You are on page 1of 15

Fauzan Muttaqien

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN


KERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT. BRI (Persero), tbk. CABANG
LUMAJANG.

Oleh :
Fauzan Muttaqien
agdanby@yahoo.com
STIE Widya Gama Lumajang

ABSTRACT

" Influence of Leadership and Compensation Employee Satisfaction


Against Outsourcing at. BRI (Persero),Tbk. Branch Lumajang conducted by
survey (eskplanatory analytical , with a sample of 42 employees of outsourcing
and using correlation and regression analysis). Operationally purpose of this study
is to investigate and test empirically (1) Effect of simultaneous compensation
of leadership and employee job satisfaction outsourcing, (2) Effect of partial
compensation of leadership and employee job satisfaction outsourcing, (3) Which
of the dominant independent variable influence on employee job satisfaction
outsourcing. Results show the following: 1 ) The first hypothesis is that the testing
simulatan influence of leadership on job satisfaction and compensation amounting
to 20.305 and Fcount known Ftable 3,232 , because of Fcount > F table the first
hypothesis can be accepted . 2 ) For the second hypothesis about the partial effect of
leadership on job satisfaction and compensation known result that tcount Leadership
and Compensation for 2042 amounted to 4,630 compared with the known ttable
2,021 so tcount > ttable thus the second hypothesis can be accepted. 3 ) As shown
by the standardized coefficient B, variable compensation = 0.571 greater than 0.252
leadership variables. Thus it is said that the variable compensation has a dominant
influence on job satisfaction.

Keywords : Leadership , Compensation , Job Satisfaction,

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 19


Fauzan Muttaqien

Setiap organisasi pemerintah maupun penekanan pada upaya memuaskan karyawan.


swasta akan fokus pada orientasi pengembangan Loyalitas pelanggan (konsumen) terjadi
usaha jangka panjang, yaitu meningkatkan karena dominasi aspek kepuasan pelanggan.
pendapatan usaha yang sekaligus berpengaruh Asumsi ini akan tepat jika ditinjau dari aspek
pada peningkatan kesejahteraan para pegawai. profitabilitas yang berasal dari para pelanggan
Hal ini merupakan salah satu indikator (financial oriented). Akan tetapi kepuasan
terciptanya Good Corporate Governance dan loyalitas pelanggan tidak akan terjadi
sebuah Perusahaan. jika kontribusi karyawan yang diindikasikan
Namun dalam prakteknya sering oleh sikap ataupun perilaku kepuasan kerja
menghadapi kendala. Salah satu faktor kurang optimal. Dalam hal ini, jika terjadi
penyebabnya adalah ketidakpuasan kerja. ketidakpuasan kerja para pegawai akan
Selanjutnya akan berdampak terhadap kinerja berpengaruh kepada loyalitas pelanggan,
pegawai maupun organisasi. Karena itu salah kepuasan pelanggan dan akhirnya akan
satu langkah yang ditempuh perusahaan adalah memperburuk kinerja perusahaan. Misalnya,
mengupayakan terciptanya kepuasan kerja terjadi berkurangnya mutu pelayanan (bad
pegawai sebagai motivasi pencapaian hasil services), penurunan jumlah produksi dan
kerja dan keuntungan perusahaan (optimal omzet pemasaran yang berakibat pada
out put/yield). Dengan kata lain, produktivitas penolakan hasil produksi (defect), in-efisiensi,
atau hasil kerja karyawan akan meningkat penurunan citra (goodwill) dan kerugian
seiring dengan terciptanya kepuasan kerja. perusahaan lainnya baik yang bersifat
Ketika seseorang merasakan kepuasan kuantitatif maupun kualitatif.
bekerja. Sedikitnya secara psikologis Moh. As’ad (1980:109) menyatakan
akan mengerahkan semaksimal mungkin bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kemampuannya untuk menyelesaikan kepuasan kerja dapat digolongkan menurut: (1)
pekerjaannya secara efektif dan efisien. Faktor Individual; umur, jenis kelamin dan
Kepuasan kerja dapat diukur pada seberapa sikap pribadi terhadap pekerjaan. (2) Faktor
besar seorang pegawai menyukai pekerjaannya Hubungan Antar Karyawan; hubungan
(Cherington, 1987:82). antara manajer dan karyawan, hubungan sosial
Kepuasan kerja merupakan sikap diantara sesama karyawan, sugesti dari teman
umum pekerja tentang pekerjaan yang sekerja, faktor fisik dan kondisi tempat kerja,
dilakukannya, karena pada umumnya apabila emosi dan situasi kerja. (3) Faktor Eksternal;
orang membahas tentang sikap pegawai, yang keadaan keluarga, rekreasi, pendidikan.
dimaksud adalah kepuasaan kerja (Robbins, Menurut Chruden & Sherman (1972:312-
1994:417). Pekerjaan merupakan bagian yang 313), faktor-faktor yang biasanya digunakan
penting dalam kehidupan seseorang, sehingga untuk mengukur kepuasan kerja pegawai
kepusan kerja juga mempengaruhi kehidupan adalah: (a) isi pekerjaan, penampilan tugas
seseorang. Oleh karena itu, kepuasan kerja pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol
adalah bagian kepuasaan hidup (Wether dan terhadap pekerjaan; (b) supervisi; (c)
Davis, 1982:42). organisasi dan manajemen; (d) kesempatan
Sementara itu, beberapa perusahaan untuk maju; (e) gaji dan keuntungan finansial
saat ini menekankan kunci sukses nya lainnya seperti adanya insentif; (f) rekan kerja;
kepada bagaimana menciptakan kepuasan dan (g) kondisi pekerjaan.
pelanggan (konsumen). Langkah ini dianggap Salah satu cara untuk menentukan apakah
lebih fundamental dibandingkan dengan pekerja puas dengan pekerjaannya atau tidak

