You are on page 1of 7

SOSCIED Vo 1 No.

2 November 2018
ISSN : 2622-8866

PERANCANGAN POROS DAN BEARING PADA MESIN


PERAJANG SINGKONG
Vina N. Van Harling1, Herriyanto Apasi2

ABSTRACT
1
Politeknik Saint Paul Sorong
Jl. R. A. Kartini No 1. Cassava chopper machine is a machine that serves to help or lighten human work in the
Kampung Baru, Sorong,
Indonesia
process of chopping cassava. The working process of this cassava chopper machine uses an
Vina.nathalia@poltekstpaul.ac electric motor as a drive to rotate the cassava cutter blade shaft which is connected using a
.id pulley and belt. The shaft is a very important component in a cassava chopper machine because
it functions as a successor to the power and rotation of an engine component to other machine
2
Politeknik Saint Paul Sorong elements. Considering that shaft functions are very important, these components must be
Jl. R. A. Kartini No 1. designed and ensured to be able to work well when receiving loading and have a service life as
Kampung Baru, Sorong, expected. Based on the power plan data based on the calculation results obtained 0.55kW, the
Indonesia results of the calculation of the moment of the plan amounted to 1847 Kg.mm. Based on the
calculation of the value of the shear stress obtained by 6.66 kg / mm2 while the measurement
of the shaft diameter is 14.7 mm. The results of measuring the diameter of the shaft are close
to the size of the shaft diameter used when making cassava chopper machines that are equal to
15 mm. After the calculation results of the shaft have been determined then to determine the
bearing that will be used on the cassava chopper machine is a rolling bearing with UPC 202
type with a diameter of 15mm.

Keywords : Cassava Chopper, Pulley & Belt, Shaft

1. PENDAHULUAN Mengacu dari keadaan yang dialami diatas,


Singkong merupakan salah satu jenis maka dirancang suatu mesin berupa alat perajang
varietas umbi-umbian yang sudah tidak asing bagi singkong semi otomatis yang digerakkan oleh
penduduk Indonesia. Sebagai salah satu sumber motor listrik. harapnnya dibuatnya alat ini proses
karbohidrat, singkong masih memiliki segudang pengerjaan pembuatan kripik singkong dapat lebih
manfaat yang lain, diantaranya daun dapat cepat, mudah dan mengefisienkan waktu produksi.
digunakan untuk sayur, batang dapat dibuat kayu Selain itu pembuatan alat ini juga diharapkan
bakar, dan singkongnya bisa digunakan untuk dapat membantu industry-industri kecil rumah
makanan ringan keripik singkong. tangga untuk meningkatkan hasil produksinya
Di kota sorong telah banyak industri rumah baik secara kuantitas maupun kualits.
tangga yang mengelolah singkong menjadi kripik Di dalam mesin perajang singkong terapat
singkong. Namun berdasarkan survery yang salah satu komponen penting yang dipasangkan,
dilakukan oleh peneliti dibeberapa industri komponen ini adalah poros. Poros merupakan
pembuatan proses kripik singkong proses salah satu komponen yang lazim terpasang dalam
pengerjaan yang dilakukan masih bersifat suatu mekanisme mesin, seperti mesin perajang
konvesional atau manual, sehingga hasil yang singkong, mesin giling, mesin perontok, mesin
diperoleh relative masih dalam kapasitas kecil, pengaduk, mesin crusher, dan jenis mesin-mesin
dengan waktu pengerjaan lama, dan juga hasil yang lainnya.
irisan antara satudengn lainnya sama, industri Poros merupakan komponen mesin yang
kripik singkong ini pada akhirnya mambutuhkan sangat penting karena berfungsi sebagai penerus
mesin yang berkapasitas besar, memberikan hasil daya dan putaran dari suatu kompenen mesin ke
yang maksimal dan proses pengerjaan yang cepat elemen mesin lainya. Dalam pengunaannya poros
sehingga dapat menunjang produksi mereka setiap sering mengalami beban dinamik yang
hari. berfluktuasi dalam waktu yang lama dan berulang.
Mengingat fungsi poros yang sangat penting maka
SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866

