You are on page 1of 8
PERAIRAN MALUKU dan SEKITARNYA ‘ Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia Ambon, 1993 STUDI TENTANG STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DI WAITATIRI, TELUK BAGUALA AMBON oleh Safar Dody 1) Abd. Wahab Radjab 1) dan F.D. Hukom 1) ABSTRAK Penelitian struktur komunitas ikan di Waitatii, Teluk Baguala Ambon telah dilakukan dari butan Pebruari sam- pai dengan Juni 1991. Ikanakan ditangkap dengan jaring pantai. Selama penelitian bethasil dikumputkan 1-808 spe simen dengan berat total 26.245 gram terdiri dari 50 species yang mewakili 32 suku, Berdasarkan jumtah individw dan Ddobot basah, ikan yang menduduki perinekat pertama dalam kepadatan relatif dan total adalah Carenx sexfascictus, 3a spesimen dan dome jeis yang tering ditemokan pada bulan Pebraae 1991 tetap endah pada balan Apri 194 . ABSTRACT STUDY OF FISH COMMUNITY STRUCTURE AT WAITATIRI BAGUALA BAY AMDON. Study of fish community structure in Bagvala Ray was cartied out from February to June 1991. Samples were collected by beach seine. During the observation period, 1.805 specimens of fish, with a total weight of 26.245 gram, consisted of SO species belonging to 32 families. Based on the number of specimens and wet weight, the first rank in relatit and total abundance was occupied by Carenx sev/asciotu, Total specimen and species dominance were hight in Febreary, butt ow in April 1991 PENDAHULUAN Dengan adanya berbagai aktivitas manusia seka- rang ini, pada dasarnya dapat meningkatkan kesejah tera: an masyarakat, namun di sist lain dapat_meniberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Pembuangan sisa-sisa industri dan limbah pemukiman misalnya yang sudah tentu bermuara ke laut, akan mengganggu sumber daya hayati perairan schingga mengakibatkan keseim- bangan lingkungan turut terganggu. Dengan demikian kehidupan biota khususnya ikan pada daerah tersebut akan terganggu pula . Desa Waitatiri yang terletak di Teluk Raguala Ambon menipakan salah satu tempat yang secara lang- sung mendapat tekanan akibat dari pengaruh-pengaruh negatif tersebut. Untuk mendapatkan gambaran yang. jelas tentang akibat pengaruh berbagai aktivitas manusia tersebut teshadap keberadaan biota khususnya ikan maka pada lokasi tersebut dilakukan penelitian tentang komunitas ikannya, Dalam penelitian in dipelajari kom- posisi jenis dan kelimpahan serta ditelash beberapa in- deks struktur komunitas pada lokasi penelitian, Diharap- mberdaya Laut, Puslithang Oseanologi kan dari data hasil penelitian awal ini dapat dijadikan acuan bagi para peneliti lainnya di waktu mendatang. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan dari bulan Pebruari sampai dengan bulan Juni 1991 di perairan Waitatiri Tetuk Ra- guala Ambon (Gambar 1). Daerah yang diteliti dasar per: airannya terdiri dari pasir berlampur, juga daerah ini ber- dekatan dengan muara sungsi yakni sungai Waitatiri Tkanakan dikumpulkan dengan jaring tarik (beach seine) yang ditarik tegak lumis garis pantai dengan kecepatan 3 - 10 m/detik. Ikandkan yang tertangkap diawetkan da- lam formalin 10 %, diidentifikasi menurat WEBER & BEAUBEAUFORT (1931) dan MUNRO (1967), kenn- dian dihitung jumlah per jenis dan ditimbang beratnya, Kepadatan relatif dan total serta nilai penting jenisenis ikan yang dominan dianalisa menurut HUTOMO (1985) dan ODUM (1971) untuk perhitungan indeks dominasi (©), indek keanekaragaman Shannon (H) dan indeks kemerataan (¢). LPL, Ambon. cal TIMUR 126° Be Gambar | HASIL DAN BAHASAN Selama penelitian berhasil dikumpulkan 1.805 individu dengan berat total 26.248 gram, terditi dati 50 jenis vang mewakii 32 suku. Jenisjenis yang domi- tan untuk ntasing-masing bulan penclitian dapat dili hat pada Gambar 2. Pada hulan Pebrusti terdapat tiga jenis yan sinp-masing Caranx sexfasciatus, Pronesus pinguis dun Upeneus vittatus, Bulan Maret, Canniix sexfasciatus, Leiognathus splendens dan Ambasis Sp. metupakan jenisjenis yang doninan, Kenmucdian pada bulan April didominasi oleh Lefogaarhus splendens, Gaza minuta dan Sardinetla sp. dan pada bulin Mei didominas