Professional Documents
Culture Documents
Dea Emmanuel,1* Ketut Putu Yasa,2 Ida Bagus Putra Manuaba,3 I Nyoman Semadi,2
Ketut Widiana,4 Gede Wirya Kusuma Duarsa5
ABSTRACT
Introduction: Acute Limb Ischemia (ALI) is a sudden decrease in Results: In this study we found that the time interval of ischemia
perfusion in the extremities that causes the threat of tissue viability and the degree of ischemia is a risk factor of amputation in
and is still one of the causes of disability. The purpose of this study was person with ALI (p<0.05) but compartment syndrome was not
to determine the factors that influence amputation in patients with significantly related to amputation in ALI. Multivariate analysis
acute limb ischemia who undergo thrombectomy. shows degree of Rutherford IIB/III ischemia to be a the most
Methods: This was a retrospective observational study with case- dominant factor for amputation (OR = 6.84; 95% CI = 1.19-39.35;
control studies. As many as 40 patients with acute limb ischemia who p = 0.03).
underwent thrombectomy were seen as an outcome of amputation. Conclusion: The time interval of ischemia and the degree of ischemia
Matching was done based on age and sex in the case (amputation) are factors that influence amputation in patients with acute limb
and control (without amputation) groups. Data collection is based on ischemia who undergo thrombectomy. The degree of ischemia is the
1
Program Pendidikan Dokter medical records from 2014 to 2019. Bivariate analysis uses Chi-Square most dominant risk factor affecting amputation.
Spesialis Bedah, Fakultas or Fisher’s Test while multivariate analysis uses logistic regression.
Kedokteran Universitas Udayana-
RSUP Sanglah Denpasar, Bali-
Indonesia
2
Sub Bagian Bedah Thoraks dan Keywords: Ischemic Time Interval, Ischemia Degrees, Compartment Syndrome, Acute Limb Ischemia, Thrombectomy
Kardiovaskular, Departemen/KSM Cite This Article: Emmanuel, D., Yasa, K.P., Manuaba, I.B.P., Semadi, I.N., Widiana, K., Duarsa, G.W.K. 2020. Interval waktu iskemia, derajat
Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran iskemia, dan sindrom kompartemen merupakan faktor risiko amputasi pada pasien acute limb ischemia yang dilakukan tindakan trombektomi
Universitas Udayana-RSUP terbuka di RSUP Sanglah Denpasar. Intisari Sains Medis 11(2): 808-813. DOI: 10.15562/ism.v11i2.753
Sanglah Denpasar, Bali-Indonesia
3
Program Pasca Sarjana Biomedik,
Fakultas Kedoktera Universitas
Udayana, Bali-Indonesia ABSTRAK
4
Sub Bagian Bedah Onkologi,
Departemen/KSM Ilmu Bedah, Latar Belakang: Acute Limb Ischemia (ALI) adalah penurunan secara 2019. Analisa bivariat menggunakan Chi-Square atau Uji Fisher
Fakultas Kedokteran Universitas tiba-tiba perfusi di ekstremitas sehingga menyebabkan ancaman sedangkan analisa multivariat menggunakan regresi logistik.
Udayana-RSUP Sanglah Denpasar,
viabilitas jaringan dan masih menjadi salah satu penyebab disabilitas Hasil: Berdasarkan analisa statistik didapatkan didapatkan interval
Bali-Indonesia
5
Sub Bagian Bedah Urologi, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor waktu iskemia dan derajat iskemia mempengaruhi amputasi (p<0,05)
Departemen/KSM Ilmu Bedah, yang mempengaruhi amputasi pada pasien acute limb ischemia yang namun sindrom kompartemen tidak berhubungan secara signifikan.
Fakultas Kedokteran Universitas dilakukan trombektomi. Hasil multivariat dengan regresi logistik ditemukan derajat iskemia
Udayana-RSUP Sanglah Denpasar, Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional Rutherford IIB/III menjadi faktor dominan terjadinya amputasi (OR =
Bali-Indonesia
retrospektif dengan studi kasus kontrol. Sebanyak 40 pasien acute 6.84; IK 95% = 1,19-39,35; p = 0,03).
limb ischemia yang dilakukan trombektomi dilihat outcomenya dari Simpulan: Interval waktu iskemia dan derajat iskemia merupakan
*
Correspondence to: Dea Emmanuel, amputasi. Dilakukan matching berdasarkan usia dan jenis kelamin faktor yang mempengaruhi amputasi pada pasien acute limb ischemia
Program Pendidikan Dokter Spesialis
Bedah, Fakultas Kedokteran pada kelompok kasus (amputasi) dan kontrol (tanpa amputasi). yang dilakukan trombektomi. Derajat iskemia merupakan faktor risiko
Universitas Udayana-RSUP Sanglah Pengambilan data berdasarkan catatan medis dari tahun 2014 hingga yang paling dominan mempengaruhi amputasi.
