You are on page 1of 9

PERBANDINGAN BIAYA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

KONSTRUKSI PADA JAM KERJA REGULER DAN JAM KERJA LEMBUR


PADA PEMBANGUNAN UNIT LAYANAN KANKER TERPADU RSUD BALI
MANDARA

I Wayan Ari Wirama¹), I Made Budiadi, ST, MT ²),


Anak Agung Putri Indrayanti, ST, MT ³)

(1)
Mahasiswa D-IV Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik
Negeri Bali, Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali,
80364
E-mail: ari.wirama1@gmail.com
(2)
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali,
Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, 80364
E-mail: madebudiadi@pnb.ac.id
(3)
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali,
Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, 80364
E-mail: ajung_putri@yahoo.com

Abstract

Based on the results of the work progress report, until the 12th week of the construction project of the
Integrated Cancer Service Unit of Bali Mandara Hospital, the implementation time was delayed by -3.77%,
so the contractor accelerated it by increasing working hours with overtime working hours. However, the
application of overtime working hours will have an impact on the level of labor productivity, cost and work
effectiveness. This study aims to determine the productivity value between regular working hours and
overtime working hours, and to find the effectiveness value of the difference in implementation costs that
occur due to the addition of overtime working hours to measure the performance of the acceleration done.
This research was conducted using a comparative descriptive method. The data used are data from direct
field surveys and research subjects are groups of workers on structural work in the Integrated Cancer
Service Unit Development project at Bali Mandara Hospital.
Based on the results of the study, the level of labor productivity during regular hours of beam making was
579,74 kg / person / day and 515,33 kg / person / day for floor plate work. The level of labor productivity
during the overtime hours of beam work was 520,61 kg / person / day and 463,46 kg / person / day for floor
plate work. The difference in costs incurred due to the addition of overtime hours is Rp.9.288.983,00. The
amount of work effectiveness is 0,950 for beam iron work and 0,971 for floor plate work.

Keywords: Productivity, Cost, Effectiveness

Abstrak

Berdasarkan hasil laporan kemajuan pekerjaan, hingga minggu ke-12 proyek pembangunan Unit Layanan
Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan sebesar -3,77%,
sehingga pihak kontraktor melakukan percepatan dengan cara menambah jam kerja dengan jam kerja
lembur. Namun penerapan jam kerja lembur akan memberikan dampak bagi tingkat produktivitas tenaga
kerja, biaya dan efektivitas pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai produktivitas antara
jam kerja reguler dengan jam kerja lembur, serta mencari nilai efektivitas dari selisih biaya pelaksanaan
yang terjadi akibat penambahan jam kerja lembur untuk mengukur kinerja dari percepatan yang dilakukan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif komparatif. Data yang digunakan adalah data hasil
survey langsung di lapangan dan subyek penelitian adalah kelompok tenaga kerja pada pekerjaan struktur
pada proyek Pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara.
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat produktivitas tenaga kerja pada jam reguler pekerjaan pembesian
balok sebesar 579,74 kg/orang/hari dan 515,33 kg/orang/hari untuk pekerjaan pembesian plat lantai.
Tingkat produktivitas tenaga kerja pada jam lembur pekerjaan pembesian balok sebesar 520,61
kg/orang/hari dan 463,46 kg/orang/hari untuk pekerjaan pembesian plat lantai. Selisih biaya yang terjadi
akibat penambahan jam lembur sebesar Rp.9.288.983,00. Besarnya efektivitas kerja adalah 0,950 untuk
pekerjaan pembesian balok dan 0,971 untuk pekerjaan pembesian plat lantai.