oleh Motosus lineatus, Stolephorus indicus dan Caran sexfasciatus, Sedangkan bul n Juni didoni vasi lel jenis:jenis Stolephorus indicus. Apogon sp. dan Sondinetla sp. Tabel 3 memperlihatkan selang ukur- fn panjang ikan-ikan konsumsi yang merupakan kompo- lose 35's EZ Lotasi pengarbiian sampet - 40'S 206 Peta Lokasi Penelitian nen utama dela kontunitas ikan di Waita Boguala Tabel 1 dan Tabel 2 memperlihatkan ikanikan yang tergolong [0 peringkat jenis penting (sesuai Indeks Biologi berdasarkan jumlah individu dan bobot basah). Hasil analisa Indeks Biologi berdasarkan jumlah individu dan bobot basah menunjukkan bahwa jenis Carane sexfasciatus werupakan kelompok dominan di dalam komunitas ikan di Waitatiri Teluk Baguala Ambon, Hal ini nampak dengan sering ditemukannya jenis ini pada setiap kali penangkapan dan selshi berada pada urutan pertama dalam 10 peringkat jenis penting. Di samping itu tercatat ada 10 jenis ikan konsumsi yang termasuk dalam ikan-ikan Komponen utama yaitu : Borhus sp (ikan sebelah), Sardinella sp. (make), Leiognathus splen- dens (paperck), Stolephorus indicus (puri), Gaza mintata (kapas-kapas), Upeneus vittatus (salnioneti), Siganus suttanus (Smandar), Henirhamphus far (balobo), Ploto- sus linearus (sembilang) dan Fistularia perimba (ikan terumpet). |. Teluk u 400 - KETERANGAN Cs Carane sextasciatus Pp Pranesus pinguis Uv Upeneus vittatus Ls Lerognathus splencens 300 4 Am Ambasis. sp ‘| Gm Gaza mina Sa Sordino sp. Pi Plotous uineatus & Ss Stolephonis indicus An Apogon sp 200 + Tingkat I cs Tingkat Il Tingkat Il 100 4 Pi si Pp si Ls my) bs IM eo) tgeal Fe | Tl) ba 0. Im aul sat Hl alll PEB MAR APR MEI JUN Gambar 2, Jenisenis ikan yang dominan pada masing-masing hulin penelitian Tabel 1. Kepadatan relatif dan kepadatan total ikanikan hasil tangkapan j dj Waitatiri, Tetuk Roguala berdasarkan jumlah individu (ekor) Kepadatan Relatit Kepada Total Tingkat Nils Tingkat Junta Caranx secfasciatus 1 83 1 756 Surdinedla sp 2 s4 © 80 Hothus sp. 3 52 8 M Lelognathus spkendens 4 48 5 106 Stolephoras indicus 5 37 2 220 Upeneus vieatus © 35 7 46 Pranesus pinguis 7 2s 4 14 Pistutarta petimba 8 2 o 9 Hemirhamphius far % 2 10 5 Pio ious lineatus 10 20 3 M45 Tabel 2. Kepadatan relatif dan kepadatan total ikan-ika di Waitatiri, Teluk Baguala berdasarkan bobot basah (ram). JENIS Kepadatan Fingkat Carans seefascianes IL Santinctia sp 2 Fetognarins splemdens i Upeneus vitianus 4 Stokephorus indicus 5 Plorosus lincaius 6° Pranesus pinguis 7 Hemirhampines far Borhus 9. 9 Gaza minute lo Rett Nilai Kepadatan Tingkat hasit tangkapan jaring pantai ing pantai Tabel 3. Tkanikan konsumsi yang merupakan Komponen tama pada komunitas kan di Waitatiri, Teluk Baguala Ambon, ‘Suku / Jenis Vian Ukuran panjang Dewasa (mm (om) 1. CARANGIDAE Caranx sexfasciatus BOTHIDAE Bothus sp 3. CLUPEIDAE Sardinetta sp 4, ENGRAULIDAE Stolephorus indicus FISTULARIDAF Fistularia petimba 6 HEMIRHAMPHIDAE Hemirhamphus far 7. LEIOGNATHIDAE Leiognathus splendens 8, LETHRINIDAE Lethrinus harak 9. MUGILLIDAE Upenens vittatus 10. PLOTOSIDAE Plotosus tineatus 11, SIGANIDAE Siganus guettares Ada beberapa hal yang perl dicatat_ mengenai komunitas ikan di lokasi penelitianyakni ditennukannya Caranx sexfasciatus dalam jumlah yang relatit besir pada bulan Pebruari, Jugs ditemukan jets Siganus guttatus pada lokasi penelitian. Di samping itu ikan-kan hasil tangkapan yang merupakan Komponen rama dalam komunitas umumnya terdiri dari ikan-ikan muda yang belum meneapai ukuran dewase, Kenyataan int menunjukkan bahwa daerah ‘Teluk Baguala khususnys Waitatiri mempunyai peranan penting bagi penyediaan bibit ikan yang bernilai niaga serta untuk pengembangan uisaha budidaya bahari, LAM (1974) menyatakan balwa jenis Siganus spp. mempunyai prospek yang batk untuk: dihudidayakan, S470) 3000 50-148 35150 38118 345 126. a0 1500) 100190) 500) 30 104 129 4015) 8010) 300 Has a0) 420 190 198. Bh Hat yang menarik adalat ditemukannya akan Amiasis sp. di lokasi penelitian pada bulon Maret, dan Leivghnatus splendens selama waktu penelitian. Keadaan ini memberikan indikasi