komponen ini harus dirancang dan dipastikan akan dirajang oleh pisau yang berputar, dan hasil
untuk mampu bekerja dengan baik saat menerima rajangan singkong akan keluar melalui corong
pembebanan, serta memiliki umur pakai sesuai pembuangan hasil rajangan di bagian bawah
dengan harapan dan rencana. Seorang perancang mesin.
bertanggung jawab atas keamanan suatu elemen
mesin yang dibuat. Tentunya banyak faktor yang 2.3 Karateristik Pemilihan Bahan
mempengaruhi tingkat keamanan, salah satunya Setiap perencanaan pembuatan alat
adalah nilai tegangan pada komponen mesin harus didahului dengan adanya pemilihan bahan dan
dijaga, sehingga mampu mengakomodir kondisi- komponen yang akan digunakan. Salah satu faktor
kondisi operasi dengan wajar. utama yang harus diperhatikan dalam proses
Bantalan (Bearing) adalah elemen mesin pemilihan bahan dan komponen adalah jenis dan
yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran sifat bahan yang akan di gunakan. Misalnya: tahan
atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung terhadap korosi, tahan terhadap keausan, tekanan
secara halus, aman, dan panjang umur dan lain sebagainya. Pemilihan bahan dilakukan
pemakaiannya. Bantalan harus cukup kokoh untuk untuk mengefisienkan penggunaan bahan dan
memungkinkan poros serta elemen mesin lainya selalu berdasarkan pada dasar kekuatan dan
bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi sumber pandangannya. Hal – hal yang perlu
dengan baik maka presentasi seluruh sistem akan diperhatikan dalam proses pemilihan bahan adalah
menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi sebagai berikut:
bantalan dalam permesinan dapat disamakan 1) Efisiensi bahan
dengan pondasi pada gedung. Berdasarkan dari Dengan memegang prinsip ekonomi dan
latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini berlandaskan pada perhitungan-perhitungan yang
penulis akan menentukan diameter dan Panjang memadai, maka di harapkan biaya produksi pada
poros serta mencari dimensi bearing pada mesin tiap-tiap unit sekecil mungkin. Hal ini di
perajang singkong. maksudkan agar hasil-hasil produksi dapat
bersaing di pasaran terhadap produk-produk lain
2. KAJIAN LITERATUR / METODOLOGI dengan spesifikasi yang sama.
/PERANCANGAN 2) Bahan mudah didapat
2.1 Mesin Perajang Singkong Dalam perencanaan suatu produk perlu di
Mesin perajang singkong merupakan mesin ketahui apakah bahan yang digunakan mudah
yang berfungsi untuk membantu atau didapat atau tidak. Walaupun bahan yang di
meringankan pekerjaan manusia dalam proses rencanakan sudah cukup baik akan tetapi tidak di
perajangan singkong. Proses kerja dari mesin dukung oleh persediaan dipasaran, maka
perajang singkong ini menggunakan motor listrik perencanaan akan megalami kesulitan atau
sebagai penggerak untuk memutar poros pisau masalah dikemudian hari karena hambatan bahan
pemotong singkong yang dihubungkan baku tersebut. Untuk itu harus terlebih dahulu
menggunakan pulley dan belt. apakah bahan yang digunakan itu mempunyai
komponen penggantian dan tersedia di pasaran.
2.2 Prinsip Kerja Mesin 3) Spesifikasi bahan yang dipilih
Mesin perajang singkong yang dibuat Penempatan bahan yang akan dipakai harus
dalam penelitian ini menggunakan motor listrik sesuai dengan fungsi dan kegunaannya sehingga
sebagai motor penggerak yang langsung tidak terjadi beban yang berlebihan pada bahan
terhubung dengan poros menggunakan pulley dan yang tidak mampu menerima bahan tersebut.
belt yang fungsinya untuk menggerakkan atau Sehingga dalam perencanaan bahan yang akan
memutar poros pisau pemotong. Pada saat mesin digunakan harus sesuai dengan fungsi dan
dihidupkan motor akan menggerakkan poros pisau kegunaan suatu perencanaan. Bahan penunjang
kemudian singkong yang dimasukkan masuk dari alat yang akan di buat memiliki fungsi yang
melalui corong samping mesin secara otomatis berbeda dengan bagian yang lainnya, dimana
SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866

