Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Kinerja Internal Audit (Studi Kasus: PT. TELKOM, TBK)
Evaluasi Kinerja Internal Audit (Studi Kasus: PT. TELKOM, TBK)
Oleh
P2100209542
MAKASSAR 2012
1
ABSTRAK
Sri Kusuma Dewi. Evaluasi Kinerja Internal Audit (Studi Kasus: PT.
TELKOM, Tbk). (Dibimbing oleh Abd. Rahman Kadir dan Syamsu Alam).
biaya.
Balanced Scorecard.
audit untuk perspektif audit committee selama periode 2010 adalah untuk
Kata kunci :
2
ABSTRACT
Keywords:
Internal Audit, Balanced Scorecard, Key Performance Indicator
3
KATA PENGANTAR
SWT., atas segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul “
Prof.Dr.H.Syamsu Alam, SE, M.S atas bimbingan, arahan dan waktu yang
khususnya Bapak Uding, Ibu Susi, Bapak Ichal, Bapak Hatta, Bapak
Ashari dan Bapak Opi yang telah banyak membantu selama perkuliahan
4
6. Bapak Ketut dan HRD Telkom Divre Makassar yang telah banyak
Satriadi dan Adji Setiawan atas segala dukungan dan doanya selama
8. Suami Saya Aksar Kamal, atas segala motivasi, perhatian dan doa nya
10. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat Penulis
saran agar tesis ini lebih sempurna serta sebagai masukan bagi Penulis
untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.
Akhir kata, Penulis berharap tesis ini memberikan manfaat bagi kita
5
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………..…….……….iv
ABSTRACT ……………………………………………………...………………v
6
7. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor……….21
1. Benchmarking………………………………………………………….43
2. Key Performance Indicator……………………………………………46
J. Alat Penilaian Kinerja Fungsi Internal Audit……………………………46
K. Internal Audit dan Good Corporate Governance………………………51
C. Metode Analisis……………………………………………………………55
7
A. Gambaran Umum PT. TELKOM, Tbk…………………………………..57
2. Struktur
Organisasi………………………………………….………..…………60
G. Program
Whistleblowing…………………………………………………………….70
A. KESIMPULAN……………………………………………………………..79
B. SARAN……………………………………………………… …………….80
DAFTAR PUSTAKA………………………...……………………………...….81
LAMPIRAN……………………………………………………………………..81
8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan demikian, peranan internal auditor lebih seperti polisi dari pada
partner bisnis.
9
Pengertian internal auditing juga mengalami perkembangan dari waktu ke
(consulting) yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah (to add
processes).
scorecard yang juga merupakan sebuah alat yang efektif untuk perbaikan
audit.
10
1.Risk- based Orientation.
Pola audit yang didasarkan atas pendekatan risiko yang dilakukan oleh
membantu auditor internal untuk menyusun risk audit matrix. Dalam hal ini
risk based audit approach, antara lain auditor internal akan lebih efisien &
juga harus dapat berubah dari paradigma lama (old paradigm) menuju
2.Global Perspective.
(mikro). Pada era globalisasi saat ini, sudah tidak ada lagi batas-batas
3.Governance Expertise.
internal merupakan salah satu dari 4 (empat) pilar GCG, seliain Board of
b.Business Risk
12
d.Process & business efficiencies.
4.Technologically Adept.
internal mengambil gelar sertifikasi CISA. Selain itu auditor internal harus
5.Business Acumen.
Auditor internal harus selalu berpikir kreatif, positif dan inovatif serta
perusahaan.
Profesi Audit Internal serta menjaga kode etik profesi yang ditetapkan oleh
kode etik profesi. Selain itu auditor internal juga harus mematuhi manual
8.Communication Skills.
Publik), oleh karena itu auditor internal harus menjalin komunikasi yang
baik dengan pihak-pihak lain tersebut. Dalam hal ini, auditor internal perlu
14
Melalui pendekatan balanced scorecard, fungsi internal audit dapat
manfaat dan strategi perusahaan. Disamping itu, fungsi internal audit juga
merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh internal auditor untuk
B. Rumusan Masalah
yang profesional, dipercaya dan dihormati dengan didukung oleh tim yang
yang terbaik bagi perusahaan. Untuk itu fungsi internal audit harus dapat
15
memberikan manfaat kepada pihak terperiksa secara khusus dan
C. Tujuan Penelitian
audit
D. Manfaat Penelitian
pihak yaitu:
Perusahaan
16
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan
Akademisi
Praktisi
Telekomunikasi.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diharapkan.
18
menentukan target yang akan dijadikan basis penilaian kinerja, untuk
unit organisasi.
laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba,
Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi dari suatu
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah
19
dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Keadaan
dasar :
1. Menentukan strategi
Dalam hal ini paling penting adalah tujuan dan target organisasi
dinyatakan secara ekspilit dan jelas. Strategi harus dibuat pertama kali
fungsional dibawahnya.
