You are on page 1of 11
BABY BALANS AIR DAN EKSKRESI Air berperanan sangat penting dalam kehidupan, dan tidak ada kehidupan yang terlepas dengan air. Fungsi jaringan yang normal dan perkembangannya dalam kehidupan cairan tubuh, Kebanyakan ion-ion hewan tergantung, terpelihara dan terkontrolnya komposi dan molekul-molekul penyusun bagian kehidupan mempunyai hubungan kimiawi dan fisik dengan air, Jumlah bahan kimia yang termasuk cairan sangat besar, demikian_ pull air ‘mempunyai sifat fisik yang khas, yaitu: air mempunyai panas spesifik yang sangat tinggi, schingga air dapat menyimpan sejumlah panas yang besar tanpa adanya kenaikiin temperature yang besar, Schingga air tidak hanya memberikan bahan pada proses teijadiniya kehidupan, tetapi juga ikut berperan aktif dalam proses tersebut. Distribusi air dalam tubuh Total air dalam tubuh bervariasi diantara species, uniur, jenis kemain, pakan dan kondisi-kondisi lainnya, Kandungan air tertingi ditemlikan pada hewan yang baru lahir, dengan meningkatnya umur maka kandungan aif ménurun secara cepat kemudian sangat perlahan. Pada umumnya, hewan dewasa yang kurus (nonherbivora) mempunyai kandungan total air tubuh sekitar 70% dari berat badahnya. Jaringan lemak akan menurunkan kandungan air sebesar 10%, sehingga total air. tubuly pada seekor hewan yang gemuk akan lebih rendah dibandingkan hewan yang kurusStatu hasil penelitian menunjukkan bahwa ternak sapi yang sangat kurus sekitar 70% dafi\berat badannya adalah air, sedangkan pada sapi yang sangat gemuk sekitar 40%. Air yang terkafidung dalam tubuh ada 2 macam, yaitu cairan intraseluler (intracellular fluid) dan cairah ¢kstraseluler (extracellular fluid, ECF). 1. Cairan-intraseluler (ICF). Merupakan eairan yang berada di dalam sel. Volume cairan ifitaSeluler ini tidak dapat diukur secara langsung, akan tetapi dapat dibitung dengan ‘mengurangkan volume ECF dari volume ait tubuh total (ATT), 2. Cairan ekstrascluler (ECF), Merupakan eairan yang berada di luar sel, terkelilingi oleh Kulit tubuh, Dari cairan ini sel menerima oksigen dan bahan makanan, ke dalam cairan ini pula sel_menyingkirkan sampah metabolismenya, Pada binatang dengan sistem vaskularisasi tertutup, cairan ekstrasel dibagi menjadi dua bagian, yaitu cairan interstisial (cairan celah-celah) dan plasma darah yang beredar. Cairan intertisial adalah bagian dari CES yang berada di luar sistem vaskular, Pengukuran volume CES yang paling tepat adalah dengan menggunakam radioaktif inulin, Radiokatif inulin dibuat dengan menggantikan satu dari atom-atom C molekulnya dengan “C. Tabel 1. Air total tubuh sebagai presentase dari berat badan dihubungkan dengan usia dan S jenis kelamin (%) SS Usia (th) Laki-laki Wanita S 10-18 59) 37 18—40 61 51 40-60 35 Lebih dari 60 .ent/LectureNotes/Spring/BodyFluid doe ‘pembagian air dalam tubuh adalah sebagai berikut 1. “50% berat badan berada dalam sel 7 Ap 5% berat badan berada dalam ruang-ruang interstitial : Pa 5% berat badan berada dalam plasma darah & Air dalam saluran pencemaan meskipun keberadaannya diluar jaringan tubuh S biasanya dimasukkan sebagai air ekstraseluler. Cairan cerebrospinal, aqueous humor pada vv ‘mata, cairan synovial (persendian), urine dan empedu merupakan sub bagian dari ECF yang mungkin mempunyai Karakteristik tersendiri, eairan-cairan tersebut disebut sebagai Cairan