fungsi dan bagian-bagian tersebut akan 2.5 Tegangan Pada Poros


mempengaruhi antara bagian satu dengan bagian Berikut ini adalah hal-hal yang perlu di
yang lain. perhatikan dalam tegangan poros antara lain:
4) Pertimbangan Khusus a. Tegangan gesek akibat pemindahan torsi
Dalam pemilihan bahan ini adalah yang tidak (beban punter)
boleh diabaikan mengenai komponen – komponen b. Tegangan normal (tarik dan tekan) akibat
yang menunjang atau mendukung pembuatan alat berat dan gaya-gaya pada roda gigi
itu sendiri. Komponen – komponen penyusun alat c. Tegangan kombinasi akibat beban torsi dan
tersebut terdiri dari dua jenis yaitu komponen momen bengkok/lentur
yang dapat dibuat sendiri dan komponen yang
sudah tersedia dipasaran dan telah di standarkan. Untuk poros-poros yang dibeli dengan
Jika komponen tersebut lebih menguntungkan spesifikasi tertentu, tegangan tarik yang diijinkan
untuk di buat, maka lebih baik di buat sendiri. dapat diambil 60% dari batas elastisnya, tetapi
Apabila komponen tersebut sulit untuk di buat tidak lebih dari 36% tegangan maksimum.
tetapi terdapat di pasaran sesuai dengan standar, Sedangkan tegangan geser yang diijinkan dapat
lebih baik dibeli karena menghemat waktu diambil 30% dari batas elastisnya tetapi tidak
pengerjaan. lebih dari 18% tegangan maksimumnya.

2.4 Bahan Poros 2.6 Jenis-jenis Poros


Bahan yang digukanan untuk pembuatan Poros untuk meneruskan daya
poros adalah baja tahan karat (Stainless steel) yang diklasifikasiakan menurut perbedaanya sebagai
kandungan Chromium minimal 10,5% untuk berikut:
mencegah terjadinya proses korosi (pengkaratan a. Poros Transmisi
logam). Komposisi ini membentuk protective Poros macam ini mendapat beban puntir
layer (lapisan pelindung anti korosi) yang murni atau puntir lentur. Daya di transmisikan
merupakan aksi oksidasi oksigen terhadap krom kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli,
yang terjadi secara spontan. Kemampuan tahan sabuk atau sprocket rantai, dll.
karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film
oksida kromium, dimana lapisan oksida ini
menghalangi proses oksidasi besi (ferum).
(Anonim5. 2018)
Poros-poros yang dipakai untuk
meneruskan putaran tinngi danbeban berat
umumnya dibuat dari baja paduan dengan Gambar : 2.1 Poros Transmisi
pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap
keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom b. Spindel
nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom, Poros transmisi yang relatif pendek, seperti
baja khrom molibden, dll (G4102, G4103, G4104 poros utama mesin perkakas, dimana beban
dan G4105 dalam table 1.1). Sekalipun demikian utamanya berupa puntiran, disebut spindel. Syarat
pemakaian baja paduan khusu tidak selalu yang harus di penuhi poros ini adalah deformasi
dianjurkan jika alasanya hanya karena putaran harus kecil dan bentuk serta ukuranya harus teliti.
tinggi dan beban berat. Dalam hal demikian perlu
dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang
diberi perlakuan panas secara tepat untuk
memperoleh kekuatan yang diperlukan

