Professional Documents
Culture Documents
Muhamad Afandi
Dosen Prodi PGMI
STAIN Jurai Siwo Metro
Abstrak
Planting of human rights values in primary schools is given according to the needs and level of
development is intended to be the material siswa.Hal easily understood, understood and interpreted
by siswa. The goal is to determine the level of development of value investment implementation of
human rights in schools, including obstacles and opportunities in implementing an effective learning
model related to the planting of the values of human rights in school. Education should be conducted in
an atmosphere of fair and democratic learning in instilling values social-value (togetherness), cultural
(culture), plural (plurality), and spiritual (religious) to siswa. STAD cooperative learning model is
one type of cooperative learning model that can reduce negative values contradictory to the values of
human rights and Islamic Shari’a in the learning process. Instead, this model is able to actualize the
values of human rights and Islamic Shari’a in the learning process. By implementing cooperative
learning model type STAD learning in primary schools, is expected to instill the values of human
rights and Islamic Shari’a since an early age that will eventually give birth to a citizen who has
insight and knowledge of basic rights or fundamental attached to himself and others as a gift of God
that must be respected, protected, and protected by any individual, community or state in everyday life.
36
MENANAMKAN NILAI-NILAI HAK ASASI MANUSIA (HAM) DAN SYARI’AT ISLAM MELALUI.... | 37
jaran dalam mengimplementasikan nilai-nilai dengan sesama manusia maupun dengan alam
HAM dalam pembelajaran. sekitar. Kesemua dimensi ajaran tersebut di-
Pluralitas dalam pandangan Islam adalah landasi oleh ketentuan-ketentuan yang disebut
satu ”ayat (tanda kekuasaan)” dari ayat-ayat Al- dengan istilah syari’at atau fikih.Dalam kontek
lah SWT. dalam penciptaan, yang tidak akan syari’at dan fikih itulah terdapat ajaran tentang
tergantikan dan juga tidak berubah. Kemanu- hak asasi manusia (HAM).Adanya ajaran ten-
siaan merupakan faktor penyatu, dan perbedaan tang HAM dalam Islam menunjukkan bahwa
adalah kemajemukan dalam kerangka kesatuan. Islam sebagai agama telah menempatkan manu-
Tidak ada suatu dimensi pluralitas itu kecuali sia sebagai mahluk terhormat dan mulia.Karena
dengan adanya dimensi lain. Sehingga terjadi itu, perlindungan dan penghormatan terhadap
interaksi dan saling kenal yang terus terjadidi manusia merupakan tuntutan dari ajaran Islam
antara pihak-pihak yang berbeda dalam lingkup itu sendiri yang wajib dilaksanakan oleh umat-
kemanusiaan yang mencakupnya. Maka, dalam nya terhadap sesama manusia tanpa kecuali.2
pandangan Islam dengan adanya kemajemukan, Dalam Islam, HAM dikenal dengan istilah
pluralitas, dan perbedaan, manusia diperintah- huquq al-insan ad-dhoruriyyah dan huquq Allah.
kan untuk saling mengenal dan berpasang-pas- Dalam Islam antara huquq al-insan ad-dhoru-
angan, saling menyayangi dan mengasihi untuk riyyah dan huquq Allah tidak dapat dipisah-
menciptakan kehidupan yang rukun dan damai.1 kan atau berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya
Dalam konteks pembelajaran dan penana- keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
man nilai-nilai HAM serta syari’at Islam, model Inilah yang membedakan HAM konsep Barat
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dija- dengan konsep Islam.3Lebih spesifik Maududi
dikan sebagai salah satu instrumen yang tepat. menjelaskan bahwa, HAM adalah hak kodrati
Dimana dalam model pembelajaran ini para yang dianugerahkan Allah SWT.kepada setiap
siswa secara bersama-sama belajar tanpa melihat manusia dan tidak dapat dicabut atau dikurangi
status jenis kelamin, ras, agama, etnik, maupun oleh kekuasaan atau badan apapun. Hak-hak
tingkat prestasinya. Semuanya sama, mereka yang diberi Allah itu bersifat permanen, kekal
belajar secara kolaboratif, saling menghormati dan abadi, tidak boleh diubah atau dimodifikasi.