20
Manajemen harus selalu mengevaluasi pengukuran kinerja organisasi
21
promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari
dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing dan
berbagai ukuran kinerja unit bisnis dalam segmen pasar yang meliputi :
22
2) Number Of Complain dengan formulasi :
23
2) Absenteeism dengan formulasi :
24
M. Pengertian Internal Audit
intern, dan penilai kualitas kerja. Oleh karena itu seorang auditor internal
efektif dan optimum apabila kinerja auditor ditentukan oleh perilaku auditor
26
merupakan tingkat sampai dimana seorang pegawai menyakini dan
waktu audit.Tekanan anggaran waktu audit terjadi pada saat satuan kerja
kinerjanya.
27
5. Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Motivasi Auditor
Diskusi dalam reviu atas kertas kerja auditor perlu dilakukan karena
dan prosedur audit menjadi penting. Diskusi dalam reviu kertas kerja audit
et al., 2006 memberikan bukti bahwa reviu atas kertas kerja audit yang
28
7. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor
2004).
Mathis dan Jackson (2004) menyatakan bahwa salah satu dari tiga faktor
29
9. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor
nilai, dan tindakan, namun lebih pada menyatukan pola yang dapat
hanya oleh anggotaorganisasi (Lawson dan Shen, 1998 dalam Boon dan
30
walaupun auditor dapatmelakukan tugasnya dengan independen. Namun,
safeguad its cassets, chek the accuracy and realibility of its accounting
manegerial policies.
32
dan terbatas untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap efektifitas
nilai dalam organisasi, dan penilaian kinerja seperti apa yang dapat
33
melakukan kegiatan operasional secara ekonomis, efisiensi dan efektif
(Reider,Rob, 1999).
perusahaan. Oleh karena itu manajemen perlu dibantu oleh suatu unit
perusahaan.
34
prosedur operasi dari berbagai unit dan melaporkan hal-hal yang
sistem yang baik untuk suatu perusahaan belum tentu baik untuk
tepat.
3. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi
35
Keempat unsur ini yang masing-masing sama pentingnya
itu sendiri.
prosedur, metode dan teknik yang menjadi unsur dari sistem itu sendiri
dengan baik atau belum. Jadi pemeriksaan intern yang dilakukan oleh
diberikan oleh beberapa penulis. Berikut ini adalah salah satu diantaranya,
manajemen.
37
2. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan,
dibebankan
perusahaan.
lain adalah:
38
1. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan
perusahaan.
fase kerja.
manajemen
1999) :
39
Apakah terdapat kelebihan pegawai yang menjalankan fungsi-
fungsi kunci.
yang seharusnya.
sebagai berikut :
Duplikasi kerja.
keuntungan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan atau
40
berdasarkan kriteria yang dapat diukur lainnya. Beberapa contoh penilaian
efektifitas.
41
Sumber: Operational Review: Maximum Results at Efficient Costs (Reider,
1999)
kegiatan operasionalnya dengan murah, yaitu biaya per unit tenaga kerja,
1999).
42
E. Piagam Audit
tanggung jawab kegiatan internal audit. Piagam internal audit harus: (a)
akses kepada catatan, karyawan dan properti fisik yang terkait dengan
auditor.
internal audit dan tata kelola, resiko dan sistem pengendalian. Piagam
audit ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari dewan direksi
yang dicantumkan dalam piagam telah cukup agar internal audit dapat
43
melakukan tujuannya dan hasil penilaian periodik harus dikomunikasikan
1. Perencanaan
kegiatan audit yang akan dilakukan dan informasi umum lain yang
2. Program Kerja
kerja yang baik adalah penting agar kegiatan audit dapat dilakukan
secara secara efektif dan efisien. Program kerja berisi langkah kerja
44
3. Pekerjaan Lapangan
Kondisi : Apa saja yang ditemukan oleh internal auditor pada saat
pekerjaan lapangan?
situasi?
5. Pelaporan
45
G. Kriteria Penetapan Fungsi Operasional yang Akan Diaudit
contoh :
efektif.
perusahaan.
2. Produksi
47
pada pelanggan potensial mengenai produk dan jasa perusahaan.
5. Pelayanan
oleh pelanggan.
1. Pengadaan
48
3. Pengembangan teknologi
bertahan.
