Professional Documents
Culture Documents
Perancangan Poros Dan Bearing Pada Mesin Perajang Singkong: Vina N. Van Harling, Herriyanto Apasi
Perancangan Poros Dan Bearing Pada Mesin Perajang Singkong: Vina N. Van Harling, Herriyanto Apasi
2 November 2018
ISSN : 2622-8866
ABSTRACT
1
Politeknik Saint Paul Sorong
Jl. R. A. Kartini No 1. Cassava chopper machine is a machine that serves to help or lighten human work in the
Kampung Baru, Sorong,
Indonesia
process of chopping cassava. The working process of this cassava chopper machine uses an
Vina.nathalia@poltekstpaul.ac electric motor as a drive to rotate the cassava cutter blade shaft which is connected using a
.id pulley and belt. The shaft is a very important component in a cassava chopper machine because
it functions as a successor to the power and rotation of an engine component to other machine
2
Politeknik Saint Paul Sorong elements. Considering that shaft functions are very important, these components must be
Jl. R. A. Kartini No 1. designed and ensured to be able to work well when receiving loading and have a service life as
Kampung Baru, Sorong, expected. Based on the power plan data based on the calculation results obtained 0.55kW, the
Indonesia results of the calculation of the moment of the plan amounted to 1847 Kg.mm. Based on the
calculation of the value of the shear stress obtained by 6.66 kg / mm2 while the measurement
of the shaft diameter is 14.7 mm. The results of measuring the diameter of the shaft are close
to the size of the shaft diameter used when making cassava chopper machines that are equal to
15 mm. After the calculation results of the shaft have been determined then to determine the
bearing that will be used on the cassava chopper machine is a rolling bearing with UPC 202
type with a diameter of 15mm.
komponen ini harus dirancang dan dipastikan akan dirajang oleh pisau yang berputar, dan hasil
untuk mampu bekerja dengan baik saat menerima rajangan singkong akan keluar melalui corong
pembebanan, serta memiliki umur pakai sesuai pembuangan hasil rajangan di bagian bawah
dengan harapan dan rencana. Seorang perancang mesin.
bertanggung jawab atas keamanan suatu elemen
mesin yang dibuat. Tentunya banyak faktor yang 2.3 Karateristik Pemilihan Bahan
mempengaruhi tingkat keamanan, salah satunya Setiap perencanaan pembuatan alat
adalah nilai tegangan pada komponen mesin harus didahului dengan adanya pemilihan bahan dan
dijaga, sehingga mampu mengakomodir kondisi- komponen yang akan digunakan. Salah satu faktor
kondisi operasi dengan wajar. utama yang harus diperhatikan dalam proses
Bantalan (Bearing) adalah elemen mesin pemilihan bahan dan komponen adalah jenis dan
yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran sifat bahan yang akan di gunakan. Misalnya: tahan
atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung terhadap korosi, tahan terhadap keausan, tekanan
secara halus, aman, dan panjang umur dan lain sebagainya. Pemilihan bahan dilakukan
pemakaiannya. Bantalan harus cukup kokoh untuk untuk mengefisienkan penggunaan bahan dan
memungkinkan poros serta elemen mesin lainya selalu berdasarkan pada dasar kekuatan dan
bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi sumber pandangannya. Hal – hal yang perlu
dengan baik maka presentasi seluruh sistem akan diperhatikan dalam proses pemilihan bahan adalah
menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi sebagai berikut:
bantalan dalam permesinan dapat disamakan 1) Efisiensi bahan
dengan pondasi pada gedung. Berdasarkan dari Dengan memegang prinsip ekonomi dan
latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini berlandaskan pada perhitungan-perhitungan yang
penulis akan menentukan diameter dan Panjang memadai, maka di harapkan biaya produksi pada
poros serta mencari dimensi bearing pada mesin tiap-tiap unit sekecil mungkin. Hal ini di
perajang singkong. maksudkan agar hasil-hasil produksi dapat
bersaing di pasaran terhadap produk-produk lain
2. KAJIAN LITERATUR / METODOLOGI dengan spesifikasi yang sama.
/PERANCANGAN 2) Bahan mudah didapat
2.1 Mesin Perajang Singkong Dalam perencanaan suatu produk perlu di
Mesin perajang singkong merupakan mesin ketahui apakah bahan yang digunakan mudah
yang berfungsi untuk membantu atau didapat atau tidak. Walaupun bahan yang di
meringankan pekerjaan manusia dalam proses rencanakan sudah cukup baik akan tetapi tidak di
perajangan singkong. Proses kerja dari mesin dukung oleh persediaan dipasaran, maka
perajang singkong ini menggunakan motor listrik perencanaan akan megalami kesulitan atau
sebagai penggerak untuk memutar poros pisau masalah dikemudian hari karena hambatan bahan
pemotong singkong yang dihubungkan baku tersebut. Untuk itu harus terlebih dahulu
menggunakan pulley dan belt. apakah bahan yang digunakan itu mempunyai
komponen penggantian dan tersedia di pasaran.