Denpasar, Bali-Indonesia
dea.emmanuel07@gmail.com
Kata kunci: Interval Waktu Iskemia, Derajat Iskemia, Sindrom Kompartemen, Acute Limb Ischemia, Trombektomi
Diterima: 07-05-2020 Cite Pasal Ini: Emmanuel, D., Yasa, K.P., Manuaba, I.B.P., Semadi, I.N., Widiana, K., Duarsa, G.W.K. 2020. Interval waktu iskemia, derajat iskemia,
Disetujui: 10-07-2020 dan sindrom kompartemen merupakan faktor risiko amputasi pada pasien acute limb ischemia yang dilakukan tindakan trombektomi terbuka di
Diterbitkan: 01-08-2020 RSUP Sanglah Denpasar. Intisari Sains Medis 11(2): 808-813. DOI: 10.15562/ism.v11i2.753
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 808-813 | doi: 10.15562/ism.v11i2.753 809
ORIGINAL ARTICLE
810 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 808-813 | doi: 10.15562/ism.v11i2.753
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 2 A
nalisa bivariat hubungan antara interval waktu iskemia, derajat iskemia dan
kompartemen sindrom dengan amputasi
Amputasi
Variabel Ya (n=20) Tidak (n=20) OR IK 95% Nilai p
Interval waktu iskemia
> 6 jam 17 (68%) 8 (32%) 8,5 1,18-38,31 0,003
< 6 jam 3 (20%) 12 (80%)
Derajat iskemia
IIB/III 15(78,9%) 4(21,1%) 12,0 2,70-53,33 <0,001
IIA 5(23,8%) 16(76,2%)
Kompartemen sindrom
Ya 1 (14,3%) 6 (85,7%) 0,12 0,013-1,13 0,091
Tidak 19 (57,6%) 14 (42,4%)
Tabel 3 A
nalisa multivariat pengaruh interval waktu dan derajat iskemia terhadap
amputasi
Variabel OR IK 95% Nilai p
Interval waktu iskemia 2,81 0,44-17,73 0,27
Derajat iskemia 6,84 1,19-39,35 0,03
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 808-813 | doi: 10.15562/ism.v11i2.753 811
ORIGINAL ARTICLE
adanya pulsasi arteri dan vena (dengan Doppler untuk melakukan tindakan fasiotomi yang selektif
ultrasonografi) adanya sensasi dan fungsi motorik. pada pasien ALI.13
Derajat dari ALI sendiri sebenarnya menggambar-
kan kerusakan sel dan jaringan, baik itu endotel,
SIMPULAN
otot maupun saraf dengan gejala klinis berupa 6P,
yaitu: pain, pallor, poikilothermia, paresthesia, dan Interval waktu iskemia dan derajat iskemia
paralysis. Komponen dari 6P tersebut yang menjadi merupakan faktor yang mempengaruhi amputasi
dasar pembagian kriteria dari Rutherford ditam- pada ALI pasca trombektomi. Dari penelitian ini
bah dengan konfirmasi pulsasi dari arteri dan vena derajat iskemia menjai faktor yang paling dominan
berdasarkan ultrasonografi. mempengaruhi amputasi. Oleh karena itu diagno-
sis ALI harus ditegakkan dalam waktu yang cepat,
Hubungan antara sindrom kompartemen dan tindakan trombektomi dilakukan dalam waktu
dengan amputasi < 6 jam.
Penelitian yang dilakukan oleh Feliciano et al.
di selama pengamatan 9 tahun pada 122 pasien ETIKA DALAM PENELITIAN
trauma diperoleh hasil bahwa 75% amputasi pada
ekstremitas bawah berhubungan dengan keterlam- Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan
batan tindakan fasiotomi atau fasiotomi yang tidak dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas
sempurna.10 Oleh karena itu pasien paska tindakan Udayana/RSUP Sanglah Denpasar dengan nomer
revaskularisasi yang dicurigai akan mengalami referensi kelaikan etik 08/UN14.2.2.VII.14/LP/2020.
sindrom kompartemen harus dilakukan monitoring
yang ketat. Meskipun demikian faktor-faktor yang KONFLIK KEPENTINGAN
berhubungan dengan sindrom kompartemen masih
belum jelas, sehingga kewaspadaan dan tindakan Penulis menyatakan tidak terdapat konflik kepent-
preventif untuk mencegah sindrom kompartemen ingan terkait publikasi dari penelitian ini.
sukar untuk dilakukan. Studi oleh Papalambros
et al.11 yang melaporkan bahwa faktor risiko terjad- PENDANAAN
inya sindrom kompartemen yaitu: waktu iskemia
>6 jam, usia muda (<45 tahun), riwayat ALI sebel- Penelitian ini tidak mendapatkan pendanaan dari
umnya pada ekstremitas inferior, dan inadekuat pemerintah ataupun sektor swasta lainnya.
backflow paska tindakan revaskularisasi.