20 Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944


Fauzan Muttaqien

adalah membandingkan pekerjaan mereka transport, tunjangan Jamsostek, tunjangan


dengan beberapa pekerjaan ideal tertentu (teori pengganti cuti, THR, santunan karyawan
kesenjangan). Selanjutnya dapat disimpulkan Migas, pakaian kerja dan lain-lain. Namun
dalam respons umum pekerja sebagai hasil dalam prakteknya, karena status karyawan
persepsi mengenai hal-hal yang berkaitan outsourcing adalah kontrak, maka upah/take
dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja akan home pay antara karyawan tetap Pertamina
didapat apabila ada kesesuaian antara harapan dengan karyawan outsourcing terdapat
pekerja dengan kenyataan yang ditemui dan perbedaan yang menyolok. Take home pay
didapatkannya dari tempat kerja. Didalamnya rata-rata karyawan tetap Pertamina per bulan
terdapat persepsi pekerja mengenai hal- (golongan terendah saat itu/gol. 13) = ± Rp.
hal yang berkaitan dengan rasa aman, rasa 6.000.000,-(enam juta rupiah) sedangkan
adil, perasaan menikmati, gairah, status dan karyawan outsourcing = ± Rp. 1.200.000,-
kebanggaan. (satu juta dua ratus rupiah).
Dalam persepsi yang melibatkan Hal tersebut berarti terdapat sinyalemen
situasi/lingkungan kerja meliputi interaksi pemberian kompensasi tidak diberikan
kerja, kondisi kerja, pengakuan, hubungan secara optimal sebagaimana yang telah
dengan atasan dan kesempatan promosi. disepakati dalam MOU. Selain itu, secara
Selain itu juga terdapat sinergi (kesesuaian) hukum tidak ada hubungan struktural antara
antara kemampuan dan keinginan pekerja perusahaan pemberi kerja (Principal) dengan
dengan kondisi organisasi tempat bekerja para karyawan outsourcing. Pengelola dan
yang meliputi jenis pekerjaan, minat, bakat, yang mengatur para karyawan outsourcing
penghasilan dan insentif. dalam perusahaan induk adalah perusahaan
Sementara itu antara dunia usaha, dunia outsourcing (Vendor) yang bersangkutan
pekerja serta pekerjaan itu sendiri semakin sejak proses rekrutmen, pelatihan/magang,
dinamis menjemput fenomena transformasi penempatan, pengupahan & penggajian
kehidupan manusia. Salah satunya adalah (kompensasi), pengawasan kerja hingga
pola rekrutmen tenaga kerja dengan sistem absensi dan lain-lain.
Outsourcing. Sistem tersebut tidak terlepas dari Dengan demikian, terbaginya dua institusi
trend perusahaan saat ini untuk mengantisipasi internal yang berbeda dalam pengelolaan
risiko benturan atas peraturan pemerintah dan SDM (principal dan perusahaan outsourcing)
strategi kelangsungan hidup perusahaan. Atau dan perbandingan pemberian nilai kompensasi
membagi risiko atas persoalan SDM dari aspek yang menyolok pada dasarnya akan berakibat
ketenagakerjaan yang berkembang saat ini terjadinya kesenjangan antara karyawan
dengan pihak ketiga yang dituangkan dalam tetap dan karyawan outsourcing, baik dari
MOU (Memorandum of Understanding) aspek finansial maupun non finansial.
atau SLA (Service Level Agreement) antara Misalnya: perbedaan penghasilan (take home
Perusahaan principal (user) dengan Vendor pay) secara menyolok, perbedaan tingkat
(Perusahaan Outsourcing). kesejahteraan disebabkan oleh perbedaan
Dalam Laporan hasil penelitian Endang tunjangan penghasilan, perbedaan perlakuan
Solichin (2007) disebutkan bahwa dalam atas pengembangan karier (karyawan
kontrak kerja antara PT. Pertamina dengan tetap dijamin oleh perusahaan principal,
perusahaan outsourcing terdapat perhitungan sedangkan karyawan outsourcing tidak
kompensasi untuk para karyawan outsourcing dijamin kelangsungannya), aspirasi karyawan
seperti: upah tetap (mengacu UMR), tunjangan tetap dapat tersalurkan melalui Serikat

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 21


Fauzan Muttaqien

Pekerja perusahaan principal, sedangkan kualitas hubungan antar manusia, termasuk


para karyawan outsourcing tidak memiliki sifat-sifat kooperatif dan interaksi kelompok
organisasi advokasi. sosial.
Farid Aidid dan Malla Latif, pendiri “Tempat kerja yang menyediakan
perusahaan outsourcing Advance Career lingkungan yang positif, yang mendukung
dalam acara Indonesia Career Conference berkembangnya kepercayaan interpersonal
yang digelar oleh Universitas Bina Nusantara dan kualitas hubungan-hubungan personal
Jakarta (2007) menyatakan: “Perusahaan- akan melahirkan karyawan-karyawan yang
perusahaan outsourcing sebagai salah satu penuh komitmen dan produktif," ujar Nancy
penghubung antara tenaga kerja dengan dunia Etcoff salah seorang peneliti.
bisnis belum menjadi pilihan bagi para fresh Survei juga menemukan bahwa kepuasan
graduate yang sedang mencari pekerjaan. karyawan secara signifikan meningkat oleh
Padahal outsourcing menjanjikan banyak kepercayaan yang dibangun antar teman
keuntungan bagi karyawan. Menurut Malla, sekerja. Makin peka seseorang pada tujuan
perusahaan outsourcing merupakan pilihan seputar pekerjaannya, makin besar pula
untuk mencari pekerjaan, bahkan bukan hanya komitmen individualnya pada organisasi.
bagi lulusan baru, melainkan bisa menjadi Karyawan yang produktif lahir dari kombinasi
alternatif bagi lulusan angkatan-angkatan antara kepercayaan dan dukungan. Pakar
sebelumnya. Ditegaskannya bahwa perusahaan work place relationship Courtney Anderson
outsourcing bukan sekedar penyalur tenaga mengatakan: “hasil riset tersebut menegaskan
kerja, tapi juga menjalin hubungan yang betapa pentingnya kini bagi kalangan
dinamis karena berkaitan dengan faktor pemimpin bisnis untuk membangun kepekaan
manusia. "Jadi, dalam outsourcing tidak pada kepercayaan dan tujuan dalam organisasi
hanya terjadi transfer orang melainkan juga mereka. Menjadi pemimpin yang baik dan
pemindahan suatu proses kerja,". Sehingga, sukses dewasa ini tidak hanya sekadar
dalam perkembangannya, lanjut Malla: melaksanakan tugas, tetapi harus mampu
”outsourcing sudah melangkah lebih jauh menciptakan lingkungan yang mendukung
menjadi Business Process Outsourcing dan anggota tim menjadi bahagia, berkomitmen
bahkan belakangan berkembang lagi dengan dan produktif."
adanya Knowledge Process Outsourcing”. Aspek kepuasan kerja akhirnya menarik
Di luar manajemen, banyak resep untuk untuk diteliti karena sangat bernilai dan
menciptakan tempat kerja yang penuh sukses bermanfaat baik untuk kepentingan individu
dan produktif. Beberapa penelitian menegaskan maupun industri. Bagi individu setidak-
pentingnya membangun kepercayaan, tidaknya dapat dicari sebab dan sumber
kepekaan pada tujuan dan hubungan antar kepuasan kerja, serta upaya yang dapat
manusia yang kuat untuk mencapai tujuan. dilakukan agar dapat ditingkatkan. Sedangkan
Riset behavioral yang dilakukan tim dari bagi industri, penelitian dapat dikaitkan
Universitas Harvard dan Rumah Sakit Umum dengan manfaat ekonomis. Misalnya, dengan
Massachusetts menemukan, komitmen kepuasan kerja, perusahaan dapat menempuh
karyawan secara umum sangat dipengaruhi berbagai langkah efisiensi, pengurangan biaya
oleh kepekaan yang bersangkutan pada tujuan produksi atau peningkatan hasil produksi
kerja, perasaan atas pengaruh seseorang dan barang maupun jasa sehingga tercipta loyalitas
kepercayaan menyeluruh dalam organisasi. pelanggan secara optimal.
Sementara, produktivitas dipengaruhi oleh Dalam hal kondisi yang berpotensi

