekte di Syi’ah yang
Sekte Ismailiyah ini pada awalnya tetap
lahir akibat perselisihan tentang pengganti
tidak jelas keberadaannya, sehingga datanglah
imam Ja’far al-Shadiq yang hidup antara tahun
Abdullah ibn Maimun yang kemudian mem-
700-756 M. Fatimiyah hadir sebagai tandin-
beri bentuk terhadap sistem agama dan politik
gan bagi penguasa Abbasiyah yang berpusat
Ismailiyah ini. Menurut Van Grunibaum, pada
di Baghdad yang tidak mengakui kekhalifahan
tahun 860 M kelompok ini pindah ke daerah
Fatimiyah sebagai keturunan Rasulullah dari
Salamiya di Syiria dan disinilah mereka mem-
Fatimah. Karena mereka menganggap bahwa
buat suatu kekuatan dengan membuat perger-
merekalah ahlul bait sesungguhnya dari Bani
akan propagandis dengan tokohnya Said ibn
Abbas.
Husein. Mereka secara rahasia menyusup utu-
Penulis membahas tentang pusat perad- san-utusan  keberbagai daerah Muslim, teru-
aban Islam di Mesir dengan panglima perang tama Afrika dan Mesir untuk menyebarkan
Dinasti Fatimiyah. Kajian ini berkaitan dengan Ismailiyat kepada rakyat. Dengan cara inilah
awal pembentukan dan perkembangan Dinas- mereka membuat landasan pertama bagi mun-
ti Fatimiyah, khalifah Dinasti Fatimiyah, masa culnya Dinasti Fatimiyah di Afrika dan Mesir.2
kemajuan dan kontribusi Dinasti Fatimiyah
Aiman Fuad Sayyid, Daulat Fathimiyah fi Misr
1
terhadap peradaban Islam, dan masa kemun-
Tafsir Jadid (Dar El Masriyah lil Bananiyah, 1992),
duran dan kehancuran Dinasti Fatimiyah 30.
2
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklo-

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 126


Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Pada tahun 874 M muncullah seorang Calabria. Pada waktu yang sama ia mengirim
pendukung kuat dari Yaman bernama Abu Ab- pasukan ke  Mesir tetapi tidak berhasil kare-
dullah al-Husein yang kemudian menyatakan na sering dijegal oleh Abu Yazid Makad, seo-
dirinya sebagai pelopor al mahdi. Abdullah rang khawarij di Mesir. Al-Qoim meninggal,
al-Husein kemudian pergi ke Afrika Utara, dan kemudian digantikan oleh anaknya al-Mansur
karena pidatonya yang sangat baik  dan bera- yang berhasil menumpas pemberontakan Abu
pi-api ia berhasil mendapatkan dukungan dari Yazid Makad.4
suku Barbar . Selain itu, ia mendapat dukun-
Pada tahun 945 M Bani Fatimiyah sudah
gan dari seorang Gubernur Ifrikiyah yang
berhasil memantapkan diri di Tunisia dan
bernama Zirid. Philip K Haiti menyebutkan
menguasai beberapa daerah sekelilingnya
bahwa setelah mendapatkan kekuatan yang
dan Sisilia. Kemajuan-kemajuan yang paling
diandalkan ia menulis surat kepada Imam Is-
penting terjadi selama pemerintahan al-Muiz
mailiyat (Said ibn Husein) untuk datang ke
adalah ia mempunyai seorang Jendral yang
Afrika Utara, kemudian Said diangkat menja-
cemerlang yaitu Jauhar. Dalam bagian awal
di pemimpin pergerakan.3 Pada tahun 909 M,
pemerintahan, Jauhar memimpin suatu pa-
Said berhasil mengusir Ziadatullah seorang
sukan penaklukan ke atlentik, dan keunggu-
penguasa  Aghlabid terakhir untuk keluar dari
lan Fatimiyah ditegakkan atas seluruh Afrika
negrinya. Kemudian, Said diproklamasikan
Utara. Kemudian al-Muiz mengalihkan perha-
menjadi imam pertama dengan gelar Ubaidil-
tiannya ke Timur. Jelas tersirat dalam pendi-
lah al-Mahdi. Dengan demikian berdirilah pe-
rian bani Fatimiyah bahwa mereka harus
merintahan Fatimiyah pertama di Afrika dan
mencoba untuk menguasai pusat dunia Islam
al Mahdi menjadi khalifah pertama dari di-
dan dua pendahulunya telah melakukan per-
nasti Fatimiyah yang bertempat di Raqqodah
jalanan penaklukan yang tidak berhasil terh-
daerah al-Qayrawan.
adap Mesir. Sekarang, persiapan-persiapan
Pada tahun 914 M mereka bergerak kearah cermat termasuk propaganda politis (yang
Timur dan berhasil menaklukkan Alexanderia, dibantu oleh bencana kelaparan hebat di Me-
menguasai Syiria, Malta, Sardinia, Cosrica, sir). Jauhar menerobos Kairo Lama (al-Fustat)
pulau Betrix dan pulau lainnya. Selanjutnya tanpa  mengalami  kesulitan yang berarti dia
pada tahun 920 M ia mendirikan kota baru bisa menguasai negara ini. Seorang panger-
di pantai Tusinia yang kemudian diberi nama an Ikhshidiyah secara resmi masih berkuasa,
al-Mahdi. Pada tahun 934 M, al-Mahdi wafat tetapi rezim Ikhshidiyah sudah tidak berfungsi
dan digantikan oleh anaknya yang bernama lagi dan tidak memberikan perlawanan pada
Abu al-Qosim dengan gelar al-Qoim (934 M/ Jauhar. Nama khalifah Abbasiyah serta merta
323 H). Pada tahun 934 M al-Qoim mampu dihilangkan dari do’a ibadah Jum’at, walau-
menaklukkan Genoa dan wilayah sepanjang pun cara-cara ibadah Ismailiyah hanya dima-
sukkan secara bertahap. Jauhar segera mulai
pedi Islam (Jakarta, Ikhtiar Baru van Hauve, 1994),
245. 4
Thohir Ajid, Perkembangan Peradaban di Ka-
3
Philip K. Hitty, History of The Arab (London: wasan Dunia Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Per-
The Macmilland Press, Ltd, 1974), 618. sada, 2004), 115-119.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 127