Kata kunci: Produktivitas, Biaya, Efektivitas

PENDAHULUAN
Perkembangan pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat melahirkan
pesatnya perkembangan perusahaan jasa yang bergerak di bidang konstruksi. Pada
pelaksanaan proyek konstruksi terdapat tiga sasaran yang harus dicapai, yaitu ketepatan
biaya, waktu, dan mutu. Harus diusahakan agar biaya tidak melebihi anggaran, waktu
tidak melampaui jadwal yang telah ditetapkan, dan mutu sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan. Namun hal umum yang sering menjadi kendala pada tahap pelaksanaan
pekerjaan konstruksi justru adalah keterlambatan pada waktu pelaksaan pekerjaan.
Keterlambatan proyek konstruksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi
secara langsung maupun tidak langsung dan dapat menjadi salah satu faktor terjadinya
pembengkakan biaya proyek pada proyek konstruksi, hal itu dapat terjadi meskipun pihak
kontraktor telah berusaha seminimal mungkin untuk menghindarinya. Pada saat
dilakukan penelitian, dari hasil laporan kemajuan pekerjaan hingga minggu ke-12 proyek
pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara sebesar 14,32% dari
rencana yang seharusnya pada minggu ke-12 sebesar 18,08% sehingga terjadi devisiasi
sebesar -3,77% sehingga perlu dilakukan percepatan dalam pelaksanaannya. Percepatan
pelaksanaan proyek dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan
penambahan jam kerja. Namun penambahan jam kerja diluar jam kerja regular/jam kerja
lembur tentu akan memberikan dampak bagi tingkat produktivitas tenaga kerja serta biaya
dan efektivitas pekerjaan.
Herjanto (dalam Henry, 2009) mendefinisikan produktivitas sebagai ukuran
utama untuk mengukur kinerja dari manajemen operasi. Dengan demikian, produktivitas
merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Senada dengan Herjanto, penelitian yang dilakukan oleh
Thomas (2010) menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah
kondisi lapangan dan sarana bantu, keahlian pekerja, umur/usia, kesesuaian upah,
pengalaman, dan manajerial atau manajemen lapangan. Feri Harianto (2008) melakukan
penelitian mengenai Perbandingan Produktivitas Kerja Lembur dan Kerja Reguler,
dengan kesimpulan sebagai berikut: (1) Produktivitas kerja reguler selalu lebih besar
daripada produktivitas kerja lembur. (2) Pada kategori jenis pekerjaan kayu, besi dan
lapisan perkerasan menunjukkan perbandingan produktivitas (efektivitas) kerja lembur
dan kerja reguler kurang dari satu (L/N < 1), hal itu menunjukkan bahwa kerja lembur
pekerjaan tersebut tidak efektif
Untuk dapat menghindari keterlambatan yang berlebihan, pihak kontraktor pada
proyek pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara melakukan
percepatan dengan cara menambah jam kerja dengan jam kerja lembur sehingga dapat
mengejar progress yang telah direncanakan sebelumnya. Namun, dalam pelaksanaan
sistem kerja lembur ini bukan berarti semua kegiatan dilemburkan tetapi hanya kegiatan-
kegiatan tertentu seperti pekerjaan struktur. Salah satu pekerjaan yang dilemburkan
adalah pekerjaan pembesian balok dan plat lantai 3 yang berdasarkan time schedule
dikerjakan pada minggu ke 12 dan 13.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar nilai produktivitas antara jam kerja reguler dengan jam kerja lembur, selisih biaya
pelaksanaan yang terjadi akibat dilakukan percepatan pelaksanaan proyek dengan
menambah jam kerja lembur, disamping itu juga dicari nilai efektivitas dalam pekerjaan
lembur, untuk mengukur kinerja dari percepatan yang dilakukan.
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Berapa besar produktivitas rata-rata tenaga kerja pekerjaan pembesian pada jam
reguler?
2. Berapa besar produktivitas rata-rata tenaga kerja pekerjaan pembesian pada jam
lembur?
3. Berapa besar selisih biaya yang terjadi pada pekerjaan pembesian akibat
penambahan jam kerja lembur?
4. Berapa besar efektivitas kerja pada jam lembur?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui angka produktivitas tenaga kerja pekerjaan pembesian pada jam
reguler.
2. Untuk mengetahui angka produktivitas tenaga kerja pekerjaan pembesian pada jam
lembur.
3. Untuk mengetahui selisih biaya yang terjadi pada pekerjaan pembesian akibat jam
kerja lembur.
4. Untuk mengetahui seberapa efektif jam lembur dilakukan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif, yaitu penelitian yang
meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan
yang menyangkut pada keadaaan waktu yang berjalan pada penelitian. Subyek dalam
penelitian ini, adalah kelompok tenaga kerja pada pekerjaan struktur pada proyek
Pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara. Adapun variabel
bebas dalam penelitian ini, yaitu jam kerja regular dengan jumlah jam kerja 8 jam/hari
dan jam kerja di luar jam kerja regular atau jam kerja lembur dengan jam kerja 4 jam/hari.
Variabel tergantung dalam penelitian ini meliputi produktivitas kerja, yaitu perbandingan
antara hasil keluaran dengan hasil yang masuk atau "Output : Input" dengan menghitung
jumlah produk yang dikerjakan dalam periode waktu tertentu, biaya pelaksanaan
pekerjaan struktur yang diukur dianalisis menggunakan perhitungan volume yang telah
dicapai, dan efektivitas kerja, yaitu perbandingan produktivitas pada saat kerja lembur
dengan produktvitas kerja normal. Pada metode pengumpulan data dicari data sekunder
berupa time schedule yang dibuat oleh kontraktor serta BOQ sesuai spk dan data primer
dari hasil observasi atau pengamanatan langsung berupa waktu observasi, produktivitas
tenaga kerja, biaya pelaksanaan pekerjaan, serta volume pekerjaan. Kegiatan observasi
lapangan dilakukan dengan memanfaatkan beberapa peralatan, yaitu lembar formulir
observasi/pencatatan jam kerja, alat tulis dan alat bantu lain, stopwatch atau jam tangan
sebagai penunjuk waktu, smartphone untuk mengukur suhu lingkungan, kamera sebagai
alat untuk melakukan dokumentasi saat pekerjaan berlangsung, komputer sebagai alat
proses pengolahan data, serta aplikasi Ms. excel untuk proses pengolahan data. Pada
penelitian analisis tingkat produktivitas tenaga kerja serta biaya pada proyek
pembangunan unit layanan kanker terpadu RSUD Bali Mandara, ada beberapa analisis
data yang dilakukan, diantaranya standard time dengan menjumlahkan basic time,
relaxation allowances dan contogengency allowances kemudian dikalikan dengan jumlah
presentasi antara nilai relaxation allowances dan contingency allowances yang
didapatkan melalui pengamatan secara aktual di lapangan untuk mendapatkan nilai
standard time, selanjutnya kuantitas pekerjaan yang merupakan data primer yang memuat
volume pekerjaan dan diperoleh dari shop drawing (gambar kerja), jumlah pekerja yang
merupakan data primer yang diperoleh saat pengamatan dilakukan dan dicatat pada form
observasi, produktivitas dengan menggunakan rumus produktivitas dari Dipohusodo
(1996), yaitu = 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝐻𝐻 (Dipohusodo, 1996), selanjutnya mencari biaya pelaksanaan
𝐽𝐽𝐻𝐻𝐽𝐽 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝐻𝐻

dengan analisa harga satuan pekerjaan berupa, biaya harga upah / pekerja proyek, biaya
peralatan / mesin untuk operasional proyek, biaya bahan / material bangunan mengacu
pada harga proyek/BOQ pembangunan unit layanan kanker terpadu RSUD Bali Mandara
berlangsung, dan analisis efektivitas kerja dihitung berdasarkan perbandingan
produktivitas pada saat kerja lembur dengan produktvitas kerja normal. Adapun hasil dari
perbandingan tersebut dinyatakan efektif apabila rasio Lembur/Normal > 1, sedangkan
untuk pekerjaan tidak efektif dinyatakan bila rasio Lembur/Normal < 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Produktivitas Pekerjaan Pembesian Balok Dan Plat Lantai
Tabel 1 Produktivitas tenaga kerja pada jam reguler
Tanggal Jenis Pekerjaan Produktivitas
Kg/orang/hari
23/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (5, A-C) 638.27
23/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (5, C-E) 474.72
23/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (4, C-D') 637.81
Pemasangan tulangan balok grade (E, 4-6), (C, 4-6), (B, 4-
24/08/2019 489.28
5), (4, B-C), (3, B'-D), (2, A-D)
25/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (E, 6-7), (7, C-E) 342.18
25/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (D, 6-7) 809.24
25/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (7, B-C) 899.01
26/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (A, 6-7) 751.89
26/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (B, 3-4), (C, 2-3) 761.26
26/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (7, A-B), (C, 6-7), (B, 5 568.56
26/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (4, A-B), (A, 3-4), (3, A 505.43
26/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (4, A-B), (A, 3-4), (3, A 505.43
27/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( reguler ) 455.14
Pemasangan tulangan balok grade (E, 1-2), (2, D-E), (D, 1-
27/08/2019
4) 698.92
27/08/2020 Pemasangan tulangan balok grade (3, D-G), (G, 3-4) 610.03
27/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (1, B-E) 570.85
27/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (1, A-B), (A, 1-3) 407.68
28/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( reguler ) 426.57
28/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (B, 1-3), (C, 1-2) 566.22
29/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( reguler ) 516.16
30/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( reguler ) 543.99
30/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( reguler ) 486.13
31/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( reguler ) 496.39
31/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( reguler ) 682.96
Sumber : Hasil Analisa
Sehingga tingkat produktivitas tenaga kerja pekerjaan pembesian pada proyek
pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara pada jam reguler
dapat diketahui produktivitas rata-ratanya yaitu sebesar 579,74 kg/orang/hari untuk
pekerjaan pembesian balok dan 515,33 kg/orang/hari untuk pekerjaan pembesian plat
lantai.
Tabel 2 Produktivitas tenaga kerja pada jam lembur
Tanggal Jenis Pekerjaan Produktivitas
Kg/orang/hari
23/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (6, A-B'), (D,4-6) 502.24
23/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade 6, B'-E 346.61
24/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (A, 4-6) 555.27

25/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (B, 6-7)


892.43
26/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (4, D'-G), (E, 2-4) 462.65
26/08/2019 Pemasangan tulangan balok grade (C, 3-4) 737.47
27/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( lembur ) 447.64
28/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( lembur ) 428.32
29/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( lembur ) 515.62
30/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 ( lembur ) 462.25