4. Infrastruktur perusahaan
oleh pelanggan) dan biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk
Porter :
Sumber: www.learnmarketing.net
49
Definisi rantai nilai (value chain) adalah rangkaian kegiatan yang
meningkatkan manfaat atau nilai dari produk atau jasa dari perusahaan
produk akhir (Maher et. al, 2001). Secara umum, fungsi bisnis meliputi
50
dimulai dengan memperoleh sumber daya fisik dan sumber daya manusia
dan diakhiri dengan menyediakan produk atau jasa yang dihargai oleh
dilakukan oleh perusahaan dan setiap proses dalam rantai harus fokus
1. Benchmarking
dimulai dari analisis kegiatan operasional yang ada, identifikasi area untuk
kerja auditor dan setiap orang yang bergantung pada perusahaan baik
51
diharapkan dari auditor dan merupakan penilai kualitas dari hasil kerja
auditor.
karyawan data yang dibutuhkan untuk alokasi sumber daya yang efektif
a. Internal Benchmarking
berikut :
52
Perbandingan dengan standar industri.
dipublikasikan.
b. Eksternal Benchmarking
kegiatan operasionalnya.
53
Definisi lainnya mengenai benchmarking yaitu pemilihan praktek
yang ditujukan untuk membantu dalam pencapaian tujuan (Sawyer, et. al,
2003).
intelijen bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan
1. Balanced Scorecard
memfokuskan pada strategi yang meliputi ukuran kinerja finansial dan non
54
finansial (pelanggan, proses internal dan pembelajaran, inovasi dan
pertumbuhan) yang berasal dari visi dan strategi organisasi (Frigo, 2002).
yang berbeda-beda.
55
d. Ukuran kinerja yang memfokuskan pada strategi : Departemen
dari internal audit ; proses internal audit dan inovasi dan kemampuan
a. Pengalaman staff
56
h. Waktu pelatihan tiap auditor
audit
u. Audit yang telah selesai dan audit yang masih dalam perencanaan
laporan
57
Sumber: A Balanced Scorecard Framework for Internal Auditing
58
K. Internal Audit dan Good Corporate Governance
Internal auditor bertanggung jawab atas tiga fungsi: (a) audit atas
kebutuhan perusahaan.
secara konsisten.
59
merancang pedoman internal audit, serta menumbuhkan efektivitas
perusahaan.
manajemen.
perusahaan.
60
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa internal audit dapat
61
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan permasalahan yang diteliti. Lingkup penelitian dalam hal ini adalah
internal audit.
empat perspektif utama penilaian kinerja fungsi internal audit pada PT.
a. Audit Committee
62
F. Metode Analisis
Kinerja fungsi internal audit dinilai dari perspektif komite audit yang
fungsi internal audit. Disamping itu, kinerja fungsi internal audit juga dinilai
63
Setiap perspektif mempunyai beberapa sasaran dan ukuran
d. Bobot nilai 4 bila kinerja fungsi internal audit telah sangat baik
64
BAB IV
kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak
(fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan
telepon kabel tidak bergerak, 18,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak
66
1. Visi, Misi dan Tujuan
a) Visi
kawasan regional.
b) Misi
yang kompetitif.
c) Tujuan
d) Inisiatif Strategi
di bisnis wholesale.
67
5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-
payment.
management).
2. Struktur Organisasi
sejumlah unit usaha, khususnya pada bisnis telepon kabel tidak bergerak.
68
Penajaman pengelolaan segmen pelanggan yaitu dengan
Divisi Regional.
69
fungsinya sudah digantikan secara penuh oleh Divisi Consumer
70
B. Gambaran Umum Unit Internal Audit
berisi visi, misi, struktur, status, tugas dan tanggung jawab dan wewenang
Audit atas isi Piagam Audit, dengan berpedoman pada Standar Profesi
71
D. Visi, Misi dan Tujuan Internal Audit
1. Visi
pelaporan keuangan,
72
Perusahaan. Aktivitas ini dilakukan melalui perumusan ulang organisasi IA
dan terukur. Untuk tujuan ini, pada tahap persiapan audit, metodologi
bisnis unit, makin tinggi risiko makin tinggi keharusan untuk diaudit. Oleh
karena itu, pada setiap perencanaan audit, hal pertama yang diperhatikan
adalah tingkat risiko dari sasaran audit tersebut, baik didasarkan kepada
sejak awal tahun 2009 telah dilengkapi dengan sebuah alat manajemen
secara online.
suatu proses bisnis dan atau risiko yang di luar kendali, maka dilakukan
substantive test, yaitu pengujian lanjut objek audit guna mendalami akar
penerbitan laporan keuangan per triwulan dan periode akhir tahun, proses
otoritas pasar modal per triwulan maupun akhir tahun (Annual Report),
74
keuangan 2008 dan mempertahankannya sampai dengan tahun 2010 ini.
manajemen. Pada gilirannya, jika Komite Audit dan EIC menilai bahwa
internal bagi para unit bisnis, setiap triwulan, unit bisnis melakukan Control
dengan tembusan kepada Komite Audit yang kemudian hasil-hasil itu pun
auditee yang kemudian dimonitor oleh IA. Untuk hal ini, tindak lanjut
dibatasi pada area-area proses bisnis yang signifikan dengan target waktu
76
penuh Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) di TELKOM
lain, dalam struktur organisasi yang baik tidak akan terjadi penyerobotan
wewenang dan pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada orang atau
bagian lain.
dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi
yang ada dapat diketahui kewajiban dan tanggung jawab tiap orang
77
G. Program Whistleblowing
Sebagai bagian dari entity level control, sejak tahun 2006 TELKOM
78
Komite Audit akan menindaklanjuti pengaduan yang berasal dari
karyawan grup TELKOM dan dari pihak ketiga yang berkaitan dengan :
TELKOM;
Kode Etik. Perilaku Direksi dan Manajemen yang tidak terpuj i yang
publik.