Nuraini H. A. Manan

membangun sebuah kota baru bagi tentaranya mereka sebagaimana Nasrani mengultuskan
yang diberi nama al-Qahirah yang berarti kota Nabi Isa ‘alaihissalam. Atas dasar ini, para ula-
kemenangan atau disebut juga dengan Kairo. ma menyimpulkan bahwa Syiah Ismailiyah
Pada tahun 973 M kota Kairo menjadi kedia- bukanlah bagian dari Agama Islam. Dengan
man imam atau khalifah Fatimiyah dan pusat demikian, otomatis Dinasti Fatimiyah tidak
pemerintahan.5 dianggap sebagai kerajaan Islam dan pening-
galan-peninggalan mereka juga tidak dikate-
gorikan sebagai warisan budaya Islam.
a. Akidah Syiah Ismaailiyah

Dinasti Fatimiyah adalah sebuah kerajaan


b. Munculnya Dinasti Fatimiyah
yang berideologi Syiah, lebih tepatnya Syiah
Ismailiyah. Syiah Ismailiyah adalah sekte Syiah Setelah mengetahui dasar ideologi Syiah
yang meyakini bahwa Ismail bin Ja’far adalah Ismailiyah, umat Islam menolak ajaran ini den-
imam ketujuh, adapun mayoritas Syiah (Sy- gan terang-terangan, akibatnya orang-orang
iah Itsna Asyriyah) meyakini bahwa Musa bin yang berpegang pada ajaran ini menyembun-
Ja’fa-lah imam ketujuh setelah Ja’far ash-Shad- yikan keyakinan kufur mereka. Sepanjang
iq. Perbedaan dalam permasalahan pokok ini tahun 800-an hingga awal 900-an M, mereka
kemudian berkembang ke berbagai prinsip menyebarkannya kepada orang-orang awam
ajaran yang lain yang semakin membedakan secara sembunyi-sembunyi. Strategi ini mere-
ajaran Syiah Ismailiyah dengan Syiah arus uta- ka lancarkan mulai dari Maroko hingga ke In-
ma, Syiah Itsna Asyriyah, sehingga ajaran ini dia. Akhirnya pada tahun 909 M, mereka mulai
menjadi sekte tersendiri. menetapkan berdakwah secara terang-teran-
gan dan mulai berpengaruh di dunia Islam.
Ismailiyah memiliki keyakinan yang
menyimpang jauh dari ajaran dan akidah Is- Pada tahun 909 M, di Tunisia, seseorang
lam. Sebagaimana sekte Syiah lainnya, Syiah yang bernama Said bin Husein yang memi-
Ismailiyah juga meyakini bahwa para imam liki laqob Ubaidullah al-Mahdi Billah mem-
terjaga dari perbuatan dosa, mereka adalah so- proklamirkan diri sebagai khalifah Dinasti
sok yang sempurna, dan tidak ada celah sama Fatimiyah. Ubaidullah al-Mahdi menuntut ke-
sekali. Para imam juga dianggap memiliki ke- pada pengikut sekte Syiah Ismailiyah untuk
mampuan-kemampuan rububiyah, pendek menaatinya karena dia mengklaim dirinya
kata, para imam merupakan perwujudan Tu- sebagai imam dalam sekte Syiah Ismailiyah
han di muka bumi. yang memiliki hubungan darah dengan Rasu-
lullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam dari jalur
Tentu saja pandangan Ismailiyah ini ber-
putri beliau Fatimah binti Rasulullah shallalla-
tentanga dengan nilai-nilai tauhid yang diajar-
hu ‘alaihi wa sallam (dari sini terambil nama
kan Islam. Mereka mengultuskan para imam
Fatimiyah). Para ulama telah membantah
5
W. Montgomery Watt, Terj. Hartono Hadiku- klaim nasab Ubaidullah al-Mahdi ini, oleh kare-
sumo, Kejayaan Islam, Kajian Kritis dari Tokoh Ori- na itu mereka menyebut Dinasti ini dengan
entalis (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), 216.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 128


Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

Dinasti Ubaidiyah bukan Dinasti Fatimiyah. ikan Kairo sebagai ibu kota kekhalifahan.