dalam perbedaan, saling membantu, bertukar Dalam Islam terdapat dua konsep tentang hak,
pendapat, dan bekerjasama untuk mencapai tu- yakni hak manusia (haq al insan) dan hak Allah.
juan bersama dalam mendapatkan prestasi bela- Setiap hak tersebut saling melandasi satu sama
jar yang maksimal. lain. Dalam pelaksanaannya, tidak ada satupun
hak yang terlepas dari kedua hak tersebut, mis-
B. PEMBAHASAN alnya shalat. Manusia tidak perlu ikut campur
1. HAM dalam Tinjauan Islam tangan untuk memaksakan orang lain untuk
Islam sebagai sebuah agama dengan ajaran- shalat, karena shalat merupakan hak Allah, uru-
nya yang universal dan komprehensif meliputi san pribadi manusia dengan Allah. Maka tidak
akidah, ibadah, dan mu’amalah, yang masing- ada kekuatan duniawi; seperti negara, organ-
masing memuat ajaran tentang keimanan; di- isasi, ataupun sesama manusia yang mendesak
mensi ibadah memuat ajaran tentang me- seseorang untuk melakukan sholat.Meskipun
kanisme pegabdian manusia terhadap Allah; de- demikian dalam shalat itu ada hak individu ma-
ngan memuat ajaran tentang hubungan manusia
2
Dede Rosyada, et. al., Pendidikan Kewarganega-
1
Muhammad Imarah, Islam dan Pluralitas: Perbe- raan (Civic Education): Demokrasi, Hak Asasi Manusia
daaan dan Kemajemukan dalam Bingkai Persatuan, ( Jakarta, dan Masyarakat Madani, ( Jakarta, Kencana, 2005), h. 219
3
Gema Insani Press, 1999), h. 139 Ibid., h. 200
38| Elementary Vol. I Edisi 2 Juli 2015
nusia yaitu berbuat kedamaian antar sesaman- STAD sebenarnya telah teraktualisasi dalam
ya.4 ajaran Islam. Islam sangat menganjurkan untuk
Sementara itu dalam hak manusia (haq al bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu per-
insan) seperti hak hak kepemilikan, setiap ma- soalan. Dengan adanya perbedaan Islam men-
nusia berhak untuk mengelola harta yang di- ganjurkan untuk saling mengenal dan hidup
milikinya.Namun demikian pada hak manusia bersama dan berdampingan sebagai mahluk
tersebut tetap ada hak Allah yang mendasarin- sosial yang saling membutuhkan. Sebagaimana
ya.Konsekuensinya adalah bahwa meskipun se- Firman Allah SWT. berikut ini:
seorang berhak memanfaatkan harta miliknya,
tetapi tidak boleh menggunakan harta tersebut
untuk tujuan yang bertentangan dengan ajaran
7Baharuddin,
Esa
Nur
Wahyuni,
Teori dan
4
Ibid., h. 219
5
Ibid. Belajar
6
Robert E. Slavin, Cooperative Learning, (Band- Pembelajaran, (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2010), h. 37
ung, Nusa Media, 2008), h. 11
Education should aim at the balanced growth proses sosialisasi yang kedua bagi anak setelah
of total personality of man through the training of keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak
mans’ spirit, intellect the rational self, feeling and dan perkembangan sosialnya, serta mempunyai
bodily sense. Education should therefore cater for tanggung jawab yang penting bagi pendidikan
the growth of man in all its aspects, spiritual, intel- anak-anak dalam kehidupannya.
lectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, Penanaman nilai-nilai HAM di sekolah
both of individually and collectively, and motivate dasar diberikan sesuai dengan kebutuhan dan
all these aspects toward goodness and attainment of tingkat perkembangan siswa.Hal ini dimaksud-
perfection. The ultimate aim of education lies in the kan agar materi mudah dipahami, dimengerti
realization of complete submission to Allah on the dan dimaknai oleh siswa.Sebagai seorang pen-
level of individual, the community and humanity didik, guru perlu memiliki pengetahuan tentang
at large.� HAM yang memadai dan melaksanakannya di
Rumusan tersebut menunjukkan bahwa kelas.Kegiatan ini salah satu tujuannya adalah
pendidikan Islam mempunyai tujuan yang luas untuk mengetahui taraf perkembangan imple-
dan dalam, seluas dan sedalam kebutuhan hidup mentasi penanaman nilai-nilai HAM di seko-
manusia sebagai mahluk individual dan mah- lah, termasuk menemukan kendala dan peluang
luk sosial yang menghamba kepada Khaliknya dalam menerapkan model pembelajaran yang
yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agama.Oleh efektif terkait penanaman nilai-nilai HAM di
karena itu pendidikan Islam bertujuan untuk sekolah.Sebagaimana dipertegas dengan pasal 4
menumbuhkan pola kepribadian manusia yang ayat 1 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, Pendidikan Nasional.Dalam undang-undang
penalaran, perasaan dan indera.Pendidikan ini tersebut disebutkan bahwa pendidikan dise-
harus melayani pertumbuhan manusia dalam lenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
(secara perorangan maupun secara kelompok). kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan
Dan pendidikan ini mendorong semua aspek yang berbasis HAM haruslah mencakup men-
tersebut ke arah keutamaan serta pencapaian genai perdamaian, demokrasi, pembangunan
kesempurnaan hidup.�Hal ini juga menunjuk- dan keadilan sosial, sebagimana diamanatkan
kan bahwa tujuan pendidikan dalam Islam seja- di dalam Vienna Declaration and Programme
lan dengan konstitusi pendidikan nasional dan of Action, D. Human Rights Education Act 80.
konstitusi tentang HAM dalam mewujudkan “Human rights education should include peace, de-
manusia yang insan kamil. mocracy, development and social justice ...etc”.
Dalam melaksanakan tugasnya, sekolah Dari rumusan tersebut, maka secara seder-
tergolong pada lembaga pendidikan formal hana nila-nilai HAM yang harus ditanamkan
sebagai tempat berlangsungnya proses belajar dalam proses pembelajaran adalah mewujudkan
untuk mencapai tujuan pendidikan. Penyeleng- suasana proses pembelajaran yang demokratis
garaan proses pembelajaran di sekolah dilaku- dan adil dalam menanamkan nilai-nilai sos-
kan oleh guru dengan menggunakan cara-cara ial (kebersamaan), kultural (kebudayaan), plu-
tertentu menurut norma-norma tertentu, dan ral (kemajemukan) dan spiritual (keagamaan)
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. kepada siswa. Pembelajaran merupakan suatu
Pendidikan sekolah dasar merupakan jenjang sistem yang terdiri dari berbagai komponen
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
menengah.Sebagai lembaga pendidikan formal, Komponen pembelajaran tersebut harus diper-
sekolah dasar juga merupakan tempat terjadinya hatikan oleh guru dalam memilih dan menen-
MENANAMKAN NILAI-NILAI HAK ASASI MANUSIA (HAM) DAN SYARI’AT ISLAM MELALUI.... | 41
tukan pendekatan atau model pembelajaran. tipe STAD. Setelah itu guru menyampaikan
Model pembelajaran kooperatif merupakan materi pelajaran.Setelah selesai guru memben-
salah satu model pembelajaran yang paling rel- tuk kelompok, kemudian memberikan tugas
evan dengan masalah ini. Model pembelajaran kepada masing-masing kelompok. Guru mem-
ini mampu mereduksi nilai-nilai negatif yang berikan waktu kepada siswa untuk bekerja dan
kontradiktif dengan nilai-nilai HAM dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan atau tugas-
proses pembelajaran. tugas yang diberikan bersama anggota kelom-
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Rus- poknya. Anggota kelompok tersebut dibentuk
man, pembelajaran kooperatif perlu diterapkan secara heterogen; prestasi tinggi, sedang, dan
dalam pembelajaran karena dalam situasi pem- rendah, laki-laki dan perempuan, serta dari latar
belajaran sering terlihat sifat individualistis, ber- belakang agama dan etnik yang berbeda.Setelah
sikap tertutup terhadap teman, kurang memberi selesai masing-masing kelompok mempresen-
perhatian pada teman sekelas, bergaul hanya de- tasikan hasil kerja kelompoknya. Guru mem-
ngan siswa tertentu, ingin menang sendiri, dan berikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
sebagainya. Jika kondisi dan suasana pembelaja- dalam kelompoknya, setiap kelompok saling
ran seperti ini dibiarkan, tidak mustahil pembe- membantu anggota kelompoknya masing-ma-
lajaran di sekolahan akan menghasilkan warga sing yang belum menguasai materi pelajaran.