transceluler. Perpindahan air diantara kompartemen-kompatemen cairan Molekul air secara cepat dapat menembus membran sel, yaitu bila terjadi perbedaan tekanan osmose dan hydrostatik diantara bagian-bagian cairan tubuh maka perpindahan air akan terjadi Dan apabila tekanan hydrostatik tidak ada (kurang) maka hasil perpindahan air hanya. ‘merupakan usaha untuk menyamakan konsentrasi (osmoconcentr ion cairan). Keseimbangan air (water balance) ® Jumlah atau total air dalam tubuh secara relatif selalu Konstan dari hari ke hari Air tubuh naik dengan masuknya makanan dan minuman atau adanya prodik akhir dari metabolisme sel, dan hilangnya air dari tubuh melalui urine, expitisi gas dan fese. Air yang dikonsumsi bebas (air minum) pada sapi yang laktasi"sangat penting. Untuk ‘memproduksi susu | liter dibutuhkan 4-5 liter air, Kandiingaryair yang berasal dari pakan biasanya hanya sekitar 30%. Air yang berasal dati‘hasil metabolisme yakni adanya oksidasi hydrogen dalam pakan: Karbohidrat Protein Ly TCA 5 120 +CO> + energi Lemak 100 gram Karbohidrat akar-menghasilkan 60 gram H20 100 gram protein akaimenghasilkan 42 gram H,0_ 100 gram lenak akan menghasilkan 100 gram 1,0 Sehingga pada temabyang laktasi kehilangan sejumlah besar air di dalam susunya. Contoh balans aif per hari (1) pada sapi Holstein dengan pakan /egume hay: Tidak laktasi Laktasi Intake air minum 26 31 pakan 1 2 Air metabolik 2 3 Output Feses 12 19 Urin ii i Penguapan 10 4 susu 0 12 Untuk menontrol pengaturan volume air dalam tubuh biasanya dilakukan dengan menukur pakan dan minum yang masuk dan ekskresi air keneing, Haus dan minum air 4M Hilangnya air dari tubuh terjadi secara kontinyu dan pada periode waktu tertentu terjadi Kekurangan (deficit) air tubuh, hal ini ditanggulangi dengan minum air, Kurangnya air tubuh menyebabkan rasa haus dan dibarengi tungkah Taku inginmiiium air Haus ditandai dengan pengeringan kerongkongan dan mulut Karena medurtinnya sekresi kelenjar ludah Sistema yang mengontrol haus dan keinginan untuk minuiM{terletak di dalam medial hypothalamus, MM Pereobaan pada kambing: dengan menempatkan sélektroda pada dacrah medial hypothalamus, kemudian dirangsang dengangistrik maka kambing tersebut segera ‘meneari dan minum air, meskipun sebenaftiya kambing tersebut tidak haus. Dan dia akan minum terus sampai 40% dari berat badannya. Eksresi air kencing dan pengontrolannya oleh hormon ila seekor hewan dikuraigi pemberian anir minumnya maka jumlah air yang dickskresikan lewat urigimenurun, dan sebaliknya bila ditambah pemberian air ‘minumnya, meskipumada batasnya. Volume mininitmi urin ditentukan oleh jumlah cairan yang diekskresikan dan oleh kemampuah ginjal (kidney) mengkonsentrasi urin Maksinidin konsentrasi urin (osmol/!) sangat bervariasi diantara hewan, Pada anjing 2.3, domba 3,2. kucing 3.3, kelinci 1,9 dan manusia 1,5. ) Ekskresi air lewat ginjal terutama dikontrol oleh ADH (anti deuritie hormone, da glandula pituitary pars posterior ri) yang juga dikenal sebagai vasopressin, ADH berpengaruh terhadap nephron untuk menaikkan reabsorpsi air dan ekskresi uri turun, Selama pengurangan pemberian air maka Konsentrasi ADH dalam darah naik dan volume urin menjadi turun, hewan mengalami overhydrasi, ADH dalam darah berkurang dan urin yang keluar banyak serta konsentrasinya menurun sampai mendekati konsentrasi_ plasma. Bila