79
yang diterima. Selain itu, whistleblower program juga telah
disosialisasikan dan hasil survei internal yang dilakukan pada tahun 2010
diproses.
80
BAB V
internal audit dengan komite audit, struktur organisasi dan peranan fungsi
internal audit. Untuk komite audit mendapat nilai skala likert sebesar 3.
internal audit hanya memperoleh nilai skala likert 1. Namun, fungsi internal
perhatian yang diberikan oleh komite audit terhadap resiko bisnis. Dengan
nilai kinerja dari fungsi internal audit dari perspektif komite audit sebesar
Sasaran strategis yang mendapat nilai likert 3 yaitu peranan internal audit
81
departemen internal audit, persentase rekomendasi audit yang
tepat waktu atas rekomendasi yang diberikan oleh internal audit mendapat
nilai likert 2, sehingga nilai kinerja dari fungsi internal audit dari perspektif
ketepatan waktu dan pelaksanaan peer review. Untuk nilai likert 3 adalah
risiko, jenis laporan audit yang diterbitkan oleh satuan internal audit dan
penghematan audit, jumlah audit yang telah diselesaikan dan biaya yang
dikeluarkan per audit. Sehingga nilai kinerja dari fungsi internal audit dari
82
Untuk perspektif Innovation and Capabilities selama periode 2010
apa yang telah dijalankan oleh tim audit untuk menjamin objektivitas.
proses bisnis yang dimiliki auditor. Dan yang mendapat nilai likert 2 adalah
pelatihan tiap auditor. Sehingga nilai kinerja dari fungsi internal audit dari
kinerja fungsi internal audit pada PT. TELKOM, Tbk adalah sebesar 3.03
dari 4.0.
diaudit oleh PwC. Penunjukan auditor independen untuk tahun buku 2010
83
Tabel berikut menyajikan ringkasan tagihan yang disampaikan PwC
84
Selama 2010, sebagai langkah implementasi kebijakan
sehingga tercermin pada sikap dan tingkah laku sehari-hari tidak hanya di
karyawan agar tercipta keselarasan guna mencapai visi, misi dan tujuan
yang semakin baik dan efektif, juga berupaya untuk terus menerus
85
Governance) yaitu lembaga independen pemeringkat GCG di Indonesia.
Company 2010 sesuai tema penilaian GCG tahun 2010 yaitu “ GCG
sebagai Budaya”.
86
BAB VI
A. Kesimpulan
analisis yang dilakukan atas evaluasi kinerja fungsi internal audit pada PT.
and capabilities. Hasil penilaian kinerja fungsi internal audit pada APP
c. Ada beberapa cara yang digunakan oleh fungsi internal audit PT.
87
2. Saran
kepuasan komite audit terhadap kinerja fungsi internal audit dan sekaligus
agar rekomendasi audit untuk area yang beresiko tinggi dapat menjadi
KPI pihak terperiksa. Disamping itu, fungsi internal audit sendiri juga harus
hari, dan untuk perspektif yang belum mendapatkan nilai likert yang baik
lagi kedepannya.
88
DAFTAR PUSTAKA
20.
Auditor, 23-25.
89
Hilton, R.W., Maher, M.W., & Selto, F.H. (2006). Cost Management:
Strategies for Business Decisions (3rd ed.). New York: McGraw Hill
International Edition.
Garrison, R.H., & Noreen, E.W. (2000). Akuntansi Managerial. (A. Totok
Lundin, Eric. (2009, August). Delivering Audit Value, Internal Auditor, 18-
19.
Maher, M.W., Stickney, C.P., & Weil, R.L. (2001). Managerial Accounting,
(2000).
90
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1221/1/akuntansi-
manahan2.pdf
Jakarta, 1984
Jakarta 1979
Holmes, Arthur W., Burns, David C., Auditing Norma dan Prosedur, Editor
http://muhariefeffendi.wordpress.com/2012/03/02/tantangan-auditor-
internal-abad-21/
91
Hery,”Menuju Reposisi Peran Internal Audit dalam Era Globalisasi”, Media
2004.
Jakarta, 1999.
The Institute Internal Auditors, The Standars for The Professional Practice
92