Gambar : 2.2 Poros Spindel


SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866

c. Gandar 2.8 Perhitungan Diameter dan Panjang Poros


Poros seperti yang dipasang diantara rod- Dengan Momen Puntir
roda kereta barang, dimana tidak mendapat beban Dalam merancang dimensi poros, sebagai
puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh langka awal adalah menentukan panjang poros.
berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya Panjang poros ditentukan berdasarkan pada
mendpat beban lentur, kecuali jika digerakan oleh jumlah dan elemen-elemen apa saja yang duduk
pengerak mula dimana akan mengalami beban padanya serta jarak antara elemen-elemen
puntir juga. tersebut. Berikut ini akan dibahas rencana sebuah
poros yang mendapat pembebanan utama berupa
2.7 Hal-hal Yang Penting Dalam Perencanaan torsi, seperti pada poros motor dengan sebuah
Poros kopling. Jika diketahui bahwa poros yang akan
a. Kekuatan Poros direncanakan tidak mendapat beban lain kecuali
Suatu poros transmisi dapat mengalami suatu torsi, maka diameter poros tersebut dapat lebih
beban puntir atau lentur, gabungan antara puntir kecil dari pada yang dibayangkan.
dan lentur seperti telah diutarakan diatas, juga ada Meskipun demikian, jika diperkirakan akan
poros yang mendapat beban tarik dan tekan seperti terjadi pembebanan berupa lenturan terikan, atau
poros baling-baling kapal atau turbin. tekanan, misalnya jika sebuah sabuk, rantai atau
b. Kekakuan Poros roda gigi dipasangkan pada poros motor, maka
Meskipun sebuah poros mempunyai kemungkinan adanya pembebanan tambahan
kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau tersebut perlu diperhatikan dalam factor
defleksi puntiran terlalu besar akan keamanan yang diambil. Tata cara perencanaan
mengakibatkan ketidak telitian atau getaran dan diberikan dalam sebuah diagram alir. Hal-hal yang
suara. Disamping kekuatan poros, kekakuannya perlu diperhatikan akan diuraikan seperti di bawa
juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan ini.
macam mesin yang akan diterima tersebut. Pertama kali, ambilah sebuah kasus dimana
c. Putaran Kritis P (kW) harus ditransmisikan dan putaran poros n1
Putaran kritis adalah putaran yang berkaitan (rpm) diberikan. Dalam hal ini perlu di lakukan
dengan adanya getaran dimana getaran adalah pemeriksaan terhadap daya P tersebut. Jika P
gerak bolak-balik secara priodik yang melalui satu adalah daya rata-rata yang diperlukan maka harus
titik keseimbangan. Getaran menghasilkan suatu dibagi dengan efisiensi mekanis n dari sistem
amplitude atau sampingan maksimum dari suatu transmisi untuk mendapatkan daya pengerak mula
fungsi dari sistem mekanis. Bila putaran suatu yang diperlukan. Daya yang besar mungkin
mesin dinaikan maka suatu putaran tertentu dapat diperlukan pada saat star, atau mungkin beban
terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran yang besar terus bekerja setelah star. Dengan
kritis dapat terjadi pada turbin, motor torak, motor demikian sering kali diperlukan koreksi pada daya
listrik dan lain-lain. Putaran kritis juga dapat rata-rata yang diperlukan dengan menggunakan
mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian- factor koreksi pada perencanaan.
bagian lainnya. Jika mungkin, poros harus Jika P adalah daya nominal output dari
direncanakan sedemikian rupa hingga putaran motor penggerak, maka berbagai macam factor
kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya. keamanan biasanya dapat diambil dalam
d. Korosi perencanaan, sehingga koreksi pertama dapat
Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastik) diambil kecil. Jiak faktor koreksi adalah fc dapat
harus dipilih untuk poros propeller dan pompa bila dilihat pada (Tabel 2.1) maka daya Pd (kW)
terjadi kontak dengan fluida yang korosif. sebagai patokan adalah.
Demikian juga yang terancam kavitasi, dan poros-
poros mesin yang sering berhenti lama sampai Pd = fcP (kW) ……………………...(1)
dengan batas-batas tertentu dapat pula dilakukan
perlindungan terhadap korosi.
SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866

Tabel 2.1 Faktor-faktor koreksi daya yang akan ditetapkan bahwa beban hanya terdiri atas momen
ditransmisikan, fc puntir saja, perlu ditinjau pula apakah ada
kemungkinan pemakaian dengan beban lentur
dimasa mendatang. Jika memang diperkirakan
akan terjadi pemakaian dengan beban lentur maka
dapat dipertimbangkan pemakaian factor Cb yang
(Sumber : Sularso 2006)
harganya antar 1,2 sampai 2,3. (Jika diperkirakan
Jika daya yang diberikan dalam daya kuda
tidak akan terjadi pembebanan lentur maka Cb
(PS), maka harus dikalikan dengan 0,735 untuk
diambil = 1,0)
mendapatkan daya dalam kW. Jika momen puntir
(disebut juga sebagai momen rencana) adalah T
d_s = [ 5,1/τ_a K_t C_b T]1/3….. (4)
(kg.mm) maka