m ADH, dan_ bila osmikonsentrasi plasma turun maka akan mengakibatkan sedikit atau sama sekali tidak osmokonsentrasi plasma _naik, akan merangsang _pelepa ada pelepasan ADH. 1M Pelepasan ADH juga dapat terangsang oleh adanya rasa sakit (pain), olah raga (exercise) dan stress. Dehidrasi M Hewan sering mengalami problem dehidrasi yang perlahan, karena intake air Kuang (air hanya kadang-kadang tersedia) padahal hilangnya air berlangsung secara tefus menerus, MM) Dehidrasi dapat mengakibatkan ganggung fngsi fisiologis yang getivs Karena selain kehilangan air, juga kehilangan elektrolik-elektrolit, ™@ Tanda awal dehidrasi adalah kecenderungan untuk meneari’dan minum air, bersamaan urin menurun, M_ Dehidrasi dapat diperbaiki apabila air yang bilan sekitar 1-2% dari berat badan, sedangkan bila sampai 10% sangat sulit @ipérbaiki serfa mengakibatkan gangguan fisiologis yang sangat serius. M™ Kebanyakan hewan tidak mau makin Selama dehidrasi yang hebat, karena bagian yang, hilangnya berat tubuh adalah Nilangnya substan jaringan yang digunakan untuk metabolisme energi. Sumber air tubuh(Yang’ dapat segera digunakan adalah ECF, dan apabila kecepatan hilangnya sangatcepat, maka volume ECF berkurang dengan sangat cepat pula. Pada dehideisi yang lambat, hanya akan terjadi perpindahan air dari sel ke dalam ECF M Sclam&pengurangan air akan mengakibatkan air tubuh berkurang, schingga terjadi kenaikan osmokonsentrasi ECF dan penurunan volume ECF, akibatnya akan merangsang, nmhinum dan penurunan ekskresi urin. GINJAL (KIDNEY) Fungsi utama ginjal adalah sebagai tempat pembentukan urin. Schubungan dengan itu ginjal mempunyai sejumlah fungsi yang menjaga integritas fisiologis terhadap volume ECF, proses-prosesnya: 1. Penyimpanan air, Kation tertentu, glukosa dan asam amino, Penyimpanan bahan tersebut digunakan secara tuar, dan secara langsung Kembali ke cairan tubuh sesuai dengan kebuthan tubuh, dan kelebihannya diekskresikan lewat urin 2. Menyingkirkan/membuang: M Nitrogenous yang merupakan produk akhir basil metabolisme protein, terutarna urea (pada bangsa burg asam ureat), kreatinin dan ammonia HM Kelebihan ion H dan memelihara pH fisiologis cairan tubuh, H Seryyawa organic komplek baik yang endogenous maupun yang eksogenous Dua substrat endokrin penting yang disekresikan ginjal, yaitu erythropoietin dan rennin, Erythropoietin berperanan dalam hematopoiesis. Renin ikut berperan dalam pengaluran sekresi aldosteron oleh kortek adrenal Secara anatomis ginjal pada mamalia terdiri dari dua tip€nephron yang. dapat dibedakan, yaitu pada daerah cortex yang disebut glomerulus dan perluasan dari lengkung Henle yang menembus medulla. (Source: http://www biology.cku, edwRITCHISO/342notes 1 0.htmD) Mammatian kidneys are divided into the CORTEX (5), MEDULLA (6), & PELVIS (4). Cortex contains renal corpuscles & lots of capillaries. Medulla contains collecting ducts and loops of Henle; divided into pyramids (7) & colurnns (2). Pelvis - hollow; receives the urine (which exits the kidney via the ureter - 3) (Source: http://rwwbiology.eku.edwRITCHISO/342notes10.htmly Bowman's capsule, 2 = glomerulus, 3 Selferent arteriole, 5 = proximal convoluted tubule, 6 = distal convoluted tubule, 7 = ferent arteriole, collecting duct, 8 = loop of Henle, and 9 = peritubular capillaries Siklus renalis Pembentukan urin dinmlai