22 Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944


Fauzan Muttaqien

menimbulkan konflik dan ketidakpuasan (organik) sebanyak 140 (seratus empat


pegawai, maka dibutuhkan sistem puluh) pegawai. Penelitian difokuskan pada
kepemimpinan yang berperan untuk 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi
mengendalikan konflik serta dapat kepuasan kerja yaitu faktor kepemimpinan
membangun team work yang solid, konsisten dan kompensasi. Sehingga dapat mengetahui
melaksanakan visi dan misi perusahaan, saling apakah terdapat pengaruh variabel
melengkapi dan saling tergantung satu dengan kepemimpinan dan kompensasi secara
lainnya. simultan terhadap kepuasan kerja karyawan
Salah satu industri di bidang jasa yang outsourcing? Apakah terdapat pengaruh
menggunakan pegawai melalui sistem variabel kepemimpinan dan kompensasi
outsourcing di Kabupaten Lumajang adalah secara parsial terhadap kepuasan kerja
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), karyawan outsourcing? Variabel manakah
tbk. cabang Lumajang. Sebagai industri yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
perbankan tertua di negeri ini, tentunya kepuasan kerja karyawan outsourcing?
tidak perlu diragukan lagi penerapan sistem
manajemennya untuk mensinergikan aspek- HIPOTESIS.
aspek yang mempengaruhi terciptanya 1. Diduga terdapat pengaruh signifikan
kepuasan kerja para pegawainya, baik kepada antara kepemimpinan dan kompensasi
karyawan tetap (organik) maupun yang secara simultan maupun parsial terhadap
berstatus outsourcing. kepuasan kerja karyawan outsourcing.
Kebijakan rekrutmen pegawai dengan 2. Diduga terdapat pengaruh yang
pola outsourcing pada PT. BRI (persero), dominan dan signifikan antara variabel
tbk. Cabang Lumajang dilakukan sejak tahun kepemimpinan dan kompensasi terhadap
2004. Mekanisme yang diterapkan diawali kepuasan kerja karyawan outsourcing.
dengan pengajuan permohonan kepada
kantor wilayah BRI di Surabaya Jawa Timur METODE PENELITIAN.
tentang kebutuhan pegawai. Kantor wilayah Penelitian ini bersifat penjelasan
bekerjasama dengan Perusahaan Outsourcing (explanatory) atas respon populasi pegawai
yang semuanya berkedudukan di Surabaya Outsourcing pada PT. BRI (Persero), tbk.
untuk menyediakan pegawai sesuai dengan Cabang Lumajang sebanyak 72 (tujuh puluh
standar dan kebutuhan PT. BRI Cabang dua) orang yang diwakili oleh 42 (empat
Lumajang selaku pengguna pegawai (user) puluh dua) responden dari berbagai posisi
setelah magang di central pendidikan BRI tugas sehingga ditemukan kejadian-kejadian
Surabaya hingga siap bekerja. Selanjutnya relatif dan hubungan-hubungan antara variabel
Kanwil BRI Jawa Timur melakukan kontrak sosiologis maupun psikologis (Sugiyono,
kerjasama dengan beberapa vendor yang 2003:3).
ditandai dengan penandatanganan MOU. Sumber data yang digunakan adalah
Diantaranya PT. Prima Karya Sarana Sejahtera data Internal berasal dari subyek, obyek dan
(PKSS), PT. MUTUAL, PT. OTSORSINDO lokasi penelitian yaitu (karyawan outsourcing,
dan PT. PRISMAS. variabel-variabel terkait dan dokumen PT.
PT. BRI (Persero), tbk. Cabang BRI (Persero), tbk. Cabang Lumajang) berupa
Lumajang saat ini tercatat memiliki karyawan gambaran umum perusahaan dan informasi
outsourcing sebanyak 72 (tujuh puluh dua) sikap responden terhadap aspek-aspek
karyawan. Sedangkan karyawan tetapnya variabel penelitian yang korelatif. Sedangkan

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 23


Fauzan Muttaqien

data eksternal diperoleh dari web site PT. BRI (Y1) adalah faktor-faktor Kepuasan Kerja;
(Persero), tbk. untuk memperoleh informasi Y1.1 = Kondisi Psikologis; Y1.2 = Interaksi
profil secara umum PT. BRI (Persero) yang kerja; Y1.3 = Kesempatan promosi; Y1.4 =
berhubungan dengan sejarah pendirian, Kesesuaian penggajian
visi, misi serta produk umum industri jasa
perbankan. HASIL PENELITIAN.
Jenis data yang digunakan adalah data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
primer melalui distribusi kuisioner dan Berdasarkan hasil pengujian validitas
wawancara, dan data sekunder yang diperoleh Variabel Kepemimpinan, dari 10 pertanyaan
dari dokumentasi tentang gambaran PT. BRI untuk mengukur variabel kepemimpinan (X1)
secara umum maupun PT. BRI (Persero), tbk. semua itemnya valid dan mempunyai nilai
Cabang Lumajang melalui Asisten Manajer alpha cronbrach diatas koefisien kehandalan
Bisnis Mikro dan supervisor Pelayanan Intern 0.6. Hasil uji validitas Variabel Kompensasi
pada PT. BRI Cabang Lumajang. disimpulkan bahwa dari 20 pertanyaan untuk
Untuk mendapatkan data yang valid mengukur variabel Kompensasi (X2) semua
dan reliabel digunakan metode pengumpulan itemnya valid dan mempunyai nilai alpha
hasil-hasil kuisioner yang selanjutnya diukur cronbrach diatas koefisien kehandalan 0.6.
dengan skala likert atas populasi karyawan Sedangakan hasi uji validitas Variabel
outsourcing pada PT. BRI (Persero), tbk. Kepuasan Kerja, bahwa dari 20 pertanyaan
Cabang Lumajang sebanyak 72 (tujuh puluh untuk mengukur Variabel Kepuasan Kerja
dua) orang dengan sampel 42 (empat puluh dua) (Y1) semua itemnya valid dan mempunyai nilai
pegawai yang dihitung dengan menggunakan alpha cronbrach diatas koefisien keandalan
rumus Slovin dari berbagai posisi tugas yang 0.6. Dengan demikian dapat diuji lebih lanjut
terbagi atas 3 orang karyawan outsourcing, ketiga variabel tersebut.
21 karyawan outsourcing Front Liner di unit-
unit, 3 orang SATPAM, 1 orang berposisi Uji Asumsi Klasik
Payment Point, 1 orang Driver, 3 orang Uji Autokorelasi
asisten mantri KUR, 9 orang penjaga malam, Hasil pengujian autokorelasi terhadap
dan 1 orang berposisi tugas pramubakti secara persamaan regresi dengan menggunakan
acak (random sampling). Durbin-Watson’s Test dapat diketahui bahwa
tidak terjadi gejala autokorelasi, artinya tidak
VARIABEL PENELITIAN terjadi korelasi antara anggota serangkaian
Variabel penelitianterbagi menjadi observasi yang diurutkan menurut waktu atau
indikator yang mempengaruhinya sebagai secara cross sectional. Angka D-W diantara
berikut: (1) Variabel bebas (X1) yaitu faktor dU sampai 4-dU berarti tidak ada autokorelasi.
-faktor Kepemimpinan yang terdiri dari : X1.1 =
Kemampuan memimpin , X1.2 = Kepribadian Uji Heterokedastisitas.
memimpin . (2) Variabel bebas (X2) yaitu faktor Hasil pengujian homokedastisitas yang
-faktor Kompensasi yang terdiri dari: X2.1 = menggunakan rank korelasi dari Spearman
Jaminan kesejahteraan; X2.2 = Kesesuaian dan menggunakan SPSS 13.0 menghasilkan
penghasilan dengan profesionalisme; X2.3 = sebagaimana tabel berikut:
Kesesuaian penghasilan dengan pengalaman Variabel
Korelasi
Keterangan
Spearman’s
kerja; X2.4 = Lingkungan kerja; X2.5 = Kepemimpinan (X1) 0.001 Tdk terjadi
Kebijakan atasan. (3) Variabel tergantung Heterokedastisitas