Untuk memperkuat kerajaan barunya, Di akhir tahun 900-an M, dinasti ini men-
Ubaidullah al-Mahdi mengakomodir orang- jadi sebuah kekuatan adidaya, mereka men-
orang Barbar di Afrika Utara sebagai kekuatan guasai sebagian besar dunia Islam, kekuasaan
militer. Ia berhasil mempengaruhi orang-orang mereka terbentang dari Maroko hingga Suriah.
Barbar yang sudah kecewa dengan Dinasti Saat inilah para orientalis menyebut bahwa Di-
Aghlabiyah di Afrika Utara dan menjanjikan nasti Fatimiyah mencapai masa keemasan dan
posisi yang baik dan balasan yang memuas- mempraktikkan nilai-nilai toleran antara umat
kan apabila mereka bergabung dengan Dinasti beragama. Namun kenyataannya, teloransi di
Fatimiyah. masa Dinasti Fatimiyah hanyalah mitos bela-
ka, bahkan nilai-nilai toleran itu semakin bu-
Usaha Ubaidullah al-Mahdi tidak sia-sia,
ruk saat mereka berhasil menaklukkan Mesir.
orang-orang Barbar dengan berbagai sukunya
Para orientalis menyebut masa itu sebagai
berhasil diajak bergabung dan membantun-
masa toleransi semata-mata karena saat itu
ya menaklukkan Dinasti Aghlabiyah. Di Kota
populasi Yahudi dan Kristen semakin besar di
Raqqadah bekas istana Aghlabiyah pemerin-
dunia Islam. Mengapa kita katakan hal itu han-
tahan Ubaidullah al-Mahdi dimulai. Dari sini
ya mitos? Berikut ini data-data sikap intoleran
kekuasaanya mulai meluas dari Afrika Utara,
yang dipraktikkan Dinasti Fatimiyah, sekaligus
Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia, Sisilia, dan
membantah klaim para orientalis tersebut.
Malta berhasil jatuh dan tunduk di bawah
kekuasaannya. Keberhasilan Dinasti Fatimi- Orientalis berpendapat bahwa pada masa
yah ini tentu saja menjadi teror bagi mayoritas Fatimimiyah pertumbuhan populasi Yahu-
umat Islam, terlebih khusus kekhalifahan Ab- di dan Kristen cukup besar dan orang-orang
basiyah di Baghdad. Fatimiyah secara terbuka bekerja sama den-
gan orang-orang ahlul kitab ini. Kita katakan,
hal ini bukanlah hal yang baru dalam per-
c. Dinasti Fatimiyah Menguasai Mesir jalanan sejarah umat Islam. Dinasti Umayyah
dan Abbasiyah juga terbuka dan profesional
Pada tahun 969 M, Fatimiyah sudah memi-
bekerja sama dengan orang-orang non-Islam.
liki kekuatan yang cukup besar, inilah saatnya
Bahkan pada masa Abbasiyah hal itu sangat
menakulkkan wilayah yang besar, strategsi,
tampak kentara. Pemerintah Abbasiyah ter-
dan memiliki pengaruh dan prestise, yaitu
buka mengundang orang-orang ahlul kitab,
Mesir. Saat itu, Mesir dipimpin oleh Dinasti
bahkan orang-orang pagan (penyembah berh-
Iksidiyah yang dipercayakan penguasa Abba-
ala) Yunani untuk memasuki Baghdad. Mereka
siyah untuk bertanggung jawab di Mesir dan
dimanfaatkan oleh Abbasiyah untuk memban-
wilayah kota suci: Mekkah, Madinah, dan Jeru-
gun kejayaan umat Islam.
salem. Dinasti Fatimiyah berhasil menakluk-
kan Dinasti Iksidiyah sehingga secara otomatis Pada masa kekuasaan Fatimiyah, orang-
tiga kota suci tersebut jatuh ke wilayah kekua- orang Sunni dilarang memasuki Kota Jerusa-
saan Fatimiyah. Setelah itu, mereka menjad- lem. Dalam perspektif Islam, justru Fatimiyah

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 129


Nuraini H. A. Manan

tidak menerapkan sistem yang longgar bagi Semua gereja dan sinagog di Jerusalem dihan-
orang-orang Sunni atau Ahlussunnah. Sunni curkan atau minimal ditutup, sampai-sampai
dipaksa menyebutkan nama-nama kahlifah orang-orang Yahudi dan Kristen harus berpu-
Fatimiyah dalam setiap khutbah Jumat, orang- ra-pura menganut agama Syiah Ismailiyah10.
orang Syiah Ismailiyah diperbolehkan bahkan Ia memerintahkan penghancuran makam suci
dimotivasi untuk berkunjung ke Jerusalem, se- bagi umat Kristen Buah dari perbuatannya ini
dangkan orang-orang Sunni dilarang melaku- adalah pecahnya Perang Salib. Sehingga kita
kan hal itu.6 Fatimiyah juga memiliki hubungan bisa menggarisbawahi bahwa Perang Salib bu-
yang dekat dengan orang-orang Qaramitah kanlah dipicu oleh Islam dan umat Islam, hal
di Semenanjung Arab. Duet ini bertanggung itu disebabkan oleh tingkah laku al-Hakim bi
jawab atas tindakan-tindakan ofensif terha- Amrillah dan doktrin Syiah Ismailiyahnya, ter-
dap kaum muslimin di wilayah tersebut. Ta- lebih dia juga termasuk imam dalam ajaran
hun 906 M, mereka menyerang kafilah jamaah Syiah Ismailiyah bahkan dia mengklaim bahwa
haji yang hendak menuju Mekah yang men- dirinya adalah penjelmaan Allah.11
gakibatkan 20.000 jamaah terbunuh. Tahun
928 M, Qaramitah dipimpin oleh Abu Thahir
menyerang Mekah, membantai penduduknya, 2. Khalifah Dinasti Fatimiyah
dan mencongkel Hajar Aswad. 22 tahun kemu-
Khalifah-khalifah dinasti Fatimiyah secara
dian baru mereka kembalikan Hajar Aswad
keseluruhan ada empat belas orang:
ke Mekkah setelah diberikan tebusan.7 Imam
Ibnu Katsir “Dia (Abu Thahir) telah melaku- 1. Abu Muhammad Abdullah (Ubay-
kan ilhad (kekufuran) di Masjidil Haram, yang dillah) al-Mahdi billah (909 M - 934
tidak pernah dilakukan oleh orang sebelumnya M).
dan orang sesudahnya.”8 Secara keseluruhan,
2. Abul-Qasim Muhammad al-Qa’im
masa pemerintahan Fatimiyah adalah pen-
bi-Amr Allah bin al-Mahdi Ubaidil-
deritaan bagi Ahlussunnah, mereka melaku-
lah    (934 M -  946 M).
kan penganiayaan dan memaksa Ahlussunah
untuk menganut keyakinan kufur Ismailiyah. 3. Abu Zahir Isma’il al-Mansur billah
Ribuan Ahlussunnah dibunuh lantaran mer- (946 M – 953 M).
eka menolak untuk menghina para sahabat
4. Abu Tamim Ma’ad al-Mu’izz li-Dinil-
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.9  Puncaknya
lah (953 M – 975 M).
terjadi pada masa khalifah Fatimiyah, al-
Hakim bi Amrillah (996-1021 M), ia menyiksa 5. Abu Mansur Nizar al-’Aziz billah
orang-orang selain dari Syiah Ismailiyah ter- (975 M – 996 M).
masuk juga orang-orang Yahudi dan Kristen.
6. Abu ‘Ali al-Mansur al-Hakim bi-Am-
rullah (996 M- 1021 M).
6
Jerusalem: The Biography, Hal. 204.
7
A History of Medieval Islam, 130.
8
Al-Bidayah wan Nihayah, 11:190-192. 10
Jerusalem: The Biography, 208.
9
The History of Islam, 269. 11
History of The Arabs, 792.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 130


Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

7. Abu’l-Hasan ‘Ali al-Zahir li-I’zaz memasuki kota Iskandariyah, kemudi-


Dinillah (1021 M - 1036M). an menuju Kairo dan memasuki kota
yang baru. Tiga tahun kemudian Muiz
8. Abu Tamim Ma’add al-Mustansir bi-
meninggal dunia dan digantikan oleh
llah (1036 M – 1094 M)
Aziz. Sesudah itu digantikan oleh al-
9. Al-Musta’li bi-llah (1094 M – 1101 Hakim yang melanjutkan pembangu-
M). nan dinasti Fatimiyah. Hakim memer-
intah selama 25 tahun, jasanya yang
10. Al-Amir bi-Ahkamullah (1101 M
besar adalah mendirikan Darul Hik-
-1130 M).
mah13 yang berfungsi sebagai akademi
11. ‘Abd al-Majid al-Hafiz (1130 M yang sejajar dengan lembaga di Cordova
-1149 M). dan Bagdad. Dilengkapi dengan perpus-
takaan yang bermana Dar al-Ulum yang
12. al-Zafir (1149 M – 1154 M).
diisi dengan bermacam-macam buku
13. al-Fa’iz (1154 M - 1160 M). dengan berbagai ilmu.

14. al-’Adid (1160 M – 1171 M).

3. Masa Kemajuan dan Kontribusi Dinas-


ti Fatimiyah Terhadap Peradaban Is-
Pekerjaan Fatimiyah yang pertama adalah
lam
mengambil kepercayaan umat Islam bahwa
mereka adalah keturunan Fatimah putri Rasul Sumbangan Dinasti Fatimiyah terhadap
dan istri dari Ali ibn Abi Thalib. Tugas yang peradaban Islam sangat besar sekali, baik
selanjutnya diperankan oleh Muiz yang mem- dalam sistim pemerintahan maupun dalam
punyai seorang Jendral bernama Jauhar Sicily bidang keilmuan. Kemajuan yang terlihat pada
yang dikirim untuk menguasai Mesir sebagai masa kekhalifahan al-Aziz yang bijaksana di-
pusat dunia Islam zaman itu. Berkat perjuan- antaranya sebagai berkut:
gan Jendral Jauhar, Mesir dapat direbut dalam
masa yang pendek. Tugas utamanya adalah:
a.    Bidang Politik dan Pemerintahan
a. Mendirikan ibukota baru yaitu Kairo
Pada masa pemerintahan Fatimiyah, ke-
b. Membina suatu universitas Islam yaitu
pada Negara dipimpin oleh seorang imam
al-Azhar
atau khalifah, para imam bagi fatimi memang
c. Menyebarluaskan Ideologi Fatimiyah sesuatu yang diwajibkan, ini merupakan pen-
yaitu Syi’ah, ke Palestina, Syiria dan erapan kekuasaan yang turun temurun, mu-
Hijaz.12 Setelah itu baru khalifah Muiz lai dari Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib,
datang ke Mesir tahun 362 H/973 M kemudian selanjutnya di teruskan oleh para

13
12
Ahmad Amin, Dhuhal al Islam (Kairo: Lajnah Hasan Ibrahim, Tarikh ad Daulah al Fathimi-
Ta’wa al Nasyr), 188. yah (Kairo: Jannatut Ta’lif, 1958), 469.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 131


Nuraini H. A. Manan

imam. Imamah ini diwariskan dari seorang ba- liter dan sipil. Yang dibidangi oleh kelompok
pak kepada anak laki-laki yang paling tua dari militer diantaranya: urusan tentara, perang,
keturunan mereka. Dan menjadi syarat pent- pengawal rumah tangga khalifah dan semua
ing yang harus dipenuhi dalam pengangkatan permasalahan yang menyangkut keamanan.
seorang imam adalah adanya nash atau wasiat Yang termasuk kelompok sipil diantaranya:
khusus dari imam sebelumnya.14 Baik wasiat
a. Qadi, yang berfungsi sebagai hakim dan
yang dikemukakan di hadapan umat islam se-
direktur percetakan uang
cara umum, atau hanya diketahui oleh orang-
orang tertentu sebagian dari mereka saja. b. Ketua dakwah, yang memimpin Darul
Hikmah
Para imam di Dinasti Fatimiyah, mere-
ka anggap sebagai penjelmaan Allah di bumi, c. Inspektur pasar, yang membidangi ba-
meraka menjadikan Imam-imam sebagai tem- zar, jalan dan pengawasan timbangan
pat rujukan utama dalam syariat, dan orang
d.
Bendaharawan Negara, yang mem-
paling dalam ilmunya.
bidangi Baitul Mal
Selanjutnya dari segi politik juga Dinas-
e. Wakil kepala urusan rumah tangga
ti Fatimiyah membentuk wazir-wazir (wazir
Khalifah
tanfiz dan wazir tafwid). Wazir ini dibentuk
pada masa Aziz billah pada bulan Ramadhan f. Qori, yang membaca al-Qur’an bagi
tahun 367H/979 M.15 Khalifah kapan saja dibutuhkan.

Disamping itu daulat fatimiyah juga mem-


bentuk dewan-dewan dalam pemerintahannya
Selain dari penjabat di istana ini ada be-
diantaranya, dewan majlis, dewan nazar, dewan
berapa pejabat lokal yang diangkat oleh Khal-
tahkik (sekretaris), dewan barid (pos), dewan
ifah untuk mengelola bagian wilayah Mesir,
tartib (keamanan), dewan kharraj (pajak) dan
Siria, dan Asia kecil. Ketentaraan dibagi ke da-
lain-lainnya.16
lam tiga kelompok:
Bentuk pemerintahan pada masa Fatimi-
1. Amir-amir yang berdiri dari pejabat-pe-
yah merupakan suatu bentuk pemerintahan
jabat tinggi dan pengawal Khalifah.
yang dianggap sebagai pola baru dalam sejar-
ah Mesir. Dalam pelaksanaannya Khalifah ada- 2. Para Opsir Jaga (satpam).
lah kepala yang bersifat temporal dan spiritu-
3. Resimen yang bertugas sebagai Hafizah
al. Pengakatan dan pemecatan penjabat tinggi
Juyudsiah dan Sudaniyah.
berada di bawah kontrol kekuasaan Khalifah.