dengan suatn ultrafikast plasma menembus dinding kapiler glomerolus dan kapsula Bowman ke dalam akhisan glomerolus dari nephron. Energi yang digunakan dalam proses filtrasi ini disediakan oleh jantung dalam bentuk tekanan darah di dalam kapiler glomerolus dan yang berlawanan tekanan osmotic cop koloid dari plasma protein plus tekanan intrinsik jaringan Binal. ‘Tekanan filtrasi = tekanan daralrkapiler — (cop plasma protein + tekanan jaringan) Fungsi utama glorfgrilus adalah sebagai saringan, Glomerulus merupakan sebuat membran yang berheda” permeabilitasnya yang terditi dari endothelin kapile-kapiler glomerulus, menibrafia dasar dan Iekukan kapsula Bowman yang merupakan lewatnya cairan, ion-fon dan kristal-Kristal penyusun darah ke dalam ruang Bowman, Darah merah dan ‘kebanyaka plasma protein tidak tersaring lewat membrana glomerolus. Albumin merupakan ‘proteitl yang berada dalam cairan glomerulus yang terultrafiltrasi. Mekanisme reabsor psi ion dan ekskresi Reabsorpsi sodium terjadi pada beberapa levi nephronnya, yaitu: 1. Dalam tubulus kontortus proksimal 2, Segmen lengkung henle ascenden tebal 3, Dalam tubulus kontorms distal 4, Pada duktus pengumpul (collecting ducts) Kapiler-kapiler doberi darah oleh arteri afferent kemudian dialirkan oleh arteri efferent yang sedikit lebih kecil. Kebanyakan reabsorpsi Na disertai oleh reabsorpsi Cl Meskipun demikian reabsorpsi Na juga berhubungan dengan proses pertukaran ion yang, secara fisiologis untuk memelihara keseimbangan asam-basa dan io} tubuh, on penyusun eairan Reabsorpsi bikarbonat Proses pertukaran ion berhubungan dengan reabsorpsi Na termasuk sistim pertukaran baik ion H atau K atau Na. Transport ion H ke dalam urine berlangsung dalam tubulus contortus proksimal, tubulus conturtus distal dan dalam collecting duet Sumber ion H berasal dari metabolisme sel-sel tubulus renalis dan perubahan CO wenjadi asam karbonat dan disosiasi asam karbonat ke dalam ion-ion H dan bikarbonat, Sekersi ion H oleh sel-sel tubulus renalis secara relatif bertanggung jawab terhadap tingginya pH intraseluler. Jon K disaring lewat glomerolus ke dalam filtrate tubulus, dan hampir direabsorpsi secara komplit oleh tubulus contortus proksimal, Proses transport aktif'terjadi pada reabsorpsi ion K ini Proses transport renalis untuk senyawa‘organik Sejumlah besar berlangsungfnelalui 2 jalan, yaitu dari cairan tubulus menuju plasma dan sebaliknya, serta dikeskresikan ke dalam urin. 1. Glukosa Reabsorpsi glukosa dari filtrate tubulus di dalam tubulus confurtus proximal, transportnya secara aktif; GlukOsa diangkut melewati suatu. gradient konsentrasi (pada normal level plasma: 100%mg/100 ml plasma, dan semua glukosa yang tersaring direabsorpsi) dengan suatu “proses ‘yang membutuhkan energi metabolisme. Selama reabsorpsi, glukosa tidak mengalami fosforilasi. Hexosa dapat direabsorpsi sampai laju maksimal dan apabila glukosanya berlebihan, reabsorpsinya terbatas dan diekskresikan ke dalam urin. Glukosa dalam urin = glukosa tersaring- glukosa yang direabsopsi 2. Asam amino (aa) Asam amino yang tersaring oleh glomerulus direabsorpsi oleh beberapa sistema aktif transport yang berlainan, Asam amino dasar, lisin, arginin, histidin dengan sistim transport biasa, dan diantara asam amino tersebut saling berkompetisi. Sedangkan dua sistim transport asam amino yang lain yaitu: Reabsorspi leucin dan isoleucin 1H _ Reabsorpsi prolin, hidroxyprolin dan glisin, Reabsopsi asam amino membutuhkan adanya pyridoxal phosphate sehingga terbentuk asam amino- pyridoxal phosphate dan ion metallic (Mg'*). Kompleks tersebut membantu transport asam amino dari filtrate tubulus ke dalam intra seluler pool asam aihitio dan selanjutn ya ke dalam aliran darah peritubular! 