24 Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944


Fauzan Muttaqien

Kompensasi (X2) 0.000 Tdk terjadi diketahui bahwa Pegawai Outsourcing


Heterokedastisitas
PT. BRI (Persero), tbk. Cabang Lumajang
mayoritas merespon jawaban atas pertanyaan
Uji Multikolinearitas.
penghargaan pimpinan terhadap bawahannya
Diagnosa untuk mengetahui adanya
sebanyak 64,3%. Pada item pimpinan
multikolinier adalah apabila nilai VIF
adalah orang yang jujur sebanyak 66.7%
mendekati 8 – 10, hasilnya adalah sebagai
responden menyatakan terpenuhi. Pada item
berikut:
kepercayaan pada pimpinan diketahui bahwa
Variabel VIF Keterangan
X1 1.047 Non multikolinier 59.5% responden menyatakan terpenuhi.
X2 1.047 Non multikolinier Pada item pimpinan memiliki kepercayaan
Sumber: Data Lampiran, diolah (2009) diri yang tinggi diketahui bahwa 57.1%
responden menyatakan terpenuhi. Pada item
Hasil uji ini disimpulkan bahwa antar pemimpin mampu beradaptasi dengan situasi
variabel bebas tidak berkaitan. Nilai VIF dan kondisi disekelilingnya sebanyak 52.4%
(Variance Inflation Factor) untuk kedua responden menyatakan terpenuhi. Pada item
variabel X1 dan X2 lebih kecil dari 10, maka pimpinan selaIu berkomunikasi dengan
disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar seluruh bawahannya dalam menyelesaikan
variabel X1 dan X2. masalah sebanyak 26.2% responden
menyatakan sangat terpenuhi. Pada item
Statistik Deskriptif pimpinan membuat rencana kerja harian dan
Hasil analisis data secara kuantitatif mengawasi pelaksanaannya secara disiplin
secara deskriptif dapat di gambarkan sebagai sebanyak 59.5% responden menyatakan
berikut: terpenuhi. Pada item pimpinan sewaktu-waktu
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden mengawasi pekerjaan karyawan sebanyak
tentang Kepemimpinan 73.8% responden menyatakan terpenuhi.
Pada item pimpinan memiliki kemampuan
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden yang baik dalam mengambil keputusan dan
tentang Kepemimpinan terbuka untuk setiap perubahan sebanyak
64.3% responden menyatakan terpenuhi.
Pada item pimpinan membuat keputusan
selalu mengarahkan kepada bawahannya
sebanyak 52.4% responden menyatakan
terpenuhi. Pada item pimpinan memberikan
arahan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu dan mutu yang baik, 69% responden
menyatakan terpenuhi. Pada item bahwa
pimpinan memperhatikan hasil kerja masing-
masing bawahannya sebanyak 69% responden
menyatakan terpenuhi. Pada item pemimpin
bertanggung jawab terhadap kejadian yang
timbul selama bekerja diketahui bahwa 66.7%
Sumber data : Data diolah, 2009 responden menyatakan terpenuhi. Pada item
pemimpin sangat disiplin sebanyak 57.1%
Berdasarkan data tabel diatas responden menyatakan terpenuhi. Pada

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 25


Fauzan Muttaqien

item pimpinan selalu memperhatikan aspek Berdasarkan data table diatas diketahui
keselamatan dan kesehatan bawahannya bahwa pegawai Outsourcing PT. BRI
sebanyak 23.8% responden menyatakan (Persero),tbk. Cabang Lumajang mayoritas
sangat terpenuhi. Pada item pimpinan merespon jawaban item tunjangan langsung
tepat waktu dalam melaksanakan pekerjaan yang diperoleh sebanyak 35.7% responden
sebanyak 59.5% responden menyatakan menyatakan terpenuhi. Pada item pertanyaan
terpenuhi. Sedangkan pada item pimpinan tentang tunjangan tidak langsung sebanyak
netral terhadap konflik sebanyak 64.3% 54.8% responden menyatakan agak terpenuhi.
responden menyatakan terpenuhi. Artinya Pada item Kecukupan gaji untuk keluarga
pimpinan tidak berpihak pada siapapun dalam diketahui bahwa 42.9% responden menyatakan
menyelesaikan masalah. Pada item pimpinan terpenuhi. Pada item Nilai Gaji untuk interaksi
dapat mengontrol emosinya dengan baik, Sosial sebanyak 47.6% responden menyatakan
sebanyak 57.1% responden menyatakan terpenuhi. Pada item penghargaan pencapaian
terpenuhi. Pada item pimpinan memberikan kinerja yang akan diterima dihargai dan
penilaian bawahannya sesuai dengan target diperhitungkan, sebanyak 45.2% responden
yang disepakati bersama, sebanyak 61.9% menyatakan terpenuhi. Pada item kesempatan
responden menyatakan terpenuhi. Pada item berkarir secara jelas sebanyak 45.2%
pimpinan tidak mencampurkan masalah responden menyatakan terpenuhi. Pada item
pribadi dengan pekerjaannya, sebanyak 59.5% kesesuaian pekerjaan dengan keahlian yang
responden menyatakan terpenuhi. Artinya dimiliki pegawai sebanyak 38.1% responden
pimpinan mampu memilah permasalahan. menyatakan terpenuhi dan agak terpenuhi.
Dengan demikian mayoritas karyawan Pada item kesesuaian keahlian sebanyak
merasa terpenuhi bahwa pemimpinnya telah 61.9% responden menyatakan terpenuhi.
melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada item Kesesuaian gaji dan Pengalaman
sebanyak 50.0% responden menyatakan
Variabel Kompensasi terpenuhi. Pada item ketidaksesuaian gaji
dan Pengalaman bekerja sebanyak 50.0%
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden responden menyatakan agak terpenuhi. Pada
tentang Kompensasi item kesesuaian penghasilan dan Pengalaman
sebanyak 47.6% responden menyatakan
agak terpenuhi. Pada item Jaminan asuransi,
sebanyak 54.8% responden menyatakan
terpenuhi. Pada item kenyamanan dan
keamanan lingkungan 21.4% responden
menyatakan sangat terpenuhi. Pada item
dukungan rekan sekerja, 57.1% responden
menyatakan terpenuhi. Pada item penghasilan
dan jumlah kerja, 40.5% menyatakan terpenuhi.
Pada item pembagian sebagian keuntungan,
45.2% menyatakan agak terpenuhi. Pada
item pemberian bonus dan insentif, sebanyak
38.1% responden menyatakan terpenuhi.
Pada item program rekreasi bersama keluarga
Sumber: Data diolah (2009) sebanyak 40.48% responden menyatakan