negara yang egois, inklusif, introvert, kurang Setelah mendapatkan kesempatan untuk belajar
bergaul di masyarakat, acuh tak acuh dengan dengan kelompok mereka, para siswa menger-
tetangga dan lingkungan, kurang menghargai jakan kuis secara sendiri-sendiri dan tidak boleh
orang lain, tidak mau menerima kelebihan dan saling membantu.Nilai kuis dari semua siswa
kelemahan orang lain. Gejala seperti ini kiranya dicatat dan dirata-rata dalam kelompoknya.Jadi
mulai terlihat dalam masyarakat kita, seperti se- di sini siswa memiliki nilai individu dan nilai
dikit-sedikit demonstrasi, main keroyokan, sal- kelompok, nilai individu diperoleh dari nilai
ing sikut, dan mudah sekali terprovokasi.� kuis masing-masing siswa, sedangkan nilai ke-
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaku- lompok diperoleh dari sumbangan nilai individu
kan oleh Slavin, dikemukakan bahwa: (1) peng- siswa yang kemudian dirata-rata dalam kelom-
gunaan pembelajaran kooperatif dapat mening- poknya. Semua kelompok mendapatkan peng-
katkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat hargaan, kelompok yang skor rata-rata kuisnya
meningkatkan hubungan sosial, meumbuhkan tertinggi mendapat penghargaan khusus, seperti
sikap toleransi dan menghargai pendapat orang sertifikat yang menarik atau menempatkan foto
lain; (2) pembelajaran kooperatif dapat me- anggota tim mereka di ruang kelas.�
menuhi kebutuhan siswa akan berfikir kritis, Ideologi atau nilai-nilai kontekstual dalam
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pengetahuan dengan pengalaman.�Dengan ala- sesungguhnya telah mengakomodir nilai-nilai
san tersebut model pembelajaran koooperatif HAM yang telah dijelaskan di atas. Nilai-nilai
dapat dijadikan salah satu model pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
yang dapat digunakan untuk menanamkan ni-
lai-nilai HAM dalam pembelajaran. 1. Demokratis
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru secara intensif memberikan penjela-
merupakan salah satu tipe dari model pem- san, bimbingan, dan motivasi kepada seluruh
belajaran model pembelajaran kooperatif.Se- siswa agar tidak egois, saling bekerjasama, dan
cara sederhana pembelajaran tersebut dapat berbagi ide dalam kelompoknya untuk menca-
dideskripsikan sebagai berikut. Guru menjelas- pai tujuan bersama dalam kelompok sebagaima-
kan prosedur model pembelajaran kooperatif na dalam prosedur model pembelajaran koop-
42| Elementary Vol. I Edisi 2 Juli 2015
eratif STAD. Hal tersebut akan memberikan timbulnya perilaku yang menyimpang dalam
motivasi kepada siswa untuk saling bekerjasama kehidupan di kelas. Selain itu dalam pembelaja-
dalam belajar terutama dalam memecahkan ran kooperatif akan mampu menumbuhkan dan
kesulitan-kesulitan tugas yang diberikan guru. meningkatkan pengetahuan, kecakapan berfikir
Siswa yang pandai tidak lagi cenderung men- dalam menentukan dan berbuat, berpartisipasi
dominasi dalam belajar kelompok, semua siswa sosial dan memupuk aktivitas dan interaksi di
saling berbagi pendapat, saling asah asih dan antara siswa untuk saling memotivasi dan sal-
asuh. Suasana pembelajaran menjadi tampak ing membantu dalam menguasai materi pela-
demokratis dan semua siswa aktif dalam belajar. jaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Model pembelajaran seperti ini akan mampu Bagi anak yang kurang maka akan dibantu oleh
mengembangkan pengetahuan, kemampuan temannya, dan berusaha untuk meningkatkan
dan keterampilan siswa secara penuh dalam kemampuan belajarnya lebih baik lagi. Sedan-
suasana belajar yang terbuka dan demokratis, gkan bagi anak yang pandai dapat membantu
karena memandang siswa bukan lagi sebagai anggota kelompoknya agar bisa mengerjakan
objek pembelajaran namun bisa juga berperan tugas-tugasnya dengan baik sehingga tercipta-
sebagai tutor bagi teman sebayanya. lah suasana kerjasama yang harmonis.