Sumber : Hasil Analisa


Sehingga tingkat produktivitas tenaga kerja pekerjaan pembesian pada proyek
pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara pada jam lembur
dapat diketahui produktivitas rata-ratanya yaitu sebesar 520,61 kg/orang/hari untuk
pekerjaan pembesian balok dan 463.46 kg/orang/hari untuk pekerjaan pembesian plat
lantai.
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pembesian Balok dan Plat lantai
Tabel 3 Biaya pekerjaan pembesian balok dan plat lantai
Jenis Pekerjaan Nilai

Biaya pekerjaan pembesian balok dan plat lantai


Rp381,561,032
(Sebelum penambahan jam kerja lembur)
Biaya pekerjaan pembesian balok dan plat lantai
Rp390,850,015
(Setelah penambahan jam kerja lembur)
Sumber : Hasil Analisa
Sehingga selisih biaya yang terjadi akibat penambahan jam kerja lembur pada
pekerjaan pembesian balok dan plat lantai 3 adalah sebesar Rp.9.288.983,00.
3. Perhitungan Efektivitas Kerja
Tabel 4 Efektivitas pekerjaan pembesian balok dan plat lantai pada jam lembur

Tanggal Jenis Pekerjaan Efektivitas


23/08/2019 Pembesian Balok Lantai 3 0.727
24/08/2019 Pembesian Balok Lantai 3 1.135
25/08/2019 Pembesian Balok Lantai 3 1.306
26/08/2019 Pembesian Balok Lantai 3 0.928
27/08/2019 Pembesian Balok Lantai 3 0.651
27/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 0.984
28/08/2019 Pembesian Balok Lantai 3 0
28/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 1.004
29/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 0.999
30/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 0.897
31/08/2019 Pembesian Plat Lantai 3 0
Sumber : Hasil Analisa
Sehingga besarnya efektivitas kerja pada jam kerja lembur pada pekerjaan
pembesian adalah 0,950 untuk pekerjaan pembesian balok dan 0,971 untuk pekerjaan
pembesian plat lantai,

SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja pekerjaan pembesian pada proyek
pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara pada jam
reguler dapat diketahui produktivitas rata-ratanya yaitu sebesar 579,74
kg/orang/hari untuk pekerjaan pembesian balok dan 515,33 kg/orang/hari untuk
pekerjaan pembesian plat lantai.
2. Besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja pekerjaan pembesian pada proyek
pembangunan Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara pada jam
lembur dapat diketahui produktivitas rata-ratanya yaitu sebesar 520,61
kg/orang/hari untuk pekerjaan pembesian balok dan 463.46 kg/orang/hari untuk
pekerjaan pembesian plat lantai.
3. Besarnya selisih biaya yang terjadi akibat penambahan jam kerja lembur pada
pekerjaan pembesian balok dan plat lantai 3 adalah sebesar Rp.9.288.983,00.
4. Besarnya efektivitas kerja jika ditinjau berdasarkan nilai produktivitas pekerja
maka efektivitas kerja pada jam kerja lembur pada pekerjaan pembesian adalah
0,950 untuk pekerjaan pembesian balok dan 0,971 untuk pekerjaan pembesian plat
lantai, sehingga penerapan kerja lembur kurang efektif untuk dilakukan
dikarenakan rasio lembur/normal <1.
Saran yang dapat penulis berikan mengenai kajian ini antara lain sebagai berikut :
1. Pihak perusahaan diharapkan melakukan perencanaan dan pengambilan tindakan
yang lebih tepat pada kebijakan penambahan jam kerja lembur seperti
menggunakan pekerja yang berbeda pada pekerjaan lembur sehingga tidak terjadi
penurunan pada produktivitas pekerja pada jam lembur.
2. Untuk menghindari pengeluaran biaya yang berlebihan apabila terjadi
keterlambatan, pihak perusahaan diharapkan lebih teliti dalam pengambilan
keputusan seperti melakukan penambahan jam kerja lembur atau menambah jumlah
tenaga kerja sehingga dalam proses pelaksanaannya dapat menghindari
pembengkakan anggaran biaya yang berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek & Konstruksi. Jogjakarta: Kanisius
Harianto, F., Syafiudin, M. (2008). Perbandingan Produktivitas Kerja Lembur Dan Kerja
Normal Di Proyek Rehabilitasi Tertviinal Joyoboyo. Jurnal Tptek, Vol 1, No.l
Herjanto. (2009). Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Grasindo
Thomas, Partono. (2010). Model Produktivitas SMKN Bisnis-Manajemen di Eks
Karesidenan Surakarta (Disertasi). Semarang: Program Pascasarjana Universitas
Negeri Semarang

You might also like