26 Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944


Fauzan Muttaqien

tidak terpenuhi. Pada item program makan dan rekan sekerja sebanyak 71.4% responden
minuman ekstra sebanyak 42.9% responden menyatakan terpenuhi. Pada item komunikasi
menyatakan terpenuhi. Artinya bahwa secara antar karyawan berjalan baik diketahui bahwa
berkala mendapatkan makanan/minuman 66.7% responden menyatakan terpenuhi.
ekstra akan meningkatkan produktivitas Pada item Gaya Kepemimpinan atasan yang
kerja. Pada item program hiburan dan olah menyenangkan, 59.5% responden menyatakan
raga, sebanyak 40.5% responden menyatakan terpenuhi. Pada item penghargaan atasan
terpenuhi sehingga menjaga stamina karyawan atas karir yang diperhatikan sebanyak 42.9%
dapat meningkatkan kepuasan kerja. responden menyatakan terpenuhi. Pada
item sistem penilaian kerja secara objektif
Variabel Kepuasan Kerja dan transparan sebanyak 47.6% responden
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden menyatakan terpenuhi. Pada item promosi
tentang Kepuasan Kerja jabatan, 33.3% responden menyatakan
terpenuhi. Pada item kedekatan personal
dengan pimpinan, sebanyak 33.3% responden
menyatakan terpenuhi. Pada item kualitas
kerja karyawan untuk dipromosikan diketahui
sebanyak 54.8% responden menyatakan
terpenuhi. Pada item keadilan perlakuan
atasan terhadap karyawan, sebanyak 57.1%
responden menyatakan terpenuhi. Pada item
keadilan memperoleh promosi diketahui bahwa
52.4% responden menyatakan terpenuhi. Pada
item kesempatan mengikuti program diklat
diketahui bahwa 52.4% responden menyatakan
terpenuhi. Pada item gaji sesuai dengan
tingkat pendidikan sebanyak 42.9% responden
menyatakan terpenuhi. Pada item gaji sesuai
Sumber data : Data diolah, 2009 dengan peraturan pemerintah sebanyak 54.8%
Berdasarkan data pada tabel diatas, responden menyatakan terpenuhi. Pada item
dapat diketahui bahwa pegawai Outsourcing gaji yang diterima sesuai dengan pengalaman
PT. BRI (Persero), tbk. Cabang Lumajang kerja diketahui bahwa 47.6% responden
merespon jawaban dengan menyatakan menyatakan terpenuhi. Pada jawaban item
terpenuhi pada item jaminan keselamatan kerja pengalaman kerja dihargai sebagai referensi,
karyawan sebanyak 64.3% responden. Pada 19.0% responden menyatakan terpenuhi.
item besarnya penghasilan memberikan rasa
aman sebanyak 38.1% responden menyatakan Analisis Statistik Inferensial
terpenuhi. Pada item dukungan kenyamanan Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda
diketahui bahwa 45.2% responden menyatakan
terpenuhi. Pada item dukungan fasilitas kerja
yang mendukung sebanyak 45.2% responden
menyatakan terpenuhi. Pada item dukungan
rekan sekerja, 64.3% responden menyatakan
terpenuhi. Adapun item penghargaan Sumber: Data Primer, Diolah. 2009.

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 27


Fauzan Muttaqien

Berdasarkan hasil perhitungan analisis hasil pengujian hipotesis tersebut diketahui


regresi linier tersebut dengan menggunakan bahwa nilai koefisien probabilitas 0.000 < α
SPSS ver. 13.0 for Windows dihasilkan garis = 0.05, hal ini menunjukan bahwa variabel
regresi: kepemimpinan (X1) dan Kompensasi (X2)
Y = -0.425 + 0.375X1 + 0.790X2 + e. mempunyai pengaruh yang signifikan secara
Hasil analisis tersebut secara umum simultan terhadap variabel kepuasan kerja
dapat dijelaskan sebagai berikut:Koefisien (Y1).
determinasi menunjukkan kemampuan model Pengujian hipotesis kedua untuk
regresi menjelaskan keragaman dalam variabel mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
Y1. Dari tabel di atas, koefisien determinasi variabel terikat secara parsial dapat dijelaskan,
yang dihasilkan adalah sebesar 0.510. Itu bahwa hasil pengujian menunjukan bahwa Uji
berarti sebanyak 51.0% keragaman variabel t digunakan untuk mengetahui apakah masing-
kepuasan kerja pegawai outsourcing PT. masing variabel bebas kepemimpinan (X1)
BRI (Persero), tbk. Cabang Lumajang dapat dan Kompensasi (X2) mempunyai pengaruh
dijelaskan oleh variable kepemimpinan dan yang signifikan terhadap variabel terikat (Y1).
Kompensasi. Artinya pengaruh kedua variable Dari hasil uji t di atas, ditunjukan nilai t hitung
tersebut terhadap kerja pegawai hanya 51.0%, variabel kepemimpinan sebesar (2.042) dan
sedangkan sisanya yaitu sebesar 49.0 % Kompensasi (0.790) > t tabel 2.021 selanjutnya
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Sehingga signifikansi uji t juga dapat dilihat dengan
untuk penelitian selanjutnya sebaiknya membandingan nilai koefisien probabilitas
juga disertakan variable-variabel lain yang terhadap α (5%), dari hasil tersebut diatas
mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. diketahui bahwa variabel kepemimpinan
Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis (X1) memiliki nilai koefisien probabilitas
pertama, perhitungan regresi linier berganda (p-value) = 0.048 < α = 0.05, artinya secara
untuk pengujian hipotesis pertama yang parsial variabel kepemimpinan mempunyai
mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
signifikan dan positif variabel kepemimpinan karyawan. Untuk variabel Kompensasi nilai
(X1) dan Kompensasi (X2) baik secara koefisien probabilitas (p-value) = 0.000
simultan maupun parsial terhadap kepuasan < α = 0.05, artinya secara parsial variabel
kerja pegawai outsourcing PT. BRI (Persero), Kompensasi juga mempunyai pengaruh yang
tbk. Cabang Lumajang (Y1), menunjukan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.
hasil uji F yang dilakukan untuk mengetahui Dari uraian tersebut pada point 2 dan 3 dapat
apakah hasil dari analisis regresi berganda dinyatakan bahwa variabel kepemimpinan
signifikan atau tidak, dengan kata lain untuk dan Kompensasi secara parsial mempunyai
menguji kecocokan model. Dari hasil uji pengaruh yang signifikan terhadap variabel
F di atas nilai F hitung 20.305 ; sementara itu kepuasan kerja pegawai outsourcing PT.
nilai Ftabel = 3.232 berarti nilai F hitung > F tabel Bank Rakyat Indonesia (Persero), tbk. Cabang
sehingga dapat disimpulkan garis regresi yang Lumajang.
dihasilkan signifikan dan kedua variabel X1 Untuk mengetahui pengujian hipotesis
dan X2 mempunyai pengaruh yang signifikan ketiga, dapat dilihat berdasarkan pengaruh
secara simultan terhadap variabel Y1. secara parsial dari variabel kepemimpinan
Selanjutnya juga dapat dibuktikan melalui (X1) dan Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan
perbandingan nilai koefisien probabilitas kerja pegawai ditunjukkan pada lampiran.
(p-value) terhadap α (5%), dimana dari Sedangkan untuk mengetahui besarnya