2.2 Prinsip Kerja Mesin 3) Spesifikasi bahan yang dipilih
Mesin perajang singkong yang dibuat Penempatan bahan yang akan dipakai harus
dalam penelitian ini menggunakan motor listrik sesuai dengan fungsi dan kegunaannya sehingga
sebagai motor penggerak yang langsung tidak terjadi beban yang berlebihan pada bahan
terhubung dengan poros menggunakan pulley dan yang tidak mampu menerima bahan tersebut.
belt yang fungsinya untuk menggerakkan atau Sehingga dalam perencanaan bahan yang akan
memutar poros pisau pemotong. Pada saat mesin digunakan harus sesuai dengan fungsi dan
dihidupkan motor akan menggerakkan poros pisau kegunaan suatu perencanaan. Bahan penunjang
kemudian singkong yang dimasukkan masuk dari alat yang akan di buat memiliki fungsi yang
melalui corong samping mesin secara otomatis berbeda dengan bagian yang lainnya, dimana
SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866
Tabel 2.1 Faktor-faktor koreksi daya yang akan ditetapkan bahwa beban hanya terdiri atas momen
ditransmisikan, fc puntir saja, perlu ditinjau pula apakah ada
kemungkinan pemakaian dengan beban lentur
dimasa mendatang. Jika memang diperkirakan
akan terjadi pemakaian dengan beban lentur maka
dapat dipertimbangkan pemakaian factor Cb yang
(Sumber : Sularso 2006)
harganya antar 1,2 sampai 2,3. (Jika diperkirakan
Jika daya yang diberikan dalam daya kuda
tidak akan terjadi pembebanan lentur maka Cb
(PS), maka harus dikalikan dengan 0,735 untuk
diambil = 1,0)
mendapatkan daya dalam kW. Jika momen puntir
(disebut juga sebagai momen rencana) adalah T
d_s = [ 5,1/τ_a K_t C_b T]1/3….. (4)
(kg.mm) maka
Keterangan :
T = 9,74 x 105 P_d/n_1 …………………..(2)
ds = Menghitung diameter poros
τa = Tegangan geser
Tegangan geser yang diizinkan τ_a
Kt = Faktor koreksi tumbukan
(kg/mm2) untuk pemakaian umum pada poros
Cb = Faktor lenturan
dapat diperoleh dengan berbagai cara. Didalam
T = Momen rencana (kg/mm2)
buku ini τ_a dihitung atas batas dasar kelelahan
puntir yang besarnya diambil 40% dari batas
2.9 Pengertian Bantalan (Bearing)
kelelahan tarik yang besarnya kira-kira 45% dari
Bantalan (Bearing) adalah elemen mesin
kekuatan tarik σB sesuai dengan standar ASME.
yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran
Untuk harga 18% ini factor keamanan diambil
atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung
sebesar 1/0,18 = 5,6 ini diambil untuk bahan SF
secara halus, aman, dan panjang umur
dengan kekuatan yang dijamin, dan 6,0 untuk
pemakaiannya. Bantalan harus cukup kokoh untuk
beban S-C dengan pengaruh masa, dan baja
memungkinkan poros serta elemen mesin lainya
paduan. Faktor ini dinyatakan dengan sf1.
bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi
Selanjutnya perlu ditinjau apakah poros tersebut
dengan baik maka presentasi seluruh sistem akan
akan diberi alir pasak atau dibuat bertanga, karena
menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi
pengaruh kontruksi tegangan cukup besar.
bantalan dalam permesinan dapat disamakan
Pengaruh kekerasan permukaan juga harus
dengan pondasi pada gedung.
diperhatikan untuk memasukan pengaruh-
pengaruh ini dalam perhitungan perlu diambil
2.10 Fungsi Bantalan/Bearing
factor yang dinyatakan sebagai sf2 dengan harga
Bearing atau juga dikenal dengan istilah
sebesar 1,3 sampai 3,0. Dari hal-hal diatas maka
bantalan atau laher merupakan bagian atau
besaranya τ_a dapat dihitung dengan
komponen yang memiliki fungsi untuk menahan
atau mundukung suatu poros untuk tetap pada
τ_a= σ_B/( 〖 Sf 〗 _(1 ) x 〖 Sf 〗 _2)
dudukannya. Selain itu, bearing juga berfungsi
……………..(3)
untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara
poros yang berputar dengan tumpuannya (bagian
Kemudian, keadaan momen puntir itu
komponen yang diam yang menopang poros).
sendiri juga harus ditinjau. Faktor koreksi yang
dianjurkan oleh ASME juga dipakai di sini. Faktor
ini dinyatakan dengan Kt, dipilih sebesar 1,0 jika
beban dikenakan secara halus, 1,0-1,5 jika terjadi
sedikit kejutan atau tumbukan, dan 1,5-3,0 jika
beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan
besar. Meskipun dalam perkiraan sementara
SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866
Spesifikasi Bantalan
Bantalan berfungsi sebagai menumpu sebuah
poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami
gesekan yang berlebian. Berikut ini adalah
spesifikasi pada bantalan :