3. Asam urat Asam urat dibentuk dari hasil degradasi purin, adenin dan Guanian. Keeuali pada manusia dan mamalia tinggi (beruk) asam urat diubah menjadi allantaif oleh ensim uricase. Produk akhir dari metabolisme purin dibuang dalam urin milahi-kombinasi proses filtrasi, sekresi dan reabsorpsi, Pengaturan hormonal fungsi renalis a. Penyimpanan air diatur oleh sistem hypothalanio-neurchypophyseal oleh hormon ADE. ADH dibebaskan bila terjadi kenaikan“osmololitas plasma misal: selama pengurangan pemberian air akan merangsangdsnioreceptor yang terletak dalam hypothalamus, rence ke dalam kemudian melalui systema syarai*impuls ini dibawa lewat medianen neurohypophysis. Pelepasarl ADH juga disebabkan oleh turunnya volume ECE, rasa takut dan sakit, Pelepasam ADFi-dihambat oleh adanya overhidrasi dan turunnya osmolalitas plasma, schingga ginjal akan mengekskresikan air sebagai urin yang hypotonis. Pengrusakan Cpada bagian hypothalamo-neurohypophyseal_menyebabkan diabetes insipidus, yakhi ekskresi air kencing yang hypotonis yang banyak dan mendorong untuk minum:ait yang banyak. b. Mormon STH (GH) meningkakan laju filtrasi glomerulus (glomerulus filtration rate = GFR). Sedangkan TSH mempunyai efek seperti GH (tidak langsung). ACTH mempunyai efek pada fungsi renalis pada cortex adrenal. Aldosteron juga berperanan pada pengaturan fungsi renalis. Kekurangan aldosteron pada anjing ditandai dengan hilangnya NaCI dan air dalam urine dan terjadi retensi K dan urea dalam plasma, Pemberian cortisol (hydrocortisone), deoxycorticosterone/aldosterone cepat_mengembalikan gangguan ini dan bersamaan dengan naiknya GFR. Aldosteron sekarang dikenal sebagai mediator utama dalam pengaturan ginjal terhadap keseimbangan ion Na dan K. Sistim renin-angiotensin Ginjal tidak hanya sebagai target organ terhadap aldosteron tapi juga berpartisipasi dalam pengaturan sekresi aldosteron oleh cortex adrenal, Sel-sel justaglomerular ginjal ‘menghasilkan ensim proteolysis yaitu Renin yang dibebaskan dalam sirkulasi sistemik. Renin bereaksi dengan alpha globulin untuk memproduksi suatu decapeptide yang dikenal sebagai angiotensin I. Dengan adanya peptidase yang berada dimana-mana (Yaiig, dikenal sebagai ensim pengubah) akan melepaskan 2 residu asam amino dari dévappetide dan membenuk octapeptide (Angiotensin II). Pada anjing urutannya: aspartyl-arginyl- valyl-tyrosiy-isoleueyl-histidyl-prolyl-phenylalanine). Angiotensin II adalah vasokontrictor yang kuat dan merangsang sékresi aldostreon pada zona glomerulosa dari adrenal cortex. Systema renin-angiotensin secara nyata diaktifkan adanya_kontrik vena cava, hemoragik dan Kondisi-Kondisi lain yang menurunkan efektifitas volume sirkuasi darah, c. Cortisol Cortisol menyebabkan efel reabsorpsi, NaYpada renalis dan ekskresi K, yang pada umumnya efeknya sama dengan aldsteron 4. Parathyroid Eksresi Ca dan P di dalam urin diatur oleh hormon parathormon (dari glandula parathyroidea) dai)

You might also like