28 Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944


Fauzan Muttaqien

penambahan diketahui bahwa parameter pengujian hipotesis ketiga diterima, yang


standardized coefficients beta (β1) untuk menyatakan bahwa variabel Kompensasi
variabel Kepemimpinan (X1) besarnya 0.375. mempunyai pengaruh dominan terhadap
Karena harg β1 nilainya positif, maka dapat kepuasan kerja pegawai outsourcing PT. BRI
disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear (Persero), tbk. Cabang Lumajang.
positif antara Kompensasi atas kepuasan kerja
pegawai sedemikian rupa, sehingga setiap PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.
Kepemimpinan (X1) meningkat (bertambah Dari data yang diperoleh diketahui
efektivitasnya) sebesar 100 persen, akan gambaran identitas responden kelompok umur,
mengakibatkan peningkatan terhadap kerja jenis kelamin, masa kerja dan pendidikan
pegawai sebesar 37.5 persen. yang dihubungkan dengan masing-masing
Berdasarkan tabel diatas, diketahui variabel, dijumpai bahwa kelompok tersebut
bahwa parameter standardized coefficients secara keseluruhan mempunyai tanggapan
beta (β2) untuk variabel Kompensasi (X2) yang baik mengenai variabel kepemimpinan,
besarnya 0.790. Karena harga β2 nilainya Kompensasi dan Kepuasan Kerja.
positif, maka dapat disimpulkan bahwa Uji validitas dan reliabilitas dilakukan
terdapat hubungan linear positif antara setelah transformasi data dengan mengurutkan
Kompensasi atas kepuasan kerja sedemikian nomor item-itemnya menurut variabelnya,
rupa, sehingga setiap variabel Kompensasi lalu dikorelasikan dengan variabelnya dengan
meningkat (bertambah efektivitasnya) sebesar presisi sebesar 0,05. Presisi yang ditetapkan
100 persen mengakibatkan kenaikan terhadap 5%, hal ini didasari keyakinan bahwa
kepuasan kerja sebesar 79,0 persen. variabel-variabel yang diteliti yaitu variabel
Berdasarkan uraian pengaruh secara X1 dan X2 bukanlah variabel yang 100%
parsial variabel bebas terhadap variabel terikat hanya mempengaruhi kepuasan kerja pegawai
dapat diketahui bahwa variabel kompensasi tentunya ada variabel yang tidak diteliti dalam
mempunyai sumbangan tertinggi sehingga penelitian ini, seperti: perubahan organisasi,
pengajuan hipotesis ketiga diterima, yang teknologi, budaya dan pengaruh lingkungan
menyatakan bahwa variabel kompensasi internal dan eksternal lainnya.
mempunyai pengaruh dominan terhadap Untuk menguji pengaruh variabel
kepuasan kerja pegawai. Kepemimpinan dan Kompensasi,
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa didasarkan pada uji regresi linier berganda,
parameter koefisien regresi (β2) untuk variabel dengan memfokuskan pada koefisien beta
Kompensasi (X2) besarnya 0.790. Karena harga distandarisasikan.
β2 nilainya positif, maka dapat disimpulkan Hipotesis 1 dapat diterima, yang
bahwa terdapat hubungan linear positif antara menyatakan bahwa diduga secara parsial
Kompensasi atas kepuasan kerja sedemikian terdapat pengaruh yang signifikan antara
rupa, sehingga setiap variabel Kompensasi Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap
meningkat (bertambah efektivitasnya) sebesar Kepuasan Kerja Pegawai outsourcing PT. BRI
100 persen mengakibatkan kenaikan terhadap (Persero), tbk. Cabang Lumajang. Hipotesis
Kepuasan Kerja sebesar 79,0 persen. ini berdasarkan pengaruh langsung (X1dan X2
Berdasarkan uraian pengaruh secara terhadap Y1).
parsial variabel bebas terhadap variabel terikat Hipotesis 2 dapat diterima, yang
dapat diketahui bahwa variabel Kompensasi menyatakan bahwa diduga secara parsial
mempunyai sumbangan tertinggi sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 29


Fauzan Muttaqien

Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap membantu perkembangan Kompensasi dengan


