Professional Documents
Culture Documents
BAB 4
Pendidikan didalam Islam merupakan hak setiap orang, Hak yang dijamin baik untuk laki-laki dan
perempuan. Tujuannya agar mereka bisa saling mengenal sehingga terjadi interaksi yang
baik. Dengan ini bahwa setiap kegiatan atau upaya untuk mendidik agama islam disebut dengan
pendidikan agama islam. Sedangkan Pendidikan ini mempunyai komponen yang secara
menyeluruh mendukung terbentuknya pribadi muslim yang dianggap sempurna.
Memahami Berbagai ragam pengembangan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum
1. Pendidikan Agama Islam Dogmatis
Pendekatan Pendidikan agama Islam berbasis Independensi ini di dalam pengembangan
dan praktiknya menggunakan sentral spritualisme, yang masih bersifat dogmatis dan
dikotomis. Konstruksi pembelajaran Pendidikan agama islam masih bersifat tekstual dan
berdasar kepada pengetahuan teks yang empiris.
2. Pendidikan Agama Islam Komunikatif-Kooperatif dan Inklusif
Pendekatan ini tidak hanya focus pada teks sebagai penafsiran unggul, tetapi juga
menggunakan rumpun keilmuan lain dalam penafsirannya.Pendekatan ini memiliki
kesadaran akan keterbatasannya menafsirkan dinamika manusia itu sendiri sehingga
harus berkonsultasi dengan aspek keilmuan lain dalam menjawab problematika manusia
secara fleksibel. Dalam implementasinya Al-Quran dan Al-Hadist digunakan untuk
berkomunikasi dengan aspek keilmuan lainnya termasuk aspek politik, ekonomi, soisal,
individu, dan lain sebagainya. Secara ideal, konsep integralisme dan reintegrasi
kilmuan,harapanya sekaligus akan dapat mengurai permasalahan sentrik antar
egosentris sekulerisme dan fundamentalisme negative yang intoleran dan radikal dalam
memutuskan suatu perkara. Pola kerja keilmuan yang terintegralistik dengan basis
morallitas keagamaan dan humanistik diharapkan dapat memasuki area yang lebih luas
semacam psikologi, sosiologi, antropologi, social, lingkungan, Kesehatan, bioteknologi,
ekonomi, politik, hubungan internasional, hukum dan peradilan.
3. Pendidikan Agama Islam Fundamental
Pada aspek Pendidikan agama islam fundamental, Al-Quran dan Al-Hadist dijadikan
sebagai grand theory atau sumber primer dalam menjawab tantangan manusia yang
kompleks. Secara metodologis, Ushul Fiqh dijadikan pendekatan untuk menjawab
problematika dalam kehidupan manusia, baik yang bersifat ukhrowi maupun yang
bersifat duniawi. Model fundamental ini bertolak pada bahwa aktifitas proses transfer
ilmu dan proses belajar mengajar merupakan suatu perangkat unsur yang secara teratur
berkaitan sehingga membentuk solusi yang totalitas.
BAB 5
Standart kompetensi
Standar kompetensi pokok yang ditetapkan oleh MPK (yang termasuk didalamnya adalah PAJ)
adalah adalah mengetahui nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, dan kewarganegaraan serta bisa
mengamalkan nilai-nilai tersebut pada kehidupan sehari-hari. Kemudian, peserta didik juga di
harapkan mempunyai kepribadian yang tangguh, kritis, rasional, etis, estetis, dan dinamis serta
berpandangan luas dan bersikap demokratis yang mengutamakan adab. Untuk Kompetensi
dasar yang diharapkan dari pembelajaran adalah menjadi insan yang berilmu yang berpegang
teguh terhadap keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di PTU didasarkan pasal 4 ayat (1)
Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor 43/Dikti/Kep/2006 pendidikan agama meliputi
sembilan pokok materi. Materi itu diantaranya, (a) keimanan/konsep aqidah; (b) manusia; (c)
konsep syari'ah; (d) moral/akhlak; (e) IPTEKS dan seni; (1) kerukunan antar umat beragama; (g)
masyarakat madani; (h) konsep kebudayaan; serta (i) konsep politik.10