Keterangan :
T = 9,74 x 105 P_d/n_1 …………………..(2)
ds = Menghitung diameter poros
τa = Tegangan geser
Tegangan geser yang diizinkan τ_a
Kt = Faktor koreksi tumbukan
(kg/mm2) untuk pemakaian umum pada poros
Cb = Faktor lenturan
dapat diperoleh dengan berbagai cara. Didalam
T = Momen rencana (kg/mm2)
buku ini τ_a dihitung atas batas dasar kelelahan
puntir yang besarnya diambil 40% dari batas
2.9 Pengertian Bantalan (Bearing)
kelelahan tarik yang besarnya kira-kira 45% dari
Bantalan (Bearing) adalah elemen mesin
kekuatan tarik σB sesuai dengan standar ASME.
yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran
Untuk harga 18% ini factor keamanan diambil
atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung
sebesar 1/0,18 = 5,6 ini diambil untuk bahan SF
secara halus, aman, dan panjang umur
dengan kekuatan yang dijamin, dan 6,0 untuk
pemakaiannya. Bantalan harus cukup kokoh untuk
beban S-C dengan pengaruh masa, dan baja
memungkinkan poros serta elemen mesin lainya
paduan. Faktor ini dinyatakan dengan sf1.
bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi
Selanjutnya perlu ditinjau apakah poros tersebut
dengan baik maka presentasi seluruh sistem akan
akan diberi alir pasak atau dibuat bertanga, karena
menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi
pengaruh kontruksi tegangan cukup besar.
bantalan dalam permesinan dapat disamakan
Pengaruh kekerasan permukaan juga harus
dengan pondasi pada gedung.
diperhatikan untuk memasukan pengaruh-
pengaruh ini dalam perhitungan perlu diambil
2.10 Fungsi Bantalan/Bearing
factor yang dinyatakan sebagai sf2 dengan harga
Bearing atau juga dikenal dengan istilah
sebesar 1,3 sampai 3,0. Dari hal-hal diatas maka
bantalan atau laher merupakan bagian atau
besaranya τ_a dapat dihitung dengan
komponen yang memiliki fungsi untuk menahan
atau mundukung suatu poros untuk tetap pada
τ_a= σ_B/( 〖 Sf 〗 _(1 ) x 〖 Sf 〗 _2)
dudukannya. Selain itu, bearing juga berfungsi
……………..(3)
untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara
poros yang berputar dengan tumpuannya (bagian
Kemudian, keadaan momen puntir itu
komponen yang diam yang menopang poros).
sendiri juga harus ditinjau. Faktor koreksi yang
dianjurkan oleh ASME juga dipakai di sini. Faktor
ini dinyatakan dengan Kt, dipilih sebesar 1,0 jika
beban dikenakan secara halus, 1,0-1,5 jika terjadi
sedikit kejutan atau tumbukan, dan 1,5-3,0 jika
beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan
besar. Meskipun dalam perkiraan sementara
SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866

3. METODE PENELITIAN Diameter Poros


20 Mm
3.1 Desain Perhitungan Poros Pada Puli

Spesifikasi Bantalan
Bantalan berfungsi sebagai menumpu sebuah
poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami
gesekan yang berlebian. Berikut ini adalah
spesifikasi pada bantalan :