Kepuasan Kerja Pegawai outsourcing PT. BRI menjelaskan kepada karyawan apa yang harus
(Persero), tbk. Cabang Lumajang. Hipotesis dilakukan, bagaimana langkah mereka agar
ini berdasarkan pengaruh langsung (X1dan X2 bekerja baik dan apa yang dikerjakan untuk
terhadap Y1). memperbaiki kepuasan jika dibawah standar.
Hipotesis 3 diterima, yang menyatakan Teori informasi adalah pendekatan
bahwa diduga ada variabel Kompensasi ilmiah terhadap studi mengenai Kompensasi
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap dimana konsep, ide, pesan dari pengirim
Kepuasan kerja Pegawai outsourcing PT. BRI kepada penerima dikaitkan dengan peranan
(Persero), tbk. Cabang Lumajang. Adapun fungsional masing-masing dan sumbangannya
variabel yang mempunyai pengaruh yang terhadap pencapaian tujuan prestasi kerja
dominan terhadap Kepuasan kerja Pegawai tertentu (Thoha, 1996). Dengan Demikian
adalah variabel Kompensasi (X2). Kompensasi yang efektif memberikan
Ditinjau dari aspek teoritis, hasil penelitian keuntungan dalam mencapai tujuan organisasi
Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi yang arahnya adalah kepuasan kerja.
terhadap Kepuasan Kerja Pegawai (X1 dan
X2 terhadap Y1) pada PT. BRI (Persero), tbk. KESIMPULAN DAN SARAN
Cabang Lumajang dapat mendukung teori Kesimpulan
yang dikemukakan oleh Luthans (1995) bahwa Sesuai hasil analisis deskriptif terhadap
Kepemimpinan dan Kompensasi Pegawai, variabel kepuasan kerja diperoleh bahwa
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kepuasan kerja karyawan outsourcing pada PT.
kerja pegawai. Kompensasi berperan sebagai BRI (Persero), tbk. Cabang Lumajang masih
interaksi karyawan dalam mencapai tujuan, perlu perhatian intensif. Berdasarkan seluruh
yaitu untuk kepuasan kerja. Menzies (1982) uraian yang disajikan pada hasil analisis dan
menyimpulkan Kompensasi adalah alat pokok pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
dalam pengembangan kelompok karyawan diperoleh adalah da pengaruh yang signifikan
yang berorientasi prestasi dan kepuasan antara kepemimpinan dan Kompensasi
kerja, sebagai salah satu faktor yang berperan terhadap kepuasan kerja pegawai outsourcing
sangat penting dalam meningkatkan dinamika PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), tbk.
perilaku organisasional secara positif. Terbukti Cabang Lumajang secara simultan. Hal ini
melalui Kompensasi, koordinasi yang mantap berarti secara bersama-sama kepemimpinan
dapat diwujudkan, berbagai masalah dapat dan Kompensasi sangat berpengaruh dalam
dipecahkan, informasi dapat tersebar luas dan rangka meningkatkan kepuasan kerja pegawai
konflik dapat diselesaikan secara memuaskan outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia
(Siagian, 1986). Redding dalam Muhammad (Persero), tbk. Cabang Lumajang.
(2000) menyatakan, adanya pengaruh dimensi Secara parsial aspek Kepemimpinan
iklim Kompensasi terhadap kepuasan kerja dan Kompensasi juga berpengaruh sangat
yang efektif. signifikan terhadap Kepuasan Kerja pegawai
Dalam penilaian positif, Kompensasi outsourcing PT. Bank Rakyat Indonesia
dimaksudkan untuk mendorong bawahan agar (Persero), tbk. Cabang Lumajang. Hal ini
lebih meningkatkan lagi prestasi kerjanya, dibuktikan dengan nilai signifikansi t variabel
tidak hanya demi tercapainya berbagai Kepemimpinan sebesar <"sigtx1"> dan nilai
sasaran yang ditetapkan (Siagian, 1986). signifikansi t variabel Kompensasi sebesar
Robbins (1996) mengemukakan Kompensasi <"sigtx2">, dimana kedua nilai signifikansi

30 Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944


Fauzan Muttaqien

t kedua variabel menunjukan lebih kecil di pegawai untuk mendukung upaya pencapaian
bandingkan nilai α. Hasil tersebut mendukung tujuan yang telah ditetapkan pimpinan.
hipotosis kedua yang diajukan dalam Transparansi perlu lebih ditingkatkan agar
penelitian ini, dimana disebutkan bahwa terciptanya suatu kesamaan visi dan misi dalam
terdapat pengaruh yang signifikan variabel organisasi, sehingga tidak satupun komponen
Kepemimpinan dan Kompensasi secara parsial tenaga kerja yang dirugikan oleh kebijakan
terhadap variabel Kepuasan Kerja Pegawai pimpinan yang kurang memperhatikan aspek
outsourcing pada PT. Bank Rakyat Indonesia keadilan dan kesejahteraan karyawan. Dengan
(Persero), tbk. Cabang Lumajang. demikian akan terjaga Good Corporate
Didasarkan pada hasil analisis yang Governance.
berkaitan dengan pengujian hipotesis ketiga, Untuk mendukung proses peningkatan
diketahui bahwa nilai parameter Standardized kepuasan kerja pegawai outsourcing PT.
coefficients beta β1) variabel Kepemimpinan BRI (Persero), tbk. Cabang Lumajang dan
lebih kecil dibandingkan dengan nilai penerimaan tugas-tugas yang diberikan oleh
parameter Standardized coefficients beta ( pimpinan dapat dilaksanakan dengan penuh
β2) variabel Kompensasi. Hal tersebut berarti tanggung jawab dan kesadaran yang baik, maka
bahwa variabel kompensasi mempunyai kiranya proses penyampaian Kompensasi
pengaruh dominan terhadap kepuasan kerja secara vertikal maupun horisontal memiliki
pada pegawai Outsourcing PT. Bank Rakyat pengaruh yang positif dan signifikan dapat
Indonesia (Persero), tbk. Cabang Lumajang ditingkatkan secara sinergis dan integrated
dapat diterima. demi tercapainya tujuan organisasi.
Pimpinan di semua level harus senantiasa
SARAN. meningkatkan kemampuan diri pribadinya,
Sehubungan dengan hasil analisis dan terutama yang berkaitan dengan human skill
kesimpulan yang telah dikemukakan secara kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi,
rinci dan jelas bahwa variabel Kepemimpinan psikologi sehingga mampu mengenal dengan
dan Kompensasi secara simultan dan parsial baik masing-masing karyawannya dan
memberikan pengaruh yang signifikan menciptakan aspek kesetaraan dan pelayanan
terhadap Kepuasan Kerja pegawai Outsourcing terhadap semua status karyawan.
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Pimpinan berkewajiban untuk membuat
tbk. Cabang Lumajang. Diketahui bahwa grup-grup diskusi, seperti gugus kendali mutu
variabel Kompensasi memiliki pengaruh yang (GKM) yang melibatkan seluruh karyawan
dominan terhadap kepuasan kerja pegawai baik karyawan tetap (organic) maupun
outsourcing. karyawan outsourcing, sehingga setiap
Karenanya, pola penerapan karyawan siapapun dan apapun statusnya diberi
kepemimpinan situasional yang diterapkan kesempatan yang sama untuk menyampaikan
oleh pemimpin di kantor PT. Bank Rakyat gagasan-gagasan dan memperlihatkan potensi
Indonesia (Persero), tbk. Cabang Lumajang dirinya.
perlu dilakukan secara efektif sehingga Pimpinan harus selalu berupaya untuk
perlu ditingkatkan dan disesuaikan dengan melaksanakan informal meeting seperti
memperhatikan situasi dan kondisi kantor olah raga /senam bersama, dan apabila
serta tingkat kematangan pegawai, sehingga memungkinkan dibangun suatu tempat untuk
nantinya dapat diperoleh pengaruh yang dapat diselenggarakan makan siang bersama
signifikan guna meningkatan kepuasan kerja sebagai wahana penyegaran dan terciptanya