Menteri-menteri wazir kekhalifahan diba-


gi dalam dua kelompok, yaitu kelompok mi- b.   0Pemikiran dan Filsafat
14
Ajid Thohir, Opcit, 117. Dalam menyebarkan tentang kesyi’ahan-
15
Aiman, Opcit, 293. nya Dinasti Fatimiyah banyak menggunakan
16
Ibid

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 132


Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

filsafat Yunani yang mereka kembangkan dari 5. Ja’far Ibnu Mansyur Al-Yamani
pendapat-pendapat Plato, Aristoteles dan ah-
6. Hamiduddin Al-Qirmani.18
li-ahli filsafat lainnya.17 Kelompok ahli filsafat
yang paling terkenal pada Dinasti Fatimiyah
adalah  ikhwanu shofa. Dalam filsafatnya
c.    Pendidikan dan Iptek
kelompok ini lebih cendrung membela kelom-
pok Syi’ah Islamiyah, dan kelompok inilah yang Seorang ilmuwan yang paling terkenal
menyempurnakan pemikiran-pemikiran yang pada masa Fatimiyah adalah Yakub Ibnu Kil-
telah dikembangkan oleh golongan Mu’tazilah. lis. Ia berhasil membangun akademi-akademi
keilmuan yang mengahabiskan ribuan dinar
Beberapa tokoh filsuf yang muncul pada
perbulannya. Pada masanya, ia berhasil mem-
masa Dinasti Fatimiyah ini adalah:
besarkan seorang ahli fisika yang bernama
1. Abu Hatim Ar-Rozi, dia adalah seorang Muhammad Attamimi. Disamping Attamimi
da’i Ismaliyat yang pemikirannya lebih ada juga seorang ahli sejarah yang berna-
banyak dalam masalah politik, Abu Ha- ma Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu
tim menulis beberapa buku dia ntara- Salamah Al Quda’i. seorang ahli sastra yang
nya kitab Azzayinahyang terdiri dari muncul pada masa Fatimiyah adalah Al Aziz
1200 halaman. Di dalamnya banyak yang berhasil membangun masjid Al Azhar.19
membahas masalah Fiqh, filsafat dan
Kemajuan keilmuan yang paling fun-
aliran-aliran dalam agama.
damental pada masa Fatamiyah adalah ke-
2. Abu Abdillah An-Nasafi, dia adalah berhasilannya membangun sebuah lembaga
seorang penulis kitab Almashul. Kitab keilmuan yang disebut Darul Hikam atau Darul
ini lebih banyak membahas masalah Ilmi yang dibangun oleh Al Hakim pada tahun
al-Ushul al-Mazhab al-Ismaily. Selan- 1005 Masehi.
jutnya ia menulis kitab Unwanud-
Ilmu astronomi banyak dikembangkan
din  Ushulus syar’i, Adda’watu Man-
oleh seorang astronomis yaitu Ali Ibnu Yunus
jiyyah. Kemudian ia menulis buku
kemudian Ali Al Hasan dan Ibnu Haitam. Da-
tentang falak dan sifat alam dengan
lam masa ini kurang lebih seratus karyanya
judul  Kaunul Alam dan  al-Kaunul Mu-
tentang matematika, astronomi, filsafat dan
jrof.
kedokteran telah dihasilkan.
3. Abu Ya’qup as Sajazi, ia merupakan
Pada masa pemerintahan Al Hakim didiri-
salah seorang penulis yang paling ban-
kan Bait Al Hikmah, terinspirasi dari lembaga
yak tulisannya
yang sama yang didirikan oleh Al Makmun di
4. Abu Hanifah An-Nu’man Al-Magribi
Hasan Maidir, Sejarah Peradaban Islam
18

(Padang: IAIN Imam Bonjol, 2001), 80-81, 84-86.


Abdullah Taufik Ed, Ensiklopedi Tematis
17 19
Jamaluddin Surur Muhammad, Tarikh ad
Dunia Islam (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Hauve, Daulah Fathimiyah (Kairo: Dar al Fikr, al Arabi,
1994), 134. 1995).

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 133


Nuraini H. A. Manan

Baghdad. Pada masa Al Muntasir terdapat per- Sungai Nil merupakan sebagian pen-
pustakaan yang di dalamnya berisi 200.000 dukung bagi kelansungan hidup orang-orang
buku dan 2.400 Illuminated Al-Qur’an  ini Mesir, kadang-kadang sungai nil ini menuai
merupakan bukti kontribusi Dinasti Fatimiyah penyusutan air sehingga masyarakat merasa
bagi perkembangan budaya Islam. kesulitan untuk mengambil air untuk dimi-
num, untuk binatang ternak, maupun untuk
pengairan tanam-tanaman mereka, namun se-
d. Ekonomi dan Perdagangan baliknya adakalanya sungai nil ini pasang naik,
sehingga dataran-dataran Mesir kebanjiran,
Mesir mengalami kemakmuran ekonomi
menyebabkan kerusakan lahan dan tanaman.
dan fitalitas kultural yang mengungguli Irak
Untuk mengatasi hal tersebut mereka mem-
dan daerah-daerah lainnya. Hubungan da-
buat gundukan-gundukan dari tanah dan batu
gang dengan dunia non Islam dibina dengan
sebatas tinggi air takkala banjir.20
baik termasuk dengan India dan negeri-negeri
mediterania yang beragama Kristen. Mereka membagi waktu untuk bercocok
tanam dalam dua musim:
Pada suatu festival, Khalifah kelihatan
sangat cerah dan berpakaian indah. Istana 1.  Musim dingin, (Bulan Desember sam-
Khalifah yang dihuni oleh 30.000 orang terdiri pai Bulan Maret) dengan aliran-aliran
dari 1.200 pelayan dan pengawal juga terdapat dari selokan Sungai Nil, pada musim ini
masjid-masjid, perguruan tinggi, rumah sakit mereka biasa menanam gandum, kapas,
dan pemondokan Khalifah yang berukuran dan pohon rami.
sangat besar menghiasi kota Kairo baru. Pe-
2.  Musim panas, (Bulan April sampai Bu-
mandian umum yang dibangun dengan baik
lan Juli) karena air Sungai Nil mulai
terlibat sangat banyak disetiap tempat di kota
surut, maka mereka mengairi sawah
itu. Pasar yang mempunyai 20.000 toko luar
ladang dengan mengangkat air dengan
biasa besarnya dan dipenuhi berbagai produk
alat. Pada musim ini mereka menanam
dari seluruh dunia. Keadaan ini menunjukkan
padi, tebu, semangka, anggur, jeruk, dan
bahwa kemakmuran yang begitu berlimpah
lain-lain.21
dan kemajuan ekonomi yang begitu hebat
pada masa Fatimiyah di Mesir. Di bidang perdagangan mereka melaku-
kan perdagangan dengan mengunjungi be-
Di segi pertanian Dinasti Fatimiyah juga
berapa daerah seperti Asia, Eropa, dan daer-
mengalami peningkatan, keberhasilan perta-
ah-daerah sekitar laut tengah. Pada masa
nian di Mesir pada masa ini bisa dikelompok-
Dinasti Fatimiyah mereka menjadikan Kota
kan kepada dua sektor:  
Fustat sebagai kota perdagangan, dari sini
1. Daerah pinggiran-pinggiran sungai Nil
M. Lapidus Ira, Sejarah Sosial Ummat Islam
20