Tabel 4.2 Spesifikasi Bantalan

SPESIFIKASI BANTALAN UPC 202


Panjang (mm) 127
Lebar (mm) 38
Ketebalan (mm) 60,7
Berat (kg) 0,76

Hasil Perhitungan Poros


Perhitungan Persamaan Hasil
Perhitungan
Daya Rencana Pd = fc x p 0,55 (kW)
3.2 Alat dan Bahan Penelitian Momen 1847
T = 9,74 x 105
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam Rencana (kg.mm)
melakukan penelitian adalah :
Tegangan = / (Sf1 x 6,66
a. Alat Geser Sf2) (kg/mm2)
a) Mistar besi ,
Diameter ds = [ 14,7 mm
b) Jangka Sorong
Poros
Kt.Cb.T]1/3
b. Bahan
 1 buah poros Dimensi Bantalan Bola
 1 buah bantalan/bearing Berikut ini adalah untuk mentukan dimensi pada
bantalan gelinding :
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 4.3 Dimensi Bantalan UPC 202
4.1 Data Spesifikasi Poros dan Bantalan pada
Mesin Perajang Singkong
Diameter dalam bantalan 15 mm
Diameter luar bantalan 28,90 mm
Spesifikasi Poros
Diameter cincin dalam bantalan 40,80 mm
Poros adalah suatu bagian material yang
Diameter cincin luar bantalan 47,00
mentransmisikan gerak berputar dan daya
Ketebalan bushing bantalan 6,60 mm
Ketebalan cincin pada diameter 1,50
Tabel 4.1 Spesifikasi Poros keseluruhan
STAINLESS STEEL
UNIT DIMENSI SATUAN
4.2 Pembahasan
Diameter Poros 15 mm
Berdasarkan data hasil perhitungan
Panjang Poros 54 Cm
poros di atas maka dapat dilihat bahwa daya
rencana yang berdasarkan hasil perhitungan
SOSCIED Vo 1 No.2 November 2018
ISSN : 2622-8866

diperoleh 0,55kW, Sementara hasil 4. Beraring yang dapat digunakan adalah


perhitunganmomen rencana adalah 1847 bering gelinding dengan tipe UPC 202
Kg.mm. Sebelum menentukan diameter poros yang berdiameter 15mm
terlebi dahulu dihitung besarannya tegangan
geser pada poros yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil perhitungan nilai tegangan [1] Anggono, W., & Siahaan, I. H. (2007)
geser yang diperoleh sebesar 6,66 kg/mm2 Peningkatan umur Bearing Pada Pompa
Centrifugal Dengan Optimasi Penggunan
sementara hasil pengukuran diameter poros
Angular Contact Ball Bearing.
adalah 14,7 mm. Hasil pengukuran diameter [2] Mott, Robert L. Elemen-elemen Mesin
poros ini mendekati besarnya diameter poros dalm Perencanaan mekanis (Perancangan
yang digunakan pada saat pembuatan mesin Elemen Mesin Terpadu). Yogyakarta :
perajang singkong yaitu sebesar 15 mm. Penerbit Andi
Hal ini berarti bahwa pengunaan poros saat [3] Novyanto, Okasatria, 2007. Elemen Mesin
ini pada mesin perajang singkong Poros.
[4] Sajuli.M. 2007. “Rencana Bangunan
dapatdikaitkan sesuai dengan hasil Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30
perhitungan. Setelah hasil perhitungan poros kg/jam” Jurnal Invotek Polbeng Volume
telah ditentukan maka untuk menentukan 07. Riau
bering yang akan diapakai pada mesin [5] Sularso, Suga, Kiyokatsu 2002, Dasar
perajang singkong adalah bering gelinding Perancangan dan Pemilihan Elemen
dengan tipe UPC 202 yang berdiameter 15mm mesin Pradnya Paramita : Jakarta
[6] Perancangan dan Pemilihan Elemen
Mesin Pradnya Paramita : Jakarta
5. KESIMPULAN
[7] VAN HARLING, VINA. 2018.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
“ANALISIS PERBANDINGAN
penelitian ini adalah :
PRODUKSI SAGU SECARA
1. Untuk daya yang diambil dari perhitungan
TRADISIONAL DAN MODERN PADA
adalah 0,55 kW dan momen rencananya ALAT PARUT SAGU DENGAN
adalah 1847 kg.mm MENGGUNAKAN MOTOR
2. Sedangkan tegangan geser yang dialami PENGGERAK LISTRIK”. SOSCIED 1
poros adalah sebesar 6,66 kg/mm2 (1), 57-64.
3. Dari hasil perhitungan daya, momen rencana https://doi.org/10.32531/jsoscied.v1i1.13
dan tegangan geser maka dapat untuk 3.
menentukan diameter yg dipakai pada poros
yang sebesar 14,7 mm.

You might also like