2. Keadilan 4. Kultural
Setiap siswa dan kelompok memiliki ke- Pembelajaran ini melatih siswa untuk me-
sempatan yang sama untuk mendapatkan miliki budaya hidup yang bertanggung jaw-
prestasi belajar yang maksimal. Penilaian hasil ab, gotong royong, toleransi, dan menghargai
belajar diberikan berdasarkan pada hasil kuis pendapat orang lain. Hal ini dapat dilihat dalam
masing-masing siswa. Sebagai bentuk apresia- pertanggung jawaban individu siswa. Dalam
si terhadap usaha siswa dalam belajar, baik itu satu kelompok agar siswa dapat menyumbang,
secara mandiri dan kelompok, guru memberi- mendukung, dan membantu satu sama lain-
kan penghargaan di setiap akhir pembelajaran. nya, setiap siswa dapat bertindak sebagai in-
Semua kelompok mendapatkan penghargaan, dividu yang dituntut untuk menguasai materi
kelompok yang skor rata-rata kuisnya tertinggi atau pokok bahasan. Dengan demikian, setiap
mendapat penghargaan khusus dengan harapan anggota bertanggung jawab untuk memahami
dapat memotivasi semua kelompok untuk ber- materi pembelajaran dan bertanggung jawab
prestasi lebih baik lagi. terhadap hasil belajar kelompoknya.Selain itu
siswa bekerja dengan sesama siswa dalam sua-
3. Sosial sana gotong royong serta mempunyai banyak
Pada tahap kegiatan kelompok, siswa selalu kesempatan untuk saling bertukar informasi,
dihadapkan pada tugas yang berisi latihan soal- pengalaman, pendapat dan pemecahan secara
soal atau pemecahan masalah sehingga siswa formal/lisan dengan berhadapan muka sehingga
terlatih untuk saling bekerja sama, saling tolong- pembelajaran ini mampu meningkatkan keter-
menolong, bertukar pendapat, dan berpikir se- ampilan berkomunikasi yang baik yang berpen-
cara kritis untuk mengatasi dan menyelesaikan garuh terhadap peningkatan pemahaman siswa
tugas yang dihadapinya. Hal ini melatih siswa pada materi pelajaran sehingga mampu mereal-
untuk memiliki keterampilan, baik keterampi- isasikan tujuan akhir siswa dalam belajar yaitu
lan berfikir maupun keterampilan sosial seperti memperoleh hasil belajar yang baik.
keterampilan untuk mengemukakan pendapat,
menerima saran dan masukan dari orang lain, 5. Plural
bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi Dengan model pembelajaran kooperatif
orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
MENANAMKAN NILAI-NILAI HAK ASASI mengetahui
MANUSIA (HAM)lagi
DANMaha Mengenal.”