2. Tempat-tempat yang telah ditentukan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), 533,
537.
pemerintah untuk dijadikan lahan per- 21
Munir Amin Samsul, Sejarah Peradaban Is-
tanian. lam (Jakarta: Amzah, 2009), 254, 255, 265.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 134


Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

semua barang akan dikirim baik dari dalam reja yang didalamnya terdapat kuburan suci
maupun dari luar Mesir. umat Kristen. Maklumat penghancuran kubu-
ran suci ini ditandatangani oleh sekretarisnya
e. Sosial Kemasyarakatan
yang beragama Kristen, Ibn Abdun. Peristiwa
Pada waktu orang-orang Fatimiyah me- ini merupakan salah satu penyebab terjadinya
masuki Mesir, penduduk setempat ada yang perang salib. Ia memaksa umat Kristen dan Ya-
beragama Kristen Qibty dan Ahlu Sunnah. hudi memakai jubah hitam, dan mereka hanya
Mereka hidup dalam kedamaian, saling meng- diperbolehkan menunggangi keledai. Orang-
hormati antara satu dengan yang lain. Boleh orang Yahudi dan Nasrani dibunuh dan atur-
dikatakan tidak terjadi pertengkaran antara an-aturan tidak ditegakkan dengan konsisten.
suku, maupun agama. Masyarakatnya mempu- Ia juga dengan mudah membunuh orang yang
nyai sosialitas yang tinggi sesama mereka. tidak disukainya, bahkan pernah membakar
sebuah desa tanpa alasan yang jelas. Kemu-
f. Pemahaman Agama
dian pada tahun 381 H/991 M ia menyerang
Sesuai dengan asal usul Dinasti Fatimi- Aleppo dan berhasil merebut Homz dan
yah ini adalah sebuah gerakan yang berasal Syaizar dari tangan penguasa Arab. Peristiwa
dari sekte syi’ah Ismailiyah, maka secara tidak ini menimbulkan sikap oposan dari penduduk
lansung dinasti ini sebenarnya ingin mengem- dan menyeret Dinasti Fatimiyah dalam konflik
bangkan doktrin-doktrin syi’ah di tengah-ten- dengan Bizantium. Walaupun pada akhirn-
gah masyarakat, namun dengan berbagai ya al-Hakim berhasil mengadakan perjanjian
pertimbangan mereka tidak terlalu memaksa damai dengan Bizantium selama sepuluh ta-
pemahaman ini harus di ikuti oleh para pen- hun.22
duduk, mereka bebas beragama  sesuai den-
Al-Hakim kemudian memilih mengiku-
gan apa yang mereka yakini. Hal ini dilakukan
ti perkembangan ekstrem ajaran Ismailiyah,
supaya mereka selalu mendapat dukungan
dan menyatakan dirinya sebagai penjelmaan
dari rakyat demi berdirinya Dinasti Fatimiyah
Tuhan. Ia meninggalkan istana dan berkelana
di negeri para Nabi ini.
hingga akhirnya terbunuh di Muqatam pada
  13 Pebruari 1021. Kemungkinan ia dibunuh
oleh persekongkolan yang dipimpin adik per-
4. Masa Kemunduran dan Kehancuran
empuannya, Siti al-Muluk, yang telah diper-
Dinasti Fatimiyah
hentikan tidak hormat olehnya.
Kemunduran Dinasti Fatimiyah berawal
Al-Hakim kemudian digantikan oleh
pada pemerintahan Khalifah al-Hakim. Ke-
az-Zahir, anaknya sendiri. Ketika diangkat
tika diangkat menjadi khalifah ia baru beru-
menjadi khalifah ia baru berusia 16 tahun.
mur 11 tahun. Al-Hakim memerintah dengan
Pada mulanya Dinasti Fatimiyah didirikan
tangan besi, masanya dipenuhi dengan tin-
oleh bangsa Arab dan orang Barbar, tapi ketika
dak kekerasan dan kekejaman. Ia membunuh
beberapa orang wazirnya, menghancurkan 22
K. Ali, Sejarah Islam, Tarikh Pra Modern (Ja-
beberapa gereja Kristen, termasuk sebuah ge- karta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 492, 493.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 135