Pada penelitian ini didapatkan hasil pada DAFTAR PUSTAKA
pasien yang mengalami sindrom kompartemen 1. Baril DT, Ghosh Kaushik, Rosen Allison B. Trend in the
semuanya dilakukan fasiotomi. Dari hasil tabel 2 incidence, treatment, and outcome of acute lower extrem-
didapatkan tingkat amputasi pada pasien yang ity ischemia in the United States Medicare Population.
Journal of Vascular Surgery. 2014;60(3):669-677.
dilakukan fasiotomi lebih rendah dibandingkan 2. Mutirangura P et al. Acute Arterial Embolism of the Lower
yang tidak (14,3% vs 57,6%, p=0,091) namun Extremities:Impact of 24 Hour Duration on the Outcome
secara statistik tidak bermakna. Pada penelitian of Management. Journal Med Association Thailand. 2008;
91(9):1360-7.
ini didapatkan hanya 7 pasien yang mengalami 3. Orrapin S, Orrapin M, Arwon S, Rerkasem K. Predictive
kompartemen sindrom dan semuanya dilakukan Factors for Post Ischemic Compartment Syndrome in
fasiotomi sehingga kemungkinan hal tersebut Non Traumatic Acute Limb Ischemia in Lower Extremity.
Annals of Vascular Disease. 2017;10(4):378-385.
juga menjadi faktor dapat menyebabkan ketidak 4. Rutherford RB. Clinical Staging of Acute Limb Ischemia
bermaknaan yang ditemui secara statistik pada as a Basis Choice of Revascularization Method: When
penelitian ini. and How to Intervene. Seminars in Vascular Surgery
2009;22:5-9.
Pada beberapa penelitian sebelumya meskipun 5. Simon F, et al. Acute Limb Ischemia-Much More Than
tindakan profilaksis fasiotomi dapat menurunkan Just a Lack of Oxygen. International Journal of Molecular
insiden amputasi, beberapa penelitian lain menun- Science. 2018;19(2):1-16.
6. Mutirangura P, et al. Clinical differentiation between acute
jukkan bahwa tindakan ini tidak terlalu berman- arterial embolism and acute arterial thrombosis of the
faat pada pasien-pasien dengan usia yang lanjut lower extremities. J Med Assoc Thai. 2009;92(7):891-7.
dan dengan indeks masa tubuh yang rendah.12 7. Ljungman C, Holmberg L, Bergqvist D, Bergsrom R,
Adami Hans O. Amputation Risk and Survival after
Sementara itu penelitian lainnya oleh Endicott et al. Embolectomy for Acute Arterial ischemia. Time Trends
menunjukkan bahwa pada pasien ALI yang dilaku- in a Defined Swedish Population. European Journal of
kan trombektomi dan profilaksis fasiotomi terjadi Vascular and Endovascular Surgery. 1996; 11:176-182.
8. Hardman RL, et al. Overview of Classification System in
peningkatan operasi ulangan atau re-operasi (OR Peripheral Artery Disease. Semin Intervent Radiologi.
1,6; IK 95%: 1,2-2,0; p< 0,01), sehingga disarankan 2014;31(4):378-388.
812 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 808-813 | doi: 10.15562/ism.v11i2.753
ORIGINAL ARTICLE
9. Genovese EA, Chaer RA, Taha AG, Marone LK, Averinos E, 13. Endicott Kendal M. Selective Use of Fasciotomy with
Makaroun MS, Baril DT. Risk factors for long term mortal- Emergent Lower Extremity Embolectomy Demonstrates
ity and amputation after open and endovascular treatment Comparable 30- Days Amputation Rates. Journal
of acute limb ischemia. Ann Vasc Surg. 2016;30:82-92. of Vascular Surgery. Journal of Vascular Surgery.
10. Feliciano DV, Herskowitz K, O’Gorman RB. Management 2018;67(6):139-140.
of vascular injuries in the lower extremities. J Trauma.
1988;28:319-328.
11. Papalambros EL, Panayiotopoulos YP, Bastounis E, et al.
Prophylactic fasciotomy of legs following acute arterial
occlusion procedures. Int Angiol. 1989;8:120-4.
12. Alizadegan S. Old Tradition of Prophylactic Fasciotomy This work is licensed under a Creative Commons Attribution
Could Be Avoided. Journal of Vascular Surgery.
2018;68(3):1-7.
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(2): 808-813 | doi: 10.15562/ism.v11i2.753 813