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 31


Fauzan Muttaqien

paguyuban antar rekan sekerja. seperti motivasi, iklim organisasi, budaya


Dalam jangka pendek, bentuk kerja, kinerja serta lingkungan eksternal dan
kompensasi tidak langsung dapat dilakukan internal, yang tentunya memiliki pengaruh
seperti penataan ruang kerja sebaik-baiknya, terhadap kepuasan kerja pegawai.
pembangunan tempat istirahat dan sarana
ibadah yang memadai sehingga karyawan DAFTAR PUSTAKA
dapat bekerja dengan nyaman.
Untuk jangka menengah dan panjang, Adisu, Edytus. 2008. Hak Karyawan Atas
PT. BRI (Persero), tbk. Cabang Lumajang Gaji & Pedoman Menghitung Gaji
harus selektif dalam memilih perusahaan jasa Pokok, Uang Lembur, Gaji Sundulan,
outsourcing dengan reputasi yang paling baik, Insentif, Bonus, THR, Pajak Atas Gaji,
memiliki sumber daya yang lengkap, memiliki Iuran Pensiun, Pesangon, Pesangon,
karyawan-karyawan yang ahli di bidangnya, Iuran Jamsostek/Dana Sehat. Jakarta:
memiliki komitmen terhadap kualitas dan Pranata Offset.
perusahaan yang memberikan penawaran Dale, Timpe. 2001. Kinerja, Seri Ilmu dan
harga yang wajar dan kompetitif. Manajemen Bisnis. ( terjemahan
PT. BRI (Persero), tbk. Cabang Sofyan Cikmat ). Jakarta : Elex Media
Lumajang harus selektif untuk menentukan Komputindo.
bagian pekerjaan yang akan di outsourcing, Davis, Keith, dan John W., Newstroom.
dan tidak mentolerir adanya penyimpangan 2000. Perilaku dalam Organisasi
terhadap peraturan perundang-undangan (terjemahan). Jakarta : Erlangga.
ketenagakerjaan, seperti pekerjaan Gregory Moorhead dan Ricky W Grifin, 1999.
yang sifatnya terus menerus tidak boleh Organizational Behavior, Managing
dilaksanakan oleh tenaga kontrak. Pekerjaan people and organization, New Delhi:
kontinyu harus dilaksanakan oleh karyawan AITBS Publisher & Distributions.
tetap, paling tidak karyawan tetap perusahaan Hadi, Soetrisno, 2001, Metodologi Research,
jasa outsourcing bersangkutan. Sehingga Jilid I, Yogyakarta:Yayasan Penerbit
tidak terjadi kontroversi dengan dinamika Universitas Gadjah Mada.
ketenakakerjaan di Indonesia. Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen.
Pada saat menetapkan MOU atau SLA Yogyakarta: BPFE.
(Service Level Agreement), PT. BRI (Persero), Hariandja, Marihol Tua Efendi. 2004.
tbk. Cabang Lumajang harus menjamin Manajemen Sumber Daya Manusia.
bahwa kontrak yang dibuat ditujukan untuk Jakarta: Gramedia Widiasarana
memberikan keuntungan kepada seluruh Indonesia.
pihak, meliputi PT. BRI (Persero), tbk. Cabang Hersey, Paul dan Kenneth H. Blanchard.
Lumajang sebagai pemberi kerja/ principal; 2001. Management of Organizational
Perusahaan jasa outsourcing sebagai penerima Behaviour: Utilizing Human Resources.
kerja dan karyawan outsourcing sebagai Englewood-Cliffs: Prentice-Hall.
pelaksana pekerjaan. Himpunan Lengkap Undang-Undang Bidang
Hasil penelitian ini kiranya, dapat menjadi Perburuhan. 2006. Yogyakarta : Andi
acuan bagi penelitian yang lain, pada bidang Indrajit, Richardus Eko dan Richardus
yang sama dengan mengembangkan obyek Djokopranoto. 2003. Proses Bisnis
penelitian yang dilakukan atau melakukan Outsourcing. Jakarta: Gramedia
penelitian untuk variabel-variabel lainnya Widiasarana Indonesia.

32 Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944


Fauzan Muttaqien

Jehani, Libertus. 2008. Hak-Hak Karyawan Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur


Kontrak. Jakarta: Pranita Offset. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Kuswandi.2005.Cara Mengukur Kepuasan Yogyakarta : Rineka Cipta.
Karyawan. Jakarta: Elex Media Sumarsono, Sony.2004. Metode Riset Sumber
Komputindo. Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. 2000. Ilmu.
Manajemen Sumber Daya Manusia Suradinata, Ermaya. 2005. Psikologi
Perusahaan. Bandung: Rosdakarya Kepegawaian dan Peranan Pimpinan
Irawan, Prasetya.et.al, 2000. Manajemen dalam Motivasi Kerja. Bandung:
Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIA Ramadhan.
LAN. Suwondo, Chandra. 2004. Outsourcing
Rivai, Veithzal. 2007. Kepemimpinan dan Implementasi di Indonesia. Jakarta :
Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Elex Media Komputindo.
Grafindo Persada. Syamsi, Ibnu. 2007. Kepemimpinan dan
Robbins, Stephen P. 1997. Organizational Organisasi. Jakarta: PT Gunung Agung.
Behavior. New York: Prentice-Hall Toha, Miftah. 2003. Kepemimpinan Dalam
Company. Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo
Rogers, Dave. 2008. Awesome Coaching - Umar, H. 1999. Metode Penelitian Untuk
Strategi & Teknik Untuk Memberikan Skripsi dan Thesis Bisnis. Jakarta :
Dampak Memuaskan di Tempat Kerja. RajaGrafindo Persada.
Jakarta: Gunung Mulia. Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya
Schultz, Doane. 1999. Psikologi Pertumbuhan, Manusia Dalam Operasional. Jakarta:
( terjemahan Yustinus),Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kanisius. Wayne K. Hoy dan Cecil G. Miskel, 1991.
Siagian, Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Educational Administration. Theory,
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Research and Practice. New York :
Singarimbun Masri dan Sofian Efendi, 2003, Mc.Graw-Hill., Inc.
Metode Penelitian Survei, Jakarta : PT. Wirawan . 2002. Kapita Selekta Teori
Pustaka LP3ES . Kepemimpinan Pengantar Untuk
Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Praktek dan Penelitian. Buku 1. Jakarta:
Administrasi. Bandung: Alfabeta. Yayasan Bangun Indonesia & Uhamka
Press.

Jurnal WIGA Vol. 4 No. 1, Maret 2014 ISSN NO 2088-0944 33

You might also like