Nuraini H. A. Manan

masa Az-Zahir situasi berubah, khalifah lebih merdekakan diri dan kembali kepada sekutu
mendekati keturunan Turki dan suku Barbar lama mereka, Dinasti Abbasiyah. Pada tahun
di dalam pemerintahan Fatimiyah. Az-Za- 1052, Suku Arab yang terdiri dari bani Hilal
hir mendapat izin dari Konsantin ke VII agar dan bani Sulaim yang mendiami dataran tinggi
namanya disebutkan dimesjid-mesjid yang Mesir memberontak. Mereka bergerak keba-
berada di bawah kekuasaan sang kaisar. Ia gian barat dan berhasil menduduki Tropoli
juga mendapat izin untuk memperbaiki mes- dan Tunisia selama beberapa tahun.
jid yang berada di konstantinopel. Ini semua
Sementara itu pada tahun 1071, sebagian
sebagai balasan terhadap restu sang khalifah
besar wilayah Sisilia, yang mengakui kedaula-
untuk membangun kembali gereja yang di da-
tan Fatimiyah dikuasai oleh bangsa Norman-
lamnya terdapat  kuburan suci, dimana dulu
dia yang daerah kekuasaannya terus meluas
gereja ini dihancurkan oleh Al-Hakim.
hingga meliputi sebagian pedalaman Afrika.
Setelah sepeninggal Az-Zahir kemudian Hanya kawasan semenanjung Arab yang men-
digantikan oleh anaknya sendiri yang baru gakui kekuasaan Fatimiyah.
berusia 11 tahun, yaitu al-Mustanshir. Mulai
Az-Zahir kemudian digantikan oleh
masa ini sistem pemerintahan Dinasti Fatimi-
al-Mustansir. Di masa ini terjadi kekacauan
yah berobah menjadi parlementer, artinya
dimana-mana. Kericuhan dan pertikaian terja-
khalifah hanya berfungsi sebagai symbol saja,
di antara orang-orang Turki, suku Barbar dan
sementara pemegang kekuasaan pemerin-
pasukan Sudan. Kekuasaan negara lumpuh
tahan adalah para mentri. Oleh karena itulah
dan kelaparan yang terjadi selama tujuh ta-
masa ini disebut “ahdu nufuzil wazara” (masa
hun telah melumpuhkan perekonomian Nega-
pengaruh mentri-mentri). Al-Mustanshir se-
ra. Di tengah kekacauan itu, pada tahun 1073
bagaimana juga az-Zahir lebih mendekati
khalifah memanggil Badr al-Jamali, orang Ar-
keturunan Turki, hingga muncul dua kekuatan
menia bekas budak dari kegurbernuran Akka
besar yaitu Turki dan Barbar. Perang saudara-
dan memberinya wewenang untuk bertindak
pun tidak dapat dielakan. Setelah meminta
sebagai wazir dan panglima tertinggi. Amir
bantuan Badrul Jamal dari Suriah, khalifah dan
al Juyusi (komando perang) yang baru ini
orang Turki dapat mengalahkan Barbar, dan
mengambil komando dengan seluruh kekua-
berakhirlah kekuasaan orang Barbar di dalam
tan yang ia punya untuk memadamkan berb-
Dinasti Fatimiyah.
agai kekacauan dan memberikan nyawa baru
Pada masa al-Mustanshir ini kekuasaan pada pemerintahan Fatimiyah. Tapi usaha ini,
Dinasti Fatimiyah di wilayah Suriah mulai yang juga diteruskan oleh anak dan penerus
terkoyak dengan cepat. Sementara kekua- al-Mustansir yaitu Al-Afdhal, tidak dapat men-
tan besar yang datang dari timur, yaitu bani ahan kemunduran Dinasti ini.
Saljuk dari Turki, juga membayang-bayangi.
Tahun-tahun terakhir dari kekuasaan Di-
Pada waktu yang bersamaan propinsi-propin-
nasti Fatimiyah ditandai dengan munculnya
si Fatimiyah di Afrika memutuskan hubungan
perseteruan yang terus menerus antara para
dengan pusat kekuasaan, bermaksud me-
wazir yang didukung oleh kelompok tentara-

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 136


Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

nya masing-masing. Setelah al-Mustansir wa- bilan tahun. Maka pada tahun 1167 M pasu-
fat, terjadi perpecahan serius dalam tubuh kan Nuruddin az-Zanki untuk kedua kalinya
Ismailiyah. Perpecahan itu terjadi antara dua kembali memasuki Mesir di bawah pimpinan
kelompok yang berada dibelakang kedua anak Syirkuh dan Salahuddin. Kedatangan mereka
al-Mustansir yaitu Nizar dan al-Musta’li. Pen- kali ini tidak hanya membantu melawan kaum
dukung Nizar lebih aktif, ekstrim dan menja- salib, tetapi juga untuk menguasai Mesir. Dari
di gerakan pembunuh. Sedangkan pendukung pada Mesir dikuasai tentara salib, lebih baik
al-Musta’li lebih moderat. Akhirnya yang ter- mereka sendiri yang menguasainya. Apalagi
pilih menjadi khalifah adalah al-Musta’li den- perdana mentri Mesir waktu itu, telah melaku-
gan ia didukung oleh al-Afdhal. Al-Afdhal men- kan penghianatan. Akhirnya pasukan Nurud-
dukung al-Musta’li dengan harapan ia akan din berhasil mengalahkan tentara salib dan
memerintah dibawah pengaruhnya. Akan menguasai Mesir.
tetapi basis spiritual Ismailiyah menjadi run-
Semenjak itulah kedudukan Salahuddin di
tuh. Setelah al-Musta’li wafat. Al-Amin anak
Mesir semakin mantap. Apalagi ia mendapat
al-musta’li yang baru berusia lima tahun di-
dukungan dari masyarakat yang mayoritas
angkat menjadi khalifah.23
sunni. Peristiwa ini menyebabkan menguat-
Al-Amin kemudian digantikan oleh al-Ha- nya pengaruh Nuruddin az-Zanki dan pangli-
fidz. Karena ia meninggal kekuasaannya be- manya Salahuddin al-Ayubi. Puncaknya terjadi
nar-benar hanya sebatas istana kekhalifahan pada masa al-Adid, pada masa pemerintahan-
saja. Anak dan penggantinya, az-Zafir diangkat nya Salahuddin telah menduduki jabatan wa-
menjadi khalifah dalam usia yang masih san- zir. Dengan kekuasaannya Salahuddin al-Ayubi
gat muda, hingga merasa tidak mampu meng- mengadakan pertemuan dengan para pembe-
hadapi tentara salib, khalifah az-Zafir melalui sar untuk menyelenggarakan  khutbah dengan
wazirnya Ibnu Salar, meminta bantuan kepada menyebut nama khalifah Abasiyyah, al-Musta-
Nuruddin az-Zanki, penguasa Suriah di bawah di. Ini adalah simbol dari runtuhnya dan bera-
kekuasaan Baghdad. Nuruddin mengirim pa- khirnya kekuasaan Dinasti Fatimiyah  untuk
sukan ke Mesir di bawah panglima Syirkuh kemudian digantikan oleh Dinasti Ayubiyah.24
dan Salahuddin Yusuf bin al-Ayubi yang kemu-
Kemunduran Dinasti Fatimiyah dimulai
dian berhasil membendung invasi tertara salib
ketika Khalifah al-Zahir wafat dan digantikan
ke Mesir. Kemudian kekuasaan az-Zafir dire-
oleh anaknya yang masih berumur sebelas ta-
but oleh wazirnya, Ibnu Sallar. Tapi Ibnu Salar
hun, Ma’ad al-Muntashir. Ia berkuasa hampir
kemudian dibunuh, dan az-Zafir juga terbunuh
selama enam puluh tahun, dari 1035-1094 M.
secara misterius, kemudian naiklah al-Faiz,
Pada masa pemerintahannya wilayah Fatimi-
anak az-Zafir yang baru berusia empat tahun
yah yang luas menyusut sedikit demi sedikit
sebagai khalifah. Khalifah kecil ini meninggal
hingga lebih kecil dari wilayah Mesir sekarang.
dalam usia 11 tahun dan digantikan oleh se-
pupunya al-Adhid yang baru berumur sem-
Thohir Ajid, Perkembangan Peradaban di Ka-
24