bahwa pada lokasi penelitian tolah terjadt pelumpuran yang mengakibatkan perairan nya menjadi dangkat dan keruh, Hal ini sesuai dengan pendapat HADENBERG (1983) dalanr BURHANUD: DIN dan SUFARTE (1987) yang menyatakan bakwa mares Ambasis menjadi indikittor petumpttran sucetu ame ara sungai, Dan menurat NONTIL (1987) balwa Lefog: nathus splendens uncrupakan ska yang mony iran daugkal dan kerah Keadaan yang texjadi pada lokasi penetitian di Teluk Baguala int dapat dapatan karena pada lokas! penelitia hers ara heberapa senigai yang membawa lump dan air tawar tecatania pada musint bujan (bulan Maret — Juli), sehingza pevairan menjad kev, Hasil_ perhitungan beberapa indeks struktur jenis bordasarkan jumlah individu (Tabel 4) memperlihaikan bahwa indeks dominasi (C) tertinggi diperoleh. pada bu Jan Pebruari (0.43) dan terendah pada bulan April (0.285). Tingginya nilai indeks dominasi (c) disebabkan arene tertangkapnya Carangoides diverse yang relatif cukup banyak pada bulan Pebruan. Indeks Keanekaragaman Shannon (H)_berk antara 1,295 1,724, Dentikian juga dengon indeks kemerataan (€) berkisar antara 0,019 ~ 0,046, Kedua nilai indeks ini tebih keell dari nilai indeks yang dipero- leh SVAHAILATUA dkk (1987) di padang lamun pan- tai Suli, Telwk Baguala (H berkisar antara 1981 Tabel 4. Beberapa nilai indeks struktur jenis dalam kom Teluk Baguala, Indeks Pebruati Maret 2310 dan © alana 0,621 0,739), Sebingys dikatakan bahwa komunitas ikan di Suli lebih beragam dari komunitas than di Waitatiri, Perbedaan ini diduga karena ada parameter-parameter lain yang berpengaruh Tekanan terhadap ekosistem ini cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu, Karena daerah ini ber dekatan dengan pemukinan penduduk dan areal industri (ply wood) yung beraktivitas dan pembuangan limbah. nya mengarah ke laut, Sehingga dapat diduga cendahnya nilainilai indeks yang diperoteh pada lokasi penelitian adalah sebagai akibat dari tekanan berbagai aktivitas manusia pada daerah Teluk Baguala, Namun demikian untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih akurat me: nngenai dampak berbagai aktivitas manusia tersebut terha- dap keberadaan biota khususnya ikan di Teluk Baguala kiranya peri dilakukan penelitian lebih lanjut di masa masa datang, as ikan di perairan Waitatiri, 640. ast B 10.228 towne 8 2 4 c 0,453 0,800 u 1,296 1502 ° 0.019 0925 Keterangan N= 8 Jumlah individa (oor) Robot bash (gai8)) Jaumlith jenis Nilai indeks dominasi April Mei Juni 123 288) 273 1447 4.203 462 1s res 16 0,285 0,330 0,355 1724 1370 1637 0,082 0.046 0,037 1 = Nilai indeks keragaman Shannon © = Nilai indeks kemerataan DAFTAR REFERENS BURHANUDDIN dan §.R. SUHARTI, 1987. Fauna than vane ertandang ke payau mura sungai karang. Makalsh dibawakan pada Kongres Nasional Biologi Vill, Pur- wokerto, 8 ~ 10 Oktober 1987. HUTOMO, M., 1985, Telaoh ekologi komunitas than padang ta ‘mun (seagrass, Anthophy'ta} di perairan Teluk Banten Disertasi Fakultas Pasea Sarjana, IPB Bogor, 271 hal LAM, T. J., 1994. Siganids : Their Biology and maricultur potential. Aquaculture 4: 325 — 354 MUNRO, L.A. R, 1967, Phe fishes of New Guinea, Depart ment of Agriculture, Stock and Fishes, Port Moresby + PNG.655 pp. NONTHI, A. 1987. Laut Nusantara. Penesbit Djambatan. 358 hal. ODUM, F. P, 1991. Fundamental of ecolory 3 th edition. W. BL Sounders Company Philadelphia. $74 pp. SVANALLATUA A, N. MANIK dan K, SUMADIIHARGA, 1987. Komunttas iken dé padang lamun (seagrass) Pantai Sibi Teluk Boguala Makalah dibawakan pada Kongres Nasional Biologi VII, 8 ~ 19 Oktober 1987 WEBER, Mand LF. de BEAUFORT, 1931, The fishes of the Indo Australia Archipelago. 3 (2), Fl, Beil. Leiden 6: $09 pp, UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kash kepada Kepala Balai Litbang Sumberdaya Laut LIPL Ambon yang telah memberikan saran dan arahan sehingga terlaksananya penelitian ini, Ueapan yang sama disampaikan kepada LA ALI dan SIMON BATJERAN yang telah membantw selama di lapangan, seta ARIFIN TUANAYA dan SANGKALA yang telah membantu penulis dalam me nyelesaikan gambar-gambar

You might also like