SYARI’AT (QS. |Al-
ISLAM MELALUI.... 43
Hujurat: 13)
tipe STAD dapat membentuk siswa yang mam- Konsep tolong menolong tersebut telah di-
pu berinteraksi dan bekerjasama meskipun ang- praktikan
dan oleh
diajarkan Rasulullah
SAW.
gota kelompoknya terdiri dari berbagai macam sebagaimana beliau menolong orang-orang
keadaan status diri (majemuk). Dengan belajar mampu.
kurang
yang Dalam
konteks
pembela-
tentang perbedaan yang wajar, siswa belajar juga jaran kooperatif ini Rasulullah SAW.misalnya,
memperlakukan mereka dengan demokratis. sering meminta pendapat para sahabat dalam
Masing-masing siswa mempunyai tanggung ikut memecahkan masalah. Selain itu Rasulullah
jawab dan keharusan untuk membantu dan juga banyak memanfaatkan jasa para tawanan
menghasilkan hal yang terbaik bagi seluruh ang- Artinya:
perang “Dan
yang tolong menolonglah
berpengetahuan untuk mengajar, kamu
gota kelompoknya. Para siswa secara bersama- dalam
dan atas(mengerjakan) kebajikanitu,dan
jasanya pengejarannya paratakwa,
tawa-
sama belajar tanpa melihat status jenis kelamin, dan jangan tolong menolong
nan perang tersebut dapat dibebaskan. dalam � berbuat
anya demokratisasi atau kebebasan dalam me- di sekolah dasar, diharapkan mampu menanam-
nentukan atau memilih bidang keilmuan dan kan nilai-nilai HAM dan syari’at Islam semen-
keahlian. Hadis tersebut juga menganjurkan jak usia dini yang pada akhirnya akan melahir-
agar kita mengajarkan ilmu yang telah kita pe- kan warga negara yang memiliki wawasan dan
lajari kepada orang lain sehingga ilmu tersebut pengetahuan tentang hak-hak dasar atau po-
bermanfaat dan mendapatkan pahala darinya. kok yang melekat pada dirinya dan orang lain
Jika konsep ini dipraktikan dalam pembelajaran, sebagai suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa
maka akan terjadi konsep saling mengajar, atau yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi
saling membelajarkan.� oleh setiap individu, masyarakat atau negara
dalam kehidupan sehari-hari.
C. KESIMPULAN
Model pembelajaran kooperatif STAD D. DAFTAR PUSTAKA
merupakan model pembelajaran yang efektif Arifin, M., Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tijauan
dan bermakna dalam menanamkan nilai-nilai Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendeka-
HAM dan syari’at Islam dalam proses pembe- tan Interdispliner. Jakarta. Bumi Aksara.
lajaran. Model ini sangat relevan dengan kara- 1993
kteristik perkembangan siswa sekolah dasar. Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar
Model ini memanfaatkan lingkungan sebagai dan Pembelajaran. Yogyakarta. Ar-ruzz
sumber belajar yang menghadapkan siswa pada Media. 2010
peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, alami E. Slavin, Robert, Cooperative Learning. Band-
sehingga lebih nyata, faktual, bermakna, dan ung. Nusa Media. 2008.
dapat dipertanggung jawabkan. Model pem- Imarah, Muhammad, Islam dan Pluralitas: Per-
belajaran ini juga telah merealisasikan apa yang bedaaan dan Kemajemukan dalam Bingkai
telah di amanatkan dalam kontitusi Sistem Pen- Persatuan. Jakarta. Gema Insani Press.
didikan Nasional dan Vienna Declaration and 1999.
Programme of Action, D. Human Rights Edu- Nata, Abuddin, Perspektif Islam Tentang Strategi
cation Act 80 dalam mewujudkan suasana pros- Pembelajaran. Jakarta. Kencana, 2009.
es pembelajaran yang demokratis dan adil dalam Rosyada, Dede. et. al., Pendidikan Kewarganega-
menanamkan nilai-nilai sosial (kebersamaan), raan (Civic Education): Demokrasi, Hak
kultural (kebudayaan), plural (kemajemukan) Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.
dan spiritual (keagamaan) kepada siswa.De- Jakarta. Kencana. 2005.
ngan mengimplementasikan model pembelaja- Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta. Raja
ran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Grafindo Persada, 2009.