23
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakar- wasan Dunia Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Per-
ta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 283. sada, 2004), 115-119.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 137


Nuraini H. A. Manan

Pada masa itu kekacauan terjadi dimana-ma- haman agama dan lain-lain.
na; kericuhan dan pertikaian terjadi di antara
orang Turki, Barbar, dan Sudan, kekuasaan
negara lumpuh, kelaparan yang terjadi selama Daftar Kepustakaan
tujuh tahun pun melumpuhkan perekonomian
negara. Kemudian masa-masa setelahnya ter-
us digantikan oleh khalifah-khalifah belia yang Abdullah Taufik Ed, Ensiklopedi Tematis Dun-
bahkan belum menginjak usia akil balig. ia Islam, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van
Hauve, 1994), 134.
Wilayah kekuasan Dinasti Fatimiyah di
masa keemasannya. Pembunuhan dan pere- Ahmad Amin, Dhuhal al Islam, (Kairo: Lajnah
butan tahta mulai terjadi, perekonomian ka- Ta’wa al Nasyr), 188.
cau, pajak naik untuk mencukupi kebutuhan
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakar-
kerajaan, dan ketidakstabilan terjadi dalam
ta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 283.
banyak hal. Keadaan semakin parah dan rumit
dengan datangnya Pasukan Salib dan serangan Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklope-
balasan dari Almaric, Raja Jerusalem. Keadaan di Islam, (Jakarta, Ikhtiar Baru van Hauve,
menyedihkan itu diakhiri olehShalahuddin 1994), 245.
al-Ayyubi pada 1171 M, ia meruntuhkan Di-
Dr. Aiman Fuad Sayyid, Daulat Fathimiyah fi
nasti Fatimiyah dan menurunkan khalifahnya
Misr Tafsir Jadid, (Dar El Masriyah lil Ba-
yang terakhir dari tahtanya.
naniyah, 1992), 30, 293.
Di antara peninggalan Dinasti Fatimiyah
Hasan Ibrahim, Tarikh ad Daulah al Fathimi-
yang paling berharga adalah Universitas al-
yah, (Kairo: Jannatut Ta’lif, 1958), 469.
Azhar yang semula mencetak sarjana-sarja-
na Syiah kemudian diganti oleh Shalahuddin Hasan Maidir, Sejarah Peradaban Islam,
menjadi universitas yang mencetak tokoh-to- (Padang: IAIN Imam Bonjol, 2001), 80, 81,
koh Sunni. 84, 85, 86.

Jamaluddin Surur Muhammad, Tarikh ad Dau-


lah Fathimiyah, (Kairo: Dar al Fikr, al Ara-
Penutup bi, 1995).
Dari uraian diatas kita bisa mengambil K. Ali, Sejarah Islam, Tarikh Pra Modern, (Ja-
beberapa intisari yang sangat menakjubkan, karta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
betapa keberadaan dinasty Fatimiyah ini 492, 493.
mempunyai pengaruh yang sangat besar ter-
hadap kemajuan peradaban Islam, mulai dari M. Lapidus Ira, Sejarah Sosial Ummat Islam,
bidang politik pemerintahan, pemikiran dan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999),
filsafat, pendidikan dan iptek, ekonomi dan 533, 537.
perdagangan, sosial kemasyarakatan, pema- Munir Amin Samsul, Sejarah Peradaban Islam,

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 138


Dinasti Fatimiyah Di Mesir (909-1172): Kajian Pembentukan dan Perkembangannya

(Jakarta: Amzah, 2009), 254, 255, 265.

Philip K. Hitty, History of The Arab, (London:


The Macmilland Press, Ltd, 1974), 618.

Thohir Ajid, Perkembangan Peradaban di Ka-


wasan Dunia Islam, (Jakarta: PT. Raja Graf-
indo Persada, 2004), 113, 115-119.

W. Montgomery Watt, Terj. Hartono Hadikusu-


mo, Kejayaan Islam, Kajian Kritis dari To-
koh Orientalis, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
1990), 216.

Zainal Abidin Ahmad, Sejarah Islam dan Um-


matnya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979),
109.

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 139


Nuraini H. A. Manan

ADABIYA, Volume 19 No. 2 Agustus 2017 140

You might also like